Efektivitas Birthing Ball Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EFEKTIVITAS BIRTHING BALL TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I ABSTRAK Nyeri persalinan merupakan pengalaman tidak menyenangkan dan menakutkan bagi ibu yang melahirkan. Nyeri yang terjadi dapat menimbulkan rasa takut, kelelahan dan trauma persalinan pada ibu. Nyeri pada kala I persalinan merupakan nyeri yang berat dengan waktu yang lebih lama, untuk itu perlu diperhatikan penanganan untuk mengatasi nyeri pada kala I persalinan. Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan nyeri persalinan baik secara farmakologi maupun non farmakologi. Metode non farmakologi yang dapat dilakukan salah satunya dengan relaksasi nafas dalam dan distraksi dengan birthball. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan birthing ball terhadap penurunan skor nyeri pada Ibu bersalin kala I fase aktif di klinik bersalin. Artikel ilmiah ini menggunakan studi literatur (literature review), menggunakan jurnal penelitian yang berkaitan dengan efektivitas latihan birthing ball terhadap penurunan nyeri persalinan kala I. Terdapat perbedaan yang signifikan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu yang melakukan latihan birth ball dengan yang tidak melakukan latihan birth ball, artikel ilmiah ini akan membahas tentang : efektivitas latihan birthing ball dan penurunan nyeri persalinan kala I. Kata kunci : efektivitas birting ball, penurunan nyeri persalinan kala I hidup dan AKI di negara maju 16 per



PENDAHULUAN Angka kematian ibu dan Angka Kematian



Bayi



beberapa



status



merupakan kesehatan



indikator masyarakat.



Dewasa ini AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data World H e



100.000 kelahiran hidup. AKI di Asia Timur 33 per 100.000 kelahiran hidup, Asia Selatan 190 per 100.000 kelahiran hidup, Asia Tenggara 140 per 100.000 kelahiran hidup dan Asia Barat 74 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014). 2



alth Organization (WHO) pada tahun 2013



Masih tingginya Angka Kematian



Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia 210 per



Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)



100.000 kelahiran hidup, AKI di negara



serta lambatnya penurunan angka kematian



berkembang 230 per 100.000 kelahiran



tersebut, dapat dilihat dari hasil Survei



Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI).



rahim melalui jalan lahir atau cara lain



SDKI 2007 AKI 228/100.000 KH dan AKB



dengan atau tanpa bantuan (Murray dan



34/1.000 KH. Sedangkan hasil SDKI 2012



Mckinney, 2014). Proses persalinan normal



AKI 359 per 100.000 KH dan AKB 32 per



dimulai dengan kontraksi uterus



1000 KH. Hal ini menunjukan bahwa AKI



merupakan kekuatan untuk mendorong janin



dan



dan mengerang. Kontraksi uterus adalah



AKB



di



peningkatan



Indonesia dibanding



mengalami sebelumnya



kontraksi otot rahim saat persalinan.1



sedangkan target yang diharapkan oleh Millenium Develepment Goal`s ( MGD’S ) pada tahun 2015 AKI akan turun menjadi 102 /100.000 KH dan AKB 23/1000 KH. (Depkes,2012).2



yang



Nyeri



persalinan



terjadi



ketika



kontraksi ada dan hilang setelah kontraksi. Intensitas



nyeri



sangat



individual,



dipengaruhi oleh persepsi, dukungan mental, persalinan persalinan, dan teknik manajemen



Menurut data WHO, sebanyak 99%



nyeri. Dalam proses persalinan, mengalami



kematian ibu akibat masalah persalinan atau



rasa sakit dianggap sebagai yang paling



kelahiran. Angka kematian yang tinggi



tidak



umumnya disebabkan masih kurangnya



menakutkan oleh ibu. Rasa sakit dapat



pengetahuan



dan



mempengaruhi kondisi ibu menjadi lelah,



kehamilan,



takut, khawatir, dan stres (Floris dan



tentang



penanggulangan



sebab



komplikasi



menyenangkan



Irion,2012).



bersalin dapat disebabkan karena adanya 3



kontraksi uterus dan dapat menyebabkan



terlambat,



persalinan yang lama (Adam, EberhardGran



terlambat



mengambil



&



ibu



terlambat



manajemen nyeri persalinan diperlukan



membawa ke tempat pelayanan kesehatan,



untuk menghindari kondisi yang tidak



dan terlambatnya tenaga medis memberikan



terduga. Ini bisa menjadi manajemen nyeri



pertolongan



farmakologis



dan



melahirkan,



persalinan



(Prawirohardjo,



2009).2



2012).



dan



Oleh



melemahkan



keputusan dalam memberikan pertolongan hamil



Eskild,



dapat



paling



persalinan dan nifas. Selain itu, kematian ibu



yaitu



Stres



bahkan



karena



itu,



non-farmakologis.



Manajemen nyeri nonfarmakologis adalah Persalinan adalah proses produk



konsepsi yang cukup bulan (janin dan plasenta) atau yang dapat hidup di luar



metode tanpa menggunakan obat, dengan tidak memperlambat proses persalinan dan tidak menyebabkan alergi. 1



metode



METODE Studi ini merupakan suatu tinjauan literature (literature review) yang mencoba menggali efektivitas latihan birthing ball dan penurunan nyeri persalinan kala I. sumber untuk melakukan tinjauan literature ini meliputi studi pencarian sistematis database komputerisasi,



bentuk



jurnal



penelitian



berjumlah 3. Jurnal penelitian dipergunakan dari



tahun



dilakukan Bekasi.



2016 di



Studi



tersebut



sampai



Yogyakarta, dari



dianalisis



2019,



yang



Banten



dan



penelitian-penelitian secara



kualitatif,



kuantitatif dan mix metod. Jurnal dengan metode analisis kualitatif dalam bentuk analisis termatik, sedangkan jurnal yang melakukan analisismix metod yaitu jurnal dengan metode cross sectional, retrospektif,



farmakologi



maupun



nonfarmakologi. Mengingat potensi efek samping pada ibu dan janin, penggunaan metode farmakologi berupa analgesik dan anestesi memungkinkan untuk tidak menjadi pilihan pertama untuk persalinan. Banyak wanita bersalin yang berkeinginan untuk menghindari nyeri dengan meminimalkan penggunaan



metode



farmakologi.



Manajemen nyeri secara farmakologi lebih efektif



dibanding



dengan



metode



nonfarmakologi yaitu bersifat murah, simpel efektif, dan tanpa efek yang merugikan. Asuhan sayang ibu dalam kala I juga harus diberikan, salah satunya adalah memberikan teknik relaksasi pada kala I yaitu dengan pernapasan, posisi ibu dan pijat.1 Salah satu teknik relaksasi dan



eksperiment dan analisis bivariate dan



tindakan



multivariate. Studi literatute ini yang terkait



penanganan nyeri saat persalinan dengan



dengan efektivitas latihan birthing ball dan



menggunakan birth ball yang juga biasa



penurunan nyeri persalinan kala I, artikel



dikenal dalam senam pilates sebagai fitball,



ilmiah



tentang :



swiss ball dan petzi ball. Birth ball adalah



efektivitas latihan birting ball terhadap



bola terapi fisik yang membantu ibu inpartu



penurunan nyeri persalinan kala I. penulisan



kala I ke posisi yang membantu kemajuan



artikel ilmiah menggunakan penulisan daftar



persalinan. Sebuah bola terapi fisik yang



pustaka Vancouver.



membantu kemajuan persalinan dan dapat



ini



akan



membahas



DISKUSI



nonfarmakologis



dalam



digunakan dalam berbagai posisi. Salah satu gerakannya yaitu dengan duduk di bola dan



Upaya untuk menghilangkan rasa



bergoyanggoyang membuat rasa nyaman



nyeri persalinan bisa dengan menggunakan



dan membantu kemajuan persalinan dengan



menggunakan



gravitasi



sambil



untuk menghilangkan rasa nyeri persalinan.



meningkatkan pelepasan endorfin karena



Rasa nyeri muncul akibat reflek fisik dan



elastisitas dan lengkungan bola merangsang



respon psikis ibu. Ketegangan emosi akibat



reseptor di panggul yang bertanggung jawab



rasa



untuk mensekresi endorfin.1



memperberat



Efek Birthing Ball Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I



cemas



sampai



rasa



persepsi



takut



nyeri



selama



persalinan. Nyeri yang dialami ibu ketika menghadapi persalinan dapat merangsang ketakutan sehingga timbul kecemasan yang



Persalinan adalah proses produk



berakhir dengan kepanikan. Hal ini dapat



konsepsi yang cukup bulan (janin dan



menimbulkan



plasenta) atau yang dapat hidup di luar



mengurangi



kemampuan



rahim melalui jalan lahir atau cara lain



berkontraksi



dengan



dengan



memperpanjang waktu persalinan. 3



atau



tanpa



dapat



bantuan.



Proses



persalinan normal dimulai dengan kontraksi uterus yang merupakan kekuatan untuk mendorong janin dan mengerang. Kontraksi uterus adalah kontraksi otot rahim saat persalinan. Perubahan yang disebabkan oleh kontraksi uterus adalah serviks yang datar dan terbuka serta iskemia rahim yang dapat menyebabkan rasa sakit. Lebih banyak volume dan frekuensi uterus kontraksi menyebabkan rasa sakit yang lebih parah; puncak nyeri terjadi pada fase aktif di mana pelebaran serviks total mencapai 10 cm. Nyeri persalinan dan manajemen



Nyeri



respon



pada



fisiologis



yang



rahim



untuk



akibat



akan



kala



I



persalinan



merupakan nyeri yang berat dengan waktu yang lebih lama, untuk itu perlu diperhatikan penanganan untuk mengatasi nyeri pada kala I persalinan. Ketakutan, ketegangan dan ansietas sangat diperburuk oleh nyeri. Ketidaknyamanan, rasa takut dan rasa nyeri merupakan masalah bagi ibu bersalin. Hal tersebut merupakan rintangan terbesar dalam persalinan dan jika tidak diatasi akan berdampak pada terhambatnya kemajuan persalinan. menimbulkan



Nyeri stres



persalinan yang



dapat



menyebabkan



pengelolaan nyeri tetap menjadi perhatian



pelepasan hormon stres yang berlebihan



utama bagi wanita, keluarga, dan penyedia



seperti katekolamin dan steroid. Hormon ini



layanan kesehatan. Hal ini penting bagi



dapat menyebabkan ketegangan otot polos



pemberi layanan kesehatan untuk selalu



dan vasokontriksi pembuluh darah sehingga



menggunakan



terjadi



tindakan



nonfarmakologi



penurunan



kontraksi



uterus,



penurunan



sirkulasi



uteroplasenta,



pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus



yang



membuat



impuls



persalinan dan untuk mencegah ibu dari stress.1



nyeri



bertambah banyak. 3



Latihan atau terapi birthball yang dilakukan ibu bersalin dengan cara duduk



Manajemen non-farmakologis adalah



dengan santai dan bergoyang di atas bola,



metode yang dilakukan tanpa menggunakan



memeluk bola selama kontraksi memiliki



obat-obatan,



memperlambat



manfaat membantu ibu dalam mengurangi



proses persalinan dan tidak menyebabkan



rasa nyeri saat persalinan. Seorang ibu yang



alergi terhadap pemberian ibu melahirkan.



mampu



Metode manajemen nyeri dalam penelitian



kontraksi uterus berlangsung rnaka ibu



ini



tersebut



adalah



yang



dengan



tidak



menggunakan



bola



melakukan



akan



relaksasi



rnerasakan



seirama



kenyamanan



melahirkan, panggul goyang, dan endorphin



selama proses persalinannya. Selain itu



massage. Sebuah bola melahirkan digunakan



birthball sangat baik mendorong dengan



sebagai duduk instrumen, yang mampu



kuat tenaga ibu yang diperlukan saat



memberikan dukungan kepada perineum



melahirkan, posisi postur tubuh yang tegak



tanpa banyak tekanan dan untuk menjaga



akan menyokong proses kelahiran serta



paralel



Ketika



membantu posisi janin berada di posisi



seorang ibu melahirkan duduk pada bola



optimal sehingga memudahkan melahirkan



melahirkan, dia bisa melakukan goyang



dengan normal. Selama terapi ibu bersalin



panggul dengan gemetar pinggulnya ke



duduk senyaman mungkin dan bentuk bola



depan, belakang, kiri dan kanan. Panggul



yang dapat rnenyesuaikan dengan bentuk



goyang bertujuan untuk melepaskan nyeri



tubuh ibu membuat ibu lebih mudah



persalinan, untuk memperkuat perut dan otot



relaksasi, selain itu ligamen dan otot



punggung bawah, dan untuk membantu



terutama yang ada di daerah panggul



kontraksi lebih efektif. Kemudian, gerakan



menjadi kendor dan mengurangi tekanan



ditambahkan oleh pijat endorphin lunak



pada sendi sacroiliac , pembuluh darah



yang berniat untuk merilis perasaan tidak



sekitar uterus dan tekanan pada kandung



nyaman selama proses persalinan dan



kemih, punggung, pinggang, tulang ekor



meningkatkan relaksasi. Endorphin massage



serta



dapat merangsang hormon endorphin yang



perineum.3



janin



membantu



dengan



untuk



panggul.



melepaskan



nyeri



dapat



mengurangi



tekanan



pada



Mirzakhani et al, menyatakan bahwa pelaksanaan



latihan



direkomendasikan mempromosikan



birth



ball



mengingat



sangat



pentingnya



persalinan



secara



pervaginam pada wanita, karena latihan birth ball sangat bermanfaat, bersifat nonfarmakologi, serta merupakan strategi yang tidak mahal untuk mengurangi angka operasi sebesar. Pelaksanaan klinis latihan birth ball dapat menjadi alat yang efektif bagi seorang ibu yang melahirkan untuk mengurangi nyeri



persalinan.



Hal



yang



sama



dikemukakan oleh Taavoni, et al yang menyimpulkan bahwa latihan birth ball dapat mengurangi rasa nyeri. Berdasarkan uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa dengan teknik birth ball, ibu bersalin akan selalu mendapat rasa nyaman dan rileksasi sebagaimana diketahui salah satu faktor yang memengaruhi nyeri adalah keletihan, dukungan keluarga, dan metode relaksasi yang digunakan sehingga ibu bersalin dapat beradaptasi terhadap nyeri dengan lebih baik. Rasa nyeri pada persalinan dalam hal ini adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, denyut jantung dan pernapasan.3



SIMPULAN Latihan atau terapi birthball yang dilakukan ibu bersalin dengan cara duduk dengan santai dan bergoyang di atas bola, memeluk bola selama kontraksi memiliki manfaat membantu ibu dalam mengurangi rasa nyeri saat persalinan. Seorang ibu yang mampu



melakukan



relaksasi



seirama



kontraksi uterus berlangsung rnaka ibu tersebut



akan



rnerasakan



kenyamanan



selama proses persalinannya. Selain itu birthball sangat baik mendorong dengan kuat tenaga ibu yang diperlukan saat melahirkan, posisi postur tubuh yang tegak akan menyokong proses kelahiran serta membantu posisi janin berada di posisi optimal sehingga memudahkan melahirkan dengan normal. Selama terapi ibu bersalin duduk senyaman mungkin dan bentuk bola yang dapat rnenyesuaikan dengan bentuk tubuh ibu membuat ibu lebih mudah relaksasi, selain itu ligamen dan otot terutama yang ada di daerah panggul menjadi kendor dan mengurangi tekanan pada sendi sacroiliac , pembuluh darah sekitar uterus dan tekanan pada kandung kemih, punggung, pinggang, tulang ekor serta



dapat



perineum.



mengurangi



tekanan



pada



DAFTAR PUSTAKA 1. MARWIYAH, Nila; PUSPORINI, Lenny



Stia.



PACKAGE



BIRTHING



BALL,



ROCKING,



AND



MASSAGE



(BPE)



THE



FIRST



OF



PELVIC



ENDORPHIN DECREASE



STEP



PAIN. INDONESIAN



LABOR NURSING



JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC), 2017, 2.1: 65-70. 2. INDRAYANI, Triana; RIYANTI, Shinta



Mayang.



Pengaruh



Penggunaan Birthing Ball Terhadap Penurunan Skor Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif di Klinik Bersalin



Bekasi



Tahun



2018. JURNAL



AKADEMI



KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA, 2019, 5.1. 3. KURNIAWATI, Djaswadi; Efektivitas Terhadap



Ade;



DASUKI,



KARTINI, Latihan



Birth



Penurunan



Farida. Ball Nyeri



Persalinan Kala I Fase Aktif pada Primigravida. Jurnal



Ners



dan



Kebidanan Indonesia, 2017, 5.1: 110.