Er Mapper [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ermapper I. PENDAHULUAN ER Mapper adalah salah satu software (perangkat lunak) yang digunakan untuk mengolah data citra atau satelit. Masih banyak perangkat lunak yang lain yang juga dapat digunakan untuk mengolah data citra, diantaranya adalah Idrisi, Erdas Imagine, PCI dan lain-lain. Masing-masing perangkat lunak mempunyai keunggulan dan kelebihannya sendiri. ER Mapper dapat dijalankan pada workstation dengan sistem operasi UNIX dan komputer PCs (Personal Computers) dengan sistem operasi Windows 95 ke atas dan Windows NT. Pengolahan data citra merupakan suatu cara memanipulasi data citra atau mengolah suatu data citra menjadi suatu keluaran (output) yang sesuai dengan yang kita harapkan. Adapun cara pengolahan data citra itu sendiri melalui beberapa tahapan, sampai menjadi suatu keluaran yang diharapkan. Tujuan dari pengolahan citra adalah mempertajam data geografis dalam bentuk digital menjadi suatu tampilan yang lebih berarti bagi pengguna, dapat memberikan informasi kuantitatif suatu obyek, serta dapat memecahkan masalah. Data digital disimpan dalam betuk barisan kotak kecil dua dimensi yang disebut pixels (picture elements). Masing-masing pixel mewakili suatu wilayah yang ada dipermukaan bumi. Struktur ini kadang juga disebut raster, sehingga data citra sering disebut juga data raster. Data raster tersusun oleh baris dan kolom dan setiap pixel pada data raster memiliki nilai digital (gambar 1).



Gambar 1. Struktur Data Raster Data yang didapat dari satelit umumnya terdiri beberapa bands (layers) yang mencakup wilayah yang sama. Masing-masing bands mencatat pantulan obyek dari permukaan bumi pada panjang gelombang yang berbeda. Data ini disebut juga multispectral data. Di dalam pengolahan citra, juga dilakukan penggabungan



kombinasi antara beberapa band untuk mengekstraksi informasi dari obyekobyek yang spesifik seperti indeks vegetasi, parameter kualitas air, terumbu karang dan lain-lain. A. Aplikasi Pengolahan Data Citra Pengolahan data citra adalah bagian penting untuk dapat menganalisa informasi kebumian melalui data satelit penginderaan jauh. Aplikasiaplikasi yang dapat diterapkan melalui pengolahan data citra antara lain: o pemantauan lingkungan o manajemen dan perencanaan kota dan daerah urban o manajemen sumber daya hutan o eksplorasi mineral o pertanian dan perkebunan o manajemen sumber daya air o manajemen sumber daya pesisir dan lautan o oseanografi fisik o eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi B. Pengolahan Data Citra Pengolahan data citra dimulai pada tahun 1960-an untuk memproses citra dari satelit yang mengelilingi bumi. Pengolahan data citra dibuat dalam bentuk “disk to disk” dimana kita harus menuliskan spesifikasi file yang akan diolah, kemudian memilih tipe pemrosesan yang akan digunakan, kemudian menunggu komputer mengolah data tersebut serta menuliskan hasilnya ke dalam file baru (gambar 2). Jadi sampai final file terbentuk baru kita dapat melihat hasil yang diharapkan, tetapi bila hasilnya jauh dari yang kita harapkan, maka kita harus mengulangnya dari awal kembali. Sampai tahun 1980-an proses tersebut masih digunakan oleh beberapa produk pengolahan data citra.



Gambar 2. Proses Pengolahan Data Citra Secara Tradisional ER Mapper mengembangkan metode pengolahan citra terbaru dengan pendekatan yang interaktif, dimana kita dapat langsung melihat hasil dari setiap perlakuan terhadap citra pada monitor komputer. ER Mapper memberikan kemudahan dalam pengolahan data sehingga kita dapat mengkombinasikan berbagai operasi pengolahan citra dan hasilnya dapat langsung terlihat tanpa menunggu komputer menuliskannya menjadi file yang baru (gambar 3). Cara pengolahan ini dalam ER Mapper disebut Algoritma.



Gambar 3. Pengolahan Citra Menggunakan ER Mapper Algoritma adalah rangkain tahap demi tahap pemrosesan atau perintah dalam ER Mapper yang digunakan untuk melakukan transformasi data asli dari hard disk sampai proses atau instruksinya selesai. Dengan Algoritma, kita dapat melihat hasil yang kita kerjakan di monitor, menyimpannya ke dalam media penyimpan (hard disk, dll), memanggil ulang, atau mengubahnya, setiap saat. Oleh karena Algoritma hanya berisi rangkaian proses, maka file dari algoritma ukurannya sangat kecil, hanya beberapa kilobyte sampai beberapa megabyte, tergantung besarnya proses yang kita lakukan, sehingga sangat menghemat ruang hard disk. Dan oleh karena file algoritma berukuran kecil, maka proses penayangan citra menjadi relatif lebih cepat. Hal ini membuat waktu pengolahan menjadi lebih cepat. Konsep Algoritma ini adalah salah satu keunggulan ER Mapper. Selain itu, beberapa kekhususan lain yang dimiliki ER Mapper adalah :



o Didukung dengan 130 format pengimpor data o Didukung dengan 250 format pencetakan data keluaran o Visualisasi tiga dimensi o Adanya fasilitas Dynamic Links o Penghubung dinamik (Dynamic Links) adalah fasilitas khusus ER Mapper yang membuat pengguna dapat langsung menampilkan data file eksternal pada citra tanpa perlu mengimportnya terlebih dahulu. Data-data yang dapat dihubungkan termasuk kedalam format file yang populer seperti ARC/INFO, Oracle, serta standar file format seperti DXF, DON dll. Selain kelebihan-kelebihan di atas, ER Mapper memiliki keterbatasan, yaitu : o Terbatasnya format Pengeksport data o Data yang mampu ditanganinya adalah data 8 bit. 2. Prosedur Pengolahan Data Citra Prosedur pengolahan data citra diawali dengan mengimport data sampai dengan hasil akhir dalam bentuk cetakan (printing). Dari beberapa prosedur ini, tidak semua prosedur harus dijalankan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Untuk beberapa aplikasi dapat dihasilkan keluaran yang diharapkan tanpa melalui seluruh prosedur pengolahan citra. o Import Data Langkah pertama dalam pengolahan citra adalah mengimport data satelit yang akan digunakan ke dalam format ER Mapper. Umumnya data disimpan dalam bentuk magnetic tape, CD-ROM atau media penyimpanan yang lain. Dua bentuk utama data yang diimport ke dalam ER Mapper adalah data raster dan vektor. Data raster adalah tipe data yang menjadi bahan utama kegiatan pengolahan citra. Contoh data raster adalah citra satelit dan foto udara. Pada saat mengimport data raster, ER Mapper akan membuat dua files yaitu:







File data binary yang berisikan data raster dalam format BIL, tanpa file extension.







File header dalam format ASCII dengan extension .ers



Data vektor adalah data yang terseimpan dalam bentuk garis, titik dan poligon. Contoh data vektor adalah data yang dihasilkan dari hasil digitasi Sistem Informasi Geografis (SIG) seperti jalan, lokasi pengambilan sampel atau batas administrasi. ER Mapper juga akan membuat dua file hasil dari mengimport data vektor: 



File data dalam format ASCII berisikan data vektor







File header dalam format ASCII dengan extension .erv



o Menampilkan Citra Setelah proses mengimpor data, selanjutnya adalah menampilkan citra tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kualitas dari data yang digunakan. Apabila data/citra tersebut memiliki kualitas yang tidak sesuai dengan keinginan (berawan, data bergaris, dll) maka kita tidak perlu melanjutkan proses pengolahan, dan mencari data baru yang memiliki kualitas yang lebih baik. Di dalam ER Mapper, cara menampilkan citra disebut Color Mode. Ada beberapa cara untuk menampilkan citra: 



Pseudocolor Displays, menampilkan citra dalam warna hitam dan putih, biasanya hanya terdiri dari satu layer/band saja.







Red-Green-Blue (RGB), menampilkan citra melalui kombinasi tiga band, setiap band ditempatkan pada satu layer (Red/Green/Blue), cara ini disebut juga color composite. Contoh: False Color Composite RGB 453.







Hue-Saturation-Intensity (HIS), menampilkan citra melalui kombinasi tiga band, setiap band ditempatkan pada satu layer (Hue/Saturation/Intensity), cara ini biasanya digunakan bila kita menggunakan dua macam data yang berbeda, misalkan data Radar dengan data Landsat-TM.



o Rektifikasi Data/Geocoding



Data raster umumnya ditampilkan dalam bentuk “raw” data dan memiliki kesalahan geometrik. Untuk mendapatkan data yang akurat, data tersebut harus dikoreksi secara geometrik kedalam sistem koordinat bumi. Ada dua proses koreksi geometrik: 



Registrasi, koreksi geometrik antara citra yang belum terkoreksi dengan citra yang sudah terkoreksi.







Rektifikasi, koreksi geometrik antara citra dengan peta



o Mosaik Citra Mosaik citra adalah proses menggabungkan/menempelkan dua atau lebih citra yang tumpang tindih (overlapping) sehingga menghasilkan citra yang representatif dan kontinyu. Dalam ER Mapper proses ini dapat dilakukan tanpa membuat suatu file yang besar, kecuali bila kita ingin menyimpannya menjadi file tersendiri. o Penajaman Citra Proses penajaman citra dilakukan untuk mempermudah pengguna dalam menginterpretasikan obyek-obyek yang ada pada tampilan citra. Dengan proses Algoritma, ER Mapper mempermudah pengguna melakukan berbagai macam proses penajaman citra tanpa perlu membuat file-file baru yang hanya akan membuat penuh disk komputer. Jenis-jenis operasi penajaman citra meliputi: 



Penggabungan Data (Data fusion), menggabungkan citra dari sumber yang berbeda pada area yang sama untuk membantu di dalam interpretasi. Contoh data Landsat-TM dengan data SPOT.







Colodraping, menempelkan satu jenis data citra di atas data yang lainya untuk membuat suatu kombinasi tampilan sehingga memudahkan untuk menganalisa dua atau lebih variabel. Contoh citra vegetasi dari satelit di colordraping di atas citra foto udara pada area yang sama.







Penajaman kontras, memperbaiki tampilan citra dengan memaksimumkan kontras antara pencahayaan dan penggelapan atau menaikan dan merendahkan harga data suatu citra.







Filtering, memperbaiki tampilan citra dengan mentransformasikan nilai-nilai digital citra, seperti mempertajam batas area yang mempeunyai nilai digital yang sama (enhance edge), menghaluskan citra dari noise (smooth noise), dll.







Formula, membuat suatu operasi matematika dan memasukan nilai-nilai digital citra pada operasi matematika tersebut., misalnya Principal Component Analysis (PCA).







Klasifikasi, menampilkan citra menjadi kelas-kelas tertentu secara statistik berdasarkan nilai digitalnya. Contoh membuat peta penutupan lahan dari citra satelit Landsat-TM.



o Dynamic Links Penghubung dinamik adalah fasilitas khusus ER Mapper yang membuat pengguna dapat langsung menampilkan data file eksternal pada citra tanpa perlu mengimportnya terlebih dahulu. Data-data yang dapat dihubungkan termasuk kedalam format file yang populer seperti ARC/INFO, Oracle, serta standar file format seperti DXF, DGN dll. o Komposisi Peta Komposisi peta memungkinkan pengguna untuk mempresentasikan citra-citra secara profesional dan penuh arti. Kualitas kartografik peta pada ER Mapper dapat membuat grid, legenda, bar skala, panah arah utara, logo perusahaan, legenda klasifikasi. o Pencetakan Pengguna dapat menghasilkan keluaran suatu citra dengan menggunakan peralatan pencetakan atau printer yang meliputi printer berwarna, film, printer hitam putih dan format grafik. Pilihan pencetakan membutuhkan suatu algoritma yang mendefinisikan semua data dan pengolahannya dengan catatan hanya algoritma yang telah disimpan yang dapat dicetak. Pastikan kita telah menyimpan algoritma kita sebelum mencetaknya.



dasar interface pengguna ermapper



Pada bagian ini akan sedikit dijelaskan mengenai beberapa komponen utama pada tampilan (interface) ER Mapper. Hampir semua operasi menggunakan tombol pada mouse, dan hanya sedikit sekali yang dilakukan dengan mengetik pada keyboard. A. Menggunakan Mouse Pada saat menjalankan ER Mapper, gunakan tombol kiri mouse untuk menjalankan suatu operasi, seperti memilih items dari menus, merubah jendela citra, dan menggambar annotasi. Beberapa istilah yang umum pada saat menggunakan mouse: o Point, menempatkan pointer mouse pada suatu item (pilihan pada tampilan ER Mapper). o Click, menempatkan pointer pada suatu item dan menekan tombol kiri mouse sekali, Double-Click(klik ganda) berarti menekannya dua kali. o Drag, tekan tombol kiri mouse dan menahannya, lalu membawa pointer mause ke lokasi yang baru. Symbol pointer mouse akan berubah tergantung dari apa yang ditunjukkan oleh pointer tersebut: memilih menu commands dan klik tombol; menunjukkan nilai digital atau koordinat pada citra. menulis atau memilih text, atau merubah masukan angka. memperbesar atau memperkecil tampilan citra atau memilih jendela yang tidak aktif menjadi jendela aktif (current window) menggeser citra pada jendela citra. menggambar annotasi, membuat region, membuat obyek komposisi peta.



B. Menu Utama ER Mapper Menu utama ER Mapper muncul langsung setelah kita membuka ER Mapper. Menu utama ini mempunyai dua komponen utama yaitu menu bar dan tombol toolbar (toolbar buttons) Gambar 4 di bawah ini :



Gambar 4. Menu Utama ER Mapper o Menu bar, tempat pilihan perintah yang akan digunakan pada pengolahan citra, untuk memilih perintah pada menu bar, klik nama pada menu bar, kemudian pilih perintah yang akan dijalankan. o Tombol toolbars, tempat menampilkan pilihan perintah urnum secara cepat, untuk menjalankannya hanya klik pada tombol perintah yang diinginkan.. o Tool tips, untuk mengetahui fungsi tombol tersebut, letakkan pointer di atas tombol yang ingin diketahui, kemudian akan muncul kalimat {tool tips) yang memberitahukan fungsi tombol tersebut Ada 18 toolbars yang dapat diaktifkan selain toolbar standar (standard toolbar) dan toolbar fungsi umum (common function toolbar). Semuanya dapat diaktifkan dan disembunyikan dengan meng-klik Toolbar menu pada menu bar. Untuk mengaktifkan klik pada toolbar yang akan di aktifkan dan akan muncul tanda centang ( v ) yang menunjukkan bahwa menu tersebut aktif. ER Mapper terdiri dari 8 menu utama yaitu File, Edit, View, Toolbars, Process, Utilities, Windows dan Help. Untuk mengetahui fungsi dari menumenu utama tersebut, berikut akan kita bahas sekilas. Jendela utama ER MAPPER akan secara otomatis menampilkan menu bar yang berisikan seluruh fungsi dan perintah pada ER MAPPER. o Menu Edit 



Annotate Vector Layer : Menampilkan data vector







Edit/Create Regions : Membuat dan melakukan editing pada data vector, perintah ini juga digunakan untuk membuat training area pada proses klasifikasi terbimbing (supervised classification)







Edit ARC/INFO Coverage : Membuat dan melakukan editing pada data vektor yang berformat ARC/INFO Workspace.







Edit Class Region Color and Name : Membuat dan melakukan perubahan nama atau warna pada kelas-kelas hasil proses klasifikasi. Hanya dapat digunakan pada data citra yang telah terklasifikasi.



o Menu View Anda dapat melakukan menampilkan beberapa item didalam menu view ini seperti hasil perhitungan statistic, tampilan citra normal atau 3D, alogaritma, nilai pixel, posisi koordinat lainya. Beberapa perintah penting pada menu view adalah sebagai berikut: 



Algorithm : Membuka algorithm dialog box. Perintah dapat dipersingkat dengan menekan tombol.







Quick Zoom : Memperbesar atau memperkecil tampilan citra. Perintah dapat dipersingkat dengan menekan tombol-tombol berikut







Statistic : Menampilkan nilai –nilai statistic dari data citra







Cell Value Profile : Menampilkan nilai piksel (Digital Number/DN) pada setiap band dalam data citra







Cell Coordinat : Memberikan informasi mengenai letak geografis suatu obyek titik pada citra



o Menu Toolbars Menu Toolbars digunakan untuk menampilakan short-cut atau menu singkat yang ditampilkan dalm ikon-ikon untuk menjlankan perintah tertentu dalam kelompok bidang penggunaan tertentu seperti Forestry, Mineral, dan lain-lain yang tertera pada menu toolbars. o Menu Process



Menu Process berisi menu-menu pemrosesan didalam ER Mapper seperti klasifikasi, konversi data, rektifikasi, penghitungan nilai statistic dan laimnya. Beberapa perintah penting pada menu process adalah sebagai berikut : 



Raster Cell to Vektor Polygons : Merubah data raster menjadi bentuk data vector







Calculate Statistic : Menghitung nilai-nilai statistic data citra







Classification : Menjalankan proses klasifikasi data citra satelit







Rectification : Melakukan koreksi geometric



o Menu Utilities Didalam menu utilities anda dapat melakukan proses import data dari sumber/format lain dan eksport data dari ER Mapper kedalam format lainnya, managemen file dan lainnya. Hal penting pada menu Utilities adalah : 



Import : Mengkonversi format data citra menjadi format ER Mapper







Export : Mengkonversi data citra dari format ER Mapper menjadi data dalam format yang lain.



o Menu Windows Menu Windows digunakan untuk membuat windows baru dengan cara Klik menu Windows, pilih New Windows dan juga menampilkan namanama window lainya yang sedang dibuka dalam ER Mapper o Menu Help Menu Help berisi informasi-informasi bantuan yang dibutuhkan user seperti tutorial, konsep ER Mapper dan lainnya. 2. Kotak Dialog ER Mapper



Pada saat memilih suatu perintah atau menekan tombol pada toolbar, sering muncul kotak dialog yang mengharuskan kita untuk mengisi pada kotak kosong atau memilih file, atau memilih option yang disediakan ER Mapper dengan meng-klik Scrool bar (panah geser). Ketika kita memilih untuk membuka atau menyimpan dataset, algoritma atau file lain, ER Mapper akan menampilkan kotak dialog pemilihan file. Jendela utama menampilkan daftar direktori atau file-file pada direktori aktif. Pada menu kotak dialog pemilihan file diatas, memiliki fungsi: o History Menu, merubah direktory aktif, berisi daftar direktori yang telah dibuka, berurutan dari yang baru dibuka paling atas dan yang lama sebelah bawah. o Special Menu, untuk merubah direktori awal (home direktori), atau untuk menandakan atau tidak direktori. o View Menu, Mengurutkan isi direkori berdasarkan nama, tanggal dirubah atau tanggal dibuat. o Volumes Menu, Untuk mengakses ke disk drive. o Directories Menu, Untuk merubah direktori yang dibuat sistem manager komputer.



Gambar 5 : Kotak Dialog Pemilihan File ER Mapper



menampilkan nilai data citra pada ermapper  Menampilkan Nilai Data Citra Pada bagian ini akan ditunjukkan bagian ER Mapper yang bertujuan untuk mengenal nilai data dari citra dengan berbagai nilai dan lokasi koordinat. Bagian ini termasuk nilai sel, neighborhood, signatures, traverse extraction, dan scattergram. Kita juga akan belajar bagaimana mengukur jarak antara dua titik dalam citra. 1. Sekilas tentang tampilan nilai data Mengetahui nilai data dari citra adalah salah satu dasar yang paling penting dalam menilai kualitas data dan bagian karakteristik dalam tahapan selanjutnya pada satu citra. Beberapa pilihan untuk mengetahui nilai data dan lokasi geografi dalam ER Mapper adalah:



Nilai Sell



Nilai data yang berasosiasi dengan nilai setiap pixel dalam citra, atau nilai data pada setiap band atau banyak band.



Neighborhoods Satu koleksi nilai – nilai data yang ada disekitar pixel Signatures



Nilai data dari sebuah pixel dalam semua band yang ditampilkan pada satu format garis.



Traverse extraction



Sebuah profile penjumlahan data nilai sepanjang satu garis atau polygon yang digambarkan pada satu citra.



Sattergrams



Sebuah nilai titik X – Y yang berhubungan antara nilai data dalam dua band satu citra.



Histograms



Sebuah plot yang menggambarkan kisaran nilaian data pada sumbu X dan frekuensi relatif pada sumbu Y.



2. Latihan Latihan ini akan menunjukan anda beberapa variasi untuk melihat nilai data, koordinat, lokasi, dan jarak geografi antara dua poin satu citra. Apa yang akan anda pelajari Setelah menyelesaikan latihan – latihan ini, anda mengetahui bagaimana ER Mapper dalam keadaan tertutup. Hanya menu utama ER Mapper yang terbuka pada layer komputer. a. Melihat nilai – nilai dan signatures



Tujuan : Mempelajari untuk melihat nilai data dalam sebuah text format, format sekeliling, dan nama – nama (grafik garis) format. Buka dan tunjukkan satu RGB algorithm 1. Dari menu File, pilih ikon Open Satu layer citra dan menu ikon Open akan muncul pada kotak dialog 2. Double klik pada direktori dengan nama D:/Remote Sensing untuk membuka. 3. Double klik pada file dengan nama “ Melak 2000_rec. ers ”.



Melihat nilai sel dalam citra untuk semua band 4. Dari ikon View, pilih Cell Values Profile



Gambar 26. Jendela Cell Value Profile



Setelah kotak Cell Values Profile muncul. Geser mouse ke dekat layer. Kotak dialog ini akan memunculkan tiga layer, dimana semuanya akan bisa dimatikan kapan saja. 5. Pada ketetapan awal, pilihan Values sudah dipilih. (jika ini sudah dirubah, aktifkan ikon Values dan matikan ikon Signatures dan Neighbors). 6. Pada pilihan menu utama, klik ikon Set Pointer mode Set Pointer mode mengajari kita menggunakan mouse pointer melihat nilai dari data. (Fungsi lain dari mouse ini adalah untuk penggunaan fungsi zoom dan pan) 7. Posisikan pointer didalam layer dan geserkan mouse pointer didalam citra (atau klik sembarang pixel). Cell Values Profile menunjukan nilai data dari tujuh band dalam citra landsat untuk lokasi pixel sekarang dalam citra. Nilai data sekarang adalah secara perlahan ujung bawah edge pada kotak dialog untuk membuat lebih besar dan terang).



Melihat neighborhood dari nilai sel 8. Dalam Cell Values Profile dialog, aktifkan Neighborhood option Window kedua sudah ditambahkan dalam Cell Values Profile, dengan satu drop – down menu untuk memilih sebuah band citra. 9. Letakkan kursor dalam layer, kemudian geser mouse dari satu sisi citra (atau cukup dengan mengklik pada sembarang pixel). Sebuah nilai 3X3 dari satu neighborhood yang ditunjukkan sesuai dengan apa yang kita geserkan dengan mouse. Pixel yang ditengah dalam tampilan 3X3 adalah pixel sesungguhnya, dan delapan pixel disekelilingnya adalah neighbors. Tampilan ini berguna untuk melihat variasi lokal atau tekstur dalam variasi diberbagai bagian dari citra. 10. Dari daftar band yang ada dibagian bawah, pilih B4:B4 dan pindahkan kembali dalam citra. Nilai data untuk band 4 dari citra Landsat ditujukan dalam tampilan 3X3 neighborhood. Melihat sebuah signature dari cell untuk berbagai fetures 11. Dalam Cell Values Profile dialog, aktifkan menu signature Window kedua sudah ditambahkan pada Cell Values Profile dialog, dengan satu menu dropdown untuk memilih satu band citra. 12. Pastikan layar Signature diperbesar dengan memberikan ukuran pada kotak dialog, atau dengan mematikan Neighbors option. 13. Klik tanda tombol untuk warna hijau diatas window signature 14. Pilih satu titik pada citra dilayar dan dipindahkan secara perlahan dari satu sisi pada area hijau dicitra ( alam dan Vegetasi buatan ). Nilai data pada semua band dalam area hijau yang ditentukan pada satu format garis lurus (kadang disebut sebagai suatu signature ). Tanda titik dibawah menunjukan nomor band pada citra. Dalam kasus ini anda menggunakan landsat TM data, sehingga anda akan melihat nilai dari setiap band sebagai satu individu yang diukur dari suatu grafik.



15. Klik tombol untuk warna kuning diatas kolom signature. 16. Pilih satu titik pada citra di layer dan klik atau geser satu area yang terang pada citra (atap bangunan atau daerah terbuka) sebuah signature baru untuk area yang terang akan ditunjukan dalam warna kuning. 17. Klik kembali pada green color button untuk menghapus signature. Pada saat anda meng-klik color button yang kedua kalinya, signature yang sudah ada (garis berwarna) dalam citra akan hilang. 18. Pilih satu titik pada citra dilayar dan geser ke sebuah area hijau, area vegetasi kembali untuk melihat sebuah signature baru. Melihat rata – rata signature untuk sebuah tampilan 19. Klik pada icon blue color. 20.Aktifkan option Average. 21. Arah cursor pada layer citra, dan geser melalui salah satu area laut yang berwarna gelap yang mengelilingi pulau dibagian bawah. 22.Signature baru yang ketiga terlihat berwarna biru. Perhatikan bahwa garis signature lebih tipis pada bagian ini. 23.Pada waktu mengunakan Average, Signature merupakan akumulasi rata-rata dari seluruh nilai data pada seluruh area yang dicoba tadi. 24.Anda dapat menambahkan signature rata-rata dengan melanjutkan langkah no 3. Hal ini memungkinkan anda untuk melihat gambaran rata – rata signature lainnya diluar tampilan yang ada (di banding dengan satu pixel pada satu waktu. 25.Klik pada ikon Close pada Cell Vales profile pada kotak dialog untuk menutup. b. Mengukur Lokasi dan jarak



Tujuan : Belajar untuk mengukur tampilan lokasi geografi dalam satu citra, dan mengukur jarak antara dua titik pada satu citra. Melihat koordinat geographi dalam citra 1. Dari menu View, pilih ikon Cell Coordinate…. Kotak dialog dari Cell Coordinate akan muncul. Geser di dalam citra pada layer. Tiga daerah diatas pada kotak dialog menunjukan lokasi pixel pada saat ini pada citra koordinat kolom (X) dan baris (Y), dan system koordinat Timur/Utara dan Latitude/Longitute. 2. Arah kursor pada citra di layer, dan geser pointer pada citra. Posisi citra dan lokasi geographi dari cell akan muncul, sesuai dengan apa yang kita inginkan. Catatan : Kolom Timur/Utara dan Latitude/Longitude nilainya hanya akan muncul jika citra sudah registrasi pada salah satu proyeksi peta. Mengukur jarak beberapa titik dalam citra Tiga kolom dibawah dari Cell Coordinate dialog menunjukan jarak antara titik – titik dimana kita pertama kali menggeser ikon mouse dan titik dimana kita letakkan. Jarak yang ditunjukkan adalah sebagai jarak dalam satuan imperial (kaki dan miles). Jarak dalam satuan metrik (meter dan kilometer), dan jarak antar dataset (nomor piksel dalam sumbu X dan Y). 3. Letakkan kursor pada layer dicitra dan klik sembarang titik dalam citra. Kolom jarak pada satuan imperial, metrik, dan dataset dibuat dengan nilai kosong . 4. Tampilkan dua tampilan citra dan geser mouse diantara keduanya. Jarak antara kedua titik ini seperti yang akan ditunjukkan sesuai dengan apa yang kita geserkan. Perhitungan jarak antara kedua citra ini disebut dengan mensuration. 5. Klik ikon Close pada kotak dialog Cell Coordinates untuk menutup. c. Melihat profil traverse



Tujuan : Mengetahui cara melihat nilai data citra untuk semua band yang digambarkan sesuai profile garis atau polygon ( disebut traverse extraction). Mengatur tampilan untuk membaca profile traverse 1. Buka Samarinda.ers 2. Dari menu toolbar View, pilih ikon Traverse Kotak dialog New map Composition dan Traverse akan terlihat. 3. Pada kotak dialog New Map, kemudian klik pada ikon Vector file. Sebuah kotak dialog peringatan dan annotation Tools akan muncul. Anda akan menggunakan vector annotation tools untuk menggambarkan garis traverse pada citra. 4. Klik Close jika ada peringatan ER Mapper untuk menutup. (pada saat anda menggunakan annotation tools pemakaian model Fixed page tidak disarakan, tapi karena hanya untuk latihan hal ini tidak apa – apa). Menggambarkan sebuah garis traverse pada citra. 5. Pada kotak dialog Tools, klik Annotation : Poly Line 6. Dalam citra dilayar, untuk mendapatkan satu garis yang benar dengan cara meng-klik sekali titik start, kemudian klik kembali pada akhir titik , dilanjutkan dengan peng-klikan ganda untuk mengakhiri definisi satu garis. Sebuah profile garis akan muncul ER Mepper Traverse dialog. Garis ini menunjukan potongan atau perubahan dalam nilai pixel bawah pada garis traverse seperti yang kita gambarkan. Nilai mutlak dari citra pada band 1 ditunjukan sebagai garis profile hitam.



Gambar 27. Jendela Traverse Melihat profile untuk tiga band dataset 7. Pada ER Mapper dialog, klik ikon Bands Kotak dialog Traverse Band Selection akan muncul. 8. Tekan Ctrl key pada computer anda, kemudian klik pada band 1, 2, dan 3 dalam list untuk memilih. 9. Klik OK pada Traverse band selection dialog. Profile untuk ketiga band akan muncul pada ER Mapper Traverse dialog, dengan sebuah keterangan pada pojok kanan atas yang mengindikasikan pada masing – masing band. Tipe ini akan menjelaskan hubungan antara nilai data dalam ketiga band. (dalam kasus ini, anda akan melihat nilai data untuk band yang sama dalam citra RGB (1,2,3/542), tapi anda juga dapat melihat profile untuk yang tidak digunakan pada citra yang di tampilkan. d. Membaca Scattergram pada citra Tujuan : Belajar untuk membaca hubungan antara nilai data citra dalam dua band sebagai dimensi plot yng disebut dengan Scattergram. Suatu scattergram memberikan pengertian secara grafik pada anda untuk melihat korelasi antara nomor digital dalam dua band citra. Nilai dari satu band dilihat pada sumbu Y dan nilai lainnya pada



sumbu X. Dua lokasi nomor digital pada masing-masing pixel dalam dua dimensi ruang pada grafik. Membuka satu kotak dialog Scattergram 1. Dari menu view, pilih Scattergram….. 2. Klik menu cancel pada kotak dialog New Composition untuk menutupnya.



Gambar 28. Jendela Scattergram Kotak Scattergram secara otomatis akan memunculkan citra dalam layer yang aktif. Mutlak, sebuah scattergram baru diplot pada band 1 di citra pada sumbu X dan band 2 pada sumbu Y, dan pengelompokan titik akan ditunjukkan dengan cara berbagai warna di dalam layar scattergrams. Warna – warna ini merupakan perwakilan dari akumulasi frekuensi (atau kerapatan) dari nilai kedua band tersebut. Area Scattergrams dengan kerapatan titik yang tinggi ditunjukkan pada daerah warna di bagian atas dari grafik warna (merah dan kuning) dan kerapatan titik yang rendah berada pada daerah bawah dari grafik warna(biru dan magenta). Secara tipikal, daerah kerapatan tinggi akan ditampilkan dengan perbandingan sebuah nomor besar dalam kedua band, seperti daerah luas pada air.



Merubah kombinsi band pada citra Dalam scattergrams untuk band 1 dan 2, perlu dicatat bahwa titiktitik data biasanya berkelompok. Ini menandakan bahwa ada korelasi yang kuat antara data dan dua band tersebut (keduanya dapat dilihat pada band untuk daerah air), sehingga diharapkan akan dapat memberikan informasi tambahan. 3. Pada scattergrams doalog, klik ikon Setup…



Gambar 29. Kotak dialog Scattergrams Setup



Kotak dialog Scattergrams Setup akan terbuka untuk mengganti band pada citra, mendefinisikan region, dan fungsi lainnya. Pindahkan kursor sehingga tidak akan menutupi dialog Scattergrams atau layar citra. 4. Klik pada list drop-down untuk daerah sumbu Y, dan pilih B4. ER Mapper akan menggambar kembali scattergrams, pada saat ini nilai data dari band 4 ada pada sumbu Y. 5. Klik pada ikon Limit to Actual untuk mengatur sumbu X dan Y kepada data actual pada kisaran band 1 dan 4. Perbesar layar scattergrams agar memenuhi layar. Dapat dikatakan bahwa titik-titik yang ditunjukkan pada band 1 dan 4 mempunyai



korelasi yang kuat, sehingga dapat menunjukkan informasi yang berbeda. (band 4 merekam reflektansi dekat daerah infrared). Merubah batasan axis menjadi zoom in pada bagian scattergrams Perhatikan titik-titik kecil, mengelompok dan padat di sudut kiri bawah dari scattergrams (ditunjukkan dengan warna cyan, hijau dan merah). Ini menidentifikasikan bahwa terdpat frekuensi yang tinggi pada titik dalam kedua band tersebut. 6. Letakkan titik mouse (tanpa ditekan) disekeliling area kelompok yang padat. Secara langsung diatas layar scattergrams, ER Mapper akan menunjukkan posisi pointer dalam scattergrams dan nilai data dalam kedua band tersebut. Nilai pertama adalah di sumbu X (band 1), dan nilai kedua di sumbu Y (band 4). Untuk lebih memfokuskan pada area didalam scattergrams, anda dapat menggunakan mouse untuk determinasi perkiraan limit data dari pengelompokan solid, dan selanjutnya mereset limit X dan Y kepada “zoom in”. 7. dalam dialog Setup Scattergrams, aktifkan pilihan Defer Display, ikon Display (yang semula berwarna abu-abu) sekarang sudah aktif. Ikn Defer Display memberi perintah pada ER Mapper menunda proses pembaharuan scattergrams sampai anda selesai melakukan perubahan yang diinginkan (dalam hal ini batas axis). 8. Edit nilai maksimum pada sumbu X menjadi 120, dan tekan Enter atau Return untuk pengecekan. 9. Edit nilai maksimum pada sumbu Y menjadi 30, dan ekan Enter atau Return 10. Klik ikon Display 11. ER Mapper akan menunjukkan kembali scattergrams pada “zoom in” pada kelompok solid, sehingga anda dapat lebih jelas melihat detailnya.



12. Pada dialog Setup Scattergrams, klik ikon Limits to Actual, selanjutnya klik Display kembali. Scattergrams zoom akan kembali menampilkan extents sebelumnya. 13. Matikan pilihan Defer Display 14. Pada dialog Scattergrams klik Close untuk menutupnya dan Setup Scattergrams.



bekerja dengan layar data pada ermapper  Bekerja Dengan Layer Data Bab ini memperkenalkan anda konsep layer data dalam ER Mapper d an memberikan anda bagaimana cara menggunakannya. Anda akan belajar untuk memanggil data dalam layer, menghidupkan dan mematikan layer, menspesifikasi prioritas layer yang diproses serta menambah, memindah dan menghapus layer dari sebuah algorithm. 1. Layer data Didalam ER Mapper, anda membangun tampilan citra anda dengan pembuatan satu atau lebih layer data dalam window algoritma. Berbagai layer data dikombinasikan untuk membuat citra akhir pada tampilan screen atau output untuk peralatan cetak. Untuk menampilkan alur diagram proses sebuah layer. Klik pada Layer tab dan pilih layer tersebut dari sisi kiri window algorithm. Masing-masing layer pada sebuah algorithm dapat memiliki pemrosesan yang berbeda dan menggunakan data set citra yang berbeda. Algoritma sederhana hanya memiliki satu layer saja (sebuah layer Pseudocolor), tetapi tipe algoritma lainnya dapat memiliki beberapa layer data. Sebagai contoh, sebuah tampilan citra dalam RGB mempunyai 3 layer data, satu untuk citra komponen warna merah, satu untuk hijau dan satu untuk biru. Layer juga dapat berisi jenis data lain dimana anda ingin mengoverlaykannya dengan citra, seperti vector GIS atau data tabular, dan anotasi atau komposisi peta. Masing-masing layer dalam algoritma anda dapat dimanipulasi bebas dari yang lainnya menggunakan ikon-ikon alur proses terkait dengan layer tersebut. Fleksibilitas ini adalah satu dari fitur-fitur kunci dalam ER Mapper yang membuatnya mudah untuk membangun dan memperbaiki algoritma pemrosesan citra yang komplek.



Pada prinsipnya, anda buat sebuah algoritma dengan terlebih dulu menentukan satu atau lebih layer untuk tampilan data raster anda, seperti citra satelit atau foto udara digital. Kemudian anda dapat menambahkan layer untuk menampilkan data vektor (seperti jaringan jalan), data tabular (seperti lokasi pengambilan contoh), dan layer-layer untuk anotasi citra seperti teks, grid koordinat dan sebagainya. 2. Menu Kontrol Layer Jika anda meng-klik Layer tab, diagram process dari layer akan muncul. Masing-masing layer pada algoritma mempunyai rangkaian informasi dan control yang disediakan pada layer itu sendiri. Untuk mematikan layer, klik ikon Turn On/Off pada window algoritma atau klik kanan pada tombol mouse pada layer untuk menampilkan short-cut menu dan pilih Turn off. 3. Mode Warna (Color Modes) ER Mapper menggunakan sebuah konsep yang dikenal “Color Mode” yang menetapkan cara pada layer mana data raster ditampilkan. Untuk menentukan satu tipe tertentu dari tampilan citra, anda pilih tipe layer dan color mode yang cocok. Color mode terletak di surface tab pada window algoritma. Klik pada surface tab dan anda akan melihat Color Mode, Color Table dan Transparancy (%) dengan tombol slide. 4. Pilihan Color Mode (pada surface tab) ER Mapper menyediakan tiga pilihan color mode dalam surface tab, dan masing-masing dirancang untuk menampilkan dan memanipulasi data raster citra dengan jalan yang berbeda. Setting Color Mode harus selalu terkait dengan tipe layer yang anda gunakan. Sebagai contoh , jika anda bekerja dengan layer pseudocolor, Color Mode anda harus diset ke pseudocolor. Ketiga Color Mode tersebut adalah : Color Mode



Fungsi



Pseudocolor



Dirancang untuk menampilkan layer raster data tunggal; warna citra dikontrol dengan setting LUT saat itu.



Red Green Blue



Dirancang untuk menampilkan raster data pada ruang warna merah, hijau, dan biru. Warna citra dibangun menggunakan layer-layer terpisah untuk warna merah, hijau, dan biru (atau warna guns) pada komputer display.



Hue Saturation Intensity



Dirancang untuk menampilkan raster data dalam ruang warna hue, saturation dan intensity. Warna citra dibangun menggunakan layer-layer terpisah untuk hue (warna), saturation (warna-warna murni) dan intensity (warna-



warna terang). 5. Tipe Layer Data ER Mapper menyediakan beberapa tipe layer data, masing-masing dirancang untuk menampilkan data dengan format khusus (raster, vektor, tabel) atau menampilkan data raster citra dengan cara cara tertentu. Secara umum ada 2 tipe layer : o Layer Raster menampilkan citra atau dataset pixel, dan tampilan citra tersebut sering merupakan hasil kombinasi dua atau lebih layer raster (sebagai contoh, red, green, dan blue) o Layer Vektor menampilkan GIS, garis tabular (titik), dan data komposisi peta, dan selalu mencakup data raster yang terletak dibawahnya ketika overlaping. 6. Jenis Layer Raster Banyak jenis layer raster hanya cocok dengan seting color mode yang sudah pasti. Jika layer tidak sesuai dengan color mode yang sedang digunakan, ER Mapper akan secara otomatis melewati layer tersebut dalam window algoritma dan tidak akan digunakan selama proses berlangsung. Jenis-jenis layer raster dan color mode terkait yang sesuai tercantum pada tabel berikut : Layer Raster



Fungsi



Color mode yang sesuai



Pseudocolor



Menampilkan raster data, warna dikontrol dengan LUT aktif saat itu.



Pseudocolor



Red



Menampilkan raster data pada saluran merah



Red Green Blue



Green



Menampilkan raster data pada saluran hijau Red Green Blue



Blue



Menampilkan raster data pada saluran biru Red Green Blue



Hue



Menampilkan raster data; mengontrol komponen warna (merah, kuning, hijau)



Saturation



Menampilkan raster data; mengontrol Hue komponen warna bening (pastel atau warna Saturation jernih) pada tampilan citra Intensity



Intensity



Menampilkan raster data; mengontrol



Hue Saturation Intensity



semua



komponen kecerahan (cerah atau gelap) pada tampilan citra Height



Mengontrol elevasi 3D pada (atau nilai Z) pada tampilan citra dalam perspektif 3 dimensi



semua



Class Display Menampilkan raster data yang dihasilkan dari proses klasifikasi (Supervised / unsurpervised)



semua



Classification Menampilkan sebuah warna overlay tematik solid yang dihasilkan dari overlay raster data dengan raster data



semua



Tips : Anda dapat mengubah layer raster dari jenis satu ke jenis lainnya dengan cepat menggunakan Layer Type drop-down list dari Edit/Change Raster layer menu atau dari short-cut menu yang muncul setelah meng-klik tombol kanan mouse pada layer aktif yang tersorot. 7. Jenis Layer Vektor Layer vector digunakan untuk menampilkan anotasi peta dan data file lain dalam format vektor dari sumber yang berbeda. Semua layer vektor selalu ditampilkan diatas layer raster, berdasar posisi mereka diantara layer lainnya dalam window algoritma. Layer vektor tidak terpengaruh dengan setting color mode, karena color mode digunakan hanya untuk layer raster. Berikut ini adalah tipe-tipe dari layer vektor : Jenis Layer Vektor Fungsi Annotation map / Map Composition Membuat anotasi warna (garis, lingkaran, teks, dll) dan komposisi objek (skala, arah kompas,dll). Juga digunakan untuk menampilkan file-file vektor dalam format ER Mapper dengan ekstensi “.erv” Region Overlay Menentukan polygon region (area study) untuk sebuah raster citra , atau menampilkan nama dan area studi yang sudah ada ARC/INFO overlay Menampilkan, mengedit dan menyimpan data vektor yang dalam format ARC/INFO Dynamic Links Menampilkan data vektor atau data table produk dari software lain atau format lain seperti DXF atau postscript



Catatan : Ada jenis tambahan layer vektor yang jarang digunakan, yang tidak tercakup detail dalam manual ini. Anda dapat menambahkan beberapa jenis layer vektor dari drop-down list yang muncul setelah penekanan Edit/Add Vektor layer menu. 8. Pemilihan dan Modifikasi Layer Data



Untuk memodifikasikan sebuah layer data, anda harus terlebih dahulu mengaktifkan data tersebut dengan mengklik layer tersebut. Sebuah kotak berbayangan kemudian muncul sekeliling layer yang menandakan layer telah terpilih. Anda harus terlebih dulu memilih sebuah layer sebelum anda dapat memanggil sebuah dataset citra baru kedalamnya atau memodifikasi alur proses-nya. Penting untuk diperhatikan bahwa layer data akan menjadi tidak aktif apabila anda mengubah color mode dalam surface tab untuk sebuah pilihan bahwa hal ini tidak lagi valid untuk layer tersebut. Ketika sebuah layer menjadi tidak aktif, teksnya tidak aktif muncul atau “greyed out” pada window algoritma. Sebagai contoh apabila anda mengubah color mode surface menjadi Red Green Blue maka beberapa layer pseudocolor menjadi tidak aktif dan tidak akan diproses oleh ER Mapper (sama seperti halnya dimatikan dengan Turn Off). 9. Latihan Latihan-latihan ini memberikan anda praktek penggunaan dan manipulasi layer raster data dalam ER Mapper, Pemahaman bagaimana untuk bekerja dengan layer adalah tahapan penting dalam pemahaman bagaimana untuk membangun dan menggunakan algoritma. Setelah menyelesaikan latihan-latihan ini, anda akan mengetahui bagaimana untuk melaksanakan beberapa tugas dalam ER Mapper. Sebelum memulai latihan ini, pastikan semua window ER Mapper telah tertutup. Hanya menu utama ER Mapper yang terbuka dilayar monitor. o Menghidupkan dan Mematikan Layer Belajar menghidupkan layer data agar dapat disertakan dalam pemrosesan dan juga mamatikan layer data untuk mengeluarkannya dari pemrosesan. Anda juga belajar bagaimana status layer dapat berubah jika anda mengubah color mode. Membuka sebuah citra dan menampilkan sebuah mosaik algorithm 



Pada File menu, pilih Open…..







Pilih direktori D:\Remote Sensing\Samarinda.ers







Klik OK, akan muncul window citra Samarinda



Gambar 21. Window tampilan citra Membuka Algorithm window untuk menampilkan layer data 



Dari View menu, pilih Algorithm…. maka Algorithm window akan muncul menampilkan layer data RGB.







Jika diperlukan anda dapat memperbesar/memperkecil ukuran window sesuai keperluan.



Gambar 22. Window Algorithm Mematikan Layer 



Dalam Algorithm window, periksa apakah bagian layer sudah terpilih/aktif. Pilihlah layer Red dari citra







Klik kanan…. pilihlah Turn Off







Lakukan juga pada layer Green dan layer Blue



Menghidupkan Layer 



Dalam Algorithm window, periksa apakah bagian layer sudah terpilih/aktif. Pilihlah layer Red dari citra







Klik kanan….pilihlah Turn On







Lakukan juga pada layer Green dan Layer Blue



Mengubah Color Mode dan Bagaimana Efeknya terhadap Layer 



Pada Algorithm window, dari surface tab, pilih Pseudocolor dari Color Mode. Maka semua layer Red Green Blue ditandai dengan tanda silang yang berarti tidak sesuai lagi dengan color mode sekarang (pseudocolor).







Pada Surface Tab, pilihlah Red Green Blue pada Color Mode. Layer – layer tersebut akan aktif kembali.



o Memanggil Data ke dalam Layer Belajar untuk memanggil citra pada layer tertentu atau kumpulan layer dalam sebuah algoritma. Juga memahami penggunaan ikon-ikon OK, Apply, OK this layer only, dan Apply this layer only pada Raster Dataset file chooser dialog box. Membuka sebuah RGB Algorithm 



Klik tombol Open







Pilih direktori tempat file algorithm tersimpan







Pilih file yang tipe filenya .alg



Memanggil sebuah citra baru untuk 3 layer 



Pastikan Layer tab terpilih, klik pada tombol Load Dataset.







Pilih direktori tempat file algorithm tersimpan







Bedakan fungsinya antara ikon OK this layer only, Apply this layer only, OK, dan Apply



KARTOGRAFI DIGITAL DENGAN ER MAPPER Kartografi Digital memungkinkan kita untuk mempresentasikan citra-citra secara profesional dan penuh arti. Kemampuan kartografik peta pada ER Mapper dapat membuat grid, bar skala, blok titel, panah arah utara, logo perusahaan, legenda klasifikasi dll. Kita dapat menggunakan fasilitas anotasi dan komposisi peta ER Mapper untuk melakukan proses kartografi digital citra yang berkualitas yang memuat data raster, vektor dan tabular. Anotasi memungkinkan kita untuk menggambar secara langsung di ayar komputer dengan menggunakan fasilitas teks, garis, poligon, dan lain-lain. Proses - Dari menu File, pilih Page Setup. Maka akan muncul kotak sebagai berikut:



Kerja



Set Background Color dengan warna putih. 



Pilih Constrains : Auto Vary Borders, pilihan ini memungkinkan kita untuk membuat skala peta yang cukup dengan kertas.







Pilih Size kertas A4 – Lanscape, pilihan size beragam kita bebas memilih kertas yang akan digunakan.







Set Scale 1:200000, skala tidak bisa lebih kecil dari default/nilai aslinya, tetapi dapat lebih besar dari nilai aslinya.







Posisikan image (warna biru/kotak dalam) sesuai dengan posisi kertas (warna merah/kotak luar), dengan mengatur Borders kita dapat menempatkan image dimana saja.







Klik Apply dan OK bila sudah sesuai dengan yang kita inginkan.







Dari dialog box Algorithm pilih Edit pilih Add Vector Layer dan pilih Annotation/Map Composition. Maka di Algorithm akan bertambah 1 layer yaitu Annotation Layer.



Klik icon Annotation dengan Annotation Layer disorot dan akan muncul kotak New Map Composition, kemudian klik OK akan muncul Annotation Tools box seperti gambar berikut ini :







Klik Map Rectangle untuk memulai komposisi peta, kemudian akan muncul kotak Map Object Select seperti diatas.







Kemudian pilih Category : Grid, pilih gambar dengan huruf LL (Latitude Longitude/Lintang Bujur), EN (Easting Northing/UTM).







- Drag gambar LL ke dalam citra yang akan kita beri anotasi.







Pada kotak Map Object Attributes, klik Fit Grid supaya grid masuk kedalam citra. Kemudian atur Grid Spacing X dan Y nya supaya tulisan posisi geografisnya terlihat.







Ubah Left Labels Orientation menjadi Vertical Up, sedangkan Top Labels Orientation menjadi Horizontal Right.







- Kemudian pilih Category : Legend_Item, untuk memasukkan legenda pilih Clasification Legend atau gambar.







Pada kotak Map Object Attributes, Load data pada Classified Raster File, kemudian klik Fast Preview







menjadi Hapus tulisan pada kolom Label dan tekan Enter







Kemudian masukkan panah utara dan scale bar, dengan mencari pada Category.







Untuk menuliskan judul serta keterangan-keterangan lain, klik , kemudian buat kotak pada peta dimana tulisan tersebut akan ditempatkan. Size tulisan dapat dirubah dengan merubah angkanya.







Untuk membawa tulisan atau gambar, klik kemudian klik pada objek yang akan dipindahkan, klik dengan mouse kiri dan drag objek ke tempat yang diinginkan.







Save Anotasi yang kita buat tadi dengan mengklik tanda disket pada Tools Box, pilih vector dan beri nama.







Kita dapat mengembangkan anotasi tersebut sesuai keperluan dan kaidah kartografi yang ada.