Dikta Dan Hukum [PDF]

Citation preview

booktea



s "'Mobil gue-" Ohiya, gue mau nanya tugas, tentang hukum, Kak!" Lagi, Nadhira



memotong ucapan Dikta, tidak memberi kesempatan laki-laki itu membahas mobilnya. "Bantuin gue, ya? Lo, kan, anak hukum, Kak. Lo juga mau bantuin gue pinter, kan, Kak? Nah, inilah saatnya lo kasih pembuktian," sambung Nadhira. Dikta kembali menghela napas melihat tingkah anak SlvlA di depannya ini. "Hukumapa?Perdata?Pidana?TataNegara?Hukuminternasional?" ja,vab Dikta pada akhirnya, karena mau sekeras apa pun usahanya mengungkit kejadian tadi, Nadhira akan terus melakukan beribu-ribu macam cara untuk menghindar. "Asik. Nah, gitu, dong!" sahut Nadhira semringah, kemudian duduk di sampin.g Dikta. Dia mencari-cari soal di ponselnya. "Nih, Kak, soal hukumnya."



Dengan raut malas, Dikta mendekatkan diri pada layar ponsel yang ditunjukkan Nadhira. Seketika, alis tebalnya bertaut.



booktea



"Gimana, Kak? Gampang, deh, kayaknya, soal ini buat anak hukum



kavak lo." ., "Lo lagi becandain gue?" tanya Dikta d.ingin, lengkap dengan



tatapan kesal. "Ih, beneran gue, Kak."



"Nadh, ini, tu~ gak ada sangkut pautnya sama hukum. Hukmn apaan yang kayak gini?" Dikta sudah siap menyembur Nadhira dengan berbagai omelan, tapi gadis itu lagi-lagi menyalaknya.



"Kak, itu hukum. Hukum Newton, Kak," balas Nadhira kukuh, dan ada benamya juga. Dilda langsung mengusap-usap wajahnya dengan kasar, tampak sangat frustrasi dengan tingkah Nadhira. "Emang salah, ya, gue?" "Serius, sampai sekarang gue masih mikir, dosa gue di masa Ialu,



Dipindai dengan CamScanner



(,



di kehidupan sekarang, gue dij 1



tuh, apa, ya·



sampai-sampai



sama lo, Nadh." dah se·mester akhir, gak belajar ff ak hukum, u . "Ih masa Io an t sekarang. .· • ·, ·. · , h N dhira yang sewo .. Newton, sih?" Mala a . b uas lo?,. balas Dikta sarkas~.- cta.t· 1



. hukum run a, P . . •·.. '. "Gue belaJarnya . . dh" Di dalam hatl, dia terus-ten1~ . diri clan Na rra. --.... .. kembali menJauhkan bil dibuat ringsek, sekarang kesabarannn· t kesal Sudah mo · ·



mengumpa .. tah memang tidak tahu, pura-pura tidaJc diuji oleh Nadhira yang en ik .. , · g kemarahan D ta. · tahu hanya ingin memancm ' " tiinpal Naclhira pelan, sangat pelan, tapi "Kirain hukum a1am... , .



.d



tetap b1sa d1 engar



Ie h Dilda' sehingga langsung mendapat tatapan



O



. lak.1-lak'1 1·tu. "Canda, hehehe"' tambahnva tapm " dengan sen yum yang menurut Dilda sangat menyebalkan.



Dil