Domain Monitor, Evaluate, and Assess (MEA) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Evaluasi Kinerja Sistem Informasi pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang Menggunakan Framework COBIT 5 Domain Monitor, Evaluate, and Assess (MEA) Yola Victoria Tagatari1), Agustinus Fritz Wijaya2), Yani Rahardja3) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Jalan Diponegoro No 52-60 Salatiga 50711, Telepon: (0298) 321212, Indonesia E-mail: [email protected]), [email protected]), [email protected])



ABSTRAK PT. Pelindo II (Persero) cabang Panjang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di jasa pelayanan kapal. Dalam pengolahan data PT. Pelindo II (Persero) cabang Panjang telah menggunakan sistem pelayanan kapal yaitu SIMOPEL (Sistem Informasi Manajemen Operasional Pelabuhan) yang dapat membantu memperlancar proses pelayanan. Penggunaan sistem informasi tersebut diperlukan proses pengawasan, evaluasi kesesuaian kinerja proses sistem informasi guna mengetahui apakah sistem berjalan sesuai dengan perencanaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kapabilitas dan harapan pihak pengelola mengenai proses pengawasan, evaluasi penilaian kinerja proses sistem informasi pada PT. Pelindo II (Persero) cabang Panjang menggunakan framework COBIT 5 domain Monitoring, Evaluate and Asseess (MEA01). Hasil evaluasi ini diharapkan dapat mengetahui tingkat kapabilitas sistem TI yang sedang berjalan sebagai bahan pertimbangan evaluasi untuk meningkatkan pelayanan jasa kapal menjadi lebih baik.



Kata kunci: Evaluasi Kinerja, Sistem Informasi, BUMN, SIMOPEL, Framework COBIT 5



pengguna jasa dan pihak internal Pelindo II sendiri, karena



1. Pendahuluan



aplikasi tersebut dapat diakses kapan saja, dimana saja dan Perkembangan



pelayanan



menggunakan



teknologi



melalui perangkat komunikasi apa saja yang terhubung



informasi (TI) semakin meningkat, hal ini dapat dilihat



dengan internet. Penerapan ini perlu adanya kompleksitas



dengan adanya modernisasi dalam proses pelayanan jasa



pendukung



kapal. Seiring dengan adanya motto “Green Port” maka



kebutuhan pelanggan.



pelayanan



diharapkan



dapat



memenuhi



dari itu PT. Pelindo II (Persero) Cabang Panjang mengubah sistem manual jasa pelayanan kepelabuhan menjadi sistem



Aplikasi SIMOPEL pada PT. Pelindo II (Persero)



online. Saat ini, perusahaan telah menerapkan sistem



Cabang Panjang perlu ditegakkan dan ditingkatkan guna



informasi guna mendukung proses bisnis yang ada yaitu



memberikan



dengan menerapkan aplikasi yang bernama SIMOPEL



bertujuan agar penggunaan serta integrasi layanan internal



(Sistem Informasi Manajemen Operasi Pelabuhan) yang



dapat berjalan dengan semestinya sesuai dengan visi dan



bertujuan untuk dapat memberikan kemudahan bagi para



misi perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya



kepuasan



* Corresponding author. Telepon: (0298) 321212 ext. 274. E-mail: [email protected], [email protected], [email protected]



terhadap



pengguna.



Hal



ini



2



SNAPTI 2016



penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi kinerja



Penelitian yang masih ada keterkaitannya dengan



terhadap SIMOPEL pada PT. Pelindo II (Persero) Cabang



penelitian yang akan dilakukan ini yang berjudul “Analisis



Panjang guna meningkatkan kualitas pelayanan dengan



Kinerja Sistem Pelayanan Gangguan Jaringan Listrik PLN



menggunakan framework COBIT 5. COBIT 5 merupakan



Unit Layanan Salatiga DOMAIN MEA01 (Monitor,



salah satu kerangka kerja yang dibuat oleh ISACA



Evaluate, and Assess) dengan Framework COBIT 5”



(Information System Audit and Control Association) yang



dimana peneliti menganalisis kinerja dari sistem pelayanan



merupakan best practice dalam penyusunan tata kelola TI



gangguan pada daerah Unit Layanan Salatiga dan sekitar.



di berbagai organisasi. COBIT 5 telah mengkolaborasikan



Kerangka kerja yang digunakan adalah dengan COBIT 5



berbagai jenis standar dan metodologi yang bertujuan



tepatnya pada Domain MEA01 mengawasi, mengevaluasi,



untuk membantu organisasi dalam menerapkan tata kelola



menilai dan kinerja (Monitor, Evaluate, and Assess



TI yang baik.



performance). Dengan dilakukanya audit TI dengan framework COBIT 5 dapat diketahui tingkat kapabilitas



Hasil analisa diharapkan dapat menjadikan tolak ukur



sistem



TI



yang



sedang



berjalan



sebagai



bahan



kinerja sistem informasi yang sedang berjalan agar sesuai



pertimbangan evaluasi bagi stakeholder untuk lebih



dengan kebutuhan dan stabilitas penggunaan dalam



meningkatkan pelayanan sehingga dapat menjadi lebih



perusahaan dan dapat memberikan rekomendasi dalam



baik.



meningkatkan pengelolaan layanan yang berkelanjutan guna mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu,



Evaluasi atau penilaian kinerja adalah suatu proses yang



penelitian ini hendak menjawab pertanyaan penelitian:



digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang



“Bagaimana tingkat kapabilitas dan kondisi kinerja sistem



pegawai melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan



informasi pelayanan jasa kapal PT. Pelindo II (Persero)



tanggung jawabnya. TI adalah teknologi pendukung dari



cabang Panjang berdasarkan kerangka kerja COBIT 5.”



sistem informasi (SI), yaitu sistem berbasis TI yang mengelola komponen-komponennya berupa hardware, software, netware, dataware, dan brainware untuk



2. Landasan Teori



melakukan transformasi data menjadi informasi [3]. Penelitian sebelumnya yang berjudul “Analisis Tingkat



Penilaian kinerja merupakan penentuan secara periodik



Kematangan Sistem Informasi Pada RS Panti Wilasa Dr.



efektivitas



Cipto Semarang Menggunakan Framework COBIT 5”.



sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan



Dalam penelitian tersebut memiliki tujuan utama yaitu



sebelumnya. Sistem informasi merupakan seperangkat



mengetahui



komponen yang saling berhubungan dan berfungsi



tingkat



kapabilitas



dan



harapan



pihak



operasional



suatu



berdasarkan



pengelola mengenai proses pengawasan, evaluasi penilaian



mengumpulkan,



kinerja proses sistem informasi pada RS Panti Wilasa Dr.



mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan



Cipto Semarang menggunakan framework COBIT 5



keputusan



domain Monitoring, Evaluate and Asseess (MEA01).



penilaian kinerja sistem informasi adalah suatu cara untuk



Pengukuran ini diharapkan dapat membantu proses



menentukan efektivitassebuah sistem informasi sebuah



pengawasan, evaluasi dan keseuaian kinerja sistem



organisasi dimana sistem informasi memiliki fungsi untuk



informasi di rumah sakit dan membantu pengambilan



mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan.



keputusan dalam mengembangkan pelayanan informasi



Penilaian kinerja dilakukan untuk mendorong keberhasilan



yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.



dan



memproses,



organisasi



pengawasan



menyimpan



dalam



organisasi.



dan



Jadi



3



SNAPTI 2016



perusahaan



dalam



menerapkan



strategi



yang



telah



ditetapkan sebelumnya.



menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan teknis TI yang mungkin muncul. COBIT versi 5 disusun oleh The IT Governance Institute (ITGI)



Tata kelola TI yang merupakan konsep pengelolaan



dan Information Systems Audit and Control Association



SI/TI menurut Weill dan Ross adalah “IT Governance



(ISACA). COBIT 5 menggabungkan pemikiran terbaru



sebagai



untuk



dalam tata kelola perusahaan dan manajemen teknik, dan



memastikan adanya alokasi penggunaan TI dalam strategi-



memberikan prinsip-prinsip yang diterima secara global,



strategi organisasi yang bersangkutan”. IT Governance



praktek, alat-alat analisis dan model untuk membantu



merefleksikan adanya penerapan prinsip-prinsip organisasi



meningkatkan kepercayaan, dan nilai dari sistem informasi



dengan fokus kepada kegiatan manajemen dan penggunaan



[5].



keputusan-keputusan



yang



diambil,



TI untuk pencapaian organisasi. Sedangkan definisi umum sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. Definisi lain mengenai sistem informasi yaitu sebagai seperangkat komponen yang saling berhubungan dan berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan



dan



mendistribusikan



informasi



untuk



mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi.



Informasi



menjadi



aset



penting



dalam



organisasi, sehingga suatu keamanan terhadap informasi Gambar 1. Prinsip-Prinsip COBIT 5 [5]



juga sangat diperlukan [4].



COBIT (Control Ojective for Information and related Technology) terbaik



adalah



(best



merupakan



practice)



bagi



sekumpulan pengelolaan



praktek teknologi



informasi (IT management). Framework COBIT adalah sebuah model atau kerangka kerja untuk mengkontrol sebuah lingkungan SI/TI atau sering disebut tata kelola SI/TI, dalam hal ini framework COBIT dapat membantu manajemen organisasi untuk mengetahui dan mengkontrol risiko



bisnis



akibat



penggunaan



SI/TI.



Menurut



Gondodiyoto, framework COBIT merupakan a set of best practices



(framework)



bagi



pengelolaan



TI



(IT



Governance). Dengan demikian dapat diartikan bahwa framework



COBIT



menjadi



pedoman



3. Metode Penelitian



yang



dapat



diandalkan untuk mengelola TI dalam rangka menunjang kinerja dan proses bisnis perusahaan, selain itu juga membantu auditor, pengguna dan manajemen untuk



Dalam melaksanakan penelitian pada PT. Pelindo II (Persero) Cabang Panjang, metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data,



mengolah



dan



menganalisis



data



serta



menyimpulkannya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi. Tahapan penelitian digambarkan seperti yang terlihat pada Gambar 3.



4



SNAPTI 2016



Setelah



melakukan



mapping



IT



Goals,



tahapan



selanjutnya yaitu mapping RACI Chart untuk menentukan



Penelitian Awal



responden dan aktifitas yang dilakukan berdasarkan tugas



Pengumpulan Data Organisasi



dan



fungsinya



mapping



masing-masing.



RACI



Chart,



tahap



Setelah



melakukan



selanjutnya



adalah



pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan Mapping IT Goals



cara wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan terkait dengan aplikasi SIMOPEL yang digunakan. Tahap selanjutnya setelah



Mapping RACI Chart



pengumpulan data yaitu pembahasan. Tahap pembahasan pertama yaitu analisis Maturity Level, pada tahap ini Pengumpulan Data Penelitian (Wawancara & Observasi)



dilakukan analisis untuk mengukur level kematangan TI berdasarkan hasil dari proses pengumpulan data. Tahap kedua



dari



proses



pembahasan



yaitu



analisis



gap/Kesenjangan pada tahap ini dilakukan analisis apabila



Pembahasan 1. Analisis gap / Kesenjangan 2. Analisis Maturity Model 3. Penyusunan Rekomendasi



masih ada kesenjangan antara Maturity Level saat ini dengan Maturity Level yang diharapkan. Tahap terakhir dari pembahasan adalah rekomendasi, pada tahap ini rekomendasi diberikan guna mengoptimalkan kinerja TI di



Kesimpulan



masa mendatang. Tahap terakhir yang dilakukan dalam peneltian ini adalah membuat kesimpulan dari apa yang



Gambar 3. Tahapan Penelitian



telah diteliti terkait kinerja TI khususnya aplikasi SIMOPEL pada PT. Pelindo II (Persero) Cabang Panjang.



Sebelum melakukan evaluasi kinerja TI pada PT. Pelindo II (Persero)



yang



Langkah awal yang dilakukan untuk Evaluasi Kinerja



dilakukuan setelah pengumpulan data organisasi dan studi



TI khususnya pada aplikasi SIMOPEL pada PT. Pelindo II



literatur COBIT 5 adalah mapping IT Goals. Tahap ini



(Persero) Cabang Panjang adalah dengan melakukan



dilakukan untuk memetakan apakah tujuan TI sudah



pemetaan antara Tujuan Bisnis dan Tujuan TI. Dari segi



sejalan dengan tujuan bisnis dari PT. Pelindo II (Persero)



perspektif internal tujuan bisnis menurut COBIT 5 yaitu,



Cabanag



harus



Peningkatan dan pemeliharaan fungsionalitas proses bisnis



diselaraskan oleh tujuan TI sehingga organisasi mampu



lebih sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan yakni



mencapai tujuan dengan dukungan TI yang dimiliki.



mempermudah perusahaan dalam menjalankan proses



Adapun tujuan TI harus diimplementasikan oleh proses-



bisnis dibandingkan dengan perspektif internal lainnya.



proses TI yang terjadi pada dinas terkait sehingga tercipta



Karena dengan adanya peningkatan dan pemeliharaan



tata kelola TI yang baik.



fungsionalitas proses bisnis maka proses bisnis yang terjadi



Panjang.



Cabang Panjang, tahap



Tujuan



bisnis



organisasi



dapat dilakukan dengan cepat, efektif, dan efisien sehingga mempermudah perusahaan dalam menjalankan proses bisnis.



5



SNAPTI 2016



Hasil evaluasi kinerja TI menggunakan COBIT 5 pada PT. Pelindo II (Persero) Cabang Panjang antara lain yaitu



terdapat pada SIMOPEL yang dapat dijelaskan sebagai berikut:



menyajikan laporan manajemen operasional pelabuhan dibutuhkan dukungan perangkat teknologi pendukung



a.



sistem informasi yang dinamakan SIMOPEL. Aplikasi SIMOPEL



(Sistem



Informasi



and Comformance



Operasi



Objective ini digunakan untuk memastikan kinerja TI



Pelabuhan) ini terpasang pada cabang-cabang operasi



memberikan kontribusi bagi bisnis sesuai dengan arahan



Pelindo II yang mendukung core bisnis inti PT. Pelindo II



dan kebijakan yang sudah ditetapkan apakah telah sesuai



yaitu: Kapal, Barang, dan Rupa-rupa Usaha. Sedangkan



dengan kebutuhan PT. Pelindo II (Persero) Cabang



seluruh kegiatan TI dapat dibagi menjadi dua bagian dasar



Panjang. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat kinerja TI



yaitu “Operation and Infrastructure” dan “Aplication



dalam pengelolaan SIMOPEL. Hasil dari maturity level



Development.”



dengan



dari subdomain MEA01 pada aplikasi SIMOPEL berada



penanganan sehari-hari dari lingkugan komputer dan



pada nilai 0,66 yaitu kategori Performed Process, yang



keamanan. Sedangkan bagian Aplikasi bertanggung jawab



berarti



dengan pembuatan dan pengembangan aplikasi bisnis.



mengawasi, dan menilai kinerja aplikasi SIMOPEL dan



Bagian



Manajemen



MEA01 – Monitor, Evaluate, and Assess Performance



Operasi



berurusan



telah



perusahaan Tujuan Pengendalian Internal pada PT. Pelindo II



terdapat



telah



kebijakan



memiliki



untuk



memonitor,



prosedur



dalam



mengimplementasikan kebijakan TI.



(Persero) adalah: (1) Menjaga dan mengamankan aset perusahaan, (2) Mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpanan



termasuk



kecurangan,



(3)



Menjamin



b.



MEA2 – Monitor, Evaluate, and Assess the System Internal Control



pelaksanaan semua kegiatan bisnis PT Pelabuhan Indonesia



Objective ini digunakan untuk menentukan suatu sistem



II sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang



pengendalian internal yang efektif sesuai dengan hukum



berlaku,



informasi keuangan dan



dan regulasi yang ada. Proses ini meliputi pengawasan dan



manajeman yang benar, langkap, dan tepat waktu, (5)



pelaporan kendali, hasil pengujian dan review dari pihak



Meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan



ketiga. Fokusnya adalah mengawasi proses kendali internal



dalam kegiatan operasional PT Pelabuhan Indonesia II.



pada



(4)



Menyediakan



kegiatan



yang



berhubungan



dengan



TI



dan



mengidentifikasi aksi – aksi perbaikannya. Hasil dari Berdasarkan



hasil



tingkat



maturity level TI dari subdomain MEA02 pada aplikasi



kematangan TI pada SIMOPEL maka diperoleh data



SIMOPEL berada pada nilai 1.31 yaitu kategori Performed



bahwa rata – rata Domain Monitor, Evaluate, and Assess



Process, yang berarti terdapat kebijakan untuk melakukan



(MEA) mencapai nilai 1,34 yang berada pada kategori



monitoring, evaluasi, dan penilaian terhadap pengendalian



Performed



internal yang berkaitan dengan proses TI di perusahaan.



Process



analisis



perhitungan



artinya



SIMOPEL



telah



diimplementasikan sesuai dengan kebijakan dari PT. Pelindo II (Persero) Cabang Panjang. Ke depan dalam mengembangkan



SIMOPEL



semua



prosesnya



dapat



diharapkan berjalan dengan baik sehingga mempengaruhi proses bisnis dan pengembangan sistem informasi tersebut. Pada tahap ini, dibahas secara rinci setiap proses TI yang



6



c.



SNAPTI 2016



MEA03 – Monitor, Evaluate, and Assess Compliance



5. Daftar Pustaka



with External Requirements Objective



ini



digunakan



untuk



mengukur



tingkat



A. Rizal (2014). Analisis Tingkat Kematangan Sistem



kesesuaian aplikasi SIMOPEL pada PT. Pelindo II



Informasi pada RS. Panti Wilasa Menggunakan



(Persero) Cabang Panjang dengan peraturan – peraturan



Semarang Menggunakan Framework COBIT 5. RS.



yang berlaku. Fokusnya adalah mengidentifikasi seluruh



Panti Wilasa, Tbk. Semarang.



hukum dan regulasi yang dapat diaplikasikan dan



Budiati, A. “IT Governance Sektor Publik di Indonesia:



hubungan tingkat kesesuaian TI dan keoptimisan prosesnya



Konsep dan Kebijakan,” dalam Prosiding Konferensi



dalam mengurangi resiko ketidaksesuaian. Hasil dari



Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk



maturity level TI dari subdomain MEA03 berada pada nilai



Indonesia, Bandung, 2006.



2 yaitu kategori Managed Process, yang berarti kebijakan, program



yang



dalam



pengembangan



dan



pendokumentasian semua proses bisnis yang terkait dengan aplikasi SIMOPEL telah berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan dan hokum yang berlaku dan tetap



ISACA, “COBIT Mapping Overview of International IT Guidance, 3rd Edition”. ISACA, 2011. ISACA. 2012. COBIT 5: Enabling Processes Governance and Management Practices, USA: ISACA & ITGI. Peraturan mentri BUMN nomor : PER-02-MBU-2013,



mendapatkan pengawasan dan memiliki kualitas jaminan



“Panduan



Penyusunan



Pengelolaan



Teknologi



dari pihak internal maupun eksternal.



Informasi Badan Usaha Milik Negara”.[Online]. Avaiable:http://bumn.go.id/data/uploads/files/1/PER02-MBU-2013 [Diakses 23 September 2014].



4. Kesimpulan



PT.



POS



Indonesia,



“Rencana



Strategis



Teknologi



1. Framework COBIT 5 memungkinkan tujuan perusahaan



Informasi PT POS Indonesia tahun 2013-2016”, 2013,



dapat dicapai dengan mengevaluasi kebutuhan stakeholder,



KD/77/DIRUT/0714. Dokumentasi PT. POS Indonesia



menetapkan arah, dan mengawasi kinerja, aturan serta



Rahmat, M. 2013 “Pemetaan COBIT 5 dengan PER-



proses.



02/MBU/2013



2. Framework COBIT 5 menyediakan kerangka yang



Pengelolaan TI BUMN”.[Online].



komprehensif



Available:http://www.slideshare.net/rahmatmoelyana/ra



untuk



mencapai



tujuan



dan



dapat



tentang



Panduan



Penyusunan



menyampaikan value melalui tata kelola dan manajemen



hmat-mulyana-isaca-tech-session-mappingcobit-5-



yang efektif.



per02mbu2013 [Diakses 23 September 2014].



3. Faktor enabler perusahaan dalam melakukan bisnisnya menjadi unsur yang nyata dalam tata kelola TI.



Rozzi, Fahrul. (2009). Evaluasi Penerapan Tata Kelola Resiko IT menggunakan COBIT Framework 5 Studi Kasus PT. Pelabuhan Indonesia II (PERSERO) Cab. Pangkalbalam. Kepulauan Bangka Belitung. STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG. Supradono,



B.



“Tingkat



Kematangan



Tata



Kelola



Teknologi Informasi (IT Governance) Pada Layanan dan Dukungan Teknologi Informasi (kasus : Perguruan Tinggi Swasta di Kota Semarang),” dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan, Semantik, 2011.



SNAPTI 2016



Surendro, K. 2008 “Rancangan Tata Kelola Teknologi Informasi Pabrik Pupuk”, Jurnal Informatika. Volume



9, NO. 2, pp. 115 – 121, November 2008.



7