Drama Anak Gembala Dan Serigala [PDF]

Citation preview

DRAMA SINGKAT “ANAK GEMBALA DAN SERIGALA” NARATOR (elida): Di suatu perbukitan dekat dengan sebuah desa yang indah sekali pemandangannya, ada seorang bocah yang sedang menggembalakan ternak dombanya. Mungkin karena sangat sepi, akhirnya timbul ide nakalnya. PENGGEMBALA (ema): “Tolong..tolong ada serigala..ada serigala !” WARGA (khusna): “Dimana ada serigala?” PENGGEMBALA (ema): “Hehe..tidak tidak aku hanya bercanda. Tadi aku hanya bermimpi bertemu serigala dan memakan kambing-kambingku. ” NARATOR (elida): “Warga kembali masuk ke dalam desa dan pulang kedalam rumahnya masing-masing” PENGGEMBALA (ema): “Hehe…wah asik juga yah, menipu warga dengan berteriak minta tolong dan semua warga desa datang menghampiri aku” NARATOR (elida): Keesokkan harinya, si anak penggembala kembali melakukan hal yang sama seperti yang ia kerjakan kemarin. PENGGEMBALA (ema): “Tolong..tolong ada serigala..ada serigala !” WARGA (khusna) : “Apakah kau bercanda lagi atau ada serigala sungguhan?” PENGGEMBALA (ema): “Hehe..tidak tidak aku hanya bercanda saja!” NARATOR (elida): Namun karena tidak ada apa-apa yang terjadi, para warga desa kembali lagi ke rumah mereka masing-masing. Hari berlalu, tiba-tiba ada kawanan serigala yang sudah mengintai ternak gembalanya dari kejauhan. Dan tanpa kesulitan mereka masuk kedalam kerumunan ternak gembala dan memangsa domba-domba yang sedang memakan rumput. PENGGEMBALA (ema): “Tolong..tolong ada serigala..ada serigala sungguhan! Tolongg… tolongg…ada serigala memakan dombaku..!!, Tolongg!” WARGA (khusna): “ Aku sudah tidak percaya lagi dengan kau penggembala!” NARATOR (elida): Karena merasa dipermainkan olehnya, warga desa tidak ada yang datang menolong si anak penggembala yang ternaknya sudah banyak yang dimakan oleh serigala. Akhirnya ternak si anak penggembala habis di santap oleh gerombolan serigala tersebut.