Essay Manajemen Keuangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Moh. Ainur Rizqi Romadlan Kelas : 3A MBI NIM



: 1715744091



Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Manajemen keuangan meliputi kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan. Bagian keuanganlah yang memikirkan bagaimana cara dan dari mana organisasi/perusahaan memperoleh dana, bagian keuangan juga memikirkan akan dikemanakan dana yang telah ada. 1. Allocation of Fund aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva. Alokasi dana berbentuk: -



Financial assets (aktiva finansial) yaitu selembar kertas berharga yang mempunyai nilai pasar karena mempunyai hak memperoleh penghasilan, misalnya: saham, sertifikat deposito, atau obligasi. - Real assets (aktiva riil) yaitu aktiva nyata: tanah, bangunan, peralatan. 2. Raising of Fund Aktivitas untuk memperoleh sumber dana baik dari internal perusahaan maupun sumber eksternal perusahaan. 3. Deviden Policy Aktivitas membagi keuntungan agar pertumbuhan perusahaan tetap terjaga.



Tujuan manajemen keuangan perusahaan 1. Memaksimalkan kekayaan pemilik perusahaan Salah satu tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimumkan kekayaan pemilik perusahaan atau pemegang sahamnya (wealth of the shareholders). Sebab, prinsip ekonomi menyatakan bahwa penggunaan dana hanya dapat dibenarkan jika memberikan manfaat yang lebih besar dari pengorbanannya. Tujuan memaksimalkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimalkan laba perusahaan. Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditur, dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan. Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas dari pada laba bersih dalam pengertian akuntansi. Tidak mengabaikan kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk. 2. Memaksimumkan Nilai Perusahaan Memaksimalkan nilai perusahaan (market value of firm) memperhatikan dua unsur yang penting, yaitu nilai waktu uang dan risiko yang ditanggung oleh pemilik perusahaan. Nilai



waktu uang berarti kita mengakui bahwa nilai rupiah saat ini selalu lebih berharga dari pada nanti. Investor mempertimbangkan risiko yang ditanggungnya. Semangkin tinggi risiko yang ditanggung, semakin besar tingkat keuntungan yang disyaratkan, memaksimalkan nilai perusahaan identik dengan memaksimalkan laba dalam pengertian ekonomi (economic profit). Setiap penggunaan dana harus dapat menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih besar dari biaya. Pertimbangan teknis memaksimumkan nilai perusahaan adalah sebagai berikut: -



Memaksimumkan nilai lebih bermakna dari pada memaksimumkan laba, karena memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan perusahaan.



Fungsi manajemen keuangan perusahaan 1. Perencanaan dan pengendalian. 2. Keputusan investasi dan pembiayaannya. 3. Pengelolaan perusahaan yang efektif dan efisien. Contoh kasus perusahaan yang bangkrut akibat pengelolaan keuangan: RATUSAN TRANSFER YANG MEMBANGKRUTKAN PARMA Parma memang bukan kali ini saja terbenam dalam keterpurukan. Tapi, setelah berhasil bangkit dan mencatat prestasi lumayan, kenapa Gialloblu kembali terjun bebas ke titik nadir? Apa yang salah dengan mereka? Di masa lalu, Parma pernah dihantam krisis parah. Puncaknya adalah pada musim 2007/2008, saat mereka cuma finis di posisi ke-19 klasemen akhir Serie A. Mereka harus menghadapi kenyataan terdegradasi ke Serie B setelah 18 tahun bertahan di Serie A. Parma cuma semusim di Serie B. Pada musim 2009/2010, mereka sudah kembali eksis di Serie A. Setelah kembali di kasta teratas Liga Italia, klub yang bermarkas di Ennio Tardini itu cukup stabil di lini tengah. Pada musim lalu, Parma finis di posisi keenam, prestasi terbaik mereka sejak kembali promosi ke Serie A. Pencapaian itu membuat mereka harusnya mendapatkan tiket ke Liga Europa. Tapi, tiket itu akhirnya dioper ke Torino lantaran mereka ketahuan tak membayar pajak dan tak membayar gaji beberapa pemain dan staf. Dari sinilah masalah baru mulai terungkap. Seiring berjalannya musim 2014/2015, terungkap bahwa para pemain dan staf Parma tak mendapatkan gaji sejak Juli tahun lalu. Sejumlah pemain yang tak tahan dengan kondisi ini, seperti Antonio Cassano dan Felipe Dias, memilih untuk memutus kontrak dan cabut dari klub. Krisis finansial sudah membuat Parma dua kali gagal bertanding pada musim ini. Mereka gagal menggelar laga kandang melawan Udinese dan tak mampu menjalani laga tandang melawan Genoa lantaran tak punya uang. Ketiadaan dana juga membuat para pemain Parma sampai harus membawa pulang seragam mereka dan mencucinya sendiri. Bahkan, tim muda Parma yang dilatih Hernan Crespo harus mandi dengan air dingin setelah berlatih karena pihak klub tak sanggup menyediakan air panas.



Parma akhirnya divonis bangkrut oleh pengadilan pada Kamis (19/3/2015) kemarin. Pengadilan Parma kemudian menunjuk Angelo Anedda dan Alberto Guitto untuk mengurus sementara Parma. Dua akuntan itu yang akan mencarikan investor baru untuk Parma. Otoritas Serie A telah mengalokasikan dana sekitar 5 juta euro untuk membantu Parma agar klub tersebut bisa menjalani laga-laga mereka pada sisa musim ini. Yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah kenapa Parma kembali jatuh setelah sebelumnya bisa bangkit? Jawabannya tak bisa dilepaskan dari sosok Tommaso Ghirardi, yang membeli Parma pada awal 2007 dan menjualnya lagi pada Desember 2014. "Sekarang semua orang saling menyalahkan. Tapi, kalau kita melihat akar masalahnya, bagaimana itu bermula dan berkembang, kita tak bisa mengesampingkan bekas pemilik Tommaso Ghirardi," kata seorang jurnalis Italia, Mina Rzouki, kepada BBC. Parma tak pernah membeli pemain dengan harga besar. Mereka juga tak membayar pemainnya dengan gaji fantastis. Lalu, ke mana uang mereka? Buruknya manajemen klub yang dipimpin oleh Ghirardi disebut menjadi penyebab hancurnya kondisi keuangan Parma. "Ghirardi mengakuisisi Parma pada 2007 ketika ada utang kotor sebesar 16,1 juta euro. Tujuh tahun kemudian, Parma punya utang kotor 197,4 juta euro. Utang bersihnya sekitar 97 juta euro," kata Rzouki. Rzouki menyebut Ghirardi ceroboh dalam hal jual-beli pemain. Dia menjelaskan, antara musim panas 2013 hingga musim panas 2014, Parma terlibat dalam 450 transaksi pemain, baik itu beli, jual, pinjam, maupun kepemilikan bersama. Sementara itu, Mirror menyebutkan bahwa Ghirardi memberi lampu hijau untuk transfer lebih dari 260 pemain untuk musim panas 2013 saja. Ghirardi menganggap ini adalah cara untuk bersaing dengan klub-klub papan atas Serie A. Sayangnya, sebagian besar dari transfer itu melibatkan pemain-pemain antah berantah. Mereka adalah pemain-pemain muda dengan talenta yang masih mentah. "Bagaimana bisa dia tidak disalahkan?" kata Rzouki. Ghirardi menjual Parma kepada Dastraso Holdings yang dipimpin oleh Rezart Taci pada Desember 2014. Nilai jual Parma saat itu cuma 1 euro! Berselang dua bulan kemudian, Taci dan rekannya, Emir Kodra, menjual Parma ke Giampiero Manenti. Bukannya menyelesaikan masalah, Manenti malah menambah masalah baru. Dia mengingkari janjinya untuk menuntaskan utang Parma. Manenti malah ditangkap polisi pada Rabu (18/3) lalu atas tuduhan pencucian uang dan penggelapan. Guardian menyebut ada dua pilihan untuk Parma saat ini. Pilihan pertama adalah menemukan pemilik baru yang sanggup melunasi utang mereka. Adapun pilihan kedua adalah memulai dari nol lagi dengan nama baru, yang berarti merangkak dari divisi empat. (detikSport. Jumat, 20 Maret 2015, 14:43 WIB)