14 0 585 KB
DIAGRAM TULANG IKAN (FISH BONE) 1. PROMOSI KESEHATAN a. PHBS Rumah Tangga MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Manusia
Metode
Pengetahuan masyarakat yang kurang tenDtang rumah tangga yang ber PHBS
Kurangnya kerja sama dari lintas sektor
Wawasan mengenai PHBS terbatas Kurangnya Peran Kader dan Bidan
Kurangnya kesadaran (inisiatif masyarakat)
Kurangnya kekompakan RT dan RW tentang Kebersihan
Kurangnya media informasi tentang rumah tangga berPHBS (media informasi)
Kurangnya Motivasi Kepala Keluarga
Sarana/Prasarana
Lingkungan
Nutrisi dan sanitasi (-)
Rendahnya cakupan PHBS rumah tangga
b. PHBS Sekolah MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Manusia Metode
Kurangnya Pengetahuan Peran Kepala Sekolah dan Guru Kurang Aktif Kurangny Peran Guru UKS di sekolah
Kurangnya sekolah untuk menggerakkan muridnya
Sarana/Prasar ana
Kurangnya kepedulian siswa siswi Tentang PHBS
Lingkunga n
Kurangnya dukungan dari dalam sekolah
Rendahnya sekolah belum ber PHBS
c. Posyandu Mandiri MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Manusia Metode
Kurangnya pengetahuan / pengetahuan kader tentang strata posyandu
Kurangnya Peran Kades dan perangkat Desa tentang Posyandu
30,00 % Posyandu belum mandiri Kader yang Kurang aktif
Kurangnya kerja sama dengan Kades
Peran desa untuk peningkatan strata posyandu masih kurang Masih ada posyandu yang belum mempunyai bangunan khusus
Sarana/Prasar ana
Lingkunga n
Kegiatan terfokus di kegiatan rutin sehingga syarat untuk meningkatkan posyandu tidak diperhatikan
d. GERMAS MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Manusia Metode
Kurangnya Pengetahuan Kurangnya Dukungan Kepala sekolah Kebiasaan belum dilakukan
Kurangnya kerja sama antara Lintas Sektoral
Kurangnya informasi guru untuk kegiatan germas
Kurangnya Pengetahuan tentang lingkiungan sekitar
Tidak ada Buku tentang Germas
Sarana/Prasar ana
Keadaan geogrfis
Lingkunga n
Rendahnya penerapan promosi tentang Germas
e. Rendahnya cakupan desa siaga aktif MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Manusia Metode
Advokasi nakes ke desa masih kurang Nakes belum mengkoordinasi ke pihak dinas kesehatan
Sosialisasi dari dinas kesehatankabupaten masih kurang
Belum adanya kader atau SK desa siaga aktif
Media informasi ke nakes masih kurang
Masih belum familiar informasi tentang desa siaga aktif Peran desa masih kurang
Sarana/Prasar ana
Lingkunga n
33,33 % cakupan desa siaga aktif
2. KESEHATAN LINGKUNGAN a. Rumah Sehat MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Manusia Metode Kurangnya pengawasan oleh petugas
Kurangnya tenaga kesehatan
Belum ada Kader untuk rumah sehat
Kurangnya kesadaran akan rumah sehat dari masyarakat 1,41% rumah belum memenuhi sandart kesehatan
Kurangnya kesadaran akan rumah sehat dari masyarakat
PenyuluhanKurangnya penyuluhan dari NAKES
Kurangnya kepedulian keluarga terhadap kebersihan rumah yg masih kotor Infeksi rumah sehat
Sarana/Prasar ana
Lingkunga n
b. Tempat Fasilitas Umum MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Manusia Metode Mengabaikan informasi yang diberikan
Kurangnya dukungan lintas sector
17,1% TFU Belum Memenuhi Standar Kesehatan
Belum ada kader kesling
Kurangnya Fasilitas yang memadai
Sarana/Prasar ana
Kurangnya kepedulian terhadap kebersihan
kurangnya pengawasanTempat Fasilitas Umum Oleh Petugas
Lingkunga n
c. IKL TPM MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Manusia Metode Kurangnya kerja sama lintas sektoral
Mengabaikan informasi yang diberikan Kurangnya kepedulian terhadap kebersihan TPM
Belum ada kader kesling
Kurangnya Fasilitas yang memadai
Sarana/Prasar ana
kurangnya pengawasan TPM Oleh Petugas
Lingkunga n
41,5% TPM/ Higiens sanitasi pangan belum memenuhi syarat
d. Jamban Sehat MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Manusia Metode kurangnya informasi tentang jamban sehat
Kurangnya kerja sama antar lintas sektor
kurangnya penyuluhan tentang jamban sehat
Tidak tersedia Wc umum
Sarana/Prasarana
Kurangnya minat masyrakat untuk membuat jamban
Kurangnya pengetahuan Budaya masyarakat tentang BABS dan di sungai
Lingkunga n
18,88% jamban diwilayah kerja puskesmas tabir lintas
belum memenhi standar kesehatan
lintas belum memenhi standar kesehatan
e. Klinik Sanitasi MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Manusia Metode Belum ada penyuluhan
Kurangnya koordinasi lintas sektoral
Kurangnya penyuluhan tentang klinik sanitasi 100% Klinik Sanitasi Diwilayah Kerja Puskesmas Tabir Lintas Belum Memenuhi Standar kesehatan
Kurangnya informasi tentang Klinik sanitasi
f. Sarana Air Bersih MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Manusia Metode
Klinik Sanitasi Luar Gedung Tingkat pendidikan rendah
Terbatasnya petugas Kurangnya Koordinasi Sanitarian terhadap lintas sektoral
kurangnya pengawasan saran air Lingkunga Sarana/Prasarana bersih oleh petugas n
kurangnya sumber air bersih banyaknya limbah yang mencemari
Sarana/Prasar ana
Lingkunga n
Masyarakat percaya kurangnyadengan informasi tentang pengobatan sarana air bersih tradisional yang memenuhi standart
11,93% belum mempunyai sarana air bersih
g. STBM MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Manusia Metode Kurangnya Koordinasi terhadap lintas sektoral
kurangnya informasi tentang pentingnya cuci tangan kurangnya informasi tentang akibat buang air bersih sembarang
Kurangnya Penyuluhan oleh petugas kesehatan
Kurang media informasi
Sarana/Prasar ana
Kebiasaan masyarakat BAB sembarangan sumber air bersih
Lingkunga n
74,5% depot air minum diwilayah kerja puskesmas tabir lintas belum memenuhi standar kesehatan
h. Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olah Raga MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Manusia Metode Kurangnya Pemberian informasi
Kurangnya informasi tentang kesehatan kerja dan Olah Raga
100% belum mendapatkan pelayanan kesehatan kerja dan Olahraga
i. SPAL JAGA
Belum dilakukan pembinaan kesehatan kerja dan olahraga
MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
POS UKK belum Metode terbentuk
ManusiaKurangnya Koordinasi lintas sektoral
Tingkat Pengetahuan rendah Belum dilakukan penyuluhan Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang SPAL Lingkunga yang memenuhi standart
n
Sarana/Prasarana
Kurangnya media promosi tentang pentingnya SPAL
Kurangnya Koordinasi lintas sektoral
Terbatasnya biaya pembuatan SPAL
Lingkunga Sarana/Prasar ana
70% SPAL diwilayah kerja puskesmas tabir lintas belum memenuhi standar kesehatan
b. LINFAKES MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Manusia Sapras
Kurangnya media tentang linfaskes
Tingkat pendidikan rendah
Kurangnya pengetahuan kader
Kurangnya informasi tentang linfaskes
Kurangnya peran dari kader posyandu
Kurangnya dungan keluarga
Kurangnya dukungan dari lintas sektoral
Kurangnya minat bumil untuk bersalin kefaskes
Kurangnya kerja sama bidan, dukun dan kader
Lingkunga Metode
4 % Cakupan Linfaskes belum tercapai
3. KESEHATAN IBU ANAK TERMASUK KB a. Cakupan Linakes MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Sapras
Manusia Tingkat pendidikan rendah
Kurangnya media tentang linakes Kurangnya pengetahuan kader
Kurangnya informasi tentang linakes
Kurangnya peran dari kader posyandu
Kurangnya dukungan dari lintas sektoral
Kurangnya dukungan keluarga
Kurangnya kerja sama bidan, dukun dan kader
Kurangnya minat bumil untuk periksa ke linakes
Lingkungan
Metode
2 % Cakupan Linakes belum tercapai
c. Cakupan Kunjungan Balita MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Sapras
Manusia Transportasi kurang
Tingkat pendidikan rendah
Kurangnya Pengetahuan ibu balita
Sarana Penyuluhan masih Kurang
Tingkat pendidikan rendah
Kurangnya kerjasama dgn lintas sektoral
Pengetahuan ibu yg kurang Data balita tidak lengkap
Lingkungan
Tumbuh kembang bayi yg kurang
Metode
5 % cakupan kunjungan balita belum tercapai
d. Cakupan Ibu Nifas MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Manusia
Sapras Kurangnya informasi tentang pentingnya pemeriksaan ibu Nifas
Kurangnya dukungan dari keluarga 7 % Cakupan ibu Nifas belum tercapai
e. Cakupan SHK MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Sapras
Kurang peduli akan kesehatan
Manusia
Tingkat pendidikan rendah
Transportasi kurang Pendidikan rendah
Sarana Penyuluhan masih Kurang
Kurangnya kerjasama Bidan danibu Kader Kurang pengetahuan ttg SHK
Masih memakai adat istiadat
Kurangnya peran Kader
Lingkunga
Kurangnya minat ibu Nifas melakukan Kurangnya dukungan pemeriksaaan ke Tenkes dari keluarga
Metode
Kurangnya kerjasama dgn lintas sektoral
Masih memakai adat istiadat Krangnya peran kader
Lingkungan
Kurangnya minat ibu untuk pengambilan sampel
Metode
50 % BBL tidak di SHK
f. Cakupan KB MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Manusia Sapras Faktor ekonomi 2 % PUS tidak ber-KB
4. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Kurangnya media cetak ttg alat kontrasepsi
Tingkat Rendah a. Pemberian Tablet Vitamin A bayi dan Balita (6-59 Bulan) di pendidikan Posyandu
MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Sapras
KurangnyaManusia media cetak ttg alat kontrasepsi
Kurangnya Pengetahuan Ibu ttg kegunaan dan pentingnya pemakaian alat kontrasepsi Kurangnya dukungan keluarga
Tidak ada Papan adat istiadatnya masih Pengumuman
Kurangnya
Kurangnya pengetahuan ibu pendekatan dengan tentang Manfaat Vitamin A
kental
Informasi Jadwal Posyandu Kurang
masyarakat dan Kader
Kurangnya Pengetahuan Ibu Kurangnya ttg 4T kerjasama antara tenkes dengan Kader
Lingkungan Kebudayaan Ibu tidak mau membawa anaknya ke Posyandu Metode
Kurangnya kerjasama dengan kader Kurangnya kerjasama Tenkes dan Kades
Kurangnya dukungan keluarga
Kurangnya dukungan keluarga
Lingkunga
Tingkat Pendidikan Ibu Rendah
Kurangnya Kepedulian Ibu Terhadap Pentingnya Pemberian Vit. A keluarga
Tingkat Pendidikan yang rendah
Metode
8,15% bayi dan balita di Posyandu tidak mendapat Vitamin A
b. Pemberian Garam Beryodium MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Manusia Sapras
Rendahnya pendidikan ibu Kurangnya informasi tentang pentingnya mengkonsumsi garam
2,36 % garam yang dikonsumi tidak mengandung yodium
c. c. Pemberiaan Tablet Tambah Darah (TTD) Pada Remaja Putri dukungan MENCARI AKAR PENYEBABKurangnya MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Kurangnya media cetak tentang garam beryodium
Sapras
keluarga
Manusia
Tempat penyipanan Garam Beryodium kurang baik Kurangnya media cetak tentang pentingnya tablet Fe Kebudayan Sering Mengganggap semua Garam Mengandung Yodium
Kurangnya pengetahuan orang tua siswa tentang manfaat garam Kurangnya dukungan keluarga beryodium
Kerjasama antara Tenkes dengan Guru Kurang
Tingkat Pengetahuan Kurang
Melakukan Penyuluhan
Pendidikan rendah
Lingkunga
Metode
44,98% remaja putri tidak mau minum tablet tambah darah (TTD)
d. Pemantauan Status Gizi Ibu Hamil KEK dan Balita Gizi Kurang Kurangnya pengetahuan remaja putri tentang manfaat tablet Fe
MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Kurangnya kerjasama antara Tenkes dan Guru
Sapras
Manusia Tingkat usia yang masih Tingkat pendidikandini ibu rendah
Keterbatasan Tablet Fe Kurangnya papan Informasi Adat istiadat yang masih kental
KurangnyaKurangnya dukungandukungan dari keluarga keluarga dan guru
Kurangnya keinginan remaja putri minum tablet Fe
Pendidikan keluarga masih rendah
Lingkunga
Metode
5. UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (P2P) 12% Status Gizi Ibu Hamil KEK dan Balita gizi kurang belum mendapat pemantauan
a. Imunisasi Dasar Lengkap Kurangnya kerjasama antara Ibu dan Tenkes
Sapras
MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Lambat terdeteksi Ibu hamil dan Manusia Balita KEK
Tingkat Ekonomi Masyarakat Rendah
Ekonomi yang kurang
Kurangnya kerjasama
Tempat Imunisasi belum memadai
Kurangnya keinginan ibu untuk Kurangnyastatus media Gizi cetak memperbaiki tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap
Lingkunga
Kurangnya pengetahuan ibu tentang PMT KEK pada Ibu dan Balita
10% Imunisasi Dasar Lengkap Belum Tercapai Kurangnya Lintas tingkat Sektoral pengetahuan Masyarakat tentang Imuisasi
Kurangnya minat Ibu untuk membawa bayi dan balita ke Posyandu Kurangnya kerjasama antar Lintas Sektoral
Tingkat antara pendidikan masyarakat tenkes dengan rendah Kades
Metode Kurangnnya dukungan keluarga
Lingkunga
Metode
b. Imunisasi pada Anak SD MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Sapras
Manusia Tingkat Ekonomi Masyarakat Rendah Kurangnya media cetak tentang pentingnya Imunisasi pada anak SD 15% Siswa SD yang Blm Mendapat Imunisasi
c. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit TB Paru MENCARI AKAR
Sapras
Manusia Kurangnya kerja sama antara guru dan Tenkes
Kurangnya media informasi tentang TB Paru Kurangnya kerjasama antar Lintas Sektoral
Kurangnya Tingkat pendidikan keluargaDENGAN PENYEBAB MASALAH
METODE FISH BONE
Kurangnya tingkat pengetahuan siswa tentang Tingkat Ekonomi Masyarakat Imuisasi pada anak SD Rendah
Tingkat pendidikan masyarakat rendah
KurangnnyaKurangnya dukungantingkat pengetahuan Masyarakat keluarga tentang TB Paru
Lingkunga Kurangnya kerjasama antar Lintas Sektoral
Metode
Lingkunga
Metode
Kurangnnya dukungan keluarga
94,2% masyarakat yang mengalami gejala TB Paru belum melakukan pemeriksaan di Puskesmas
d. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Malaria MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Sapras
Manusia Tingkat Ekonomi Masyarakat Rendah
0% ibu hamil belum mengetahui tentang bahaya Malaria
e. Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kusta
Kurangnya media informasi tentang MENCARI malaria
Sapras
AKAR PENYEBAB
Manusia
Tingkat pendidikan masyarakat rendah MASALAH DENGAN METODE
FISH BONE
Kurangnya tingkat pengetahuan Masyarakat Belum ada penyuluhan tentang malaria
100% Masyarakat belum di temukan penyakit KUSTA
Kurangnya kerjasama antar Lintas Sektoral Kurangnnya dukungan keluarga
Lingkunga
Metode
f. Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Diare Media belum lengkap
MENCARI AKAR
Tingkat pendidikan masyarakat rendah PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE
Manusia
Kurangnya tingkat pengetahuan Masyarakat Belumpenyakit ada penyuluhan tentang Kusta
Sapras
Media informasi belum lengkap Kurangnya kerjasama antar Lintas Sektoral
Tingkat pendidikan masyarakat rendah Bulum terlaksananya Kurangnya tingkat Sosialisasi pengetahuan Masyarakat tentang penyakit Diare
Lingkunga Kurangnya kerjasama antar Lintas Sektoral
FISH BONE
Metode
Lingkunga Metode
Bulum terlaksananya Sosialisasi
89.77% Masyarakat Belum Mengerti Tentang DIARE
g. Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit ISPA MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Sapras
Manusia Belum ada penyuluhan
96,9% Balita belum ditemukan ISPA pneumonnia
h. Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit DBD
Tingkat pendidikan masyarakat Tidak tersedianya rendah MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Lipid dan Poster
Manusia Sapras
Kurangnya tingkat Kurangnya individu pengetahuan Masyarakat memperhatikan tentang ISPA kebersihan
tempat-tempat air dan bak mandi
Kurangnya kerjasama antar Lintas Sektoral
100% Masyarakat belum ditemukan penyakit DBD Kurangnya kerjasama antar Lintas Sektoral
Belum ada nya kader ISPA
Lingkunga Metode
i. Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit CAMPAK
Tidak tersedianya MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Lipid dan Poster
Sapras
Masih terdapat jentik nyamuk
Manusia
Tingkat pendidikan masyarakat rendah
Tidak tersedianya Lipid danTingkat Poster pendidikan masih rendah
100% Masyarakat Belum Tercapai Melakukan Pengobatan Campak Kurangnya dukungan Lintas Sektor
Belum ada kader jumantik
Lingkunga
Belum ada nya kader ISPA
Belum adanya masyarakat melakukan pemeriksaan jumantik
Metode
j. Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Rabies
Kurangnya minat ibu untuk MENCARI AKAR PENYEBABpergi MASALAH DENGAN keposyandu kesehatanMETODE FISH BONE
Sapras
Kurangnya media Manusia penyuluhan ttg Campak
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Tingkat pendidikan masyarakat campak yang masih rendah
Budaya masyarakat yang masih memilih obat tradisional dibanding mendapatkan obat puskesmas
Kurangnya kerjasama antar Lintas Sektoral
Belum ada nya kader ISPA
Lingkunga Metode
0% Masyarakat belum ada yang mengalami penyakit rabies
k. Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Hepatitis
Belum tersedianya MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Kurangnya pengetahuan Lipid dan Poster masyarakat tentang Rabies
Manusia Sapras
Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah
Kurangnya kerjasama antar lintas sektoral
Kurangnya dukungan keluarga
Lingkunga Metode
0% Masyarakat belum ada yang mengalami penyakit rabies
l. Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit HIV/AIDS
Kurangnya media MENCARI DENGAN METODE FISH BONE Kurangnya pengetahuan informasi tentang Hepatitis AKAR PENYEBAB MASALAH masyarakat tentang Hepatitis Manusia
Sapras
Rendahnya tingkat pendidikan
Kurangnya media informasi tentang HIV/AIDS
Kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS Kurangnya dukungan
Kurangnya kerjasama antar lintas sektoral Alat Kesehatan belum lengkap
keluarga
Kurangnya penyuluhan tentang hepatitis
Lingkunga
Masih Percaya Mitos
Metode Kurangnya kepedulian akan kesehatan
Kurangnya kerja sama antar lintas sektor
Tenaga kesehatan yang kurang terlatih
Lingkunga Metode
100% Masyarakat belum peduli terhadap bahaya penyakit HIV/AIDS
m. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Sapras
Manusia Tingkat Pendidikan Rendah
Kurangnya Media Informasi Tentang Bahaya Rokok
Kurangnya Kepedulian Terhadap Kesehatan Kurangnya tingkat pengetahuan Masyarakat tentang bahaya merokok
Kurangnya Keinginan Perokok Untuk Berhenti Merokok
Kurangi Pengedaran Rokok Penyuluhan tentang KTR
Kurangnya dukungan keluarga
Lingkunga
Metode
Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan merokok
n. Pemeriksaan IVA (IVA Test) MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE
Sapras
Manusia
Tingkat Pendidikan Rendah
Kurangnya Media Informasi Tentang IVA test
Kurangnya tingkat pengetahuan Ibu tentang IVA Test
Belum dilatihnya tenaga kesehatan
Tenaga Kesehatan Yg Kurang Terlatih
Belum dilakukannya Pemeriksaan Iva
Belum Ada Dilakukan Pemeriksaan
Lingkunga
Metode
82,9% masyarakat belum mengerti IVA TES
Tentang mamfaat
o. Pemeriksaan IVA (IVA Test) MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Manusia Sapras Tingkat Pendidikan yang Rendah
Kurangnya Media Informasi Tentang POSBINDU PTM
62,9% masyrakar belum mau datang untuk melakukan pemeriksaannya di posbindu PTM
Kurangnya Kepedulian Terhadap Kesehatan
Alkes yang belum lengkap
Masyarakat Masih Percaya Mitos
Kurangnya Keinginan Masyarakat Untuk Tidak Berobat Kedukun
Lingkunga
Kurangnya Volume Pemeriksaan
Kerja sama antar lintas sector terkait
Kurangnya dukungan keluarga
Metode
6. PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA a. Pelayanan Lansia MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Manusia
Sapras
Rendahnya kepedulian Usila terhadap kesehatan
Peraatan kesehatan kurang lengkap
Kurangnya kepedulian Usila terhadap kesehatan
Advokasi Dinas Kesehatan
Kurangnya dukungan keluarga usila untuk memeriksa kesehatan ketenaga kesehatan
Sedikitnya Usilanyang melakukan Pemeriksaan ke Tenaga Kesehatan
Lingkunga
Budaya Perilaku masih seperti zaman dulu
Kurang berminatnya usila untuk melakukan pemerisaan ke tenaga kesehatan
Metode
Kurangnya kerjasama antar lintas sektor
6% usila belum melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan
7. UPAYA KESEHATAN JIWA a. Pasien dengan Ganguan Jiwa yang Tidak Melakukan Pemeriksaan Ketenaga Kesehatan MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Manusia
Sapras
Peralatan kesehatan kurang lengkap Advokasi Dinas Kesehatan
Rendahnya kepedulianMasyarakat terhadap kesehatan
Kurang minat nya keluarga untuk untuk memeriksakan pasien ke tenkes
Kurangnya dukungan keluarga Pasien untuk memeriksa kesehatan ketenaga kesehatan
Kurangnya kerjasama antar lintas sektor
Kurangnya pemantauan terhadap
Sedikitnya pasien jiwa yang melakukan Pemeriksaan ke Tenaga Kesehatan
Lingkunga
Metode
15% Pasien ganguan jiwa yang tidak melakukan pemeriksaan ketenaga kesehatan
b. Pemantauan Minum Obat Terhadap Pasien Ganguan Jiwa MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Manusia
Sapras
Peralatan kesehatan kurang lengkap Advokasi Dinas Kesehatan
Rendahnya kepedulianMasyarakat terhadap kesehatan
Kurang minat nya keluarga untuk memeriksakan pasien ke tenkes
Kurangnya dukungan keluarga Pasien untuk memeriksa kesehatan ketenaga kesehatan
Kurangnya kerjasama antar lintas sektor
Pemantauan minum obat terhadap pasien jiwa
Kurangnya dukungan keluarga untuk memantau pasie minum obat
Lingkunga
Metode
15% Pasien ganguan jiwa yang tidak minum obat
c. Sosialisasi tentang Napza ke Sekolah MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Manusia
Sapras
Kurangnya media inormasi tentang NAPZA
Rendahnya kepedulian Siswa/Siswi terhadap kesehatan
Kurangnya dukungan dari keluarga
Kurangnya kerja sama antar lintas sektoral
Kurangnya kerjasama antar lintas sektor
Kurangnya penyuluhan tentang Napza
Kurangnya pengetahuan remaja putri tentang bahaya NAPZA
Lingkunga
Metode
5% Sosialisasi belum terlaksana
8. USAHA KESEHATAN SEKOLAH a. Pemeriksaan Kesehatan Peserta Didik MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Manusia
Sapras
Kurangnya pengetahuan peserta didik baru tentang kesehatan
Kesulitan Nakes dalam melakukan pemeriksaan kesehatan
Belum diketahui ststus kesehatan peserta didik baru
Kurangnya ALKES (UKS Kit dan UKGS Kit)
Belum dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh nakes
Belum tersedianya format pemeriksaan
Tidak adanya kolaborasi ortu peserta didik dengan Guru ttg kesehatan anaknya
Kurangnya motivasi guru/wali murid dalam mengetahui masalah kesehatan peserta didik
Lingkunga
Metode
Menunggu proses penganggaran
Belum ada nya jadwal kegiatan pemantauan kesehatan peserta didik Belum dilakukan pemantauan kesehatan peserta didik dari Nakes
41,62% Peserta didik belum mengetahui kesehatan dirinya
b. Sekolah Yang Mempromosikan Kesehatan MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Manusia
Sapras
kurangnya pengetahuan mitra sekolah (penjaga kantin, clening service dan guru UKS tentang PHBS
Belum tersedianya Ruang UKS dan perlengkapannya, serta WC dan Kantin yang layak serta tempat pembuangan sampah
Kurangnya kepedulian mitra sekolah tentang kesehatan
Kebutuhan Dana Belum terpenuhi
Mitra sekolah belum mendapatkan pembinaan
Belum optimalnya kegiatan UKS di sekolah kurangnya tim kesehatan turun ke lapangan lingkungan sekolah, kantin, wc dan ruang kelas tidak bersih
Kurangnya sosialisasi ke mitra sekolah tentang PHBS /seklah sehatbaru lingkungan sekolah, kantin, wc dan ruang kelas tidak bersih
Lingkunga
Metode
84,62% Sekolah belum mempromosikan kesehatan
c. Pembinaan kader kesehatan MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Manusia Kurangnya pengetahuan kader kesehatan
Sapras
Kurangnya Buku Pedoman kader kesehatan
Kurangnya kemampuan kader kesehatan dalam menerima
Belum tersedianya biaya pengandaan buku kader kesehatan
Kurangnya motivasi dan minat Kader kesehatan sekolah sehat Kader kesehatan belum mendapatkan pembinaan Belum Optimalnya pembinaan
Belum adanya tupoksi masing2 kader
Kurangnya minat Guru dalam melatih Kader kesehatan
Kurangnya memampuan Nakes dalam memberi materi
Metode dalam pembinaan kurang menarik Metode dalam pembinaan kurang menarik
Lingkunga
Metode
30,76% Sekolah belum melaksanakan kegiatan UKS yang ideal
d. Kesehatan Gigi dan Mulut di Masyarakat MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Manusia
Sapras
kurangnya keinginan /minat masyarakat tentang gosok gigi secara teratur
Kesulitan petugas nakes dalam penyuluhan Kesgilut
Kurang pengetahuan masyarakat (kelompok potensial) tentang
Kurangnya media informasi dalam penyuluhan (Pantom Gigi)
Belum mendapatkan pembinaan Kesgilut dari Nakes
Kurangnya kebiasaan gosok gigi secara teratur
kurangnya kesadaran masyarakat bahwa pentingnya Kesgilut
Kurang informasi ke masyarakat pentingnya Kesgilut
Belum optimalnya penyuluhan Metode penyuluhan tidak menarik
Metode penyuluhan tidak menarik
Lingkunga Metode
24,6% masyarakat (kelompok potensial) belum Mendapatkan informasi tentang KESGILUT
9. UPAYA PENGOBATAN TRADISIONAL (BATRA) a. Pendataan dan Pembinaan Batra MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN METODE FISH BONE Manusia
Sapras
Kurangnya dukungan dari Nakes
Kurangnya media informasi cetak tentang batra
50% Batra belum dilakukan pendataan dan pembinaan Batra Kurangnya pembinaan dari tim Nakes
Kurangnya informasi tentang jamu gendong
Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat
Kurangnya Kerja Sama Kader
Budaya masyarakat masih tinggi terhdap Pengobatan Tradisional
Lingkunga
Kurangnya kerjasama Lintas Sektor
Metode