20 0 1 MB
i
LOMBA KARYA TULIS MAHASISWA TINGKAT NASIONAL 2012 LKTI UKMPR Unsoed 2012 JUDUL KARYA TULIS ES KRIM BENGKUANG: CITA RASA BARU OLAHAN BENGKUANG KHAS PREMBUN, PREMBUN, KEBUMEN, JAWA TENGAH
Diusulkan oleh: Miftahudin Nur Ihsan
NIM. 11303241042 11303241042/2011
Dwi Prihastuti
NIM. 10305141020 10305141020/2010
Laela Mukaromah
NIM. 10314244014 10314244014/2010
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2012
ii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis mahasiswa dengan judul Es Krim Bengkuang: Cita Rasa Baru Olahan Bengkuang Khas
Prembun,
Kebumen,
Jawa
Tengah.
Dalam
hal
ini
penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ibu Budiwati, M.Si selaku pembimbing dalam penyusunan karya tulis 2. Kedua orang tua tercinta yang senantiasa mendoakan untuk kemudahan belajar kami dalam menuntut ilmu selama ini. 3. Teman-teman
KSI
MIST
FMIPA
UNY yang
telah
memberikan
bantuan dan motivasi untuk penulisan ini. 4. Segenap
akademisi
Universitas
Negeri
Yogyakarta
yang
selalu
memotivasi untuk berkarya. 5. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian karya tulis ini. Semoga
segala
bantuan
yang
diberikan
menjadi
amal
baik
dan
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Jika dalam penulisan
karya
ini
masih
banyak
terdapat
kekurangan
dan
ketidaksempurnaan, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan
selanjutnya. Semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 10 Desember 2012
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii SURAT PERNYATAAN ................................................................................. iii KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv DAFTAR ISI ................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi RINGKASAN ................................................................................................. vii PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2 C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2 TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Bengkuang (Pachyrhizus erosus) ................................................ 3 2. Es Krim ....................................................................................... 4 3. Kecamatan Prembun………………………………………………… 5 B. Upaya yang Pernah Dilakukan…………………………………………. 5 METODE PENULISAN A. Jenis Penelitian .................................................................................. 6 B. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 6 C. Teknik Analisis Data ........................................................................... 6 PEMBAHASAN A. Kondisi Bengkuang Kecamatan Prembun, Kebumen, Jawa Tengah… 7 B. Es Krim Bengkuang sebagai Olahan Baru Bengkuang Khas Prembun……………………………………………………………… 8 C. Peluang Usaha Es Krim Bengkuang sebagai Olahan Bengkuang Khas Prembun……………………………………………………………...11 PENUTUP A. Simpulan ............................................................................................ 13 B. Saran ................................................................................................. 13 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... 15
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bengkuang ........................................................................................ 3 Gambar 2. Skema Pembuatan Es Krim Bengkuang ............................................10
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komposisi Umum Es Krim ..................................................................... 4 Tabel 2. Bahan Pembuatan Es Krim Bengkuang ................................................. 9
vii
RINGKASAN
Produksi bengkuang di Kabupaten Kebumen yang paling tinggi berasal dari Kecamatan Prembun. Bengkuang Sepanjang Tahun menjadi istilah untuk bengkuang Prembun. Istilah tersebut muncul karena bengkuang yang dijual di sepanjang jalan raya Prembun ada setiap hari, tanpa mengenal musim. Namun, meski bengkuang Prembun produksinya tinggi, nilai ekonomisnya masih terbilang rendah. Bengkuang tersebut sejauh ini hanya dijual dalam keadaan original, belum diolah menjadi produk lain yang lebih bernilai ekonomis. Padahal bengkuang memiliki kandungan air yang tinggi yaitu 86% dan akan menyusut beratnya jika terkena panas yang menyebabkan daging buah bengkuang tidak segar lagi. Bengkuang yang berada di lapak-lapak pedagang terkena panas matahari secara langsung, tentunya akan mengurangi kualitas daging buah dan rasa bengkuang itu sendiri. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengolah bengkuang menjadi kreasi olahan makanan yang banyak disukai masyarakat, sehingga jumlah bengkuang tidak terlalu menumpuk dan justru akan merkurangi kulitasnya karena semakin lama, bengkuang menjadi kering. Salah satu upaya pengolahan bengkuang yaitu dibuat menjadi es krim bengkuang. Es krim merupakan salah satu makanan favorit karena rasanya yang enak, teksturnya yang lembut dan membuat sugesti menyenangkan bagi sebagian orang yang memakannya. Tujuan penulisan yaitu mengetahui cara pembuatan es krim bengkuang sebagai olahan baru bengkuang khas Prembun dan mengetahui peluang usaha es krim bengkuang sebagai olahan baru bengkuang khas Prembun. Metode penulisan karya tulis ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian yang dilaksanakan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data litereir atau library research (studi pustaka), sedangkan untuk pengolahan data digunakan analisis data deskriptif kualitatif yaitu mendiskripsikan fenomena, mengklasifikasikannya, dan melihat bagaimana konsep-konsep yang muncul itu satu dengan yang lain berkaitan (Lexy J, 2004). Setelah data diolah maka akan dilakukan pembahasan yang akhirnya dapat dihasilkan simpulan dan saran. Kesimpulan dari karya tulis ini adalah es krim bengkuang merupakan usaha bagi masyarakat kecamatan Prembun dalam mengoptimalkan penjualan bengkuang yang merupakan makanan khas Prembun yang dibuat dengan cara mengupas kulit bengkuang, mencuci dan memotong bengkuang, mengambil sari bengkuang, menambahkan gula, susu, maizena, vanili, dan kuning telur, mendinginkan sampai beku, memasukkan dalam cup, dan mendinginkan kembali. Es krim bengkuang memiliki peluang yang baik untuk dikembangkan karena bengkuang merupakan hasil utama Kecamatan Prembun yang selama ini belum diolah. Berdasarkan perhitungan ekonomi juga dapat diketahui bahwa tiap 500 cup dihasilkan keuntungan sebesar 76,06% dari biaya produksi sehingga usaha es krim bengkuang layak dikembangkan dan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan petani maupun penjual bengkuang.
Kata Kunci: Es Krim, Bengkuang, Prembun, Olahan Makanan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kebumen merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah bagian barat. Kabupaten Kebumen berbatasan dengan Kabupaten Banyumas di sebelah barat, Kabupaten Purworejo di sebelah timur, Kabupaten Wonosobo di sebelah utara, dan Samudera Hindia di sebelah selatan. Kebumen dikenal dengan wisata bersejarahnya, antara lain Goa Jatijajar, Goa Petruk dan Benteng Vanderwijk. Selain dikenal karena tempat wisatanya, Kabupaten Kebumen juga memiliki makanan khas, yaitu bengkuang atau besusu. Bengkuang yang ada di Kabupaten Kebumen merupakan hasil pertanian dari empat kecamatan yaitu Kecamatan Prembun, Mirit, Bonorowo dan Padureso. Berdasarkan data BPS Kebumen tahun 2005-2007, total produksi bengkuang berada pada kisaran 5020-7030 ton dari empat kecamatan
tersebut.
Produksi
bengkuang
paling
tinggi
berasal
dari
Kecamatan Prembun, yakni 3,278 ton per tahun. Bengkuang Prembun yang dijual di lapak-lapak sepanjang jalan raya Prembun umumnya dalam bentuk ikatan dan dipajang pada papan kayu. Satu ikat bengkuang terdiri dari tiga maupun empat buah tergantung dari ukuran, dengan kisaran harga Rp5.000 hingga 8.000 per ikat (Dedy, 2009). Bengkuang Sepanjang Tahun menjadi istilah untuk bengkuang Prembun. Istilah tersebut muncul karena bengkuang yang dijual di sepanjang jalan raya Prembun ada setiap hari, tanpa mengenal musim. Namun, meski bengkuang Prembun produksinya tinggi, nilai ekonomisnya masih terbilang rendah. Bengkuang tersebut sejauh ini hanya dijual dalam keadaan mentah, belum diolah menjadi produk lain yang lebih bernilai ekonomis. Padahal bengkuang memiliki kandungan air yang tinggi yaitu 86% dan akan menyusut beratnya jika terkena panas yang menyebabkan daging buah bengkuang tidak segar lagi. Bengkuang dikenal luas oleh masyarakat karena manfaatnya terhadap kulit, terutama diekstrak untuk produk kosmetik karena diyakini dapat memutihkan dan melembabkan kulit. Namun, pemanfaatan tersebut belum banyak berpengaruh pada produksi bengkuang di daerah Prembun.
2
Bengkuang lebih baik dikonsumsi dalam keadaan segar. Salah satu langkah untuk meningkatkan nilai ekonomis bengkuang adalah dengan mengolahnya menjadi es krim. Es krim bengkuang menjadi hasil olahan daging buah bengkuang dengan tujuan agar kandungan buah bengkuang termanfaatkan secara optimal. Selain itu sebagai variasi rasa buah bengkuang karena buah bengkuang tidak tergolong sebagai buah yang manis. Es krim bengkuang dibuat dari bengkuang Prembun yang berkualitas dan bernilai ekonomis lebih tinggi dibandingkan bengkuang yang dijual utuh. Produksi es krim bengkuang dapat dijadikan simbiosis mutualisme, kegiatan saling menguntungkan antara petani bengkuang dan produsen usaha es krim bengkuang. Es krim bengkuang yang dibuat dari bengkuang asli dari Kecamatan Prembun dapat dikembangkan lebih lanjut agar dikenal sebagai makanan khas Prembun, serta dapat meningkatkan pendapatan para petani bengkuang dan tingkat konsumsi masyarakat terhadap buah bengkuang, sehingga nilai ekonomis buah bengkuang asal Prembun juga lebih tinggi.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penulisan karya tulis ini meliputi : 1. Bagaimana cara pembuatan es krim bengkuang sebagai olahan baru bengkuang khas Prembun? 2. Bagaimanakah peluang usaha es krim bengkuang sebagai olahan baru bengkuang khas Prembun?
C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan karya tulis ini meliputi : 1. Mengetahui cara pembuatan es krim bengkuang sebagai olahan baru bengkuang khas Prembun. 2. Mengetahui peluang usaha es krim bengkuang sebagai olahan baru bengkuang khas Prembun.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Bengkuang (Pachyrhizus erosus) Bengkuang (Pachyrhizus erosus) merupakan tanaman asli dari Amerika Tengah yang dapat mencapai panjang 4-5 m, sedangkan akarnya dapat mencapai 2 m. Batangnya menjalar dan membelit, dengan rambutrambut halus yang mengarah ke bawah. Bengkuang masuk Indonesia sekitar tahun 1800an. Tanaman ini dapat hidup di berbagai jenis tanah. Bengkuang akan menghasilkan umbi yang besar-besar bila ditanam di lingkungan tanah yang cukup remah atau gembur, baik tanah vulkanis yang hitam keabuan maupun tanah liat yang kemerah-merahan (Lingga dkk, 1989). Benson (1957) mengemukakan sistematika tanaman bengkuang adalah sebagai berikut: Divisio
: Spermatophyta
Sub division
: Angiospermae
Class
: Dicotyledoneae
Ordo
: Rosales
Famili
: Leguminosae
Sub Famili
: Papilionaceae
Genus
: Pachyrrhizus
Spesies
: Pachyrhizus erosus
Gambar 1. Bengkuang
Umbi bengkuang mengandung 80-90% air, 10-17% karbohidrat, 12,5% protein; 0,5-1% serat; 0,1-0,2% lemak, dan vitamin C. Umbi yang masih muda mengandung 86% air, 10% karbohidrat; 2,6% protein; 0,9% serat; 0,3% lemak, dan vitamin C. Benih yang sudah masak mengandung 30% minyak lemak, asam pachyrrizonic, 0,5-1% rotenon, dan 0,5-1% rotenoid. Daun bengkuang mengandung kurang lebih 0,01% rotenon dan rotenoid, sedangkan umbi bengkuang tidak memiliki senyawa ini. Bengkuang dapat dipanen setelah umur tanaman 4-7 bulan. Biasanya, petani menggunting bunga bengkuang agar umbi yang berkembang lebih besar (Sorensen 1996).
4
2. Es Krim Es krim adalah produk pangan beku yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi pada bahan-bahan yang terdiri dari susu dan produk susu, pemanis, penstabil, pengemulsi, serta penambah citarasa (flavor). Es krim biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan (desert) dan dikelompokkan dalam makanan camilan (snack). Prinsip pembuatan es krim adalah membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim atau Ice Cream Mix (ICM) sehingga diperoleh pengembangan volume yang membuat es krim menjadi lebih ringan, tidak terlalu padat, dan mempunyai tekstur yang lembut (Padaga, dkk, 2005). Es krim yang baik harus memenuhi persyaratan komposisi umum Ice Cream Mix (ICM) atau campuran es krim seperti yang ada pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Komposisi Umum Es Krim Lemak susu : 10-16% Bahan kering tanpa lemak
: 9-12%
Bahan pemanis gula
: 12-16%
Bahan penstabil
: 0-0,4%
Bahan pengemulsi
: 0-0,25%
Air
: 55-64%
Sumber : Padaga, M, dkk (2005) Bahan-bahan utama yang diperlukan dalam pembuatan es krim antara lain : lemak, bahan kering tanpa lemak (BKTL), bahan pemanis, bahan penstabil, dan bahan pengemulsi. Lemak susu (krim) merupakan sumber lemak yang paling baik untuk mendapatkan es krim berkualitas baik (Padaga, M, dkk., 2005). Pada produk es krim tidak diberikan bahan tambahan makanan karena penguat cita rasa adalah suatu zat bahan tambahan yang ditambahkan kedalam makanan yang dapat memperkuat aroma dan rasa (Afrianti, 2008)
5
3. Kecamatan Prembun Kecamatan Prembun terletak di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Prembun mempunyai luas wilayah 22. 960 km2 dan memiliki batas –batas wilayah sebagai berikut: Utara
: Kecamatan Padureso
Selatan : Kecamatan Mirit dan Kecamatan Bonorowo Barat
: Kecamatan Poncowarno dan Kecamatan Kutawinangun
Timur
: Kabupaten Purworejo Kecamatan Prembun merupakan penghasil utama bengkuang di
Kabupaten Kebumen. Menurut data BPS Kebumen (2005-2007) ada empat Kecamatan sentra produksi bengkuang yang total produksinya berkisar 5,020-7,030 ton per tahun yakni, Prembun, Mirit, Bonorowo dan Padureso. Dari keempat kecamatan tersebut, Prembun sebagai produsen bengkuang tertinggi dengan luas lahan pada 2007 sekitar 72 Ha dengan produksi mencapai 3,278 ton per tahun, Mirit 18 Ha dengan produksi 838 Kuintal per tahun kemudian Bonorowo 11 Ha dan produksi 528 Kuintal per tahun disusul Padureso 8 Ha dengan produksi 376 Kuintal per tahun (Dedy, 2009).
B. Upaya yang Pernah Dilakukan Secara umum bengkuang sudah terkenal digunakan sebagai bahan baku campuran berbagai produk baik kecantikan atau kosmetik, makanan seperti rujak dan lain sebagainya. Namun kenyataannya, di Kebumen sendiri belum terlihat nyata adanya langkah upaya pengembangan pemanfaatan bengkuang ini. Pengolahan bengkuang menjadi jus atau minuman kesehatan pernah digagas oleh Angkatan Muda Nasionalis Demokrat (AMND) Kebumen (SM, 22/12/2004) Dengan dukungan produksi bengkuang yang mencapai lebih dari 7 ton per tahun, sudah cukup memungkinkan. Namun, hal ini belum ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah setempat (Dedy, 2009).
BAB III METODE PENULISAN
A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang
menggunakan
objek
kajian
penelitian
berupa
buku-buku yang
bersangkutan sehingga penelitian ini juga bersifat penelitian pustaka (library research). Disamping hal itu, beberapa informasi diperoleh dari berbagai sumber media, baik surat kabar maupun media elektronik yang kesemuanya itu diterapkan dengan interpretasi yang diterapkan dalam metode analisis data.
B. Teknik Pengumpulan Data Dalam penulisan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data litereir atau library research (studi pustaka). Karena itu, bahan yang digunakan dalam
penelitian
ini
yaitu:
buku-buku
yang
berkaitan
erat
dengan
permasalahan yang sedang dikaji, serta sumber pendukung berupa artikel, jurnal, dan internet yang memiliki relevansi dengan permasalahan yang menjadi obyek kajian penelitian. Bahan-bahan tersebut berfungsi sebagai pendukung dalam menyusun ketajaman analisis.
C. Teknik Analisis Data Pengolahan data menggunakan analisis data deskriptif kualitatif yaitu mendiskripsikan fenomena, mengklasifikasikannya, dan melihat bagaimana konsep-konsep yang muncul itu satu dengan yang lain berkaitan (Lexy J, 2004). Setelah data diolah maka akan dilakukan pembahasan yang akhirnya dapat dihasilkan simpulan dan saran.
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kondisi Bengkuang Kecamatan Prembun, Kebumen, Jawa Tengah Penghasil buah bengkuang di Kabupaten Kebumen berasal dari empat kecamatan yaitu Kecamatan Prembun, Mirit, Bonorowo dan Padureso. Berdasarkan data BPS Kebumen tahun 2005-2007, total produksi bengkuang berada pada kisaran 5020-7030 ton dari empat kecamatan tersebut. Produksi bengkuang paling tinggi berasal dari Kecamatan Prembun, yakni 3,278 ton per tahun. Bengkuang Prembun yang dijual di lapak-lapak sepanjang jalan raya Prembun umumnya dalam bentuk ikatan dan dipajang pada papan kayu. Satu ikat bengkuang terdiri dari tiga maupun empat buah tergantung dari ukuran, dengan kisaran harga Rp5.000 hingga 8.000 per ikat (Dedy, 2009). Bengkuang Sepanjang Tahun menjadi istilah untuk bengkuang Prembun. Istilah tersebut muncul karena bengkuang yang dijual di sepanjang jalan raya Prembun ada setiap hari, tanpa mengenal musim. Namun, meski bengkuang Prembun produksinya tinggi, nilai ekonomisnya masih terbilang rendah. Bengkuang tersebut sejauh ini hanya dijual dalam keadaan mentah, belum diolah menjadi produk lain yang lebih bernilai ekonomis. Padahal bengkuang memiliki kandungan air yang tinggi yaitu 86% dan akan menyusut beratnya jika terkena panas yang menyebabkan daging buah bengkuang tidak segar lagi. Bengkuang yang berada di lapak-lapak pedagang terkena panas matahari secara langsung, tentu akan mengurangi kualitas daging buah dan rasa bengkuang itu sendiri. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengolah bengkuang menjadi kreasi olahan makanan yang banyak disukai masyarakat, sehingga jumlah bengkuang tidak terlalu menumpuk dan berkurang kulitasnya karena semakin lama disimpan, akan semakin kering. Salah satu upaya pengolahan bengkuang adalah dengan cara dibuat menjadi es krim bengkuang. Es krim merupakan salah satu makanan favorit karena rasanya yang enak, teksturnya yang lembut, dan dapat memberi sugesti menyenangkan bagi sebagian orang yang memakannya. Es krim bengkuang mudah dibuat dengan bahan baku bengkuang yang banyak tersedia di daerah Prembun dengan harga yang relatif murah. Bengkuang merupakan buah yang tidak mengenal musim sehingga selalu
8
tersedia dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, produksi es krim bengkuang dapat terus berjalan tanpa mengenal musim dan tidak akan mengalami permasalahan bahan baku. Pengolahan bengkuang menjadi variasi baru olahan es krim bengkuang dapat memberikan peningkatan terhadap nilai jual bengkuang dibandingkan dengan buah mentah, biasanya buah bengkuang dalam keadaan segar hanya mampu bertahan beberapa hari saja, dengan inovasi pengolahan menjadi es krim bengkuang akan lebih tahan lama dan lebih menarik konsumen untuk membeli. Selain itu, hal ini juga dapat menambah cita rasa variasi olahan makanan yang ada. Produksi es krim bengkuang merupakan salah satu usaha untuk memanfaatkan bengkuang seoptimal mungkin karena kandungan buah bengkuang yang begitu bermanfaat. Es krim merupakan produk makanan populer yang banyak digemari oleh masyarakat. Es krim bengkuang merupakan unsur makanan yang lengkap dan padat gizi karena mengandung susu dan telur sebagai sumber lemak dan bengkuang, protein, vitamin, mineral dan gula sebagai sumber energi. Produk ini dapat diperoleh dengan harga yang relatif tidak terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Karena itu permintaan pasar terhadap es krim bengkuang akan terus meningkat sehingga keberlanjutan usaha ini akan terus terjaga.
B. Es Krim Bengkuang sebagai Olahan Baru Bengkuang Khas Prembun Es krim bengkuang merupakan suatu produk untuk mengenalkan suatu kreasi olahan dari
buah bengkuang yang dibuat menjadi es krim untuk
meningkatkan nilai jual bengkuang dan menjadikan suatu daya tarik untuk mengkonsumsi buah bengkuang. Es krim bengkuang merupakan kreasi olahan yang memiliki prospek menjanjikan. Hal ini disebabkan bahan produksi yang melimpah dan tersedia tanpa mengenal musim. Pembuatan es krim bengkuang sekaligus sebagai solusi untuk masalah pengolahan bengkuang dalam upaya meningkatkan nilai jual bengkuang dibandingkan dengan penjualan buah mentah yang harganya relatif murah. Para petani bengkuang kurang mendapatkan hasil penjualan yang maksimal bila dijual hanya dalam keadaan belum diolah dan dijual per ikat, diharapkan dengan adanya kreasi ini petani dan penjual bengkuang di Kecamatan Prembun penghasilanya meningkat.
9
Pembuatan es krim bengkuang ini diharapkan dapat membuka pikiran masyarakat untuk mengolah bengkuang menjadi olahan makanan yang menguntungkan dalam prospek ke depannya sehingga permasalahan kesejahteraan bagi petani dan penjual bengkuang dapat berkurang. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat es krim bengkuang adalah: 1) Alat a. Tabung es krim b. Blender c. Gelas plastik d. Timbangan e. Panci f. Kertas saring g. Pisau h. Saringan i. Baskom j. Sendok pengaduk 2) Bahan Tabel 2. Bahan Pembuatan Es Krim Bengkuang No
Bahan
Spesifikasi
1)
Bengkuang
300 gram
2)
Gula
150 gram
3)
Telur (Kuning Telur)
1 buah
4)
Susu putih cair
300 cc
5)
Garam
Secukupnya
6)
Tepung Meizena
2 sdm
7)
Vanili
1/2 sdt
10
Proses pembuatan es krim bengkuang tergolong sederhana sehingga masyarakat dapat membuatnya dengan mudah. Proses pembuatan es krim bengkuang ditunjukkan seperti pada gambar 2.
Mengupas 300 gram bengkuang Mencuci bengkuang
Memotong bengkuang
Memblender
Memisahkan ampas bengkuang dengan sarinya, kemudian mengambilnya sarinya Sari bengkuang + 150 gram gula pa Menambahkan 300 cc susu putih
Menambahkan 1 kuning telur, 2 sdm maizena, dan ½ sdt vanili
Mixer
Mendinginkan sampai beku
Mixer
Memasukkan dalam mi cup Mendinginkan
Es krim bengkuang Gambar 2. Skema Pembuatan Es Krim Bengkuang
11
Setelah es krim bengkuang dibuat, selanjutnya es krim bengkuang dikemas dalam cup plastik sehingga lebih
praktis dan ekonomis. Kemudian
produk diberi label. Selanjutnya untuk menguji kelayakaan produk es krim bengkuang, dilakukan pengujian tingkat kesukaan produk dengan melakukan uji organoleptik mengenai rasa, warna, dan tampilan kepada para responden.
C. Peluang Usaha Es Krim Bengkuang sebagai Olahan Bengkuang Khas Prembun Peluang usaha es krim bengkuang sebagai olahan bengkuang khas prembun memiliki prospek yang baik. Hal ini disebabkan karena pemanfaatan buah bengkuang ini merupakan inovasi baru dalam pembuatan es krim yang dapat menguntungkan bagi petani bengkuang dan produsen. Hal ini juga dibuktikan dengan perhitungan ekonomi sebagai berikut: 1. Biaya Produksi (2 minggu) - Bengkuang
: Rp100.000,00
- Gelas plastik (500 cup)
: Rp70.000,00
- Sendok es krim (500 buah)
: Rp20.000,00
- Cetak label
: Rp10.000,00
- Gula
: Rp72.000,00
- Telur
: Rp35.000,00
- Air
: Rp12.000,00
- Susu
: Rp32.000,00
- Transportasi
: Rp50.000,00
- Pembuatan leaflet
: Rp25.000,00
Total
: Rp426.000,00
2. Pendapatan dan Keuntungan Produksi es krim bengkuang dalam dua minggu menghasilkan 500 cup es krim bengkuang dengan harga tiap es krimnya Rp1.500,00. Sehingga pendapatan dan keuntungan dari produk ini, yaitu: a)
Pendapatan
= Rp1.500 x 500= Rp750.000,00
b)
Keuntungan
= Rp750.000,00-Rp426.000,00 = Rp324.000,00
12
3. Analisis B/C Ratio Produksi es krim selama satu hari menghasilkan 500 buah es krim. Adapun perhitungan B/C Ratio sebagai berikut:
B/C Ratio =Pendapatan/Biaya Produksi =Rp750.000,00/Rp426.000,00 = 1,760 Dilihat dari B/C Ratio sebesar 1,76, berarti usaha ini layak dijalankan. Dalam jumlah produksi es krim 500 cup (2 Minggu), dapat diketahui bahwa keuntungan penjualan adalah Rp324.000,00. Jika dihitung presentasenya adalah %=Keuntungan/Biaya Produksi x 100% =Rp324.000/Rp426.000,00 x 100%= 76,06% Sementara pemasaran es krim bengkuang dilakukan melalui beberapa tempat yaitu: 1)
Lingkungan Dinas Kecamatan Prembun
2)
Masyarakat sekitar Kecamatan Prembun
3)
Minimarket (toko)
Untuk menjamin keberlanjutan program, akan diadakan kerjasama dengan petani-petani bengkuang yang ada di daerah Prembun.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan
hasil
pembahasan,
maka
simpulan
yang
dapat
dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Es krim bengkuang merupakan usaha bagi masyarakat Kecamatan Prembun dalam mengoptimalkan penjualan bengkuang yang merupakan makanan khas Prembun yang dapat dibuat dengan cara mengupas kulit bengkuang,
mencuci
dan
memotong
bengkuang,
mengambil
sari
bengkuang, menambahkan gula, susu, maizena, vanili, dan kuning telur, mendinginkan sampai beku, memasukkan dalam cup, dan mendinginkan kembali. 2. Es krim bengkuang memiliki peluang yang baik untuk dikembangkan karena bengkuang merupakan hasil utama Kecamatan Prembun yang selama ini belum diolah. Berdasarkan perhitungan ekonomi juga dapat diketahui bahwa tiap 500 cup dihasilkan keuntungan sebesar 76,06% dari biaya produksi sehingga usaha es krim bengkuang layak dikembangkan dan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan petani maupun penjual bengkuang.
B. Saran Berdasarkan
hasil
pembahasan,
maka
saran-saran
yang
dapat
dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian lebih lanjut dan survei pasar untuk memantapkan usaha es krim bengkuang. 2. Kerja sama dengan petani bengkuang agar tercipta keadaan saling menguntungkan antara produsen dan petani. 3. Perlu adanya upaya pemerintah daerah setempat untuk memberikan informasi dan pelatihan untuk mengolah bengkuang sehingga memiliki nilai jual yang lebih dan nantinya dapat meningkatkan penghasilan masyarakat.
14
DAFTAR PUSTAKA
Afrianti, L.H. 2008. Teknologi Pengawetan Pangan.Bandung: Alfabeta. Benson, Lyman. 1957. Plant Classification.. D. C. Boston: Health and Company. Lexy, J.M.. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda. Lingga, P., Sarwono, B., Rahardi, I., Rahardjo, P.C., Afriastini,J.J., Wudianto, R., dan Apriadji,.W.H. 1989. Bertanam Umbi-Umbian. Jakarta: PT. Penebar Swadaya. Padaga, M dan M, E, Sawitri, 2005, Es Krim yang Sehat. Surabaya :Trubus Agrisarana. Sorensen, M. 1996. Yam Bean Pachyrhizus DC. Promoting the Conservation and Use of Under Utilised and Neglected Crops. 2.Rome: IPGRI. Winarto,
Dedy.
2009.
Memajukan
Bengkuang
Prembun.
Diakses
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/07/16/72624/ pada tanggal 7 Desember pukul 13.23 WIB.
dari
15
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Biodata Ketua Tim Nama Lengkap
: Miftahudin Nur Ihsan
NIM
: 11303241042
Tempat, Tanggal Lahir
: Yogyakarta, 11 Agustus 1993
Fakultas/ Prodi/ PT
: MIPA/Pendidikan Kimia/ UNY
Karya-karya ilmiah yang pernah dibuat : 1. Smartchem v.1.0, Software Media Pembelajaran Kimia Berbasis Platform Android sebagai Sumber Belajar Mandiri bagi Siswa SMA/SMK/MA di Daerah Istimewa Yogyakarta Anggota 1 Nama Lengkap
: Dwi Prihastuti
NIM
: 10305141020
Tempat, Tanggal Lahir
: Way Jepara, 18 Oktober 1992
Fakultas/ Prodi/ PT
: MIPA/Matematika/ UNY
Karya-karya ilmiah yang pernah dibuat : 1. Pemanfaatan Batang Tanaman Brotowali (Tinospora crispa) sebagai Lotion antinyamuk 2. Supermath V.0.1 Software Media Pembelajaran Matematika Materi Trigonometri Berbasis Platform Android Sebagai Sumber Belajar Mandiri Bagi Siswa Kelas X SMA Penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih: 1. Juara “Best Display” Lomba Riset Nasional NARRATION Universitas Indonesia 2012 Anggota 2 Nama Lengkap
: Laela Mukaromah
Tempat, Tanggal Lahir
: Cilacap, 8 Maret 1993
Fakultas/ Prodi/ PT
: MIPA/Pendidikan Kimia/ UNY
Karya-karya ilmiah yang pernah dibuat : 1. “SEKUP (Sereal Kulit Pisang) sebagai Alternatif Asupan Gizi Balita” 2. “The Application of Character Education through Mendong Handicraft as a Local Contain for Students in Cilacap” Penghargaan yang diraih antara lain : 1.
Juara 1 Bidang MIPA MPC 2011