7 2 305 KB
MAKALAH KEPRAMUKAAN Tentang “TINGKATAN TINGKATAN DALAM PRAMUKA”
Disusun Oleh : Kelompok 3 Anisa Miftahul Janah
2120277
Angela Zulfitri
2120280
Shonia Putri Ramadan
2120292
Dosen Pengampu : Dr. Alfroki Martha, M. Pd
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS ADZKIA PADANG 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Tingkatan Tingkatan Kepramukaan” ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini merupakan materi yang disajikan sebagai pengetahuan untuk paham apa itu tingkapan apa saja yang ada di dalam kepramukaan, diharapkan dapat menambah pengetahuan untuk kita semua. Dengan kemampuan yang sangat terbatas dan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam pengetikan maupun isinya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Padang, 24 Maret 2024
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................I DAFTAR ISI.................................................................II BAB I PENDAHULUAN .............................................. 1 A. Latar Belakang .................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................ 2 C. Tujuan ................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAAN ............................................ 4 A. Siaga ................................................................... 4 B. Penggalang ......................................................... 5 C. Penegak .............................................................. 10 D. Pendega .............................................................. 15 BAB III PENUTUP ....................................................... 19 A. Kesimpulan .................................................... 19 B. Saran ............................................................... 20 DAFTAR PUSTAKA.....................................................21
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pramuka adalah sebuah organisasi yang memiliki struktur dan tingkatan yang terdiri dari Siaga, Penggalang, dan Penegak. Setiap tingkatan dalam pramuka memiliki peran dan tujuan yang berbeda, yang dirancang untuk mengakomodasi perkembangan fisik, mental, dan sosial peserta pramuka sesuai dengan usia mereka. Tingkatan dalam pramuka memberikan kerangka kerja yang terstruktur untuk pengembangan karakter, keterampilan, dan kepemimpinan. Tingkatan Siaga ditujukan untuk anak-anak usia dini (6-7 tahun) yang baru pertama kali mengenal pramuka. Pada tingkatan ini, tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan mereka pada nilai-nilai pramuka, membangun rasa cinta terhadap alam, dan mengembangkan keterampilan dasar seperti berkomunikasi, bekerja sama, dan berpikir kritis. Aktivitas yang dilakukan pada tingkatan Siaga melibatkan permainan, kegiatan seni, dan penjelajahan alam. Tingkatan Penggalang ditujukan untuk remaja usia SMP (12-15 tahun). Pada tingkatan ini, tujuan utamanya adalah untuk memperdalam pemahaman siswa
tentang prinsip-prinsip pramuka, mengembangkan
keterampilan kepemimpinan, dan meningkatkan rasa tanggung jawab sosial. Materi pada tingkatan ini juga mencakup kegiatan petualangan di alam terbuka dan pengembangan keterampilan bertahan hidup. Peserta pramuka di tingkatan Penggalang akan terlibat dalam kegiatan seperti kemah, hiking, dan proyek bakti sosial. Tingkatan Penegak ditujukan untuk remaja usia SMA (15-18 tahun). Pada tingkatan ini, tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan sikap kepemimpinan yang tangguh, keterampilan organisasi, dan kecakapan hidup 1
mandiri. Materi pada tingkatan ini juga mencakup penerapan nilai-nilai pramuka
dalam
kehidupan sehari-hari, pengabdian masyarakat, dan
pengembangan keterampilan kepemimpinan yang lebih kompleks. Peserta pramuka di tingkatan Penegak akan terlibat dalam kegiatan seperti pengorganisasian acara, pelatihan kepemimpinan, dan proyek sosial yang berdampak positif bagi masyarakat. Melalui adanya tingkatan dalam pramuka, peserta pramuka memiliki kesempatan untuk mengembangkan karakter, keterampilan, dan sikap positif sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Tingkatan dalam pramuka memberikan struktur yang terarah dan terstruktur untuk pembelajaran dan pengalaman yang berkelanjutan. Dengan memahami latar belakang dan tujuan dari tingkatan dalam pramuka, kita dapat lebih menghargai peran dan manfaat yang diberikan oleh organisasi pramuka dalam membentuk generasi muda yang tangguh, bertanggung jawab, dan peduli terhadap lingkungan dan masyarakat. B. Rumusan Masalah 1. Apa tujuan dari adanya tingkatan dalam organisasi pramuka? 2. Bagaimana peran tingkatan dalam pramuka dalam pengembangan karakter dan keterampilan peserta pramuka? 3. Apa perbedaan antara setiap tingkatan dalam pramuka? 4. Bagaimana tingkatan dalam pramuka dapat mempengaruhi motivasi dan partisipasi peserta pramuka? 5. Bagaimana tingkatan dalam pramuka dapat membantu peserta pramuka dalam mencapai potensi maksimal mereka? C. Tujuan 1. Menganalisis tujuan dan manfaat dari adanya tingkatan dalam organisasi pramuka. 2. Menjelaskan peran tingkatan dalam pramuka dalam pengembangan karakter, keterampilan, dan kepemimpinan peserta pramuka.
2
3. Mengidentifikasi perbedaan antara setiap tingkatan dalam pramuka dan bagaimana hal ini mempengaruhi pengalaman peserta pramuka. 4. Mengeksplorasi hubungan antara tingkatan dalam pramuka, motivasi, dan partisipasi peserta pramuka. 5. Menggambarkan bagaimana tingkatan dalam pramuka dapat membantu peserta pramuka dalam mencapai potensi maksimal mereka dan menjadi anggota masyarakat yang berperan aktif.
3
BAB II PEMBAHASAN A. Siaga Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan pada masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia mensiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan ditandai berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan-satuan dari beberapa barung disebut Perindukan.Setiap Barung beranggotakan 5-10 orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung yang dipilih oleh anggota Barung itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Barung ini kemudian akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung.
1. Tingkatan Pramuka Siaga Dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu: a. Mula b. Bantu c. Tata Setiap anggota Barung yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan TKU (Tanda Kecakapan Umum) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar hijau. TKU untuk Siaga berbentuk
4
sebuah janur atau disebut Mancung yakni bunga pohon kelapa yang baru tumbuh.
2. Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga, terdiri atas : a. Janji yang disebut Dwisatya, selengkapnya berbunyi: Dwisatya Demi kehormatanku aku berjanji akan bersunguh-sungguh: 1) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga. 2) Setiap hari berbuat kebaikan. b. Ketentuan moral yang disebut Dwidarma, selengkapnya berbunyi: Dwidarma 1) Siaga itu patuh pada ayah dan ibunya. 2) Siaga itu berani dan tidak putus asa.
B. Penggalang Salah satu tingkatan Pramuka sebagai pendidikan non formal yang telah kita kenal adalah Penggalang. Materi pada Pramuka Penggalang memiliki berbagai macam kumpulan yang menarik. Berikut adalah uraian singkat sejarah dan kumpulan materi Pramuka Penggalang. Anggota Pramuka yang berusia 11–15 tahun adalah anggota dari golongan Pramuka penggalang dengan konsep materi yang menarik, normatif, dan responsif. Pramuka penggalang berasal dari kiasan pada masa penggalangan perjuangan bangsa Indonesia.
5
Rakyat Indonesia menggalang dan mempersatukan dirinya untuk mencapai kemerdekaan. Peristiwa tersebut tertandai dengan kegiatan bersejarah yaitu kongres para pemuda Indonesia. Kongres tersebut terkenal dengan ”Soempah Pemoeda” pada tahun 1928. 1. Pengertian Pramuka Penggalang Penggalang adalah kumpulan anggota muda gerakan Pramuka yang berusia 11-15 tahun. Anggota merupakan anak-anak dengan sifat keingintahuan (curiosity) tinggi, sangat aktif, bersemangat tinggi, dan suka berkelompok. Kelompok dalam penggalang di sebut regu. Regu terdiri dari 5-10 anggota dan dipimpin oleh pemimpin regu (pinru) yang diputuskan oleh semua anggota regu. Regu dalam Pramuka penggalang idealnya berjumlah 3 – 4. Regu penggalang mempunyai simbol kebanggaan tersendiri berdasarkan kesepakatan anggota. Nama regu putera di ambil dari nama-nama hewan dan puteri dari nama-nama tumbuhan atau bunga. Simbol kebanggaan regu terletak pada lengan kiri atas seragam. Serta menjadi bagian dari materi pramuka penggalang yang menarik. Kegiatan latihan dilaksanakan setelah upacara pembukaan dan di tutup setelah upacara penutupan. Upacara golongan penggalang sangat berbeda dengan upacara golongan siaga. Materi dasar Pramuka pada upacara adalah formasi barisan. Penggalang menerapkan formasi upacara angkare (barisan berbentuk huruf U). Formasi angkare merupakan sebuah formasi yang sudah mulai terbuka dengan dua ujung sudutnya masih tertutup. Terdapat sebuah makna kiasan penting dalam kumpulan materi upaca Pramuka penggalang. Dimana simbol formasi upacara angkare mengkiaskan bahwa anggota sudah diperkenankan untuk melihat dunia luar. Pembina penggalang sudah dapat melepaskan anggota
6
penggalang dalam pelaksanaan tugas melalui pemimpin regu sebagai tulang punggung pasukan penggalang.
2. Tingkatan Pramuka Penggalang Tanda kecakapan umum (TKU) yang berfungsi untuk membedakan tingkatan anggota Pramuka penggalang adalah bentuk dari manggar kelapa. Warna dasar pada TKU identik berwarna merah yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri di bawah tanda regu. Anggota yang telah menyelesaikan SKU (Syarat Kecakapan Umum) mendapatkan haknya untuk mengenakan TKU sesuai tingkatannya. Tingkatan penggalang adalah Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, dan Penggalang Terap. Tingkatan tambahan lainnya adalah penggalang Garuda.
3. Makna Nama Tingkatan Pada arti nama tingkatan dapat kita kreasikan menjadi sebuah materi pramuka yang menarik. Tingkatan penggalang yang terdiri dari tiga memiliki arti tersendiri yakni sebagai berikut: a. Ramu, mengiaskan sejarah perjuangan bangsa untuk mencari ramuan atau cara atau bahan-bahan. b. Rakit, mengiaskan ramuan atau cara atau bahan kemudian yang sudah didapatkan dirakit atau disusun. c. Terap, mengiaskan bahan yang telah dirakit atau cara yang telah disusun yang kemudian akhirnya dapat diterapkan dalam pembangunan bangsa dan negara.
4. Materi Pramuka Sifat Pramuka penggalang yang beranggotakan anak-anak usia 11-15 tahun mempunyai keingintahuan tinggi, aktif, bersemangat, dan suka berkelompok merupakan dasar penyusunan materi.
7
Materi tersusun dengan konsep yang menarik dan memenuhi 4H (health, happines, helpfulness, dan handicraft) menjadi hal penting. Karena dengan mengusung konsep 4H maka antusias anggota penggalang dapat meningkat. Kreativitas pembina Pramuka penggalang menjadi kunci terwujudnya materi kegiatan yang menarik, berkarakter, dinamis, progresif, dan menantang. Pembina yang semakin akrab dengan anggota akan menumbuhkan daya tarik yang semakin tinggi untuk berkegiatan dan berlatih. Pembina tidak perlu khawatir terhadap materi yang akan kita kenalkan ke anggota didik. Karena semua aspek hidup yang normatif dapat di latihkan kepada anggota. Pemenuhan/pengujian SKU, Syarat Pramuka Garuda (SPG), dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) dapat terlaksanakan saat latihan rutin. Syarat Kecapakan Umum dan SPG adalah standar kompetensi nilai dan keterampilan yang harus tercapai oleh anggota. Syarat Kecakapan Khusus (SKK) tidak wajib untuk di capai. 5. Bentuk Materi Pramuka Dalam Kegiatan Secara Umum Bentuk materi kegiatan Pramuka penggalang secara garis besar terbagi dalam latihan rutin dan insidental. Latihan rutin: upacara pembukaan dan penutupan latihan, hiking, survival, climbing, praktek pionering yang sebenarnya. Bakti masyarakat, camping, dinamika kelompok, latihan gabungan bersama gudep-gudep lain. Kegiatan latihan insidental: materi pada kegiatan insidental pada umumnya merupakan kegiatan latihan yang di selenggarakan oleh lembaga pemerintah dan non pemerintah. Pramuka penggalang dapat berpartisipasi pada kegiatan tersebut untuk dapat mengetahui
8
kegiatan yang bersifat normatif, berkarakter, progresif dan menantang lainnya. Contoh dari kegiatan tersebut adalah gerakan menanam pohon, bakti karena bencana alam dan lain sebagainya.
6. Materi Pramuka Kode Kehormatan dan Ketentuan Moral Anggota Pramuka penggalang mempunyai Kode kehormatan yang berupaTrisatya. Ketentuan moral yang di sebut sebagai dasa darma. Berikut adalah kode kehormatan dan ketentuan moral. a. Kode Kehormatan Trisatya Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh: 1) Menjalankan
kewajibanku
terhadap
Tuhan,
Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan pancasila. 2) Menolong
sesama
hidup
dan
mempersiapkan
membangun masyarakat. 3) Menepati Dasadarma. b. Ketentuan Moral Dasadarma 1) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. 3) Patriot yang sopan dan kesatria. 4) Patuh dan suka bermusyawarah. 5) Rela menolong dan tabah. 6) Rajin, trampil dan gembira. 7) Hemat, cermat dan bersahaja. 8) Disiplin, berani dan setia.
9
diri
9) Bertanggungjawab dan dapat di percaya. 10) Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
C. Penegak 1. Pengertian Pramuka Penegak Penegak merupakan tingkatan pramuka dengan anggotanya yang berusia 16-19 tahun. Istilah penegak ini muncul dari proses penegakan kemerdekaan Indonesia dengan satuan terkecilnya yang disebut sangga. Sedangkan satuan dari beberapa sangga disebut sebagai ambalan. Tingkatan penegak dibedakan menjadi dua yakni penegak bantara dan penegak laksana. Penegak Bantara dan Penegak Laksana merupakan istilah yang digunakan dalam lingkungan Pramuka Indonesia untuk menggambarkan tingkatan khusus dalam golongan Penegak. Penegak Bantara: Penegak Bantara adalah tingkatan yang diperoleh oleh anggota Penegak Pramuka setelah menyelesaikan berbagai macam tantangan dan ujian. Ini menunjukkan bahwa mereka telah mencapai tingkat keterampilan dan pemahaman tertentu dalam Pramuka. Penegak Laksana: Penegak Laksana adalah tingkatan yang lebih tinggi dari Penegak Bantara. Ini menunjukkan bahwa anggota tersebut telah mencapai tingkat keterampilan, pemahaman, dan kepemimpinan yang lebih tinggi dalam Pramuka. Mereka sering memiliki peran yang lebih aktif dalam kegiatan Pramuka dan dapat menjadi contoh dan pemimpin bagi anggota Pramuka lainnya.
10
2. Ciri Khas dan Kegiatan Pada tingkatan ini, para anggota Pramuka Penegak memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam pengembangan diri, kepemimpinan, dan pelayanan kepada masyarakat. Pramuka Penegak memiliki beberapa ciri khas dan kegiatan yang berbeda dengan tingkatan Pramuka lainnya. Berikut adalah penjelasan mengenai Pramuka Penegak: a. Program Pengembangan Diri: Pramuka Penegak memiliki program pengembangan diri yang lebih intensif dan mendalam. Mereka diajarkan untuk mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki keterampilan yang lebih kompleks. Mereka juga diajarkan nilai-nilai kepemimpinan dan kewirausahaan. b. Kegiatan Penegakan: Pramuka Penegak memiliki kegiatan penegakan yang meliputi pengabdian kepada masyarakat dan lingkungan. Mereka sering terlibat dalam kegiatan sosial, seperti penggalangan dana, aksi sosial, atau program bakti sosial. Mereka juga dapat terlibat dalam kegiatan kepramukaan yang lebih kompleks, seperti ekspedisi alam, pertolongan pertama, atau kegiatan petualangan. c. Kaderisasi: Pramuka Penegak juga memiliki peran dalam kaderisasi anggota Pramuka yang lebih muda. Mereka dapat menjadi panitia atau instruktur dalam kegiatan Pramuka tingkat yang lebih rendah, seperti Pramuka Siaga atau Pramuka Penggalang. Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan mengasah kemampuan mengajar. 11
d. Pemilihan Majelis Pembimbing: Pramuka Penegak memiliki hak untuk memilih majelis pembimbing yang akan membantu mereka dalam pengembangan diri. Majelis pembimbing ini terdiri dari para pemimpin Pramuka yang berpengalaman dan akan memberikan bimbingan dan arahan kepada Pramuka Penegak. Tingkatan Pramuka Penegak merupakan masa transisi dari remaja menuju dewasa. Melalui kegiatan dan program yang disediakan, Pramuka Penegak diharapkan dapat mengembangkan kepemimpinan, keterampilan, dan sikap positif yang akan membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi anggota masyarakat yang berperan aktif.
3. Tingkatan Pramuka Penegak Dalam Pramuka Penegak, nama-nama tingkatan memiliki makna dan simbolis yang menggambarkan tahapan perkembangan dan pencapaian anggota Pramuka. Berikut adalah penjelasan mengenai makna nama-nama tingkatan dalam Pramuka Penegak: a. Pramuka Penegak Mula: Nama "Mula" menggambarkan awal dari perjalanan Pramuka Penegak. Pada tahap ini, anggota Pramuka Penegak baru memasuki tingkatan ini dan mulai belajar mengembangkan diri, kepemimpinan, dan pelayanan kepada masyarakat. b. Pramuka Penegak Bantu: Nama "Bantu" menggambarkan peran anggota Pramuka Penegak dalam membantu dan mendukung kegiatan Pramuka tingkat yang lebih rendah, seperti Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang. Mereka berperan sebagai panitia atau instruktur dalam kegiatan tersebut, membantu dalam kaderisasi anggota Pramuka yang lebih muda.
12
c. Pramuka Penegak Karya: Nama "Karya" menggambarkan peran anggota Pramuka Penegak dalam melakukan kegiatan karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Mereka terlibat dalam kegiatan sosial, pengabdian kepada masyarakat, atau kegiatan kepramukaan yang lebih kompleks, seperti ekspedisi alam atau pertolongan pertama. d. Pramuka Penegak Garuda: Nama "Garuda" menggambarkan tingkatan
tertinggi
dalam
Pramuka
Penegak.
Garuda
merupakan lambang kekuatan, keberanian, dan keagungan. Anggota Pramuka Penegak Garuda diharapkan menjadi teladan dalam kepemimpinan, keterampilan, dan sikap positif. Mereka juga memiliki tanggung jawab yang besar dalam menginspirasi anggota Pramuka lainnya. Makna nama-nama tingkatan dalam Pramuka Penegak menggambarkan perjalanan perkembangan dan pencapaian anggota Pramuka. Setiap nama memiliki nilai dan simbolis yang mengajarkan nilai-nilai kepramukaan, kepemimpinan, dan pelayanan kepada masyarakat.
4. Materi Pramuka Dalam Pramuka Penegak, terdapat berbagai macam materi yang diajarkan kepada anggota Pramuka untuk membantu mereka dalam pengembangan diri, kepemimpinan, dan pelayanan kepada masyarakat. Berikut adalah beberapa materi yang umumnya diajarkan dalam Pramuka Penegak: a. Keterampilan Kepemimpinan: Anggota Pramuka Penegak akan belajar
tentang
keterampilan
kepemimpinan,
termasuk
bagaimana memimpin kelompok, mengambil keputusan, berkomunikasi secara efektif, dan memotivasi orang lain.
13
b. Keterampilan Survival dan Outdoor: Pramuka Penegak akan belajar keterampilan bertahan hidup di alam terbuka, seperti membangun tenda, membuat api, orientasi menggunakan peta dan kompas, serta teknik hiking dan camping. c. Pertolongan Pertama: Pramuka Penegak akan mempelajari dasar-dasar pertolongan pertama, termasuk penanganan luka ringan, patah tulang, pingsan, dan kondisi darurat lainnya. Mereka juga akan diajarkan bagaimana merawat diri sendiri dan orang lain dalam situasi darurat. d. Keterampilan diajarkan
Kewirausahaan:
tentang
Pramuka
keterampilan
Penegak
kewirausahaan,
akan seperti
merencanakan dan mengelola proyek, mengatur keuangan, memasarkan produk atau jasa, serta membangun kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha. e. Keterampilan Sosial: Pramuka Penegak akan belajar tentang keterampilan sosial, termasuk berkomunikasi dengan baik, bekerja dalam tim, menghargai perbedaan, dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. f. Kegiatan Pelayanan Masyarakat: Pramuka Penegak akan terlibat
dalam
membersihkan
kegiatan lingkungan,
pelayanan
masyarakat,
membantu
korban
seperti bencana,
mengajar anak-anak di daerah terpencil, atau melakukan kegiatan sosial lainnya. Selain materi-materi di atas, Pramuka Penegak juga akan terlibat dalam kegiatan kepramukaan lainnya, seperti ekspedisi alam, kegiatan seni dan budaya, serta pengembangan diri secara holistik. Tujuan dari materi-materi ini adalah untuk membantu anggota Pramuka Penegak menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan kehidupan.
14
D. Pandega Dalam Pramuka Indonesia, Pandega adalah tingkatan tertinggi dari golongan Penegak. Anggota Pramuka yang berusia antara 20 hingga 21 tahun termasuk dalam golongan Pandega. Mereka memiliki peran yang sangat penting dalam organisasi Pramuka, di mana mereka diharapkan untuk menjadi contoh, pemimpin, dan panutan bagi anggota Pramuka lainnya.
Pandega
memiliki
tanggung jawab
yang
besar
dalam
menyelenggarakan kegiatan Pramuka, memberikan bimbingan kepada anggota yang lebih muda, serta berkontribusi dalam pengabdian masyarakat dan pembangunan karakter generasi muda.
1. Pengertian Pramuka Pandega Pramuka Pandega adalah tingkatan dalam Gerakan Pramuka yang ditujukan untuk anggota Pramuka yang berusia antara 17 hingga 25 tahun. Pramuka Pandega merupakan tingkatan lanjutan setelah Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang. Anggota Pramuka Pandega memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam pengembangan diri, kepemimpinan, dan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai
anggota
Pramuka
Pandega,
mereka
diberikan
kesempatan untuk mengembangkan potensi diri, memperluas jaringan sosial, dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Mereka
juga
diajarkan
keterampilan
kepemimpinan,
kewirausahaan, survival, pertolongan pertama, dan keterampilan lainnya yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Pramuka Pandega memiliki peran penting dalam membantu pengelolaan kegiatan kepramukaan, menginspirasi anggota Pramuka yang lebih muda, serta terlibat dalam kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat. Sebagai anggota Pramuka Pandega, mereka diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi anggota Pramuka lainnya, serta
15
mampu
mengimplementasikan
nilai-nilai
kepramukaan
dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Tingkatan Pramuka Pandega Tingkatan Pramuka Pandega terdiri dari beberapa tingkat, yaitu: a. Pandega Siaga: Merupakan tingkatan awal Pramuka Pandega. Pada
tingkatan
ini,
anggota
Pramuka
Pandega
akan
mempelajari dasar-dasar kepramukaan dan keterampilan dasar yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. b. Pandega Mula: Pada tingkatan ini, anggota Pramuka Pandega akan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang lebih lanjut dalam bidang kepramukaan. Mereka akan belajar tentang kepemimpinan, kewirausahaan, pertolongan pertama, dan kegiatan-kegiatan lain yang memperkuat karakter dan keterampilan mereka. c. Pandega Penegak: Merupakan tingkatan tertinggi dalam Pramuka Pandega. Pada tingkatan ini, anggota Pramuka Pandega akan diberikan tanggung jawab yang lebih besar dalam pengelolaan kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan pelayanan kepada masyarakat. Mereka akan menjadi contoh yang baik bagi anggota Pramuka lainnya dan terlibat dalam kegiatan sosial yang bermanfaat. Setiap tingkatan Pramuka Pandega memiliki program dan kegiatan yang dirancang khusus untuk mendukung perkembangan anggota Pramuka dalam aspek kepribadian, keterampilan, dan pelayanan sosial.
16
3. Materi Pramuka Dalam setiap tingkatan Pramuka Pandega, terdapat berbagai macam materi yang diajarkan kepada anggota. Berikut adalah beberapa materi yang umumnya diajarkan dalam setiap tingkatan: a. Pandega Siaga: 1) Dasar-dasar kepramukaan, seperti tata cara pengibaran dan penurunan bendera, salam Pramuka, dan yel-yel Pramuka. 2) Keterampilan dasar, seperti membuat simpul-simpul dasar, memasak sederhana, dan perawatan alam. 3) Pengetahuan tentang lingkungan, kebersihan, dan kesehatan. 4) Kegiatan-kegiatan kepramukaan yang menyenangkan, seperti permainan, petualangan, dan penjelajahan alam. b. Pandega Mula: 1) Kepemimpinan
dan
pengelolaan
kegiatan
kepramukaan. 2) Keterampilan pertolongan pertama. 3) Kewirausahaan dan keterampilan berbisnis. 4) Pengetahuan tentang alam dan lingkungan, termasuk penjelajahan alam yang lebih kompleks. 5) Kegiatan-kegiatan
kepramukaan
yang
melibatkan
kerjasama tim, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. c. Pandega Penegak: 1) Kepemimpinan yang lebih lanjut dan pengelolaan kegiatan kepramukaan yang kompleks. 2) Keterampilan penyelamatan dan pertolongan darurat. 3) Pelayanan kepada masyarakat dan kegiatan sosial. 4) Keterampilan komunikasi dan negosiasi.
17
5) Kegiatan-kegiatan
kepramukaan
yang
melibatkan
pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan diri. Materi-materi yang diajarkan dalam setiap tingkatan Pramuka Pandega bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, kepemimpinan, dan nilai-nilai positif dalam diri anggota Pramuka Pandega. Selain materi-materi tersebut, setiap tingkatan juga memiliki kegiatan khusus yang sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anggota pada tingkatan tersebut.
18
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pramuka adalah organisasi yang membantu membentuk karakter dan keterampilan individu melalui berbagai tingkatan pembelajaran. Dari tingkatan Siaga hingga Pandega, setiap anggota pramuka diajarkan untuk menghargai dan menerapkan nilai-nilai pramuka dalam kehidupan sehari-hari. pramuka pada setiap tingkatan bertujuan untuk mengembangkan karakter, keterampilan, dan kepemimpinan anggota pramuka. Setiap tingkatan pramuka memiliki fokus pembelajaran yang berbeda, sesuai dengan perkembangan usia dan kemampuan anggota pramuka. Melalui
kegiatan
pramuka, anggota pramuka diajarkan untuk menjadi individu yang bertanggung jawab, mandiri, dan memiliki semangat kebersamaan.
B. Saran Untuk anggota pramuka, penting untuk selalu berusaha belajar dan mengembangkan diri di setiap tingkatan. Jangan ragu untuk bertanya dan mencari pengetahuan tambahan jika ada hal yang belum dipahami. Selain itu, terapkan nilai-nilai pramuka dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya saat beraktivitas dalam organisasi pramuka. 1. Selalu aktif dalam kegiatan pramuka dan ikuti setiap pelajaran dengan antusias. Manfaatkan kesempatan untuk belajar dan berinteraksi dengan anggota pramuka lainnya. 2. Jangan takut untuk mengambil inisiatif dan berperan aktif dalam setiap kegiatan pramuka. Jadilah pemimpin yang baik dan berkomunikasi dengan baik dengan anggota tim.
19
3. Terlibatlah dalam kegiatan di luar pramuka yang sejalan dengan nilai-nilai pramuka, seperti kegiatan sosial, pelestarian lingkungan, atau kegiatan keagamaan. 4. Teruslah belajar dan mengasah keterampilan yang telah dipelajari di setiap tingkatan pramuka. Terlibatlah dalam kegiatan pengembangan diri seperti kursus atau pelatihan yang relevan. 5. Jadilah contoh yang baik bagi orang lain dengan menerapkan nilai-nilai pramuka dalam kehidupan sehari-hari. Berperilaku sopan, peduli terhadap lingkungan, dan selalu siap membantu sesama.
20
DAFTAR PUSTAKA https://pramukaku.com/materi-pramuka-penggalang-pengertian-dan-tingkatan/ https://pramukadiy.or.id/materi-tentang-pramuka-siaga/ https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=tingkatan+dalam+pramuka&o q=tingkatan+dalam+pra
-
d=gs_qabs&t=1711457952511&u=%23p%3D7MO98WWzuikJ https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=gFIhDAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=info:7 MO98WWzuikJ:scholar.google.com/&ots=7Cn1R2nHeB&sig=r6qgAfba00E4yf782SOpg1twDk&redir_esc=y - v=onepage&q&f=false https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6875850/ketahui-4-urutan-tingkatan-pramukaindonesia-ada-siaga-hingga-pandega https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-pramuka-penegak-dankontribusinya-dalam-masyarakat-21djm2fFIb4
21