Disturbance Fault Recorder Digital Fault Recorder (DFR) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DISTURBANCE FAULT RECORDER DIGITAL FAULT RECORDER (DFR)



A. Pengertian dan Fungsi DFR DFR (Disturbance Fault Recorder / Digital Fault Recorder) merupakan peralatan perekam/recorder yang mengukur besaran listrik seperti arus (A), tegangan (V) dan Frekuensi (Hz) pada saat sebelum, selama dan setelah gangguan terjadi. DFR itu sendiri secara umu bekerja berdasarkan inputan analog dari arus dan tegangan, inputan digital yang berasal dari peralatan primer (seperti open, closed dan tripnya PMT) atau inputan dari peralatan sekunder (seperti bekerjanya relay proteksi), yang mana dari keseluruhnya tersebut akan dikonversikan ke dalam bentuk digital. Setelah input yang dirasakan diluar batas setting (setpoint) maka proses recording berlangsung dan hasilnya berupa data yang disimpan dalam memori dan dicetak melalui printer. Peralatan ini akan merekam dan menyimpan data kondisi sistem secara otomatis, real time dan terus menerus untuk memonitor kondisi peralatan kita, yang hasilnya dapat dilihat dalam bentuk cetakan (print out) atau melalui software bawaan yang ada pada DFR. Informasi yang bisa diperoleh dari DFR itu sendiri adalah besarnya fault (nilai arus dan tegangan), lama gangguan/kejadian, sensor yang bekerja dengan tampilan gelombang sinusoidal. Adapun salah satu contoh gambar dari unit DFR sebagai berikut :



Secara umum, fungsi Disturbance Fault Recorder (DFR) adalah : 1.



Mengetahui besaran listrik seperti arus (A), tegangan (V) dan Frekuensi (F)



2.



Mengetahui lamanya gangguan (fault clearing time)



3.



Mengetahui peralatan sistem proteksi yang bekerja



4.



Melihat harmonik dari sistem tenaga listrik



5.



Melihat apakah CT normal/tidak jenuh



6.



Memastikan bahwa peralatan sistem proteksi bekerja dengan baik



7.



Mendeteksi jenis gangguan



8.



Dokumentasi



B. Blok Diagram dan Bagian-bagian DFR Adapun Secara umum blok diagram data DFR terdiri dari : 1. Media Input yang terdiri dari sumber data analog (CT, PT, CVT, GPS) dan digital data (Event Status) yang merupakan data masukan ke Media Processor. 2. Media Processor yang berupa Data Aquisition Unit (DAU) yang mengolah data input menjadi tampilan grafik maupun urutan kejadian ke media Output 3. Media Output yang merupakan media yang menerima output data dari Media Processor, yang dapat berupa printer, alarm relay dan media komunikasi. Media komunikasi akan mengirimkan data ke Master DFR. Sedangkan untuk bagian-bagian dari DFR (Disturbance Fault Recorder) itu sendiri adalah sebagai berikut: 1. Power Supply 2. Data Input - Analog Input: Merupakan komponen yang berfungsi melakuan pengukuran data-data analog dari input CT/PT dan melakukan perubahan data secara digital. - Digital Input: Merupakan komponen yang berfungsi melakukan pengukuran data-data pada saat terjadinya perubahan status akibat berubahnya status close/open peralatan. 3. Sensor Merupakan komponen yang berfungsi untuk memberi perintah ( mentrigger ) DFR untuk mulai merekam pada saat nilai besaran arus , tegangan atau status event memenuhi besaran (setting setpoint) yang telah ditentukan. 4. DAU Komponen yang berfungsi sebagai tempat proses acquisisi data yang berasal dari komponen input selanjutnya memberikan output berupa informasi semua kondisi dan hasil pengukuran parameter . 5. Front Panel Pada front panel terdapat fasilitas sistem alarm dan keypad sebagai interface user ke bagian/ fungsi DFR. 6. Sistem Alarm Terdapat 4 (empat) indikasi alarm pada front panel DFR II, sedangkan pada IDM terdapat 8 (delapan) indikasi alarm yang dapat direset.



7. Printer Printer merupakan peralatan bantu yang diperlukan untuk melakukan pencetakan secara hard copy hasil record DFR (Disturbance Fault Recorder) ke dalam bentuk teks maupun grafik 8. Wiring Wiring merupakan interkoneksi yang menghubungkan komponen ekternal ke peralatan DFR. Wiring eksternal ini meliputi : - Wiring Chanel Analog (Input Analog Tegangan dan Arus) - Wiring Sensor. (Input Triger dari setting Arus dan Tegangan). - Wiring Event. (Input dari External Triger). - Wiring komunikasi. (Komunikasi antar DFR & Komunikasi Master) - Wiring GPS. 9. Sistem Komunikasi Sistem Komunikasi merupakan satu kesatuan peralatan komunikasi yang terpasang pada DFR (Disturbance Fault Recorder), baik berupa modul pada yang ditambahkan pada internal DFR (Disturbance Fault Recorder) dan atau peralatan yang ditambahkan diluar DFR bekerja melakukan proses komunikasi data antar DAU (Data Acquisition Unit), melakukan proses komunikasi hasil record/informasi dari DAU (DFR on site) ke Komputer Master DFR (Disturbance Fault Recorder). 10. GPS (Global Positioning Sistem) Master Clock/GPS (Global Positioning Sistem) merupakan satu kesatuan peralatan yang bekerja untuk melakukan sinkronisasi waktu melalui satelit, sehingga penunjukkan waktu di tiap-tiap DFR yang berbeda lokasi menjadi sama. 11. LSU (Local Storage Unit) LSU adalah salah satu media penyimpanan data hasil rekaman selain memori internal. 12. Master Komputer DFR Kontrol DFR dapat dikembangkan lebih jauh dengan menambahkan jaringan komunikasi serta menginstalnya kedalam suatu bentuk master station di pusat kontrol. Master Komputer DFR dapat mengontrol dan meremote komunikasi DAU. Master station dapat terhubung hingga 250 DAU, dengan komunikasi dan kontrol masing-masing yang dapat berkomunikasi dengan master station DFR.



Gambar Block Diagram dan Bagian-bagian DFR



C.



Contoh Hasil Tampilan Grafik Kejadian yang Terekam Menggunakan DFR