Essay Kepemimpinan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ESSAY KEPEMIMPINAN Berbicara mengenani kepemimpinan, merupakan satu kata yang mempunyai makna yang sangat luas. Masing-masing pribadi sudah pasti mempunyai perbedaan pendapat mengenai pemahaman dari arti kata pemimpin maupun kepemimpinan. Pemimpin menurut pandangan umum adalah orang yang mereka angkat dan dipercaya bisa memandu mereka ke jalan yang lebih baik. Pemimpin bisa dikatakan pula sebagai orang



yang



paling



berpengaruh



diantara



yang



lainnya.



 Sedangkan



apabila



Didefinisikan oleh Stoner, Freeman dan Gilbert (1995),Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan memengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Pemimpin dapat didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki kemampuan untuk memengarui perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka. Saat ini karakter mahasiswa yang dibutuhkan adalah bukan sekedar mahasiswa yang pintar dalam akademisnya saja, tetapi juga yang pandai berbicara, profesional dalam kehidupan, kemudian senantiasa kontrbutif terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk menggapai karakter yang di atas tidaklah mudah. Mahasiswa memerlukan konsep dan tindakan nyata untuk membangun sikap demi mencapai itu semua. Beberapa diantaranya yaitu membangun jiwa kepemimpinan, menjadi orang yang berintegritas dan membangun integritas kepemimpinan. Dengan menggunakan ketiga konsep tersebut, mahasiswa diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai penerus, pembangun, dan calon pemimpin masa depan yang baik. Bagi saya, pemimpin adalah orang atau pribadi yang tau jalannya, mampu menjalaninya, dan mampu menunjukan jalannya. Sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan atau kecakapan seseorang dalam dalam mengatur orang lain dengan harapan orang yang dipimpin dapat menerima seorang pemimpinnya. Kita



sebagai



mahasiswa,



sebagai



agent



of change, mestilah



memiliki



jiwa



kepemimpinan dalam diri kita masing-masing. Tidak hanya untuk memimpin sebuah organisasi, namun kita juga harus bisa dapat memimpin diri kita sendiri dengan baik dan benar. Pemimpin bagi diri sendiri itu maksudnya, bahwa masing-masing diantara



kita semua adalah pemimpin bagi diri sendiri dan masing -masing dari diri kita akan diminta pertanggung jawaban nya. Entah itu oleh Tuhan, orang tua, maupun dosen. Mungkin, banyak diluar sana bertanya-tanya apakah sifat kepemimpinan itu keturunan atau diciptakan? Menurut opini saya sendiri, sifat kepemimpinan itu bisa kita ciptakan di diri kita masing – masing. Sifat itu bisa timbul dengan cara diasah, dan di latih setiap harinya. Bakat kepemimpinan tersebut muncul melalui keterampilan yang terus-menerus diasah dan dikembangkan. Semua didapat melalui latihan-latihan yang memakan waktu cukup lama. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan dan melatih jiwa kepemimpinan kita. Misalnya, mengikuti organisasi kampus atau UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).



Dengan



mengikuti



organisasi,



kita



bisa



mengasah



kemampuan



berkomunikasi, berdiskusi, dan berinteraksi. Selain itu kita juga dapat membentuk pola pikir yang lebih baik. Namun rasa malas juga mempengaruhi banyak mahasiswa untuk tidak berorganisasi, beberapa diantara mereka mengatakan berorganisasi hanya banyak menguras tenaga, bahkan ada yang berpendapat bahwa berorganisasi hanya membuang-buang waktu saja.             Semua tergantung pada pribadi masing-masing. Mau dilihat dari segi positifnya kah atau negatifnya. Padahal jika rasakan, organisasi banyak memberikan nilai-nilai yang positif dibandingkan negatifnya. Contohnya, berorganisasi sangat membantu mahasiswa dalam membangun soft skill seperti jiwa kepemimpinan untuk persiapan dunia pasca sarjana. Sifat yang harus dimiliki dari seorang pemimpin yang pertama adalah dapat dipercaya. Kpercayaan itu, bagaikan sebuah kaca yang telah retak. APabila sekali retak dan pecah, maka kepercyaan seseorang terhadap pemimpin tersebut sudah tidak akan sama lagi seperti semula. Maka dari itu, seorang pemimpin harus mampu untuk menjaga kepercayaan terhadap orang – orang yang dipimpinnya. Pempimpin juga harus memiliki sifat yang berani. Berani yang dimaksud disini adalah berani berkata benar apabila itu benar dan berani berkata salah apabila itu salah. Tidak peduli siapapun itu yang bersalah. Pemimpin juga harus bersifat netral dan tidak boleh berat kesebelah pihak.



Apabila kita semua ingin menjadi pemimpin, jadilah pemimpin yang berkualitas. Parameter untuk menjadi Pemimpin yang berkualitas menurut saya adalah dapat “model the way” atau maksudnya seorang pemimpin harus mengetahui jalan mana yang akan dia pilih. Lalu pemimpin yang berkualitas jg adalah pemimpin yang dapat “Inspire a shared vision”. Maksudnya disini adalah, pemimpin harus bisa untuk mempengaruhi orang lain dengan satu landasan agar menjadi Bersatu dengan pandangan yang sama. Setelah itu, pemimpin yang berkualitas sudah pasti harus lah memiliki sifat “Challenge the process”. Menjadi seorang pemimpin, harus berani dan siap menghadapi dan menerima apapun dan seberat apapun tantangan yang ada di depan matanya. Juga, harus berani melawan apa yang dianggap beban. Sebagai seorang pemimpin, juga harus mampu untuk “Enable others to Act” maksudnya disini adalah harus bisa dan mampu unutk membuat orang lain dapat menggerak dan melakukan sebuah aksi nyata yang tidak hanya omong kosong. Terakhir menurut saya untuk menjadi pemimpin yang berkualitas, seorang pemimpin harus mampu untuk “Encourage the heart” atau dapat dimaksudkan seperti ini, seorang pemimpin harus mampu untuk mendorong orang untuk melakukan apapun itu dengan hati Nurani. Karena pada dasarnya, kepemimpinan ini harus didasari oleh cinta dan juga hati yang ikhlas. Menjadi pemimpin, sangat rentan sekali untuk ditinggalkan oleh yang lain atau oleh anak buahnya. Namun, tidak serta merta membuat mental kepemimpinan dalam diri kia luntur. Kita harus bisa menggandeng dan merangkul yang lainnya, dan meyakinkan bahwa hal ini akan dapat mudah untuk dilakukan apabila dilakukan Bersama-sama. Karena pada dasarnya, pemimpin itu lead the way dan bukan hanya menyuruh-nyuruh anak buahnya saja. Pemimpin harus tau dan paham kondisi apa yang akan dihadapi oleh diri nya sendiri dan MAMPU melewati itu.