Diagnosa Keperawatan Gigi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DIAGNOSA KEPERAWATAN GIGI DIAGNOSA KEPERAWATAN GIGI Mengadopsi konsep dental higiene, asuhan keperawatan gigi dapat diartikan sebagai statu proses menggunakan pendekatan sistematik dalam pelayanan perawatan gigi.didalam pelaksanaannya terdapat beberapa aspek atau perilaku kunci yaitu sebagai berikut : 1. Pengkajian 2. Diagnosa keperawatan gigi 3. Perencanaan 4. Implementasi 5. Evaluasi Proses keperawatan gigi yang ditujukan untuk pemberian pelayanan klinis keperawatan gigi menunjukan bahwa seorang perawat gigi bertanggung jawabuntuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah dalam ruang lingkup praktek pelayanan asuhan keperawatan gigi. PENGKAJIAN Tahap pengkajian merupakan fondasi dari proses keperawatan gigi. Pengkajian hádala seni mengumpulkan dan menganalisis data-data subyektif maupun obyektif dari klien dan mengarahkan penilaian kepada kebutuhan manusia dari klien dan hal-hal yang dapat menghalangi pemenuhan kebutuhan tersebut yang berhubungan dengan pelayanan asuhan keperawatan gigi DIAGNOSA Diagnosis adalah kesimpulan dari pengkajian dan fokus kepada kebutuhan-kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi melalui pelayanan asuhan keperawatan gigi. PERENCANAAN Perencanaan adalah tindakan penentuan tipe-tipe intervenís keperawatan gigi yang dapat dilaksanakan (diimplementasikan) untuk mengatasi masalah klien dan membantu klien mencapai pemenuhan kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan mulut. IMPLEMENTASI Implementasi hádala tindakan pelaksanaan perencanaan keperawatan gigi yang telah dirancang dengan khusus untuk memenuhi kebutuhan klien yang berhubungan dengan kesehatan mulut. Implementasi termasuk tindakan –tindakan yang dilaksanakan oleh perawat gigi, klien atau direncanakan lain dalam rangka mencapai tujuan klien,setiap tindakan ditampilkan (dilaksanakan) dan hasilnya dicatat dalam catatan klien (medical record/client record). EVALUASI Setelah pelayanan asuhan keperawatan gigi selesai dilaksanakan, tindakan selanjutnya hádala evaluasi. Evaluasi hádala membandingkan data klien setelah selesai perawatan dengan data yang telah dikumpulkan pada waktu pengkajian awal untuk menentukan ada / tidaknya kemajuan (perubahan) klien atau tercapai tidaknya tujuan perawatan. Contoh format Pencatatan Diagnosa (Wilkins,2005) Analisa data : 1.Diagnosa Keperawatan Gigi data Masalah Kemungkinan Penyebab 17 KMD sudah ada KMD (Karies Mencapai Sehubungan dengan -Pengetahuan tentang keluhan linu Dentin) kesgilut kurang - Pola makan kariogenik - Penumpukan plak 23,24,25,dst..... Kalkulus/karang gigi Sehubungan dengan - Pengetahuan tentang kesgilut kurang - Mengunyah satu sisi karena ada gigi yang berlubang besar 2. Rencana Intervensi Tindakan klinis Penambalan GI satu bidang gigi 17



Penyuluhan/konseling



Instruksi keperawatan Gigi di Rumah Memberikan penyuluhan tentang -instruksi sikat gigi akibat karies dan cara perawatannya -insruksi pola makan yg tdk



Skaling untuk gigi 23,24,dst.....



karioganik Memberikan pengetahuan tentang instruksi sikat gigi bahaya kalkulus dan perawatannya -insruksi pola makan yg tdk karioganik



3. Tujuan Perawatan dan waktu Perawatan Tujuan Terlaksananya penambalan gigi 17 & konseling Terlaksananya Skeling



Cara Evaluasi Diperiksa ulang setelah perawatan idem



Waktu perawatan Kunjungan I tanggal : Kunjingan II tanggal:



4. Pelaksanaan Perawatan Kunjungan Ke I tanggal 12 januari 2011



Perawatan Klinis 17 penambalan GI (satu Bidang)



Penyuluhan /Konseling Penyuluhan tentang karies



LINGKUP KEWENANGAN PERAWAT GIGI DI PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI Promotif Pendidikan kesehatan gigi a. Cara menggosok gigi yang tepat dan benar. b. Petunjuk penggunaan flossing/benang gigi. c. Penyuluhan tentang diet yang berhubungan dengan kesehatan gigi. d. Pemeriksaan gigi secara teratur. Preventif a. CPITN ( Community Periodontal Index of Treatment Needs). b. Pemeriksaan OHI-S (Oral Hygiene IndexSimplified). a. Scaling/pembersihan karang gigi. b. Pit dan Fissure Sealent. c. Topical aplikasi Fluor. d. Sikat Gigi Massal. Kuratif a.. Penambalan ART (Atraumatic Restorative Treatment). b. Penambalan Gigi Sulung dan tetap kelas I dan V. c. Pencabutan gigi sulung dengan indikasi goyang fisiologis



KONSEP DIAGNOSA KEPERAWATAN GIGI



Dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi, diagnosis dapat diartikan sebagai analisis dari penyebab dan sifat dari suatu masalah dan atau situasi atau suatu pernyataan mengenai solusinya . Miller memperkenalkan suatu konsep dari diagnosis keperawatan gigi ( Dental Hygiene Diagnosis) sebagai “ Bentuk yang tepat untuk mengambarkan ekspresi dari kemampuan pembuatan keputusan dan penilaian dari perawatan gigi”. Diagnosis adalah suatu proses berpikir kritis berdasarkan data – data klinis klien yang dianalisa dan ditandai oleh sebuah pernyatan diagnosa.



Darby & Walsh (2003) mengemukakan suatu teori diagnosa keperawatan gigi sebagai bagian dari proses diagnosa keperawatan gigi yang menggunakan teori kebutuhan manusia dengan penekanan kepada 8 kebutuhan manusia dari klien yang berhubungan dengan perawatan gigi. Mengunakan teori kebutuhan manusia sebagai kerangka kerja konsepnya Diagnosa Keperawatan Gigi adalah suatu identifikasi dari tidak terpenuhinya kebutuhan manusia dari pasien yang berhubungan dengan perawatan gigi.Diagnosa keperawatan gigi menurut Darby and Walsh (2005) ini dibuat oleh seorang perawat gigi professional yang mempunyai lisensi dengan mengidentifikasi factor-faktor actual maupun potensial dari ketidak terpenuhinya kebutuhan manusia dari pasien.



Sedangkan Wilkins (2005) mengemukakan sebuah teori diagnosis keperawatan gigi yang berdasarkan teori Dental Hygiene Care. Diagnosa keperawatan gigi menurut Wilkins (2005) diformulasikan berdasarkan kondisi masalah aktual dan atau potensi masalah yang ditemukan dalam rongga mulut klien (pasien) yang dapat dicegah, diminimalisir, atau diatasi dengan tindakan perawatan mandiri atau perawatan kolaboratif (rujukan).



Lebih jelasnya diagnosa keperawatan gigi ini ditulis berdasarkan masalah, faktor risiko masalah dan atau signs (tanda-tanda) kelainan/penyakit dan disebutkan pula kemungkinan etiologinya berdasarkan seluruh data dari hasil pengkajian



Diagnosa Keperawatan Gigi ditegakkan berdasarkan : 1. Pengambilan Data – Data klien/pasien yang akurat 2. Mengidentifikasi adanya masalah atau ketidak terpenuhinya kebutuhan manusia yang berhubungan dengan kesehatan mulut yang dapat dipenuhi oleh proses keperawatan gigi. 3. Perilaku penting untuk perencanaan dan implementasi keperawatan gigi yang efektif dan mengevaluasi hasilnya (keluarannya)



Penegakan diagnosa keperawatan gigi termasuk mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut : 1.



Masalah aktual dan masalah potensial yang berhubungan dengan kesehatan atau penyakit mulut klien/pasien



2.



Faktor-faktor yang menyebabkan masalah dan faktor-faktor risiko yang mungkin mempengaruhi



3.



Bukti-bukti yang mendukung diagnosa keperawatan gigi



4.



Kekuatan klien yang dapat mendukung klien dalam mencegah atau mengatasi masalah



5.



Fokus terhadap prioritas perawatan



Perbedaan Diagnosa Keperawatan Gigi dan Diagnosa Kedokteran Gigi



DIAGNOSA KEPERAWATAN GIGI



DIAGNOSA KEDOKTERAN GIGI



Mengidentifikasi adanya masalah aktual Mengidentifikasi penyakit mulut atau potensial dalam ronga mulut pasien (Wilkins), atau ketidak terpenuhinya kebutuhan manusia yang berkaitan dengan perawatan kesehatan gigi (Darby & Walsh) Mengidentifikasi masalah-masalah Mengidentifikasi masalah-masalah untuk (ketidak terpenuhinya kebutuhan atau kepentingan dokter gigi dalam pengobatan gangguan-gangguannya) dilaksanakan oleh perawat gigi dalam ruang lingkup praktek keperawatan gigi Seringkali dikaitkan dengan persepsi, Seringkali dikaitkan dengan perubahan kepercayaan, sikap, motivasi berkaitan patophisiology tubuh klien yang actual. dengan kesehatan mulut dan kenyamanan klien Diaplikasikan untuk kelompok masyarakat



individu



dan Diaplikasikan untuk penyakit individual



Dapat berubah seiring perubahan perilaku Tetap sama selama penyakitnya ada dan respon-respon klien Proses Diagnosis Keperawatan Gigi



Proses diagnosis keperawatan gigi adalah suatu pendekatan pemecahan masalah yang dilakukan dalam kerangka pelayanan keperawatan gigi.



Diagnosis keperawatan gigi adalah langkah esensial dalam proses keperawatan gigi. Membantu perawat gigi dalam memfokuskan ilmu pengetahuannya dalam proses inti pelayanan keperawatan gigi untuk keuntungan klien dan kerjasama dengan dokter gigi.



Tujuan-tujuan dikembangkan bersama dengan klien dan diperoleh dari data dasar yang ditegakkan dari pemeriksaan dan proses diagnosis. Tujuan-tujuan menunjukkan bagaimana klien dapat merubah dirinya untuk dapat mempunyai kondisi rongga mulut ang lebih sehat berdasarkan tindakan promosi, pemeliharaan dan restorasi dari kesehatan /kenyamanan mulut. Perencanaan, Intervensi keperawatan gigi dan klien outcomes (hasil akhir) dipandu oleh diagnosis keperawatan gigi.



“ Diagnosa mengandung kaitan antara masalah klien dan etiologi yang menuntun identifikasi dari intervensi keperawatan gigi dan memfasilitasi pendefinisian hasil (keluaran) yang diharapkan untuk mengevaluasi keberhasilan perawatan”



Perawat gigi mengidentifikasi masalah-masalah



(memformulasikan diagnosa keperawatan gigi) dalam kerangka



keperawatan gigi dapat dilakukan dalam kerangka kerjasama dengan dokter gigi. Gordon (1976) menyatakan bahwa ada 3 kompoen yang harus termasuk dalam sebuah pernyataan diagnosa : 1.



Masalah kesehatan mulut atau potensi masalah kesehatan mulut yang dapat ditangani dalam intervensi keperawatan gigi



2.



Kemungkinan penyebab atau factor-faktor etiologi



3.



Tanda-tanda dan gejala yang dapat didefinisikan



A. PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM PEMERIKSAAN SUBYEKTIF 1.



Pengertian : Pemeriksaan yang dilakukan dengan cara tanya jawab berdasarkan keluhan pasien menggunakan bahasa komunikasi yang sederhana dan mudah dimengerti.



2.



Macam pemeriksaan subjektif ada dua :



a. Auto anamnesa yaitu anamnesa tanpa bantuan orang lain. b. Allo anamnesa yaitu anamnesa dibantu orang lain. contoh pemeriksaan anak- anak dibantu orang tuanya.



B. PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM PEMERIKSAAN OBYEKTIF 1.



Pengertian : Pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan pengamatan dan keaktifan operator.



2.



Macamnya :



a.



Ekstra oral :



1)



Inspeksi melihat muka simetris/ asimetris.



2)



Kelainan dentofacial.



3)



Palpasi kelenjar lymphe kiri dan kanan. kiri : lunak/keras, sakit/tidak sakit/ bergerak /tidak bergerak . kanan : lunak/keras, sakit/tidak sakit/ bergerak /tidak bergerak suhu: panas/ normal.



b.



Intra oral :



1)



Jaringan mukosa rongga mulut antara lain : bibir, pipi, lidah, palatum ,tonsil, gingiva.



2)



Jaringan keras gigi /pulpa dengan beberapa cara sebagai berikut :



a.



Inspeksi



b.



Probe



c.



termis



d.



perkusi



e.



tekanan



f.



palpasi



g.



A.P.E



h.



Rontgenologi



i.



Diaphani



j.



Mobility



k.



Membau



l.



artikulasi



My Dental Book Minggu, 10 Juni 2012



LAPORAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan salah satu unsur dalam pembangunan nasional yang berguna untuk peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan masyarakat yang sehat, akan dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, dimana sehat menurut WHO adalah suatu keadaan jasmani, rohani, dan sosial yang sempurna tidak hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Dalam UU RI No.23 tahun 1992 tentang kesehatan menjelaskan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu layanan kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan pada suatu kelompok tertentu atau individu daam kurun waktu yang dilaksanakan secara terencana, terarah dan berkesinambungan untuk mencapai taraf kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Depkes RI 2000). Tenaga kesehatan merupakan salah satu unsure penting dalam pelaksanaan upaya kesehatan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan yang professional.Perawat gigi sebagai salah satu tenaga pelayanan yang professional. Perawat gigi sebagai salah satu tenaga pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat mempunyai tugas pokok sebagai berikut: 1.



Merencanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut



2.



Mempersiapkan kegiatan pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut



3.



Melaksanakan pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut



-



Pengumulan data



-



Upaya peningkatan kesehatan (promotif)



-



Upaya pencegahan penyakit (preventif)



-



Upaya penyembuhan terbatas (Kuratif)



-



Pembahasan, pelaporan



-



Evakuasi pelepasan asuhan kesehatan gigi dan mulut Penyakit gigi dan mulut umumnya banyak ditemukan pada masyarakat adalah karies gigi dan penyakit periodontal.63% penduduk Indonesia menderita karies aktif atau kerusakan gigi dan mulut.



Penyakit gigi dan mulut kelompok umur pada ahkir pelita VI menunjukkan bahwa karies sudah tejadi sejak usia 1-4 tahun dan meningkat pada usia 10-14 tahun. Sedangkan kelompok usia 15-19 yahun sedikit menurun, pada kelompok usia muda lebih banyak menderita karies aktif dibandingkan umur 45 tahun ke atas. Dimana usia 6-24 tahun kariesnya aktif 66,8%-69,5%. Umur 45 tahun diatas 53,3% dan pada umur 65 tahun ke atas sebesar 43,8% (Depkes,1999). Dalam kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut, penulis telah melakukan pemeriksaan terhadap 5 orang pengurus RT 5 dusun Tompeyan yang dilaksanakan pada bulan Mei 2012 yang meliputi data objektif. Untuk lebih rincinya dapat dilihat dari table data pemeriksaan subyektif dan pemeriksaan objekif sebagai berikut:



Tabel 1 Hasil Pemeriksaan Subyektif Pengurus Rt 05 Dusun Tompeyan N O



Nama



Frekuen si menyik at gigi



Waktu menyikat gigi



Mengeth ui penyakit gilut



Kebiasaa n makan buah dan sayur



Pernah memerik sa gigi



Mendapa t penyuluh an



Pengolesa n larutan fluor



Pernah berkumu r dengan obat kumur



Pernah merasaka n sakit gigi



Man di pagi



Man di sore



Setel ah maka n



Sebelu m tidur



y a



Tida k



Ya



Tida k



2x



˅



˅



-



-



-



V



˅



-



Belum



Belum



Belum



Belum pernah



Pernah



2x



˅



˅



-



-



˅



-



-



˅



Belum



Belum



Belum



Belum pernah



Tidak pernah



Pernah



Pernah



Pernah



Pernah



1.



Susi M



2.



Yanto



3.



Bamba ng



3x



˅



˅



-



˅



˅



-



˅



-



Belum



Belum



Belum



4.



Yulita



2x



˅



-



˅



-



˅



-



-



˅



Belum



Belum



Belum



5.



Syahrini



3x



˅



v



˅



-



˅



-



-



˅



Belum



Belum



Belum



Pernah



Pernah



Tabel 2 : Data Hasil Pemeriksaan Obyektif 5 orangpengurus RT 05 Dusun Tompeyan Nama



umu r



jenis kelami n



D



M



F



DMFT



CI



DI



OHIS



PTI



1.



Susi



32



P



6



0



0



6



1



0



1



0%



2.



Yanto



35



L



0



2



3



5



1,3 3



0



1,33



60%



3.



Bamba ng



40



L



4



0



0



4



0



1



1



0%



4.



Yulita



22



P



4



0



0



4



1



0



1



0%



5.



Syahrin i



45



P



2



2



2



6



0



0



0



33,3%



16



4



5



25



3,3 3



1



4,3



93,3%



5



0,6 7



0, 2



0,86



18,66 %



Jumlah Rata-rata No Nama



Sex



Umur



1



P



32th



Susi M



3, 0,8 1 Diagnosa 2



Gigi 27,28,karies email,46,47sisa akar



2



Yanto



L



35th



Tidak ada karies pada gigi



3



Bamba ng



L



40th



Gigi 26,27 32,36 karies email



4



Yulita



P



22th



Gigi 26,27,44,47 karies dentin



5



syahrin i



P



45th



Gigi 26,27 karies email



Tabel 3 : Diagnosis Hasil Pemeriksaan pada 5 orang



RT 05 Dusun Tompeyan



pengurus



Hasil dari pemeriksaan subyektif didapat data sebagai berikut: 1.



Frekuensi menyikat gigi



: 2x= 3/5 x 100% = 60%



3x= 2/5 x 100% = 40% 2.



Waktu menyikat gigi



: mandi pagi



: 5/5 x 100% = 100%



Mandi sore : 4/5 x 100% = 80% Setelah makan : 2/5 x 100% = 40 % Sebelum tidur 3.



: 1/5 x 100% = 20%



Mengetahui tentang penyakit gilut : ya



: 4/5 x 100% = 80%



Tidak 4.



: 1/5 x 100% = 20%



Kebiasaan makan buah dan sayur : ya



: 2/5 x 100% = 40%



Tidak 5.



Berkumur dengan obat kumur



Tidak pernah 6.



7.



: 3/5x 100% =60%



: pernah



:4/5 x 100% =80%



:1/5 x 100 =20%



Pernah memeriksakan gigi



Belum pernah 8.



: pernah



: 2/5 x 100% =40%



Pernah sakit gigi



Tidak pernah



: 3/5 x 100% = 60%



: pernah



:0/5 x 100% =0%



:5/5 x 100% =100%



Pernah diolesi fluor



: ya



:0/5 x 100% = 0%



Tidak 9.



:5/5 x 100% =100% Pernah mendapat penyuluhan



Tidak pernah



: pernah



:0/5 x 100% =0%



:5/5 x 100% =100%



B. Identifikasi masalah pada pemeriksaan objektif Berdasarkan hasil pemeriksaan objektif yang dilakukan terhadap 5 orang pengurus Rt 5 Dusun Tompeyan pada bulan Mei 2012, terlihat adanya kesenjangan antara hasil yang dicapai dengan target yang ditetapkan, sehingga dapat dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut: 1.



OHIS rata-rata sebesar 0,86 dari target 0,1 dengan kesenjangan 0,76



2.



DMF-T rata-rata sebesar 5 dari target 4 dengan kesenjangan 1



3.



PTI rata-rata sebesar 18,66% dari target 80% dengan kesenjangan- 61,34%



C. Tujuan Pelayanan Asuhan Tujuan penyelengaraan asuhan kesehatan gigi dan mulut antara lain: 1.



Tujuan Umum Meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi pelayanan asuhan kesehatan gigi dan ulut dalam rangka tercapainya kemempuan pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut dan optimal. 2.Tujuan Khusus Tujuan khusus pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat adalah :



1.



Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat serta mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut.



2.



Meningkatkan angka mempertahankan gigi dab menurunkan angka kerusakan gigi, yang ditandai dengan :



a)



Menurunnya angka OHI-S pada warga Desa Tompeyan



b)



Menurunkan angka Decay dan meningkatkan angka Filling pada warga Desa Tompeyan



c)



Meningkatkan angka mempertahankan gigi (PTI) pada warga Desa TompeyaN



BAB II PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN A. Perencanaan 1.



Urutan Prioritas Masalah Dilihat dari identifikasi masalah dapat dilihat adanya kesenjangan antara hasil yang didapatkan dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk itu perlu dibuat urutan prioritas masalah Table 4 : Urutan prioritas masalah pada 5 warga Desa Tompeyan Yogyakarta pada bulan Mei 2012 No



Indikator



Target



Pencapaian



Kesenjangan



% thdp target



Urutan prioritas



1



DMF-T



1



5



-4



400%



II



2



OHI-S



≤0,1



0,86



-0,76



76%



III



3



PTI



60%



18,66%



-41,34



4134%



I



Analisa Masalah dan Pemecahan Masalah



Berdasrkan prioritas masalah yang telah ditetapkan diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal maka dibuatlah analisa masalah dan pemecahan masalah sebagai berikut : Tabel 5 :



Rumusan Masalah, Penyebab Masalah, Alternatif Pemecahan Masalah dan Urutan



Pemecahan Masalah pada 5 Pengurus RtTompeyan RT 05 Yogyakarta pada Bulan Mei 2012



No



Rumusan Masalah



Penyebab masalah



Alterntif pemecahan masalah



Urutan pemecahan masalah



1



Tingginya angka DMF-T yaitu ssebesar 4,4 dari target yang diteetapkan ≤ 1 padda 5 warga tompeyan RT14 Rw03 Yogyakarta pada bulan Mei



Input:



Input :



a. Promotif



*sering makan makanan manis



*Memberikan penyuluhan tentang makanan yang menyehatkan dan merusak gigi.



Memberikan penyuluhan kepada % warga tentang :



*Memberikan penyuluhan tentang plak dan gigi berlubang .



20.Cara menggosok gigi yang baik dan benar



*tidak tau tentang karies gigi.



Proses : *belum pernah dilakukan fissure sealant.



Proses :



1).Plak



3).Makanan yang menyehatkan dan merusak gigi 4).Gigi berlubang



*Melakukan TA *Mellakukan penumpatan pada gigi berlubang.



b.Preventif *Membimbiing cra



2



Tingginya angka rata-rata OHI-S yaitu sebesar 0,87 dari target yang ditetapkan ≤ 0,1 pada 5 warga desa Tompeyan RT14 Rw03 Yogyakarta pada bulan Mei 2012



Input :



Input :



*waktu menyikat gigi yang kurang tetap.



*Memberikan penyuluhan tentang waktu dan cara menggosok gigi yang baik dan benar.



Proses : *Belum tau cara menggosok gigi yang bbenar.



Proses :



menggosok gigi yang baik dan benar



c.Kuratif *Melakukan penumpatan dengan bahan amallgam maupun GI



*Membimbing cara menggosok gigi yang baik dan benar. 3



Rendahnya anngka rata-rata PTI yaitu sebesar 26,67 % dari target yang ditetapkan 280% pada 5 warga desa tompeyan Rt14 Rw03 yogyakarta pada bulan Mei 2012



Input :



Input :



*Kurangnya pengettahuan tentang gigi berlubang dan pentingnya mempertahankan kesehatan gigi.



*Memberikan penyuluhan pada % warga tentang gigi berlubang dan perawatannya.



*Proses : Belum pernah dilakukan penumpatan pada gigi yang berlubang. Tabel 6 : Rencana Pelaksanaan Kegiatan (POA) Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut di RT 05 Dusun Tompeyan Yogyakarta Tanggal 20 sampai 30 Mei 2012



N o



Tahap



Kegiatan



1



Persia1. Koordinasi pan dengan Ketua RT dan warga



2. Pengumpu lan Data



Tujuan



Uraian Kegiatan



Sasaran



Waktu



Lokasi



Pelak sana



Bia ya (Rp )



Indikator Keberhasilan



Tercapainy a kerja sama dan kesepakata n kegiatan d emi kelancaran kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di DesaTomp eyan Rt 5Yogyakart a.



Menyampaikan rencana kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut



Ketua RT



20 Mei 2012



DesaTompeya n Rt 05 Yogyakarta



Koor dinat or Yans uh



-



Adanya kesepakatan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut,serta tersusunnya jadwal kegiatan.



- Membicaraka n jadwal pelaksana kegiatan.



5 warga DesaTom peyan Rt 05Yogya karta



Masker,s arung tangan,k ap/jilbab. - Menyiapkan blanko.



21 Mei 2012



DesaTompeya n Rt 05 Yogyakarta



Raisa diketahuin - Menyiapkan alat dan bahan ya status untuk kesehatan



Alat



-



Tersedianya blanko,alat dan bahan yang siap pakai.



gigi dan mulut.



pemeriksaan gigi dan mulut.



- Pengambilan data subyektif dan obyektif.



Perlindungan diri dengan menggunakan masker,sarung tangan,kap/jilb ab.



diagnose Alat Penumpa tan



DesaTompeya n Rt 05 Yogyakarta



21-05-12 23-05-12 25-05-12



3. PIS Perlindunga n Diri



Terkumpulnya data subyektif dan obyektif pada 5 warga Desa Tompeyan Rt 05 Yogyakarta



JKG



Raisa



27-05-12 Mencegah terjadinya infeksi silang



Mencuci alat yang digunakan dibawah air mengalir,disika t dengan sabun



29-05-12



-



Operator menggunakan alat-alat perlindungan diri dan siap melakukan perawatan.



-Sterilisasi alat



Mencegah terjadinya infeksi silang



lalu dikeringkan,ke mudian dimasukkan kedalam sterilisator,steri lkan alat selama 10 menit,setelah selesai,mengel uarkan alat dari sterilisator dan membungkusny a dengan kain linen lalu memasukkan alat kedalam kotak alat



20-05-12 22-05-12 24-05-12 26-05-12 28-05-12



Raisa



Alat sudah dalam keadaan steril dan siap pakai.



-Disinfeksi Permukaan Kerja



Untuk mencegah terjadinya infeksi silang



Membersihkan kursi,meja untuk tempat alat-alat kesehatan gigi.



Kursi, meja



21-05-12 23-05-12



DesaTompeya n Rt 05 Yogyakarta



Raisa



Kursi, meja telah selesai dibersihkan dan siap pakai



25-05-12 27-05-12



Pengelolaa n Sampah



Untuk mencegah terjadinya infeksi silang



Menyiapkan tempat sampah yang anti tembus



29-05-12



21-05-12 Tempat sampah



23-05-12 25-05-12 27-05-12 29-05-12



DesaTompeya n Rt 05 Yogyakarta Raisa



Tersedianya tempat sampah untuk membuang sampah medis setelah



perawatan. 4. Promotif Menyusun satpel dan menyiapka n alat peraga



Memudahk annya dalam penyampai an materi



Menyusun satpel tentang : a. Plak b. Cara menyikat gigi yang baik dan benar c. Makanan yang menyehatkan dan merusak gigi d. Karies gigi



Menyiapkan alat peraga berupa : a.Flashcard b. Phantom c.Sikat gigi



Satpel,pa 22-05-12 nthom,Fl ashcard dan sikat gigi



JKG



Raisa



-



Tersedianya satpel sesuai materi dan media penyuluhan yang tepat dan siap pakai.



5.Preventif Menyusun satpel dan menyiapka n alat peraga 6.Kuratif



Mudahnya dan lancarnya kegiatan menggoso k gigi bersama



Menyiapkan :



Mudahnya dan



Menyiapkan alat dan bahan penumpatan



22-05-12



JKG



Raisa



Tersedianya sikat gigi,pasta gigi,gelas kumur,cermin,d isclosing solution.



24-05-12



JKG



Raisa



Tersedianya glass plate,



Sikat gigi, pasta gigi, gelas kumur,cermin,d isclosing solution Glass plate,aga te spatel,



26-05-12 28-05-12



Dan bahan untuk : Penumpata n ART



Perlak uan



Promotif : Memberika n penyuluhan tentang kesehatan



Lancarnya kegiatan penumpata n gigi



Glass plate, agate spatle, plastic felling instrument, fuji IX, dentin conditioner, varnish, kapas



plastic felling instrume nt, fuji IX, dentin condition er, varnish, kapas



Meningkat Memberikan nya penyuluhan pengetahu dengan topik : an warga tentang a. Plak kesehatanb. Cara menyikat



5 warga desaTom peyan Rt 05



agate spatle, plastic felling instrument, fuji IX, dentin conditioner, varnish, kapas



20-05-12 23-05-12



DesaTompeya n Rt 05



Raisa



Semua warga dapat memahami dan menjawab dengan benar pertanyaan



gigi dan mulut



gigi dan mulut



gigi yang baik dan benar c.



d.



Preventif : Membimbin g menggosok gigi bersama



tentang plak , cara menyikat gigi, makanan yang menyehatkan dan merusak gigi, karies gigi dan dapat memperagakan cara menyikat gigi yang baik dan benar



Makanan yang menyehatkan dan merusak gigi Karies gigi



Meningkat nya keterampil an warga dalam menggoso k gigi yang baik dan benar



Mengoleskan disclosing solution



Mencegah terjadinya karies lebih lanjut dan mengemba likan fungsi



Melakukan penumpatan karies dengan menggunakan GI



5 warga



20-05-12 23-05-12



DesaTompeya n Rt 05



Raisa



Warga terampil menggosok gigi ditandai dengan hilangnya warna merah pada permukaan gigi



Rumah Ketua RT desaTompeya n rt 05



Raisa



Telah dilakukan penumpatan pada gigi yang berlubang dengan teknik ART



Membimbing menyikat gigi



Kuratif : Melakukan penumpata n karies gigi dengan teknik ART



20-05-12 23-05-12



kunyah gigi



Melakukan scalling



3



Evalu asi



Mengevalu asi hasil program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut setelah dilakukan



menghilan gkan karang gigi yang menempel di permukaan gigi



Diketahuin ya tingkat keberhasila n pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang telah



Melakukan scalling dengan alat scaller yang sudah disiapkan



Data kesehatan gigi dan mulut dari 5 warga desaTompeyan Rt 05



21-05-12



28-05-12



Rumah Ketua RT desaTompeya n Rt 05



Raisa



Rumah Ketua RT desaTompeya n Rt 05



Raisa



Raisa



Telah dilakukan scalling untuk menghilangkan karang gigi yang menempel di permukaan gigi



Terlaksananya semua kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut serta tercapainya target pelayanan asuhan yaitu



perawatan



B.



dilaksanak an



menurunnya angka decay, fillling meningkat, dan menurunnya angka OHI-S



Pelaksanaan Pelaksanaan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah sesuatu pelayanaan asuhan yang profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanaan kesehatan yang di tujukan pada5



orang pengurus RT 5 dusun Tompeyan yang dilaksanakan pada bulan Mei2012 yang meliputi data objektif, baik yang sehat maupun yang sakit meliputi upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut , pencegahan penyakit gigi dan mulut, seta pengobatan penyakit gigi dan mulut . Upaya-upaya kesehatan yang dilaksanakan pada



5 orang pengurus RT 5 dusun Tompeyan yang dilaksanakan pada bulan Mei 2012 yang



meliputi data objektifmeliputi kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebagai berikut : 1.



Upaya Promotif Upaya promotif merupakan suatau upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan meningkatanya pengetahuan di bidang kesehatan gigi dan mulut sehingga akan di ikuti meningkatnya kemampuan sasaran dalam hal pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut yang optimal ,salah satu kegiatan yang dapat dilakukan pada upya promotif ini adalah melakukan kesehatan gigi dan mulut pada sasaran adalah sebagai berikut : Tabel 7 : Upaya promotif yang dilakukan pada5



N o



Waktu



Kegiatan



1



20 Mei Melakukan kegiatan 2012 penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan topik : a.Plak



orang pengurus RT 5 dusun Tompeyan yang dilaksanakan pada bulan Mei 2012 Sasaran



Hasil Kegiatan



5orang pengurus RT 5 dusun Tompeyan



Warga dapat memahami dan menjawab dgn benar ttg plak, cara menggosok



b.Waktu dan cara menggosok gigi yang benar c.Karang gigi



a.



Karies



24 b. Makanan yg baik Mei 2012 dan tdk baik untk kesehatan gigi



2.



gigi, mknan yg menyehatkan dan merusak gigi, karies dan dpt memperagaka n cara menggosok gigi yg baik dan benar.



Upaya preventif Upaya preventif merupakan suatu upaya yg dilaksanakan dgn tujuan mencegah timbulnya penyakit gigi dan mulut. Adapun kegiatan preventif yg dilakukan



5 dusun Tompeyan yang dilaksanakan pada bulan Mei 2012 Tabel 8 : upaya preventif yg dilakukan pada



Waktu



Kegiatan



Sasaran



Hasil



1



20Mei 201 2



Pemberian discloution solution, menggosok dan scalling



5 orang pengurus RT 5 dusun Tompeyan



5 warga terampil dlm menggosok gigi yg ditandai dg hilangnya warna pd permukaan gigi dan hilangnya karang gigi



23Mei 201 2



gigi



sebagai berikut :



5 orang pengurus RT 5 dusun Tompeyan yang dilaksanakan pada bulan Mei 2012



No



21 Mei 20 12



5 orang pengurus RT



3.



Upaya kuratif Upaya kuratif merupakan suatu upaya kegiatan yang dilaksanan dgn tujuan menyembuhkan penyakit gigi dan mulut untuk mencegah sakit yang lebih lanjut dan kembalinya fungsi kunyah gigi,adapun kegiatan kuratif yg dilakukan sebagai berikut :



Tabel 9 : upaya kuratif yg dilakukan pada



5 orang pengurus RT 5 dusun Tompeyanyang dilaksanakan pada bulan Mei 2012



No



Waktu



Kegiatan



Sasaran



Hasil



1



21 Mei 20 12



Penumpatan a. 1 Susi MGigi 27,28,karies bidang pd gigi email,46,47,sisa dgn kasus KE akar(membuat surat rujukan dan KD dgn untuk mencabut sisa akar) bahan GI b. Yanto Tidak ada karies pada gigi c.



Bambang Gigi 26,27 32,36 karies email



d.



Yulita Gigi 26,27,44,47 karie sdentin



e.



Syahrini Gigi email



26,27



karies



Telah dilakukan penumpatan 1 bidang pd gigi yg berlubang dgn kasus KE dan KD.



No . 1.



Rencana Kegiatan



Pelaksanaan Kegiatan



Tanggal



Tanggal 20-05-12



Memberikan penyuluhan dengan topik :



Memberikanpenyulu han dengan topik : a. Plak



a. Plak b. Cara menyikat gigi yang baik dan benar. c. Makanan yang menyehatkan dan merusak gigi



b. Cara menyikat gigi yang baik dan benar. c. Makanan yang menyehatkan dan merusak gigi



d. karies d. karies



Sasaran



Hasil Kegiatan



5 wargaDus un Tompeya n 05



Semua warga dapat memahami dan menjawab dengan benar pertanyaanberka itan dengan plak,cara menyikat gigiyang benar, makanan yang menyehatkan dan merusak gigi dankaries gigi dan dapat memperagakan cara menyikat gigi yang baik dan benar



BAB III EVALUASI



A. Hasil Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Setelah dilakukan serangkaian kegiatan yang telah disebutkan diatas, kemudian dilakukan evaluasi kembali dengan melakukan pemeriksaan ulang pada tanggal yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil sebagai berikut: 1.



Upaya Promotif



Tabel 10 : Hasil Upaya Promotif yang dilakukan pada 5 warga Dusun Tompeyan Rt 05 Yogyakarta



Tanggal 23-05-12 Tanggal 23-05-12 a. Karies gigi (lubang gigi) b. Makanan yang baik dan tidak baik untuk kesehatan gigi



a. Karies gigi (lubang gigi) b. Makanan yang baik dan tidak baik untuk kesehatan gigi



2.



Upaya preventif



Tabel 11: Hasil Upaya Preventif yang dilakukan pada 5 warga Dusun Tompeyan 05 Yogyakarta



No.



Rencana Kegiatan



Pelakasanaa n Kegiatan



Sasaran



Hasil Kegiatan



1.



Menggosok gigi bersama



Pemberian discloution solution, danMenggos ok gigi bersama



5 warga Dusun Tompeyan 05



Warga terampil menggosok gigi ditandai dengan hilangnya warna merah pada permukaan gigi, hilangnya karang gigi



23-05-12



23-05-12



3.



Upaya Kuratif Tabel 12: Hasil Upaya Kuratif yang dilakukan 5 wargaDusun Tompeyan 05 Yogyakarta



No .



Rencana Pelaksanan



Pelaksanaan Kegiataan



sasaran



Hasil Kegiatan



1.



Melakukan penumpatan karies dengan menggunakan GI



Melakukan penumpatan karies dengan menggunakan GI



5 warga Dusu n Tompeyan Rt 05 Yogyakart a



Telah dilakukan penumpatan pada gigi yang berlubang



24 Mei 2012



24 Mei 2012



dengan teknik ART



Tabel13: data awal hasil pemeriksaan obyektif 5 warga Desa TompeyanRT 5 Yogyakarta Nama



umu r



jenis kelami n



D



M



F



DMFT



CI



DI



OHIS



PTI



1.



Susi



32



P



6



0



0



6



1



0



1



0%



2.



Yanto



35



L



0



2



3



5



1,3 3



0



1,33



60%



3.



Bamba ng



40



L



4



0



0



4



0



1



1



0%



4.



Yulita



22



P



4



0



0



4



1



0



1



0%



5.



Syahrin i



45



P



2



2



2



6



0



0



0



33,3%



Jumlah



16



4



5



25



3,3 3



1



4,3



93,3%



Rata-rata



3, 2



0,8



1



5



0,6 7



0, 2



0,86



18,66 %



Tabel 14: data akhir hasil pemeriksaan obyektif 5 warga Desa TompeyanRT 05 Yogyakarta Nama



umu r



jenis kelami n



D



M



F



DMFT



CI



DI



OHIS



PTI



1.



Susi



32



P



5



0



1



6



0



0



0



16,67%



2.



Yanto



35



L



0



2



3



5



0



0



0



60%



3.



Bamba ng



40



L



4



0



0



4



0



1



1



0%



4.



Yulita



22



P



2



0



2



4



0



0



0



50%



5.



Syahrin i



45



P



1



2



3



6



0



0



0



50%



Jumlah



12



4



9



25



0



1



1



176,67 %



Rata-rata



2, 4



0, 8



1, 8



5



0



0, 2



0,2



35,33%



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi upaya promotif ,preventif,kuratif dengan hasil yaitu meningkatnya pengetahuan sasaran tentang kesehatan gigi dan mulut serta meningkatnya keterampilan sasaran dalam hal menyikat gigi dengan baik dan benar serta waktu yang tepat untuk menyingkat gigi, OHIS menurun dari 0,86 menjadi 0,2. B.Saran Berdasarkan hambatan yang dijumpai selama melaksanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada pengurus Rt 5 Dusun Tompeyan Yogyakarta, maka saran yang penulis sampaikan setelah perawatan adalah : 1. Menyikat gigi minimal dua kali sehari,sesudah makan pagi dan sebelum tidur malam 2. Makan makanan yang banyak mengandung air dan berserat contohnya buah-buahan dan sayursayuran 3. Datang ke klinik gigi untuk memeriksakan gigi minimal 6 bulan sekali atau apabila ada keluhan pada kesehatan gigi



4. Mengunyah makanan dengan menggunakan dua sisi rahang 5. Kurangi makanan yang manis dan lengket karena bisa menyebabkan gigi berlubang.