Diagnosis Banding Delirium [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DIAGNOSIS BANDING DELIRIUM



 Delirium Versus Demensia Sejumlah gambaran klinis dapat membantu membedakan delirium dengan demensia. Bertentangan dengan awitan delirium yang mendadak, awitan demenisa biasanya perlahan. Meski kedua kondisi tersebut mencakup hendaya kognitif, perubahan pada demensia lebih stabil dengan berjalannya waktu dan, contohnya, tidak berfluktuasi sepanjang hari. Seorang pasien demensia biasanya waspada; seorang pasien delirium mengalami episode penurunan kesadaran. Kadang-kadang, delirium dapat terjadi pada pasien demensia, suatu kondisi yang dikenal sebagai demensia berkabut. Diagnosis delirium dapat ditegakkan bila terdapat riwayat pasti pada demensia yang telah ada sebelumnya.  Delirium Versus Skizofrenia atau Depresi Delirium juga harus dibedakan dengan skizofrenia dan gangguan depresif. Pasien dengan gangguan yang dibuat-buat dapat mencoba meniru gejala delirium namun biasanya akan menampakkan sifat gejala yang hanya buatan berupa inkontinensi pemeriksaan status mental dan EEG dapat dengan mudah membedakan kedua diagnosis tersebut. Beberapa pasien gangguan psikotik, biasanya skizofrenia atau episode manik, mungkin mengalami periode perilaku sangat kacau yang sulit dibedakan dari delirium. Namun, umumnya halusinasi dan waham pada pasien skizofrenia lebih konstan dan lebih teratur dibanding pada pasien delirium. Pasien skizofrenia biasanya tidak mengalami perubahan tingkat kesadaran atau orientasi. Pasien delirium dengan gejala hipoaktif mungkin akan tampak serupa dengan pasien depresi berat namun dapat dibedakan berdasarkan EEG. Diagnosis psikiatri lain yang patut dipertimbangkan sebagai diagnosis banding delirium adalah gangguan psikotik singkat, gangguan skizofreniform, dan gangguan disosiatif.  Gangguan psikotik akut dan sementara  Gangguan afektif + “confusional features”  Delirium akibat alkohol/zat psikoatif lain



DAFTAR PUSTAKA 1. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock: Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2010. 2. Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa: Rujukan Ringkas PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya; 2013