Dongeng Jerman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BIODATA GRIMM BERSAUDARA



Jacob Ludwig Carl Grimm Tanggal lahir : 4 Januari 1785, Hanau, Hesse-Kassel, Kekaisaran Romawi Suci Meninggal



:



20 September 1863 (umur 78) Berlin, Prusia



Wilhelm Grimm Lahir Lahir : 24 Februari 1786, Hanau, Hesse-Kassel, Kekaisaran Romawi Suci Meninggal



: 16 Desember 1859 (umur 73), Berlin, Prusia



1



Grimm Bersaudara (bahasa jerman : Die Brüder Grimm) merupakan kakak beradik Jacob da Wilhelm Carl Grimm ialah dua orang akademik berkebangsaan jerman yang masyhur karena menerbitkan kumpulan cerita rakyat dan dongeng serta hasil kerja mereka dalam biang linguistik, berkaitan dengan bagaimana bunyi-bunyi dalam kata-kata berubah dalam peralihan zaman (Hukum Grimm). Mereka kemungkinan sekali merupakan pengarang novella paling mahsyur dari Eropa,memungkinkan meluasnya pengetahuan kisah-kisah seprti Puteri Salju,Rapunzel,Hansel dan Gretel. Grimm Bersaudara, Jacob dan Wilhelm Grimm adalah akademisi Jerman yang terkenal karena mempublikasikan kumpulan cerita rakyat dan dongeng, dan untu karya mereka dibidang bahasa (linguistik). Mereka sangat terkenal karena menceritakan ulang kisah-kisah dongeng dari daratan Eropa seperti Snow White tau Putri Salju, Rapunzel, Cinderella,Hansel dan Gretel serta banyak kisah-kisah lainnya. Jacob Ludwig Carl Grimm lahir pada 4 Januari 1785, 13 bulan lebih awal dari saudaranya Wilhelm Grimm Carl, yang lahir pada 24 Februari 1786. Keduanya lahir di Hanau, Jerman, dari pasangan Philipp Wilhelm Grimm, ahli hukum, dan Dorothea Grimm, née Zimmer, putri seorang anggota dewan kota Kassel. Mereka adalah kedua dan ketiga tertua yang masih hidup dalam keluarga sembilan anak, tiga di antaranya meninggal saat masih bayi. Pada 1791, keluarganya pindah ke kota pedesaan Steinau, ketika Philipp dipekerjakan di sana sebagai hakim distrik (AMTMANN). Keluarga mereka menjadi anggota terkemuka dan tinggal di sebuah rumah besar yang dikelilingi oleh ladang. Anak-anak dididik di rumah oleh guru privat, menerima instruksi ketat Reformed Kristen (Calvinis) yang ditanamkan di keyakinan agama seumur hidup. Kemudian, mereka belajar di sekolah setempat. Pada 1796, Philipp Grimm meninggal karena pneumonia, yang menyebabkan kesulitan keuangan bagi keluarga besar mereka. Dorothea bergantung pada dukungan keuangan dari ayahnya dan adiknya di istana Pangeran William I. Sebagai anak tertua yang telah berusia 11 tahun, Jacob terpaksa memikul tanggung jawab ayahnya (bersama dengan Wilhelm) selama dua tahun; mereka berpegang pada nasihat dari kakek mereka yang terusmenerus mendesak mereka untuk menjadi rajin. Kedua bersaudara ini meninggalkan Steinau, dan keluarga mereka, pada tahun 1798, untuk menghadiri Friedrichsgymnasium bergengsi di Kassel, yang telah diatur dan ditanggung penuh oleh bibi mereka. Pada saat itu mereka tanpa penanggung hidup (kakek mereka meninggal tahun itu), memaksa mereka untuk saling bergantung satu sama lain sehingga mereka menjadi sangat dekat. Meskipun mereka berbeda dalam temperamen-Jacob adalah introspektif dan Wilhelm adalah orang yang aktif (meskipun ia sering menderita sakit) mereka berbagi etos kerja yang kuat dan unggul dalam studi mereka.



2



Pada tahun 1808, Jacob diberi gelar ‘Court Librarian to the king of Westphalia’ dan tahun 1816 bekerja diperpustakaan di Kassel (salah satu kota di Jerman), dimana Wilhelm juga bekerja. Mereka tetap tinggal tinggal disana hingga 1830 sampai mereka mendapatkan posisi yang lebih baik di ‘University Of Gottingen’. Grimm bersaudara mempublikasikan volume pertama dari cerita dongeng, Tales of Children and the Home (Cerira tentang anak dan rumah). Pada tahun 1812, mereka mendapatkan cerita-cerita tersebut dari petani dan penduduk kampung. Dalam kerja sama mereka berdua, Jacob melakukan lebih banyak riset dan penelitian sedangkan Wilhelm yang lebih lemah,menyusun kata-kata dan menyajikan cerita tersebut dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti oleh anak-anak. Mereka juga tertarik pada cerita rakyat dan litelatur tua, dan antara tahun 1816 dan 1818 mereka mempublikasikan 2 volume dari legenda rakyat jerman dan juga sebuah volume dari literature sejarah. Pada akhir tahun-tahun kehidupan mereka digunakan dengan menulis kamus bahasa jerman yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1854 dan sampai sekarang masih dibawa oleh generasi berikutnya.



3



Alasan Bruderr Grim Tertarik Dengan Dongeng



Ada beberapa sumber berbeda yang menyatakan alasan mengapa Brüder grimm begitu menyukai dongeng. Sumber pertama menyatakan bahwa kecintaan Brüder grimm terhadap dongeng karena kehidupannya begitu dekat dengan dunia pustaka. Sebelum menjadi penulis ternama, mereka bekerja diperpustakaan kota Kassel, Jerman. Sebagai pustakawan, mereka dekat dengan buku sehingga kecintaan mereka terhadap literature pun muncul disana. Kemudian sumber kedua menyatakan bahwa semenjak kematian sang ayahlah pada 1796 yang mengubah segalanya, saat itu Jacob yang berusia sebelas dan Wilhelm yang sepuluh tahun sudah merasakan kerasnya kehidupan gara-gara keluarga mereka jatuh miskin sepeninggalan ayahnya. Sampai disini belum ada tanda-tanda bahwa mereka dilahirkan sebagai pendongeng. Baru ketika kuliah di Universitas Of Marburg, dimana seorang sejarawan sekaligus ahli hukm Friendrich von Savigny memunculkan minat mereka dibidang fisologi dan studi Jerman. Saat itu belum banyak orang mempelajari bidang tersebut, dan mereka bisa diangap sebagai pelopor. Di waktu bersamaan, mereka mengembangkan sebuah dedikasi seumur hidup, yaitu mengumpulkancerita rakyat jerman, Pada abad ke-19 kembali bangkit minat terhadap cerita rakyat tradisional. Inilah momen bagi Brüder grimm dengan kecintaan terhadap cerita rakyat ditambah adanya kebangkitan minat terhadap cerita rakyat memberikan ide bagi Brüder grimm untuk mengembangjan metedologi untuk mengumpukan dan mereka cerita rakyat. Kelak metedologi ini dipakai dasar untuk study cerita rakyat.



4



Judul Judul Dongeng Dari Bruder Grimm



No



Nama Dongeng



No



Nama Dongeng



1 Katze und Maus in Gesellschaft



101 Die klugen Leute



2 Marienkind



102 Märchen von der Unke



3



Märchen von einem, der auszog, das Fürchten zu lernen.



103 Der arme Müllersbursch und das Kätzchen



4 Der Wolf und die sieben jungen Geisslein



104 Die beiden Wanderer



5 6 7 8



105 106 107 108



Der treue Johannes Der gute Handel Die zwölf Brüder Das Lumpengesindel



9 Brüderchen und Schwesterchen



Hans mein Igel Das Totenhemdchen Der Jude im Dorn Der gelernte Jäger



109 Der Dreschflegel vom Himmel



10 Rapunzel 11 Die drei Sprinnerinnen



110 Die beiden Königskinder 111 vom klugen Schneiderlein



12 Hänsel und Gretel



112 Die klare Sonne bringt's an den Tag



13 Die drei Schlangenblätter 14 Die weisse Schlange



113 Das blaue Licht 114 Das eigensinnige Kind



15 Strohhalm, Kohle und Bohne



115 Die drei Feldscherer



16 Von dem Fischer und seiner Frau



116 Die sieben Schwaben



17 Das tapfere Schneiderlein



117 Die drei Handwerksburschen



18 Rapunzel



118 Der Königssohn, der sich vor nichts fürchtete



19 Aschenputtel 20 Das Rätsel



119 Der Krautesel 120 Die alte im Wald



21



Von dem Mäuschen, Vögelchen und der Bratwurst



121 Die drei Brüder



22 Frau Holle



122 Der Teufel und seine Großmutter)



23 Die sieben Raben



123 Ferenand getrü und Ferenand ungetrü



24 Rotkäppchen



124 Der Eisenofen



5



25 Die Bremer Stadtmusikanten



125 Die faule Spinnerin



26 Der singende Knochen



126 Die vier kunstreichen Brüder



27 Der Teufel mit den drei goldenen Haaren



127 Einäuglein, Zweiäuglein und Dreiäuglein



28 Läuchen und Flöchen



128 Die schöne Katrinelje und Pif Paf Poltrie



29 Das Mädchen ohne Hände 30 Die drei Sprachen 31 Die kluge Else



129 Der Fuchs und das Pferd 130 Die zertanzten Schuhe 131 Die sechs Diener



32 Der Schneider im Himmel



132 Die weiße und die schwarze Braut



33 Daumesdik



133 Eisenhans



34 Die Hochzeit der Frau Füchsin



134 De drei schwatten Prinzessinnen



35 Die Wichtelmänner 36 Der Räuberbräutigam 37 Herr Korbes



135 Knoist un sine dre Sühne 136 Dat Mäken von Brakel 137 Das Hausgesinde



38 Der Herr Gevatter



138 Das Lämmchen und das Fischchen



39 Aschenputtel 40 Das Rätsel



139 Simeliberg 140 Up Reisen gohn



41



Von dem Mäuschen, Vögelchen und der Bratwurst



141 Das Eselein



42 43 44 45 46 47 48 49 50



Frau Holle Die sieben Raben Frau Trude Der Gevatter Tod Daumerlings Wanderschaft Fitchers Vogel Von dem Machandelboom Der alte Sultan Dornröschen



142 143 144 145 146 147 148 149 150



Der undankbare Sohn Die alte Bettelfrau Die zwölf faulen Knechte Die drei Faulen Das Hirtenbüblein Die Sterntaler Der gestohlene Heller Die Brautschau Die Schlickerlinge



51 Fundevogel



151 Der Sperling und seine vier Kinder



52 König Drosselbart



152 Das Märchen vom Schlaraffenland



53 Schnewittchen



153 Das dietmarsische Lügenmärchen



54 Der Ranzen, das Hütlein und das Hörnlein



154 Rätselmärchen



6



55 Rumpelstilzchen



155 Schneeweißchen und Rosenrot



56 Der liebste Roland 57 Der golden Vogel 58 Der Hund und der Sperling



156 Der kluge Knecht 157 Der gläserne Sarg 158 Der faule Heinz



59 Der Frieder und das Katherlieschen



159 Der Vogel Greif



60 61 62 63 64 65 66



160 161 162 163 164 165 166



Die zwei Brüder Das Bürle Die Bienenkönigin Die drei Federn Die golden Gans Allerleirauch Häsichenbraut



Der starke Hans Das Bürli im Himmel Die hagere Liese Das Waldhaus Lieb und Leid teilen Der Zaunkönig Die Scholle



67 Die zwölf Jäger



167 Rohrdommel und Wiedehopf



68 Der Gaudieb und sein Meister



168 Die Eule



69 Jorinde und Joringel 70 Die drei Glückskinder



169 Der Mond 170 Die Lebenszeit



71 Sechse kommen durch die ganze Welt



171 Die Boten des Todes



72 Der Wolf und der Mensch



172 Meister Pfriem



73 Der Wolf und der Fuchs



173 Die Gänsehirtin am Brunnen



74 Der Fuchs und die Frau Gevatterin



174 Die ungleichen Kinder Evas



75 Der Fuchs und die Katze



175 Die Nixe im Teich



76 Die Nelke



176 Die Geschenke des kleinen Volkes



77 Das kluge Gretel



177 Der Riese und der Schneider



78 Der akte Grossvater und der Enkel



178 Der Nagel



79 Die Wassernixe 80 Frau Trude



179 Der arme Junge im Grab 180 Die wahre Braut



81 Von dem Tode des Hühnchens



181 Der Hase und der Igel



82 Bruder Lustig



182 Spindel, Weberschiffchen und Nadel



83 Der Spienhansl



183 Der Bauer und der Teufel



84 Hans im Glück



184 Die Brosamen auf dem Tisch



85 Hans heiratet KHM



185 Das Meerhäschen 7



86 Die Goldkinder 87 Der Fuchs und die Gänse 88 Der Arme und der Reiche



186 Der Meisterdieb 187 Der Trommler 188 Die Kornähre



89 Das singende springende Löweneckerchen



189 Der Grabhügel



90 Die Gänsemagd 91 Der junge Riese 92 Dat Erdmänneken



190 Oll Rinkrank 191 Die Kristallkugel 192 Jungfrau Maleen



93 Der König vom goldenen Berg



193 Der Stiefel von Büffelleder



94 Die Raben



194 Der goldene Schlüssel



95 Die kluge Bauerntochter



195 Der heilige Joseph im Walde



96 Der alte Hildebrand 97 Die drei Vügelkens



196 Die zwölf Apostel 197 Die Rose



98 Das Wasser des Lebens



198 Armut und Demut führen zum Himmel



99 Doktor Allwissend 100 Der Geist im Glas



199 Gottes Speise 200 Die drei grünen Zweige



101 Des Teufels rußiger Bruder



201



102 Bärenhäuter



202 Das alte Mütterchen or The Aged Mother



103 Der Zaunkönig und der Bär 104 Der süße Brei



203 Die himmlische Hochzeit 204 Die Haselrute



Muttergottesgläschen or Our Lady's Little Glass



Pengertian Dongeng Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak 8



benar – benar terjadi. Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara turun – temurun dari nenek moyang. Dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral (mendidik) dan juga menghibur.



Ciri-ciri Dongeng Sama seperti cerita-cerita yang lain, dongeng mempunyai beberapa ciri yang membedakan dengan bentuk cerita yang lainnya. Berikut ini merupakan ciri-ciri dongeng : 



Diceritakan dengan memakai alur yang sederhana.







Alur ceritanya yang singkat dan cepat.







Tokoh yang ada didalam cerita tidak diceritakan secara detail.







Peristiwa yang ada didalam cerita kebanyakan fiktif atau khayalan.







Ditulis dengan gaya pencitraan dengan secara lisan.







Lebih menekankan pada bagian isi atau persitiwa.



Jenis-Jenis Dongeng Dongeng dapat dibedakan menjadi tujuh jenis yaitu Mite,sage,Fabel,Legenda,Cerita Jenaka,Cerita Pelipur Lara dan Cerita Perumpamaan, serta Cerita Daerah yaitu : 



Mite merupakan bentuk dongeng yang menceritakan hal-hal gaib seperti cerita tentang dewa, peri ataupun Tuhan.







Sage merupakan cerita dongeng tentang kepahlawanan, keperkasaan, atau kesaktian sepeti cerita dongeng kesaktian Patih Gadjah Mada.







Fabel merupakan dongeng tentang binatang yang bisa berbicara atau bertingkah laku seperti manusia.







Legenda merupakan bentuk dongeng yang menceritakan tentang suatu peristiwa mengenai asal-usul suatu benda atau pun tempat.







Cerita Jenaka merupakan cerita yangberkembang dalam masyarakat yang bersifat komedi serta dapat membangkitkan tawa contoh cerita pak Belalang.







Cerita Pelipur lara biasanya merupakan bentuk cerita yang bertujuan untuk menghibur para tamu dalam suatu perjamuan dan diceritakan oleh seorang ahli cerita seperti wayang yang diceritakan oleh seorang dalang. 9







Cerita Perumpaan merupakan bentuk dongeng yang mengandung kiasan/ibarat nasihat-nasihat yang bersifat mendidik contoh seorang Haji Yang Pelit







Cerita Daerah ialah cerita yang tumbuh dan berkembang disuatu daerah.



Contoh Dongeng Bruder Grimm Versi Jerman



Die drei kleinen Schweinchen Es war einmal eine alte Schweinemutter, die hatte drei kleine Schweinchen. Die Schweinchen aßen und aßen und irgendwann waren sie so groß, dass sie in dem Haus, in dem sie wohnten, keinen Platz mehr finden konnten. Da sagte die Schweinemutter: "Ihr könnt jetzt nicht mehr bei mir bleiben meine Kinder. Jeder muss ein Haus für sich selbst haben." Und sie schickte sie in die große, weite Welt hinaus. Das erste Schweinchen begegnet einem Mann mit einem Bündel Stroh. Es sagt zu ihm: "Bitte, lieber Mann, gib mir das Stroh, denn ich will mir ein Haus daraus bauen." Da sagt der Mann: "Gib mir erst von deinen Borsten, damit ich mir eine Bürste daraus machen kann." Da gab ihm das Schweinchen einige seiner Borsten. Der Mann gab ihm dafür das Stroh und half ihm, das Haus aufzubauen. Vorne hatte das Haus eine große Tür und hinten eine kleine Tür. Dann schaute das Schweinchen sein Strohhaus an und sang: "Ich habe ein schönes Haus von Stroh, ich bin so sicher und so froh. Und kommt der böse Wolf vorbei, dann lache ich, hihi, heiheil" Das zweite Schweinchen begegnete einem Mann, der ein Bündel Holz trug. Es sagt zu ihm: "Bitte, lieber Mann, gib mir das Holz, ich will mir daraus ein Haus bauen." Der Mann aber sagt: "Gib mir erst von deinen Borsten, damit ich mir eine Bürste daraus machen kann."



10



Da gab ihm das Schweinchen einige seiner Borsten. Der Mann gab ihm dafür das Holz und half ihm, das Haus aufzubauen. Vorne hatte das Haus eine große Tür und hinten eine kleine Tür. Dann schaute das Schweinchen sein Holzhaus an und sang: "Ich habe ein schönes Haus von Holz, ich bin so sicher und so stolz. Und kommt der böse Wolf vorbei, dann lache ich, hihi, heihei!" Das dritte Schweinchen begegnet einem Mann, der zieht einen Karren voll Ziegelsteine. Es sagt zu ihm: "Bitte, lieber Mann, gib mir von den Ziegelsteinen, ich will mir ein Haus daraus bauen." Der Mann aber sagt: "Gib mir erst von deinen Borsten, damit ich mir eine Bürste daraus machen kann." Da gab ihm das Schweinchen einige seiner Borsten. Der Mann gab ihm dafür die Ziegelsteine und half ihm, das Haus aufzubauen. Vorne hatte das Haus eine große Tür und hinten eine kleine Tür. Dann schaute das Schweinchen sein Haus aus Ziegelsteinen an und sang: "Ich habe ein schönes Haus von Stein, es ist so sicher und so fein. Und kommt der böse Wolf vorbei, dann lache ich, hihi, heiheil" So lebte nun jedes Schweinchen in seinem eigenen kleinen Haus, und jedes war glücklich und zufrieden. Doch eines Tages kam der Wolf aus dem Wald, klopfte an die große Tür des kleinen Strohhauses und rief: "Liebes, gutes kleines Schwein, lass mich doch zu dir hinein." Das Schweinchen aber antwortet: "Bin ganz allein, bin ganz allein, ich lass dich nicht ins Haus herein." Da sagt der Wolf: "Ich werde strampeln und trampeln, ich werde husten und prusten und dir dein Haus zusammenpusten." Und der Wolf strampelte und trampelte, er hustete und prustete und pustete das ganze Haus zusammen. Aber das kleine Schweinchen war nicht mehr da. Es war hinten durch die kleine Tür zum zweiten Schweinchen ins Holzhaus gelaufen. Da ging der Wolf zum Holzhaus, klopfte vorne an die große Tür und ruft: "Liebes, gutes kleines Schwein, lass mich doch zu dir hinein." Das zweite Schweinchen aber antwortete: 11



"Bin ganz allein, bin ganz allein, ich lass dich nicht ins Haus herein." Da sagte der Wolf: "Ich werde strampeln und trampeln, ich werde husten und prusten und dir dein Haus zusammenpusten." Und der Wolf strampelte und trampelte, er hustete und prustete und pustete das ganze Haus zusammen. Aber die zwei kleinen Schweinchen waren nicht mehr da, denn sie waren hinten durch die kleine Tür zum dritten Schweinchen ins Ziegelhaus gelaufen. Da ging der Wolf zum Ziegelhaus, klopfte vorne an die große Tür und rief: "Liebes, gutes kleines Schwein, lass mich doch zu dir hinein." Das dritte Schweinchen aber antwortete: "Bin ganz allein, bin ganz allein, ich lass dich nicht ins Haus herein." Da sagte der Wolf: "Ich werde strampeln und trampeln, ich werde husten und prusten und dir dein Haus zusammenpusten." Und der Wolf strampelte und trampelte, er hustete und prustete, aber er konnte das Haus nicht zusammenpusten. Da wurde er schrecklich zornig und brüllte: "Warte nur, gleich habe ich dich!" und machte sich daran, durch den Kamin ins Haus zu klettern. Als die drei Schweinchen merken, was der Wolf im Sinne hatte, fragte das erste Schweinchen: "Was sollen wir nur tun?" Das zweite Schweinchen: "Ich will ein großes Feuer im Kamin machen." Und das dritte Schweinchen: "Ich will einen großen Topf mit Wasser in den Kamin hängen." Das taten sie auch. Nicht lange danach - das Feuer prasselte schon lustig und das Wasser brodelte, kam der Wolf den Kamin herunter und plumpste mitten ins heiße Wasser hinein. Schnell gaben die drei kleinen Schweinchen einen Deckel darauf und verschlossen den Topf. Dann tanzten sie vor Freude um den Kamin herum und sangen: "Der Wolf ist tot, der Wolf ist tot, ein Ende hat die große Not." 12



Dann baute sich das erste Schweinchen ein Ziegelhaus und das zweite auch, und fortan lebten alle drei zufrieden und froh.



Versi Indonesia



Tiga Babi Kecil Dahulu kala ada seekor induk babi tua yang memiliki tiga ekor babi kecil. Babi-babi itu makan dan makan dengan rakus, mereka begitu besar sehingga rumah yang mereka tinggali tidak cukup untuk mereka berempat. Ibu babi itu berkata: "Kalian tidak bisa tinggal bersamaku sekarang, anak-anakku, setiap orang pasti punya rumah untuk mereka sendiri." Ibu babi melepaskan mereka ke dunia luas dan besar. Babi pertama bertemu dengan seorang pria dengan seikat Jerami. Babi berkata: "Kumohon, sayangku, beri aku jerami, karena aku ingin membangun rumah dari itu." Lalu pria itu berkata: "Beri aku bulumu dulu supaya aku bisa membuat sikat dari bulumu." Babi itu memberinya beberapa bulunya. Pria itu memberinya jerami dan membantunya membangun rumah. Bagian depan rumah itu memiliki pintu besar dan pintu kecil di belakang rumah. Kemudian piggy itu menatap rumah jeraminya dan bernyanyi: "Saya memiliki rumah jerami yang bagus, saya sangat aman dan bahagia, dan ketika serigala jahat datang, saya tertawa, hihi, heiheil" Babi kedua bertemu dengan seorang pria membawa seikat kayu. Babi itu berkata: "Kumohon, sayangku, berikan aku kayu itu, aku ingin membangun rumah dari itu." Pria itu berkata: "Beri aku bulumu dulu supaya aku bisa membuat sikat dari bulumu" Babi itu memberinya beberapa bulunya. Pria itu memberinya kayu dan membantunya membangun rumah. Bagian depan rumah itu memiliki pintu besar dan pintu kecil di belakang rumahnya. Kemudian babi itu melihat ke rumah kayu dan bernyanyi:



13



"Saya memiliki rumah kayu yang indah, saya sangat yakin dan sangat bangga, dan ketika serigala yang jahat datang, maka saya tertawa, hihi, heihei!" Babi ketiga bertemu dengan pria yang menarik gerobak penuh batu bata. Babi itu berkata: "Kumohon, sayangku, beri aku batu bata itu, aku ingin membangun rumah untuk diriku sendiri."



Pria itu berkata: "Beri aku bulumu dulu supaya aku bisa membuat sikat dari bulumu." Babi itu memberinya beberapa bulunya. Pria itu memberinya batu bata dan membantunya membangun rumah. Bagian depan rumah itu memiliki pintu besar dan pintu kecil di belakang rumahnya. Kemudian babi itu memandang rumahnya yang terbuat dari batu bata dan bernyanyi: "Saya memiliki rumah batu yang bagus, sangat aman dan bagus dan ketika serigala jahat datang, maka saya tertawa, hihi, heiheil" Jadi setiap babi tinggal di rumah kecilnya sendiri, dan masing-masing merasa bahagia dan puas. Tapi suatu hari serigala itu keluar dari hutan, mengetuk pintu besar rumah jerami kecil itu dan berteriak: "Heyy, babi kecil yang baik, biarkan aku masuk ke rumah kamu" Tapi anak babi itu menjawab: "Saya sendirian, saya sendirian, saya tidak akan membiarkan kamu masuk di rumah ini." Serigala mengatakan: "Saya akan menendang dan menginjak-injak, saya akan meniup rumah kamu." Dan serigala menendang dan menginjak-injak rumahnya, dia meniup seluruh rumah. Tapi babi kecil itu tidak ada lagi di rumah. Babi kecil itu berhasil keluar melalui pintu kecil di belakang rumah dan lari kerumah kayu babi kedua Kemudian serigala itu pergi ke rumah kayu, mengetuk pintu depan dan memanggil: "Hey, babi kecil yang baik, biarkan aku masuk ke Kamu" Babi kedua menjawab: "Saya sendirian, saya sendirian, saya tidak akan membiarkan kamu di rumah ini." 14



Serigala berkata: "Saya akan menendang dan menginjak-injak rumah kamu, saya akan meniup rumah kamu”



Dan serigala menendang dan menginjak-injak serta meniup rumah tersebut. Tapi kedua babi kecil itu tidak ada lagi dirumah, karena mereka telah berlari melewati pintu kecil ke babi ketiga di rumah batu bata. Kemudian serigala itu pergi ke rumah batu bata, mengetuk pintu depan dan berteriak: "Hey, babi kecil yang baik, biarkan aku masuk ke Kamu." Babi ketiga menjawab: "Saya sendirian, saya sendirian, saya tidak akan membiarkan Anda di rumah ini." Serigala berkata: "Saya akan menendang dan menginjak-injak rumah kamu, dan saya akan meniup rumah kamu" Dan serigala menendang dan menginjak-injak serta menitup rumah tersebut tetapi dia tidak berhasil meniup rumah batu tersebut. Lalu dia menjadi sangat marah dan meraung: "Tunggu saja, aku akan segera memakanmu!" Seigala mulai mendaki melalui perapian ke dalam rumah. Karena ketiga babi itu melihat apa yang dilakukan serigala, anak babi pertama bertanya: "Apa yang harus kita lakukan?" Babi kedua berkata: "Saya akan membuat api besar di perapian." Dan babi ketiga berkata: "Saya akan menggantungkan panci besar berisi air di perapian." Kemudia mereka melakukan itu dengan cepat dan bersama-sama Tidak lama kemudian api sudah membesar dan air menjadi mendidih, serigala turun dari cerobong asap dan menjatuhkan diri di tengah air panas. Dengan cepat ketiga babi itu mengambil tutup panci dan menutup panci tersebut. Kemudian mereka menari-nari mengelilingi perapian untuk bersenang-senang dan bernyanyi: 15



"Serigala sudah mati, serigala sudah mati, pasti ada kesengsaraan besar." Kemudian babi pertama dan babi kedua membangun rumah bata dan sejak saat itu ketiganya hidup dengan aman dan dengan senang hati.



DAFTAR PUSTAKA



https://id.wikipedia.org/wiki/Grimm_Bersaudara webcache.googleusercontent.com/search? q=cache:pmv0jfm6rJUJ:www.gurupendidikan.co.id/pengertian-ciri-dan-jenis-dongeng-besertacontohnya-terlengkap wahyudinmone.blogspot.com/p/blog-page.html http://www.maerchenstern.de/maerchen/die-drei-kleinen-schweinchen.php



16