EH 30 Kelompok 1 Beneficence [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Beneficence Etika dan Hukum dalam Bidang Kesehatan Kelompok EH-30A



Prinsip moral beneficence adalah kewajiban moral untuk melakukan suatu tindakan demi kebaikan atau kemanfaatan orang lain (pasien). —Beauchamp and Childress, 2019



Kasus Beneficence Ns. Sitta adalah perawat yang sangat memperhatikan pasiennya. Ia selalu datang lebih awal di tiap shift agar dapat melayani pasien dengan sebaik-baiknya. Seperti di hari Sabtu yang hujan deras hari itu, Ns. Sitta tetap hadir limabelas menit sebelum shiftnya untuk melakukan operan jaga dan membaca status rawat bangsal dengan lebih detil. Ns Sitta menyapa setiap pasien dengan ramah dan memeriksa tekanan darah, nadi, suhu setiap pasien dengan teliti sambil menanyakan perasaan dan keluhan mereka saat itu. Ia kemudian menuliskan semua datanya pada lembar perawatan. Ketika dokter bangsal datang, Ns. Sitta memberikan laporan hasil pemeriksaannya dan mendiskusikan kemajuan perawatan pasien serta terapi lanjutan bagi pasien-pasien yang dirawatnya.



Kriteria 1 Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain Altruisme adalah paham (sifat) yang lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain Dalam kasus ini, Ns. Sitta membuktikan bahwa perilakunya sesuai dengan kriteria ini yang ditunjukkan dengan komitmennya untuk selalu datang lebih awal di tiap shift agar dapat melayani pasien dengan sebaik-baiknya, meskipun pada hari itu terdapat halangan berupa hujan, komitmennya tetap dibuktikan dengan datang 15 menit lebih awal



Kriteria 2 Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia Harkat adalah derajat kemuliaan manusia, sedangkan martabat adalah harga diri manusia. Dalam ilmu bioetik, nilai pokok harkat dan martabat lebih dikaitkan dengan Hak Asasi Manusia. Di Indonesia, salah satu pasal yang mengatur tentang Hak Asasi Manusia yang akan didapatkan seorang manusia tercantum pada pasal 28 UUD 1945. Dan khusus pada pasal 28A yang berbunyi “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”, tenaga kesehatan memiliki tugas untuk menjamin salah satu harkat dan martabat manusia dalam Hak Asasi Manusia, yaitu untuk hidup dan mempertahankan kehidupan Dalam kasus ini, Ns. Sitta membuktikan bahwa perliakunya sesuai dengan memeriksa tekanan darah, nadi, suhu setiap pasien dengan teliti, sehingga kehidupan pasien dapat tertolong



Kriteria 3 Memandang pasien/keluarga/sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan dokter Dalam praktik, tenaga kesehatan berhak mendapatkan tanda jasa atas pelayanan yang telah dilakukan, umumnya berupa pembayaran. Namun, sebagai tenaga kesehatan yang beretika, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan sebaik mungkin, tidak sebatas dan semata-mata hanya karena pembayaran. Dalam kasus ini, Ns. Sitta berhasil membuktikan pelayanannya dengan cara menanyakan perasaan dan keluhan pasien pada saat itu, sehingga pasien tidak merasa bahwa hanya penyakitnya yang akan ditangani tenaga kesehatan, namun perasaannya pula



Kriteria 4



Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya Sebagai tenaga kesehatan, kita harus mengusahakan agar pelayanan yang kita lakukan bermanfaat bagi pasien. Dalam kasus ini, Ns. Sitta memenuhi kriteria 4 karena : 1. 2. 3.



Ns. Sitta datang lebih awal untuk melakukan operan jaga dan membaca status rawat bangsal dengan lebih detil Ns Sitta menyapa setiap pasien dengan ramah dan memeriksa tekanan darah, nadi, suhu setiap pasien dengan teliti Ns. Sitta memberikan laporan hasil pemeriksaannya dan mendiskusikan kemajuan perawatan pasien



Secara keseluruhan Ns. Sitta mengusahakan yang terbaik agar pasien mendapatkan manfaat, yaitu kesembuhan.



Kriteria 5



Paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayang Dalam konteks etika, paternalisme dimaksudkan setiap tindakan yang membatasi kebebasan seseorang tanpa persetujuannya, yang bertujuan mencegah terjadinya kerugian baginya. Ns. Sitta menyapa setiap pasien dengan ramah dan memeriksa tekanan darah, nadi, suhu setiap pasien dengan teliti sambil menanyakan perasaan dan keluhan mereka saat itu. Tindakan ini menunjukkan bahwa Ns. Sitta memiliki tanggung jawab dan berkasih sayang kepada pasiennya. Ns. Sitta mengusahakan untuk mencegah pasien mengalami kerugian. Dalam hal ini Ns. Sitta memenuhi kriteria 4.



Kriteria 6



Menjamin kehidupan-baik-minimal manusia Ns. Sitta memenuhi kriteria 6 dengan cara : 1. 2.



Ia selalu datang lebih awal di tiap shift agar dapat melayani pasien dengan sebaik-baiknya. Ns Sitta menyapa setiap pasien dengan ramah dan memeriksa tekanan darah, nadi, suhu setiap pasien dengan teliti sambil menanyakan perasaan dan keluhan mereka saat itu.



Dengan demikian, kehidupan baik minimal pasien dapat terjamin.



Kriteria 7:



Pembatasan “goal-based approach” Pembatasan “goal-based approach” berarti semua tindakan yang dilakukan tenaga kesehatan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memenuhi kebutuhan pasien. Dalam kasus pemicu, Ns. Sitta menjalankan tugas sesuai dengan profesinya, yaitu: ● ● ●



Mengecek tekanan darah, nadi, dan suhu dari setiap pasien dengan teliti sembari menanyakan perasaan dan keluhan pasien Menuliskan semua data pada lembar perawatan Mendiskusikan kemajuan perawatan pasien dan terapi lanjutannya bagi pasien-pasien



Kriteria 8:



Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien Kriteria sudah sesuai. Ns. Sitta melaksanakan tugas sebagai perawat dengan memeriksa keadaan tubuh pasien dengan tetap memperhatikan kondisi emosional pasien dengan menanyakan keadaan dan keluhan pasien.



Kriteria 9:



Minimalisasi Akibat Buruk Kriteria sudah sesuai. Seluruh hal yang dilakukan oleh Ns. Sitta menunjukkan karakter dari Ns. Sitta sebagai tenaga kesehatan yang melakukan tindakan yang dapat meminimalisir akibat buruk, seperti berinisiatif dengan datang lebih awal dari shiftnya, menyapa serta menanyakan keluhan dan keadaan pasien, menuliskan semua data dalam lembar perawatan, dan sebagainya.



Kriteria 10



Kewajiban Menolong Pasien Darurat Dalam kasus pemicu, tidak disebutkan kegiatan yang dilakun Ns. Sitta yang mengacu kepada pasien dengan keadaan darurat.



Kriteria 11 Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan (Sesuai) Ns. Sitta melakukan kewajibannya dengan baik dan maksimal pemenuhan hak-hak pasien dalam kesehatannya.



dalam



Kalimat ke-4: Ns. Sitta menyapa setiap pasien dengan ramah dan memeriksa tekanan darah, nadi, suhu setiap pasien dengan teliti sambil menanyakan perasaan dan keluhan mereka saat itu.



Kriteria 12 Tidak menarik honorarium diluar kepantasan (Sesuai) Tidak ada kalimat atau situasi yang menunjukkan Ns. Sitta menerima honorarium yang tidak pantas dari para pasiennya.



Kriteria 13 Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan (Sesuai) Dibuktikan dengan pemeriksaan yang maksimal oleh Ns. Sitta demi kepuasan para pasiennya. Kalimat ke-2: Ia selalu datang lebih awal di tiap shift agar dapat melayani pasien dengan sebaik-baiknya. Kalimat ke-4: Ns. Sitta menyapa setiap pasien dengan ramah dan memeriksa tekanan darah, nadi, suhu setiap pasien dengan teliti sambil menanyakan perasaan dan keluhan mereka saat itu.



Kriteria 14 Mengembangkan profesi secara terus-menerus SESUAI Ns. Sitta selalu datang lebih awal ditiap shift agar dapat melayani pasien dengan sebaik-baiknya. Bahkan ketika hujan pun Ns. Sitta datang lima belas menit lebih awal untuk melakukan operan jaga dan membaca status rawat bangsal dengan detil dan Ns. Sitta juga selalu melakukan tugasnya yaitu sebagai perawat dengan sebaik-baiknya, yang berarti ia mengembangkan profesinya.



Kriteria 15 Memberikan obat berkhasiat namun murah



Tidak tercantum (tidak sesuai) di dalam teks mengenai Ns. Sitta memberikan obat ke pasien.



Kriteria 16 Menerapkan Golden Rule Principle SESUAI ● Penerapan Golden Rule Principle dapat diterapkan dalam bentuk empati ● Isi dari Golden Rule Principle : -Memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan -Tidak memperlakukan seseorang sebagaimana kita tidak ingin diperlakukan Ns. Sitta adalah perawat yang selalu memperhatikan pasiennya. Ns. Sitta selalu datang lebih awal di setiap shiftnya agar ia dapat melayani pasien dengan sebaik-baiknya. Seperti di hari Sabtu yang hujan deras hari itu, tetapi Ns. Sitta tetap hadir lima belas menit sebelum shiftnya untuk melakukan operan jaga dan membaca status rawat bangsal dengan lebih detil. Ns. Sitta juga selalu menyapa pasiennya dengan ramah dan memeriksa tekanan darah, nadi, suhu setiap pasien dengan teliti sambil menanyakan perasaan dan keluhan mereka saat itu.



THANK YOU!