Dialog Diare [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pada hari rabu, tepetnya tanggal , tepatnya tanggal 7 november 2017 datang pasien laki- laki yang bernama Yusran di antar oleh ayahnya ke IGD Rumah Sakit Undata Palu dengan keluhan BAB cair lebih dari 7 x per hari dan kadang disertai muntah, pasien mengeluh panas badannya, nyeri dan kram bagian perut, pasien tampak lemas dan mata cekung. TAHAP INTERAKSI Perawat : “ Aduh Pa sakit sekali perut saya.” ( Sambil memegangi perutnya). Ayah : “ Ia nak sabar kita sudah sampai di RS. Ayo bapak bantu.” ( Sambil memegangi anaknya masuk ke ruang IGD). “ Permisi suster! Suster : “Mari silahkan masuk Pak!” (Langsung menyambut pasien dan keluarganya dengan senyum dan ramah). Ayah



: “ Ia suster, terima kasih.”( Sambil terus melangkah masuk ruangan).



Perawat : “ mari silahkan baring di sini Adik.” ( Sambil membantu pasien baring di tempat tidur). Pasien



: “ Ya suster, terima kasih.” ( Dengan suara yang pelan).



Perawat : “ Perkenalkan nama saya suster Utami, saya suster yang bertugas di ruang IGD sekarang ini.” ( Sambil mendekati pasien dan keluarganya). “ Nama adik siapa?” Pasien : “ Nama saya Yusran dan ini bapak saya suster.” ( Sambil menunjuk ke arah ayahnya). Ayah : “ Ya betul suster saya ayahnya Yusran.” ( Sambil menganggukkan kepala). Kemudian perawat melakukan pengkajian berupa pengisian blangko biodata pasien, riwayat penyakit, penyebab utama kenapa sampai di bawa masuk Rumah Sakit serta keluhan pasien pada saat penkajian. TAHAP KERJA Perawat : “ Bagaimana kronologi adik sampai di bawa ke Rumah Sakit Pak?” (sambil mendekati ayak pasien).



Ayah : “ Begini suster, kemerin anak saya masih pergi ke kampus, kan sudah biasa anak saya sarapan pagi itu di kantin kampus karena di rumah itu belum ada makan kalau pagi-pagi. Setelah makan itu siangnya kemudian muntahmuntah. Lalu anak saya di antar pulang oleh teman kampusnya. Dan sorenya tiba- tiba diare.” ( Dengan penuh semangat menceritakan kronologi sakit anaknya). Perawat : “ Oh jadi begitu kronologinya Pak?” ( Sambil menganggukan kepala). “Kira-kira Adik di kanti itu makan apa sampai diare begini?” Pasien : “ Begini suster kemarin saya di kantin makam nasi kuning dan pakai sambil pedis lagi pula nasinya kemarin rasanya sudah lain-lain tapi karena lapar tetap saya kasih habis. Tidak lama setelah makan nasi itu perut saya sakit dan siangnya muntah-muntah.” ( Dengan suara yang palan di sertai rintihan). Ayah



: ( Sambil mengelus – elus kepala anaknya). “ Sabar ya nak.”



Perawat : “ Kira –kira muntah dan diarenya sudah berapa kali adik dari kemarin sampai sekarang ini?” Pasien : “ Kira –kira muntah kemari ada 7 kali dan berak cairnya lebih dari 7 kali sakin seringnya lua sudah saya.” ( Sambil terus mengingat kejadian kemarin). Perawat : “ Bagaimana dengan makan dan minumnya masih bisa masuk?” ( Sambil memegang tangan pasien). Pasien : “ Makan dan minum masih bisa tapi cuman sedikit itupun kadang saya muntahkan.” Ayah : “ Ya betul suster makan susah katanya tidak ada nafsu makannya, makan minum hanya sedikit itupun saya paksa biar tidak lemas.” Perawat : “ Selain itu masih ada keluhan lain adik?” Pasien : “ Ya suster perut saya nyeri dan terasa kram, sakit sekali suster?” Perawat : “ Selama adik sakit di rumah, apakah adik sempat dikasih obat Pak?” ( Sambil mengalihkan pandanganya ke arah ayahnya Yusran).



Ayah : “ Ya suster, kemarin sempat saya belikan obat di apotik, obat ENTROSTOP kemudian saya minumkan sesuai petunjuk obat, tapi tidak ada perubahan sama sekali.” ( Dengan penuh semangat menjelaskan kepada perawat). Perawat : “ Oh jadi sudah sempat minum obat ya Adik?” Pasien : “ Ya suster ndak ada reaksi apapun sama seperti tidak minum obat, tetap saja sakit perut saya.” ( Sambil meyakinkan perawat). Setelah melakukan anamnese kemudian perawat melakukan pemeriksaan fisik yaitu melakukan pemeriksaan TTV ( tanda-tanda fital) yaitu Tensi, Nadi, Suhu, Pernafasan dan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dengan memakai metode Heat To To. Perawat : “ Baiklah adik sekarang suster mau mengukur tekanan darah adik, nadi, suhu dan pernafasan adik, tujuannya untuk melihat kondisi adik sekarang ini.”( Sambil membawa perlengkapan alat tersebut). Pasien : “ Ya suster terima kasih.” Perawat : “ Permisi adik tolong angkat tangannya sedikit ya untuk pemeriksaan tensi kemudian saya masukan termometer di ketiak tangan kiri boleh?” ( Sambil melakukan pemeriksaan). Ayah : “ Bagaimana hasilnya pemeriksaan anak saya suster.” ( Dengan muka yang sangat cemas). Perawat : “ Hasilnya tensi anak bapak 90/60 mmhg, suhunya tinggi 38,5 derajat celcius, nadi cepat dan pernafasanya agak cepat juga.” ( Dengan menunjukan hasil pemeriksaan). Ayah : “ Ya Alloh kondisi anak saya berarti sangat lemah sekali?”( Dengan raut muka yang cemas). Perawat : “ Ya pak, kondisi adik lemah. Permisi adik sekarang suster mau periksa mata adik, kemudian bagian perut adik.” ( perawat melakukan pemeriksaan dengan seksama). Pasien : “ Bagaimana hasilnya suster?” ( Dengan nada pelan).



Perawat : “ Begini hasilnya mata adik tampak cowong, konjungtiva pucat dan pada pemeriksaan perut terdapat peningkatan peristaltik usus.” Pasien : “ Trus bagaimana suter masih bisa sembuhkan?” Perawat : “ Masih bisa adik jangan khawatir. Permisi dulu adik , bapak saya akan melaporkan hasil pemeriksaan pada Dokter.” ( Perawat meninggalkan pasien). Kemudian perawat menuju ruang Dokter dan melaporkan seluruh pengkajian dan hasil pemeriksaan. Kemudian Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien untuk menentukan diaknose penyakit dan rencana tindakan dan pengobatan selanjutnya. Perawat : “ Maaf bapak, Adik setelah kami lakukan pemeriksaan dan kami laporkan hasilnya kepda Dokter, dan Dokter sudah melakukan pemeriksaan tadikan Adik maka di simpulkan adik terkenapenyakit Gastro Intestinal ( diare acut) atau terjadi gangguan pada pencernaan adik.” Ayah



: “ Kira- kira penyebab penyakit ini apa suster?”



Perawat : “ Penyebabanya adalah dari bakteri pak yang masuk ke sistem pencernaan bersama makanan dan minuman yang mengandung bakteri tersebut. Misalnya makanan yang sudah basi atau makanan minuman yang di hinggapi lalat itu mengandung bakteri penyebab diare, sehingga kalau di makan akan menyebakan sakit perut.Jadi lain kali adik kalau jajan makanan dilihat dulu warungnya bersih tidak, apakah banyak lalat, karena kemungkinan makanan sudah di hinggapi lalat, dan jika rasanya sudah ngak segar atau basi jangan di makan. Bagaimana adik apa sudah paham?” Pasien : “ Ya suster sudah sangat paham sekali.” ( Sambil mengangguk tanda sudah paham). Perawat : “ Sehingga kesimpulanya Pak, Adik harus di rawat karena kondisinya sudah lemah dan sebelum masuk ruang perawatan adik harus di pasang infus untuk secepatnya mendapatkan cairan. Bagaimana apakah Bapak bersedia?” Ayah



: “ Kami mah nurut saja suster demi kesembuhan anak saya.”



Pasien : “ Ia suster saya pasrah saya ingin cepat sembuh, pasti intruksi dokter demi kebaikan saya. Terima kasih suster segala bantuannya.” Perawat : “ Sama-sama adik.” Kemudian perawat memasang infus pasien , kemudian memberikan terapi berupa suntikan dan juga memberikan resep dokter kepada keluarga pasien untuk terapi oralnya dan kemudian pasien di pindahkan ke ruang perawatan untuk mendapatkan perawatan dan tindakan lebih lanjut.