Dialog Konseling Hipertensi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Disusun oleh :  



Putri Evayanti (P13374311170 ) Anisa Rahmawati (P1337431117935)



D3 Gizi Semester 5



KONSELING GIZI UNTUK PENDERITA HIPERTENSI Konselor 1 : “Selamat malam,Mbak. Perkenalkan saya Anisa Rahmwarti dan teman saya Putri Evayanti dari mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang Jurusan Gizi diberikan tugas oleh dosen untuk melakukan penyuluhan kepada penderita hipertensi. Apakah benar dengan mbak Siti? Klien : “Benar,dek.” Konselor 1 : “Maaf sebelumnya, Bu. Konseling ini akan menyita waktu kurang lebih 15 menit, apakah ibu bersedia?” Klien : “Iya, Mbak, saya bersedia.” Konselor 1 : “Baik, Bu. Disini nanti kita akan mencari pemecahan masalah gizi yang dialami oleh ibu.” Klien : “Baik, Mbak.” Konselor 1 : “Maaf,Mbak. Apa mbak sebelumnya pernah melakukan pengukuran tinggi badan,berat badan,dan tekanan darah?” Klien : “Oiya,kemaren saya pernah mengukur di Puskesmas kalo tinggi badan saya kira-kira 150 cm,,berat badan 45 kg dan tekanan darah 160/100. Konselor 1 : “Berdasarkan data yang ada,, tekanan darah ibu tinggi sehingga ibu dianjurkan untuk menjalani diet rendah garam. Diet rendah garam adalah pengaturan makanan dengan pembatasan pemberian natrium yang berasal dari bahan makanan, makanan, garam dapur, penyedap rasa, baking soda, dan makanan yang diawetkan dengan garam. Jadi, berhubungan dengan pola makan. Diet ini dapat diberikan kepada pasien tekanan darah tinggi, penyakit hati dan ginjal tertentu. Jadi, pada konseling ini kita akan mendiskusikan perubahan pola makan mengikuti anjuran makanan yang boleh dan tidak boleh, serta jenis dan jumlah yang tepat untuk seseorang yang menjalani diet ini. Jadi, saya berharap Mbak Siti bersedia bekerjasama untuk keberhasilan proses konseling ini.” Konselor 1 : “Berdasarkan data yang tersedia ,, BB ibu 45 kg, TB ibu 150 cm, usia mbak 34 tahun, jadi hasil perhitungan IMT mbak 20 kg/m2 dimana dikategorikan normal. Selain itu, tekanan darah mbak 160/100 mmHg yang berarti tekanan darah mbak tinggi.” Konselor 1 : “Maaf sebelumnya, Mbak, untuk keseharian mbak di rumah biasanya mengonsumsi apa saja? Bisa ibu sebutkan mulai dari nasi, lauk pauk, sayur, dan buahnya.” Klien : “Biasanya kalau di rumah saya makan nasi, lauknya oseng-oseng sama ikan asin dan tempe atau tahu goreng, Dek. Saya juga masak sop wortel dan bening bayam tetapi jarang karena saya tidak suka yang berkuah-kuah gitu, Dek. Saya juga sangat suka masakan yang berasa gitu jadi saya melebihkan garamnya dan saya tambahkan Masako. Kalau buah, saya suka saja dengan semua buah tetapi saya jarang makan buah, Dek, hanya kalau tersedia di rumah atau kalau lagi ingin saja.”



Konselor 1 : “Untuk garamnya, kira-kira berapa takaran untuk garam dan Masako yang ibu tambahkan?” Klien : “Kalau garam biasanya 3 - 4 sdm dan Masakonya bisa setengah dari kemasannya, Mbak.” Konselor 1 : “Kalau untuk cemilannya, biasanya ibu mengonsumsi apa?” Klien : “Saya sering ngemil gorengan,Dek. Setiap makan pasti ada gorengan. .” Konselor 1 :” Kalau sehari bisa berapa kali ya mbak makan gorengannya?” Klien : “ Ya bisa 3-4 kali sehari mbak.” Konselor 1 : “Oh, iya, Mbak, untuk keluarga Mbak, apakah ada yang menderita tekanan darah tinggi?” Klien : “Ada, Dek.” Konselor 1 : “Baik, Mbak. Setelah mendengar penjelasan tersebut, ibu kelebihan asupan natrium yang berasal dari konsumsi garam yang berlebihan dan juga sering menggunakan penyedap rasa. Selain itu,mbak mengkonsumsi gorengan lebih dari 3x sehari.. Oleh karena itu, tekanan darah ibu tinggi yang disebabkan oleh kadar natrium yang berlebih dan natrium yang berlebih membuat darah menjadi lebih kental sehingga darah dipompa/ditekan lebih kuat yang menyebabkan tekanan darah naik.” Konselor 2 : “Jadi, mulai saat ini mbak harus berusaha untuk mengurangi penggunanan garam dan penyedap rasanya ya, Mbak. Juga untuk camilannya, ibu bisa menggantinya dengan buah yang rendah natriumnya. Selain itu, disini ada beberapa makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk penderita tekanan darah tinggi sehingga mbak bisa memilih makanan yang ibu sukai dan tersedia di lingkungan Mbak.” Klien : “Iya, Dek, saya akan berusaha untuk mengurangi garam dan penyedap rasanya.” Konselor 2 : “Jadi saya menyarankan untuk membatasi konsumsi bahan makanan yang tidak dianjurkan jadi ibu memilih bahan makanan yang dianjurkan yang mana mbak sukai. Karena hampir semua bahan makanan yang dianjurkan ini harus mengurangi jumlah takaran garam atau makanan yang di awetkan dengan garap dapur atau makanan kalengan, jadi ibu bisa mengonsumsi semua bahan makanan yang ibu sukai dengan ketentuan yang sudah saya jelaskan. Selain itu, bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk mbak, yaitu biskuit, krakers, roti tawar, keju, sosis, kecap, tauco, terasi, saos tomat, petis, margarin dan mentega biasa, baking soda/powder, ikan asin, dendeng, abon, sayur asin, acar, dan makanan kalengan. Untuk daging, ikan, dan ayam maksimal 2 potong sedang sehari dan telurnya 1 butir sehari. Sedangkan bahan makanan yang dianjurkan untuk mbak, yaitu beras, beras ketan, jagung, kentang, misoa, tepung terigu, kacang hijau, tahu, tempe, bayam, kacang kapri, kol, buncis, kembang kol, avokad, apel, jeruk, pepaya, kopi, teh, gula, selai, dan gula merah. Jadi, bahan makanan tersebut bisa konsumsi setiap hari.” Klien : “Baik, Dek, akan saya coba di rumah. Oh ya, tadi bilang kalau kecap dan terasi gak boleh ya, jadi kalau saya membuat oseng-oseng tidak perlu pakai kecap?” Konselor 2 : “Iya, Bu, betul. Ibu tidak perlu pakai kecap kalau membuat oseng-oseng. Dan juga, kalau ibu membeli makanan kemasan, ibu membaca terlebih dahulu label yang tertera pada kemasan. Pada label tersebut tercantum kandungan energi dan zat gizi dari makanan tersebut termasuk natrium yang biasa disingkat dengan Na. Jadi, kalau bisa ibu memilih makanan yang natriumnya kurang dari 100 mg. Nah, di leaflet juga terdapat contoh menu sehari yang bisa ibu coba di rumah. Makan pagi terdiri dari nasi, telur dadar, dan tumis kacang panjang, untuk selingannya yaitu bubur kacang hijau. Makan siang terdiri dari nasi, ikan acar bumbu kuning, tahu bacem, sayur lodeh, dan pepaya. Makan malam terdiri dari nasi, daging pesmol, tempe mendoan, cah sayuran dan pisang. Dari menu tersebut, ibu bisa mengganti bahan makanannya dengan bahan makanan yang ibu sukai. Untuk penggunaan kecapnya, kalau bisa dikurangi atau dihilangkan, dan bisa diganti dengan olahan lain. Klien : Baik, Ibu. Konselor 2 : Dari penjelasan saya tersebut, apakah ada yang ingin ibu tanyakan?”



Klien : “Tidak ada, Dek, sudah jelas semuanya.” Konselor 2 : “Baik, Ibu. Sekarang ibu bisa mengulang kembali apa yang sudah saya sampaikan.” Klien : “Saya harus mengurangi garam dan penyedap rasa. Tidak menggunakan kecap untuk oseng-oseng, tidak boleh makan makanan yang asin-asin, makanan kalengan, makanan dengan baking soda, dan membaca label kemasan terutama kandungan natriumnya.” Konselor 2 : “Iya, betul sekali, Ibu. semoga apa yang saya sampaikan bisa bermanfaat bagi ibu. Saya mohon maaf jika selama konseling ada perkataan atau perbuatan saya yang menyinggung perasaan ibu. Dan terimakasih karena telah meluangkan waktunya untuk kami konseling. Sekali lagi terimakasih ,Mbak.”