Esai Taman Baca [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TAMAN BACA BAJA DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK DI DAERAH CILEGON Karya Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia “Kontribusi Pendidikan Anak di Era Millenial 4.0”



Disusun: Sevrianti Salsabila 18111241025



PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2019



TAMAN BACA BAJA DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK DI DAERAH CILEGON Pendahuluan Di Era Millenial di Indonesia banyak anak yang memiliki tingkat kemampuan dalam membaca yang sangat rendah. Menurut Hurlock (1999: 114), minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Hal ini akan mendatangkan kepuasan. Menurut Akhadiah (1991: 22), membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencangkup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan katakata, menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Minat membaca yang kurang ini sangat terlihat di Indonesia. Terlihat dari kurangnya kemauan diri anak untuk bisa membaca pun sangat rendah yang di karenakan kurangnya pembiasaan membaca sejak kecil oleh orang tua. Kemampuan membaca anak harus mulai di asah sejak usia dini dengan pembiasaan orang tua membacakan sebuah dongeng dan membuat anak terbiasa dalam mendengarkan hingga membaca buku dongeng tersebut. Jika dilihat dari pendidikan di Indonesia sekarang ini pemerintah sering sekali mengubah penetapan sistem pendidikan di Indonesia yang setiap tahunnya membuat anak yang bersekolah bingung dan menjadi beban untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar. Bukan hanya kurikulum anak SMA bahkan ketetapan sistem pembelajaran di Taman Kanak – kanak pun sering sekali menjadi revisi pemerintah. Di kurikulum 2013 saat ini pemerintah menutut sistem pembelajaran yang Student Centered Learning atau sistem pembelajaran yang berpusat pada anak, sehingga anak di wajibkan untuk lebih banyak membaca buku daripada hanya mendengarkan guru berbicara di depan kelas, yang jelas terdapat pada peraturan Permendikbud No. 81A. Sesuai dengan ketetapan pendidikan bahwa semua anak juga harus mempunyai



kemampuan membaca buku sendiri dan belajar sendiridan menerapkan anak untuk belajar secara mandiri. Di lihat dari kondisi lingkungan di Indonesia anak menghadapi kondisi yang sulit membaca karena anak tidak di biasakan untuk mendengar atau mencoba membaca sebuah dongeng sejak usia dini. Bisa juga di sebabkan oleh faktor lingkungan sekitar anak bisa karena lingkungan tempat tinggal, lokasi tempat ringgal, teman bermain, maupun dari orang-orang sekitar anak tersebut. Lingkungan belajar anak juga berpengaruh untuk kemajun dan kemauan anak untuk bisa membaca, Karena itu bukan hanya dari lingkungan di rumah, di sekolah, keluarga, namun bisa karena dukungan dari pemerintah juga. Pemerintah harus mendukung perkembangan anak di daerah yang memiliki tingkat pendidikan yang kurang. Dalam sarana dukungan dari pemerintah dapat memfasilitasi sarana yang sesuai untuk di gunakan oleh anak. Namun yang banyak terjadi di Indonesia pemerintah daerah banyak yang menyalahgunakan keuangan daerah yang harusnya digunakan untuk membuat sarana dan prasarana untuk masyarakatnya. Seharusnya pemerintah daerah dapat membagi keuangan dari pemerintah pusat secara merata untuk setiap daerahnya dalam memberi fasilitas untuk masyarakat di daerah secara menyeluruh. Selain dukungan dari pemerintah untuk mengembangkan minat membaca anak perlu juga dukungan dari keluarga maupun masyarakat di sekitar lingkungan anak, supaya dapat memicu anak untuk meningkatkan minat baca anak. Anak akan semakin meningkat minat bacanya karena orang tua yang selalu mendukung anaknya untuk terus berkarya. Dan juga sebagai pemerintah daerah harus memberi fasilitas yang terbaik dalam mendukung minat baca anak di daerahnya tersebut. Karena itu anak dapat menggunakan segala sarana yang disediakan untuk mengembangkan minat baca. Minat baca anak Di era millenial saat ini banyak ditemukannya anak-anak yang masih belum bisa membaca. Banyak anak yang sudah bisa berbicara namun mereka belum mengenal bentuk huruf-huruf alfabet yang menyebabkan anak sulit



untuk membaca sebuah kalimat ataupun cerita. Kondisi anak saat ini sangat minim terhadap minat baca yang dapat berpengaruh untuk anak saat besar nanti. Karena saat ini juga banyak orang dewasa yang minat dalam membaca juga sangat minim dan dapat membuat anak saat ini malas membaca. Oleh karena itu anak di Indonesia banyak yang belum bisa membaca sebuah buku. Menurut Bernard, menyatakan bahwa minat tidak timbul secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi, jelas bahwa minat akan selalu terkait dengan persoalan kebutuhan dan keinginan. Minat seseorang banyak dipengaruhi oleh faktor internal seperti pemusatan perhatian, keinginan, motivasi, dan kebutuhan. Sampai saat ini dalam proses pembelajaran, minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar anak atau peserta didik dalam bidang studi tertentu. Di Indonesia rata-rata penyebab anak malas atau tidak bisa baca disebabkan karena malas dan kurangnya fasilitas dalam meningkatkannya. Ada juga karena perkembangan zaman yang semakin maju, anak malas membaca buku karena anak tersebut terlalu sering menggunakan alat elekronik. Jadi membuat anak kurang belajar bersosialisasi dan menyebkan anak untuk membuka buku. Karena saat anak anak sudah menggunakan alat elektronik semuanya dapat dicari. Cara peningkatan minat baca pada anak di era millenial ini orang tua dapat membiasakan anak untuk bisa membaca huruf alfabet. Orang tua tidak membiasakan anak untuk bermain dengan alat elektronik yang dapat menghambat pengembangan membaca anak. Anak dibiasakan bisa bersosialisasi dengan teman bermainnya. Orang tua dapat membisakan untuk membacakan buku cerita supaya anak tertarik untuk membaca sendiri. Muktiono (2003, h. 10) menyebutkan bahwa, “Kemampuan membaca disertai kebiasaan membaca yang kuat sangat penting untuk mendapatkan kemajuan dalam bidang sosial dan ekonomi”. Atau dengan kata lain, membaca akan menciptakan SDM yang berkualitas dan sehingga target pemerintah untuk meningkatkan perekonomian rakyat dapat tercapai.



Taman Baca dalam meningkatkan minat baca anak Dari kurangnya minat baca anak maka masyarakat membutuhkan fasilitas anak yang dapat meningkatkan kemampuan membaca anak. Karena itu masyarakat membutuhkan taman baca yang disediakan untuk anak di sekitar lingkungan. Taman baca ini selain untuk memfasilitasi anak untuk membaca buku namun bisa di gunakan untuk tempat berkreasi anak. Di taman baca ini juga dapat menjadi tempat kumpul anak untuk bersosialisasi dengan anak-anak lainnya. Dengan memfasilitasi taman baca anak dalam meningkatkan minat baca dengan media taman baca untuk anak. Taman baca ini memfasilitasi anak dalam membaca, mengembangkan kreatifitas anak. Media baca yang disediakan bermacam-macam midia seperti buku, komik, komputer, dan bahan-bahan untuk anak berkreasi. Taman baca ini juga dapat meningkatkan perkembangan sosialisasi anak. Taman baca dengan fasilitas dan kualitas yang baik untuk anak dapat berpengaruh terhadap ketertarikan anak untuk membaca. Anak akan senang membaca jika di dukung oleh fasilitas tersebut. Di taman baca juga akan terdapat guru yang bisa membantu anak yang kesulitan dalam membaca, jadi anak yang berkebutuhan khusus juga dapat belajar bersama dengan temantemannya. Dan jika anak dilayani dengan baik, dan dengan fasilitas yang mendukung anak juga akan senang belajar dan membaca di taman baca. Taman Baca Baja Anak di daerah Cilegon Taman baca yang akan di aplikasikan menggunakan media yang dapat digunakan untuk semua orang baik anak-anak sampai siswa sekolah. Media yang akan di sediakan, seperti buku cerita, buku pelajaran, majalah, komik, koran, komputer, mading, dan pop up. Menggunakan media yang bermacam-macan akan membuat anak tertarik untuk menggukannya dan anak akan senang dalam belajar membaca. Media yang digunakannya juga disesuaikan dengan umur anak.



Dalam menyediakan media pembelajaran yang terbaik. Taman baca menyediakan juga buku elektronik yang memudahkan anak dalam mencari berbagai macam buku yang ingin anak baca. Buku elektronik ini menggunakan komputer yang sudah disediakan oleh pengelola. Jadi anak yang tidak menemukan buku di rak anak di perbolehkan menggunakan komputer untuk mencari buku elektronik tersebut. Untuk kenyamanan para pengunjung taman baca di sediakan pendopo yang nyaman dan segar untuk para pembaca duduk. Di dalam pendopo terdapat meja, kipas, stop kontak, kursi proyektor, dan screen. Pendopo selain digunakan untuk tempat membaca bisa juga di gunakan untuk tempat musyawarah masyarakat sekitar. Dan pendopo ini juga di design sangat minimalis dan dapat membuat orang merasa nyaman dan santai. Memilih lokasi yang sangat strategis adalah salah satu dari banyak sedikitnya pengnjung. Lokasi taman baca ini terletak di yengah – tengah kota Cilegon lebih tepatnya di dekat Masjid Agung, gedung pemerintahan, mall, TK, SD, SMP, SMA, Universitas Agung Tirtayasa. Lokasi yang strategis ini di lihat juga dari akses kendaraan masyarakat. Dan lokasi ini banyak di kunjungi banyak orang. Penutup Taman baca adalah sebagai sarana tempat orang belajar, membaca, dan mencari buku. Taman baca ini juga di tujukan untuk anak – anak hingga orang dewasa dalam meningkatkan keterampilan membaca dan menulis. Selain untuk anak – anak fasilitas yang ada dapat digunakan untuk keperluan masyarakat sekitar dan akan dikelola dan di rawat oleh masyarakat sekitar juga. Selain sebagai tempat untuk meningkatkan keterampilan dalam membaca dan menulis. Taman Baca Baja ini juga sebagai tempat anak menuangkan kreativitasnya seperti ada tempat untuk anak belajar mendongeng, menari, melukis, theater dan lainnya. Dan Taman Baca Baja ini di bangun untuk fasilitas semua warga Cilegon tidak ada perbedaan tingkatan dalam persyaratan masuk di Taman Baca Baja ini.



Daftar Pustaka Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013), hlm. 57 di akses http://eprints.walisongo.ac.id/6800/3/123911069_BAB%20II.pdf Sadirman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo



Persada,2010),



Hlm.73



di



akses



http://eprints.walisongo.ac.id/6800/3/123911069_BAB%20II.pdf Suradi. 2010. Pelayanan Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa (Studi Kasus di SD Negeri Percobaan 1 Malang).



http://duniapendidikan.putrautama.id/pembelajaran-berpusat-pada-siswa-k-2006dan-k-2013/ https://eprints.uny.ac.id/9915/2/bab%202%20-%20NIM%2008108241058.pdf



TAMAN BACA BAJA DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK DI DAERAH CILEGON Pendahuluan 1. Kondisi anak terhadap membaca buku di Era Millenial. 2. Penerapan K13 yang menuntut anak lebih banyak membaca. 3. Tantangan yang di hadapi anak dalam membaca. 



Kondisi lingkungan.







Sarana dari pemerintahan daerah.



4. Perlu adanya peran dari keluarga, masyarakat dan lembaga pemerintahan daerah dalam mendukung minat baca anak. Subbag 1 : Minat baca anak 



Kurangnya minat baca anak







Penyebab menurunnya minat baca anak







Bagaimana cara meningkatkan minat baca



Subbag 2 : Taman Baca dalam meningkatkan minat baca anak 



Manfaat dari Taman Baca







Taman baca dalam meningkatkan minat baca anak







Taman baca dapat mengajak anak untuk senang dalam membaca buku



Subbag 3 : Taman Baca Baja Anak di daerah Cilegon 



Menggunakan media yang menyenangkan untuk menarik perhatian anak







Menyediakan buka dalam benuk elektronik maupun tidak







Menyediakan berbagai macam buku yang dapat di pelajari oleh anak dari usia PAUD hingga anak SMA







Dan terdapat juga pendopo yang di gunakan untuk acara warga sekitar







Lokasi di tengah kota Cilegon yang mudah akses kendaraan umum



Penutup Taman baca untuk meningkatkan anak dalam membaca maupun meningkatkan keterampilan anak dalam berkreasi



Editor : Annisa Primaharani