Drama Isolasi Sosial Putus Cinta [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

drama isolasi sosial



LALA NURMALA (SEBAGAI NARATOR) PRATIWI HANDAYANI (SEBAGAI TIWI) TIO PANNA DAME PANGARIBUAN (SEBAGAI ARBI & PASIEN) NOVI YANTI ANGGRAENI (SEBAGAI MAMAH TIWI) RIA SILVIA (SEBAGAI YANTI & PERAWAT 1) TRI AYU WIDIASTUTI (SEBAGAI DOKTER & PERAWAT 2) Ada seorang gadis bernama TIWI dia sedang menjalani hubungan dengan seorang pria bernama ARBI dia sudah menjalani hubungan cukup lama dan telah akan merencanakan pernikahan. Pada suatu saat ARBI menyuruh tiwi untuk bertemu disuatu tempat untuk membicarakan sesuatu. Tiwi : “ada apa mas tiwi disuruh kesini?” Arbi : “hmm..mas mau ngomong sesuatu mengenai hubungan kita, langsung intinya aja ya de, mas mau menikah (sambil menyerahkan undangannya kepada tiwi),jadi hubungan kita cukup sampai disini aja !” Tiwi : “haaahhh….mas mau menikah??? Mas gila ya? Mas stress ya? Arbi : “ma’afin mas ya de, ini semua bukan kemauan mas tapi kemauan orang tua mas, mas nggak bisa ngelawan” Tiwi : “cukup deh mas, tiwi nggak perlu penjelasan dari mas lagi… mas udah nyakitin hati tiwi. (sambil merobek undangan pernikahan arbi) puas ya mas udah nyakitin tiwi”. Dengan wajah sedih dan kecewa tiwi pun pulang kerumah,dan langsung lari ke kamarnya. Dikamar pun tiwi menangis terus-manerus. mamah : “tiwi kenapa kamu sayang,kok nangis begitu sih..cerita dong sama mamah?” Tiwi : (sambil terisak-isak) “mah tiwi kecewa sama arbi. Dia mau menikah mah sama cewe lain”. Mamah : “ya sudah lah nak, mungkin arbi bukan jodoh kamu. Udah ya kamu jangan nagis lagi”. Dan Setelah beberapa hari berlalu sikap tiwi agak berubah, sebelumnya tiwi adalah anak yang riang, suka bergaul, tetapi sekarang tiwi menjadi anak yang pendiam dan selalu menyendiri.



Pada suatu hari arbi bersama calon istrinya berkunjung kerumah tiwi… Arbi : tok..tok..tok.. Mamah : “iya……eeeeehh…….arbi, silahkan masuk.. Arbi : “iya tante, makasih… Oia,tante..mungkin tiwi udah cerita semuanya sama tante tentang pernikahan arbi, saya mau minta ma’af tante sama tante dan sekeluarga arbi nggak bila ngejalanin hubungan lagi sama tiwi.” Mamah : “iya tante ngerti kok… mungkin kalian bukan jodoh” Arbi : “makasih ya tante…oia tan, kenalin nih calon istri aku” Yanti : “hallo tante.. saya yanti” Mamah tiwi dan yanti pun berjabat tangan. Mamah : “ya udah tante panggil tiwi dulu deh….” Mamah Pergi memanggil tiwi.. Mamah : “tiwi....wi….ada arbi & calon istrinya tuh didepan, temuin gih sana” Tiwi : “tiwi nggak mau mah..” Mamah : “kok gitu sih kamu…nggak boleh begitu loh..” Tiwi : “ya udah mamah ja deh yang temenin, tiwi udah males ketemu arbi” Mamah : “oohh…ya udah deh mamah nggak bakalan maksa kamu, kalau kamu nggak mau ketemu sama arbi” Mamahnya tiwi pun kembali menemui arbi. Mamah : “ma’af ya arbi, tiwi nya lagi nggak mau ketemu,soalnya dia lagi nggak enak badan.” Arbi : “oohh…ya udah nggak apa-apa tante, tante arbi pamit dulu ya…” Mamah : “ooohhhhhh….iya deh, dan tante do’ain semoga pernikahan kalian langgeng ya…” Arbi : “makasih ya tan.” Dan hari demi hari sikap tiwi semakin aneh dia suka menyendiri dikamar sambil menangis, menjadi anak yg pendiam, tidak mau bergaul, tidak mau makan. Akhirya ibunya pun putus asa menghadapi sikap tiwi,dan membawanya kerumah sakit jiwa. Di rumah sakit jiwa.. Dokter : “ehh ibu, kenapa bu?” Mamah : “ini dok, saya mau konsultasi anak saya setelah dia putus dengan pacarnya dan pacarnya menikah,dia menjadi suka mengurung dikamar, menjadi pendiam, tidak mau bertemu lagi dengan teman-temannya. Kenapa ya dok dengan anak saya?” Dokter : “anak ibu jiwanya sedang terganggu, karna sangat terpukul dengan kejadian itu. Mungkin anak ibu harus dirawat dirumah sakit ini agar keadaan nya kembali lagi seperti biasa.’’



Mamah : “baiklah dokter,mungkin ini jalan yang terbaik agar anak saya kembali normal.” Setelah mamah tiwi bersedia anaknya dirawat di rumah sakit,mamah tiwi pun pulang dan meninggalkan tiwi dirumah sakit untuk dirawat. Tiwi dirumah sakit dirawat oleh perawat yang sangat baik dan mungkin bisa membantu tiwi untuk sembuh. Dihari pertama… Perawat 1 : “hai….selamat pagi” Perkenalkan aku RIA,aku perawat disini, nama kamu tiwi ya?’’ Tiwi hanya menganggukan kepalanya. Perawat 1 : “ nama yang cantik ya.. seperti orangnya.” Tiwi hanya terdiam dan meninggalkan si perawat itu. Pada hari ke-2.. tiwi akhirnya merespon dan mau berbicara kepada si perawat.. Perawat 1 : “hai…selamat pagi tiwi” Tiwi : (dengan muka selalu menunduk) pagi.. Perawat 1 : “gimana kabar kamu pagi ini wi?” Tiwi : “baik” Perawat 1 : “tiwi kamu setuju nggak kata orang kalau kita punya masalah tuh harus cerita sama orang yg ada disekitar kita, mungkin dengan kita bercerita, semua masalah yang kita hadapi akan berkurang sedikit dan mungkin juga orang yg mendengarkan cerita kita tau bagaimana solusi menghadapi masalah yg sedang kita hadapi.” Tiwi : “ kalau tiwi cerita sama suster boleh nggak?” Perawat 1 : “tentu boleh dong, suster akan menjadi pendengar yang baik buat tiwi” Tiwi : “ makasih ya sus..” Sus, aku benci banget sama namanya cowo……cowo semuanya cuma bisa nyakitin. Perawat 1 : “tapi kan nggak semua cowo loh nyakitin, ada juga cowo yang baik dan setia..” Tiwi : “ buktinya kenapa pacar aku tega ninggalin aku demi cewe lain” Perawat 1 : “mungkin dya bukan jodoh kamu tiwi, kan yg nentuin jodoh tuh tuhan jadi serahin semuanya sama tuhan. Dari pada kamu bersedih terus disini mendingan aku ajak kamu berkenalan sama suster dan teman-teman kamu yang lain. Kamu mau nggak?” Tiwi : “mau sus..” Perawat 1 : “tiwi kenalin ni suster DIAS , suster ini tiwi.. Perawat 2 : hai tiwi.. salam kenal ya… Tiwi : iya sus, Perawat 1 : “dan tiwi kenalin ni tio pasien dirumah sakit ini juga..” Tiwi : “hai..” Tio : “hai..”



sikap tiwi pun semakin hari semakin berubah dya tidak lagi memikirkan masalah yg dihadapinya,tapi terkadang dya ingat dengan masalahnya itu. Dan tiw pun sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, tiwi pun dijemput oleh mamahnya.. Dokter : “selamat ya bu akhirnya anak ibu bisa pulang juga, tetapi ibu harus selalu memperhatikannya dan jangan lupa meberi dya obat sesuai dengan anjuran” Mamah ; “ terima kasih ya dok, iya saya pasti akan selalu memperhatikannya.” Dan akhirnya tiwi sembuh dan tidak memikirkan lagi masalah yang telah dihadapinya……dia sadar bahwa kehidupan nya sangat berarti karna banyak orang-orang disekitarnya yang masih sayang dan perduli sama dya.