ESAI GURU PENGGERAK - Rini Dwi Haryati [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ESAI GURU PEGGERAK Rini Dwi Haryati 1. Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak



Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut?



Motivasi saya menjadi guru penggerak yaitu belum maksimalnya guru dalam memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengemukakan pendapat dalam pembelajaran dan masih banyak guru yang terjebak dalam zona aman dalam memberikan pembelajaran secara konvensional dan tidak mau mengubah mindset untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran. Hal yang akan saya lakukan untuk memberikan kesempatan pada peserta didik mengemukakan pendapat dalam pembelajaran dan tidak terjebak dalam zona aman adalah meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional supaya dapat memberikan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengemukakan pendapat dalam pembelajaran, dan memotivasi peserta didik untuk menjadi totur teman sejawat karena guru bukan satu-satunya sumber belajar dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, banyak sumber belajar yang bisa digunakan peserta didik dalam pembelajaran. Meningkatkan keterampilan dan inovasi dalam mengajar supaya pembelajaran menjadi lebih menarik dan inovatif sehingga peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Dengan ada semangat dari peserta didik ini akan memotivasi guru maupun peserta didik yang lain untuk memberikan pembelajaran yang bermakna dan peserta didik dapat mencapai kompetensi dengan baik dan akan mencapai hasil yang maksimal.



Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya! Kelebihan yang mendukung saya sebagai guru penggerak adalah pengetahui profesional lebih baik dibandingkan yang lain, pernah menjadi narasumber dalam bimbingan teknis kurikulum 2013 dan instruktur Kota Surakarta kurikulum 2013 pada tahun 2016 sampai dengan 2018 , menjadi mentor daring kombinasi (darkom) guru pembelajar Kota Surakarta tahun 2017, menjadi fasilitator program PKB dengan pola inon-in di Kota Surakarta pada tahun 2018, dan menjadi guru inti Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP dengan Pola 82 Jam pada bulan November 2019 sampai Januari 2020. Selain itu, memiliki tingkat emosional yang stabil dan tidak mudah terpancing emosinya. Dapat menerapakan pendekatan khusus orang dewasa (pendekatan andragogi) dalam bimbingan teknis atau pelatihan yang saya ikuti. Dengan kelebihan tersebut membuat saya ingin meningkatkan kompetensi dan pengetahuan saya dalam dunia pendidikan, khususnya pembelajaran di kelas atau di luar kelas. Selama menjadi narasumber, mentor, fasilitator, dan guru inti mendorong saya untuk selalu belajar dan membaca sumber belajar sehingga bisa menjadi contoh atau sebagai pilot project bagi peserta didik maupun guru yang lain. Selain itu, dengan menjadi fasilitator dan guru inti di Kota Surakarta membuat saya mengetahui permasalahan yang sering kali dialami oleh guru, baik di sekolah sendiri maupun di sekolah lain. Saya juga dapat mengetahui keinginan dari peserta didik maupun guru dalam proses pembelajaran karena selama ini ada beberapa guru hanya menerapkan pembelajaran konvensional di dalam kelas dan tidak mau memanfaaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar. Padahal, peserta didik lebih senang ketika diajak belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekolah. Contohnya: saat saya mengajar kompetensi dasar 4.4 Manyajikan gagasan, pesan, dan ajakan dalam bentuk teks iklan, poster, atau iklan dari berbagai sumber



yang dibaca dan didengar, peserta didik saya ajak berkeliling di lingkungan sekolah untuk menggali informasi yang dapat digunakan untuk menyajikan poster. Setelah peserta didik mendapatkan ide dan gagasan berdasarkan lingkungan yang mereka amati, mereka membuat poster tentang kebersihan lingkungan sekolah. Hasil poster yang dibuat peserta didik lebih bagus dan tidak ada peserta didik yang unduh poster dari internet, tetapi mereka membuat sendiri di kertas gambar ukuran folio dan diberi warna sehingga hasilnya sangat bagus.



Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada) -> 2000 -7000 karakter Inovasi yang saya lakukan adalah inovasi pembelajaran dalam mengajarkan materi KD



4.8 Menyajikan gagasan, perasaan, pendapat dalam bentuk puisi secara tulis/lisan dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun puisi, saya menggunakan video lagu “Kasih Ibu” yang dinyanyikan oleh Anggun C. Sasmi, Andien, dan paduan suara anak. Setelah menyimak video tersebut, peserta didik mencermati unsur pembangun yang ada dalam lagu tersebut yang kami jadikan puisi. Peserta didik sangat antusias dalam mengemukakan temuan mereka terkait dengan unsur pembangun puisi, peserta didik yang lain juga sangat antusias memberikan tambahan dan komentar dari temuan temannya. Setelah itu, saya meminta peserta didik untuk mengungkapkan perasaannya tentang ibu mereka. Peserta didik banyak yang mengungkapkan pengorbanan, jasa, dan kasih sayang ibu pada anak. Setelah mengungkapkan ide dan perasaanny dalam puisi secara individu, saya meminta peserta didik untuk berkelompok sesuai kesepakatan. Kemudian, saya menampilkan dua buah gambar (gambar 1 lingkungan yang asri dan gambar 2 sungai yang kotor). Secara kelompok peserta didik menulis puisi berdasarkan gambar yang dipilih dengan cara kontribusi kata atau urun kata. Hasil puisi yang dibuat peserta didik dengan cara kontribusi kata atau urun kata sangat bagus walaupun saat pembuatannya peserta didik banyak yang adu argumentasi kalau diksi yang diberikan lebih tepat dibandingkan temannya. Saya mengadakan inovasi pembelajaran seperti ini karena peserta didik masih kesulitan bila ditugasi untuk membuat atau menulis puisi. Dengan media musik dan gambar, peserta didik menjadi tertantang dan lebih mudah mengungkapkan ide atau gagasannya dalam bentuk puisi. Dengan kontribusi kata atau urun kata, hasil puisi yang dibuat peserta didik juga lebih bagus. Gerakan saya ketika menjadi ketua musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Kota Surakarta yaitu menyelenggarakan workshop Pengembangan Soal HOTS Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2018/2019 yang dilaksanakan tanggal 18,19,20, dan 25 Maret 2019 dengan mendatangkan narasumber dari Badan Standar Nasional Pendidikan (Dr. Christina Tulalessy). Workshop ini terselenggara berkat dukungan pengurus



MGMP Bahasa Indonesia, Dinas Pendidikan Kota Surakarta, dan penerbit Erlangga. Saya mengadakan workshop ini karena masih banyak guru Bahasa Indonesia yang kurang tepat ketika menyusun soal HOTs (higher order thinking skills). Hasil dari workshop ini yaitu tersusunya soal HOTs baik soal untuk semester gasal maupun semester genap berdasarkan kisi-kisi yang kami buat. Dampak dari workshop yang terselenggara yaitu guru lebih percaya diri dalam melaksanakan tugas dan memberikan latihan soal-soal penilaian harian (PH), penilaian tengah semester (PTS) 1, penilaiaan akhir semester (PAS 1), dan penilaian akhir tahun (PAT) baik kelas VII maupun VIII; guru memiliki pengetahuan dan kompetensi yang memadai dalam pelaksanaan pembelajaran; dan peserta didik menjadi lebih bersemangat dalam pembelajaran maupun mengerjakan soal-soal penilaian harian (PH), penilaian tengah semester (PTS) 1, penilaiaan akhir semester (PAS 1), dan penilaian akhir tahun (PAT) baik



kelas VII maupun VIII. Peran saya dalam workshop Pengembangan Soal HOTS Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2018/2019 yaitu menyusun kisi-kisi soal yang akan dibuat oleh peserta workshop Pengembangan Soal HOTS Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2018/2019.



Pihak lain yang terlibat dalam kegiatan workshop yaitu penerbit Erlangga.



2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.



Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas! -> 500-5000 Saat saya diberi tugas oleh Dinas Pendidikan Kota Surakarta untuk menjadi narasumber dalam Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 untuk Guru Sasaran di Kota Surakarta. Ada dua narasumber dalam bimbingan teknis tersebut. Di hari pertama kami memberikan materi kepada peserta bimbingan teknis, ada peserta yang usianya jauh di atas kami (selaku narasumber) dan beliau keliatan tidak berkenan ketika kami yang usianya lebih muda memberikan materi bimbingan teknis kurikulum 2013. Namun, kami selalu memberikan materi dengan baik dan berusaha meyakinkan peserta tersebut bahwa usia muda bukan berarti pengalamannya lebih sedikit dari yang berusia lebih tua. Peserta yang lain sangat antusias mengikuti bimbingan teknis tersebut. Setiap kali kami memberikan materi pasti ada peserta yang bertanya dan kami jawab sesuai dengan pertanyaan dari peserta. Saat ada pantauan dari Dinas Pendidikan Kota Surakarta yang diwakili oleh pengawas dan Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Surakarta, kami selaku narasumber mendapatkan acungan jempol dari beliau-beliau. Setelah beberapa hari mengikuti bimbingan teknis, peserta yang kurang berkenan dengan kami memberikan pujian pada kami. Ternyata, kecil-kecil cabai rawit juga. Demikian kata peserta bimbingan teknis tersebut. Di hari berikutnya peserta yang kurang berkenan terhadap kami menjadi antusias dan sering bertanya tentang materi kurikulum 2013. Beliau pun berkenan membantu kami saat kami menunjuk beliau untuk presentasi dan mau menerima masukan kami saat jawaban beliau kurang tepat.



Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan? -> 1000-5000 Kesulitan yang saya hadapi saat bekerja sama dengan pihak lain yaitu saat saya harus berinteraksi dengan orang tua peserta didik dalam memberikan hasil evaluasi belajar siswa. Saat kegiatan ulangan akhir semester kelas IX ada peserta didik yang nilainya di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan harus remedi, ternyata orang tua peserta didik tersebut tidak bisa menerima hal tersebut. Orang tua peserta didik tersebut bersikeras datang ke rumah dan saat datang ke rumah, beliau membawa buah tangan yang sangat banyak dan menyelipkan amplop supaya nilai putrinya dinaikkan. Situasi



ini sangat bertentangan dengan hati nurani saya dan tentu saja saya sangat kaget. Apakah selama ini persepsi orang tua peserta didik bahwa guru dapat disuap dengan sejumlah barang dan uang agar nilai putra atau putrinya menjadi baik. Saat itu saya berupaya untuk memberikan jawaban yang tidak menyinggung perasaan orang tua peserta didik tersebut. Saya jawab kalau barang yang ibu berikan sudah saya terima, tetapi saya mohon dibawa pulang kembali karena saya tidak tepat menerima barangbarang tersebut. Orang tua kami tidak pernah mengajarkan hal seperti ini. Lagi pula hasil ulangan akhir semester sudah kami informasikan pada semua siswa dan ditempel di papan pengumuman. Kita harus menjunjung tinggi integritas supaya setiap prestasi yang diberikan peserta didik dapat diapresiasi. Kalau nilai putri ibu saya naikkan, jelas sekali sudah mencederai hati nurani dan tidak menjunjung integritas. Dengan jawaban tersebut akhirnya orang tua peserta didik tersebut bisa menerima dan membawa kembali semua barang yang tadi diberikan pada saya. Beliau juga meminta maaf pada saya dengan perilaku yang sudah beliau lakukan. Beliau juga berjanji tidak akan memberikan uang atau barang (grativikasi) pada guru dan menjunjung tinggi integritas dan menghargai prestasi anak.



Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama? -> 1500-5000 Upaya yang saya lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak yaitu dengan meyakinkan pihak-pihak yang kita ajak bekerja sama. Dengan pendekatan orang dewasa (andragogi) saya yakinkan orang yang kita ajak bekerja sama. Tanpa menggurui, tetapi dengan diskusi dan pernyataan yang meyakinkan, saya berhasil meyakinkan pihak-pihak yang kami ajak bekerja sama. Contohnya saat kami mengajukan proposal kegiatan mengadakan workshop Penyusunan Soal Hots mata pelajaran Bahasa Indonesia ke Dinas Pendidikan Kota Surakarta melalui Kepala Bidang SMP. Saat itu Kepala Bidang SMP mengatakan kalau setiap guru sudah bisa menyusun soal karena guru sudah mengantongi sertifikat pendidik. Akan tetapi, di lapangan (di sekolah-sekolah) tidak semua guru bisa membuat soal, apalagi yang berbasis HOTs (higher order thinking skills). Saya memberikan argumentasi sesuai dengan yang saya temui di lapangan (sekolah-sekolah) bahwa kebanyakan guru hanya copy paste soal dari guru lain atau sumber lain dan tidak ada kebaruan dari soal yang buat. Soal yang dibuat guru hanya seputar pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2), belum sampai ranah analisis (4). Kalau kita mau membaca, banyak sekali sumber yang bsa kita manfaatkan daam membuat soal. Apalagi untuk materi bahasa Indonesia. Saya berikan contoh tersebut pada Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Surakarta. Beliau akhirnya menyetujui proposal yang kami ajukan dan beliau berkenan hadir untuk memberikan sambutan dan materi tentang kebijakan Dinas Pendidikan pada kegiatan yang kami adakan. Upaya lain yang saya lakukan untuk mendapatkan komitmen dari pihak yang lain yaitu dengan membuktikan melalui usaha atau kerja nyata yang kami lakukan. Dengan kerja nyata yang kami lakukan, pihak lain yang kita ajak bekerja sama akan mengetahui keseriusan dan komitmen kami dalam bekerja sama. Bagaimana hasilnya? -> 500-5000 Hasil yang saya dapatkan dari upaya meyakinkan pihak atau orang lain, diskusi bersama, pendekatan andragogi atau pendekatan orang dewasa, dan menunjukkan kerja keras saya,



pihak yang saya ajak bekerja sama bisa menerima, mendukung, dan mau bekerja sama dengan saya. Setelah mengetahui etos kerja saya, pihak yang kami ajak bekerja sama akan memberikan masukan untuk kesempurnaan dari hasil yang ingin kami capai. Selain itu, pujian dan dukungan juga saya terima dari pihak-pihak yang kami ajak bekerja sama. Walaupun awalnya mereka tidak berminat dan tidak mendukung, setelah saya yakinkan dan berdiskusi merka bisa menerima dan mendukung saya. 3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas! -> 500-5000 Permasalahan atau tantangan yang saya hadapai yaitu saat saya memberikan materi dalam bimbingan teknis kurikulum 2013. Saat itu ada pertanyaan dari guru senior tentang sistem penilaian dalam kurikulum 2013. Pertanyaan beliau tentang berapa kali harus remedi bagi peserta didik yang belum tuntas saat mengikuti penilaian harian. Setelah saya jawab sesuai prosedur penilaian dalam kurikulum 2013, guru tersebut tidak bisa menerima jawaban saya. Beliau beralasan waktu yang dimiliki tidak hanya untuk peserta didik saja kalau harus meremedi beberapa kali untuk siswa yang nilainya belum tuntas. Jawaban saya pada gru tersebut yaitu peserta didik yang belum tuntas dalam pencapaian ketuntasan minimal (KKM), guru harus meremedi dengan bobot soal yang lebih mudah dibandingkan soal penilaian harian. Apabila nilai peserta didik tersebut masih di bawah KKM, guru harus meremedi lagi. Setelah remedi kedua, tetapi nilai peserta didik tetap di bawah KKM, guru bisa mengganti soal penilaian harian yang lebih mudah lagi. Apabila nilai peserta didik tersebut tetap di bawah KKM maka guru bisa menilai selama proses pembelajaran. Misalnya: keaktifan dan keseriusan dalam pembelajaran.) Namun, guru senior tersebut tidak bisa menerima jawaban saya dan mengejar dengan pertanyaan lain (Kalau seperti itu waktu guru akan terbuang sia-sia hanya mengurus peserta didik yang belum tuntas dalam pencapaian kompetensi). Kemudian, saya jawab kalau kita punya empati dan menilai selama proses pembelajaran pasti akan terketuk hati kita kalau peserta didik memiliki karakteristik dan keunikan sendiri. Mungkin peserta didik itu unggul di literasi numerik, tetapi lemah di literasi baca tulis.



Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya? -> 1000-5000 Upaya yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan atau permasalahan tersebut yaitu memberikan jawaban yang tepat dari permasalahan yang diajukan. Saya juga memberikan pengertian pada beliau tentang pertanyaan beliau ajukan sehingga beliau menjadi lebih paham dan jelas akan permasalahan yang ditanyakan. Saya dapat memahami pertanyaan dari guru tersebut karena beliau guru senior dan enggan mengubah mindside untuk meluangkan waktu mengadakan remedi pada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan dalam pencapaian kompetensi belajar. Guru tersebut memilih zona aman dan tidak mau memulai perubahan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran. Padahal guru merupakan agen perubahan dalam



pendidikan. Setiap guru harus mau mengubah mindside dan mencoba model pembelajaran yang baru supaya peserta didik tidak bosan dan lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga hasilnya akan lebih baik. Saya juga memberikan kesempatan pada peserta lain untuk memberikan tanggapan pada pertanyaan guru senior tersebut. Kebanyakan peserta memberikan masukan dan tanggapan guru perlu memberikan remedi sampai peserta didik mencapai batas ketuntasan minimal. Dengan begitu, peserta didik bisa mengembangkan potensi dan kompetensinya. Setiap kemajuan peserta didik dapat didokumentasikan oleh guru. Adanya masukan dan tanggapan dari peserta lain ini membuat saya terbantu dalam meyakinkan peserta yang bertanya. Selain itu, dengan adanya tanggapan dari peserta lain membuat peserta yang bertanya bisa menerima penjelasan saya dan akan mencoba menerapkan dalam sistem penilaian saat sudah menerapkan kurikulum 2013.



Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda? -> 1500-5000 Pertimbangan atau alternatif yang saya hadirkan dalam membuat keputusan yaitu harus objektif berdasarkan fakta atau realita yang ada. Hal ini perlu saya lakukan karena dengan menyesuaikan dengan fakta atau realita yang ada akan memberikan kemudahan bagi saya dalam pengambilan keputusan dan memudahkan saya dalam menyelesaikan masalah. Selain itu, saya juga harus mempertimbangkan kepentingan orang banyak, bukan kepentingan pribadi ataupun golongan. Pertimbangan ini perlu saya hadirkan karena dengan mempertimbangkan kepentingan orang banyak, kita tidak akan merugikan kelompok atau golongan tertentu. Semua golongan atau kelompok akan merasa terkover, tidak ada yang dibeda-bedakan, dan tidak akan menyinggung golongan atau kelompok lain. Pertimbangan berikutnya yaitu saya tidak akan mengedepankan emosi dalam pengambilan keputusan. Hal ini harus saya lalukan karena kalau kita mengambil keputusan dilandasi dengan emosi pasti hasilnya tidak akan baik. Pengambilan keputusan dengan emosi tentunya akan merugikan diri sendiri maupun orang lain dan kadang kala tidak akan menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Saat mengambil keputusan kita tidak boleh gegabah dan mengedepankan emosi kita. Kalau emosi kita baru tidak baik, pasti keputusan yang kita ambil juga kurang baik. Hal semacam ini tentunya tidak akan menguntungkan bagi diri kita dan orang lain. Oleh karena itu, perlu perhitungan yang matang sebelum kita mengambil keputusan supaya keputusan yang kita ambil mendatangkan manfaat bagi diri kita maupun orang lain dan memiliki nilai manfaat bagi semua orang.



Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya? -> 500-5000 Tindakan yang saya ambil dalam pengambilan keputusan yaitu pengambilan keputusan dengan memperhatikan objektivitas, memperhatikan kepentingan orang banyak, tidak mengedepankan emosi, dan tidak gegabah dalam pengambilan keputusan. Dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan tersebut hasilnya sangat bagus. Berbeda kalau kita gegabah atau ceroboh dalam pengambilan keputusan, hasilnya tidak akan bagus dan merugikan diri kita dan orang lain. Selain itu, dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut akan membuat setiap orang lebih mempercayai diri kita dan mereka merasa diperhatikan dan diapresiasi.



4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.



Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut? -> 1000-5000 Saat menjadi moderator seminar “Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan bagi Guru” di hotel Aston Solo dengan narasumber dari Kementerian Pariwisata mendapat masukan dari narasumber dari Kementerian Pariwisata yang juga dosen (Bapak M.Husen Hutagalung). Masukan beliau yaitu kalau moderator seminar pariwisata bisa menyelipkan joke-joke segar pada peserta dengan persentase lebih banyak. Joke-joke yang Anda berikan sudah banyak, tetapi harus lebih diperbanyak lagi. Hal ini dilakukan supaya peserta seminar tidak bosan dan tetap tertarik materi yang akan disampaikan narasumber. Apalagi materi ini bagi guru merupakan hal yang mungkin baru bagi sebagian guru di Solo. Saya sangat senang dengan adanya masukan dari narasumber tersebut karena saya bisa mengoreksi kekurangan diri saya. Ternyata masih banyak kekurangan yang ada dalam diri saya dibandingkan dengan yang lain. Narasumber (Bapak M.Husen Hutagalung) juga memberikan umpan balik kepada saya kalau pengetahuan saya terkait dengan kepariwisataan bagus, pasti suka membaca dan travelling. Saya sangat tersanjung dengan umpan balik beliau karena selama ini pengetahuan tentang kepariwisataan saya dapatkan dari membaca buku dan koran yang ada di rumah. Selain itu, saya juga sering browsing di internet tentang informasi yang saya perlukan. Ternyata kesukaan saya membaca mendatangkan manfaat dan menambah pengetahuan saya.



Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda? -> 1000-5000 Cara saya menyikapi umpan balik dari orang lain yaitu saya sangat senang dan bisa menerima kekurangan maupun kelebihan yang ada dalam diri saya. Hal ini tentu saja bisa saya jadikan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih baik lagi. Sebaliknya, halhal yang sudah baik yang ada dalam diri saya bisa saya pertahankan dan kalau bisa akan saya tingkatkan lagi. Semua masukan baik kritikan maupun saran bisa memacu diri saya untuk lebih baik lagi dan mencoba untuk memperbaiki kesalahan yang ada dan tidak akan mengulang hal yang sama di lain kesempatan. Semua saran dan masukan dari orang yang diberikan pada saya itu saya anggap sebagai cambuk untuk meningkatkan dan mengembangkan diri dan bentuk perhatian ataupun dukungan seseorang pada saya. Selama ini saya tidak pernah beranggapan kalau kritikan dan saran seseorang itu ingin menjatuhkan diri saya, tetapi sebagai bentuk empati dan perhatian beliau pada saya. Orang yang mau memberikan masukan dan saran pada orang lain itu berarti ada perhatian dari orang tersebut pada orang yang diberi masukan



maupun diberi saran. Kalau tidak ada perhatian, pasti seseorang itu tidak akan mau memberi saran dan masukan. Saya sangat senang ketika ada orang yang memberikan saran, kritik, dan masukan pada saya. Hal ini tentu saja membuat saya akan mengintrospeksi diri atau mawas diri. Saya pasti akan mencari kelemahan atau kekurangan saya. Dengan mengetahui kekurangan diri sendiri, saya berusaha untuk memperbaiki sikap, perilaku, dan tindakan yang dianggapa seseorang masih kurang.



Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda? ->1000-5000 Hal lain yang mendukung proses pengembangan diri saya, selain masukan dan umpan balik dari seseorang yaitu perkembangan zaman dan teknologi informasi. Hal inilah yang memacu saya untuk selalu mengembangakan diri. Perkembangan zaman dan teknologi informasi yang sangat pesat menuntut kita untuk menyesuaikan diri dengan adanya perkembangan tersebut. Orang yang tidak mau mengikuti perkembangan zaman dan teknologi informasi akan membuat orang tersebut tertinggal dan gagap teknologi karena di dunia ini yang kekal adalah perubahan. Saya akan berusaha terus berlajar untuk mendukung dan menambah pengetahuan saya. Saya juga akan mencermati orang-orang yang sudah sukses dalam kehidupannya. Pasti ada usaha dan motivasi dari orang tersebut untuk mencapai kesuksesan. Saya juga membaca biografi dari tokoh yang pantas diteladani beserta perjuangan hidup tokoh tersebut. Dengan mencermati dan mencaba biografi tokoh inilah yang mendukung dan memacu diri saya untuk meningkatkan diri baik segi perilaku maupun intelektualitas. Selama ini tidak ada cara-cra di luar kebiasaan saya yang mendukung proses pembelajaran untuk mengembangkan diri. Semua yang saya lakukan tersebut di atas adalah hal-hal yang saya senangi. Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda? -> 1000-5000 Aplikasi atau penerapan dari hasil proses pembelajaran saya dalam pekerjaan yaitu dapat dilaksanakan dengan baik walaupun masih ada kendala yang saya temui. Saat saya menerapkan suatu model pembelajaran baru, misalnya mengajak peserta didik belajar di sekitar lingkungan sekolah ada guru yang memberikan komentar miring dengan apa yang saya lakukan. Beliau tidak melihat kalau peserta didik yang kita ajak belajar di sekitar halaman sekolah justru lebih senang dan bisa mengungkapkan idenya dengan mudah. Sebaliknya, kalau peserta didik hanya berkutat di kelas, kadang kala sangat sukar saat meminta peserta didik untuk mengungkapkan ide atau gagasannya. Saat saya menilai proses pembelajaran tersebut juga lebih baik jika dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya di dalam kelas. Saya sering meminta peserta didik membaca buku, seperti yang saya lakukan, kemudian saya meminta peserta didik untuk menceritakan di kelas isi bacaan yang sudah dibacanya. Kadang kala saya meminta peserta didik untuk mengungkapkan kembali materi yang sudah saya ajarkan pada mereka dan peserta didik yang lain memberikan tanggapan. Hal ini sangat menarik karena tanggapan yang diberikan peserta didik yang lain sangat beragam dan memotivasi saya untuk selalu memperbarui informasi supaya tidak tertinggal dengan yang lain.



5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut? 500-5000 Pengalaman saya melakukan pengembangan terhadap orang lain yaitu saat menjadi patner program penelitian atau riset dari FKIP UNS. Saya diberi kesempatan oleh FKIP UNS untuk mengumpulkan data dari peserta didik yang saya ajar. Kegiatan yang saya lakukan dalam hal ini yaitu saya memberikan materi sesuai dengan topik dan bahan ajar yang dikehendaki FKIP UNS, setelah itu memberikan lembar kerja peserta didik (LKPD) untuk dikerjakan dan melakukan penilaian harian. Dengan topik dan bahan ajar yang dikehendaki FKIP UNS, nilai peserta didik ada yang sangat bagus, bagus, dan cukup. Hasil penilaian ini yang kami analisis dan dijadikan data oleh FKIP UNS . Pengembangan terhadap orang lain yang saya lakukan yaitu menjadi guru pamong Pendidikan Profesi Guru (PPG) SM3T UNS, PPG dalam jababatan, dan sebagai penguji dari uji kinerja PPG SM3T dan PPG dalam jabatan. Pada kesempatan ini saya menjadi mendamping para guru yang praktik di SMP Negeri 4 Surakarta dan menjadi penguji kinerja di dari guru-guru dari sekolah lain. Saya juga sering memberikan masukan pada bapak ibu guru yang praktik di SMP Negeri 4 Surakarta. Pengembangan terhadap teman sejawat di Kota Surakarta dalam pendampingan kurikulum 2013 juga saya lakukan. Pengembangan ini saya dilakukan agar guru yang ada di Kota Surakarta dapat melaksanakan kurikulum 2013 dengan baik dan mau mengadakan perubahan mindside dalam pembelajaran. Selain itu, saya juga sering mengembangkan bakat dan minat peserta didik untuk mengikuti perlombaan. Peserta didik yang saya kembangkan bakat minatnya untuk mengikuti perlombaan mencapai hasil yang maksimal. yang menjadi juara 1 tingkat provinsi dalam menulis . Demikian juga yang tingkat kota, peserta didik yang saya bimbing banyak yang menjadi juara 1 tingkat Kota Surakarta. Misalnya juara 1 putri dan juara 2 putra untuk bercerita tentang museum tahun 2020, juara 1 dan juara 2 lomba menulis cerpen tentang budaya, dan juara 1 lomba majalah dinding. Dalam hal ini yang saya kembangkan adalah teman sejawat dan peserta didik. Yang memotivasi saya melakukan pengembangan tersebut adalah adanya talenta yang dimiliki oleh peserta didik Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan. -> 1000-5000 Hal yang menjadi fokus pengembangan saat menjadi patner FKIP UNS yaitu hasil pembelajaran yang baik. Walaupun pada kenyataannya masih ada peserta didik yang cukup. Ketika peserta didik diberi materi baru dan belum pernah mereka bahas, tetapi banyak juga peserta didik yang mendapat nilai yang bagus. Fokus pengembangan saat saya menjadi guru pamong dan penguji SM3T dan PPG Daljab yaitu proses pembelajaran dan sistem penilaian. Saat pelaksanaan pembelajaran, guru yang saya dampingi masih ada kekurangannya dalam hal pemilihan bahan ajar dan sistem penilaian yang belum sesuai dengan kurikulum. Demikian juga saat saya menjadi penguji dalam uji kinerja mahasiswa Pelatihan Pendidikan Guru, kebanyakan yang mahasiswa PPG dalam jabatan tersebut belum memahami secara rinci penilaian dalam kurikulum 2013.



Belum bisa membedakan antara penilaian pengetahuan dan keterampilan. Pada saat evaluasi, kekurangan ini saya bahas dan menindaklanjuti dari adanya temuan tersebut. Dengan adanya evaluasi ini membuat mahasiswa PPG menjadi lebih paham dan akan berusaha mengimplementasikan dalam pembelajaran. Saat membimbing peserta didik dalam mengikuti perlombaan yang menjadi fokus pengembangan yaitu potensi, bakat, dan minat peserta didik. Dengan menggali potensi, bakat, dan minat mereka, saya mengarahkan peserta didik sehingga mereka lebih mudah untuk melakukan sesuatu sesuai dengan bakat dan minatnya. Kalau peserta didik sudah memiliki potensi, bakat, dan minat di bidang tertentu, kita harus bisa memolesnya dan mengarahkannya sesuai yang dikehendaki. Dengan diberi latihan rutin dan pendampingan, peserta didik yang akan kita kembangkan pasti akan memberikan hasil yang maksimal.



Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut? -> 1500-5000 Dukungan yang saya berikan pada pengembangan orang lain yaitu memberikan motivasi atau dorongan, pendampingan, dan pelatihan. Dengan adanya motivasi pada orang tersebut akan membuat orang yang akan kita kembangkan merasa lebih percaya diri dan merasa diperhatikan sehingga tidak mematahkan semangatnya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal kita juga perlu memberikan pelatihan dan pendampingan. Hal ini sangat diperlukan supaya peserta didik tersebut menjadi terbiasa dan menjadi lancar dalam melakukan hal-hal yang mereka senangi. Apabila kita tidak mau memberikan latihan dan pendampingan tentu saja hasilnya tidak akan memuaskan dan tidak sesuaidengan yang kita harapakan. Hambatan yang saya temui saat saya mengembangkan orang lain yaitu penyesuaian waktu antara saya dengan orang yang dimaksud, kekurangseriusan dari orang tersebut, dan sulitnya menyamakan persepsi antara saya dengan orang tersebut. Kendala ini sering saya temui karena kesibukan dari guru atau siswa yang saya kembangkan potensinya. Cara saya mengatasi hambatan tersebut yaitu dengan mengomunikasikan hambatanhambatan pada orang tersebut. Dengan adanya komunikasi yang baik dan lancar dengan orang tersebut akan membuat adanya kesepakatan sehingga bisa mengurai kesulitan-kesulitan yang ada. Upaya yang saya lakukan untuk mempertahankan motivasi orang lain yaitu memberikan pemantauan dan pendampingan pada oarang tersebut. Kalau kita mau meluangkan waktu untuk mendampingi orang tersebut pasti bila ada sesuatu yang tidak sesuai akan lebih cepat terdeteksi/diketahui. Selain itu, kita juga bisa memberikan saran atau masukan pada orang tersebut supaya hasilnya sesuai yang kita harapkan.



Bagaimana hasilnya? -> 500-5000 Hasil dari pengembangan terhadap orang lain (dalam hal ini adalah teman sejawat dan peserta didik) sangat baik dan sangat membanggakan. Orang yang saya kembangkan baik potensi, bakat, maupun minatnya dapat mencapai hasil yang maksimal. Peserta didik atau siswa san siswi SMP Negeri 4 Surakarta yang saya kembangkan potensi, bakat, dan minatnya saat mengikuti perlombaan dapat



mempersembahkan hasil yang sangat baik dan membanggakan. Contohnya menjadi juara 1 tingkat provinsi dalam menulis tentang perpustakaan. Demikian juga lomba tingkat Kota Surakarta, anakanak yang saya bimbing banyak yang mempersembahkan prestasi yang gemilang di tingkat Kota Surakarta. Misalnya juara 1 putri dan juara 2 putra pada lomba bercerita tentang museum tahun 2020, juara 1 dan juara 2 pada lomba menulis cerpen tentang budaya, dan juara 1 pada lomba majalah dinding. Pengembangan teman sejawat juga mencapai hasil yang menggembirakan. Hal ini terbukti guru yang saya dampingi dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menunjukkan hasil yang memuaskan. Bapak ibu guru yang saya dampingi dapat melaksanakan dan mengimplementasikan kurikulum 2013 di unit kerja masing-masing dengan baik sesuai dengan kondisi dan saran prasarana yang dimiliki sekolah. Demikian juga hasil dari guru dan mahasiswa PPG yang saya pamongi menunjukkan hasil yang baik. Dosen pamong dari UNS juga memberikan apresiasi pada saya atas kerja sama yang baik. Penghargaan ini tentu saja sangat membanggakan bagi saya.