14 0 3 MB
1
2
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
KATA PENGANTAR Puji syukur kami persembahkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan buku “Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi” Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. Buku ini merupakan panduan bagi mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska Riau dalam dalam menunjang matakuliah metodologi Penelitian Kuantitatif dan Statistik dan analisis data dalam penyelesaian skripsi mahasiswa. Dalam penyelesaian buku ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak, terutama Dekan Fakultas Psikologi beserta para Wakil Dekan, yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk menyusun buku ini yang telah memberi motivasi agar terselesainya buku ini. Kami menyadari bahwa buku ini masih banyak kekurangan di sanasini.Untuk itu, kami menerima saran, masukan dan kritik agar penyusunan buku ini lebih sempurna.
Wassalam. Pekanbaru, 5 Januari 2016
Penulis
3
DAFTAR ISI Kata Pengantar ............................................................................................................. Daftar Isi ........................................................................................................................ Modul 1 Pendahuluan.............................................................................................. 5 Modul 2 Statistik Deskriptif ................................................................................... 18 Modul 3 Uji Asumsi dan Reliabilitas ..................................................................... 30 Modul 4 Parametrik: Korelasi dan Regresi .......................................................... 45 Modul 5 Paremetrik: Uji Perbedaan ....................................................................... 80 Modul 6 Statistik Non Parametrik ........................................................................108 Latihan .........................................................................................................................120 Daftar Pustaka ................................................................................................................128
4
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
Modul 1 PENDAHULUAN Materi • • • •
Pendahuluan Variabel dan Tingkat Pengukuran Statistik Parametrik dan Non Parametrik Peta Analisis Data
Pengantar Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk menjawab permasalahan. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki peneliti adalah pemahaman dan penguasaan dalam hal analisis data (kuantitatif).Analisis data kuantitatif biasanya dibantu dengan sofware analisis data, seperti SPSS, SAS, LISREL,MINITAB dan sebagainya.Penguasaan program SPSS (Statistical of Package for Social Science) merupakan suatu keharusan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian kuantitatif.Oleh karena itu, modul ini diharapkan membantu peneliti (mahasiswa) menganalisis data penelitian. Data Menurut Santoso (2003) data adalah informasi yang bersifat numerik yang dapat membantu untuk membuat keputusan yang lebih informatif tentang
5
sesuatu hal tertentu.Data adalah suatu bahan mentah yang jika diolah dapat berubah menjadi informasi yang dibutuhkan (Usman & Akbar, 2008). Tingkatan data ada empat, yaitu: Nominal, Ordinal, Interval dan Rasio.Dalam SPSS, kategori data dibagi menjadi tiga, yaitu Nominal, Ordinal dan Scale (interval dan rasio). Tabel 1.1 Tingkat data Pengukuran Kriteria
Nominal
Ordinal
Interval
Rasio
Ciri
Kategori, penggolongan
Tingkatan, urutan, tidak diketahui jaraknya
Tingkatan, jaraknya sama
Tingkatan, jaraknya sama
Nilai
Tidak ada nilai
Tidak ada nol mutlak
Tidak ada nol ada nol mutlak mutlak
Contoh
SSE, suku
Jabatan, juara 1,2,3
Suhu, IQ 34C
Berat, tinggi 10 kg 1, 67 m
Pengukuran
mode
Median
Mean, SD
Mean, SD
Variabel Variabel merupakan suatu konsep mengenai atribut yang memiliki nilai variasi secara kualitatif/kuantitatif (Azwar, 2007). Nilai variabel dapat berupa data nominal, ordinal, interval dan rasio. Pemilihan variabel penelitian akan memiliki implikasi terhadap model penelitian dan analisis data penelitian. Dalam penelitian kuantitatif dikenal beberapa variabel penelitian, yaitu: 1. Variabel bebas (independent mempengaruhi variabel terikat.
6
variable),
yaitu
variabel
yang
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
2. Variabel terikat (dependent variable), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. 3. Variabel kontrol, yaitu variabel yang dikendalikan dan dibuat konstan sehingga peneliti dapat membuat perbandingan. 4. Variabel moderator, yaitu variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebasa dan terikat. 5. Variabel mediator, yaitu variabel yang menjadi penghubung antara variabel bebas dan variabel terikat. Statistik Parametrik dan Non Parametrik Paramatrik: Prosedur ini dapat digunakan bila asumsi-asumsi parametrik terpenuhi. Menurut Usman dan Akbar, (2008) asumsi statistik parametrik: 1. Data harus berdistribusi normal 2. Data minimal interval 3. Homogen 4. Linear 5. Random (dipilih secara acak) • Kelebihan: Kesimpulan yang dihasilkan lebih kuat dan akurat. • Kelemahan: Data harus memenuhui asumsi-asumsi parametrik dan jumlah sampel > 30 Non Parametrik: Prosedur ini digunakan bila asumsi tersebut tidak terpenuhi/ tanpa menggunakan asumsi statistik. • Kelemahan: Kesimpulan yang dihasilkan lebih lemah dari parametric. • Kelebihan: Semua data dapat dianalisis dan dapat digunakan pada sampel sedikit. 7
mulai Nominal/Ordina l
Interval/Rasio Tipe data Normal
parametrik
Distribusi data > 30
Non Parametrik
0,05/ 0,01 Ha diterima jika Sig ≤ 0,05/0,01
“Engkau tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam hal, yaitu: kecerdasan, semangat keras, kerajinan, ketabahan, , biaya yang cukup dan bersahabat dengan guru”. Imam Asy-Syafi’i
11
Tabel 1.2 Peta Analisis Statistik
Hipotesis Komparatif
Hipotesis Korelasional
Jumlah Variabel • 2 Samples (related)
Parametrik • t-test (related samples)
Non Parametrik • Wilcoxon Paired Test • Sign Test • Friedman
• k-Related Samples
• Anava (repeated measure) • Anakova
Jenis Tes • 2 Samples (independen)
Parametrik • Independen t-test
• k-independen Samples
• Anova Faktorial • Anakova
Jenis Tes • k-related & kindependen samples
Parametrik • Anova Mixed Design
Non Parametrik •
Jenis Tes • 2 Variable
Parametrik • Pearson Product Mommet
Non Parametrik • Spearman Rank Correlation • Kendal Tau
Jenis Tes • k-Variable
Parametrik • Partial Corelation • Multiple Correlation • Path Analysis • Regression
Non Parametrik •
Non Parametrik • Mann Whitney U test • Chi Square • Kruskal Wallis • Median Test • Chi Square
(Sumber: Widhiarso, 2010)
12
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
Cerita Gus Dur Soal NaikKereta Setelah mendapat larangan dari dokternya untuk tidak melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan pesawat terbang, Gus Dur kemudian nekat untuk berpergian jauh menggunakan kereta api. "Anda mau pergi naik kerata api Gus? Memangnya Anda pikir bisa sampai tepat waktu dengan naik kereta api?" ledek si dokter. "Anda jangan meremehkan, kereta itu cepet banget loh!" jawab mantan Presiden RI ke-4 itu. "Kereta api mana yang bisa menandingi kecepatan pesawat terbang?" tanya dokter.
"Oho... Anda jangan salah.Semua kereta api bisa lebih cepat dari pesawat," kilah pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 ini. "Anda mimpi kali. Semua orang juga tahu kalau pesawat itu jelas lebih cepat dibandingkan kereta api," cecar sang dokter. "Wah, Anda salah.Memang sekarang ini pesawat lebih cepat. Tapi itu karena kereta api baru bisa merangkak. Coba kalau kereta api nanti sudah bisa berdiri dan bisa lari. Wuiih..pasti bakalan jauh lebih cepat dari pesawat," jawab Gus Dur, disambut wajah kecut sang dokter. (rhs) Sumber: Okezone.com, Kamis, 07 Januari 2010
13
Nominal Data
Hypothesis of Difference
Hypothesis of Association
Independent Selection (Two or More Measures)
Correlated Selection (Two Measures)
Any Number of Cells
Chi Square
McNemar Test
Coefficient of Contingency
Ordinal Data
Hypothesis of Difference
Independent Selection
Hypothesis of Association
Correlated Selection
Two Measures
More Than Two Measures
Two Measures
More Than Two Measures
MannWhitney U Test
Kruskal-Wallis H Test
Wilcoxon T Tesy
Friedman ANOVA by Rank
Spearmen rS
Gambar 1.2 Pemilihan Analisis Statistik Data Nominal dan Ordinal (Sumber: Sprinthall, 2003:533) 14
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
Interval Data
Hypothesis of Difference
Independent Selection
Hypothesis of Association
Correlated Selection
Two Measures
Twoor More Measures
Two Measures
Twoor More Measures
Two Measures
More Than Two Measures
Independent tTest
One-Way ANOVA of F Ratio
Paired t Ratio
WithinSubjects F Ratio
Pearson r
Multiple R
With Prediction
With Prediction
Regression of Y on X
Multiple Regression
More Than One Independent Variable
Twoor More Measures
Holding One or More Factors Out
Partial Correlation
Gambar 1.3 Pemilihan Analisis Statistik Data Interval (Sumber: Sprinthall, 2003:534) 15
Cuma Takut Tiga Roda RonaldFisher adalah statistisi inggris yang berpengaruh pada abad ke-20.Beliau lahir di Middlesex, Inggris pada 17 Februari 1890.Dia belajar matematika dan fisika di Cambridge.Publikasi Fisher pertama kali mengenai metode Maximum Likelihood,publikasi kedua mengenai penurunan rumus untuk distribusi t, dan publikasi ketiga mengenai koefisien korelasi.beliau juga menemukan Analysis ofVariance (anova) yang kemudian termotivasi untuk menurunkan distribusi F. Fisher meluncurkan buku yang sangat berpengaruh dalam statistika “Statistical Methodsfor Research Workers” pertama kali pada tahun 1925. Pada tahun 1943 beliau mendapat gelar Profesor Genetika di Universitas Cambridge dan dianugerahi gelar bangsawan pada tahun 1952.Fisher meninggal pada 29 Juli 1962 di Adelaide Australia. (sumber:http://brianstat.blogspot.co m/2010/12/ronald-aylmer-fishe.html
16
Suatu hari, saat Abdurarahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI, ada pembicaraan serius.Pembicaraan bertopik isu terhangat dilakukan selesai menghadiri sebuah rapat di Istana Negara. Diketahui, pembicaraan itu mengenai wabah demam berdarah yang kala itu melanda kota Jakarta. Gus Dur pun sibuk memperbincangkan penyakit mematikan tersebut. "Menurut Anda, mengapa demam berdarah saat ini semakin marak di Jakarta Pak?"Tanya seorang menterinya. "Ya karena Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso melarang bemo, becak, dan sebentar lagi bajaj dilarang beredar di Kota Jakarta ini. Padahal kan nyamuk sini cuma takut sama tiga roda...!" (rhs) Sumber: okezone.com, 01 Januari 2010
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
Modul 2 STATISTIK DESKRIPTIF Materi • Analisis Frekuensi dan Deskriptif • Cross Tabulation • Grafik
Pengantar Memahami permasalahan atau fenomena sosial yang berkaitan dengan angka perlu dibekali ilmu statistik deskriptif. Penguasaan statistik deskriptif yang baik membantu kita dalam memahami data lebih baik. Contoh, tingkat kemiskinan Indonesia semakin menurun, tingkat kejahatan di Indonesia semakin meningkat, pendapatan per kapita Indonesia mengalami peningkatan. Bagaimana Anda menjelaskan ini? Pengertian Statistik deskriptif. Statistik ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik data berdasarkan kategori tertentu.Tampilan dalam statistik deskriptif berupa tabel, diagram, histogram, poligon, ukuran pemusatan, dan variasi.Misalkan,60 % kecelakaan lalu lintas di Indonesia disebabkan oleh kesalahan manusia (human factors).
17
Statistik Deskriptif
Sampel
Statistiik inferensial
Populasi
Gambar 2.1 Hubungan Statisik Deskriptif dan Inferensial (Sumber: Santoso, 2003:12) Istilah: •
•
• •
Ukuran Terpusat (Central Tendecy): Suatu ukuran untuk melihat seberapa kecenderungan data memusat pada nilai tertentu. Ukuran ini terdiri dari Modus, Median dan Mean (rata-rata). Ukuran Penyebaran (Dispersion): untuk melihat sejauh mana sebaran/penyimpangan data darinilai pusatnya. Dispersion terdiri dari: range, varians, dan standar deviasi (lihat Output 2.1). Posisi Data: adalah letak suatu data dalam kelompok data. Posisi data terdiri dari kuartil, desil dan persentil. Bentuk Data: bagaimana bentuk data, apakah skewness (menceng ke kanan (+) dan menceng ke kiri (-), kutosis (keruncingan data, dan kenormalan data perbandingan skewness dengan std error of skewnes dan kurtosis dengan std error of kurtosis diantara -2 dan 2. (Trihendardi, 2005).
Analisis Frekuensi Analsis frekuensi merupakan suatu analisiis yang bertujuan untuik mengetahui jumlah kejadian/frekuensi pada suatu variabel katagori (nominal dan ordinal )dan ringkasan data pada variabel skala.
18
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
Contoh Kasus 2.1: Seorang peneliti melakukan penelitian permasalahan yang terjadi pada remaja. Berikut datanya:
survey
Tabel 2.1 Data Survey Sumber Permasalahan pada Remaja No Subjek
Sumber Masalah
Jenis Kelamin
Umur
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Orangtua Teman Teman Pacar Guru Teman Pacar Teman Teman Pacar Pacar Teman Guru Teman Pacar Pacar Pacar Teman Teman Teman
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1
15 16 15 16 17 14 15 14 16 15 14 21 19 19 16 14 16 15 15 15
Keterangan Jenis Kelamin: 1 : pria, 2: wanita
APLIKASI SPSS • • •
Analyze, klik statistic descriptive. Klik frequencie, pilih statistic dan chart. Continue OK. 19
.
Gambar 2.2.Analisis Frekuensi
20
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
Output 2.1 Statistics
Umur N
Valid Missing
Median
20 0 20.0000
Std. Deviation
.86450
Variance
.747
Skewness
-.119
Std. Error of Skewness Kurtosis
.512 -.726
Std. Error of Kurtosis
.992
Range
3.00
Minimum
19.00
Maximum
22.00
Percentiles
25
20.0000
50
20.0000
75
21.0000
Abu Hurairah R.a. Nabi bersabda” bukanlah yang dinamakan kaya itu karena banyaknya harta, tetapi yang dinamakan kaya sebenarnya adalah kekayaan jiwa (H.R. Bukhori & Muslim).
21
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan ringkasan perbandingan variaabel skala sehingga mempermudah melihat karakteristik data yang dinginkan. APLIKASI SPSS • • •
Analyze, klik statistic descriptive. Klik deskriptive pilih option, klik yang diinginkan. Continue Ok.
Output 2.2 Descriptive Statistics N
Range
Mean
Statistic Statistic Statistic Umur
20
Valid N (listwise)
20
3.00 20.3000
Std. Variance Deviation Statistic .86450
Skewness
Statistic Statistic .747
-.119
Kurtosis
Std. Error Statistic .512
-.726
Std. Error .992
Cross Tabulation Analisis crostab merupakan analis yang melihat keterkaitan antarvariabel kategori (nominal dan ordinal). Analisis memudahkan peneliti untuk melihat persilangan data antar variabel kategori. Contoh: gunakan kasus 2.1
22
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
APLIKASI SPSS • • • • •
Analyze, klik statistic descriptive Klik crosstab Masukkan variabel sumber masalah ke kotak row (s) dan variabel jenis kelamin ke kotak colum (s) Chek list display clustered Continue Ok
Output 2.
sumber masalah * jenis kelamin Crosstabulation jenis kelamin pria sumber masalah
orangtua
Count % within jenis kelamin
teman
Count % within jenis kelamin
pacar
Count % within jenis kelamin
guru
Count % within jenis kelamin
Total
Count % within jenis kelamin
wanita
Total
1
0
1
10.0%
.0%
5.0%
6
4
10
60.0%
40.0%
50.0%
1
6
7
10.0%
60.0%
35.0%
2
0
2
20.0%
.0%
10.0%
10
10
20
100.0%
100.0%
100.0%
23
“Setiap musibah yang menimpa seorang mukmin akan menghapus dosa dan kesalahan, walaupun dia hanya terluka karena duri” (H.R.Bukhari).
Interpretasi
24
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
TIPS
Bagaimana kalau kita hanya menganalisis skor atau subjek tertentu saja, seperti pria atau wanita saja dalam suatu penelitian. Aplikasi SPSS (gunakan kasus tabel 2.1) • • • • • •
Data- pilih select case Chek list: is condition is satisfied, klik if Pindahkan variabel jenis kelamin ke kotak sebelah Lalu buat: = 1 (jika kita hanya ingin menganalisis pria, atau 2, untuk wanita) Klik ok dan continue Lihat di data, akan mencoret jenis kelamin wanita
Gambar 2.3. memilih data penelitian 25
TIPS
Apabila kita ingin mengubah data numeric menjadi data kategori, maka kita dapat menggunakan fungsi SPSS, misalkan data kepercayaan terhadap dosen (lihat Bab Korelasi) kita bagi menjadi tiga kategori, tinggi, sedang, dan rendah. Pembagian data dapat menggunakan rumus tertentu atau menggunakan quartile.
Statistics Kepercayaan thd Dosen N
Valid Missing
40 0
Mean
82.45
Median
78.50
Mode
74
Std. Deviation
11.496
Variance
132.151
Minimum
68
Maximum
113
Percentiles
26
25
74.00
50
78.50
75
89.75
Berdasarkan data deskriptif di samping dapat kita buat kategori kepercayaan terhadap dosen menjadi tiga. Misalkan kita gunakan interquartile dalam membagi data.
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
Range > 89 75- 89 < 75
keterangan Tinggi Sedang Rendah
koding 1 2 3
Aplikasi SPSS • •
• • •
Klik Transform- recode into different variable Masukkan variabel kepercayaan terhadap dosen ke numeric variabel dan pada output beri nama dengan KD dan pada label dengan kategori kemudian klik change Klik old and new value. Kemudian isi Range dan new value dan klik add. dan sampai seterusnya Klik continue Beri value pada kategori 1: tinggi, 2 :sedang dan 3: rendah
Gambar 2.4. kategori data 27
Gambar 2.5 kategori data
Perhatikan cara pengisiannya. Ada tiga model range yang diisi sesuai dengan kategori yang kita buat. 1. Range: nilai antara (75-89) 2. Range :lowest (75) 3. Range: highest (89)
Selamat bekerja!! 28
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
Modul 3 UJI ASUMSI DAN RELIABILITAS Materi Uji Asumsi • • • •
Linearitas Normalitas Homogenitas Reliabilitas
Pengantar Statistik parametrik memerlukan uji asumsi yang telah ditetapkan, sementara untuk statistik non-parametrik tidak memerlukan uji asumsi. Secara umum uji asumsi yang digunakan dalam statistik parametrik dapat dilihat pada tabel 3.1: Tabel 3.1 Uji Asumsi Statistik Parametrik Model Analisis korelasi Analisis perbedaan
Program Uji
Kaidah
Ket.
Normalitas
P >0,05
Normal
Linearitas
P≤0,05
Linear
Normalitas Homogenitas varians
P >0,05 P>0,05
Normal Homogen
Ket. Kaidah normalitas tidak terpenuhi (tidak normal), maka analisisnya dapatmenggunakan Statistik Nonparametrik.
29
Penjelasan • Uji Normalitas digunakan untuk melihat sebaran data: apakah berdistribusi normal atau tidak. Distribusi normal dilakukan dengan cara membandingkan data yang diperoleh (observed) dengan data yang berdistribusi normal (expected). Data yang berdistribusi normal berbentu lonceng. Artinya data banyak berada di sekitar mean (ratarata). • Uji Linearitas. Pengujian linearitas digunakan untuk melihat apakah sebuah garis lurus dapat ditarik dari sebaran data dari variable-variabel penelitian.Garis lurus dapat menunjukkan hubungan linear antara variable-variabel penelitian. • Homogenitas. Pengujian homogenitas untuk melihat apakah perbandingan varians antar kelompok sama atau tidak atau apakah kelompok berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama atau tidak. APLIKASI SPSS Ada dua cara dalam Uji Normalitas 1. Cara Pertama
Analyze→Non Parametric Test→1 sample KS Masukkan variabel ke kotak Test Variabel List Klik normal Klik OK (lihat Gambar 3.1 dan Output 3.1) “Ilmu itu didapat dari lidah yang gemar bertanya dan akal yang suka berpikir”. Abdullah bin Abbas r.a.
30
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
Gambar 3.1 Uji Normalitas Output 3.1
Nilai kolmogorovSmirnov Z (KS-Z)
Sig = 0,775 (p> 0,05) berarti datanya normal
31
Motivasi belajar 10
8
6
4
2
Std. Dev = 10,06 Mean = 91,7 N = 40,00
0 70,0
80,0 75,0
90,0 85,0
100,0 95,0
110,0
105,0
Motivasi Belajar
Expected
Observed
2. Cara Kedua Analyze→Descriptive Statistic→Explore Masukkan variabel ke kotak DependentList Klik plots→klik Normality Plot with Test OK(lihat Gambar 3.2 dan Output 3.2)
Gambar 3.2 Uji Normalitas 32
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
Ouput 3.2
Interpretasi
Untuk menguji normalitas dapat menggunakan kolmogorovsmirnov atau Shapiro-Wilk. Dari kedua analisis tersebut diperoleh Signifikansi sebesar 0,200 dan 0,455 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut normal.
Uji Linearitas Analyze Compare mean– means Masukkan Var Independent ke Independent List; Var dependent ke Dependent List Klik Option →Chek list→ Tes Linearity OK. (lihat Gambar 3.3 dan Output 3.3)
33
Gambar 3.3 Uji Linearitas Output 3.3
Interpretasi Lihat linearity dan hasil Signifikansinya sebesar 0,031 (p0,05). Hal ini menunjukkan bahwa varians antara kelompok pria dan wanita tidak berbeda atau sama.
Reliabilitas
Reliabilitas artinya pengukuran (di dalam kuesioner) memiliki konsistensi dengan konstrak yang diukur (Filed, 2009). Untuk pengukuran relibailitas dapat dilakukan beberapa cara, mislakan dengan melihat konsistensi antarwaktu (tes-retest), konsistensi antar tes yang relative sama (parallel tes). Sementara yang paling banyak digunakan adalah pengukuran dengan konsistensi internal oleh alpha Cronbach yang melihat konsistensi antar belahan tes. Berikuk aplikasi analisis relibailitas dengan alpha Cronbach Aplikasi SPSS (silahkan gunakan data pada bagian latihan) 37
Konsistensi internal (Alpha) Analyze→scale→Reliability Analysis tampilan seperti gambar 1) Pindahkan semua item ke box item Pilih Alpha pada box lis item Klik statistic Klik scale if item deleted Continue dan OK
(kamu
harus
mendapat
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001
29.3333
80.733
.673
.885
VAR00002
29.8571
81.429
.685
.885
VAR00003
30.5714
83.457
.630
.887
VAR00004
29.6667
85.033
.680
.886
VAR00005
29.5714
85.957
.503
.894
VAR00006
30.2381
85.990
.536
.892
VAR00007
30.4762
80.762
.718
.883
VAR00008
29.5714
84.157
.594
.889
VAR00009
29.7619
76.290
.691
.885
VAR00010
29.4762
78.462
.661
.886
VAR00011
30.5238
87.662
.481
.894
VAR00012
30.2857
85.814
.521
.893
Reliability Statistics
38
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
Cronbach's Alpha
N of Items
.897
12
Hasil Koefesien Reliabilitas
kolom Corrected Item-Total Correlation itu menunjukan daya diskriminasi item. Jika item memiliki korelasi (positif) tinggi (> 0,3), maka item tersebut layak dipertahankan. Tetapi jika korelasi rendah atau negatif, item tersebut tidak memiliki daya diskriminasi atau salah dalam mengkoding.
Interpretasi Reliabilitas
Berapa reliabilitas yang dapat diterima dalam suatu pengukuran. Beberapa ahli berbeda dalam hal ini. Jika dilihat di beberapa buku dan jurnal nilai 0,7 dan 0,8 untul alpha Cronbach dapat diterima (Field, 2009). Menurut Kline (dalam Field, 2009) untuk kognitif tes reliabilitas yang dapat diterima sekitar 0,8 dan untuk tes ability dan skala psikologi sekitar 0,7.beberapa yang hal yang diperhatikan dalam menganalisis relibilitas yantu karakter konstrak psikologi apakah bersifat unidimensional (mengukur satu factor) atau multidimensional (beberapa factor). Selain itu, pemberian skor untuk item favorable dan unfavorable harus dibedakan sehingga tidak berpengaruhi pada daya beda aitem dan reliabilitasnya. Salah satu cara meningkatkan reliabilitas adalah menghilangkan item yang memiliki daya diskriminasi rendah (1 variabel Path Analisis dan Model : korelasi yg bertujuan membangun suatu model teoritis, terdiri banyak variabel. Korelasi Pearson Product Moment (Dua Variabel) Korelasi Pearson merupakan analisis korelasi parametrik. Korelasi pearson digunakan bila kedua variabel memiliki data minimal interval. 47
Kasus 4.1: Seorang peneliti melakukan penelitian tentang kepercayaan terhadap dosen dan motivasi belajar mahasiswa.Penelitian dilakukan di Fakultas Psikologi UIN Suska Riau dengan jumlah sampel 40 mahasiswa (Data dikumpulkan dengan menggunakan dua skala, yaitu skala kepercayaan terhadap dosen dan motivasi belajar. Jenis skala yang digunakan adalah skala Likert dengan 4 alternatif jawaban (SS= Sangat Setuju, S= Setuju, TS = Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju). Adapun hipotesis penelitian ini: Ada hubungan
positif antara kepercayaan terhadap dosen dengan motivasi belajar mahasiswa. Semakin tinggi kepercayaan terhadap dosen, maka semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa. (korelasi). Tentukan hipotesisnya apakah diterima atau ditolak? Data 1: No Sbjk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
48
Kepercayaan Thd Dosen 77 78 79 84 69 76 68 84 74 99 89 73 92 113 81 101 86 74 98 68
Motivasi Belajar 90 87 86 97 98 97 68 102 108 110 104 100 103 103 97 95 89 96 99 101
No Sbjk 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Kepercayaan Thd Dosen 100 96 90 86 108 74 88 90 68 70 80 86 76 78 74 78 70 77 74 72
Motivasi Belajar 99 106 84 90 86 84 92 94 91 97 90 95 80 80 79 79 76 80 76 79
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
Aplikasi SPSS Langkah-langkah Buka program SPSS Buat nama variabel di kolom variabel view (bawah kiri) Input data Pilih analyze :correlate--- bivariate Masukkan kedua variabel ke kotak variabel Pilih; Pearson (two tailed untuk hipotesis tidak berarah atau one tailed untuk hipotesis berarah) Klik option: pilih mean dan Standar Deviasi kontinue OK
Gambar 4.1 Analisis Data Korelasi Pearson
49
Output4.1 Descriptive Statistics Mean Kepercayaan terhadap dosen motivas i belajar
Std. Deviation
N
82,45
11,496
40
91,68
10,062
40
Nilai r Nilai signifikansi (p)
Korelasi signifikan di level 0,01 karena nilai p< 0,01, jika nilai p> 0,01 dan masih dibawah 0,05, maka level signifikan pada 0,05.
Berdasarkan output diatas diperoleh: (r(38)= 0,416, p= 0,008 (p< 0,05). Kesimpulannya:Hipotesis diterima (p < 0,05), artinya ada hubungan positif antara kepercayaan terhadap dosen dengan motivasi belajar mahasiswa. Semakin tinggi kepercayaan terhadap dosen, maka semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa.
50
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
Bila ingin mengetahui sumbangsih variibel X terhadap Y dapat digunakan rumus koefisien penentu (coeffecient of determinant).Koefesien penentu adalah sejauh mana variabel X dapat menjelaskan variabel Y. Hasil koefesien penentu berupa persen. Rumus :
KP = r²
Dari data diatas diketahui r= 0,416 KP= 0,416² = 0,173 x 100%= 17,3% Jadisumbangsih variabel x terhadap y adalah 17,3%, sisanya 82,7% ditentukan variabellain. Mencari Sumbangan Aspek/Komponen Variabel Bebas Menurut Widhiarso (2010) untuk mencari sumbangan per aspek atau komponen variabel X terhadap Y, maka perlu langkah-langkahsebagai berikut: Caricross product setiap komponen VI (kepercayaan terhadap dosen: ability dan integrity) dengan VD (motivasi belajar) Caranya:tekan Analyze, Correlation,Bivariate. Masukkan variabel ability, integrity, motivasi belajar) Pada menu option, beri tanda pada
Cross-product deviations and covariances Langkah selanjutnya adalah mencari bobot tiap komponen (b) yang dapat diketahui melalui analisis regresi. Klikanalyze, pilih menu regression, kemudian linier. Masukkan VD (motivasi belajar) dalam dependent, dan ability dan integrity dalam independent. Rumus
𝒃𝒙.𝑪𝒓𝒐𝒔𝒔𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒄𝒕.𝑹² SExi = 𝑹𝒆𝒈𝒓𝒆𝒔𝒔𝒊𝒐𝒏 51
Keterangan:
b CP Regression R2
= koefisien b komponen x = cross product komponen x = nilai regresi = sumbangan efektif total.
Latihan Gunakan kasus 4.1 Aspek kepercayaan terhadap dosen terdiri dari dua aspek, yaitu ability dan integrity.Tujuannya adalah berapa sumbangan efektif aspek-aspek kepercayaan terhadap dosen terhadap motivasi belajar. Berikut datanya: No Sbjk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
52
Ability
Integrity
40 42 38 41 39 38 35 42 38 48 45 35 50 58 41 50 40 40 48 38
37 36 41 43 30 38 33 42 36 51 44 38 42 55 40 51 46 34 50 30
No Sbjk 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Ability
Integrity
50 45 55 42 56 36 44 45 36 40 42 47 44 39 36 40 35 38 42 40
50 51 35 44 52 38 44 45 32 30 38 39 32 39 38 38 35 39 32 32
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
APLIKASI SPSS Untuk Membuat Scatter Plot Klik graphs pilih scatter. Bila scatterplot muncul pilih simple, klik define. Letakkan variabel independen ke X axis dan variabel dependen ke Y axis. Klik Ok 120
110
100
90
motivasi belajar
80
70
60 60
70
80
90
100
110
120
Kepercayaan terhadap dosen
Pearson Product Moment (Interkorelasi) Interkorelasi merupakan analisis korelasional yang melibatkan dua variabel.Tujuan analisis ini untuk mengetahui hubungan yang terjadi antarvariabel yang ada dalam penelitian. Kasus 2: Seorang peneliti melakukan penelitian tentang kepercayaan terhadap dosen, motivasi belajar, umur, dan suasana belajar mahasiswa.Penelitian dilakukan pada 20 mahasiswa.Data dikumpulkan denga menggunakan tiga 53
skala, yaitu kepercayaan terhadap dosen, motivasi belajar, dan suasana belajar.Peneliti ingin melihat hubungan antarvariabel yang ada dalam penelitian tersebut. Data 2 No Sbjk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kepercayaan Thp Dosen 80 78 79 85 69 76 68 102 101 100 100 90 92 113 81 101 86 74 98 68
Motivasi Belajar 90 87 86 97 98 97 68 102 108 110 104 100 103 103 97 95 89 96 99 101
Suasana Belajar 99 90 100 90 100 78 70 110 115 118 90 95 100 115 90 100 98 89 107 100
Umur 20 21 20 22 21 21 21 19 19 20 20 21 19 19 20 20 21 20 21 21
APLIKASI SPSS Langkah-langkah Buka program SPSS Buat nama variabel di kolom variabel view (bawah kiri) 54
Aplikasi SPSS pada Penelitian Psikologi
Input data Pilih analyze :correlate--- bivariate, pilih pearson Masukkan semua variabel ke kotak variabel Klik option: pilih mean dan Standar Deviasi :kontinue Klik OK
Output 4.2 De scri ptive Statistics Mean Keperc ayaan terhadap dosen motivasi belajar suasana belajar umur
St d. Deviat ion
N
87,05
13,292
20
96,50 97,70 20,30
9,293 12,035 ,865
20 20 20
Correlations
Kepercayaan terhadap dosen motivasi belajar
suasana belajar
umur
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Kepercayaan terhadap dosen 1 . 20 ,589** ,006 20 ,675** ,001 20 -,583** ,007 20
motivasi belajar ,589** ,006 20 1 . 20 ,682** ,001 20 -,406 ,076 20
suasana belajar ,675** ,001 20 ,682** ,001 20 1 . 20 -,547* ,012 20
umur -,583** ,007 20 -,406 ,076 20 -,547* ,012 20 1 . 20
**. Correlation is s ignificant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is s ignificant at the 0.05 level (2-tailed).
55
Interpretasi: Berdasarkan analisis data diperoleh output, yang berkaitan statistik deskriptif dan nilai korelasi. Pada hasil statistik deskriptif menunjukkan bahwa setiap variabel terdapat nilai mean (rata-rata) dan standar deviasi. Sementara untuk output korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan terhadap dosen dengan motivasi belajar (r=0,589, p