Eksposisi Kitab Kisah para Rasul - Ananias Dan Safira [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Daftar Isi Daftar Isi................................................................................................................1 BAB I: PENDAHULUAN......................................................................................2 BAB II: KAJIAN TEORI.......................................................................................4 Ananlisa Sejarah.............................................................................................4 Penulis................................................................................................................4 Waktu dan Tempat Penulisan............................................................................5 Tujuan penulisan................................................................................................7 Alamat................................................................................................................7 Ciri Khas Kitab...................................................................................................8 Analisa Konteks..............................................................................................8 Konteks Dekat............................................................................................10 Teks Sebelumya......................................................................................10 Teks Sesudah..........................................................................................10 Konteks Jauh.............................................................................................11 Analisa Teks..................................................................................................12 Terjemahan Teks.......................................................................................12 Struktur Teks............................................................................................17 Analisa Eksgetis...............................................................................................18 BAB III: IMPLIKASI BAGI IMAN KRISTEN......................................................28 BAB III: PENUTUP.............................................................................................29 Simpulan..........................................................................................................29 Saran................................................................................................................30 Daftar Pustaka....................................................................................................31



1



BAB I PENDAHULUAN Kata Jujur dalam KBBI berarti “Lurus hati”, “tidak berbohong”, “tidak curang” dan “tulus” sehingga kejujuran merupakan kata sifat yang diartikan sebagai ketulusan dan kelurusan.1 Menurut Rogers, Jujur atau kejujuran mengacu pada aspek karakter, moral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritas, kejujuran, dan keterusterangan, termasuk keterusterangan pada perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan, penipuan, perselingkuhan, dll Selain itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setia, adil, dan tulus. Kejujuran dihargai di banyak budaya etnis dan agama.2 Karakter yang jujur akan membuat seseorang dapat dipercayai. Bagi kebanyakan orang, terutama dalam dunia bisnis. Kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu usaha. Didalam Bible, ada banyak tokoh yang memiliki karakter yang jujur, sehingga kejujuran tersebut mengantar mereka kepada keberhhasilan, kemajuan, dan kemenangan. Seperti halnya yang terjadi kepada Yusuf anak Yakub, yang dijual ditanah mesir oleh saudarasaudaranya. Dalam keadaan tersebut ia selalu bersikap jujur dalam mengatakan dan melakukan segala sesuatu. Sehingga pada akhirnya, oleh kejujurannya maka ia dipercayakan untuk menjadi orang kedua dimesir setelah Firaun. Namun, tidak dapat tertutup kemungkinan disetiap Jaman, kejujuran adalah suatu hal yang sulit untuk dipertahankan. Mungkin beberapa orang beralasan bahwa kejujuran akan merugikan, kejujuran membuat seseorang memperoleh keuntungan. Dizaman milenial sekarang ini, hamba Tuhan akan diperhadapkan dalam segala macam tantangan, budaya dan Teknologi.



1 2



Rogers, Carl R. Toward a modern approach to values: The valuing process in the mature person, The Journal of Abnormal and Social Psychology, 1964. Hal, 68 2



Untuk itu, perlu adanya kejujuran serta ketulusan hati didalam mengerjakan pekerjaan Tuhan. Berdasarkan fakta dan persoalan diatas, maka kelompok akan mengupas, tema kejujuran dalam teks Kis.5:1-11. Karena menurut kelompok, setiap orang harus belajar dari pengalaman orang lain, terlebih bagi hamba Tuhan yang seharusnya memiliki nilai-nilai kejujuran dalam dirinya. Seperti ungkapan Benjamin Franklin bahwa Kejujuran adalah kebijakan terbaik. Dengan demikian, seorang hamba Tuhan, harus menjadi orang yang bijak, dalam kebijakan itu dimulai dari kejujuran.



3



BAB II KAJIAN TEORI Pada Bab ini, kelompok akan mengkaji materi Kis. 5:1-11 berdasarkan Analisa Sejarah, Analisa Konteks dan Analisa Teks. Analisa Sejarah Pada bagian ini, kelompok akan memaparkan analisa sejarah dalam Kitab Kisah Para Rasul



yakni tentang



Penulis Kitab, Alamat Kitab, Tujuan



Penulisan, Waktu dan Tempat Penulisan. Penulis Kitab Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang dokter yang berasal dari golongan Non-Yahudi. Kitab ini ditulis sebagai sambungan kitab Injilnya. Kisah Para Rasul merupakan sebuah catatan sejarah yang akurat tentang gereja mula-mula.3 Penulis Kisah Para Rasul sangat erat dengan penulis Lukas. Kisah Para Rasul dan Lukas, keduanya ditujukan kepada Teofilus (Lukas 1:3; Kis. 1:1). Penulis yang satu juga haruslah penulis yang sama dari kitab lainnya.4 Kisah Para Rasul bukanlah satu unit tersendiri, karena jelas bahwa ia ditulis sebagai kelanjutan dari Injil Lukas. Penulis berbicara tentang “bukuku yang pertama” (Kis.1:1), dan menunjukan tulisannya kepada Teofilus. 5 Hal ini berarti juga menunjukan kepada penlisan Injil Lukas yang ditulis oleh Lukas dan ditujukan kepada Teofilus. Frasa “bukuku yang pertama” kemungkinan merujuk kepada Injil Lukas. Seperti dikutip dari Tenney dalam bukunya yang menyatakan bahwa diantara ketiga Injil Sinoptis Lukas-lah yang paling banyak memberikan keterangan mengenai asal-usulnya sendiri. Sang penulis tidak memberitahukan namanya, menyertakan suatu bab pembukaan yang menyatakan tujuannya dalam menulis Injl ini, metode yang ia gunakan 3



Team penyusun Alkitab, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan-seri: Life Application Study Bible, (Malang: Gandum Mas, 2016), hal, 2237 4 Paul Enns, The Moody Handbook of Theology, (Malang: Literartur SAAT,) hal, 98 5 Merrill C. Tenney, Survei Perjanjian Baru, (Jawa Timur: Gandum Mas, 2013) hal, 284



4



dan hubungannya dengan rekan-rekan sezamannya yang sudah mencoba melakukan hal yang sama.6 Dengan demikian, dari ketiga kutipan diatas, kelompok menyimpulkan bahwa argument tentang lukas sebagai penulis kitab Kisah Para Rasul tidak dapat disangkal. Bukti yang menunjukan hal itu juga terdapat pada pembukaan kitab Kisah para Rasul yang diawali dengan Kenaikan Yesus ke sorga. Dan injil Lukas juga diakhiri dengan peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Hal itu menunjukan bahwa kitab Kisah Para Rasul adalah lanjutan dari injil Lukas. Tidak hanya itu, kedua kitab ini ditujukan kepada orang yang sama serta namanya dicantumkan didalam pendahuluan kitab. Sehingga kelompok menyimpulkan bahwa penulis kitab kisah para rasul adalah orang yang sama yang menulis injil Lukas, yakni seorang tabib yang disebut sebagai Lukas. Waktu dan Tempat Penulisan Tanggal yang disarankan Kisah Para Rasul merentang paulus satu abad, dari tahun 62 masehi, tanggal kejadian dari peristiwa terakhir kitab ini, sampai pertengahan abad kedua, ketika pertama kali Kisah Para Rasul disebut dengan jelas.7 Bukti lain yang menunjukan tanggal penulisan Kisah Para Rasul pada Tahun 63 M.8 namun menurut Team penyusun Alkitab Penuntun berpendapat bahwa tahun penulisan Kitab ini diperkirakan pada tahun 68 dan 70 M.9 dari beberapa pendapat tersebut, Enns memberikan beberapa bukti untuk menguatkan statementnya bahwa penulisan tahun ini diperkirakan pada tahun 63 M. (1) hal itu memberikan penjelasan paling baik untuk Kisah para Rasul yang berakhir secara tiba-tiba. Paulus dibawa ke Roma pada tahun 61 M dimana ia tinggal didalam penahanan sampai 63 M. kitab itu berakhir secara tiba-tiba sangat optimis dalam menantikan pembebasan Paulus. (2) setelah pembakaran di Roma tahun 64 M, Nero 6



ibid. hal 213 D.A. Carson & Douglas J. Moo, An introduction to the New Testament, (Malang: Gandum Mas, 2016). Hal 337 8 Paul Enns, Op. Cit, Hal 99 9 Team penyusun Alkitab, Op.Cit 7



5



mengusulkan penganiayaan yang sangat kejam terhadap orang Kristen di Roma. Apabila buku ini diakhiri setelah tahun 64 M, maka sangatlah tidak masuk akal bahwa buku itu akan diakhiri dengan catatan yang Optimis. (3) Apakah Paulus telah dieksekusi (yang terjadi kira-kira tahun 67 M), sebagian menyebutkan bahwa itu belum dilakukan. (4) akibat penghancuran Yerusalem tahun 70 M telah dirasakan seluruh dunia Romawi, namun tidak disebut-sebut hal itu terjadi. Hal itu mengindikasikan bahwa peristiwa itu belum terjadi.10 Tidak berakhir sampai disitu, Tuluan berpendapat bahwa waktu penulisan kitab ini dapat ditetapkan kira-kira tahun 62-63 M. sebabnya ialah bahwa peristiwa terakhir yang dilaporakan adalah tentang keadaan Paulus didalam penjara dikota Roma. Kita tau bahwa kemudian dia dilepaskan dan melayani beberapa waktu. Kalau Kisah Para Rasul ditulis setelah tahun 63, yaitu Paulus dilepaskan, maka jelaslah bahwa hal itu diesebutkan dalam kitab itu. Tetapi peristiwa itu tidak disinggung, maka kita tetapkan watu penulisannya pada tahun 62 atau permulaan tahun 63 M. 11 dari beberapa pendapat diatas, kelompok setuju akan kedua pendapat dari Tuluan dan Enns yang menyatakan bahwa penulisan kitab ini diperkirakan tahun 63-63 M. karena melihat beberapa pertimbangan yaitu (1)Teks Kisah Para Rasul yang diakhiri secara tiba-tiba, jikalau Kitab ini ditulis setelah tahun 64-67 M, setelah Penindasan dan kematian 6aulus, tentu Lukas akan menuliskan peristiwa itu dalam kitabnya. (2) ditinjau dari waktu penulisan kitab lukas, sebagai tolak ukur dalam anak kalimat kitab kisah para rasul tentang “dalam bukuku yang pertama” yang ditulis sekitar Tahun 58-60 sehingga kemungkinan jarak antara kitab Lukas dengan Kisah Para Rasul tidak begitu jauh.



Tujuan Penulisan



10 11



Paul Enns, Lot. Cit. Ola Tulluan, Introduksi Perjanjian Baru (Batu, Literatur YPPII,1999), Hal 92



6



Lukas ingin melaporakan secara tepat kelahiran dan perkembangan gereja.12 Ia bermaksud memberikan suatu catatan tentang asal mula dan perkembangan dari gereja dibawa kuasa dan bimbingan Roh Kudus; tema itu dimulai di Kisah para rasul 1:8 dan dilanjutkan keseluruh buku. 13 Seluruh karya dikerjakan agar Teofilus dapat memperoleh laporan yang teratur dan dapat dipercaya mengenai timbulnya dan berkembangnya agama Kristen. 14 Dari kedua pendapat tersebut kelompok menyimpulkan bahwa Lukas hendak menulis kitab ini dan diberikan kepada Theofilus yang ragu akan Injil yang telah ia terima sebelumnya dan melihat perkembangan kekristenan pada saat itu. Alamat Tentang Alamat tidak perlu dibantah dan diragukan lagi, oleh karena pendahuluan kitab ini memberitahukan bahwa Teofilus lah buku ini ditujukan (Kis1:1) itu sama sekali tidak berarti bahwa Lukas hanya bermaksud untuk menulis kepada seirang pribadi saja. Sebenarnya alamatnya begitu luas. Seperti dalam injil Lukas dia mengalamatkan Kisah Para Rasul kepada orang-orang yang berlatar belakang agama kafir, sehingga mereka akan melihat perbuatan-perbuatan Allah dan melaluinya iman mereka akan dikuatkan.15 Dengan demikian, berdasarkan penjelasan dari sumber diatas, kelompok menyimpulkan bahwa alamat kitab ini ditujukan kepada Theofilus, yang biasa disebut oleh Lukas sebagai “Yang Mulia” (Luk. 1:1). Tidak banyak sumber yang mengetahui biografi Teofilus ini dengan jelas. Tapi jelas bahwa beberapa referensi mengatakan bahwa kemungkinan Teofilus adalah seorang yang terpandang pada zaman itu, atau seorang yang memiliki kedudukan atau pengaruh di negrinya. Ciri Khas Kitab 12



Team penyusun Alkitab, Op.Cit Paul Enns, Op. CIt, 14 Team Penyusun, Ensiklopedia Masa Kini—Jilid I (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1994). Hal 564 15 Ola Tulluan, Lot. Cit 13



7



Bahasa yang digunakan dalam Injil Lukas dan Kisah Para Rasul membuktikan bahwa kesatuan diantara kedua kitab itu. Mutunya, rupa-rupa unsur, gaya bahasanya, pengaruh bahasa Aram, caranya yang sama dalam menceritakan, dan lain-lain. Kelompok menyimpulkan bahwa kitab ini merupaka kitab yang disusun secara sistematis berdasarkan kronologinya, baik Injil Lukas maupun Kisah Para Rasul. Dan memiliki gaya bahasa yang mudah dipahami.16



Analisa Konteks Dalam pembahasan sebelumnya, kelompok telah memaparkan beberapa Analisa sejarah Kitab Kisah Para Rasul. Sehingga dalam bagian ini, kelompok akan membahas teks Kisah Para Rasul 5:1-11 berdasarkan Analisa Konteks, namun terlebih dahulu kelompok akan menguraikan dan menentukan tema serta inti dari teks Kis. 5:1-11 ini. Dengan demikian Pfeiffer dan Harrison menjabarkan beberapa Garis Besar (Outline) dari Kitab Kisah Para Rasul: I.



Permulaan Gereja (1:1-2:47) a. Persiapan: Pelayanan Pasca-Kebangkitan dan Kematian Yesus (1:1-14)



II.



III.



a.



Pemilihan Matias (1:15-26)



b.



Kedatangan Roh Kudus (2:1-2)



c.



Kehidupan Gereja Mula-mula (2:42-47)



Gereja di Yerusalem (3:1-5:42) a.



Mukjizat dan Khotbah yang khas (3:1-26)



b.



Perlawanan pertama dari para pemimpin Yahudi (4:1-37)



c.



Kematian Ananias dan Safira (5:1-16)



d.



Perlawanan kedua dari para pemimpin Yahudi (5:17-42)



Perluasan Gereja di Palestina melalui Perserakan (6:1-12:2-25) a.



16



Pemilihan Tujuh Diaken (6:1-7)



M.E. Duyvermen, Pembimbing dalam Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK Gunug Mulia,2017),Hal,76



8



b.



Peristiwa Perserakan: Pelayanan dan Kematian Stefanus



sebagai Martir (6:8-8:3) c.



Injil di Samaria (8:4-25)



d.



Pertobatan Sida-sida Etiopia (8:26-40)



e.



Pertobatan Saulus (9:1-31)



f.



Pelayanan Petrus di Palestina dan orang-orang bertobat pertama dai bangsa bukan Yahudi (9:32-11:18)



IV.



g.



Pendirian Gereja orang Bukan Yahudi di Antiokhia (11:19-30)



h.



Penganiayaan oleh Yohanes Agripa (12:1-25)



Perluasan Gereja di Asia Kecil dan Eropa (13:1-21:17) a.



Misi Pertama: Galatia (13:1-14:28)



b.



Persoalan di gereja bukan Yahudi dan siding di Yerusalem (15:1-35)



c.



Misi Kedua: Asia Kecil dan Eropa (15:36-18:22)



d.



Misi Ketiaga: Asia Kecil dan Eropa (18:23-21-17)



e.



Perluasan Gereja Ke Roma (21:18-28:31)



f.



Injil di tolak oleh Yerusalem (21:8-26:32)



g.



Injil diterima di Roma (27:1-28:31) Setelah melihat outline yang dijabarkan oleh Pfeiffer dan Harrison



diatas, maka kelompok kami menyimpulkan bahwa posisi teks dalam Kis. 5:1-11, berada pada bagian kedua tentang Kematian Ananias dan Safira.



Konteks Dekat Teks Sebelumnya



9



Kis. 4:32-37, adalah teks sebelum Kis. 5:1-11. Yang menjelaskan tentang cara hidup jemaat mula-mula pada waktu itu. Kehidupan mereka dibaharui oleh Tuhan setelah mereka mendengar kesaksian dari para Rasul tentang Kebangkitan Tuhan Yesus oleh sebab itu mereka hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Mereka melakukan persekutuan bersama, mereka saling memperhatikan, dan saling berbagi satu sama lain. Bahkan Lukas mencatat bahwa “segala sesuatu adalah milik kepunyaan mereka bersama” ini mengindikasikan bahwa mereka memberi dengan ketulusan hati dan dengan rela memberikan milik kepunyaan mereka kepada orang yang lebih membutuhkan. Bahkan mereka sampai menjual tanah mereka dan meletakkan uangnya dibawah kaki para rasul dan dibagikan kepada semua orang sesuai dengan keperluannya. Namun, Lukas melanjutkan dalam Kis. 5:1-11 bahwa disisi lain, beberapa diantara jemaat yang telah percaya tersebut, masih saja ada diantara mereka yang belum sungguh-sungguh bertobat. Di kisahkan bahwa seorang bernama Ananias dan Safira menjual tanah milik mereka, dan setengah dari hasil penjualan tersebut ditahan dan tidak diserahkan kepada para Rasul. Terbukti bahwa mereka belum benar-benar bertobat sehingga keduanya berlaku curang dihadapan Para Rasul dan dihadapan Allah sendiri. Mereka tidak jujur dalam keuangan mereka dan ketika Petrus bertanya kepada Safira apa yang telah mereka lakukan, namun Safira masih berbuat tidak jujur dengan mengatakan bahwa mereka memberikan keseluruhan. Teks Sesudahnya Teks setelah Kis. 5:1-11 ini adalah Kis. 5:12, dalam teks ini, lukas melanjutkan bagaimana Para Rasul melakukan berbagai macam mukjizat didepan mata para jemaat itu. Setelah jemaat dan orang lainnya melihat peristiwa kematian Ananias dan Safira, yang telah dibahas pada teks sebelumnya, maka pada teks ini mengatakan bahwa banyak orang menjadi percaya dan orang lain takut kepada mereka serta menghormati mereka. 10



Kematian Ananias dan Safira menjadi teguran bagi mereka, supaya mereka benar-benar memberikan dengan sepenuh hati kepada Tuhan. Meskipun orang percaya lainnya tidak mengetahui ketidak jujuran mereka, namun Roh Tuhan tidak dapat dibohongi, oleh karena itu Ia memakai para Rasul untuk menyingkapkan kebohongan kedua pasangan suami istri tersebut. Dengan demikian orang percaya lainnya belajar dalam peristiwa tersebut. Agar mereka melakukan segala sesuatu denga jujur. Konteks Jauh Ketika kelompok membahas teks Kis. 5:1-11 ini, kelompok menyadari bahwa teks ini tidak terlepas dari hubungannya dalam keseluruhan Alkitab. Dengan demikian, kelompok akan membahas Kis. 5:1-11 ini dalam konteks Jauh. Tapi sebelumnya kelompok menyimpulkan bahwa Kis 5:1-11 ini berbicara tentang “Kejujuran”. Kejujuran merupakan salah satu hal yang harus dimiliki oleh setiap hamba Tuhan. Banyak orang mengatakan bahwa kejujuran adalah langkah untuk mencapai keberhasilan. Kejujuran tidak hanya berbicara tentang apa yang anda katakan benar atau tidak, akan tetapi juga apa yang anda lakukan dan dapat dipertanggung jawabkan sehingga orang lain dapat percaya. Menurut kelompok, dalam perjanjian lama, orang yang bersikap jujur, setara dengan orang benar, (Ams. 11:3 Bdk. Maz 32:11), namun sebaliknya, orang jujur berlawanan dengan orang fasik, sesat, pengkhianat dan orang bodoh (Mal.2:6; Ams. 3:32; 11:6; 14:2; 14:9), orang jujur akan mendapatkan kebahagiaan (Ams. 28:10) sedangkan orang fasik akan akan mendapat celaka (Maz. 37:14. Bdk. Ams. 28:10). Didalam Imamat 19:11 “…janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya” imamat memakai kata “berdusta” sama halnya dengan “tidak jujur”. Didalam perjanjian Baru, sikap berdusta, sering dipakai didalam frasa “Mendustai Roh Kudus”. Dalam Kis. 5: 3 “Tetapi petrus berkata: Ananias, mengapa hatimu dikuasai iblis, sehinga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan itu?”, Alkitab mencatat bahwa mereka bukan sedang mendustai Petrus, akan tetapi 11



tindakan mereka adalah sebuah sikap mendustai Roh Kudus, dan itu berarti sama halnya mereka telah mendustai Allah demi kepentingan pribadi. Analisa Teks Pada bagian ini kelompok akan membahas tentang Analisa Teks, namun, yang pertama kelompok akan memaparkan mengenai terjemahan teks,



sturktur



teks,



dan



uraian



eksegetis.



Berikut



kelompok



akan



memaparkannya secara terpisah. Terjemahan Teks Berikut kelompok akan mencantumkan Kisah Para Rasul 5:1-11 Indonesia Terjemahan Baru 5:1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. 5:2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. 5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? 5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." 5:5 Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. 5:6 Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya. 5:7 Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi.



12



5:8 Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian." 5:9 Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar." 5:10 Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. 5:11 Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu. Bahasa Indonesia Sehari-hari Kisah Para Rasul 5:1-11 5:1 Tetapi ada seorang laki-laki bernama Ananias. Ia dengan istrinya bernama Safira, menjual juga sebidang tanah kepunyaan mereka. 5:2 Uang dari penjualan itu sebagiannya ia tahan untuk diri sendiri dan yang lainnya ia serahkan kepada rasul-rasul. Ia lakukan itu dengan setahu istrinya. 5:3 Maka Petrus berkata kepadanya, "Ananias, mengapa kaubiarkan Iblis menguasai hatimu, sampai kau berdusta kepada Roh Allah, dengan diamdiam menahan untuk dirimu sendiri sebagian dari uang penjualan tanah itu? 5:4 Tanah itu engkau punya sebelum engkau menjualnya. Dan sesudah tanah itu dijual pun, uangnya masih engkau punya juga. Jadi mengapa ada maksud di dalam hatimu untuk berbuat yang seperti itu? Bukan manusia yang engkau dustai tetapi Allah!" 5:5 Begitu Ananias mendengar kata-kata itu, ia jatuh, lalu mati. Semua orang yang mendengar tentang kejadian itu menjadi takut. 5:6 Maka orang-orang muda datang membungkus mayat Ananias, lalu membawanya ke luar untuk menguburkannya. 5:7 Kira-kira tiga jam kemudian istrinya masuk. Ia tidak tahu apa yang baru terjadi. 13



5:8 Petrus berkata kepadanya, "Coba beritahukan kepada saya: Apakah tanah yang engkau dan suamimu jual itu, sebanyak ini harganya?" "Betul, itu harganya," jawab istri Ananias. 5:9 Lalu Petrus berkata kepadanya, "Mengapa engkau dan suamimu sepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Dengarlah! Orang-orang yang menguburkan suamimu sudah kembali. Mereka akan membawa engkau ke luar juga." 5:10 Saat itu juga istri Ananias itu jatuh dan mati di depan Petrus. Dan waktu orang-orang muda itu masuk, mereka menemukan dia sudah mati. Lalu mereka membawa mayatnya ke luar dan menguburkannya di samping suaminya. 5:11 Maka semua orang-orang percaya itu dan orang-orang lainnya, yang mendengar tentang peristiwa itu, menjadi takut. NIV 5:1 Now a man named Ananias, together with his wife Sapphira, also sold a piece of property. 5:2 With his wife's full knowledge he kept back part of the money for himself, but brought the rest and put it at the apostles' feet. 5:3 Then Peter said, "Ananias, how is it that Satan has so filled your heart that you have lied to the Holy Spirit and have kept for yourself some of the money you received for the land? 5:4 Didn't it belong to you before it was sold? And after it was sold, wasn't the money at your disposal? What made you think of doing such a thing? You have not lied to men but to God." 5:5 When Ananias heard this, he fell down and died. And great fear seized all who heard what had happened. 5:6 Then the young men came forward, wrapped up his body, and carried him out and buried him. 5:7 About three hours later his wife came in, not knowing what had happened. 14



5:8 Peter asked her, "Tell me, is this the price you and Ananias got for the land?" "Yes," she said, "that is the price." 5:9 Peter said to her, "How could you agree to test the Spirit of the Lord? Look! The feet of the men who buried your husband are at the door, and they will carry you out also." 5:10 At that moment she fell down at his feet and died. Then the young men came in and, finding her dead, carried her out and buried her beside her husband. 5:11 Great fear seized the whole church and all who heard about these events. KJV 5:1 But a certain man named Ananias, with Sapphira his wife, sold a possession, 5:2 And kept back part of the price, his wife also being privy to it, and brought a certain part, and laid it at the apostles' feet. 5:3 But Peter said, Ananias, why hath Satan filled thine heart to lie to the Holy Ghost, and to keep back part of the price of the land? 5:4 Whiles it remained, was it not thine own? and after it was sold, was it not in thine own power? why hast thou conceived this thing in thine heart? thou hast not lied unto men, but unto God. 5:5 And Ananias hearing these words fell down, and gave up the ghost: and great fear came on all them that heard these things. 5:6 And the young men arose, wound him up, and carried him out, and buried him. 5:7 And it was about the space of three hours after, when his wife, not knowing what was done, came in. 5:8 And Peter answered unto her, Tell me whether ye sold the land for so much? And she said, Yea, for so much.



15



5:9 Then Peter said unto her, How is it that ye have agreed together to tempt the Spirit of the Lord? behold, the feet of them which have buried thy husband are at the door, and shall carry thee out. 5:10 Then fell she down straightway at his feet, and yielded up the ghost: and the young men came in, and found her dead, and, carrying her forth, buried her by her husband. 5:11 And great fear came upon all the church, and upon as many as heard these things. Bahasa Yunani (BYZ) 5:1



VAnh.r



de,



tij



VAnani,aj



ovno,mati(



su.n



Sapfei,rh|



th/|



gunaiki.



auvtou/( evpw,lhsen kth/ma( 5:2 kai. evnosfi,sato avpo. th/j timh/j( suneidui,aj kai. th/j gunaiko.j auvtou/( kai. evne,gkaj me,roj ti para. tou.j po,daj tw/n avposto,lwn e;qhkenÅ 5:3 Ei=pen de. Pe,troj( VAnani,a( dia. ti, evplh,rwsen o` Satana/j th.n kardi,an sou( yeu,sasqai, se to. pneu/ma to. a[gion( kai. nosfi,sasqai, se avpo. th/j timh/j tou/ cwri,ouÈ 5:4 Ouvci. me,non soi. e;menen( kai. praqe.n evn th/| sh/| evxousi,a| u`ph/rcenÈ Ti, o[ti e;qou evn th/| kardi,a| sou to. pra/gma tou/toÈ Ouvk evyeu,sw avnqrw,poij( avlla. tw/| qew/|Å 5:5 VAkou,wn de. o` VAnani,aj tou.j lo,gouj tou,touj( pesw.n evxe,yuxen\ kai. evge,neto fo,boj me,gaj evpi. pa,ntaj tou.j avkou,ontaj tau/taÅ 5:6 VAnasta,ntej de. oi` new,teroi sune,steilan auvto,n( kai. evxene,gkantej e;qayanÅ 5:7 VEge,neto de. w`j w`rw/n triw/n dia,sthma( kai. h` gunh. auvtou/ mh. eivdui/a to. gegono.j eivsh/lqenÅ 5:8 VApekri,qh de. auvth/| o` Pe,troj( Eivpe, moi( eiv tosou,tou to. cwri,on avpe,dosqeÅ ~H de. ei=pen( Nai,( tosou,touÅ 5:9 ~O de. Pe,troj ei=pen pro.j auvth,n( Ti, o[ti sunefwnh,qh u`mi/n peira,sai to. pneu/ma kuri,ouÈ VIdou,( oi` po,dej tw/n qaya,ntwn to.n a;ndra sou evpi. th/| qu,ra| ( kai. evxoi,sousi,n seÅ



16



5:10 :Epesen de. paracrh/ma para. tou.j po,daj auvtou/( kai. evxe,yuxen\ eivselqo,ntej de. oi` neani,skoi eu-ron auvth.n nekra,n( kai. evxene,gkantej e;qayan pro.j to.n a;ndra auvth/jÅ 5:11 Kai. evge,neto fo,boj me,gaj evfV o[lhn th.n evkklhsi,an( kai. evpi. pa,ntaj tou.j avkou,ontaj tau/taÅ Struktur Teks Untuk memudahkan dalam manganalisa teks, penulis akan membuat analisa struktur teks berdasarkan pendapat beberapa teolog atau penafsir, antara lain: menurut Stamps17: 1. Mendustai Roh Kudus (Kis. 5:3) 2. Mengapa Engkau merencanakan perbuatan itu (Kis. 5:4) 3. Rebalah Ananias dan Putuslah nyawanya (Kis. 5:5) 4. Sangat ketakutanlah seluruh jemaat (Kis. 5:11) Menurut Wycliffe:18 1. Sebidang Tanah// setahu istrinya (Kis. 5:1-2) 2. Putuslah Nyawanya (Kis. 5:5) 3. Mencobai (Kis. 5:9) Menurut Ref. Silang FULL:19 1. Penjualan itu/ depan kaki (Kis. 5:2) 2. Mengapa hatimu/dikuasai (kis. 5:3) 3. Dalam kuasamu/mendustai (Kis. 5:4)



17



Donald C. Stamps, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, (Malang:Gandum Mas, 2006), hal.



1773 18



https://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Kis%205:1-11#Full_Life_1. Tanggal 03 november 2019, 15.45 WIB 19 Ibid.



17



Berdasarkan struktur teks diatas, kelompok membuat struktur teks sesuai degan pemahaman kelompok antara lain: 1. Penyebab ketidak jujuran Ananias dan Safira 2. Bentuk-bentuk ketidak jujuran Ananias dan Safira 3. Akibat ketidak jujuran Ananias dan Saffira



ANALISA EKSEGETIS 1. Penyebab ketidak Ananias dan Safira Kata “dikuasai” berasal dari bahasa Yunani evplh,rwsen (Verb third Person Singular Aourist Active Indicative) yang artinya “memenuhi”. Kata ini berasal dari kata dasar plhro,w yang artinya “memenuhi, menggenapi, mencukupi, habis, lewat, menyatakan dengan penuh, memberitakan kemana-mana menyelesaikan, melakukan.” Kata ini dipakai sebanyak 86 kali dalam perjanjian baru. Setelah melihat arti dari kata dasar, maka makna kata “dikuasai” menandakan bahwa hatinya telah dipenuhi oleh iblis. Sehingga ia tunduk kepada iblis. Kata dikuasai dalam BIS adalah “menguasai” yang berarti bahwa iblis mengambil kontrol dalam diri kita. Sedangkan dalam NIV menggunakan kata “Filled” yang artinya “dipenuhi, telah diisi” yang berarti bahwa iblis telah mengisi hati kita. Kata “dikuasai” dalam kata kerja Aourist Active Indicative berarti iblis sendiri telah menguasai hatinya dan peristiwa itu benar-benar terjadi, atau realita sehingga tampak oleh petrus. Menurut komentar Wycliffe tentang kisah ini, petrus tidak menuduh bahwa Ananias menipu dia, akan tetapi bahwa Ananias berusaha menipu Roh Kudus. Dalam ayat ini dan ayat 4 berikutnya jelas bahwa Roh Kudus juga adalah seorang pribadi, dan Roh Kudus juga adalah Allah. 20 Menurut pendapat dari penyusun Alkitab Penuntun menyebutkan bahwa, setelah berakhirnya hari pentakosta, orang-orang percaya tidak kebal terhadap godaan-godaan iblis. Sekalipun iiblis dikalahkan oleh Kristus dikayu 20



Charles F. Pfeiffer & Evertt F. Harrison, The Wycliffe Bible Commentary—Vol-3 Perjanjian Baru (Malang; Gandum Mas, 2013). Hal, 535



18



salib, ia tetap berusaha membuat orang percaya tersandung – seperti yang dilakukan pada masa kini (Ef. 6:12; 1 Ptr. 5:8). 21 Menurut Brink dosa Ananias adalah bahwa ia tidak punya alasan apapun untuk memaafkan diri. Dengan sadar Ananias telah tunduk kepada kemauan iblis.22 Dalam tafsiran masa kini, tidak disebutkan secara jelas tentang frasa dikuasai iblis. Namun dalam tafsirannya menyebutkan bahwa dalam persekutuan yang besar, dimana banyak orang yang bergairah untuk melayani Tuhan. Namun, masih ada juga dari antara mereka yang berhati palsu.23 Dari beberapa pendapat para penafsir diatas, kelompok meyimpulkan bahwa setelah Ananias Dikuasai iblis maka ia akan tunduk sepenuhnya kepada iblis sehingga ia melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak menyenangkan Allah yakni salah satunya menipu Roh Allah dan berhati palsu. Ini mengindikasikan bahwa dalam persekutuan Rohani seperti itu pun, iblis masih bekerja dan mencari kesempatan untuk menjatuhkan anak Tuhan. frasa “engkau merencanakan” berasal dari bahasa Yunani e;qou (Verb Second Person Singular Aorist Middle Indicative) yang artinya ‘engkau menetapkan”. Frasa ini berasal dari kata dasar ti,qhmi yang berarti “meletakan; membaringkan; menempatkan; menekuk; menghidangkan; menyerahkan;



menanggalkan;



menjelaskan;



membuat;



menetapkan;



menentukan”. Kata ini digunakan sebanyak 100 kali dalam Perjanjian Baru. Setelah melihat arti kata dasar diatas, maka kata “merencanakan” memiliki makna yang sama dengan kata “menghidangkan” yang juga berarti bahwa ia sedang melayani iblis. Kata mendustai dalam terjemahan BIS digunakan kata ‘maksud’ yang mengungkapkan bahwa ada tujuan atau niat dari Ananias itu sendiri untuk berbohong. Sedangkan dalam terjemahan NIV



21



____,Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, (Malang:Gandum Mas, 2016), hal. H.v.d. Brink, Tafiran Alkitab—Kisah Para Rasul. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003). Hal, 82 23 Penyusun, Tafsiran Alkitab Masa Kini 3—Matius-Wahyu (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina kasih, 1976). Hal, 348 22



19



menggunakan kata “made” yang memiliki arti bahwa Ananias membuat perbuatan itu dalam hatinya. Frasa ‘Engkau merencanakan’ dalam kata kerja Aorist Middle Indikatif ingin menyatakan bahwa Ananias telah merencanakan perbuatan itu sebelumnya dalam hatinya. Sehingga meskipun ayat sebelumnya Iblislah yang Aktiv menguasai dirinya, bukan berarti Ananias bersikap Pasif dan menyangkal bahwa bukan dirinya yang melakukan perbuatan itu. namun, sesungguhhnya, Kata kerja Middle ingin menujukan bahwa kedua pihak yakni iblis dan Ananias, turut aktiv dalam perbuatan ini. Secara singkat, perbuatan ini tidak dilakukan oleh iblis secara keseluruhan ataupun Ananias yang melakukan perbuatan itu. namun keduanya bersalah dan melakukan perbuatan jahat itu. bahkan apa yang dikatakan oleh Petrus bukanlah sekedar asumsi belaka. Kata kerja Aorist Indikatif menunjukan bahwa Perbuatan ini hanya dilakukan sekali saja. Menurut Mattew Henry Frasa ‘Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu’? Perhatikanlah, walaupun Iblis membisiki hatinya supaya melakukan itu, namun dia dikatakan merencanakan perbuatan itu dalam hatinya, yang menunjukkan bahwa kita tidak dapat memperingan dosa-dosa kita dengan meletakkan kesalahan pada iblis. Iblis mencobai, namun tidak dapat memaksa. Oleh keinginan kita sendirilah, kita diseret dan dipikat. Kejahatan apa pun yang dikatakan atau dilakukan orang berdosa, dia membuahinya di dalam hatinya sendiri. Oleh karena itu, jikalau engkau mencemooh, engkau sendirilah orang yang akan menanggungnya.24 S 2. Bentuk-bentuk ketidak jujuran Frasa “menahan sebagian” berasal dari bahasa Yunani evnosfi,sato (Verb



third



Person



singular



Aorist



Middle



Indikatif)



yang



berarti



“menyelewengkan untuk dirinya”. Frasa ini berasal dari kata dasar nosfi,zw



24



Mattew Henry, Tafsiran Alkitab dari Mattew Henry, Dikutip dalam https://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Kis%205:1-11#Full_Life_1. Tanggal 03 november 2019, 15.45 WIB



20



yang artinya menahan untuk diri berarti menyelewengkan untuk diri”. Kata ini digunakan sebanyak 3 kali dalam Perjanjian Baru. Setelah melihat arti kata dasar diatas, maka dengan demikian, frasa menahan sebagian memiliki makna yang sama dengan menyelewengkan. ini menunjukan bahwasanya kesalahan Ananias adalah menyeleweng atau sama dengan menyalahgunakan, tidak taat pada aturan, atau mengkhianati, bahkan juga dapat diartikan sebagai bentuk pemberontakan. Bahkan terlebih lagi perbuatan ini tidak hanya dilakukan kepada Petrus, akan tetapi Ananias telah melakukan pemberontakan, dan tidak Taat kepada Allah. Dalam terjemahan BIS menggunakan frasa “ia tahan untuk dirinya sendiri” frasa ini menunjukan bahwasanya Ananias, berlaku tidak jujur demi kepentingannya sendiri. Sedangkan dalam NIV menggunakan frasa “kept back part of money for himself” frasa ini memiliki makna yang sama, menunjukan bahwa Ananias menahan sebagian uang untuk dirinya sendiri. Menurut Mattew Henry, tindakan menahan sebagian merupakan bukti bahwa mereka masih mencintai uang Mereka berpikir uang itu terlalu banyak untuk dilepaskan sekaligus dan dipercayakan ke tangan para rasul. Lagi pula siapa tahu, mungkin mereka sendiri membutuhkannya. Walaupun saat itu segala sesuatu adalah milik bersama, namun tidak akan berlangsung lama, lalu apa yang harus mereka lakukan pada waktu kekurangan, jika tidak ada yang mereka sisakan untuk mereka pakai sendiri? Mereka tidak dapat mempercayai firman Allah bahwa mereka akan dipelihara. Sebaliknya, mereka berpikir akan memainkan peranan yang lebih bijak daripada yang dilakukan orang lain, dan menyimpan untuk saat darurat. Demikianlah mereka berpikir hendak melayani Allah dan juga Mamon. Melayani Allah, dengan membawa sebagian uang ke kaki para rasul, dan Mamon, dengan menyimpan sisanya di kantong mereka sendiri. Seakan-akan Allah tidak maha-mencukupi, dan segala kebutuhan mereka tidak akan terpenuhi jika mereka tidak menahan sebagian uang di tangan mereka sendiri untuk berjaga-jaga.25 25



Mattew Henry, Tafsiran Alkitab dari Mattew Henry, Dikutip dalam https://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Kis%205:1-11#Full_Life_1. Tanggal 03



21



Menurut Utley, “menahan" kata yang sama (nosphizomai) digunakan dalam Septuaginta (LXX) Yos 7:1 untuk menggambarkan dosa Akhan. F. F. Bruce telah membuat komentar bahwa Ananias melakukan di masa gereja mula-mula apa yang dilakukan Akhan dalam masa penaklukan. Dosa ini memiliki potensi merusak seluruh gereja. Istilah ini juga digunakan dalam Tit 2:10 budak mencuri dari majikan mereka. Menahan sebagian ini mirip dengan apa yang Barnabas lakukan di Kis 4:37. Pasangan ini memiliki kebebasan untuk menjual atau tidak menjual properti pribadi mereka (lih. ay Kis 5:4). Mereka memiliki kebebasan untuk memberikan beberapa atau semuanya untuk pekerjaan Tuhan. Mereka tidak memiliki hak untuk memberikan sebagian, tetapi mereka menyatakan memberikan semuanya. Motif dan tindakan ganda mereka mengungkapkan hati mereka. 26 Berdasarkan beberapa komentar diatas, maka kelompok menyimpulkan bahwa tindakan menahan sebagian, merupakan sikap kepura-puraan sekaligus pikiran yang takut akan kekurangan, cinta uang dan hati yang bercabang. Ananias dan Safira memiliki motif ganda dengan mengaku bahwa mereka telah memberikan seluruhnya. Kata “mendustai” berasal dari bahasa yunani evyeu,sw (verb second person singular Aorist Middle Indikatif) yang artinya “engkau berdusta” kata ini berasal dari kata dasar yeudolo,goj yang berarti “berdusta;mendustai”. Kata ini digunakan sebanyak 12 kali dalam perjanjian baru. Setelah melihat arti dari kata dasar maka kata “berdusta” tidak hanya sebatas berdusta akan tetapi sesungguhnya ia sedang mendustai Allah. Kata mendustai dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari digunakan kata “dustai” ini memiliki pengertian yang sama yakni sesunguhnya ia sedang men-dustai Allah. Dalam terjemahan NIV digunakan kata “lied”, artinya berbohong. Maka dengan itu, ketika kita berbohong, maka sebetulnya kita sedang berdusta dan kita sedang mendustai Allah. november 2019, 15.45 WIB 26 https://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Kis%205:1-11#Full_Life_1. Tanggal 03 november 2019, 15.45 WIB



22



Kata “mendustai” dalam kata kerja Aorist middle indikatif, kata kerja ini mengindikasikan bahwa sebelumnya, Ananias telah mendustai Allah, meskipun perbuatan itu dilakukan hanya sekali saja. Menurut komentar dari Wycliffe tentang ayat ini ialah bahwa pada masa gereja mula-mula, program membagi kekayaan merupakan tindakan sukarela murni dan bukan kewajiban yang dipaksakan. Faktanya bahwa, selama tanah itu dijual, uang hasil dari penjualan itu adalah milik mereka. Sedangkan hasilnya pun dapat dibagikan sesuai dengan keinginannya. Dosa Ananias sebenarnya bukan terletak pada tindakannya memberikan sebagian dari hasil penjulan. Akan tetapi kesalahannya ialah pada kelakuannya yang seolah-olah menyerahkan sepenuhnya padahal faktanya mereka masih amenyimpan sebagian. Dan ini adalah dosa penyerahan yang tidak sungguh-sungguh, dan intinya mereka berarti menipu Allah. 27 Menurut brink, petrus bukan hanya menipu manusia, tetapi itu juga adalah penipuan terhadap Roh Kudus, bahkan penipuan terhadap Allah sendiri.28 Dalam buku tafsiran Alkitab Masa Kini, ayat ini merupakan pengakuan bahwa Roh Kudus adalah oknum ilahi 29. Sehingga perbuatan itu sama halnya dilakukan kepada Allah. Dari beberapa pendapat dari para penafsir diatas, maka kelompok menyimpulkan bahwa kesalahan Ananias dan Safira bukanlah soal materi yang dibagikan. Akan tetapi, esensinya mereka telah berbohong atau berdusta. Bahkan lebih lagi mereka bukan hanya berdusta kepada manusia tetapi kepada Roh Kudus. Dan perbuatan itu sama dengan perbuatan menipu Allah itu sendiri. Kata “mencobai” berasal dari bahasa Yunani peira,sai (Verb Aourist active infinitive) yang artinya “untuk menguji” kata ini berasal dari kata dasar peira,jw ialah “mencoba;menguji;mencoba menjebak;menggoda;penggoda” kata ini digunakan sebanyak 38 kali didalam perjanjian baru. Setelah melihat 27



Charles F. Pfeiffer & Evertt F. Harrison, Op.Cit H.v.d. Brink, Op.Cit 29 Penyusun, Tafsiran Alkitab Masa Kini 3—Matius-Wahyu (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina kasih, 1976). Hal, 349 28



23



arti dari dari kata dasar diatas, maka sesungguhnya kata “mencobai” bukan hanya sebatas kata mencobai. Akan tetapi juga memiliki makna “mencoba menjebak” Kata mencobai didalam terjemahan BIS digunakan kata yang sama yaitu mencobai. Dalam terjemahan NIV menggunakan kata “test” hal ini menunjukan bahwa mencobai juga menguji. Kata “mencobai” dalam kata kerja Aourist, Active, Infinitive, adalah menyatakan bahwa dia sudah mencobai Roh Tuhan, dan perbuatan ini hanya sekali dilakukan. Menurut komentar Wycliffe dalam ayat ini ialah bahwa petrus menuduh safira berkomplot dalam meremehkan Allah. Mencobai Tuhan (kel 17:2;Ul. 6:16 ), yaitu menguji sampai sejauh mana seseorang dapat memanfaatkan kebaikan Allah, ini merupakan dosa yang menakutkan. Dan ini sama dengan pencobaan yang dialami oleh Yesus (Mat. 4:7). 30 Menurut tafsiran Brink, pada ayat yang ke-9 petrus melahirkan amarah yang suci. Bagaimana kamu anggota jemaat, dengan sadar berusaha mematahkan pekerjaan Allah dan membaktikan dirimu kepada si jahat. Mencobai Roh Tuhan berarti: berbuat sesuatu untuk meliihat apa yang akan diperbuat oleh Roh Allah. Lalu petrus menyatakan kepadanya, bahwa hukuman hebat yang sudah menimpa suaminya, juga akan berlaku atas dirinya.31 Dalam tafstiran Alkitab masa kini, menyebukan bahwa mencobai Roh Tuhan sama dengan mencoba melihat seberapa jauh kita melangkah tanpa mendapat hukuman dari Allah. Namun, ironisnya, Ananias dan Istrinya sudah melangkah terlalu jauh.32 Dari beberapa pendapat para penafsir diatas, maka kelompok meyimpulkan bahwa Ananias dan Safira tidak hanya berdusta kepada Allah. Akan tetapi mencoba menjebak atau menguji sejauh mana kesalahan yang kita lakukan tanpa menerima hukuman dari Allah. 30



Charles F. Pfeiffer & Evertt F. Harrison, Op. CIt H.v.d. Brink, Op.Cit. Hal, 83 32 Penyusun, Tafsiran Alkitab Masa Kini 3—Matius-Wahyu (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina kasih, 1976). Hal, 349 31



24



Kata “jawab” berasal dari bahasa Yunani eivpen (Verb third person Singular Aorist Indikatif), yang berarti ‘berkata’. Kata ini berasal dari kata dasar e;pw yang artinya ‘berkata, menyuruh, memanggil, meramal’. Kata ini digunakan sebanyak 102 kali dalam perjanjian Baru. Setelah melihat arti kata dasar diatas, kata “jawab” memiliki makna kata yang sama dengan ‘memanggil’. Itu berarti bahwa Safira tidak hanya sekedar memberi jawab. Akan tetapi juga berusaha mempersuasif petrus dengan jawabannya. Dalam BIS menggunakan kata ‘Jawab’ yang memiliki makna yang sama. Sedangkan dalam NIV menggunakan kata ‘Said’ yakni merupakan kata benda dari ‘Suara’ ini menunjukan bahwa ketidak jujuran Ananias dan Safira tidak hanya sekedar dari perbuatan, tetapi juga dalam perkataan. Bentuk kata kerja Aorist Aktif indikatif menujukan bahwa Safira sendiri telah mengatakan hal yang demikian, sekalipun perkataan itu hanya diucapkan sekali.



3. Akibat ketidak jujuran Ananias dan Safira Frasa “putuslah nyawanya” berasal dari bahasa yunani adalah “auvth.n nekra,n( (Verb third person plural Aorist active indikatif). Yang artinya menghembuskan nafas terakhir”. Kata ini berasal dari kata dasar nekra,n. yang artinya ‘menghembuskan nafas terakhir’. kata ini digunakan sebanyak tiga kali dalam perjanjian baru. Dalam BIS (Bahasa Indonesia sehari-hari) frasa ini menggunakan kata ‘mati’. Yang menunjukan bahwa mereka benar mati secara fisik. Sedangkan dalam NIV menggunakan kata “Dead” kata ini menunjukan bahwa ia benar-benar mati Dan tidak hidup lagi. Frasa “putuslah nyawanya” dalam kata kerja Aorist Active Indikatif berarti bahwa ia sendiri sudah mati, dan hal itu jelas berdasarkan realita dan actual. Menurut komentar Wycliffe ketika Ananias diperhadapkan dengan kehebatan dosanya, ia menjadi tidak berdaya sama sekali dan akhirnya ia 25



segera rebah serta putuslah nyawanya. Kita tidak diberitau apa yang menyebabkan serangan jantung tersebut. Jelas bukan petrus yang menyebabkan kematian itu. Entah Ananias meninggal akibat kejutan emosional atau bukan, yang jelas kematiannya merupakan hukuman Allah terhadap pengabdian diri yang munafik. 33 Menurut Tafsiran Brink pada kasus ini, sebenarya safira masih diberi kesempatan untuk mengakui kesalahannya melalui pertanyaan yang dilontarkan oleh petrus. Namun nyatanya bahwa safira masih bertahan dalam dustanya sehingga ia memiliki nasib yang sama dengan suaminya. 34 Dari beberapa pendapat para penafsir diatas, maka kelompok menyimpulkan bahwa akibat dari dosa dan ketidak jujurannya, membuat dia menerima hukuman dari Allah. Padahal, sebelumnya petrus memberikan sebuah pertanyaan untuk mengajak Safira mengakui kesalahannyaa. Namun ia masih tetap tidak jujur. Oleh karena itu ia tidak hanya mengalami kematian secara Rohani, akan tetapi mati secara fisik. Kata ‘ketakutan’ berasal dari bahasa Yunani fo,boj (Noun masculine Singular Nominative) yang berarti ‘ketakutan’. Kata ini memiliki kata dasar fo,boj yang artinya ‘rasa takut, penyebab ketakutan, takut kepada berarti menghormati, takut kepada (Allah)’. Kata ini digunakan sebanyak 47 kali dalam Perjanjian Baru. Setelah melihat arti kata dasar diatas, maka dengan demikian, kata ‘ketakutan’ mengandung makna yang positif. Yang hendak menujukan bahwa ada banyak orang yang takut kepada Allah setelah melihat peristiwa akibat dari ketidak jujuran tersebut. Dalam BIS menggunakan kata ‘takut’ yang memiliki makna bahwa banyak banyak orang taqwa dan takut kepada Allah. Sedangkan dalam NIV menggunakan kata ‘fear’ yang memilki makna yang serupa yakni ‘takut’. Bentuk kata kerja Masculine Singular Nominative menujukan bahwa kata ketakutan menujukan pokok kalimat (Subyek) dari satu orang yang berjenis kelamin laki-laki. 33 34



Charles F. Pfeiffer & Evertt F. Harrison, Op. Cit H.v.d. Brink, Op.Cit



26



Menurut Wiclyffe Peristiwa ini mendatangkan rasa hormat dan takut luar biasa terhadap Allah ke dalam jemaat dan juga peristiwa ini memiliki pengaruh memurnikan.35 Menurut Mattew Henry, Ketakutan tersebut bukanlah kabut atau penghalang bagi sukacita kudus mereka, melainkan mengajar mereka untuk bersungguh-sungguh dengan Roh Kudus, dan bersukacita dengan gemetar. Semua yang meletakkan uang mereka di kaki para rasul setelah itu takut menahan sebagian dari hasil penjualan.36 Berdasarkan komentar dari beberapa teolog diatas, maka kelompok menyimpulkan bahwa Akibat hukuman tersebut, mendatangkan ketakutan yang positif bagi para jemaat. Sehingga banyak diantara mereka yang Takut akan Tuhan dan menghormati Tuhan.



BAB III IMPLIKASI BAGI IMAN KRISTEN Setelah melihat beberapa pemaparan yang telah kelompok paparkan diatas, maka kelompok menarik teks Kis. 5:1-11 dan Konteks Iman Kristen pada masa Kini. a.



Nilai kejujuran merupakan Prinsip utama dalam iman Kristen. Kitab



Amsal mencatat tentang kepribadian orang jujur. Dan sesungguhnya, Allah berkenan kepada orang yang jujur hatinya (3:32) dan ia bergaul karib dengan mereka. Kejujuran adalah salah aspek yang paling penting dalam iman Kristen, kejujuran berjalan bersama dengan Integritas, yang menuntut 35



Kyle M. Yates, & Philip C. Johnson, Tafsiran Alkitab Wiclyffe, dalam https://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Kis%205:1-11#Full_Life_1 Tanggal 03 november 2019, 15.45 WIB 36



Mattew Henry, Tafsiran Alkitab dari Mattew Henry…,



27



perkataan yang setara dengan perbuatan. Dalam Kitab kejadian 42:31, saudara-saudara Yusuf hendak membuktikan bahwa mereka bukanlah pengintai, tetapi orang jujur. Dalam perkataan ini, tersirat sebuah ketulusan dengan motiv yang benar dan tidak bercabang. b.



Nilai kejujuran merupakan prinsip yang menentukan langkah seorang



hamba Tuhan. Seorang pemimpin yang benar adalah dia yang memiliki kejujuran dan ketulusan dalam dirinya. Seperti halnya Yusuf yang dibuang oleh saudar-saudaranya di tanah mesir. Di tempat itu ia mengalami berbagai macam penderitaan. Akan tetapi satu hal yang menjadi prinsip dalam kehidupannya ialah setia dan taat. Sehingga dalam prinsip tersebut akan timbul kejujuran dalam berbagai hal yang diercayakan kepadanya. Sehingga dengan kejujuran, mengantarkan dirinya kepada tujuan Tuhan dan keberhasilan dalam hidupnya.



BAB IV PENUTUP SIMPULAN Kitab Kisah para rasul diakui oleh beberapa penafsir dan beberapa teolog lainnya menyebutkan bahwa Lukaslah penulis kitab ini. Namun tidak banyak yang mengetahui secara pasti kapan Lukas menulis kitab ini. Hal ini ditandai dengan banyaknya penafsiran dari beberapa teolog yang berbeda. Namun kelompok lebih menyetujui pendapat dari Enns yang menyebutkan bahwa penulisan kitab ini diperkirakan pada tahun 63 M. hal ini sesuai dengan argument yang mengatakan bahwa kitab ini berakhir secara tiba-tiba, 28



dan mengingat kematian Paulus yang diperkirakan pada tahun 67 M dan pemenjaraannya pada Tahun 63 M. jelas bahwa peristiwa ini terjadi setelah penulisan kitab kisah para rasul. Jikalau penulisan kitab ini diperkirakan ditulis setelah kedua tanggal diatas, maka kemungkinan besar Lukas akan mencatat peristiwa yang dialami oleh Paulus di Roma bahkan sampai pada kematiannya. Karena biasanya Lukas akan mencatat sedetail mungkin tentang suratnya dan menyusunnya secara teratur. Beberapa penafsir mencatat bahwa tujuan penulisan kitab ini adalah untuk melaporaka pertumbuhan gereja, munculnya gereja mula-mula, hal-hal yang berkaitan dengan turunnya Roh Kudus. Namun bagi kelompok, setelah membaca keseluruhan isi kitab ini, dan ditambah lagi bahwa kitab ini sebagai lanjutan dari Injil Lukas yang pernah ia catat, maka penulis berfikir bahwa Lukas sesungguhnya hendak melaporkan secara tertulis peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus. Lukas mencatat persitiwa ini sebagai sejarah yang tidak bisa dilupakan. Bahkan meskipun peristiwanya sudah berakhir, namun orang-orang pada masa sekarang akan mengetahui peristiwa itu. Serta menunjukan pengaruh Yesus selama hidupnya didunia yang akhirnya disampaikan oleh murid-murid-Nya kepada semua umat manusia. Peristiwa Ananias dan Safira menujukan bahwa perjanjian baru bukan berbicara tentang kebebasan manusia untuk berbuat dosa. Karena pada hakekatnya manusia yang berdosa akan dihukum. Begitupun yang dialami oleh Ananias dan safira dalam persekutuan Rohani dan kebangunan rohani yang begitu besar itu, mereka belum bertobat secara total. Buktinya mereka masih memiliki sifat ketidakjujuran dalam diri mereka. Ketika mereka menyerahkan hasil dari penjualan tanah kepada petrus, mereka mengaku bahwa mereka sudah menyerahkan semuanya kepada petrus. Namun nyatanya bahwa mereka sebenarnya telah menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu. Akibata dosa mereka yang tidak mau jujur, maka Allah menghukum mereka, sehingga mereka mengalami kematian akibat dosadosa mereka. 29



SARAN berdasarkan pembahasan diatas, kelompok memberikan saran bahwa kejujuran itu amat penting dalam diri kita. Sebagai hamba Tuhan, kita dipilih bukan karena ada sesuatu yang istimewa dalam diri kita dan bukan karena kita layak untuk melayani Tuhan. Namun sesungguhnya bahwa kita dipilih karena kita “dipercayakan” dan kita dipercaya karena kita memiliki pribadi yang “jujur”.



DAFTAR PUSTAKA Brink, H.v.d., 2003



Tafiran Alkitab—Kisah Para Rasul. Jakarta: BPK Gunung Mulia



Carson D.A., & Douglas J. Moo, 2016



An introduction to the New Testament, Malang: Gandum Mas



Duyvermen, M.E., 2017



Pembimbing dalam Perjanjian Baru, Jakarta: BPK Gunug Mulia



Enns, Paul, ____



The Moody Handbook of Theology, Malang: Literartur SAAT



Henry, Mattew,



30



____



Tafsiran Alkitab dari Mattew Henry, Dikutip dalam https://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Kis %205:1-11#Full_Life_1



Pfeiffer, Charles F. & Evertt F. Harrison, 2013



The Wycliffe Bible Commentary—Vol-3 Perjanjian Baru. Team



penyusun Alkitab, 2016



Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan-seri: Life Application Study Bible, Malang: Gandum Mas



Penyusun, 1976



Tafsiran Alkitab Masa Kini 3—Matius-Wahyu Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina kasih,



Stamps, Donald C., 2006



Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, Malang:Gandum Mas Malang; Gandum Mas



Tenney, Merrill C., 2013



Survei Perjanjian Baru, Jawa Timur: Gandum Mas



Tulluan, Ola, 1999



Introduksi Perjanjian Baru. Batu, Literatur YPPII



Team Penyusun, 1994



Ensiklopedia Masa Kini—Jilid I Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih



Yates, Kyle, M., & Philip, C., Johnson, ____



Tafsiran Alkitab Wiclyffe, dalam https://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Kis %205:1-11#Full_Life_1.



31