EDIT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kajian Tatanan Lahan Dan Bangunan Dunia Bangunan BSD City



Winda Aprilliyanti , Ir. Ika Ratniarsih, MT Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya [email protected]



ABSTRAK Bumi Serpong Damai (BSD City) merupakan kawasan yang diciptakan sebagai kota terencana penunjang Jakarta yang sudah dikembangkan sejak lama. Dengan perencanaan urban yang matang, kota mandiri yang lokasinya tidak jauh dari Ibukota Jakarta ini berkembang sangat pesat, salah satunya adalah area komersial di mana Dunia Bangunan ini didirikan. Di era modern ini muncul banyak permasalahan dikota besar seperti kepadatan penduduk yang sangat tinggi, lahan terbuka hijau semakin berkurang, serta banyak sekali ditemukan bangunan yang menggunakan Air Conditioning (AC) akan menimbulkan global warming. Penerapan Arsitektur Hijau sangat diperlukan untuk menciptakan bangunan modern yang ramah lingkungan serta tetap mengedepankan fungsi dari bangunan tersebut. Penulisan jurnal yang berjudul Kajian Tatanan Lahan Dan Bangunan Dunia Bangunan BSD City ini berguna untuk lebih memahami tentang penerapan Arsitektur Hijau dan Arsitektur Simbolis pada suatu bangunan modern. Pada pembahasan mencakup beberapa aspek seperti lokasi, tatanan lahan, tampilan bangunan serta penjelasan visual berupa gambar. Dalam penulisan jurnal ini, penulis menggunakan metode penelitian berupa studi deskriptif yaitu penelitian dengan obyek yang serupa sehingga lebih relevan. Bangunan yang berfungsi sebagai showroom dan kantor yang mengakomodir kebutuhan dan bisnis ini dirancang agar dapat terlihat representatif dengan fungsi bisnis, namun tetap dapat beradaptasi dengan iklim tropis. Bentuknya yang unik dengan mengkombinasikan gaya tropis, dinamis, modern, dan ikonik merupakan salah satu respon dari arsitek dalam memfasilitasi bangunan yang tergolong tinggi di kawasan komersial. Kata Kunci : Kota, Dunia Bangunan, Arsitektur Hijau, Modern



ABSTRACT Bumi Serpong Damai (BSD City) is an area created as a planned city supporting Jakarta which has been developed for a long time. With mature urban planning, independent cities located not far from the capital city of Jakarta are growing very rapidly, one of which is the commercial area where the World Building was founded. In this modern era, there are many problems in big cities such as very high population density, diminishing green open land, and many found buildings that use Air Conditioning (AC) will cause global warming. The application of Green Architecture is very necessary to create modern buildings that are environmentally friendly and still prioritize the functions of these buildings. Journal writing entitled Study of Land and Building Arrangements of the World Building BSD City is useful to better understand the application of Green Architecture and Symbolic Architecture to a modern building. The discussion covers several aspects such as location, land order, building appearance and visual explanation in the form of images. In writing this journal, the author uses a research method in the form of a descriptive study that is research with similar objects so that it is more relevant. A building that functions as a showroom and office that accommodates needs and business is designed to be able to look representative with business functions, but still be able to adapt to the tropical climate. Its unique form by combining tropical, dynamic, modern and iconic styles is one of the responses from architects in facilitating buildings that are classified as high in the commercial area. Keywords : Cities, World Buildings, Green Architecture, Modern



1



PENDAHULUAN



Gambar 1. Tampak Dunia Bangunan BSD City Sumber : http://housingestate.id/read/2019/01/07/komersialisasi-arsitektur-komersial/ (Diakses 20 Maret 2019 , 18:00) Bangunan komersial umumnya dirancang dengan kekhasan arsitektur yang mudah diingat (ikonik) dan mewakili identitas inisiatornya. Sebuah bangunan yang ikonik juga dapat disebut dengan Arsitektur Simbolis. Arsitektur Simbolisme adalah sebuah perihal pemakaian simbol atau lambang untuk mengekspresikan ide-ide secara arsitektural yang akan dapat diperlihatkan melalui jati diri suatu karya arsitektur sekaligus mempunyai makna dan nilai-nilai simbolik yang dapat dihasilkan melalui bentuk, struktur dan langgam. Konsep arsitekur ini cocok digunakan untuk melambangkan suatu kejadian atau peristiwa kedalam suatu bentuk bangunan. Sehingga bangunan itu bisa menjadi ikon atau simbol tempat dimana arsitektur itu didirikan. Dunia Bangunan merupakan area komersial yang berlokasi di Jl. Kapten Soebijanto Djojohadikoesoemo,BSD City, Serpong, Tangerang Selatan. Dunia Bangunan BSD City berfungsi sebagai showroom dan kantor yang mengakomodir kebutuhan dan bisnis klien, serta mewadahi beragam kegiatan perkantoran yang berada dalam bangunan 8 lantai ini sebagai kantor sewa. Dunia Bangunan dapat terlihat representatif dengan bisnis klien, namun tetap dapat beradaptasi dengan iklim tropis. Bentuknya yang unik dengan mengkombinasikan gaya tropis, dinamis, modern, dan ikonik merupakan salah satu respon dari arsitek dalam memfasilitasi bangunan yang tergolong tinggi di kawasan tersebut. Massa bangunan Dunia Bangunan sendiri menjadi focal point di lingkungan sekitar, karena menghadirkan bentuk yang ikonik dinamis. Dari sisi fungsi, bentuk ini juga menghadirkan penampilan fasad yang mengkombinasikan material kaca dan dinding solid. Kombinasi kedua material itu masih dipadukan lagi dengan desain fasad yang sengaja dibuat berlapis-lapis sebagai teritis terhadap hujan dan matahari, sekaligus memperkuat konsep bangunan tropis pada proyek ini. Tidak hanya itu, bentuk ikonik ini juga didesain oleh ANDParsitek untuk menjadikan bangunan ini low maintenance.



Gambar 2. Bentuk Ikonik Dunia Bangunan BSD City Sumber : http://housingestate.id/read/2019/01/07/komersialisasi-arsitektur-komersial/ (Diakses 20 Maret 2019 , 18:15) 2



KAJIAN PUSTAKA Bangunan komersial, merupakan bangunan yang direncanakan untuk mendatangkan keuntungan bagi pemilik maupun penggunanya. Fungsi komersial meliputi perdagangan seperti ruang kantor sewa, hotel, gudang, pertokoan, supermarket, pusat perbelanjaan dan layanan jasa seperti service, laundry. Untuk lebih menarik sebaiknya bangunan komersial ini merupakan hasil karya arsitektur sehingga mempunyai nilai (niaga) tinggi yang dapat disewakan ataupun diperjual belikan. Untuk menunjang keberhasilan fungsinya, perancangan bangunan komersial perlu mempertimbangkan berbagai aspek yang meliputi : 1. Pencitraan (brand image) 2. Nilai ekonomis 3. Lokasi Strategis 4. Prinsip keamanan bangunan 5. Prinsip kenyamanan bangunan 6. Kebutuhan jangka panjang 7. Kondisi, potensi dan karakter kawasan 8. Kondisi sosial budaya masyarakat psikologis. 9. Perkembangan teknologi Adapun gaya arsitektur yang diterapkan pada bangunan komersial Dunia Bangunan BSD City yaitu Arsitektur Simbolisme dan Arsitktur Hijau. Arsitektur Simbolisme adalah sebuah perihal pemakaian simbol atau lambang untuk mengekspresikan ide-ide secara arsitektural yang akan dapat diperlihatkan melalui jati diri suatu karya arsitektur sekaligus mempunyai makna dan nilai-nilai simbolik yang dapat dihasilkan melalui bentuk, struktur dan langgam. Sedangkan Arsitektur Hijau adalah suatu pendekatan perencanaan bangunan yang berusaha untuk meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Berkaitan dengan tatanan lahan Dunia Bangunan, menurut Setyo Soetiadji (Soetiadji S, 1986) orientasi adalah “suatu posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang dasar, arah mata angin, atau terhadap pandangan seseorang yang melihatnya. Dengan berorientasi dan kemudian mengadaptasikan situasi dan kondisi setempat, bangunan kita akan menjadi milik lingkungan. Jenis orientasi menurut Setyo Soetiadji adalah : a. Orientasi terhadap garis edar matahari yang merupakan suatu bagian yang elemen penerangan alami. b. Orietasi pada potensi-potensi terdekat, merupakan suatu orientasi yang lebih bernilai pada sesuatu, bangunan dapat mengarah pada suatu tempat atau bangunan tertentu atau cukup dengan suatu nilai orientasi positif yang cukup membuat hubungan filosofisnya saja. Terkait bentuk dari Dunia Bangunan BSD City, berdasarkan Arsitag, dalam desain arsitektur, focal point adalah elemen yang menarik perhatian karena lebih dramatik daripada elemen lainnya. Focal point tidak harus berupa dinding dengan cat lebih gelap ataupun dengan warna lebih mencolok dari dinding lainnya. Focal point bisa berupa elemen kecil seperti furnitur, lampu, karya seni, bahkan karpet dan keramik. Konsep utamanya adalah focal point harus mampu menjadi fokus dalam ruang.



METODE PENELITIAN



Pada jurnal tentang Kajian Tatanan Lahan Dan Bangunan Dunia Bangunan BSD City penulis mengunakan metode Kualitatif dan Kuantitatif dalam pembahasan jurnal ini, metode ini dipilih agar mudah dipahami urutan dalam mendiskipsikan secara detail mengenai tatanan lahan pada banguna Dunia Bangunan BSD City. Data ini diperoleh dari data-data literature yang dapat diakses pada situs Wikipedia, E-journal,e-architect dan sumber terpercaya lainnya sebagai bahan untuk mengulas Tatanan Lahan, Tatanan Bentuk dan Tatanan Ruang pada bangunan tersebut.



3



TEKNIK PENGUMPULAN DATA



Metode Literatur : berupa pengumpulan data literatur tentang datamenganalisa atau tambahan data yang dapat diperoleh dari berbagai macam sumber tertulis.



PEMBAHASAN 1. TATANAN LAHAN A. SIRKULASI 



Main Entrance dan Side Entrance



Gambar 3 Penempatan Main Entrance dan Side Entrance Sumber : https://www.archdaily.com/899012/dunia-bangunan-andparsitek ( diakses 20 Maret, 18:45 ) (+) Letak main entrane berada sisi sebelah barat yang langsung menghubungkan ke jalan besar sehingga mudah dijangkau oleh kendaraan umum maupun pribadi dan mudah dikenali dari jalur utama. Menghadap langsung ke arah jalur utama. Menyesuaikan dengan arah pergerakan lalu lintas. (-) Hanya memiliki satu pola sirkulasi saja yaitu hanya terdapat main entrance, tidak memiliki side entrance sebagai alternative sirkulasi pada tapak







Dropping Area & Loading Dock



Gambar 4 Pola Dropp Off Area dan Loading Dock Sumber : https://www.archdaily.com/899012/dunia-bangunan-andparsitek ( diakses 20 Maret, 18:50 ) 4



(+) Letak Dropp Off Area yang berada di Pintu Utama bangunan mempermudah akses pengunjung untuk masuk ke dalam lobby gedung (+) Memiliki area Loading Dock yang terhubung langsung dengan gudang memungkinkan proses bongkar muat barang secara cepat (-) Mengikuti pola sirkulasi yang sama dengan pengguna lainnya ntuk mengakses Dropp Off Area dan Loading Dock, sehingga memungkinkan terjadinya kepadatan 



Pola Sirkulasi



Gambar 5. Pola Sirkulasi Tapak Sumber : https://www.archdaily.com/899012/dunia-bangunan-andparsitek ( diakses 20 Maret, 18:59 ) (+) Pola Sirkulasi tapak Dunia Bangunan BSD City berbentuk Grid sesuai dengan fungsi komersial yang memudahkan akses pengunjung dimana jalan kendaraan dan pedestrian dibuat lurus dan berbelok dengan teratur. Pola ini sesuai dengan tapak yang luas dan datar. Penggunaan lahan menjadi efesien. Mengarah langsung ke tempat yang di tuju melalui jalan yang segaris lurus dengan sumbu bangunan sebagai penjelas arah suatu bangunan.



(-) Pola ini monoton, dimensi bangunan tampak menjadi lebih kecil 



Pola Parkir



Gambar 6. Pola Parkir pada tapak Sumber : https://www.archdaily.com/899012/dunia-bangunan-andparsitek ( diakses 20 Maret, 19:10 ) ( + ) Akses parkir bagi pengunjung maupun karyawan sangat mudah dijangkau. Di kawasan Dunia Bangunan BSD City area parkir dibagi menjadi 4 yaitu, parkir mobil depan area dropp off, parkir sisi timur untuk aktifits servis dan kendaraan karyawan, Parkir mobil di dalam bangunan yang dikhususkan untuk pengunjung, serta parkir kendaraan roda dua di sisi selatan. ( - ) Kapasitas parkir sisi timur kapasitasnya sangat terbatas karena tergabung dengan kendaraan servis lainnya



5



B. TATANAN MASA







Orientasi, View dan Fokal Poin



U



Gambar 7. Orientasi Bangunan Sumber : https://www.archdaily.com/899012/dunia-bangunan-andparsitek ( diakses 20 Maret, 19:16 )



Gambar 8. Fokal poin Dunia Bangunan BSD City Sumber : https://www.archdaily.com/899012/dunia-bangunan-andparsitek ( diakses 20 Maret, 19:17 ) (+) Orientasi menghadap jalan atau keluar. Wajah bangunan menghadap sepanjang sisi utara hingga sisi barat yang merupakan jalan utama. Dari sisi utara dan barat inilah bentuk ikonik Dunia Bangunan dapat terlihat dengan baik. (+) Massa bangunan Dunia Bangunan sendiri menjadi focal point di lingkungan sekitar, karena menghadirkan bentuk yang ikonik dinamis (-) Tidak memiliki view through site pada tapak Dunia Bangunan



C. ZONIFIKASI (+) Penerapan zonifikasi pada tapak maupun gedung Dunia Bangunan BSD City untuk kegiatan pengunjung dan karyawan yang baik (-) Pada Lantai dasar tidak memiliki zona privat 6



Zona Transisi



Zona Publik



Lantai 5-8 : Zona Privat



Lantai 3 dan 4 : Zona Transisi Lantai 1 dan 2 : Zona Publik



Gambar 8. Fokal poin Dunia Bangunan BSD City Sumber : https://www.archdaily.com/899012/dunia-bangunan-andparsitek ( diakses 20 Maret, 19:25)



7



KESIMPULAN







Bentuk bangunan dari Dunia Bangunan BSD City telah sesuai dengan penerapan Arsitektur Simbolis dan Arsitektur Hijau karena telah memenuhi aspek-aspek perancangan dengan konsep tersebut.







Pentingnya pengaturan pola parkir yang baik dapat berpengaruh pada kegiatan yang ada di dalam gedung komersial, karena kepadatan pada main entrance dapat diminimalisir.







Perlunya side entrance pada tapak untuk mempermudah akses ke dalam bangunan, dan untuk menghidnari kepadatan di area parkir







Bentuk bangunan yang ikonik terlihat seperti sebuah kapal besar telah menjadikan Dunia Bangunan BSD City sebagai fokal point di wilayah sekitar







Zonifikasi Lahan sudah sesuai dengan adaptasi lahan terhadap lingkungan sekitar dan jalan raya



SARAN Penambahan side entrance pada gedung komersial sangat diperlukan agar dapat menjadi akses alternative bagi pengunjung maupun karyawan. Dengan tanpa adanya side entrance maka kepadatan sirkulasi dapat terjadi sewaktu-waktu. Letak side entrance pun harus diperhatikan dengan baik agar tidak mengganggu main entrance yang telah ada.



DAFTAR PUSTAKA Ernst Neufert. 1996.Data Arsitek, Edisi 33, Jilid 1. Francis D.K. Ching, Bentuk,Tatanan, buku Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan (1984 : hal 249) http://housingestate.id/read/2019/01/07/komersialisasi-arsitektur-komersial/ 2019 , 18:00)



(Diakses 20 Maret



https://www.archdaily.com/899012/dunia-bangunan-andparsitek ( diakses 20 Maret, 18:45 ) https://loading-dock-langperdana.blogspot.com/2015/09/loading-dock-yard.html, diakseS 20 Maret 2019, 18:57). https://www.google.com/maps/@6.2965767,106.6641368,3a,90y,113.34h,99.43t/data=!3m6!1e1!3m4!1sVZLzz5MlbPfgY0c2JiZL MQ!2e0!7i13312!8i6656 ( Diakses 20 Maret 2019, 19:03)



8