Empedu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Biokimia dengan judul percobaan “Empedu” disusun oleh : Nama



: Zakiah Rizkah Nu’man



NIM



: 16130401004



Kelas / Kelompok



: Pendidikan Kimia B / III (Tiga)



telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka dinyatakan telah diterima.



Koordinator Asisten,



Makassar, Asisten,



Dedi Hermawan NIM : 1513040001



Rahmawati NIM : 1513040023 Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab



Hardin, S.Si, S.Pd, M.Pd NIP. 19870807 2015 041004



November 2018



N



A. JUDUL PERCOBAAN Empedu B. TUJUAN PERCOBAAN Adapun tujuan percobaan ini adalah: 1. Mengetahui keadaan fisik empedu yang meliputi warna, bau, keadaan wujudnya, derajat keasaman dan berat jenisnya. 2. Mengetahui kandungan musin dan senyawa anorganik pada empedu. 3. Mengetahui zat warna empedu melalui tes Gmelin dan tes Smith. 4. Mengetahui kandungan asam pada empedu



C. ALAT DAN BAHAN 1. Alat a. Gelas ukur 10 Ml



2 buah



b. Gelas ukur 25 mL



2 buah



c. Gelas kimia 100 mL



1 buah



d. Gelas kimia 50 mL



1 buah



e. Tabung reaksi



6 buah



f. Rak tabung reaksi



2 buah



g. Pinset



2 buah



h. Gunting



1 buah



i. Piknometer 25 mL



1 buah



j. Penjepit tabung



6 buah



k. Corong biasa



1 buah



l. Neraca analitik



1 buah



m. Pipet tetes



1 buah



n. Spatula



1 buah



o. Botol semprot



1 buah



p. Oven



1 buah



q. Lap kasar



1 buah



r. Lap halus



1 buah



2. Bahan a. Empedu ayam b. Larutan Asam asetat



(CH3COOH) 10%



c. Larutan Perak nitrat



(AgNO3) 0,5%



d. Larutan Barium klorida



(BaCl2) 0,5



e. Larutan asam nitrat pekat



(HNO3)



f. Larutan Iodida dalam alkohol 0,5 %



(I2)



g. Larutan asam sulfat pekat



(H2SO4)



h. Larutan Ammonium Molibdat



[(NH4)2MO2O24]



i. Larutan sukrosa



(C12H22O11)



j. Indikator universal k. Pereaksi molisch l. Aquades



(H2O)



m. Alkohol



(C2H5OH)



n. Kertas saring o. Tissu p. Label D. PROSEDUR KERJA 1.



Tes Keadaan Fisik Empedu



a.



Warna, bau, keadaan wujud, derajat keasaman dan berat jenis empedu diphatikan dan diperiksa.



2. Tes musin dan senyawa anorganik pada empedu a. 10 ml empedu diencerkan dengan 15 mL asam asetat 10% b. Endapan disaring, untuk dipisahkan dengan filtratnya c. Empedu diuji kandungan Cl-, dimana beberapa tetes ditambah AgNO3 d. Empedu diuji kandungan sulfatnya, dimana empedu ditambahkan BaCl2 e. Empedu diuji kandungan posfatnya, dimana empedu ditambahkan Amonium Molibdat 3. Uji warna empedu a. Tes gmelin



1) 3 mL empedu encer ditambahkan HNO3 pekat 2) Larutan dikocok b. Tes smith 1) 3 mL empedu encer ditambahkan I2 5% 2) Larutan dikocok 4. Uji keasaman a. 5 mL empedu encer ditambahkan gula 2 sendok, kemudian ditambahkan asam sulfat pekat dan dikocok b. 5 mL empedu encer ditambahkan 5 tetes molisch, kemudian ditambahkan 3 ml H2SO4 dan dikocok



E. HASIL PENGAMATAN 1. Tes keadaan fisik pada empedu Perlakuan a. Warna b. Bau c. Fisik d. Derajat keasaman



Hasil



Hijau tua Amis Lonjong pH = 6



e. Massa jenis -massa piknometer kosong -Massa piknometer + empedu.



17,849 gram I = 44, 259 gram II = 44, 260 gram.. Rata-rata= 44, 259 gram 𝑝 𝑚𝑣 = 26, 410 gram 25 mL 𝜌 = 1,056,4 𝑔𝑟𝑎𝑚



2. Tes musin dan senyawa anorganik pada empedu Perlakuan -10 mL empedu + 15 mL



Hasil Hijau



CH3COOH - Disaring Residu



Hijau



Filtrat



Hijau



-2 mL empedu + AgNO3



terdapat endapan.



- 2 mL empedu + BaCl2



Hijau



- 2 mL empedu + [(NH4)2MO2O24]



Terbentuk dua lapisan Atas = hijau muda Bawah = hijau pekat



3. Tes zat warna empedu Perlakuan -3 mL empedu encer (1:5) + HNO3



Hasil Terbentuk tiga lapisan Atas = hijau Tengah = kuning Bawah = hijau



-3 mL empedu encer + I2.



Terbentuk dua lapisan Atas = merah Bawah = hijau



4. Tes derajat keasaman Perlakuan



Hasil



-5 mL empedu encer (1:5) 2 sendok



Terbentuk 2 lapisan



sukrosa +3 mL H2SO4 pekat



-atas= hijau -bawah= kuning



-5 mL empedu encer



Terbentuk 2 lapisan



+ 5 tetes molisch



-atas = hijau (keruh)



+ 5 mL H2SO4 pekat



-bawah = hijau (bening) Terbentuk cincin ungu



F. ANALISIS DATA Dik



: Berat Piknometer kosong



: 17,849gram



Berat Piknometer + empedu : 44,259 gram Volume Piknometer + isi Dit



: 25 mL



: Massa Jenis (𝜌)….?



Penyelesaian : Massa empedu = (Massa empedu + isi) – (Massa piknometer kosong) = 44,259 gram – 17,849 gram = 26,410 gram 𝜌= 𝜌=



𝑚 𝑣 26,410 gram 25 𝑚𝐿



𝜌 = 1,056,4 gram/mL



G. PEMBAHASAN Empedu adalah larutan berwarna kuning kehijauan yang terdiri dari 97% air, pigmen empedu, dan garam-garam empedu. Pigmen empedu terdiri dari billiverdin (hijau), billirubin (kuning). Pigmen ini merupakan hasil penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah terdisentegrasi. Garam-garam



empedu terbentuk dari asam empedu yang berikatan dengan kolesterol dan asam amino (Sloane, 1994:292). Lebih dari 90% empedu adalah air, yang mengadung : (a) senyawasenyawa organik seperti garam-garam empedu, bilirubin, kolestrol, dan asamasam lemak, serta lestisin; (b) senyawa-senyawa anorganik dalam bentuk ion seperti Na+, K+, Ca2+, Cl-, dan HCO3-. Empedu tidak mengandung enzim-enzim pencernaan (Sumardjo, 2006: 19). Percobaan empedu ini bertujuan untuk mengetahui keadaan fisik empedu, menguji kandungan musin dan senyawa anorganik empedu, untuk mengetahui zat warna empedu, dan menguji keasaman empedu. Selain sebagai sampel pada percobaan ini, empedu juga membantu penyerapan lemak ke dalam tubuh dan membantu kerja hati dalam sistem eksresi atau proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair maupun zat gas dari dalam tubuh (Sloane, 2004: 292). 1. Test Keadaan Fisik Empedu. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui keadaan fisik empedu dengan memeriksa warna, bau, keadaan wujud empedu, derajat keasaman (pH), dan berat jenis. Hasil percobaan diperoleh empedu memiliki warna hijau pekat, bau yang amis, keadaan wujudnya cair dengan bentuk lonjong. Pemeriksaan derajat keasaman dilakukan dengan menggunakan indikator universal dan diperoleh pH 6. Setelah itu, untuk menentukan berat jenis dilakukan dengan menggunakan piknometer. Piknometer merupakan sebuah alat yang biasa digunakan dalam pengukuran nilai massa jenis atau densitas dari suatu fluida. Larutan uji yang digunakan dalam pengukuran tidak terlalu banyak atau jumlahnya hanya sedikit, selain itu wadahnya kecil dan metode ini sederhana atau tidak rumit. Perlakuan pertama adalah mengeringkan piknometer di oven setelah itu dimasukkan dalam eksikator dan ditimbang, hal ini dilakukan sebanyak tiga kali agar didapatkan data yang lebih akurat dengan menggunakan neraca analitik. Diperoleh berat 17,849 gram dan dimasukkan empedu sampai penuh yakni 25 mL. Setelah itu ditimbang dan diperoleh beratnya atau massa jenisnya yaitu 1,056 gram/mL. Hal ini sudah sesuai dengan teori menurut bahwa cairan empedu berwarna hijau tua. Hal ini



sesuai dengan teori bahwa warna empedu



Empedu adalah larutan berwarna



kuning kehijuan yang terdiri dari 97% air, pigemen empedu, dan garam-garam empedu.(Sloane, 1994:392).Empedu berbau amis sebab kandungan-kandungan proteinnya. Berwujud cair dan berbentuk oval dan lonjong, serta memiliki pH dalam kisaran 6 (Marks, 1996: 527). 2. Tes musin dan senyawa-senyawa anorganik Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya senyawa anorganik melalui pengendapan musin yang terdapat dalam empedu, musin diendapkan karena merupakan senyawa organik sehingga harus terlebih dahulu karena yang akan diuji adalah senyawa organik. Pengendapan musin dilakukan yakni dengan menambahkan asam asetat berfungsi untuk mengendapkan musin karena terjadi proses denaturasi protein. Kemudian dilakukan penyaringan yang bertujuan untuk memisahkan endapan musin dan filtratnya. Pengujian senyawa anorganik dilakukan dengan menggunakan filtrat. Zat-zat anorganik yang akan didentifikasi yakni klorida (Cl-) sulfat (SO42-), dan posfat (PO43-) Pengujian klorida yang terkandung dalam empedu dilakukan dengan menambahkan AgNO3 terhadap filtrat.Penambahan AgNO3 berfungsi untuk mengendapkan ion klorida dalam bentuk AgCl dimana hasil yang diperoleh adalah larutan hijau dan terdapat endapan putih.Hal ini sesuai dengan teori bahwa dalam teori menyatakan bahwa apabila ion Cl- ditambahkan larutan perak nitrat maka menghasilkan endapan perak klorida, AgCl, yang seperti dadih dan putih (Svehla, 1979: 346). Reaksinya : Cl- + AgNO3



AgCl(s) + NO3Endapan putih (Svehla, 1979: 346)



Pengujian sulfat (SO42-) dilakukan dengan empedu encer ditambahkan larutan BaCl2 yang berfungsi untuk mengendapkan sulfat yang terdapat dalam empedu. Hasil yang diperoleh tidak terjadi perubahan pada empedu atau tidak ad endapan.Hal ini sesuai dengan teori bahwa dalam empedu tidak mengandung sulfat melainkan zat organik dan anorganik tertentu saja (Poedjiadi, 1994:244).



Pengujian fosfat dilakukan dengan menambahkan larutan (NH4)2MoO4 yang berfungsi untuk mengendapkan fosfat yang terdapat dalam empedu. Hasil yang didapatkan tidak terdapat endapan. Hal ini telah sesuai dengan teori bahwa didalam empedu tidak mengandung posfat (PO42-) (Poedjiadi, 1994:244 3. Tes Warna Empedu Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui zat warna empedu yaitu warna bilubirin dan biliverdin dengan tes gmelin dan tes smith. Pigmen empedu terdiri dari billiverdin (hijau), billirubin (kuning, oranges dan cokelat). Pigmen ini merupakan hasil pengurainan hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah terdisentegrasi (Sloane, 1994 : 392) . a. Tes Gmelin Test Gmelin dilakukan untuk mengidentifikasi warna bilirubin yaitu dengan mencampurkan 3 ml empedu encer dengan asam nitrat pekat yang berfungsi untuk pengoksidasi. Diperoleh 3 lapisan, atas berwarna hijau, tengah berwarna kuning dan bawah berwarna hijau.Terdapat warna kuning tersebut menandakan kandungan birilubin. Hal ini telah sesui dengan teori bahwa bilirubin memiliki warna orange, kuning dan coklat(Tim Dosen Biokimia, 2016: 11). a. Test Smith Test Smith dilakukan untuk mengidentifikasi warna biliverdin dengan mencampurkan asam nitrat larutan iod, dimana iod berfungsi sama dengan asam nitrat yakni untuk mengoksidasi zat warna empedu. Hasil yang diperoleh terbentuk dua lapisan, atas berwarna merah dan lapisan berwarna hijau. Hal ini telah sesuai dengan teori karena bahwa uji positif dari zat warna biliverdin adalah berwarna hijau (Tim Dosen Biokimia, 2016: 11). 4. Test Asam Empedu Asam empedu tersusun atas asam empedu primer yang terdiri dari asam kolat dan kenedeoksikolat dan asam empedu sekunder yang terdiri dari asam deoksilat dan litokolat. Asam kolat tersebut memiliki tiga gugus hidroksil merupakan asam empedu yang kurang hidrofobik dan kurang terikat oleh serat pangan yang tidak larut sedangkan asam deoksilat memiliki dua gugus hidroksil tersebut (Rizkiyanto, 2013: 156-157).



Empedu adalah produk akhir kolestrol di hati yang Larut air, tersimpan dalam kandung empedu yang dikeluarkan pada saat pencernaan makanan. Empedu ini terdiri dari kolestrol, phospolipid, konjugasi asam empedu, pigmen empedu, dan elektrolit (Yuliana, 2012: 97). Tabung I, percobaan ini bertujuan untuk mengetahui derajat keasaman empedu, yang



dilakukan



dengan



menambahkan



sukrosa



yang



berfungsi



untuk



meningkatkan luas permukaan larutan, agar H2SO4d apat bereaksi dengan larutan empedu. Sukrosa dapat dihidrolisis oleh asam empedu membentuk fruktosa dan glukosa, kemudian penambahan H2SO4 pekat berfungsi untuk memberi susana asam sehingga diperoleh larutan yang terbentuk 2 lapisan yaitu atas berwarna hijau dan bawah berwarna kuning. Tabung ke II, empedu ditambahkan pereaksi molisch sehingga terdapat cincin ungu yang menandakan bahwa terdapat karbohidrat di dalam empedu.



H. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Empedu berwarna hijau tua, berbauh amis, berwujud cair dan berbentuk lonjong, mempunyai ph 6 dan berat jenis 1,056,4 g/ml b. Empedu mengandung senyawa-senyawa anorganik yang memiliki fungsi tersendiri. Senyawa anorganiknya yakni klorida (Cl-). c. Tes zat warna empedu dengan tes gmelin dan tes smith mendapatkan bahwa adanya pigmen empedu biliverdin berwarna hijau dan bilirubin berwarna orange, kuning, dan coklat. d. Asam empedu bersifat asam yang kuat dan uji molisch dengan terdapatmya cincin ungu menandakan adanya karbohidrat dari hidrolisis. 2. Saran Diharapkan praktikan agar memahami prosedur kerja dan fungsi dari setiap penambahan dala percobaan.



DAFTAR PUSTAKA



Marks, Drwan ; Allan D. Marks dan Coleen M. Smith. 1996. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta ;EGC Poedjiadi, Anna. Supriyanti Titin. 2012. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia. Riskiyanto, Leny Yuanita. 2013. Pengaruh Variasi pH dan Lama PerebusanKacang Panjang (Vigna Sesquipedalis (L) fruhw) Terhadap Kadar Asam Kolat dan Asam Deoksikolat Pada Feses Hewan Coba (Rattus morvegicusL).UNESA Journal of ChemistryVol. 2 No. 3. Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC. Tim



Dosen Biokimia. 2018. Penuntun Makassar:Laboratorium FMIPA UNM.



Praktikum



Biokimia.



Yuliana, Dewi. 2012. Kajian Mekanisme Hipokolesterolemik Probiotok. Majalah Farmasi dan farmakologi.Vol.16 No. 2.



JAWABAN PERTANYAAN 1. Apa hubungan zat warna empedu dengan tubuh? Jawab: Dua macam zat warna empedu terlihat dalam sistem konjugasi dan ekskresi sebagai inti fungsional yang terkoordinasi dalam tubuh. 2. Bandingkan hasilnya dengan pereaksi molisch! Jawab: Pada penambahan H2SO4 pekat, larutan asam sulfat ini bereaksi pada bagian bawah sedangkan pada penambahan pereaksi molisch berada pada bagian atas. Dimana penambahan H2SO4 pekat terbentuk 3 lapisan dan setelah pemutaran perlahan-lahan terbentuk larutan berwarna cokelat tua.Sedangkan pada pereaksi molisch hanya terbentuk 2 lapisan dan jika diputar diperoleh larutan berwarna cokelat tua. 3. Mengapa tes urine tidak dapat digunakan untuk urine? Jawab: karena urine tidak memiliki asam urine seperti asam empedu pada empedu.