Diktat Kimia Terapan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Ata
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



PENDAHULUAN Mungkin dalam benak kita sebagai insan Teknik Mesin muncul pertanyaan, apa manfaat kita belajar ilmu kimia dalam perkuliahan ini. Tentunya ada beberapa manfaat dari pengetahuan kimia yang kita miliki sebagai hasil belajar di bangku kuliah ini, antara lain : 1. Menjadi bekal untuk mengembangkan diri dalam bidang keahlian (profesi) yang berhubungan dengan kimia, seperti teknologi metalurgi dan bahan, teknologi perminyakan, bioteknologi, teknologi pangan, konstruksi dan lain-lain. 2. Untuk memasuki profesi yang tampaknya tidak berhubungan dengan kimia sama sekalipun, tetap diperlukan juga pengetahuan kimia. Oleh karena itu kita perlu memiliki pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk mengikuti perkembangan iptek serta mempergunakan produk iptek secara tepat. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari bagaimana benda atau materi di alam raya dapat diubah dari bentuk yang ada dengan sifat-sifat tertentu menjadi bentuk-bentuk lain dengan sifat yang berbeda. Sebagai contoh. Ilmu kimia memberikan pengetahuan yang memungkinkan untuk perubahan bentuk minyak alami menjadi berbagai macam bahan bakar dan sejumlah besar plastik dan obat-obatan. Sedangkan bahan kimia merupakan bahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diraba, dilihat, dicium baunya. Bahan kimia ini bukan zat abstrak dan biasanya ada di manamana, banyak terdapat secara alamiah di alam atau dihasilkan atau diolah oleh makluk hidup (seperti manusia, hewan). Contoh : gula, garam, kapas, besi, emas dan sebagainya, dan kesemuanya ini berguna bagi manusia. Oleh karena itu terciptalah industri kimia untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Tetapi dampak negatif dari industri kimia ini adalah adanya limbah beracun (toksik) yang banyak menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti kanker, penyakit kulit, dan sebagainya. Tantangan bagi ahli ilmu kimia sekarang adalah untuk mengembangkan proses-proses kimia dan bahan yang diperlukan untuk masyarakat modern tetapi secara serentak juga meminimalkan dampaknya terhadap lingkungan, atau dengan kata lain kita juga perlu mengembangkan metode untuk mengawasi/mengelola limbah dengan baik sehingga apa yang dihasilkan tersebut benar-benar ramah lingkungan.. Kedua tujuan yang diperlukan di atas membutuhkan pengertian prinsip-prinsip kimia yang mantap. 1



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



BAB I MATERI DAN PERUBAHANNYA Tujuan Instruksional: 1. Mahasiswa dapat mengklasifikasikan suatu zat/materi. 2. Mahasiswa memahami tentang sistem periodik. 3. Memahami penggolongan unsur dan sifat-sifatnya, terutama logam dan nonlogam. 4. Mahasiswa dapat memahami sifat dan perubahan yang terjadi pada suatu materi. Materi adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang, yang jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang disebut massa. Massa hanyalah salah satu dari banyak sifat atau kekhasan materi yang dapat dikenal dan dibedakan dari lainnya. Materi tersusun atas partikel-partikel yang dapat berbentuk atom, molekul atau ion. Partikel-partikel materi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Molekul



Molekul senyawa H2O, MnO



Molekul unsur



Diatomik H2, N2



Monoatomik C, Na, Al



Tetra atomik P4



Gambar 1.1 Bagan Klasifikasi Molekul



I.1 Klasifikasi Materi Materi berada dalam banyak bentuk yang berbeda-beda, sehingga perlu untuk mengklasifikasikannya. Secara garis besar materi dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Zat



Zat tunggal



Unsur



Unsur logam



Campuran



Senyawa



Campuran homogen (larutan)



Campuran heterogen



Unsur nonlogam



Gambar 1.2. Bagan Klasifikasi Zat



2



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



I.1.1



Unsur Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat baru yang lebih sederhana.



I.1.1.1. Sistem Periodik Unsur Sistem periodik yang dikenal dewasa ini adalah sistem periodik modern (Sistem Periodik Bentuk Panjang). Sistem ini dikemukakan oleh Henry G.J. Moseley (1887-1915), sekaligus merupakan penyempurnaan dari sistem periodik Mendeleyev. la menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Dalam sistem periodik modern dikenal 2 lajur, yaitu: a. Lajur horisontal (periode): unsur-unsur disusun menurut kenaikan nomor atom. b. Lajur Vertikal (golongan): unsur-unsur disusun menurut kemiripan sifat. Sistem Periodik Modern terdiri atas 7 periode dan 8 golongan. Periode 1 berisi 2 unsur Periode 2 berisi 8 unsur Periode 3 berisi 8 unsur Periode 4 berisi 18 unsur Periode 5 berisi 18 unsur Periode 6 berisi 32 unsur Periode 7 berisi 23 belum lengkap. Kedelapan golongan dalam sistem periodik modern terbagi atas: a. Delapan golongan A (golongan utama) yaitu golongan IA sampai dengan golongan VIIIA (0). Golongan IA = golongan Alkali IIA



= golongan Alkali Tanah



VIII A



= golongan Halogen



VIIIA(0)



= golongan Gas mulia atau nol.



b. Delapan golongan B (golongan transisi), yaitu golongan IB sampai dengan golongan VIIIB. Golongan B mulai terdapat pada periode 4. Golongan IIIB periode 6 (14 unsur) dikenal sebagai unsur-unsur lantanida, sedangkan pada periode 7 (14 unsur) dikenal sebagai unsur-unsur aktinida. Kedua seri unsur itu disebut unsur-unsur transisi dalam yang ditempatkan pada bagian bawah sistem periodik. 3



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



Gambar 1.3. Penggolongan Unsur



I.1.1.2 Penggolongan Unsur Unsur dibedakan menjadi dua yaitu logam dan nonlogam. a. Unsur logam Secara fisis unsur logam mempunyai sifat antara lain : -



Semuanya berupa zat padat pada suhu kamar (kecuali raksa).



-



Merupakan konduktor listrik dan panas yang baik.



-



Mengkilap jika digosok.



-



Dapat ditempa (malleable) dan dapat diregangkan (being ductile).



Contoh : Perak (Ag), tembaga (Cu), beri (Fe), emas (Au), Alumunium (Al), Kromium (Cr), Seng (Zn), Raksa (Hg), Nikel (Ni), dan sebagainya. Dari sifat-sifat kimianya, atom-atom logam cenderung melepaskan satu elektron atau lebih bila berikatan dengan atom bukan logam. Dengan lepasnya elektron akan dihasilkan ion positip (kation). b. Unsur nonlogam Secara fisis unsur nonlogam mempunyai sifat antara lain : -



Ada yang berupa zat padat, zat cair, atau gas pada suhu kamar.



-



Yang berupa zat padat umumnya rapuh. (contoh : karbon)



-



Bukan konduktor listrik dan panas yang baik (kecuali grafit)



-



Tidakmengkilap jika digosok (kecuali intan).



-



Tidak dapat ditempa dan tidak dapat diregangkan



Contoh : Karbon (C), belerang (S), brom (Br), Silikon (Si), oksigen (O 2), nitrogen (N2), fosfor (P), argon (Ar), helium (he), dan sebagainya.



4



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



Dari sifat-sifat kimianya, atom-atom nonlogam cenderung menerima elektron dan menghasilkan ion negatif (anion). Unsur-unsur ini diberi lambang tertentu yang disebut lambang atom. Lambang atom yang dipakai sekarang adalah lambang menurut Berzelius, yang diberi tanda dengan satu huruf kapital (huruf pertama nama ilmiah unsur) atau satu huruf kapital dan satu huruf kecil. Sifat Logam dan Nonlogam Dalam Sistem Periodik Dalam sistem periodik sifat-sifat logam makin ke bawah makin bertambah, sedangkan makin ke kanan makin berkurang. Oleh karena itu unsur-unsur logam terletak di bagian kiri, dan unsur-unsur nonlogam di bagian kanan sistem periodik. Batas logam dan nonlogam pada sistem periodik sering digambarkan dengan garis bergaris tebal. I.1.2



Senyawa Senyawa adalah gabungan dua atau lebih unsur yang terbentuk secara kimia dengan perbandingan tertentu. Sifat kimia senyawa berbeda dengan unsur penyusunnya. Senyawa tidak dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya dengan casa-cara fisis, melainkan harus dengan reaksi kimia. Contoh : Senyawa air tersusun dari unsur hidrogen dan oksigen. Besi berkarat : Fe + O2  Fe2O3 Fotosintesa : CO2 + H2O  C6 H12O6



I.1.3



Campuran Campuran adalah zat yang terbentuk dari dua atau lebih zat yang masih mempunyai sifat asalnya. Campuran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Terdiri dari 2 jenis zat tunggal atau lebih yang berlainan tanpa melakukan reaksi kimia. b. Masih mempunyai sifat zat asalnya. c. Dapat dipisahkan menjadi komponennya melalui cara-cara fisis, seperti penyaringan (filtrasi), penyulingan (destilasi), rekristalisasi dan sebagainya.



5



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



Gambar 1.4. Rekristalisasi Larutan Garam



Gambar 1.5. Destilasi Air dan Alkohol



Campuran dibedakan menjadi : 1. Campuran homogen (Larutan) Campuran homogen/larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas zat terlarut dan zat pelarut. Larutan dapat berupa padat, cair maupun gas. Atau campuran homogen adalah penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa. Yang disebut satu fasa adalah zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian yang lain didekatnya. Contoh : Larutan gas Larutan cair



: udara dengan gas alam : air garam, air soda



Larutan padat : logam campur (alloy metal) 2. Campuran heterogen Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata antara dua zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya tidak sama di berbagai bagian bejana. Contoh : campuran air dengan minyak. 6



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



Gambar 1.6. Air dan Minyak (a) tidak bercampur (b) heterogen



I.1.3.1 Kadar zat dalam campuran. Satuan yang umum digunakan untuk menyatakan kadar adalah persen (bagian per seratus) massa atau volume dan bagian per juta(bpj) atau part per milion (ppm) % massa zat







massa zat x100% massa campuran volume zat



% volume zat  volume campuran x100% bpj zat







massa zat x10 6 massa campuran



ppm zat







volume zat x10 6 volume campuran



I.2 Sifat-sifat dan Perubahan Materi Materi mempunyai sifat-sifat antara lain : a. Sifat fisis, adalah sifat yang berhubungan dengan gejala-gejala fisika zat. Misalnya : warna, wujud zat, titik didih, daya hantar panas/listrik, kilap, kekerasan zat. b. Sifat kimia, adalah sifat yang berhubungan dengan gejala kimia zat. Misalnya : derajat keasaman, daya ionisasi. c. Sifat ekstensif, adalah sifat yang bergantung pada ukurancuplikan yang dipelajari. Misalnya : massa (m) dan volume (V), di mana ukuran materi meningkat, massa dan volume juga meningkat. d. Sifat intensif, adalah sifat yang tidak tergantung pada ukuran cuplikan. Misalnya : warna, titik leleh dan titik didih. Secara garis besar perubahan yang dialami suatu materi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan fisis dan perubahan kimia.



7



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



a. Perubahan fisis, yaitu suatu proses perubahan penampilan fisis suatu objek/materi dengan identitas dasar tak berubah.Dengan kata lain perubahan fisis tidak menghasilkan zat baru. Contoh : besi memuai, kawat nikrom membara, logam carbon steel menjadi mengkilap setelah dipoles, gula larut dalam air dan sebagainya. b. Perubahan kimia, yaitu proses perubahan materi yang menyebabkan terjadinya satu atau lebih zat yang baru jenisnya, yang berbeda dengan zat/materi semula. Perubahan kimia selanjutnya disebut reaksi kimia. Reaksi kimia biasanya disertai gejala (ciriciri) antara lain



timbulnya gas, terbentuknya endapan, perubahan warna dan



perubahan suhu. Contoh : besi berkarat (Fe + O2  Fe2O3), fotosintesa (CO2 + H2O  C6 H12O6), bahan bakar terbakar dan sebagainya. Dan sifat zat menjadi sangat menarik apabila terjadi suatu reaksi kimia. Contoh : -



Clour (Cl2) merupakan gas berwarna hijau kekuningan, bersifat korosif dan merusak paru-paru, tetapi apabila sudah beraksi dengan Natrium (Na) maka akan berubah menjadi garam (NaCl) yang sangat dibutuhkan oleh manusia.



-



Tembaga (Cu) yang merupakan logam berwarna kemerahan, bersifat sebagai konduktor yang baik sekali dan tahan korosi apabila dibakar dengan Sulfur (S) yang merupakan zat bukan logam dan berwarna kuning akan membentuk senyawa CuSO4 yang berwarna biru dan bukan konduktor.



Soal Latihan 8



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



1. Apakah perbedaan molekul unsur dan molekul senyawa ? 2. Tuliskan rumus kimia di bawah ini dengan menggunakan tanda atom a. Empat molekul gas nitrogen b. Satu molekul gas amonia 3. Sebutkan jumlah atom unsur yang terdapat dalam satu molekul zat-zat di bawah ini : a. CaO (Gamping) b. NaOH (Soda Kaustik) c. KAl(SO4)3. 12 H2O (Tawas). d. Ca(OCl)2 (Kaporit). e. H2SO4 (Asam sulfat). f. C8H7SO2Na (Resin penukar-ion komersial). g. C12H22O11 (Gula tebu) h. CaSO4.2H2O (Gips) 4. Carilah fungsi unsur berikut dalam proses metalurgi dan berikan penjelasannya. a. Carbon (C) b. Sulfur (S) c. Nikel (Ni) d. Phosfor (P) e. Silikon (Si) f. Vanadium (V) g. Crom (Cr) h. Mangan (Mn) 5. Apa yang dimaksud material logam mempunyai sifat maleable dan ductility ?



BAB II 9



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



HUKUM DASAR ILMU KIMIA Tujuan Instruksional : Mahasiswa memahami hukum dasar ilmu kimia untuk melakukan analisis dan perhitungan kimia Penelitian yang cermat terhadap pereaksi dan hasil reaksi telah melahirkan hukumhukum dasar kimia yang menunjukkan hubungan kuantitatif tersebut. Hukum tersebut adalah hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap dan hukum perbadingan berganda. II.1 Hukum Kekekalan Massa Dalam serangkaian percobaan pembakaran dan proses-proses yang berhubungan dengannya, Antonie Lavoisier (1776-1844) menyatakan bahwa dalam semua proses pembakaran bahan dengan oksigen dari udara, maka bahan tersebut akan mengalami perubahan. Gambar di bawah ini



menggambarkan salah satu percobaan Lovoisier



dimana cairan (merkuri) bereaksi dengan oksigen membentuk merkuri oksida yang berwarna merah. Bila merkuri oksida ini dipanaskan lagi, maka akan terurai menghasilkan sejumlah cairan merkuri dan gas oksigen yang jumlahnya sama dengan waktu yang dibutuhkan pada saat pembentukan merkuri oksida tersebut.



Gambar 2.1. Percobaan Lavoisier pada Pemanasan Merkuri dengan Udara



Lavoisier mengemukakan hukum kekekalan massa yang berbunyi : “massa bahan keseluruhan setelah reaksi kimia sama dengan sebelum reaksi”. Hukum ini yang mendasari perhitungan reaksi kimia.



II.2



Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Susunan Tetap) 10



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



Suatu senyawa kimia entah darimana asalnya atau bagaimana cara pembentukannya, selalu mempunyai susunan yang sama, yaitu perbandingan massa unsur-unsur yang menyusunnya tetap. Misalnya pada tahun 1779 Joseph Proust (17541826) menemukan bahwa tembaga karbonat, baik dari sumber alami maupun dari sistesis dalam laboratorium mempunyai susunan tetap. Contoh : data berikut didapat dari pemanasan logam magnesium dalam gas oksigen menghasilkan bubuk putih, magnesium oksida. Percobaan ke



Sebelum pemanasan



Setelah pemanasan



Perbandingan



(gr magnesium)



(gr magnesium)



Magnesium /gr magnesium oksida



1 0,62 1,02 0,62/1,02 = 0,61 2 0,48 0,79 0,48/079 = 0,60 3 0,36 0,60 0,36/0,60 = 0,60 Menurut hukum susunan tetap, perbandingan massa magnesium dan magnesium oksida memiliki nilai tetap, tidak tergantung pada contoh awal. Kolom terakhir pada tabel membuktikan hal itu. II.3



Hukum Perbandingan Berganda Satu nama yang patut dikemukakan sebagai pencetus teori atom modern adalah John Dalton (1776-1844). Teori atom Dalton didasarkan atas tiga asumsi pokok, yaitu : 1. Tiap unsur kimia tersusun oleh partikel-partikel kecil yang tidak bisa dihancurkan dan dibagi, yang disebut dengan atom. (perkembangan selanjutnya ditemukan bahwa atom terdiri atas proton, neutron dan elektron). Selama perubahan kimia, atom tidak dapat diciptakan dan juga dimusnahkan. Bila atom tidak dapat dihancurkan, maka atom-atom yang sama harus ada setelah reaksi selesai seperti halnya sebelum reaksi berlangsung, maka massa keseluruhan dari pereaksi dan hasil reaksi harus sama. Teori Dalton menerangkan hukum kekekalan massa. 2. Semua atom dari suatu unsur mempunyai massa (berat) dan sifat yang sama, tetapi atom-atom dari suatu unsur berbeda dengan atom-atom dari unsur yang lain, baik massa (berat) maupun sifat-sifat yang berlainan. Massa dari atom suatu unsur yang diperlukan oleh asumsi di atas dikenal sebagai bobot atom. 3. Dalam senyawa kimia, atom-atom dari unsur yang berlainan melakukan ikatan dengan perbandingan numerik yang sederhana, misalnya : satu atom A dan satu atom B (AB), 11



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



satu atom A dan dua atom B (AB2) Bila semua atom dari sebuah unsur sama massanya (seperti asumsi 2) dan bila satuan-satuan atom mempunyai perbandingan tetap (asumsi 3), persentase susunan senyawa harus mempunyai nilai tertentu, dengan mengabaikan ukuran contoh yang dianalisis atau keadaan semula. Teori Dalton juga menerangkan hukum perbandingan tetap. Walaupun mula-mula banyak kesukaran, teori atom Dalton memberikan pemikiran dasar bagi hukum perbandingan berganda (1805). Bila dua unsur membentuk lebih dari satu senyawa, perbandingan massa dari unsur pertama dengan unsur kedua merupakan bilangan yang sederhana. Dalton meneliti bahwa hidrogen pada gas metana adalah dua kali dari hidrogen yang terdapat pada gas etilena. Ia menyatakan bahwa rumus gas metana adalah CH 2 dan etilena CH. (rumus yang benar yang didasarkan pada pengetahuan zaman sekarang adalah CH4 dan C2H4). Alasan Dalton dilukiskan pada gambar di bawah ini



Gambar 2.2. Hukum perbandingan berganda



5 gr karbon



Per gr hidrogen dalam gas etilena terdapat 5 gram karbon, jadi : 1 gr hidrogen Per gr hidrogen dalam gas metana terdapat 2,5 gram karbon, jadi : 5 gr karbon 5 gr karbon/1 gr hidrogen 2 = = 2 gr hidrogen 2 grkarbon/1 gr hidrogen 1



Soal Latihan : Sebutkan teori dalton tentang atom



BAB III STOKIOMETRI



12



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



Tujuan Insutruksional: 1. Mahasiswa dapat memahami dan melakukan perhitungan tentang konsep mol. 2. Dapat memahami dan menghitung rumus empiri suatu senyawa. 3. Mahasiswa memahami jenis-jenis reaksi kimia. 4. Mahasiswa dapat memahami dan dapat menghitung proses pembuatan larutan



Stokiometri artinya mengukur unsur-unsur, yang secara luas berarti meliputi bermacammacam pengukuran/perhitungan zat dan campuran kimia. III.1



Konsep Mol dan Bilangan Avogadro Dalam ilmu kimia diperlukan suatu satuan jumlah zat yang meyatakan berapa gram jumlah zat-zat yang harus ditimbang supaya zat-zat tersebut mengandung partikelpartikel yang sama jumlahnya. Bilangan Avogdro, NA adalah jumlah atom yang nilainya 6,0225x1023. Istilah lain yang hampir sama dengan bilangan avogadro adalah mol. 1 mol karbon mengandung 6,0225x1023 atom C, beratnya 12,011 gr Massa dari satu mol atom disebut massa molar. Contoh : 1. Berapa mol magnesium yang terdapat dalam kumpulan 3,05x1020 atom Mg? 1 mol Mg



Jumlah mol Mg = 3,05x1020 atom Mg x 6,02x10 23 atom Mg = 0,507x10-3 mol Mg = 5,07x10-4 mol Mg 2. Berapa massa 6,12 mol Ca ? Massa molar Ca = 40,08 gr Ca/mol Ca. Jumlah gr Ca = 6,12 mol Ca x



40,08 gr Ca = 245 gr Ca 1 mol Ca



Untuk mempermudah perhitungan kimia ini diberikan rumus "jembatan mol" : Massa (gram)



x Mr(Ar)



Jumlah mol (n)



x 6,02x1023



Jumlah Partikel



x 22,4



Volum (liter)



Gambar 3.1 Jembatan Mol



III.2



Mol Senyawa Rumus (formula) menunjukkan jumlah sebenarnya dari atom-atom yang terdapat dalam suatu molekul senyawa disebut sebagai rumus molekul, dan dinyatakan dalam kuantitas yang disebut dengan massa molekul/bobot molekul. 13



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



Jadi bobot 1 mol zat/senyawa adalah jumlah massa atom semua unsur yang ada dalam senyawa tersebut. Contoh : 1.



Bobot rumus NaCl (garam dapur) = bobot atom (BA) Na + bobot atom Cl = 22,9 + 35,54 = 58,44



2.



Bobot rumus C6H6 (benzene) = 6xbobot atom (BA) C + 6xbobot atom H = 6x12,001 + 6x1,008 = 78,114



III.2.1 Komposisi Persentase Adalah persen massa total yang disumbangkan oleh tiap unsur dalam suatu senyawa. Contoh : Bagaimana komposisi persentase Kloroform CHCl3 suatu zat yang pernah digunakan untuk pemati rasa ? Jawab : Massa total 1 mol CHCl3 = 12,01 grC + 1,008 gr H + 3x35,45 gr Cl = 119,37 gr %C=



bobot C 12,01 gr C x 100% = x 100% = 10,06% bobot CHCl 3 119,37 gr CHCl 3



%H=



bobot H 1,008 gr H x 100% = x 100% = 0,84% bobot CHCl 3 119,37 gr CHCl 3



% Cl =



3xbobot Cl 106,35 gr Cl x 100% = x 100% = 89,09% bobot CHCl 3 119,37 gr CHCl 3



Total = 100% III.2.2 Rumus Empiri Rumus empiri menunjukkan perbandingan jumlah atom unsur-unsur yang terdapat dalam suatu senyawa, dimana perbandingan itu dinyatakan dalam bilangan bulat yang terkecil. Jadi rumus molekul merupakan kelipatan bulat dari rumus empiri.



Contoh : 1. Suatu senyawa karbon mengandung 40% karbon, 53,4% oksigendan sisanya hidrogen. Jika massa molekul senyawa tersebut 90, tentukan rumus empiri dan rumus molekul senyawa tersebut. 14



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



Jawab : mol C : mol H : mol O =



40 6,6 53,4 : : = 3,3 : 6,6 : 3,3 = 1:2:1 12 1 16



Rumus empiri: CH2O Untuk mencari rumus molekul senyawa tersebut : (CH2O)n = 90 30n = 90 Jadi rumus molekulnya adalah C3H6O3 2. Senyawa CuSO4 mengandung 36% air kristal. Tentukan rumus kristal tersebut Jawab : CuSO4 = 64% dan H2O = 36 % mol CuSO4 : mol H2O =



64 36 : =1:5 160 18



Jadi rumus kristal senyawa tersebut adalah CuSO4. 5 H2O. III.3



Reaksi Kimia Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat yang baru, yaitu hasil reaksi (produk), terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi (reaktan). Biasanya suatu reaksi kimia disertai kejadian-kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan endapan atau timbulnya gas. Lambang-lambang yang menyatakan suatu reaksi kimia disebut persamaan kimia. Rumus pereaksi (reaktan) diletakkan di sebelah kiri dan hasil reaksi (produk) diletakkan di sebelah kanan. Dalam penulisan persamaan kimia, koefisien stokiometri yang sesuai diletakkan di depan rumus, sehingga : “Jumlah atom dari tiap jenis zat tidak berubah dalam reaksi kimia, atom tidak dapat dibentuk atau dihancurkan di dalam suatu reaksi”. Dalam suatu persamaan, baik secara matematis atau kimia, jumlah bilangan sebelah kiri (reaktan) dan kanan (produk) harus sama. Suatu reaksi belum dapat dikatakan persamaan sebelum diberikan koefisien reaksi untuk mendapatkan keadaan setimbang. Istilah ‘persamaan kimia” menyatakan bahwa persamaan itu telah disetimbangkan. Contoh : Suatu hidro karbon (senyawa karbon) propana dibakar (dengan oksigen) terbentuk CO 2 dan H2O. 15



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



Jawab : C3H8 + O2  CO2 + H2O Persamaan tersebut belum setimbang, maka perlu disetimbangkan untuk mendapatkan persamaan kimia. Untuk mendapatkan persamaan reaksi yang diharapkan atau untuk menyetarakan reaksi terdapat 2 cara yaitu : 1. Cara langsung. Yaitu dengan langsung menyetarakan persamaan pereaksi dan produk atau ruas kiri dan ruas kanan. Contoh : C3H8 + 5O2  3CO2 + 4H2O 2. Cara matematika (koefisien sementara). Yaitu dengan cara memberikan koefisien sementara pada pereaksi dan produk atau ruas kiri dan ruas kanan, kemudian koefisien tersebut dicari sehingga didapat koefisien yang sesungguhnya dari pereaksi dan produk tersebut dengan cara matematika. Contoh : Setarakan persamaan reaksi kimia di bawah ini : C3H8 + O2  CO2 + H2O Jawab : Kita berikan koefisien sementara pada pereaksi dan produk aC3H8 + bO2  cCO2 + dH2O Kemudian kita cari koefisien sementara tersebut sehingga didapat koefisien yang sesungguhnya C  3a = c H  8a = 2d  4a = d O  2b = 2c + d penyelesaiannya : 3a = c dan 4a = d  2b = 2(3a) + d  2b = 6a + 4a 2b = 10a  b = 5a jadi : aC3H8 + 5aO2  3aCO2 + 4aH2O (masing-masing koefisien dibagi dengan a) C3H8 + 5O2  3CO2 + 4H2O. 16



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



III.3.1 Jenis Reaksi Kimia Ada beberapa jenis reaksi kimia, antara lain : 1. Pembakaran Adalah suatu reaksi dimana suatu unsur atau senyawa bergabung dengan oksigen membentuk senyawa yang mengandung oksigen sederhana, misalnya CO2, H2O. Contoh : a. Reaksi propana dengan oksigen C3H8 + 5O2  3CO2 + 4H2O b. Reaksi trietilena dengan oksigen 2C6H14O4 + 15O2  12CO2 + 14H2O 2. Penggabungan (sintesa) Adalah suatu reaksi dimana sebuah zat yang lebih kompleks terbentuk dari dua atau lebih zat yag lebih sederhana (baik unsur maupun senyawa). Contoh : a. Sintesis air dari unsur-unsurnya 2H2 + O2  2H2O b. Sintesis metanol dari CO dan H2 CO + 2H2  CH3OH 3. Penguraian (analisa) Adalah suatu reaksi dimana suatu zat dipecah menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Contoh : Penguraian perak oksida 2Ag2O  4Ag + O2 4. Metatesis (perpindahan ganda) Adalah suatu reaksi dimana terjadi pertukaran antara dua pereaksi. Dalam hal ini adalah reaksi penetralan pada proses penbentukan garam. Dimana reaksi penggaraman tersebut terjadi antara : a. Asam dengan basa Asam + Basa  Garam + Air Contoh: 17



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



HCl + NaOH



 NaCI + H2O



2HNO3 + Mg(OH)2



 Mg(NO3)2 + 2H2O



H2SO4 + Ba(OH)2



 BaSO4 + 2H2O



b. Oksida asam dengan basa Oksida Asam + Basa  Garam + Air Contoh: CO2 + 2NaOH



 Na2CO3 + H2O



SO3 + 2KOH



 K2SO4 + H20



N2O5 + Ca(OH)2



 Ca(NO3)2 + H2O



c. Asam dengan oksida basa Asam + Oksida Basa  Garam + Air Contoh: 2HC1 + K2O



 2KC1 + H2O



2H3PO4 + 3Na2O



 2Na3PO4 + 3H20



3H2SO4 + A12O3



 A12(SO4)3 + 3H2O



d. Oksida asam dengan oksida basa Oksida Asam + Oksida Basa  Garam Contoh: CO2 + Na2O  Na2CO3 N2O3 + CaO  Ca(NO2)2 P2O5 + 3K2O  2K3PO4 III.3.2 Reaksi Kimia Dalam Larutan Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas zat terlarut dan zat pelarut. Larutan terdiri dari : a. Zat terlarut (solute) adalah zat yang dilarutkan, b. Zat pelarut (solvent) adalah zat yang melarutkan zat terlarut. Contoh: Asam sulfat pekat  96% H2SO4 dan 4% H2O H2SO4 sebagai zat yang terlarut (solute) H2O sebagai zat pelarut (solvent) Larutan dibedakan menjadi : 18



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



a. Larutan pekat, yaitu jumlah zat terlarut jauh lebih besar dari zat pelarut b. Larutan encer, yaitu jumlah zat terlarut jauh lebih kecil dari zat pelarut. Berdasarkan derajat kejenuhannya, larutan dibedakan menjadi : a. Larutan jenuh, yaitu larutan yang mengandung zat terlarut sebanyak (sama dengan) zat yang mampu terlarutkan. Contoh : jika ditambahkan NaCl ke dalam 100 mL H 2O pada 0oC, hanya 35,7 gram NaCl yang melarut walaupun ditambah NaCl terusmenerus. b. Larutan tidak jenuh, yaitu jika larutan tertentu mengandung zat terlarut yang lebih kecil dari yang diperlukan (untuk penjenuhan). Contoh : 20 gram NaCl + 100 mL H2O pada 0oC Jadi pengertian jenuh atau tidak jenuh tidak sama dengan pekat atau encer. Contoh : Larutan jenuh AgCl hanya 0,000089 gr AgCl/100 ml air (larutan encer). Larutan jenuh LiClO3 adalah 500 gr LiClO3/100ml air (larutan pekat). III.3.2.1 Penentuan Konsentrasi Larutan Jumlah zat terlarut yang dapat dilarutkan dalam sebuah pelarut sangat bervariasi. Itulah sebabnya perlu mengetahui susunan atau konsentrasi yang tepat suatu larutan bila harus dilakukan perhitungan pada reaksi kimia dalam larutan Ada beberapa cara untuk menentukan konsentrasi larutan, antara lain : 1. Persentase a.



Persen berat : banyaknya gram zat x dalam 100 gr campuran



b.



Persen volum : jumlah volume zat terlarut dalam 100 volume larutan



c.



Persen bobot per volum : banyaknya gr zat x dalam 100 ml larutan



d.



Persen volum per bobot : banyaknya ml zat x dalam 100 gr campuran



2. Konsentrasi Molar (Molaritas) Konsentrasi molar (molar concentration), M, yaitu jumlah mol zat terlarut yang terkandung di dalam satu liter larutan. Konsentrasi Molar (M) =



jumlah mol zat terlarut jumlah liter larutan



19



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



Contoh : Hitunglah kemolaran larutan yang mengandung : a. 2 g NaOH dalam 2 liter larutan b. 11,7 g NaCI dalam 500 ml larutan Hitunglah massa dari : a. 5 mol gas metana (CH4) b. 2 mol asam sulfat (H2SO4) Jawab : Kemolaran larutan dari : a. 2 g NaOH =



2 mol = 0,05 mol 40 0,05 = 0,025 M 2l



kemolaran NaOH = 11,7



b. 11,7g NaCI = 58,5 mol = 0,2 mol 0,2 mol



kemolaran NaCI = 0,5 l



= 0,4 M



Jawab: Massa dari : a. 5 mol CH4 = 5 x Mr CH4 = 5x(Ar C+4xAr H) = 5x(12+4)gram = 80 gram b. 2 mol H 2SO4 = 2 x Ar H2SO4 = 2 x (2xAr H + 1xAr S + 4xArO) = 2 x(2x1 + 1x32 + 4x16)gram = 196 gram Jumlah mol zat dalam larutan dapat dihitung bila kemolaran dan volume diketahui. Kemudian volume dicari dari kemolaran dan jumlah mol zat, karena mol zat = kemolaran x volume larutan atau



volume larutan =



mol zat kemolaran



Contoh Hitunglah mol dan massa HCI yang terdapat dalam HCI 2M bila volume: a. 1,5 1



b. 300 ml. 20



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



Jawab : a. Dalam 1,5 l HCl 2 M terdapat: HCI = kemolaran x volume larutan = 2 M x 1,5 l 2 mol x 1,51 = 3 mol 1l



=



3 mol HCl =3 x 36,5 g = 106,5 g b. Dalam 300 ml HCI 2 M terdapat: HCl = 2 M x 0,31 = 0,6 mol 0,6 mol HCI = 0,6 x 36,5 g = 21,9 g Hitunglah volume larutan NaOH 0,25 M, agar mengandung a. 0,02 mol NaOH



b 1,5 mol NaOH



Jawab a. volume larutan =



b.



3.



volume larutan =



0,02 mol mol zat = = 0,04 l = 40 ml kemolaran 0,25 mol l



1,5 mol mol zat = kemolaran 0,25 mol



l



=6l



Molalitas Kemolalan (m) adalah jumlah mol zat terlarut dalam setiap 1000 gram pelarut. Sebagai contoh, kita memperoleh larutan gula 0,1 molal (0,1 m) dengan melarutkan 0,1 mol gula dalam 1000 gram air. molalitas (m) = Dengan p g



1000 1000 g x mol zat terlarut = p x p Mm



= berat pelarut (gram) = berat zat terlarut (gram)



Mm = massa molar molekul zat terlarut Satuan molal (m) dipakai pada eksperimen yang melibatkan perubahan suhu, seperti penentuan titik didih dan titik beku larutan. Untuk percobaan seperti ini, satuan molar (M) tidak cocok dipakai, sebab volume larutan dipengaruhi oleh suhu. Contoh : Sebanyak 20 gram NaOH (Mr 40) dilarutkan dalam 80 gram air (Mr 18), sehingga diperoleh larutan dengan massa jenis 1,5 gram cm 3. Hitunglah: 21



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



a. kemolalan (m) b. kemolaran (M) Jawab: a. m =



1000 x 40 = 6,25 m 80 100



b. 100 gram larutan = 1,5 mL larutan 1000



M = 100 x 1,5



20 = 7,5 M 40



III.3.2.2. Cara Membuat Larutan Zat yang terdapat di laboratorium atau di toko adalah zat padat mumi atau larutan pekat. Oleh sebab itu, kita harus dapat membuat suatu larutan dari padatan atau larutan pekatnya. Akan tetapi, sebelum bekerja, harus dihitung terlebih dulu jumlah padatan atau larutan pekat yang dibutuhkan. Zat padat yang akan dilarutkan harus ditimbang terlebih dulu dan kemudian diberi pelarut sampai volume yang diinginkan. Contoh : Buatlah 300 ml larutan NaOH 1,5 M Jawab : Ada empat langkah dalam membuat larutan ini. 1.



Hitung berat NaOH yang diperlukan. NaOH =



1,5 M x 0,3 l = 1,5



mol x 03 l = 0,45 mol l



= 0,45 x 40 g



= 18 g



2.



Timbang 18 g NaOH padat dengan timbangan analitis.



3.



Masukkan NaOH ke dalam gelas ukur yang telah berisi sedikit air, dan tambahkan air sampai volume akhir tepat 300 ml.



4.



Masukkan larutan dalam botol dan diberi nama (label) NaOH 0,3 M.



Zat kimia yang tidak bisa dipasarkan dalam bentuk padat biasanya dikemas berupa larutan. Larutan itu disebut larutan pekat, yang mempunyai kemolaran, kerapatan, dan persen massa tertentu No



Larutan



Konsentrasi Beberapa Larutan Pekat Kemolaran Kerapatan gr/ml Persen Massa 22



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



1 2 3 4 5 6



H2SO4 HCl H3PO4 HNO3 CH3COOH NH3



18 12 15 16 17,5 15



1,84 1,18 1,7 1,42 1,05 0,90



96 36 85 70 100 28



Larutan encer dapat dibuat dari larutan pekat dengan mengambil sejumlah larutan pekat dan ditambah air sampai volume tertentu. Jumlah larutan pekat yang diambil dan air yang ditambahkan harus dihitung dengan rumus:



M1xV1 = M2xV2



M1 dan M2 adalah kemolaran larutan pekat dan larutan encer, sedangkan V1 dan V2 adalah volume larutan pekat dan larutan encer. Contoh Buatlah 1,5 l H2SO4 0,9 M dari larutan H2SO4 pekat (18 M). Jawab 1. Dihitung volume larutan pekat yang diperlukan, V1 =



M2V2 0,9x1,5 = =0,075 l = 75 ml. Ml 18



2. Ambil H2SO4 pekat sebanyak 75 ml dengan gelas ukur. 3. Masukkan larutan ini ke dalam gelas ukur yang telah diisi air terlebih dahulu. Kemudian tambahkan air sampai volume akhir 1500 ml. 4. Masukkan larutan dalam botol besar dan beri nama (label) H2SO4 0,9 M.



Soal Latihan 1. Berapa : a. Gram H2S b. Mol H dan mol S c. Gram H dan gram S yang terkandung dalam 0,400 mol H2S 2. Berapa mol atom yang terkandung dalam : 23



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



a. 10 gram kalsium b. 92,91 gram fosfor 3. Berapa mol yang terdapat dalam senyawa berikut : a. 9,54 gr SO2 b. 85,16 gr NH3 4. Turunkan rumus empiri suatu hidrokarbon yang analisisnya memberikan persentase komposisi : C = 85,63% dan H = 14,37% 5. Hitunglah massa rumus dari senyawa berikut : a. SiO2 (Kuarsa) b. C12H22O11 (gula tebu) c. CaCO3 (kalsit) d. CaSO4. 2H2O (gips) e. Ca(OCl)2 (Kaporit). f. H2SO4 (Asam sulfat). g. C8H7SO2Na (Resin penukar-ion komersial). 6. Tentukan persentase dari besi (Fe) di dalam Fe2O3 (karat), dan berapa kg besi di dapat dari 1 ton Fe2O3. 7. Turunkan rumus empiri zat-zat ynag mempunyai persentase sebagai berikut : a. Fe = 53,73% dan S = 46,27 % b. Na = 21,6%, Cl = 33,3% dan O = 45,1% c. ZnSO4 = 56,14%, H2O = 43,80% d. MgO = 27,16%, SiO2 = 60,70 %, dan H2O =12,14% 8



Suatu larutan dibuat dengan mencampurkan 200 mL larutan HCl 0,25 M dengan 150 mL HCl 0,10 M. Berapa konsentrasi larutan tersebut ?



BAB IV ASAM DAN BASA Tujuan Instruksional : 1. Mahasiswa memahami pengertian asam dan basa. 2. Mahasiswa memahami sifat-sifat asam dan basa. 3. Mahasiswa dapat memahami reaksi asam dan basa.



24



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



IV.1 Asam Suatu asam dapat berupa zat padat, cairan, atau gas. Ada asam yang berbahaya karena bersifat racun, tetapi ada pula asam yang sangat diperlukan tubuh kita. Senyawa asam banyak dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Buah-buahan memiliki rasa asam berkat adanya senyawa asam yang dikandungnya. Jeruk mengandung asam sitrat, sedangkan anggur mengandung asam tartrat. Air susu yang rusak dapat menimbulkan asam laktat. Dalam aki kendaraan bermotor kita menjumpai asam sulfat. Anda mungkin pernah membersihkan mata dengan asam borat, atau menikmati empek-empek yang berkuah asam asetat. Banyak zat pembangun tubuh kita yang dibentuk dari asam, seperti lemak yang terbentuk dari asam lemak serta protein yang terbentuk dari asam amino. Dalam lambung terdapat asam klorida yang berperan pada pencernaan makanan serta dalam darah terkandung asam karbonat dan asam fosfat yang berperan pada pengangkutan makanan tersebut.Asam sudah dikenal manusia sejak zaman purba, jauh sebelum ilmu kimia lahir. Bangsa Sumeria di Mesopotamia sudah menggunakan asam nitrat (yang disebut aqua fortis atau "air kuat") untuk memisahkan emas dari perak. Perak dapat larut dalam asam nitrat, sedangkan emas tidak. Akan tetapi, pemahaman ilmiah tentang senyawa-senyawa asam baru dimulai pada akhir abad ke-18. Pada tahun 1777, Antoine Laurent Lavoisier menerangkan bahwa semua asam mengandung unsur oksigen. Perlu diketahui bahwa nama oksigen diciptakan oleh Lavoisier dari bahasa Yunani yang artinya "pembentuk asam". Ternyata pemikiran Lavoisier ini tidak benar, sebab ada asam yang tidak mengandung unsur oksigen. Kemudian pada tahun 1810, Sir Humphry Davy mengemukakan bahwa unsur hidrogen, dan bukan oksigen, yang dimiliki oleh semua asam. Tatkala Svante August Arrhenius pada tahun 1884 mengemukakan teori ion, barulah dipahami bahwa asam termasuk golongan elektrolit. Arhenius merumuskan definisi asam sebagai berikut. Ketika suatu asam dilarutkan ke dalam air, terjadilah penarikan H+ oleh pelarut. Contoh: HCl



 H+ (aq) + Cl-(aq)



H2SO4  2H+ (aq) + SO42- (aq) H3 PO4  3H+ (aq) + PO43- (aq)



25



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



Sebenarnya H+ terikat pada molekul H2O dalam wujud ion H3O+. Akan tetapi, kita lebih praktis menuliskannya sebagai H+ saja. Perlu diingat bahwa yang menyebabkan sifat asam adalah ion H+. Oleh karena itu, senyawa seperti etanol (C2H5OH), glukosa (C6H12O6), atau gula pasir (C12H22O11), meskipun mengandung atom hidrogen, tidaklah bersifat asam, sebab mereka tidak dapat melepaskan ion H+ tatkala dilarutkan ke dalam air. Atau dengan kata lain asam adalah zat yang dapat menghasilkan H+ di dalam larutan. Suatu zat asam yang terionisasi sempurna di dalam air disebut asam kuat. Contoh : HNO3 terionisasi seluruhnya di dalam air menjadi H+ dan NO3 –. Suatu zat asam yang terionisasi sebagian di dalam air disebut asam lemah. Contoh : HNO2 terionisasi sebagian di dalam air menjadi H+ dan NO2Derajat keasaman dapat dituliskan : 0    7. Beberapa oksida bukan logam mempunyai sifat asam, sebab mereka dapat bereaksi dengan air menghasilkan ion H+. Oksida semacam ini disebut oksida asam. Contoh: SO2 + H2O



 H2SO3



SO3 + H2O



 H2SO4



N2O3 + H2O



 2HNO2



N2O5 + H2O



 2HNO3



P2O3 + 3H2O  2H3PO3 IV.2



Basa Beberapa basa dapat dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Cairan pengapur tembok adalah larutan kalsium hidroksida (CaOH). Para ibu rumah tangga banyak menggunakan larutan amonium hidroksida untuk membersihkan marmer atau kaca jendela. Para penderita penyakit maag selalu meminum obat yang berupa larutan magnesium hidroksida atau larutan aluminium hidroksida. Arrhenius merumuskan definisi basa sebagai berikut : yang menyebabkan sifat basa adalah ion OH-. NaOH merupakan basa sebab dapat melepaskan OH- jika dilarutkan ke dalam air. Akan tetapi, C2H5OH (etanol) tidaklah bersifat basa sebab tidak dapat melepaskan OH-. Atau dengan kata lain basa adalah zat yang dapat menghasilkan OH-. Suatu zat basa yang terionisasi sempurna di dalam air disebut basa kuat. 26



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



Contoh : NaOH terionisasi seluruhnya di dalam air menjadi Na+ dan OHSuatu zat basa yang terionisasi sebagian di dalam air disebut basa lemah. Contoh : NH4OH terionisasi sebagian di dalam air menjadi NH4+ dan OHDerajat kebasaan dapat dituliskan : 7 <  14. Semua basa, kecuali NH 4OH, dalam keadaan murni berwujud padat. Adapun basa NH4OH tidak dijumpai dalam bentuk murninya, sebab NH 4OH adalah larutan gas NH3 dalam air. Beberapa oksida logam mempunyai sifat basa, dan disebut oksida basa, sebab mereka dapat bereaksi dengan air menghasilkan ion OH-. Contoh: Na2O + H2O  2NaOH CaO + H2O



 Ca(OH)2



BaO + H2O



 Ba(OH)2



A12O3 + 3H2O 2A1(OH)3 IV.3



Sifat Asam dan Basa Senyawa asam bersifat korosif, artinya dapat merusak logam. Sebagian besar logam dapat bereaksi dengan asam untuk menghasilkan gas H2. Senyawa basa bersifat kaustik, artinya dapat merusak kulit kita. Jika kita mencelupkan jari tangan ke dalam larutan NaOH encer, jari tangan kita itu terasa licin. Hal ini disebabkan terbentuknya sabun sebagai hasil reaksi NaOH dengan lemak pada kulit kita. Asam memiliki rasa asam, sedangkan basa memiliki rasa pahit. Asam dan basa mempunyai sifat dapat mengubah warna dari zat warna yang dikandung tumbuh-tumbuhan, sehingga zat warna tersebut dapat dipakai untuk mengidentifikasi asam dan basa. Para ahli kimia sudah sejak lama menggunakan zat warna bernama lakmus, yang berasal dari spesies lumut kerak (Rocella tinctoria). Lakmus sangat umum digunakan untuk menguji keasaman dan kebasaan sebab memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut. 1.



Lakmus sukar teroksidasi oleh O2 di udara, sehingga dapat disimpan lama.



2.



Lakmus mudah diserap oleh kertas, sehingga dapat disediakan dalam bentuk kertas lakmus.



3.



Perubahan warnanya sangat jelas terlihat. Lakmus akan berwarna merah dalam larutan asam; dan berwarna biru dalam larutan basa 27



Kimia Terapan – Universitas Muria Kudus



Soal Latihan 1.



Apa yang anda ketahui tentang asam dan basa ?



2.



Bagaimana cara membedakan suatu zat/materi termasuk asam atau basa, berikan penjelasannya.



3.



Berikan contoh asam kuat, basa kuat dan asam lemah, basa lemah.



4.



Suatu tangki untuk proses produksi dengan fluida H 2SO4 (kemurnian