Ekstraksi Non Konvensional [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Definisi



Prinsip



Enzyme assisted extraction (EAE) merupakan salah satu metode ekstraksi non-konvensional untuk mengekstrak suatu senyawa aktif yang dilakukan dengan menggunakan bantuan enzim. Enzim memiliki kemampuan untuk mendegradasi atau mengganggu dinding sel dan membran sehingga memungkinkan pelepasan senyawa aktif lebih baik dan efisien (Krasimira et al. 2014). Umumnya digunakan untuk mengekstraksi minyak yang terdapat di dalam berbagai jenis biji-bijian.



Faktor



N u r



jenis enzim Komposisi, dan konsentrasi enzim Ukuran partikel dari sampel tanaman yang akan diekstraksi Rasio padatan terhadap air, waktu hidrolisis, kadar air dalam partikel Suhu



P u j i



R a h m a /



Adanya aktivitas hidrolitik oleh enzim pada komponen dinding sel dan membran dinding sel serta senyawa makromolekul di dalam sel yang memfasilitasi terlepasnya sifat alami suatu produk. (Zhang, etal. 2018).



p 1 7 3 3 5 1 1 9 0 5 8



Kelemahan Biaya yang mahal untuk skala besar Proses inkubasi yang lama Beberapa enzim yang tersedia saat ini tidak sepenuhnya dapat menghidrolisis dinding sel, dan terbatas Sifat enzim yang berbeda pada setiap kondisi lingkungan



Kelebihan



Lebih efisiensi terhadap waktu Mengurangi konsumsi pelarut Beroperasi pada suhu ekstraksi yang lebih ringan Hasil ekstraksi yang tinggi Ramah lingkungan



Beroperasi pada suhu ekstraksi yang lebih ringan



Lebih efisien terhadap waktu



Mengurangi konsumsi pelarut



waktu ekstraksi yang lebih cepat karena adanya enzim yang dapat menghidrolisis dan mendegradasi dinding sel sehingga membantu mempercepat keluarnya senyawa bahan aktif dari dalam sel.



Dengan kata lain ekstraksi ini tidak membutuhkan banyak pelarut hanya menggunakan air sebagai pelarut untuk mengekstraksi senyawa bahan aktif dan minyak



Hasil ekstraksi yang tinggi



Adanya hidrolisis dengan bantuan enzim sebagai perlakuan awal untuk membantu melepaskan senyawa bahan aktif yang terikat oleh ikatan hidrogen dan hidrofobik, sehingga dapat meningkatkan rendemen ekstraksi. selain itu, dinding sel yang dikatalisis oleh enzim menjadi tipis dan tidak terorganisir di bawah kondisi eksperimental yang optimal, maka komponen intraseluler dilepaskan lebih lengkap, yang mengarah pada peningkatan hasil



Kestabilan enzim lebih tinggi pada suhu rendah, dikarenakan enzim akan terdenaturasi pada suhu tinggi. kecuali pada enzim yang termostabil. selain itu, penggunaan suhu yang tinggi akan merubah sifat asli dari suatu produk



Ramah lingkungan



Karena untuk mengekstraksi senyawa bahan aktif dan minyak menggunakan air sebagai pelarut bukan pelarut organik. Selain itu, teknik ini menggunakan pelarut yang tidak mudah terbakar dan tidak beracun. selain itu, konsumsi energi yang rendah.



Preparasi sampel dengan menggunakan enzim, lalu di inkubasi 2-3 hari pada suhu 30 derajat celcius



Ekstraksi dengan mengoptimasi suhu dan waktu menggunakan magnetic stirrer



Enzim yang biasa digunakan yaitu enzim selulase, pektinase, dan hemiselulase.



Penambahan enzim tertentu, seperti selulase, β-glukosidase, β-glukonase, αamilase dan pektinase selama proses ekstraksi dapat meningkatkan rendemen ekstraksi.



Hasil campuran yang telah homogen diambil filtratnya dan disentrifugasi



Didapatkan hasil ekstraksi



Selulosa, hemiselulosa dan pektin dapat dihidrolisis menggunakan enzim selulose, βglukosidase dan pektinase. Hal ini disebabkan oleh aktivitas enzim-enzim tersebut yang mampu merusak dinding sel dan menghidrolisis polisakarida dan lemak.



Prinsip pemanasan menggunakan gelombang mikro



MAE?? Microwave Assisted Extraction Teknik untuk mengekstraksi bahan bahan terlarut di dalam sampel menggunakan pelarut air dengan bantuan energi gelombang mikro



Didasarkan pada dampak langsungnya dengan zat polar / pelarut dan diatur oleh dua fenomena: konduksi ionik dan rotasi dipol, yang pada umumnya terjadi secara bersamaan. Konduksi ionik adalah perpindahan elektroforetik ion di bawah pengaruh medan listrik. Resistensi dari larutan untuk aliran ion akan menghasilkan gesekan, yang pada akhirnya memanaskan larutan.



Microwave merupakan gelombang elektromagnetik tak terionkan dengan berada diantara sinar X dan sinar inframerah dalam spektrum elektromagnetik



Rotasi dipol berarti penataan kembali dipol molekul dengan medan listrik yang berubah dengan cepat. Pemanasan hanya terpengaruh pada frekuensi 2450 MHz. Komponen listrik gelombang berubah 4,9 × 104 kali per detik



METODE EKSTRAKSI NON KONVENSIONAL



Faktor yang mempengaruhi MAE Sifat dan volume pelarut Sifat dielektrik pelarut terhadap pemanasan gelombang micro berperan dalam MAE Dalam MAE volume pelarut tinggi, memberikan recovery lebih rendah



Tenaga microwave Tenaga besar ~> Pemecahan sel lebih cepat ~> Banyak pengotor terbawa bersama analit Tenaga kecil ~> Pemecahan sel bertahap ~> MAE bisa lebih selektif



Karakteristik matriks Ukuran partikel umumnya 100 µm - 2 mm. Meningkatkan ekstraksi Memungkinkan penetrasi microwave yang lebih baik atau lebih dalam.



Waktu ekstraksi Meningkatnya waktu ekstraksi dapat meningkatkan jumlah analit yang terekstraksi Umumnya 3-30 menit (ada penelitian, 40 detik memberikan recovery yang baik)



Suhu Peningkatan suhu: Meningkatkan efisiensi ekstraksi karena desorpsi analit dari situs aktif dalam matriks meningkat Meningkatkan kapasitas pelarutan Menurunkan tegangan permukaan & viskositas pelarut ~> meningkatkan pembasahan sampel & penetrasi matriks



Rangkaian alat



Dua jenis sistem MAE Secara komersial Condensor



Magnetor Sample Microwave controller



Bagian bagian alat



Oven microwave terfokus, hanya sebagian dari bejana ekstraksi yang berisi sampel yang diiradiasi dengan gelombang mikro



METODE EKSTRAKSI NON KONVENSIONAL



1. Magnetor Menghasilkan energi gelombang mikro 2. Condensor Alat penukar kalor untuk mengkondensasi (mengubah gas menjadi cair) 3. Microwave controller Mengendalikan dan mengatur sistem microwave 4. Microwave irradiation Proses paparan radiasai oleh microwave 5. Sample Bahan yang akan diuji



Bejana tertutup, ekstraksi di bawah tekanan dan suhu yang terkontrol



Kedua sistem tersebut tersedia sebagai: Sistem multimode, memungkinkan penyebaran radiasi gelombang mikro secara acak di dalam rongga gelombang mikro, sehingga setiap zona dalam rongga dan sampel yang dikandungnya disinari secara merata. Mode tunggal atau sistem terfokus, memungkinkan radiasi gelombang mikro terfokus pada zona terbatas di mana sampel terkena medan listrik yang jauh lebih kuat



Kelebihan Cocok untuk senyawa yang bersifat termolabil Kontrol suhu baik Gelombang mikro mengurangi aktivitas enzimatis yang merusak senyawa target sehingga pemanasan pemanasan lebih merata karena bukan mentransfer panas dari luar tetapi membangkitkan panas dari dalam bahan tersebut



Mekanisme MAE 1. Radiasi gelombang mikro memanaskan dan



Ramah lingkungan Setting peralatan yang menggabungkan fitur sohklet dan kelebihan dari mikrowave Waktu ekstraksi singkat Konsumsi energi dan pelarut lebih sedikit Akurasi dan presisi yang lebih tinggi Rendemen yang diperoleh tinggi



menguapkan air 2. Air menguap dan menghasilkan tekanan yang besar pada dinding sel sehingga sel mengembang (swelling) 3. Tekanan akan mendorong dinding sel dari dalam, terjadi peregangan dan akhirnya sel tersebut pecah 4. Senyawa target atau konstituen aktif keluar dari sel yang pecah tersebut (terekstraksi)



METODE EKSTRAKSI NON KONVENSIONAL



Kekurangan Masih diperlukan proses



Solvent Free Microwave Extraction (SFME)



1



Vacuum Microwave Hydrlitation (VMH)



5



lanjutan berupa sentrifugasi atau filtrasi untuk memisahkan residu padat yang dihasilkan Efisiensi MAE akan menjadi sangat rendah jika senyawa target dan media pelarutnya bukan berupa senyawa polar dan atau senyawa volatile. Harga mahal



2



Jenis jenis MAE



Microwave Hydrodistillation (MWHD)



3



4



Microwave Hidrodiffusion and Gravity (MHG)



Compressed Air Microwave Distillation (CAMD)



Alivia Najla Rengganis P17335119038/2B



Fluida SuperkAritis



Kelebihan (Sondari dan Puspitasari, 2017 ; Harimurti dan Sumangat, 2005)



(Rinawati, dkk., 2020)



Fluida superkritis adalah unsur atau senyawa di atas tekanan dan suhu kritisnya.



Lebih efisien



Waktu ekstraksi lebih pendek



Tidak beracun



Alternatif ramah lingkungan



Kemurnian dan kelarutan lebih tinggi



Biaya ekstraksi pelarut lebih rendah



Menghindari degradasi termal senyawa



Menghindari oksidasi senyawa aktif



Pelarut dapat di



recycle



Secara umum diffusivitas dan viskositas fluida superkritis mendekati gas, akan tetapi densitasnya mendekati cairan.



Fluida Superkritis CO2 (Harimurti dan Sumangat, 2005)



Tc = 31℃



CO2



Pc = 72 bar Tidak berwarna Tingkat kemurnia n tinggi



merupakan fluida yang digunakan secara luas daiam ekstraksi fluida superkritis.



Tidak berbau



Tidak beracun



Tidak mudah terbakar



Mudah diperoleh



Karakteris tik sesuai



Ramah lingkunga n



Waktu relatif singkat



Siklus dapat diulang



Supercritical Fluid Extraction



Menghasilkan ekstrak dengan aroma dan rasa alami



Nizella Syahla / P17335119057 – 2B



Metode SFE merupakan teknik ekstraksi dengan menggunakan fluida pada kondisi yang berada di atas titik kritis suhunya (Abhari dan Khaneghah, 2020).



Kekurangan Prinsip SFE adalah pemisahan komponen pada kondisi tekanan dan suhu di atas titik kritis (Sulaswatty dan Agustian, 2014)



SFE telah digunakan di berbagai bidang seperti makanan, farmasi,industri kimia, dan bahan bakar ( Mendiola, dkk., 2013).



(Sulaswatty, 2019)



Ekstraksi komponen polar sangat dibatasi oleh kekuatan pelarut CO2.



Polaritasnya sangat rendah sehingga membuat SFE ideal untuk lemak dan senyawa non polar, tetapi tidak cocok untuk sebagian besar obat – obatan dan sampel obat.



Namun sudah dapat diatasi dengan penggunaan chemical modifer CH2Cl2.



Instrumentasi



Proses Ekstraksi



(Mendiola, dkk., 2013)



(Mendiola, dkk., 2013)



Instrumentasi dasar harus terdiri dari bahan yang mampu menahan tekanan tinggi, umunya 50MPa, dan telah digunakan 70 Mpa. ● Alat pada gambar 6.3.A : ekstraktor sampel padat dengan volume internal tertentu. ● Alat pada gambat 6.3.B : ekstraktor sampel cair menggunakan kolom ekstraksi dimana ekstraksi dilakuan dalam mode



countercurrent.



Kedua sistem disusun oleh tangki untuk pelarut ekstraksi, biasanya CO2, pompa untuk memberi tekanan gas ke tekanan ekstraksi yang diinginkan, pembatas atau katup untuk menjaga tekanan tinggi di dalam sistem, dan trapping vessel sel pemisah/sel fraksinasi) untuk pemulihan ekstrak. SFE dilakukan dengan memompa SF melalui bejana yang diisi dengan sampel, dan selanjutnya mengurangi tekanan SF untuk pengumpulan komponen yang diekstraksi. Oleh karena itu, instrumen SF terdiri dari satu atau dua pompa tekanan tinggi untuk pengiriman SF dan diperlukan juga kosolvent polar seperti etanol, bejana bertekanan tinggi untuk menampung sampel, pembatas dan perangkat pengumpul (misalnya wadah kosong atau tabung gelas yang mengandung pelarut pengumpul). Wadah sampel ditempatkan dalam oven untuk mengontrol suhu ekstraksi. (Rinawati, dkk., 2020).



Supercritical Fluid Extraction Nizella Syahla / P17335119057 – 2B



(Rinawati, dkk., 2020)



Beberapa parameter harus dioptimalkan, termasuk suhu dan tekanan SF, waktu ekstraksi, laju aliran, penambahan kosolvent dan mode pengumpulan.



Biasanya jenis meter yang berbeda seperti flow meter, meteran gas kering/basah dapat dilekatkan pada sistem.



Periode laju ekstraksi konstan (CER), yang ditandai dengan ekstraksi zat terlarut yang terkandung di permukaan partikel, yang mudah diakses.



Periode laju ekstraksi jatuh (FER), di mana sebagian besar zat terlarut yang mudah diakses telah diekstraksi dan perpindahan massa mulai dikendalikan oleh difusi. Periode laju terkontrol difusi (DCR), di mana zat terlarut yang mudah diekstraksi telah dihilangkan seluruhnya dan proses ekstraksi dikontrol oleh difusi pelarut di dalam partikel dan difusi zat terlarut ± pelarut ke permukaan.



Sampel (Mendiola, dkk., 2013)



Padat ● Pada instrumen, sampel padat memiliki bejana internal dengan volume tertentu. ● Dalam metode ekstraksi pada skala kecil, sampel padat dapat diekstraksi dalam metode dinamis atau statis, atau bahkan kombinasi keduanya. ● Di awal proses ekstraksi, difusi pelarut ke dalam matriks menuju penyerapan pelarut superkritis untuk menurunkan masa resistensi transfer, setelah itu senyawa terlarut dilarutkan dalam SF dan selanjutnya ditransfer melalui difusi ke permukaan dari padatan kemudian ke sebagian besar fase fluida.



Aplikasi



Cair ● Pada instrumen, sampel cair menggunakan kolom ekstraksi dimana ekstraksi dilakukan dalam mode countercurrent. ● Sampel cair diekstraksi dengan memasukan dimensi kolom dan ukuran serta struktur bahan di kolom countercurrent. Terdapat dua strategi untuk sampel cairan : 1. Meletakan sampel cairan dalam pembawa padat (contoh : sepiolite) dan diperlakukan seperti sampel padat (untuk skala kecil). 2. Sampel diekstraksi dengan column countercurrent.



Ekstraksi Countecurent Ekstraksi countercurrent dilakukan dengan memperkenalkan sampel dalam instrumen dari atas kolom dan dari bawah pelarut bertekanan; dalam proses ini, komponen didistribusikan diantara pelarut dan sampel cair yang mengalir berlawanan arah emlalui kolom pemisahan (Mendiola, dkk., 2013).



Supercritical Fluid Extraction Nizella Syahla / P17335119057 – 2B



SFE juga telah digunakan untuk preparasi dalam analisis sampel lingkungan, bahkan telah diintegrasikan dengan instrumentasi lain untuk melakukan analisis simultan (Juliasih dkk, 2015). Dalam hal aplikasi penelitian, SFE telah digunakan untuk ekstraksi sampel makanan, pertanian dan tanaman dengan publikasi yang terus meningkat (Turner, 2006).



SFE telah digunakan secara luas untuk ekstraksi senyawa bioaktif dari alga, mikroalga dan organisme laut, seperti krustasea, ikan dan prosuk sampingannya (Mendiola, dkk., 2013). Senyawa bioaktif utama yang diekstraksi oleh SFE dari pertanian dan makanan produk sampingannya adalah polifenol dan karetonoid (Mendiola, dkk., 2013)



Daftar Pustaka Abhari Khadijeh dan Amin M. Khaneghah, 2020. Aquaculture and By-Products: Challenges and Opportunities in the Use of Alternative Protein Sources and



Bioactive Compounds dalam Advances n Food and Nutrition Research Volume 95. Harimuti dan Sumangat, 2005. Aplikasi Fluida Superkritis pada Ekstraksi Minyak Atsiri. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk



Pengembangan Industri Berbasis Pertanian, 801 – 810. Juliasih, N.L.G.R., Yuan, L.C., Atsuta, Y., and Daimon, H. 2016. Development of Coupled Supercritical Fluid Extraction High Performance Liquid Chromatography



for Quinone Analysis in Activated Sludge. Separation Science and Technology, 51(3) , 439–446. Mendiola,dkk., 2013. Supercrtitival Fluid Extraction dalam Natural Product Extraction. United Kingdom : The Royal Society of Chemistry.



Rinawati,dkk., 2020. Review: Green Analytical Chemistry: Pemanfaatan Supercritical Fluid Extraction (SFE) dan Microwave-Assisted Extraction (Mae) Sebagai



Metode Ekstraksi Senyawa Diterpena pada Minyak Biji Kopi Shangrai. Analit: Analytical and Environmental Chemistry, 5(01), 25-33. Sondari Dewi dan E.D. Puspitasari, 2017. Teknologi Ekstraksi Fluida Superkritis Dan Maserasi Pada Zingiber Officinalle Roscoe : Aktivitas Antioksidan Dan



Kandungan Fitokimia. Jurnal Sains Materi Indonesia, 18(2), 74–80. Sulaswatty dan Agustian, 2014. Nilai Tambah Minyak Akar Wangi dengan Pemekatan Kadar Vetiverol menggunakan Ekstraksi CO2 Fluida Superkritik. JKTI, 16(02), 76 – 81. Sulaswatty, 2019. Penerapan Teknologi Nonkonvensional dalam Ekstraksi Komponen Utama Atsiri dan Produk Turunannya di Indonesia. Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Turner, C. 2006. Modern Extraction Technique. Washington D.C : American Chemical Society.



Oktavia Dwi Nugraheni – 2B



Keuntungan



PEF (PULSE-ELECTRIC FIELD EXTRACTION)



Disebut dengan istilah elektroporasi yaitu pemberian tegangan listrik pada sel, tanpa merusak komponen bioaktif yang ada didalamnya, seperti senyawa antioksidan dan metabolit sekunder.



Pengertian



Kekurangan



Efektivitas tergantung :  Kekuatan medan listrik  Energi listrik  Jumlah denyutan  Suhu  Karakteristik bagian tanaman yang diekstraksi  Waktu perlakuan



Denyutan medan listrik akan merusak struktur membran sel untuk mempermudah keluarnya bahan aktif dan matriks bagian tanaman.



Ketika sel hidup berada dalam lingkungan medan listrik, maka sebuah muatan listrik akan bergerak melintasi membran sel.



Berdasarkan karakteristik dipol pada molekul membran, maka potensial listrik akan memisahkan molekul senyawa bahan aktif atas dasar muatan mereka dalam membran sel.



MEKANISME KERJA Notes : Efek kejut listrik sebagai pendahuluan hanya menyebabkan permeabilitas membran sel, sehingga dapat mempercepat perpindahan massa dalam peningkatan ekstraksi senyawa.



Membawa muatan sehingga membentuk pori-pori pada bagian membran yang lemah dan menyebabkan kenaikan permeabilitas yang sangat drastis.



Setelah muatan listrik dalam membran melampaui nilai muatan listrik kritis sekitar 1 volt, terjadi tolak menolak antara molekul



Ilustrasi Alat PEF



Tegangan yang digunakan antara 20 kV/cm hingga 80 kV/cm.



Generator Sumber tenaga listrik. Terdiri dari : tombol pengatur frekuensi, waktu paparan, tegangan dan start.



Insulation



Plane electrodes



Insulasi adalah proses yang digunakan untuk mengurangi laju perpindahan panas / kalor.



Elektroda adalah konduktor yang melewatkannya melalui media non-logam untuk menghasilkan arus listrik



PEF Chamber Tempat penyimpanan sampel yang akan diuji ( ruang perlakuan ) yang mengisi elektroda dan mengalirkan tegangan tinggi ke sampel



Dewi Nurani Putri P17335119043



Pengertian



Bersifat nondestructive dan non-invasive, sehingga dapat dengan mudah diadaptasikan ke berbagai aplikasi (Schiller, 2010).



Ultrasonic-assisted extraction (UAE) adalah salah satu metode ektraksi berbantu ultrasonik. Gelombang ultrasonik adalah gelombang suara yang memiliki frekuensi diatas pendengaran manusia (≥ 20 kHz). (McClements 1995).



Mekanisme Kerja Mengamati sifat akustik gelombang ultrasonik, ketika ultrasonik merambat dalam suatu cairan berisi bahan yang akan di ekstrak, getaran ultrasonik berkecepatan tinggi akan menyebabkan medium yang dilewati bergetar, getaran ini akan memberikan pengadukan intensif terhadap proses ekstraksi. Pengadukan akan meningkatkan proses ekstraksi. (Setyantoro, et al, 2009)



UAE (Ultrasound Assisted Extraction)



Metode ekstraksi ultrasonik juga dikenal dengan nama sonokimia, yaitu pemanfaatan efek gelombang ultrasonik untuk mempengaruhi perubahan perubahan yang terjadi pada proses kimia (Garcia dan Castro, 2014)



1, Frekuensi 2, Viskositas Pelarut 3. Tegangan 4. Gas-Gas Terlaut 5. Tekanan Luar 6. Suhu 7.Intensitas



Parameter Sonikimia



Penggunaan ultrasonik dapat menimbulkan efek kavitasi yang dapat memecah dinding sel bahan sehingga komponen bioaktif keluar dengan mudah dan didapatkan hasil ekstrak yang maksimal dengan proses ekstraksi yang jauh lebih singkat (Kuldikole, 2002)



Kelebihan



Komponen Perangkat sonikator terdiri dari generator, converter dan probe. Generator digunakan untuk mentransmisi arus AC menjadi energi listrik yang memiliki frekuensi 20 kHz dan daya 700 watt. Jenis ini digunakan untuk sonokimia karena gelembung kavitasi sukar dihasilkan dari frekuensi ultrasonik yang tinggi (Mason et al. 2002). Frekuensi ultrasonik yang digunakan untuk ekstraksi berkisar antara 20- 40 kHz. Converter mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (vibrasi) oleh pengaruh kristal piezoelektrik. Vibrasi diperkuat dan ditransmisikan ke permukaan larutan oleh probe yang dapat dicelupkan pada larutan dan tidak menyebabkan korosi



1. Mampu mempercepat proses ekstraksi, dibandingkan dengan ekstraksi termal atau ekstraksi konvensional sehingga lebih efisien (Mason, 2000 2. Metode ini aman, lebih singkat, dan meningkatkan jumlah rendemen hasil ekstraksi (Manasika dan Widjanarko, 2013; Kuldikole, 2002). 3. Mampu menurunkan suhu operasi pada ekstrak yang tidak tahan panas, sehinga cocok untuk diterapkan pada ekstraksi senyawa bioaktif tidak tahan panas (Zou et al., 2014). 4. metode alternatif ekstraksi non-termal yang lebih efisien, lebih cepat, dan memungkinkan pengurangan pelarut, (Vinatoru, 200; Hartuti dan Dani, 2012) 5.



Kekurangan 1. Harga alat mahal 2. Membutuhkan teknisi yang kompeten dalam penggunaannya 3. Mudah dipengaruhi oleh suhu menyebabkan meningkat atau menurunnya hasil ekstraksi



5. Gelombang ultrasonik yang ditimbulkan mampu memberi efek kavitasi, efek panas, dan efek struktural yang membuat penetrasi zat terlarut kedalam sel terjadi lebih cepat (Putri dkk, 2014) 6. apat membantu meningkatkan efektivitas enzim sehingga mampu mengurangi jumlah enzim yang dibutuhkan ketika ekstraksi (Chang et al., 2012).



Pengertian



Kelebihan



Pressurized liquid extraction (PLE) atau ekstraksi menggunakan pelarut bertekanan merupakan bentuk dari ekstraksi padatan-cairan, dimana sample padat dimasukkan pada extration cell dan diekstrak menggunakan pelarut yang cocok dengan menaikkan tekanan dan suhu



1. dapat meningkatkan kelarutan senyawa 2. mengurangi viskositas dan tegangan permukaan pelarut 3. menganggu interaksi matriks-analit 4. mempercepat kinetika reaksi 5. membutuhkan waktu yang lebih singkat



kekurangan 1. mahalnya harga alat 2. cara mengoprasikan perlu dengan tegangan listrik



Kegunaan PLE lebih digunakan untuk mengekstraksi antioksidan polar sebagai senyawa fenolik (antosianin dan flavonol) menggunakan pelarut dengan polaritas tinggi. Antosianin dapat



Pressurized Liquid



diperoleh dengan pelarut pada suhu diatas



Extraction



titik didih



Zidan Akbar r- p1735119072 (2b) Syarat Suhu yang digunaan 293K - 463K. dengan tekanan 3MPa-20MPa. Penggunaan PLE hanya membutuhkan waktu ekstraksi 20 menit dengan menggunakan 30 mL pelarut untuk mengeksytaksi berbagaimacam kompoen. Harus senyawa bahan aktif yang dapat tahan terhadap panas. Selanjutnya, karena ekstraksi dilakukan pada ekstraktor tertutup, kontak senyawa bioaktif dengan oksigen dan cahaya dihindari, sehingga mencegah degradasi senyawa tersebut rentan terhadap degradasi oleh oksidasi



mekanisme Proses ekstraksi melibatkan pengepakan sampel ke dalam ekstraktor dan kemudian pelarut dipompa oleh pompa tipe HPLC ke dalam sel ekstraksi, yang ditempatkan dalam sistem pemanas pada suhu yang diinginkan, sampai tekanan yang diperlukan diperoleh. Setelah suhu dan tekanan proses tercapai, ekstraksi dilakukan selama waktu yang telah ditetapkan. Jika proses memiliki lebih dari satu siklus ekstraksi, pelarut diganti dengan pelarut segar, dalam setiap siklus ekstraksi. Setelah siklus ekstraksi selesai, katup tekanan belakang dan katup mikrometrik dibuka dengan hati-hati, menjaga tekanan pada tingkat yang sesuai untuk aliran yang diinginkan. Selesai waktu ekstraksi preset, pompa HPLC dan sistem pemanas dimatikan. Ekstraktor dapat atau mungkin tidak dibersihkan menggunakan gas inert seperti nitrogen untuk menghilangkan pelarut yang tersisa di dalam extracto



MEtode PLE dapat dilakukan dalam mode statis atau dinamis. Mode ekstraksi statis adalah proses batch yang terdiri dari satu atau lebih siklus ekstraksi dengan penambahan pelarut segar di antara setiap siklus. Ekstraktor ditekan melalui saluran masuk pelarut sementara katup outlet tetap tertutup. Setelah ekstraksi, katup dibuka, melepaskan campuran pelarut dan ekstrak ke pengumpulan koleksi. dalam mode dinamis, pelarut terus dipompa melalui ekstraktor yang mengandung matriks, sedangkan katup outlet tetap terbuka selama ekstraksi. menghindari saturasi pelarut, dengan menyuntikkan pelarut segar terus menerus ke dalam ekstraktor, ekstraksi statis lebih efisien karena memungkinkan penetrasi pelarut yang lebih besar ke dalam nano dan pori-pori mikro dari matriks.