Essay NDP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ESSAY NILAI DASAR PERJUANGAN NDP Sebagai Ruh Perjuangan Dalam Berfikir dan Bergerak Kader HMI Oleh : Hilmi Rifwaldi Nilai Dasar Perjuangan Merupakan Landasan Ideologis kader HMI dalam mengimplementasikan nilai keislaman secara komprehensif yang bersifat inklusivistik dalam mengaplikasikan ibadah secara horizontal ataupun vertical. Nilai Dasar Perjuangan ini digagas oleh Nurcholis Majid yang terinspirasi dari buku Willy Eicher seorang sosialis dari Jerman berjudul The Fundamental Values Basic Demand of sosialicm dan Democratism yang dibawa oleh Sularso ke forum Limited Grup. Nilai dasar perjuangan berisikan 8 bab pembahasan diantaranya : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Dasar dasar kepercayaan Pengertian-pengertian Dasar tentang kemanusiaan Kemerdekaan manusia dan keharusan manusia Ketuhanan yang esa dan perikemanusiaan Individu dan masyarakat Keadilan sosial dan keadilan manusia Kemanusiaan dan ilmu pengetahuaan Kesimpulan



Bab I Berbicara tentang dasar dasar kepercayaan, dalam bab ini saya dapat mengambil kesimpulan bahwa hakikatnya manusia merupakan makhluk percaya yang membutuhkan suatu kepercayaan yang menghantarkannya pada kebenaran yang melahirkan tata nilai yang digunakan sebagai penopang peradaban. Kebenaran ini tidak serta merta lahir tetapi harus disertai dengan keyakinan yang benar yang didapatkan lewat tiga instrument yaitu : Akal, Empirik dan hati Tetapi disini saya menambahkan bahwa instrument ke empat adalah wahyu yang diturunkan kepada orang biasa yang diberi mukjizat yaitu Nabi dan Rasul yang menghantarkan kita pada satu kebenaran yang mutlak yaitu Tuhan. Maka inti dari NDP Bab 1 adalah Pesaksian yang termaktub dalam Syahadatain yang mengandung Kalimat Negasi dan Afirmasi yang menjelaskan Tuhan adalah asal dan tujuan sedangkan Manusia adalah sebab dan pelaku sejarah.



Bab II berbicara tentang pengertian dasar dasar kemanusiaan, seyogyanya manusia merupakan makhluk yang sempurna dan memiliki fitrah yang cenderung kepada kebenaran (Hanief) Amal, nilai hidup manusia tergantung kepada nilaikerjanya. Ketika melakukan hal baik maka dia akan bahagia, dan sebaliknya kalau dia melakukan kejahatan dia dalam hatinya terasa menderita. Manusia mempunyai keinginan berkembang ke lebih baik dari sebelumnya, mempunyai pengetahuan luas, terbuka akan hal kebenaran walaupun darimana datangnya. Dalam mengimplementasikan perannya dibumi sebagai khalifah dan sebagai manusia dituntut haru mempunyai kehidupan yang seimbang antara individu dan sosial, dunia dan akhirat serta iman ilmu dan amal demi mencapai derajat insan kamil (Manusia Paripurna) Orientasi dari bab II itu sendiri adalah menghantarkan manusia menjadi sosok yang ikhlash, artinya segala macam amal perbuatan yang ia lakukan murni dan suci semata mata hanya untuk Allah SWT. Keikhlasan, adalah kunci kebahagiaan hidup manusia tidak ada kebahagiaan sejati tanpa keikhlasan dan keikhlasan selalu menimbulkam kebahagiaan. BAB III Berbicara Tentang Kemerdekaan Manusia Dan Keharusan Universal (Ikhtiar Dan Takdir) Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki kebebasan dan kemerdekaan dalam menentukan sikap dan pilihan karena pada hakikatnya manusia merupakan pelaku sejarah dan bagian dari alam. Hukum hukum menguasai alam, mengakibatkan adanya keharusan universal atau takdir yang ddalam islam yang disebut sunnatullah. Dari adanya ini berindikasi terhadap manusia itu sendiri sesuai kehendak dirinya di bumi tetapi di akhirnya akan ada pertanggung jawaban di akhirat kelak Inti dari bab III adalah manusia tidak bisa melihat takdir hanyalah berikhtiar dan berkeharusan universal. BAB IV Ini Berbicara Perikemanusiaan



Tentang



Ketuhanan



Yang



Maha



Esa



Dan



Dimana dalam bab ini merupakan pengejawantahan dari Bab I sampai III dijelaskan bahwa hubungan yang benar antara individu manusia dengan dunia dan sekitarnya, sebab penyerahan meniadakan kemerdekaan, keikhlasan dan kemanusiaan. Tetapi jelas pula bahwa tujuan manusia hidup dengan segala kegiatannya adalah kebenaran.



Kebenaran yang dimaksud adalah tujuan hidup yang terakhir dan mutlak adalah kebenaran terakr dan mutlak tiada lagi kebenaran sesudahnya. Bab V berbicara tentang Individu dan Sosial Dalam hal ini manusia tidak hidup sendiri karena pada hakikatnya manusia memiliki kepribadian yang berbeda beda. Manusia mempunyai kecerdasan dalam kemerdekaannya agar dapat berbuat baik pada sesamanya. Peningkatan kemanusiaan tidak dapat terjadi tanpa meberikan kepada setiap orang keleluasaan untuk mengembangkan kecakapannya melalui aktivitas dan kerja yang sesuai dengan kecendeungannya dan bakatnya. Sejarah dan perkembangannya bukanlah sesuatu yang tidak mungkin diubah. Hubungan yang benar antara manusia dan sejarah bukanlah penyerahan pasif. Tanpa pengertian ini adanya azab tuhan (akibat buruk) dan pahala (akiabat baik) bagi sesuatu amal perbuatan mustahil ditanggung manusia manusia merasakan akibat amal perbuatannya sesuai dengan ikhtiarnya. BAB VI Membicarakan tentang Keadilan Sosial dan Keadilan Ekonomi Dalam bab ini dijelaskan bahwa ketika kita telah sampai pada pengamalan di bab 5 kita dapat mengimplementasikannya dalam bab VI yang intinya adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Individu mengadakan keadilan keadilan Pemimpin berarti menegakkan keadilan Pemerintah untuk menegakkan keadilan Menyelamatkan kaum Mustad’afiin Melaksanakan amal ma’ruf nahyi munkar Sembahyang bentuk Kontinuitas Zakat, penyelesaian terakhir masalah si kaya da si miskin



BAB VII KEMANUSIAAN DAN ILMU PENGETAHUAN Dalam Hal ini ilmu pengetahuan adalah alat manusia untuk mencari dan menemukan kebenaran-kebenaran dalam hidupnya, ilmu pengetahuan pun merupakan persyaratan dari amal shaleh, manusia luas menguasai alam dan masyarakat guna dapat mengarahkan kepada kebaikan, harus memahami sejarah dengan hokum-hukum yang tetap, harus ada pengalaman ke masalalu supaya bisa mengarahkan kepada kebaikan di masa depan BAB VIII KESIMPULAN DAN PENUTUP Manusia pada hakikatnya adalah makhluk percaya yang memiliki kecenderungan terhadap sesuatu yang hanif untuk mencapai kebenaran. Untuk mencapai kebenaran



tersebut manusia mempunyai diberi modal oleh Allah berupa akal,hati dan panca indera. Manusia diberi tugas oleh Allah sebagai khalifah dan hamba yang diberi kecenderungan berfikir (akal) dalam menentukan suatu sikap diantara pemikiran itu menghasilkan tindakan indepensi seorng manusia sebagai makhluk yang merdeka tetapi pada akhirnya manusia akan dipintai pertanggung jawaban dan selamanya manusia tidak akan bisa lepas dari takdir Tuhan yang maha esa Manusia sebagai makhluk individu dan sosial dituntut harus mampu menjadi middle class di tengah masyarakat yang global dan universal. Jadi inti dari NDP adalah Iman Ilmu dan Amal