Diskusi 5 - EKMA4210-042081559-Destianti Dwi Lestari [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Soal Diskusi 5 Dalam akuntansi dikenal beberapa metode penilaian persediaan dapatkan anda menjelaskan metode apa saja yang dimaksud? Soal 1 PT Ernest menggunakan sistem imprest petty cash. Dananya dibentuk pada tanggal 1 Maret sebesar (dalam ribuan rupiah ) Rp 200. Selama bulan Maret berikut adalah pengeluaran atas petty cash tersebut. 3 Maret



Biaya Materai



74



7 Maret



Biaya Angkut



42



9 Maret



Beban Lain



22



11 Maret



Beban Transportasi



49



Petty cash diisi ulang pada tanggal 15 Maret ketika sisa dana yang tersedia adalah 9. Tanggal 20 Maret, PT Ernest menambah jumlah petty cash nya menjadi Rp 300. Instruksi : Buatlah jurnal yang diperlukan selama bulan Maret Soal 2 Decca distributor memiliki beberapa transaksi terkait piutang wesel pada bulan Desember (dalam ribuan rupiah) Dec.



1



Meminjamkan kepada J.Cash Rp 12.000 dengan ketentuan 1 tahun, 5%



Dec 16. Menjual barang kepada Wennings, dengan menerima piutang wesel Rp 10.000, 60-hari, 6% Instruksi Buatlah jurnal yang diperlukan selama bulan Desember



JAWABAN Dalam akuntansi dikenal beberapa metode penilaian persediaan, antara lain : a.



Identifikasi Khusus Dalam metode ini harus dilakukan identifikasi terhadap barang-barang yang sudah terjual dan yang masih ada sebagai persediaan. Harga perolehan dari barang-barang yang sudah terjual dicantumkan dalam harga pokok penjualan, sedangkan harga perolehan yang masih ada dalam gudang (belum terjual) disajikan sebagai persediaan.



b. Masuk Pertama Keluar Pertama atau First In First Out (MPKP atau FIFO) Dalam metode ini, harga perolehan yang dialokasikan antara persediaan dan harga pokok penjualan didasarkan pada anggapan bahwa barang digunakan (dijual) sesuai dengan urutan pembeliannya, artinya barang yang dibeli lebih dahulu, digunakan atau dijual lebih dahulu. Dengan demikian, barang yang masih menjadi persediaan (belum dipakai atau belum dijual) dianggap berasal dari pembelian yang paling akhir dari suatu persediaan. c.



Masuk Terakhir Keluar Pertama atau Last In First Out (MTKP atau LIFO) Metode ini mengalokasikan harga perolehan atas dasar anggapan bahwa barang yang paling akhir diperoleh, dipakai atau dijual terlebih dahulu. Dengan demikian, jumlah persediaan akhir dianggap berasal dari peroleh yang pertama kali.



d. Metode Rata-Rata Metode ini menggunakan harga yang sama (harga rata-rata) sebagai dasar untuk menilai seluruh barang yang tersedia untuk dijual yang sejenis dalam suatu produk. Jika perusahaan mengatur metode pencatatan fisik maka harga perolehan persediaan hanya dihitung pada akhir periode saja, metode ini dikenal dengan nama metode rata-rata berbobot. Metode rata-rata yang lain adalah metode rata-rata bergerak, yang hanya diterapkan bila perusahaan menggunakan metode pencatatan persediaan permanen (perpetual). e.



Metode Persedaan Besi (Base Stock) Metode ini dikembangkan dengan anggapan bahwa perusahaan harus menyediakan jumlah persediaan minimal untuk dapat menjalankan kegiatannya sehari-hari dan persediaan minimal ini harus dipelihara terus dalam jangka waktu yang lama dengan harga perolehan yang normal. Harga normal ini biasanya merupakan harga terendah yang pernah (akan) dialami oleh perusahaan.



f.



Metode Biaya Standar Pada perusahaan manufaktur yang menggunakan sistem harga pokok standar biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik ditentukan lebih dahulu. Biasanya



biaya standar ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan harga pokok per unit daru produk jadi, bila perusahaan bekerja pada kapasitas normal.



JAWABAN SOAL 1 PT ERNEST Petty Cash Untuk Bulan Maret (dalam Rp ,-) Tanggal 1



Keterangan Kas Kecil



R



Debet



Kredit 200



Kas 15



200



Biaya Materai



74



Biaya Angkut



42



Biaya Lain-lain



22



Biaya Transportasi



49



Kas 15



Kas



187 9



Kas Kecil 20



Kas Kecil



9 300



Kas Jumlah



300 696



696



JAWABAN SOAL 2 (dalam Rp ,-) Tanggal 1



Keterangan



R



Debet



Piutang Wesel



12.000.000



Kas 16



Kredit 12.000.000



Piutang Wesel



10.000.000



Penjualan



10.000.000



Jumlah



22.000.000



22.000.000



Untuk mencatat pelunasan wesel, maka harus dihitung dulu besaran bunganya : Tgl 1.



Bunga wesel = Rp 12.000.000 x 5% = Rp 600.000 Jumlah yang harus dibayar = Rp 12.000.000 + Rp 600.000 = Rp 12.600.000



Tgl 16. Bunga wesel = Rp 10.000.000 x 6% x



= Rp 100.000



Jumlah yang harus dibayar = Rp 10.000.000 + Rp 100.000 = Rp 10.100.000



Sumber : BMP EKMA4210, Akuntansi Keuangan Menengah 1