Dokumentasi Promosi Kesehatan 1111 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH DOKUMENTASI PROMOSI KESEHATAN



OLEH KELOMPOK 1



1. ALFIAT PRADANA : 2101039 2. ANDI HELMA MEILANI : 2101040 3. ANGELICA AGNESIA TL : 2101041 4. NAYANG SARI : 21010



PROGRAM D-lll KEPERWATAN POLITEKNIK SANDI KARSA 2021/2022



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Kami telah menyusun makalh ini dengan sebaik baik nya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi dimasa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya. Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing atas bimbingan dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalh ini tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai yang kami harapkan. Dan kami ucapkan terima kasih pula kepada rekan rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini. Mudah mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus pengetahuan bagi semuanya



Makassar, 03 oktober 2022



DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN A. Definisi B. Tujuan Promosi Kesehatan C. Ruang Lingkup D. Komunikasi Dalam Promosi Kesehatan E. Upaya Promosi Kesehatan F. Faktor-Faktor Resiko Yang Menyebabkan Masyarakat Tidak Sehat G. Area Tindakan Promosi Kesehatan H. Perilau Masyarakat Dalam Mencari Bantuan Kesehatan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kesehatan yang dikenal dengan promosi kesehatan adalah uatu pendekatan untuk meningkatkan kemauan ( willingness ) dan kemampuan ( ability ) masaraka untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar menyampaikan pesan – pesan atau informasi – informasi kesehatan agar masarakat mengetahui dan berperilaku hidup sehat, tetapi juga bagaimana mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Upaya memecahkan masalah kesehatan ditujukan atau diarahkan kepada faktor perilaku dan faktor non perilaku ( lingkungan dan pelayanan ). Pendekatan terhadap faktor perilaku adalah promosi atau pendidikan kesehatan. Sedangkan pendekatan terhadap faktor non perilaku adalah dengan perbaikan lingkungan fisik dan peningkatan lingkungan sosial budaya, serta peningkatan pelaanan kesehatan. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial da ekonomi. Pemeliharaan kesehatan adalah penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memewrlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan. Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa ang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia yaitu, pangan, sandang pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketentraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derjat kesehatan yang optimal beraa ditangan pemerintah, dan seluh masyarakat indonesia secara bersama – sama . Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan tentang hidup sehat dan pelaksanaanya tentang bagaimana cara hidup sehat adalah dengan cara melakukan pendidikan kesehatan yang tidak hanya di bangku sekolah tapi juga bisa dilakukan dengan cara promosi kesehatan ataupun penuluhan kesehatan.



B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari promosi kesehatan? 2. Apa tujuan dari promosi kesehatan? 3. Bagaimana ruang lingkup dari promosi kesehatan? 4. Apasajah komunikasi yang digunakan dalam promosi kesehatn? 5. Bagaimana upaya dalam promosi kesehatan? 6. Apasajah faktor resiko yang menyebabkan masyarakat tidak sehat? 7. Apasajah area tindakan promosi kesehatan? 8. Bagaimana perilaku masyarakat dalam mencari bantuan kesehatan? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi dari promosi kesehatan 2. Untuk mengetahui tujuan dari promosi kesehatan 3. Untuk mengetahui ruang lingkup dai promosi kesehatan 4. Untuk mengetahui komunikasi yang digunakan dalam promosi kesehatan 5. Untuk mengetahui upaya dalam promosi kesehatan 6. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan masyarakat tidak sehat 7. Untuk mengetahui area tindakan promosi kesehatan 8. Untuk mengetahui bagaimana perilaku masyarakat dalam mencari bantuan kesehatan



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Promosi kesehatan adalah proses peningkaatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan yang disertai dengan upaya mempasilitiasi perubahan perilaku dan merupakan program kesehatan yang di rancang untuk membawa perbaikan atau perubahan dalam indivudu,masyarakat,dan lingkungan. Menurut Ottawa Charter,promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga mau dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri Wahid Ikhbal Mubarak dan Nurul Chayatin (2009) sebenarnya istilah promosi kesehatan adalah perwujudan dari konsep pendidikan kesehatan yang secara struktural tahun 1984 WHO dalam salah satu defisien,yaitu defisi pendidikan kesehatan (difision health edukation) diubah menjadi difisi promosi kesehatan dan pendidikan (difision on health promotion and edikation).Konsep ini oleh departemen kesehatan Ri tahun 2000 mulai di sesuaikan dengan merubah pusat penyuluhan kesehatan masyarakat menjadi direktoral promosi kesehatan dan sekarang menjadi pusat promosi kesehatan. Promosi kesehatan merupakan repitalisasi pendidikan kesehatan pada masalalu,dimana dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat dalam hal pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan saja,melainkan juga upaya bagaimana mampu menjembatani adanya perubahan perilaku seseorang.hal ini berarti promosi kesehatan merupakan program kesehatan yang di rancang untuk membawa perbaikan berupa perubahan perilaku baik di dalam masyarakat maupun lingkungan organisasi,lingkungan fisik,non fisik,sosial, budaya,ekonomi,politik,dan sebagainya.



B.Tujuan promosi kesehatan Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar menyampaikan pesan-pesan atau informasiinformasi kesehatan agar masyarakat mengetahui dan berperilaku hidup sehat,tetapi juga bagaimana mampu memelihara dan meningkatkan kesehatana. Tujuan promosi kesehatan tercantum dalam UU kesehatan Ri No 36 tahun 2009.peraturan perundang-undangan tersebut mengatur secara jelas,cermat,dan lengkap setiap aspek kesehatan mulai dari pengertian penting dalam kesehatan asas dan tujuan,hak dan kewajiban,tanggung jawab,sumber penyandang



daya



di



bidang



caca,gizi,kesehatan



lingkungan,kesehatan kesehatan,peran



kesehatan,kesehatan jiwa,penyakit



kerja,pengelolaan



serta



ibu,bayi,anak,remaja,lanjut



menular,dan



kesehatan,informasi



masyarakat,badan



pertimbangan



tikdak



usia,dan



menular,kesehatan



kesehatan,



penbiayaan



kesehatan,pembinaan



dan



pengawasan,berbagai hal lain yang terkait dengan kesehatan yang di atur dalam tiap babnya.  Secara umum ada 5 tujuan dari promosi kesehatan ini, dan disingkat dengan 5M Yaitu : a.



Mau memelihara serta meningkatkan kesehatanya. Setelah diberikan penuluhan diharapkan masyarakat mau untuk memelihara derajat kesehatan. Mulai dari hal seerhana seperti cuci tangan sampai mauuntuk chek kesehatan ke faskes terdekat.



b.



Mampu memerlihara serta meningkatkan kesehatanya. Setelah mau, maka masyarakat harus benar- benar mampu melakukannya.



c.



Memelihara kesehatan. Setelah masyarakat mau dan terlihat mampu maka dia harus rutin melaukan upaa tersebut, sehingga dapat mencegah penyakit yang tidak dinginkan.



d.



Melindungi diri dari berbagai problem kesehatan. Memelihara kesehatan saja tidak cukup, masyarakat harus mampu melindungi diri dari gangguan kesehatan seperti, memakai masker agar tidak tertular penyakit.



e.



Meningkatkan kesehatan. Setelah masyarakat mampu memelihara dan melindungi diri dari masalah kesehatan, maka dia harus mampu meningkatkan kesehatannya.



 Tujuan promosi kesehatan menurut WHO a. Tujuan umum



Menurut WHO secara umum tujuan promodi kesehata yaitu agar tiap individu ataupun masyarakat dapa



t mengubah perilaunya dalam bidang kesehatan.



b. Tujuan khusus a) Agar kesehatan dapat bernilai di masyarakat b) Membantu individu agar dapat mandiri atau bersama – sama, untuk menciptakan suatu kegiatan agar mencapai kehidupan yang sehat. c) Agar Fasilitas kesehatan untuk berkembang.  Tujuan promosi kesehatan menurut Green a. Tujuan Program Difasilitasi kesehatan sendiri ada ang namanya program kesehatan. Program kesehatan ini biasanya diatur oleh pemerintah, misalnya upaya vaksin yang dilakukan untuk mencegah timbulna penyakit. b. Tujuan Pendidikan Memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar dapat mengubah perilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan ang sedang terjadi. c. Tujuan Perilaku Setelah masyarakat mendapat pengetahuan maka mereka harus benar – benar melakukannya. Memberikan contoh perilaku yang benar atau mempengaruhi pikiran masyarakat. d. Tujuan Intervensi Perilaku a) Agar masyarakat dapat menurunkan perilaku negatif seperti merokok. b) Agar dapat mencegah peningkatan perilaku negatif seperti seks bebas c) Agar masyarakat dapat meningkatkan perilau perilaku positif seperti melakukan olahraga dan sebagainya. d) Agar dapat mencegah penurunan perilaku positif, Misalnya seperti pencegahan penurunan komsumsi makanan tinggi serat, ( diberikan edukasi tentang manfaat sayuran sehingga masyarakat selalu mengkomsumsi sayur) C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan yaitu:



 Pelayanan preventif dan promotif Pelayanan preventif dan promotif adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat, agar kelompok ini tetap sehat dan bahkan meningkatkan status kesehatannya. Pada dasarnya pelayan ini dilakukan oleh kelompok profesi kesehatan masyarakat.Preventif ( pencegahan ) adalah mencegah jangan sampai terkena penyakit atau menjaga orang yang sehat agar tetap sehat, misalnya yang paling sederhana melakukan cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar akan mencegah terjadinya penyakit diare. Sedangkan Promotif ( Peningkatan )adalah meningkatkan agar status status kesehatan menjadi semakin meningkat, Misalnya pemberian inisiasi menyusui dini ( IMD ) dan ASI eksklusif yang dapat membantu meningkatkan kekebalan terhadap penyakit karena kolostrum dan zat zat gizi yang terkandung dalam asi, Anak tidak mudah terkena penyakit.  Pelayanan Kuratif Dan Rehabilitative Pelayanan kuratif dan rehabilitative adalah pelayanan kesehatan masyarakat yang sakit, agar kelompok ini sembuh dari sakit dan menjadi pulih kesehatannya. Pada prinsipnya pelayanan jenis ini dilakukan kelompok profesi kedokteran. Sedangkan rehabililitatif ( pemulihan ) adalah proses menjaga agar seseorang yang sudah sembuh ( belum 100% sembuh ) kembali seperti semula. Misalnya untuk balita sakit pneumonia membutuhkan asupan gizi yang adekuat terutama protein untuk proses penyembuhan serta pemulihan dari penyakitnya



D. KOMUNIKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN Komunikasi kesehatan merupakan usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat,dengan menggunakan prinsip dan motode komunikasi baik,menggunakan komunikasi interpersonal maupun komunikasi massa. Tujuan utama komunikasi kesehatan adalah perubahan perilaku kesehatan masyarakat,dan selanjutnya perilaku masyarakat yang sehat tersebut akan berpengaruh kepada meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.



Bentuk-bentuk komunikasi kesehatan yang digunakan ada perspektif utama yang diambil ketika mempertimbangkan komunikasi kesehatan dalam praktik promosi kesehatan saat ini yaitu: 1. Komunikasi antar pribadi atau interpersonal comunication Adalaha komunikasi langsung,tatap muka antara satu orang dengan orang lain baik peroarangan maupun kelompok. Komunikasi antara pribadi dapat efektif apabila tiga hal dibawah ini: 



Empathy yakni menempatkan diri pada kedudukan orang lain atau orang ynag diajak berkomunikasi







Respect terhadap perasaan dan sikap orang lain







Jujur dalam menanggapi pertanyaan orang lan yang diajak komunikasi



Metode komunikasi antar pribadi yang paling baik adalah konselin,karena antar komunikator dengan komunikan terjadi dialog sehingga klien dapat lebih terbuka menyampaikan masalah dan keinginannya 2. Komunikasi massa Adalah penggunaan media massa untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi kepada khalayak atau masyarakat melalui berbagai media massa seperti tv,radio,media cetak,dan sebagainya. Yang bertujuan agar masyarakat berperilaku yang sehat Komunikasi kesehatan adalah suatu proses dengan beberapa fase yang berurutan dan saling berhubungan adapaun fase-fase dalam proses komunikasi ini adalah sebagai berikut : 1. Fase pertama pada pemberian defenisi dan deskrpsi masalah 2. Fase kedua melibatkan analisis audiens,pasar,dan pilihan saluran atau media massa dari mereka yang dipengaruhi oleh tenaga kesehatan. 3. Fase ketiga mengidentifikasi strategi intervensi yang tepat yang diperlukan untuk memodikasi masalah kesehatan.



4. Fase keempat melibatkan pembuatan pesan yang diperlukan untuk mendukung strategi intervensi yang dipilih. 5. Fase kelima difokuskan pada pemilihan lingkungan yang tepat- lokasi tempat audiens sasaran paling efektrif dijangkau. 6. Fase keenam mengidentifikasi saluran yang tepat didasarkan sebagian, pada anilisis saluran fase ke 2. 7. Fase ketujuh mengidentifikasi metode komunikasi yang tepat. Apabila digunakan secara tepat, komunikasi kesehatan dapat mempengaruhi sikap, persepsi, kesadaran, pengetahuan dan norma sosial yang kesemuanya berperan sebagai pedoman dalam perubahan perilaku. Komunikasi kesehatan sangat efektif dalam mempengauhi perilaku karena didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan kesehatan komunikasi massa, dan pemasaran untuk mengembangkan dan menyampaikan promosi kesehatan dan pesa pencegahan – pencegahan. Sesuai dengan UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 63 telah dijelaskan bahwa perlunya pengemabangan sistem informasi kesehatan yang mantap agar dapat menunjang sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan dengan menggunakan teknologi dari yang sederhana hinggayang mutakhir disemua tingkat adminidtrasi kesehatan. Sistem informasi kesehtan dikembangkan terutama untuk mendukung manajemen kesehatan. Sejauh ini komunikasi masih senantiasa berkembang seiring berkembangnya teknologi komunikasi salah satunya melalui medi internet, media cetak dan elektronik. Tidakhanya bernilai praktis namun pempunyai nilai ekonomis yang lebih menarik. Media yang berkembnag tersebut sangat membantu dalam ketercapaian dalam media komunikasi kesehatan, karena tercapa atau tidaknya komuniksi kesehatan lebih dikarenakan penggunaan media informasi yang tepat, pesan yang sistematis dan mudah dimegerti. Jadi komunikasi kesehatan dperlukan di bidang kesehatan karena komunikasi dalam kesehatan merupakan kunci pencapaian peningkatan tarap atau tingkat kesehatan masyarakat. E. Upaya Promosi Kesehatan 1. Upaya Promotif



Upaya promotif adalah upaya promosi kesehatan yang diajukan untuk meningkatkan status atau derajat kesehatan yang optimal. Sasaranya adalah kelompok yang sehat. Tujuan upaya promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan kesehatanya. Dalam satu survey di negara – negara berkembang, dalam suatu populasi hanya terdapat anatara 80 % - 85 % orang yang benar – benar sehat. Apabila kelompok ini tidak memperoleh promosi kesehatan bagaimana kesehatan, maka kelompok ini akan menurun jumlahnya, dan kelompok orang yang sakit akan meningkat. 2. Upaya Preventif Upaya preventif adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah tejadinya penyakit. Bentuk kegiatanya adalah imunisasi, pemeriksaan antenatal care, postnatal care, perinatal dan neonatal. Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok masyarakat yang berisiko tinggi (high risk ), misalnya kelompok ibu hamildan menyusui, para prokok obesitas ( orang – orang kegemukan ), para pekerja seks ( wanita atau pria ) dan sebagainya. Tujuan dari oromosi kesehatan adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit ( primary prevention ). Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Preventif secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebgai upaya secara sengaja dilakuka untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat. 3. Upaya Kuratif Upaya kuratif adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit lebih parah melalui pengobatan. Sasaranya adalah kelompok orang yang sakit ( pasien ) terutama penyakit kronis seperti asma, DM, TBC, rematik, hipertensi, dan sebagainya. Tujuannya kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut tidak menjadi lebih parah ( secondary prevention ), bentuk kegiatanya adalah pengobatan. Upaya kuratif pada umumnya dilaukan terhadap sasaransecara individual, kontak terhadap sasaran ( pasien ) pada umumnya hanya sekali saja. Jarak antara petugas



kesehatan ( dokter, perwat, bidan, dan sebagainya ) dengan pasien atau sasaran biasanya cenderung juah. Upaya kuratif biasanya bersifat reaktif , artinya kelompok ini pada umumnya hanya menunggu masalah datang. Seperti misalnya dokter yang menunggu pasien datang di puskesmas atau tempat praktek. Kalau tidakada pasien datang, berarti tidak ada masalah, maka selesailah tugas mereka, bahwa masalah kesehatan adalah adanya penyakit. Upaya kuratif cenderung melihat dan menangani klien atau pasien lebih kepada sistem biologis manusian atau pasien hanya dilihat secara parsial, padahal manusia terdiri dari kesehatan bio - psikologis dan sosial, yang telihat antara aspek satu dengan yang lainya. 4. Upaya Rehabilitatif Upaya rehabilitatif adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan memulihkan konsisi atau mencegah kecacatan. Sasarannya adalah kelompok orang yang baru sembuh dari penyakit. Tujuannya adalah pemulihan dan pencegahan kecacatan ( tertiary prevention ). Contoh upaya rehabilitatif dalam kebidanan :  Pemulihan keadaan pasca sakit pada bayi dan balita  Latihan fisik yang tepat teratur dan rutin pada remaja pasca sakit sebagai usaha pemeliharaan kesehatan  Istirhat yang cukup dan pengaturan diet yang tepat pada ibu hamil pasca sakit  Mobilisasi dini pada ibu pasca bersalin sebagai pemulihan dengan cara ibu dapat mengubah posis dan berjalan jalan sekurang kurangnya 6 jam setelah melahirkan  Latihan fisik pada ibu pasca bersalin, seperti melakukan senam nifas atau senam kegel untuk membantu pemulihan alat kandungan ibu setelah melahirkan  Pemenuhan gizi pada ibu nifas  Ruang lingkup berdasarkan tingkat pelayanan Pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Level dan clark dalam bukunya “ Preventive Medicine For The Doctor In His Community “ Usaha-usaha pencegahan itu adalah: a. masa sebelum sakit



1. Mempertinggi nilai kesehatan ( health promotion ) 2. Memberikan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit ( specifice protection ). b. pada masa sakit 1. Mengenal dan mengetahui jenis pada tingkat awal, serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera. ( Early diagnosis and treatment ) 2. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang di akibatkan suatu penyakit ( Disability limitation ) 3. Rehabilitaty. F. Faktor-Faktor Resiko Yang Menyebabkan Masyarakat Tidak Sehat 1. Faktor perilaku ( life style ) Budaya hidup bersih dan sehat harus dapat dimunculkan dari dalam diri masyarakat untuk menjaga kesehatannya, sehingga menghasilkan lingkungan hidup bersih dan sehat. Beberapa kegiatan yang mungkin kta lakukan seperti : a. Pada masyarakat tradisional dimana sarana transportasi masih sangat minim maka masyarakat terbiasa berjalan kaki dalam beraktifitas, sehingga individu atau masayarakat senang tiasa menggerakkan anggota tubuhnya ( berolahraga ). Pada masyarakat modern dimana sarana transportasi sudah semakin maju, maka individu/masyarakat terbiasa beraktifitas dengan menggunakan ttansportasi seperti kendaraan bermotor sehingga individu/masyarakat kurang menggerakan anggota tubuhnya ( berolahraga ). b. Merokok, perilaku merokok sejak usia dini akan meningkatkan resiko kanker paru minum promiscuity : tempat-tempat berisiko narkoba kebiasaan melakukan konsep 3 M ( menguras, mengubur, menutup ) pada pencegahan DBD akan menurunkan prevelensi DBD. Apabila kita mengebangkan kebiasaan yang baik dari awal, maka akan berpengaruh positif terhadap kesehatan tubuh. Sebaliknya, jika kita mengembangkan kebiasaan yang kurang baik awal, maka akan berbengaruh negatif terhadap kesehatan tubuh. Kita bebas melakukan kebiasaan sehari – hari. Sebaiknya melakukan hal positif seperti tidur, olahraga, dan rutinitas yang sehat dalam jumlah tertentu supaya kita bisa hidup sehat.



2. Faktor Lingkungan ( Enviroment ) Lingkungan fisik ini meliputi lingkungan fisik ( baik natural atau buatan manusia ), dan sosiokultur ( ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan ). Lingkungan fisik kesehatan akan dipengaruhi oleh lingkungan sanitas lingkungan dimana manusia itu berada. Buruknya kualitas sanitasi lingkungan akan menjadi sumber penyakit. Misalnya : a. Air bersih pada suatu daerah akan mempengaruhi derajat kesehatan, karena air merupakan kebutuhan pokok manusia dan manusia selalu berinteraksi dengan air dalam kehudupan sehari – hari. b. Terjadinya peumpukan sampah yang tidak baik c. Polusi udara, air dan tanah bahan beracun berbahaya ( B3 ) d. Demikian juga dengan tingkat pendidikan individu atau masyarakat, semain tinggi pendidikan individu atau masyarakat maka pengetahuan untuk hidup sehat akan semakin baik. 3. Faktor Keturunan Atau Genetik ( Heredity ) Faktor genetik anak sangat berpengaruh pada derajat kesehatan. Hal ini karena adanya beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik, seperti leukemia. Faktor hereditas sulit untuk diintervensi karena hal ini merupakan bawaan dari lahir dan jika dapat diintervensi maka harga yang dibayar sangat mahal. 4. Pelayanan Kesehatan ( Medical Care Services ) Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan disini adalah pelayanan kesehatan yang paripurna dan intregatif antara promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Banyak kejadian kematian yang seharusnya dapat dicegah seperti diare, dema berdarah. Penyakit itu dapat dengan mudah dicegah asalkan masyarakat paham dan melakukan nasehat dalam menjaga kondisi lingkungan dan kesehatanya. Upaya meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyrakat antara lain : a. Adanya upaya promotif terhadap penularan HIV/AIDS akan menurunkan prevelensi HIV/AIDS.



b. Pemerintah program jaga mutu. Untuk pelayanan di rumah sakit program jaga mutu dulakukan dengan melaksanakan akreditasi rumah sakit. c. Tersedia sarana dan prsarana kesehatan ( balai pengobatan ) yang baik akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas. G.



Area Promosi Kesehatan 1. Membangun Kebijakan Kesehatann Publik Dalam proses pembangunan adakalanya aspek kesehatan sering diabaikan, oleh karena itu adanya kebijakan yang berwawasan kesehatan, diharapkan bisa mengedepankan proses pembangunan dengan tetap memperhatikan aspek aspek kesehatan. Kegiatan ini ditujukkan kepada para pengambil kebijakan ( policy makers ) atau pembuat keputusan ( decision makers ) baik di institusi pemerintah maupun swasta. Sebagai contoh : Adanya perencanaan pembangunan PLTN di daerah jepara, para pengambil kebijakan dan pembuat keputusan harus benar benar memperhitungkan untung ruginya. Harus diperhatikan kemungkinan dampak radiasi yang akan ditimbulkan, serta kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa berdampak pada kesehatan. 2. Menciptakan Lingkungan Yang Mendukung Kesehatan Aspek lingkungan juga perlu diperhatikan. Lingkungan disini diartikan dalam pengertian luas, baik lingkungan fisik ( biotik, non biotik ) dan lingkungan non fisik. Diharapkan tercipta lingkungan yang kondusip yang dapat mendukung terwujwud nya masyarakat yang sehat. Contoh : Perlunya jalur hijau didaerah perkotaan, yang akhir akhir ini sering diabaikan pemanfaattannya oleh oknum oknum tertentu. Perlunya perlindungan diri pada kelompok terpapar pencemaran udara, seperti penggunaan masker pada penjaga loket jalan tol, petugas polantas, dll. 3. Pemberdayaan Masyarakat Adanyaa kesalahan persepsi mengenai pelayanan kesehatan, tanggung jawab pelayanan kesehatan kadang hanya untuk pemberi pelayanan ( health provider ),



teetapi pelayanan kesehatan juga merupakan tanggung jawan bersama antara penberi pelayanan kesehatan ( health provider ) dan pihak yang mendapatkan pelayanan. Bagi pihak pemberi pelayanan diharapkan tidak hanya sekedar memberikan pelayanan kesehatan saja, tetapi juga bisa membangkitkan peran serta aktif masyarakat untuk berperan dalam pembangunan kesehatan. Dan sebaliknya bagi masyarakat, dalam proses pelayanan dan pembangunan kesehatan harus menyadari bahawa perannya sangatlah penting, tidak hanya sebagai subyek, tetapi sebagai obyek. Shungga peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan sangatlah diharapkan. Conotoh : Semakin banyaknya upaya upaya kesehatan yang bersumberdaya masyarakat ( UKBM ), seperti posyandu, UKGMD, Saka bhakti Husada, poskestren, dll. 4. Mengembangkan Kemampuan Personal Dalam mewujudkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan, keterampilan individu mutlak diperlukan dengan harapan semakin banyak individu yang terampil akan pelihara diri dalam bidang kesehatan, maka akan memberikan cerminan bahwa daam kelompok dan masyrakat tersebut semuanya dalam keadaan yang sehat. Keterampilan individu sangatlah diharapkan dalam mewujudkan keadaan masyarakat yang sehat. Sebagai dasar untuk terampil tentunya individu dan masyarakat perlu dibekali dengan berbagai pengetahuan mengenai kesehatan, selain itu masyarakat juga perlu dilatih mengenai cara cara dan pola pola hidup sehat. Conotoh : Malalui penyuluhan secara individu atau kelompok sepeti di Posyandu, PKK. Adanya pelatihan kader kesehatan, pelatihan dokter kecil, pelatihan guru UKS, dll. 5. Berorientasi Pada layanan Kesehatan Adanya gerakan ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kesehatan tidak hanya milik pemerintah, tetapi juga milik masyarakat. Untuk dapat menciptakan gerakan kearah hidup sehat masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan. Selain itu masyarakat perlu diberdayakan agar mampu berperilaku hidup sehat. Kewajiban dalam upaya menigkatkan kesehatan sebagai usaha untuk mewujudkan derajat seringgi tinggi nya, ternyata bukanlah semata mata menjadi tanggung jawab



tenaga kesehatan. Masyarakat justru yang berkewajiban dan berperan dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Contoh : Adanya gerakan 3 M dalam program pemberantasan DBD, gerakan jumat bersih, perlu diketahui di negara tetangga malaysia ada gerakan jalan seribu langkah ( hal ini bisa kita contoh ) 6. Meningkatkan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kesehatan Para pembuat keputusan harus mempunyai komitmen tangung jawab yang kuat. Semua sektor, bsik sektor yang berurusan dengan masyarakat umum maupun sektor swasta. Harus mempromosikan kesehatan, baik dalam kebijaksanaan maupun praktik, Sebagai Berikut : a) Menghindari hal hal yang dapat merugikan orang lain b) Mlindungi lingkungan dan menjamin terus dimanfaatkannya sumber daya c) Membatasi produksi dan perdagangan barang barang yang berbahaya seperti tembakau dan senjata, termasuk juga membatasi praktik pemasarannya yang tidak sehat d) Menjaga keselamatan masyarakat bsik ditempat umum maupun ditempat kerja. e) Memasukkan dampak kesehatan sebagai intgral dari kebijakan pembangunan meningkatkan investasi kesehatan dan keadilan sosial 7. Meningkatkan Investasi Kesehatan Dan Keadilan Sosial Di banyak negara Investasi keehatan yang ada tidak mencukupi dan sering kali tidak efektif. Penigkatan investasi untuk pembangunan kesehatan memerlukan pendekatan multi sektor yang benar, termasuk sumber sumber daya tambahan untuk pendidikan yangg juga mencakup sektor kesehatan investasi yang besar umtuk kesehatan, dan re orientasi investasi yang telah ada baik didalam maupun diluar negeri mempunyai potensi yang sangat berharga bagi pembangunan manusia kesehatan dan kualitas hidup investasi di bidang kesehatan harus mencerminkan kebutuhan kelompokkelompok tertentu seprti para wanita,anak-anak,manula,serta masyarakat yang miskin. 8. Meningkatkan Konsolidasi Dan Memperluas Kerja Sama Bidan Kesehatan Kemitraan antara lembaga Pembangunan, Donor dan pemerintah diperlukan dalam keber hasilan kegiatank Keselamatam ibu. Kemitraan ini telah dilaksanakn dibebrapa



daerah. Menunjukan kemitraan antara penyandang dana, pelayanan kesehatan pemerintah dan tokoh kesehatan. Disamping itu,kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi dilaksanakan untuk mendukung kegiatan ini serta disediakan sarana komunikasi radio dengan fasilitas merespon optetrigawat. Agar upayah keselamatan ibu tidak hanya sekedar retorika tetapi menjadi kenyataan diperlukan komitmen kuat dari penentu kebijakan,pengelola program dan masyarakat. Implikasi program keselamatan ibu mencakup hal berikut. a) Menjamin kehadiran tenaga kesehatan pada setiap persalinan b) Memperluas akses terhadap pelayanan kebidanan ditingkat masyarakat c) Meninkatkan akses terhadap pelayanan obstetri esensial termasuk pelayanan gawat darurat d) Menyediakan pelayanan terpadu kesehatan reproduksi termasuk keluarga berencana dan pelayanan paska aborsi e) Menjamin kesinaambungan pelayanan yang berhubungan dengan sarana rujukan dan didukung oleh bahan habis pakai, alat, obat dan transportasi yang memadai 9. Membangun Infrastruktur Yang Kuat Untuk memngembangankan infrastruktur kesehatan, harus dicari mekanisme pemniyayaan baru baik lokal, nasional, maupun global. Insentife dan rangsangan harus diciptakan untuk memengaruhi tindakan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat. Institusi pendidikan, dan sektor suasta untuk memaksimalkan mobilisasi sumber daya promis kesehatan. Berbagai tatanan kesehatan merupakan dasar kelembagaan untuk mengembangakan infrastruktur kesehatan yang diperlukan dalam promosi kesehatan tantangan-tantangan baru disidang kesehatan menunjukan bahwa jaringan kerja yang baru perlu diciptakan untuk mencapai lintas sektor. Jaringan kerja tersebut harus membentuk kerja sama baik didalam ataupun negara, dan mempermudah pertukaran informasi tentanng strategi yang efektif untuk setiap tatanan. H. Perilaku Masyarakat Dalam Mencari Bantuan Kesehatan a. Tidak bertindak atau kegiatan apa-apa (no action)



Alasanya antara lain bahwa kondisi yang demikian tidak menganggu kegiatan atau rja mereka sehari-hari. Anggapan bahwa tanpa bertindak gejala yang dideritanya akan lenyap dengan sendirinya, fasilitas kesehatan yang diperlukan sangat jauh letaknya, para petugas tidak simpatik,judes,tidak respon,dan sebagainya,akhirnya alasan takut dokter, takut pergi kerumah sakit, takut biaya,dan sebagainya. b. Tindakan mengobati sendiri (self treatment) Alasan orang atau masyarakat percaya kepada diri sendiri, dan karena pengalaman yang lalu usaha-usaha pengobatan sendiri sudah dapat mendatangkan kesembuhan. Hal ini mengakibatkan pencarian pengobatan keluar tiap diperlukan. c. Mencari pengobatan kefasilitas pengobatan tradisional Masyarakat pedesaan khususnya, pengobatan tradisional ini masih menduduki tempat teratas dibanding dengan pengobatan-pengobatan yang lain pada massyarakat yang masih sederhana masalah sehat sakit adalah lebih bersifat budaya dari pada gangguan-gangguan fiisik. Identik dengan pencarian pengobatan pun lebih berorientasi kepada sosial budaya masyarakat dari pada hal-hal yang dianggapnya masih asing. d. Mencari pengobatan dengan membeli obat-obat kewarung-warung obat dan sejenisnya, termasuk ketukang-tukang jamu. Obat-obat yang mereka dapatkan pada umumnya adalah obat yang tidak memakai resep sehingga sukar untuk dikontrol. e). Mencari pengobatan ke fasilitas fasililtas pengobatan modern yang diadakan oleh pemerintah atau lembaga lembaga kesehatan swasta, yang dikategorikan kedalam balai pengobatan, puskesmas, dan rumah sakit. f). Mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yang diselenggarakan oleh dokter praktek



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Promosi kesehatan adalah proses peningkaatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan yang disertai dengan upaya mempasilitiasi perubahan perilaku dan merupakan program kesehatan yang di rancang untuk membawa perbaikan atau perubahan dalam indivudu,masyarakat,dan lingkungan Menurut Ottawa Charter,promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga mau dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri Secara umum ada 5 tujuan dari promosi kesehatan ini, dan disingkat dengan 5M Yaitu : a. Mau memelihara serta meningkatkan kesehatanya. Setelah diberikan penuluhan diharapkan masyarakat mau untuk memelihara derajat kesehatan. Mulai dari hal seerhana seperti cuci tangan sampai mauuntuk chek kesehatan ke faskes terdekat. b. Mampu memerlihara serta meningkatkan kesehatanya. Setelah mau, maka masyarakat harus benar- benar mampu melakukannya. c. Memelihara kesehatan. Setelah masyarakat mau dan terlihat mampu maka dia harus rutin melaukan upaa tersebut, sehingga dapat mencegah penyakit yang tidak dinginkan. d. Melindungi diri dari berbagai problem kesehatan. Memelihara kesehatan saja tidak cukup, masyarakat harus mampu melindungi diri dari gangguan kesehatan seperti, memakai masker agar tidak tertular penyakit. e. Meningkatkan kesehatan. Setelah masyarakat mampu memelihara dan melindungi diri dari masalah kesehatan, maka dia harus mampu meningkatkan kesehatannya.



Tujuan promosi kesehatan menurut Green a. Tujuan Program b. Tujuan Perilaku c. Tujuan Investasi Perilaku Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan yaitu:  Pelayanan preventif dan promotif Pelayanan preventif dan promotif adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat, agar kelompok ini tetap sehat dan bahkan meningkatkan status kesehatannya  Pelayanan Kuratif Dan Rehabilitative Pelayanan kuratif dan rehabilitative adalah pelayanan kesehatan masyarakat yang sakit, agar kelompok ini sembuh dari sakit dan menjadi pulih kesehatannya. Pada prinsipnya pelayanan jenis ini dilakukan kelompok profesi kedokteran. Sedangkan rehabililitatif ( pemulihan ) adalah proses menjaga agar seseorang yang sudah sembuh ( belum 100% sembuh ) kembali seperti semula. Misalnya untuk balita sakit pneumonia membutuhkan asupan gizi yang adekuat terutama protein untuk proses penyembuhan serta pemulihan dari penyakitnya Bentuk-bentuk komunikasi kesehatan yang digunakan ada perspektif utama yang diambil ketika mempertimbangkan komunikasi kesehatan dalam praktik promosi kesehatan saat ini yaitu: 1. Komunikasi antar pribadi atau interpersonal comunication 2. Komunikasi massa Upaya – upaya promosi kesehatan yaitu upaya promotif, preventif, kuratif, dan upaa rebabilitaif. Faktor – faktor yang membuat masyarakat tidak sehat yaitu : 1. Faktor perilaku ( life style )



Budaya hidup bersih dan sehat harus dapat dimunculkan dari dalam diri masyarakat untuk menjaga kesehatannya, sehingga menghasilkan lingkungan hidup bersih dan sehat. 2. Faktor Lingkungan ( Enviroment ) Lingkungan fisik ini meliputi lingkungan fisik ( baik natural atau buatan manusia ), dan sosiokultur ( ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan ). Lingkungan fisik kesehatan akan dipengaruhi oleh lingkungan sanitas lingkungan dimana manusia itu berada. 3. Faktor Keturunan Atau Genetik ( Heredity ) Faktor genetik anak sangat berpengaruh pada derajat kesehatan. Hal ini karena adanya beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik. 4. Pelayanan Kesehatan ( Medical Care Services ) Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan disini adalah pelayanan kesehatan yang paripurna dan intregatif antara promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Tindakan promosi kesehatan yaitu : 1. Area Membangun Kebijakan Kesehatann Publik 2. Membangun Kebijakan Kesehatann Publik 3. Pemberdayaan Masyarakat 4. Mengembangkan Kemampuan Personal 5. Berorientasi Pada layanan Kesehatan 6. Meningkatkan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kesehatan 7. Meningkatkan Investasi Kesehatan Dan Keadilan Sosial 8. Meningkatkan Konsolidasi Dan Memperluas Kerja Sama Bidan Kesehatan 9. Membangun Infrastruktur Yang Kuat Perilaku masyarakat dalam memcari bantuan kesehatan : a. Tidak bertindak atau kegiatan apa-apa (no action) b. Tindakan mengobati sendiri (self treatment)



c. Mencari pengobatan kefasilitas pengobatan tradisional d. Mencari pengobatan dengan membeli obat-obat kewarung-warung obat dan sejenisnya, termasuk ketukang-tukang jamu. Obat-obat yang mereka dapatkan pada umumnya adalah obat yang tidak memakai resep sehingga sukar untuk dikontrol. e. Mencari pengobatan ke fasilitas fasililtas pengobatan modern yang diadakan oleh



pemerintah



atau



lembaga



lembaga



kesehatan



swasta,



yang



dikategorikan kedalam balai pengobatan, puskesmas, dan rumah sakit. f. Mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yang diselenggarakan oleh dokter praktek



DAFTAR PUSTAKA http://gudanginfountukmu.blogspot.com/2017/01konsep-dasar-promosi-kesehatan-dan-ilmu.html? m=1 http://dr-suparyanto.blogspot.com/2013/10/perilaku-mencari-pelayanan-kesehatan-html?m=1 https://id.sribd.com/document/530697008/Upaya-Dalam-Mencari-Bantuan-Kesehatan-Masyarakat https://www.scribd.com/doc/185378324 https://id.sribd.com/doc/305332796/Makalah-Konsep-Promosi-Kesehatan Effendy, Nasrul.1998. Dasar – Dasar Keperwatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Ekasari, Mia Fatma, dkk.2008. Komunitas Upaya Memandirikan Masyarakat Untuk Hidup Sehat. Jakarta : Trans Info Media. Slamet, Juli Soemirat. 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.