Empat Tipe Desain Studi Kasus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Empat Tipe Desain Studi Kasus



:



1. Desain kasus tunggal holistik, Desain studi kasus yang menyatakan kasus penting dalam menguji suatu teori yang telah disusun dengan baik, di mana studi kasus ini hanya mengkaji sifat umum program yang bersangkutan. 2. Desain kasus tunggal terjalin, Desain studi kasus yang menyatakan kasus penting dalam menguji suatu teori yang telah disusun dengan baik, di mana studi kasus ini tidak hanya berkenaan dengan program publik tunggal tapi analisisnya menyangkut hasil proyek-proyek perorangan dalam program tersebut (dan bahkan barangkali beberapa analis kuantitatif di beberapa proyek lain ). 3. Desain multikasus holistik, Desain studi kasus yang mengarah ke tujuan yang spesifik dalam ruang lingkup keseluruhan inkuiri yang bersangkutan, yakni memandang multikasus sebagai multi eksperimen yaitu mengikuti logika replika, di mana studi kasus ini hanya mengkaji sifat umum program yang bersangkutan. 4. Desain multikasus terjalin, Desain studi kasus yang mengarah ke tujuan yang spesifik dalam ruang lingkup keseluruhan inkuiri yang bersangkutan, yakni memandang multikasus sebagai multi eksperimen yaitu mengikuti logika replika, di mana studi kasus ini tidak hanya berkenaan dengan program publik tunggal tapi analisisnya menyangkut hasil proyek-proyek perorangan dalam program tersebut (dan bahkan barangkali beberapa analis kuantitatif di beberapa proyek lain ).



PENYELENGGARAAN STUDI KASUS : PERSIAPAN PENGUMPULAN DATA



Penyelenggaraan suatu studi kasus diawali dengan penentuan masalah atau isu yang akan diselidiki dan pengembangan desain penelitiannya. Namun demikian, pada umumnya orang mengasosiasikan penyelenggaraan studi kasus hanya pada kegiatan pengumpulan data. A. Ketrampilan-ketrampilan Yang Diharapkan Dari Peneliti Studi Kasus. Ciri-ciri lainnya : 1. Mengajukan pertanyaan seseorang yang harus mampu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang baik dengan menginterpretasikan jawaban-jawabannya. 2. Mendengarkan seseorag harus menjadi pendengar yang baik dan tak terperangkap oleh ideologi atau prakonsepsinya sendiri 3. Penyesuaian Diri dan Fleksibilitas seseorang hendaknya mampu menyesuaikan diri dan fleksibel, agar situasi yang baru dialaminya dapat dipandang sebagai peluang dan bukan ancaman. 4. Memegang teguh isu-isu yang akan diteliti seseorang harus memiliki daya tangkap yang kuat terhadap isu-isu yang akan diteliti. 5. Mengurangi Bias seseorang harus tidak bias oleh anggapan-anggapan yang sudah ada sebelumnya, termasuk anggapan-anggapan yang diturunkan dari teori. B. Latihan dan Persiapan Untuk Studi Kasus Yang Spesifik Latihan Studi Kasus Sebagai Pengalaman Seminar Tiap peneliti perlu mengetahui 



Mengapa peneliti tersebut diselenggarakan



:







Bukti apa yang akan dicari







Variasi-variasi apa yang dapat diantisipasi







Apa yang akan menjadi bukti pendukung atau bertentangan bagi proposisi yang telah ditentukan 2. Pengembangan dan Peninjauan Ulang Protokol (Alat Pemandu) 3. Permasalahan yang dituju. C. Protokol Studi Kasus 1. Tinjauan Umum Proyek Studi Kasus Tinjauan umum proyek studi kasus (tujuan dan ciri-ciri proyek, isu-isu studi kasus dan bahan bacaan yang relevan tentang topik yang akan diselidiki) 2. Prosedur Lapangan Prosedur-prosedur lapangan (ijazah dan akses ke situs-situs stusi kasus yang bersangkutan, sumber informasi yang umum dan catatan prosedural 3. Pertanyaan-pertanyaan Studi Kasus Pertanyaan-pertanyaan studi kasus (pertanyaan-pertanyaan yang spesifik yang harus dipikirkan peneliti dalam mengumpulkan data, kotak-kotak tabel untuk sederet data yang spesifik dan sumber-sumber informasi poternsial untuk menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan tersebut) 4. Tuntutan untuk Pembuatan Laporan Studi Kasus Petunjuk untuk laporan studi kasus (garis besar, lembar narasi, dan spesifikasi informasi bibliografis, dan dokumentasi lainnya). D. Studi Kasus Perintis 1. Pemilihan Kasus-kasus Perintis 2. Hakikat Penelitian Perintis 3. Laporan Kasus-kasus Perintis



PENYELENGGARAAN STUDI KASUS : PELAKSANAAN PENGUMPULAN DATA



Studi kasus bisa didasarkan atas enam sumber bukti yang berlainan :dokumen, rekaman arsip, wawancara, pengamatan langsung, observasi partisipan dan perangkatperangkat fisik. A.



Enam Sumber Bukti : 1. Dokumentasi