19 0 939 KB
BAB I IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
A.
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
Nama Kegiatan
: Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 Dr. R. Soetarto
Alamat Kegiatan
: Jl.Juwadi No.19 Kotabaru,Gondokusuman
Nomor Telepon
: (0274) 562391
Nomor Faks
: (0274) 555402
Email
: [email protected]
Penanggung Jawab Kegiatan
: Kepala Rumah Sakit
Instansi yang membina usaha/atau kegiatan : Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan Kesehatan Daerah Militer IV/DIP
B.
PERIZINAN YANG DIMILIKI 1.
Izin Usaha dan/atau Kegiatan : a.
Ijin Operasional Rumah Sakit No :.503/1572 dr Dinas Kesehatan
Kota Yogyakarta b.
Akreditasi Rumah Sakit No : KARS-Sert/158/VII/2016 dari
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. c.
Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) :
Izin TPS limbah B3 dalam proses pengurusan.
C.
USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG TELAH BERJALAN 1.
Nama Usaha dan/atau Kegiatan : Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 Dr. R.
Soetarto 2.
Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan a.
Alamat
: Jalan Juwadi No.19
b.
No. Telepon : 0274-562391
c.
Kelurahan
d.
Kecamatan : Gondokusuman
e.
Kota
f.
Koordinat Geografis
: Kotabaru
: Yogyakarta
Halaman 1
Berdasarkan koordinat Geografis Rumah Sakit Tk.III 04.06.03Dr. R. Soetarto terletak pada koordinat : -7.7858177,110.3772916 Denah lokasi
Gambar 1 Denah Lokasi Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 Dr. R. Soetarto sudah sesuai dengan tata ruang Kota Yogyakarta.
3.
Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan Rumah Sakit Tk.III 04.06.03Dr. R. Soetarto dapat
dilihat sebagai berikut : Tabel 1 : Batas Lokasi Kegiatan Batas
Perbatasan
Utara
RS Bethesda
Selatan
Jalan Juwadi
Timur
Kampus UKDW
Barat
Jalan Sareh
Keterangan
Keterangan : Lokasi Rumah Sakit Tk.lll 04.06.03 Dr. R. Soetarto sudah sesuai dengan tata ruang Kota Yogyakarta. Halaman 2
4.
Sejarah Singkat Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 Dr. R. Soetarto pada awalnya adalah
bangunan rumah sakit yang digunakan oleh Tentara KNIL Belanda. Dibangun pada tahun 1913 bangunan Rumah Sakit dr. R. Soetarto ditetapkan sebagai cagar budaya melalui keputusan Kementrian kebudayaan dan Pariwisata no SK Menteri NoPM.89/PM.007/MKP/2011. Setelah kemerdekaan bangunan rumah sakit tersebut dikuasai oleh Tentara Rakyat Indonesia dan digunakan sebagai tempat merawat orang sakit. Cikal Bakal Rumah Sakit TK III dr. R. Soetarti dimulai pada tahun1946 di bawah pimpinan Letkol dr. Soetarto dan dr. Soewondo mendirikan Klinik Perjuangan Kesehatan. Tahun 1947 pindah di daerah Pingit (Jalan Rindunegaran) dan berubah nama menjadi Dinas Kesehatan Tentara. Pada tahun 1949 Dinas Kesehatan Tentara di pindah ke kota Yogyakarta. Tempat yang ditunjuk antara lain Markas Kesehatan Brigade, Jl Widodo Kotabaru (Tempat pemberangkatan route Gerilya Jendral Sudirman) Markas kesehatan resimen 21 dan resimen 23, menempati gedung di Jl. Jetis yeng merupakan tempat perawatan tentara (TPT) termasuk klinik perjuangan berlokasi di J. Sudirman (depan RS Bethesda) . Pada tahun 1950 mengalami perubahan nama menjadi DKT Resimen 13, DKT Resimen Informasi 13, DKAD Resort Militer 072, dan terakhir menjadi Detasemen Kesehatan 072 Pada tahun 1951-1957 dibawah pimpinan Letkol dr. R. Soetarto dan Kapten dr. Aminogondoutomo, TPT yang semula bertempat di Jl. Sudirman dan Markas Kesehatan Brigade yang semula di Jl. Widodo Kotabaru kemudian pindah dan berubah menjadi Rumah Sakit Tk III
Yogyakarta
sampai sekarang.
BAB II DESKRIPSI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
A.
Kegiatan Utama Rumah Sakit Tk.III 04.06.03Dr. R. Soetarto yang beralamat di jalan Juwadi
No 19, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta menjalankan kegiatan utama yaitu memberikan pelayanan kesehatan bagi Prajurit TNI, PNS beserta keluarga dan Halaman 3
masyarakat umum dalam bidang pelayanan Kesehatan. Jenis Kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Tk.III 04.06.03Dr. R. Soetarto adalah :
1.
Poliklinik Rujukan terdiri dari : a.
Poliklinik Bedah
Tabel 2 : Daftar Alat Kesehatan Utama Instalasi Poliklinik Bedah No
Nama Alat
1
Minor Set
2
Tensimeter Air Raksa
3
Stetoskop
b.
Unit
Ket
Poliklinik Penyakit Dalam
Tabel 3 : Daftar Alat Kesehatan Utama Poliklinik Penyakit Dalam No
Nama Alat
Unit
1
Tensimeter
1
2
Film Viewer
1
3
Termometer
1
4
Stetoskop
c.
Ket
Poliklinik Syaraf
Tabel 4 : Daftar Alat Kesehatan Utama Poliklinik Syaraf No
Nama Alat
Unit
1
Tensimeter
1
2
Film Viewer
1
3
Termometer
1
4
Stetoskop
1
5
Reflex Hammer
d.
Ket
Poliklinik Anak
Tabel 5 : Daftar Alat Kesehatan Utama Poliklinik Anak Halaman 4
No
Nama Alat
Unit
1
Tensimeter
1
2
Film Viewer
1
3
Termometer
1
4
Stetoskop Anak
1
5
Timbangan Bayi
1
e.
Ket
Poliklinik Kesehatan Jiwa
Tabel 6 : Daftar Alat Kesehatan Utama Poliklinik Penyakit Dalam No
Nama Alat
Unit
1
Tensimeter
1
2
Film Viewer
1
3
Termometer
1
4
Stetoskop
1
f.
Ket
Poliklinik Obsgyn Tabel 7 : Daftar Alat Kesehatan Utama Poliklinik Obsgyn
No
Nama Alat
Unit
1
Tensimeter
1
2
Film Viewer
1
3
Termometer
1
4
Stetoskop
1
5
USG 2 Dimensi
1
6
Set Obsgyn
1
7
Meja Gynaecologi
1
8
Timbangan Dewasa
1
g.
Ket
Poliklinik Mata
Tabel 8 : Daftar Alat Kesehatan Utama Poliklinik Mata No 1
Nama Alat Slit Lamp
Unit
Ket
1
Halaman 5
2
Refraktometer
1
3
Tonometer
1
4
Optotic Snellen
1
5
Kacamata Trial
1
h.
Poliklinik Gigi Tabel 9 : Daftar Alat Kesehatan Utama Poliklinik Gigi
No
Nama Alat
Unit
1
Dental Unit
2
2
Kompressor
1
3
Set Gigi Lengkap
1
i.
Ket
Instalasi Gawat Darurat
Tabel 10 : Daftar Alat Kesehatan Utama Instalasi Gawat Darurat No
Nama Alat
Unit
1
DC Shock
1
2
Bedside Monitor
1
3
Tensimeter
3
4
Oxymetri
1
5
Nebulizer
1
6
EKG
1
7
Suction
1
Ket
Pelayanan Poliklinik ditangani oleh13 dokter Spesialis dan 7 perawat.
2.
Pelayanan penunjang.
Pelayan penunjang meliputi: a.
Radiologi : Pelayanan radiologi meliputi 1) Foto Polos 2) Foto dengan kontras 3) USG sederhana
Tabel 11 : Daftar Alat Kesehatan Utama Unit Radiologi
Halaman 6
No
Nama Alat
Unit
1
Pesawat Xray Merk 200 MA
1
2
USG 2 D
1
3
Automatic Fim Processor
1
b.
Ket
Fisioterapi : Memberikan pelayanan fisioterapi selama 5
hari/seminggu. Ditangani oleh 1 dokter konsulen Fisioterapi, dan 3 orang fisioterapis.
Tabel 12 : Daftar Alat Kesehatan Utama Unit Fisioterapi No
Nama Alat
Unit
1
Infra Red
3
2
TENS
1
3
SWD
1
4
Ultrasonic Therapy
1
5
Tensimeter Air Raksa
1
c.
Ket
Haemodialisa : melaksanakan kegiatan cuci darah pada pasien
dengan gagal ginjal kronik. Jadwal kegiatan dilaksanakan setiap hari Senin – Sabtu terdiri dari 2 Shift (Pagi jam 07.00 – 14.00 ; Siang jam 14.00 – 21.00).
Tabel 13 : Daftar Alat Kesehatan Utama Unit Hemodialisa No
d.
Nama Alat
Unit
1
Mesin HD Toray-TR-800
4
2
Mesin RO merk pentair
1
Ket
Instalasi Farmasi . Instalasi farmasi atau obat di Rumah Sakit
Tk.III 04.06.03 Dr. R. Soetarto terletak di samping timur pintu keluar Rumah Sakit. Instalasi Farmasi melaksanakan kegiatan manajemen farmasi yang terdiri dari : 1)
Perencanaan Kebutuhan. Dilaksanakan setiap bulan
sekali dan 1 tahun sekali berdasarkan kebutuhan obat dan stok yang tersisa ditambah 30% buffer stok. Halaman 7
2)
Pengadaan. Pengadaan obat melalui proses pembelian
kepada pihak rekanan/distributor resmi yang memiliki ijin resmi dari BPOM dan Kementrian Kesehatan untuk menghindari pengadaan obat/alkes yang tidak memenuhi standar. Selain itu Rumah Sakit juga mendapatkan obat dropping dari Kesdam IV/Diponegoro setiap 3 bulan sekali. 3)
Penyimpanan. Dilaksanakan di Gudang Farmasi Rumah
Sakit dipisahkan antara penyimpanan bahan kering, cairan dan bahan yang mudah meledak. Psikotropika disimpan dalam lemari khusus sesuai dengan aturan yang berlaku. Penyimpan dilaksanakan pada suhu tertentu menyesuaikan dengan jenis obat/alkes. 4)
Pendistribusian. Distribusi Obat dilaksanakan untuk
beberapa keperluan yaitu : a)
Rawat Jalan (poliklinik, IGD, Hemodialisa dan
Fisioterapi) untuk keperluan Floor Stock dan peresepan b)
Rawat Inap untuk keperluan floor stock dan
peresepan bagi pasien rawat inap c)
Unit penunjang (Laboratorium, Radiologi dan
Kamar operasi) untuk keperluan floor stock reagen dan Bahan-bahan radiologi. 5)
Pemusnahan. Pemusnahan obat-obat yang kadaluarsa
dilakukan sesuai dengan ketentuan. Yaitu melalui kerjasama dengan pihak ketiga. Kegiatan pelayanan di Instalasi Farmasi dilakukan oleh 5 orang apoteker yang dibantu oleh 5 asisten apoteker dan 4 orang tenaga administrasi.
e.
Kamar Operasi Kamar Operasi melaksanakan kegiatan pembedahan untuk
spesialisasi Bedah, Kebidanan dan Kandungan, dan Mata. Baik jenis operasi terencana (Elektif) maupun yang bersifat mendadak (Cito)
Halaman 8
Tabel 14 : Daftar Alat Kesehatan Utama Kamar Operasi No
Nama Alat
Unit
1
Meja operasi Hidrolik
2
2
Lampu Operasi
2
3
Mesin Anestesi
2
4
Bed Side Monitor
1
5
Tabung Oksigen
2
6
Tabung Nitrogen
2
7
Alat Resusitasi
1
8
Suction
1
9
Cauter
1
10
Autoclave
1
f.
Ket
Laboratorium Pemeriksaan yang dilakukan di Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 Dr.
R. Soetarto adalah : 1) Hematolgi (Hb, AL, AT, Hmt, KED, CT, BT, Gol Darah) 2) Urinalisa (Urn rutin, Sedimen, Protein, PH, PP Test, Narkoba) 3) Kimia Darah (Glukosa, GDN+G2jam, PP kolesterol, asal urat, trigiserid, HDL, LDL, SGOT, SGPT, Ureum, Cetinin) 4) Feses (Feses Rutin) 5) Serologi (Widal, HBsAg, anti HbsAg, HIV, Malaria, VDRL) 6) Pelayanan laboratorium yang tidak dapat dilaksanakan di RS Dr. R. Soetarto dilaksanakan dengan kerjsama pihak ketiga
Tabel 15 : Daftar Alat Kesehatan Utama ruang Laboratorium No
Nama Alat
Unit
1
Mikroskop Binokuler Olympus
4
2
Centrifuge PLC Series PLC 30
2
3
Autoclave Memmert
1
Ket
Halaman 9
4
Fotometer Sovo 2000
1
5
Haematology Analyzer Mindray BC – 1800
1
6
Chemistry Analyzer Mindray BS – 120
1
7
Mindray UA – 66 (Urine Analyzer)
1
8
Accu Check
5
g.
Pelayanan Konsultasi 1)
Konsultasi Gizi
2)
VCT (Voluntary Consulting test) untuk penderita terduga
HIV. 3.
Pelayanan Rawat Inap. Rumah Sakit TK III Dr. R. Soetarto memiliki 83
tempat tidur yang terdiri dari 7 Tempat tidur VIP, 8 Tempat Tidur kelas I, 28 Tempat Tidur kelas II dan 33 Tempat tidur kelas III serta 5 tempat tidur untuk perawatan intensif dan 2 buah inkubator untuk perawatan bayi.
Tabel 16 : Daftar Alat Kesehatan Utama Ruang Rawat Inap No
Nama Alat
Ket
1
Tempat Tidur pasien
2
Bed side cabinet
3
Kursi tunggu pasien
4
Televisi
5
Lemari es
6
Bed side monitor
7
Ventilator
ICU
8
DC Shock/AED
ICU
9
Tensimeter
10
Thermometer
11
Stetoskop
12
Film Viewer
13
Kursi Roda
14
Brankar
15
GV Set
16
Oksigen Central
ICU
Halaman 10
4.
Pelayanan Penunjang Perawatan a.
Laundry Melaksanakan pekerjaan pencucian bahan-bahan linen yang
berasal dari ruang perawatan, kamar operasi, IGD dan ruangan lainnya baik bersifat infeksius maupun tidak. Kegiatan Laundry menggunakan 5 mesin cuci dan 1 mesin pengering, setrika listrik dan mesin pemanas air. Alur pencucian bahan-bahan
infeksius
dan
non
infeksius
dipisahkan
untuk
menghindari infeksi nosokomial. Demikian juga untuk petugas Laundry wajib menggunakan APD Tool untuk mencegah infeksi nosokomial. b.
Dapur.
Dapur
rumah
sakit memasak dan
menyediakan
makanan bagi pasien dan karyawan rumah sakit. Jadwal pemberian makanan bagi pasien adalah : Pagi, Siang, Sore dan satu kali pemberian extra fooding. Sedangkan bagi karyawan disediakan snack 1 kali dan extra fooding untuk petugas radiologi. c.
Kamar Jenazah. Kegiatan pemulasaran jenazah bekerjasama
dengan pihak ketiga. Petugas kamar jenazah menggunakan APD untuk menghindari Infeksi Nosokomial.
B.
Penggunaan Lahan dan Bangunan Rumah Sakit Tk.III 04.06.03Dr. R. Soetarto berlokasi di jalan Juwadi No 19
Kotabaru Yogyakarta, bangunan
ini menempati lahan seluas 9.801 m2 dengan
status lahan merupakan hak pakai No.046/HT/KPK/2014 Milik Kasultanan Yogyakarta. Tata guna lahan dan bangunan Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 Dr. R. Soetarto adalah sebagai berikut : 1.
Gedung A (Rawat Jalan) seluas 1180,8 m2
Terdiri dari ruangan-ruangan sebagai berikut : a. Poliklinik Spesialis b. IGD c. Instalasi Farmasi d. Ruang Pendaftaran e. Ruang Perawatan Kebidanan Halaman 11
a. Ruang kantor administrasi BPJS 2.
Gedung C (Ruang Laboratorium dan Poliklinik Obsgyn) seluas 248,1
m2 3.
Gedung D (Ruang perawatan Nusa Indah dan Ksatria) seluas 988,5
m2 Terdiri dari :
4.
a.
Ruang Perawatan Klas I
b.
Ruang Perawatan VIP
c.
Pantry
d.
Nurse Station
Gedung E (Ruang Ok dan Penunjang) seluas 754 m2
Terdiri dari :
5.
a.
Kamar Operasi
b.
Ruang Radiologi
c.
Ruang Fisioterapi
Gedung F ( Ruang Husada) seluas 3888 m2
Terdiri dari :
6.
a.
Ruang Perawatan Bedah
b.
Ruang Perawatan intensive
c.
Ruang Hemodialisa
d.
Kamar mandi
e.
Nurse Station
f.
Pantry
g.
Ruang Kirana
h.
Ruang Kartika
i.
Kamar Mandi
j.
Pantry
k.
Nurse Station
l.
Laundry
m.
Aula
Staff dan dapur RS seluas 452,1 m2
Terdiri dari : a.
Ruang Tata Usaha dan Urusan Dalam
b.
Gudang ATK dan Alat rumah tangga Halaman 12
c.
Ruang Gizi
d.
Ruang Linen
7.
Kantor URDAL dan Bagian Pengadaan seluas 103,5 m2
8.
Masjid seluas 473,4 m2
9.
Kamar Jenazah 36 m2
10.
Garasi Ambulans seluas 282 m2 Dengan luas lahan sebesar 40.000 m2 dan luas bangunan 8.406,4 m2
maka masih tersisa ruang terbuka hijau seluas 31.593,6 m2. Ruang Terbuka Hijau dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi polusi udara, dan menurunkan temperatur. Area ruang terbuka hijau Rumah Sakit TK III Dr. R. Soetarto tersebut ditanami beberapa tanaman peneduh, tanaman hias dan tanaman buah-buahan diantaranya pohon rambutan, pohon mangga, pohon jambu, pohon akasia dan pohon ketapang. Disamping itu terdapat pula kolam ikan dan tanaman dalam pot yang menambah keasrian suasana rumah sakit. Dengan adanya ruang terbuka hijau tersebut maka lingkungan udara rumah sakit menjadi lebih bersih dan dapat mengurangi dampak buruk akibat pengurangan kualitas udara.
C.
Sarana dan Prasarana Jenis sarana dan prasarana yang disediakan Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 Dr.
R. Soetarto antara lain : 1.
Pengelolaan Sampah Domestik
Tabel 17 : Pengelolaan limbah padat non medis No
Pengelolaan SampahDomestik
Keterangan
1
Pengadaan sarana pembuangan
Menyediakan tempat sampah
sampah terpilah.
terpilah menjadi 3 bagian yaitu organik, Non Organik dan B3
2
Pengangkutan sampah
Dilakukan setiap hari oleh petugas kebersihan Rumah Sakit utk diangkut ke TPS ,
Halaman 13
kemudian dibawa ke TPA Depo Sampah Mandala Krida oleh Dinas Kebersihan Kota dengan truk.
Sampah yang dihasilkan berupa sampah domestik yang berasal dari aktivitas karyawan dan aktivitas pasien Rumah Sakit Tk.III 04.06.03Dr. R. Soetarto. Jika diperkirakan, besaran sampah dengan asumsi kunjungan pasien berdasarkan jumlah pasien rata rata yang datang ke Rumah Sakit Tk.III 04.06.03Dr. R. Soetartoadalah 110 orang/haridan jumlah karyawan adalah 216 orang, maka besaran sampah sebesar (216 karyawan+ 110 pasien) orang x besaran timbunan sampah tiap orang 0,5 liter/orang/ hari, maka total timbulan sampah sebesar 163 liter/hari. Pengelolaan sampah selama ini dilakukan oleh petugas kebersihan Rumkit yang selanjutnya diangkut ke Depo Sampah Mandala Krida oleh petugas Kebersihan Kota dengan Truk Sampah. Semua sampah domestik baik dari sampah karyawan maupun pegunjung akan dikumpulkan oleh karyawan ke tempat sampah yang berukuran 60 liter. Untuk membedakan tempat sampah yang organik dan anorganik, disediakan 3 tempat sampah yang berbeda. Sumber timbulan sampah anorganik seperti sampah plastik, bungkus makanan, kaca, kertas, kaleng, dan sebagainya. Pengangkutan sampah dilakukan tiap hari oleh petugas kebersihan Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 Dr. R. Soetarto.
Halaman 14
Gambar 2 Bagan Alir Pengelolaan sampah Domestik Sampah
Sampah Anorganik
Sampah Organik
Tempat Sampah Anorganik
Tempat sampah Organik
Daur Ulang
Tidak DapatDaur Ulang
Sampah B3
Tempat Sampah B3
Tempat Penyimpanan Sementara B3
Cleaning Service Pihak Ketiga TPS
Petugas Kebersihan
Depo Sampah Mandala Krida
2.
Air Bersih Penggunaan air bersih untuk kegiatan operasional Rumah Sakit Tk.III
04.06.03 Dr. R. Soetarto berasal dari air tanah dari sumur dangkal yang ditampung ke tandon bervolume 6 x @ 1000 liter. Kebutuhan air bersih tersebut digunakan untuk memasak dan untuk kebutuhan toilet yang disalurkan dengan perpipaan. Untuk mengurangi pertumbuhan bakteri pada tandon air dilakukan upaya pengendalian dan pemantauan yaitu :
Halaman 15
a. Pemberian Chlor Difuser pada tandon penyimpanan air yang diganti tiap 2-3 bulan sekali. b. Pemantauan baku mutu air bersih setiap 3 bulan sekali. (Lampiran : 1) Kebutuhan air bersih dapat dilihat pada perhitungan di bawah ini : Kebutuhan air karyawan
= 10 liter/orang/hari
Jumlah karyawan
= 216 orang
Kebutuhan air total
= 10 liter/orang/hr x 216 orang = 2160 liter/hari = 21,6 m3/hari
Penggunaan air bersih untuk pengunjung dapat dilihat pada hitungan di bawah ini: Kebutuhan air pengunjung
= 5 liter/orang/hari
Jumlah tamu/hari
= 110 orang
Kebutuhan air total
= 5 lt/org/hr x 110 orang = 550 liter/hari
Kebutuhan air total = 2160 lt/hr + 550 lt/hr = 2380 liter/hari = 23.8 m3/hari
3.
Pengelolaan Limbah Cair a.
Domestik.
Limbah cair dihasilkan dari kegiatan MCK karyawan dan pengunjung. Limbah cair kamar mandi dialirkan menuju septictank yang kemudian diteruskan ke Sumur Peresapan (SP). Asumsi besaran air limbah dapat dihitung dengan asumsi 80% air bersih terbuang menjadi air limbah. Sehingga volume harian limbah cair yang dihasilkan = 80% x 2380ltr/hari = 1904 liter/hari Secara lebih jelas pengelolaan limbah cair tersebut disajikan pada gambar di bawah ini :
Halaman 16
Gambar 3 Neraca Penggunaan Air Rumah Tangga Kebutuhan air total 2380 liter/hari
to
Kebutuhan air karyawan= 2160 liter/hari
Kebutuhan air pengunjung 550 liter/hari
Air limbah= 0.8 x 2380= 1904 liter/hari
Septic Tank
Disedot
b.
Limbah Cair Medis Limbah medis cair yang dihasilkan dari R.Pemeriksaan, R.
Laboratorium, dari tempat pencucian alat medis, akan disalurkan ke dalam IPAL menggunakan pipa ke dalam Bak tandon (dalam tanah) dengan konstruksi beton bertulang, dimensi 0.75 x 6 x 1,4 m yang dibangun di sisi timur Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 Dr. R. Soetarto. (Lampiran 3 : Dokumen IPAL RS Dr. R. Soetarto). Pengelolaan limbah cair menggunakan prinsip anaerob menggunakan bakteri pengurai yang ditanam secara rutin. Hasil pengolahan limbah cair kemudian dialirkan menuju bak kontrol yang kemudian akan dialirkan menuju badan air. Untuk memantau keamanan cairan yang dihasilkan dari pengelolaan limbah cair medis di Rumah Sakit maka dilakukan beberapa upaya yaitu : 1.
Menanam ikan pada bak kontrol, apabila ikan dapat
hidup dengan baik dalam bak kontrol tersebut artinya cairan yang dihasilkan cukup aman bagi lingkungan
Halaman 17
2.
Memantau baku mutu air limbah melalui pemeriksaan
inlet maupun outlet air limbah di balai laboratorium kesehatan daerah. Sedangkan limbah cair B3 yang berasal dari unit radiologi di tampung dalam wadah khusus yang kemudian akan diserahkan kepada pihak ketiga.
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sesuai dengan Permenkes No 66 tahun 2016 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit bahwa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SMK3RS adalah bagian dari manajemen rumah sakit secara keseluruhan dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan aktifitas proses kerja di rumah sakit guna terciptanya lingkungan kerja yang sehat, selamat, aman dan nyaman bagi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien,
pengunjung
Keselamatan
Kerja
maupun Rumah
lingkungan Sakit
Rumah
bertujuan
Sakit.
untuk
Pengaturan
terselenggaranya
keselamatan dan kesehatan kerja di Rumah Sakit secara optimal, efektif, efisien dan berkesinambungan. Untuk menjamin terselenggaranya Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit TK III dr. R. Soetarto telah dilaksanakan upaya-upaya konkrit sebagai berikut : a.
Pemeriksaan Kesehatan Karyawan secara berkala setiap 1
tahun sekali (Bagi karyawan di ruangan-ruangan yang beresiko tinggi pemeriksaan kesehatan dilaksanakan setiap 6 bulan sekali misalnya di Ruang Operasi, ICU, Hemodialisa) b.
Perlindungan karyawan dengan fasilitas BPJS Kesehatan
c.
Pengadaan Alat pelindung diri (APD tool) untuk menghindari
terhadap
resiko
infeksi
Nosokomial
disertai
dengan
SPO
penggunaannya. d.
Pengadaan Alat pemadam kebakaran sebanyak 13 unit yang
ditempatkan di tempat terpisah dengan jarak masing-masing tabung lebih kurang 15 m.
Halaman 18
e.
Latihan pengendalian Bahaya Kebakaran Oleh Dinas Pemadam
Kebakaran setiap tahun sekali.
5.
Pengelolaan Limbah B3 Sesuai dengan PP No 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah
bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut limbah B3 adalah zat, energi dan atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan atau penimbunan. Berdasarkan kategori bahayanya Limbah B3 terdiri atas : a.
Limbah B3 Kategori 1
b.
Limbah B3 kategori 2
Berdasarkan sumbernya Limbah B3 terdiri dari a.
Limbah B3 dari sumber tidak spesifik
b.
Limbah B3 dari B3 kadaluarsa, B3 yang tumpah, B3 yang
tidak memenuhi spesifikasi produk yang akan dibuang, bekas kemasan B3 c.
Limbah B3 dari sumber spesifik.
Berdasaran karakteristik limbah B3 terbagi menjadi : a.
Mudah meledak
b.
Mudah menyala
c.
Reaktif
d.
Infeksius
e.
Korosif
f.
Beracun
Limbah B3 Rumah Sakit diantaranya adalah : Lampu TL yang sudah mati, Lampu yang berjenis lampu LED, sisa pelumas genset, sisa botol bekas pembersih lantai, batteray yang sudah mati, Limbah B3 infeksius misalnya kapas, kasa, bekas jarum suntik, obat-obatan kadaluarsa, sisa cairan Halaman 19
pencucian radiologi dan jaringan ditampung di dalam TPS B3 setelah itu diserahkan pada pihak ketiga. Limbah B3 infeksius yang berupa benda tajam dimasukkan ke dalam safety box sebelum diserahkan kepada pihak ketiga. Sedangkan untuk penanganan limbah dari peralatan termometer dan tensimeter air raksa akan dikembalikan (dihapus) ke Kesdam IV/Diponegoro, sehingga tidak dilakukan penyimpanan di TPS Limbah B3 Rumah Sakit Tk.III 04.06.03Dr. R. Soetarto.
Tabel 18 Tabel jenis Limbah B3 yang dihasilkan Rumah Sakit No Jenis 1
Lampu TL
Kegiatan
Perkiraan
Operasional
Jumlah 0.25 kg/
Penerangan
tahun
Kode
Kategori
Karakteristik
B107d
bahaya 2
Mudah menyala
Rumah Sakit 2 3
4
Oli bekas
Genzet
1 ltr/
B 105d
Bateray Kering
Operasional
tahun 0.25
bekas
Puskesmas
kg/1thn
Botol bekas
Pembersihan 2 btl/
Cairan
Lantai
pembersih
Puskesmas
2
Mudah
A102d
1
menyala Reaktif
B3371
2
Mudah
minggu
Menyala
lantai Tabel 19 Tabel jenis Limbah B3 Medis Rumah Sakit No Jenis 1
2
Kegiatan
Perkiraan
Kode
R.Pemeriksaan,
Jumlah 0.01 kg/12
bahaya A338-2 1
stik Infeksius
R.Laboratorium,
bln
Kapas, Kain kasa
R.Tindakan R.Pemeriksaan,
0.01 kg/6
A337-1
Infeksius
pembalut luka,
R.Laboratorium,
bln
tisu bekas.
R.Tindakan.
Alat Suntik
Kategori
1
Karakteri
Halaman 20
3
Alat
Pemeriksaan
termometer,Tensi
Pasien
1 bh/ 2 th
A337-5
1
Beracun
0.05 kg/12
A337-1
1
Infeksius
A338-2
1
Infeksius
meter Air Raksa, yg telah rusak 4
(dikembalikan Sputum,Reagen(pr
R.Laboratorium
Kesdam eparat) IV/Dip) 5
bln
Sarung tangan
R.Pemeriksaan,
0.01 kg/6
bekas pakai
R.Laboratorium,
bln
pemeriksaan
R.Tindakan.
Gambar 4 Alur Penanganan Limbah infeksius
LIMBAH MEDIS TAJAM
R.LABORATORIUM R.PERIKSA
SAFETY BOX
TPS LIMBAH Medis tajam
DIOLAH PIHAKKETIGA YANG DITUNJUK
LIMBAH MEDIS CAIR INFEKSIUS
R.LABORATORIUM R.PERIKSA
6.
BAK TANDON LIMBAH CAIR MEDIS
DIALIRKAN KE Saluran air limbah
Penanganan infeksi Nosokomial Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat dan berkembang saat
seseorang berada di lingkungan suatu fasilitas kesehatan. Contoh dari infeksi nosokomial adalah pasien tertular infeksi yang sumber infeksinya berasal dari lingkungan yang berada di fasilitas pelayanan kesehatan saat menjalani perawatan di faslitas pelayanan kesehatan tersebut. Halaman 21
Infeksi nosokomial ini terjadi di seluruh dunia dan berpengaruh buruk pada kondisi kesehatan di negara-negara miskin dan berkembang. Infeksi nosokomial ini termasuk salah satu penyebab kematian terbesar pada pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit. Terdapat beberapa prosedur dan tindakan pencegahan infeksi nosokomial. Tindakan ini merupakan seperangkat tindakan yang didesain untuk membantu meminimalkan resiko terpapar material infeksius seperti darah dan cairan tubuh lain dari pasien kepada tenaga kesehatan atau sebaliknya. Pencegahan infeksi didasarkan pada asumsi bahwa seluruh komponen darah dan cairan tubuh mempunyai potensi menimbulkan infeksi baik dari pasien ke tenaga kesehatan atau sebaliknya. Kunci pencegahan infeksi pada fasilitas pelayanan kesehatan adalah mengikuti prinsip pemeliharaan hygene yang baik, kebersihan dan kesterilan dengan lima standar penerapan yaitu: a.
Mencuci tangan untuk menghindari infeksi silang. Mencuci
tangan merupakan metode yang paling efektif untuk mencegah infeksi nosokomial, efektif mengurangi perpindahan mikroorganisme karena bersentuhan b.
Menggunakan alat pelindung diri untuk menghindari kontak
dengan darah atau cairan tubuh lain. Alat pelindung diri meliputi; pakaian khusus (apron), masker, sarung tangan, topi, pelindung mata dan hidung yang digunakan di puskesmas dan bertujuan untuk mencegah penularan berbagai jenis mikroorganisme dari pasien ke tenaga kesehatan atau sebaliknya, misalnya melalui sel darah, cairan tubuh, terhirup, tertelan dan lain-lain. c.
Manajemen alat tajam secara benar untuk menghindari resiko
penularan penyakit melalui benda-benda tajam yang tercemar oleh produk darah pasien. Terkait dengan hal ini, tempat sampah khusus untuk alat tajam harus disediakan agar tidak menimbulkan injuri pada tenaga kesehatan maupun pasien. d.
Melakukan dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi instrumen
dengan prinsip yang benar. Tindakan ini merupakan tiga proses untuk mengurangi resiko tranmisi infeksi dari instrumen dan alat lain pada klien dan tenaga kesehatan Halaman 22
e.
Menjaga
sanitasi
lingkungan
secara
benar.
Sebagaiman
diketahui aktivitas pelayanan kesehatan akan menghasilkan sampah rumah tangga, sampah medis dan sampah berbahaya, yang memerlukan manajemen yang baik untuk menjaga keamanan tenaga kesehatan, pasien, pengunjung dan masyarakat.
7.
Penggunaan Energi Energi yang digunakan dalam operasional Rumah Sakit Tk.III 04.06.03
dr. R. Soetarto adalah bersumber dari PLN dan Genset. Besaran daya yang digunakan pada tiap sumber disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 19 Sumber Energi yang digunakan No 1
Jenis
Daya (KVA)
PLN
Pagu 23 KVA,33KvA,14.7 KvA swadaya 23 Kva
2
D.
Genset
15 KVA (dan 150 Kva),3 KvA
Tenaga Kerja Sebagai sebuah kegiatan Rumah Sakit Tk.III 04.06.03Dr. R. Soetarto memiliki
216 karyawan. Adapun rincian tenaga kerja yang dimaksud sebagai berikut: 1. Tenaga Medis Tabel 19 Tenaga Medis No
Jenis Keahlian Dokter
Mil
PNS
Tamu
Jumlah
1
Umum
1
7
1
9
2
Prostodonsi
1
-
-
1
3
Gigi
1
1
2
4
Bedah
2
-
-
2
5
Obsgyn
-
-
2
2
6
Penyakit Dalam
-
-
3
3
7
Anak
1
-
1
2
8
Syaraf
-
-
1
1
9
Mata
-
-
2
2
Halaman 23
10
Anestesi
1
-
1
2
11
Radiologi
1
-
-
1
12
Patologi klinik
-
-
1
1
13
Jiwa
1
-
-
1
Jumlah
29
2. Tenaga Medis Keperawatan Tabel 20 Tenaga Medis Keperawatan No
Jenis Pendidikan
Mil
PNS
Tamu
Jumlah
1
S1 Keperawatan
1
7
3
10
2
D3 Keperawatan
7
20
36
63
3
SPK
19
4
2
25
4
D3 dan D4 Kebidanan
-
6
8
14
5
D3 Gigi dan SPRG
-
2
1
3
6
Juru Rawat PK C
-
-
2
2
7
Juru Rawat PK F
-
1
-
1
8
Asisten Perawat
-
1
-
1
27
41
52
120
Jumlah
3. Tenaga Kesehatan Lainnya
Tabel 20 Tenaga Kesehatan Lainnya No
Jenis Pendidikan
Mil
PNS
Tamu
Jumlah
1
S1 Psikologi
-
1
-
1
2
Apoteker
1
-
4
5
3
SKM
-
1
1
2
4
D4 dan D3 Radiologi
2
3
-
5
5
D3 Perawat Anestesi
1
-
-
1
6
D3 Fisioterapi
1
1
1
3
7
D3 Analis Kesehatan
1
1
1
3
8
D3 Farmasi
2
-
1
3
Halaman 24
9
D3 Gizi
-
-
1
1
10
D3 RM
-
-
5
5
11
SMF
1
-
-
1
12
SMAK
1
-
-
-
Jumlah
10
7
14
30
PNS
Tamu
Jumlah
1
1
2
1
1
5
7
14
4. Tenaga Non Medis Tabel 20 Tenaga Non Medis No
Jenis Pendidikan
Mil
1
S1 Ekonomi
2
D1 Manajemen
3
SMA
4
SMEA
3
1
4
5
SMKK
1
1
2
6
STM
2
1
-
3
7
PGA
1
-
-
1
8
SLTP
2
2
4
9
SD
1
3
4
15
17
37
2
JUMLAH
5
Jam kerja karyawan Senin – Kamis pukul 07.00-15.30, Jumat pukul 07.0015.45, Sabtu 07.30-13.00 Untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja (K3) karyawan non pns, maka pengelola mengikutsertakan semua karyawan pada BPJS Kesehatan. E.
Instalasi Proteksi Pemadam Kebakaran Tindakan preventif pencegahan kebakaran adalah usaha menyadari akan
faktor - faktor yang menjadi penyebab munculnya atau terjadinya kebakaran dan mengambil langkah langkah untuk mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran. Pencegahan kebakaran membutuhkan suatu rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur atas bangunan dan kelengkapannya, pemeriksaan, penyediaan dan penempatan
yang
baik
dari
peralatan
pemadam
kebakaran
termasuk Halaman 25
pemeliharaannya baik dari segi kesiapan pemakaiannya dan kemudahan untuk mencapainya, beberapa sarana dan prasarana untuk mencegah adanya kebakaran adalah penyediaan alat pemadam kebakaran ringan(APAR) sesuai dengan luasan kebutuhan bangunan dibutuhkan 1 tabung APAR kapasitas 3.5 kg DCP di setiap 15 m.
F.
Garis Besar Komponen Usaha dan/atau Kegiatan 1.
Kesesuaian Lokasi dengan Tata Ruang
Operasional Rumah Sakit Tk.III 04.06.03Dr. R. Soetarto yang terletak di Jalan Juwadi No 19 secara administrasi termasuk dalam kelurahan Kotabaru, kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 Dr. R. Soetarto adalah salah satu bentuk pelayanan dalam bidang kesehatan tingkat 2, maka pendirian Rumah Sakit Tk.III 04.06.03Dr. R. Soetarto ini masih sesuai dengan prosedur yang sebagaimana tercantum di Peraturan daerah Kota Yogyakarta No. 1 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta.
2.
Komponen Operasional Kegiatan yang Dapat Menimbulkan Dampak
Lingkungan Adapun operasional kegiatan Rumah Sakit Tk.III 04.06.03Dr. R. Soetarto yang berpotensi menimbulkan dampak bagi lingkungan adalah sebagai berikut:
Tabel 21 Operasional Kegiatan No
Kegiatan
Keterangan
Operasional 1
Pemakaian air sumur untuk
Pemakaian air harian
keperluan domestik karyawan dan
diperkirakan 2,25 m3/hari
pengunjung 2
Mobilitas kendaraan
Lahan parkir tersedia untuk 2 lokasi, lokasi di depan untuk
Halaman 26
kendaraan roda 4 dan di samping untuk parkir motor. 3
Pemakaian energi
Pasokan utama dari PLN sebesar 70.7 KVA dan pasokan daya cadangan dari genset dengan kapasitas 3 KVA x 2.
3.
Kondisi Kualitas air di Lokasi Kegiatan
Pengukuran kualitas air dilakukan di lokasi kegiatan yang diambil dari air sumur. Data-data mengenai hasil pengukuran kualitas air adalah sebagai berikut: a.
Pemeriksaan dari inlet Tabel 20 : Kualitas Air di Lokasi Kegiatan inlet
Parameter
Satuan
Baku Mutu
Sumur
Sumur
Rumah Sakit
Warga
Kimia Warna
Skala TCU
50
10
10
Kekeruhan
Skala NTU
25
0,22
0,22
Zat Padat
mg/L
1500
331
339
pH
-
6,5-9,0
7,31
7,18
Klorida (CI)
mg/L
600
21,21
23,14
Kesadahan
mg/L
500
131,03
145,27
mg/L
10
1,15
3,06
Sulfat (SO4)
mg/L
400
27,549
21,352
Fluorida (F)
mg/L
1,5
0,250
0,667
Nitrit (NO2-N)
mg/L
1,0
0,009
0,011
Nitrat (NO3-N)
mg/L
10
3,858
5,116
Terlarut (TDS)
(CaCO3) Zat Organik (KMnO4)
Halaman 27
Besi (Fe)
mg/L
1,0
0,152
0,158
Mangan (Mn)
mg/L
0,5
0,247
0,071
Sianida (CN)
mg/L
0,1