Essay Tentang Lingkungan Hidup [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Permasalahan Lingkungan di Indonesia Sampah sudah menjadi masalah yang klasik bagi setiap Negara di seluruh dunia ini. Hampir semua Negara memiliki masalah dalam mengatasi timbunan sampah yang jumlahnya terus meningkat setiap hari. Masalah ini menjadi fokus utama karena berkaitan dengan kondisi lingkungan suatu negara. Oleh karena itu, saat ini banyak negara yang telah memulai program re-use dan re-cycle atas sampah - sampah yang ada untuk menanggulangi masalah ini. Di negeri kita sendiri, sampah adalah permasalahan yang tak kunjung menemukan penyelesaian. Meskipun pemerintah kita juga melaksanankan program re-use dan re-cycle, namun permasalahan lingkungan dan sampah di negeri kita ini belum juga terselesaikan. Bahkan permasalahan di negeri kita ini menjadi komplek dan menjalar ke berbagai segi lainnya sehingga memperparah kerusakan lingkungan. Berikut ini adalah permasalahan – permasalahan yang memperparah kerusakan lingkungan di Indonesia. Permasalahan yang pertama adalah penebangan kayu liar. Indonesia memang terkenal dengan industry berbahan kayu yang bahkan kepopulerannya telah sampai ke tingkat dunia. Namun sayangnya bahan – bahan kayu tersebut diambil dari hutan tanpa memperhatikan kelestariannya sehingga banyak hutan yang habis ditebangi. Akibatnya, hutan menjadi gundul dan kehilangan fungsi – fungsinya. Permasalahan yang kedua adalah polusi. Indonesia dituduh sebagai salah satu Negara yang bertanggung jawab dalam terjadinya global warming. Hal ini dikarenakan negeri kita memiliki tingkat polusi udara yang tinggi akibat dari banyaknya asap pabrik, kendaraan bermotor dan lain masih banyak lagi yang dihasilkan. Permasalahan yang ketiga adalah kurangnya ketersediaan tempat pembuangan sampah. TPA saat ini sudah tidak bisa lagi menampung jumlah sampah yang ada. Selain itu keberadaan TPA ini sering sekali menimbulkan permasalahan karena banyak warga setempat yang menuntut untuk memindahkan TPA dari tempat mereka karena mengganggu. Permasalahan yang keempat adalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya sampah yang beserakan karena mereka malas dalam membuang sampah pada tempatnya. Mereka lebih memilih membuang sampah di sungai daripada di tempat sampah yang telah disediakan. Akibatnya, sungai jadi tercemar dan dapat mengakibatkan banjir. Berdasarkan penjabaran – penjabaran yang telah dibahas di atas, dapat kita simpulkan bahwa masalah lingkungan di negeri kita ini belum bisa terselesaikan bahkan semakin komplek dengan permasalahan – permasalahan seperti yang disebutkan di atas.



Lingkungan Hidup Lingkungan hidup merupakan bagian dari bumi yang mencakup mahluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan dan benda lainnya seperti air, tanah udara ataupun sumber energi yang ada di dalamnya dan menjadi satu. Lingkungan hidup yang baik dapat tercipta bila terjadi keseimbangan antara mahluk hidup satu dengan yang lainnya serta terhadap benda lain (air, tanah, udara dan sumber energi), namun perkembangan teknologi yang pesat membantu manusia untuk menemukan inovasi yang memudahkan mereka melakukan pekerjaan. Perkembangan inovasi ini tidak diseimbangkan dengan akibat dari apa yang dihasilkan dari inovasi tersebut. Pencemaran terhadap lingkungan hidup yang sejatinya berasal dari manusia sendiri telah mencemari air, tanah dan udara sehingga fenomena ini kita kenal sebagai fenomena pemanasan global (global warming). Isu pemanasan global sendiri muncul pada tahun akhir 1980 dimana terjadi perubahan iklim akibat gas CO (karbonmonoksida), NOx, CO2 (karbondioksida), CFC, N2O, CCl4, CH4 (metana) gas – gas ini dikenal dengan gas rumah kaca. Gas rumah kaca mampu menyerap panas dari sinar matahari sehingga panas dari sinar akan tertahan di bumi dan menyebabkan suhu bumi menjadi meningkat. Produksi gas rumah kaca dapat berasal dari gas buang kendaraan bermotor, gas buang pabrik, pembakaran sampah, pemabakaran hutan, pemabakaran lahan gambut. Besarnya produksi gas yang dihasilkan dari kegiatan tersebut membuat banyaknya gas yang tertahan di atmosfer dan membuat suhu bumi meningkat, meningkatnya suhu bumi ini mempengaruhi alam dengan mencairnya es di kutub dan meningkatnya volume air laut, meningkatnya gas rumah kaca terutama dalam industri dan kendaraan bermotor dapat menyebabkan polusi berupa asap racun, selain itu produksi gas rumah kaca seperti SOx mampu memberikan dampak berupa hujan asam. Besarnya kontribusi gas rumah kaca terhadap meningkatnya suhu bumi bukan masalah satu – satunya pencemaran terhadap lingkungan. sampah merupakan masalah klasik yang kurang mejadi perhatian di sebagian masyarakat. Produksi wadah makanan, alat elektronik, alat kosmetik, hingga pakaian yang kita kenakan akan menjadi sampah saat kita sudah tidak memakainya lagi. Penyianyiaan terhadap makanan pun masih tinggi yang membuat banyak makanan atau minuman yang di buang. Peningkatan produksi sampah pun menjadi permasalah global karena beberapa jenis sampah sulit untuk di urai terutama sampah plastik dan sampah elektronik.Pencegahan terhadap kerusakan lingkugan sudah mulai di lakukan beberapa dekade terakhir ini. Berkembangnya isu pemanasan global (global warming) di masyarakat mendorong masyarakat dunia untuk mulai merubah pola pikir terhadap gaya hidup mereka. Gaya hidup untuk mengurangi kerusakan terhadap lingkungan. Energi dan material yang ramah lingkungan membuat para peneliti berpikir lebih keras agar menciptakan teknologi yang ramah dengan lingkungan, tidak hanya peneliti yang berpikir keras agar teknologi yang digunakan manusia membuat keseimbangan terhadap alam, masyarakat umum mulai belajar bagaimana mengurangi kerusakan lingkungan dengan cara yang sederhana dan mudah disamping para peneliti mengembangkan penemuan yang lebih “hijau”. Regulasi terhadap isu lingkungan pun diberlakukan oleh beberapa Negara sebagai pembelajaran dan pembiasaan terhadap warga negaranya untuk lebih peduli terhadap lingkungannya sebagai contoh mengurangi konsumsi kantong plastik dengan membeli kantong plastic berbayar. Sistem ini memakasa kita (manusia) untuk lebih bijak lagi memilih kantong belanja dengan harapan dapat mengurangi penggunaan kantong plastik. Tidak hanya dalam bentuk regulasi, kampanye terhadap kerusakan lingkungan juga sering digaungkan oleh sekumpulan orang yang peduli terhadap lingkungan baik itu dalam lingkungan rumah tangga,sekolah, perkantoran ataupun universitas.



Hidup Bersih, Apa Salahnya? Salah satu masalah yang sedang dihadapi Indonesia saat ini adalah masalah kebersihan, terutama permasalahan sampah. Pengertian sampah itu sendiri adalah sisa suatu usaha baik yang berupa zat organik maupun anorganik yang dapat terurai maupun tidak terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga harus dibuang. Kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya masih terbilang sangat rendah. Masyarakat sering membuang sampah sembarangan entah itu di sungai, jalanan, atau di tempat-tempat lain yang dapat merusak pemandangan. Hal ini membuat negara kita terkenal dengan tumpukan-tumpukan sampah. Apalagi, masalah ini sering terjadi di kota-kota besar. Misalnya saja Jakarta yang setiap tahunnya menjadi langganan banjir karena sampah dapat menyumbat saluran air. Perilaku peduli lingkungan tidak hanya dilakukan di lingkungan masyarakat , tetapi juga di lingkungan sekolah. Jika sekolah dan kelas bersih, maka belajar akan terasa lebih nyaman. Adapun SMA N 1 Prembun yang terletak di Jalan Wadaslintang no.12, Kecamatan Prembun ,Kabupaten Kebumen, merupakan sekolah favorit di wilayah Kebumen timur yang siswa-siswinya adalah pilihan terbaik dari berbagai tempat. Walaupun siswa-siswinya merupakan pilihan, tetapi mereka pun masih kurang kesadarannya dalam menjaga kebersihan. Sebagian dari mereka masih ada yang membuang sampah sembarangan. Di kelas saja banyak terdapat sampah berserakan, baik itu di lantai, meja atau laci. Sampah yang paling banyak ditemukan adalah sampah kertas dan sampah plastik. Banyak bungkus permen yang tercecer di lantai, tumpukan tisu di laci, dan sobekan-sobekan kertas di meja. Jika kebiasaan itu dilanjutkan, lama-kelamaan akan menjadi sebuah kebiasaan yang buruk. Piket kelas pun kurang berjalan lancar karena masih banyak anak yang menyepelekan. Biasanya siswa yang menyepelekan adalah siswa laki-laki. Namun, kini siswa perempuan pun tak mau kalah. Sekolah berusaha meminimalisasi kurangnya kesadaran siswa dalam membuang sampah. Sekolah menyediakan tempat sampah di setiap kelas, kantor guru, kantin, musholla dan tempat lainnya. Bahkan, sekolah menyediakan tiga tempat sampah yaitu sampah kertas, sampah plastik, dan sampah daun. Nah, pantaskah seusia anak SMA masih belum tahu di mana kita harus membuang sampah? , Namun anehnya, jika sampah sudah terpilah dalam tiga tempat sampah yang sudah disediakan, Pak Kebun justru membuangnya dalam satu karung yang sama. Sampah plastik, sampah daun, dan sampah kertas tercampur menjadi satu. Lalu, apa gunanya pemisahan sampah? Toh akhirnya tercampur kembali. Jadi, usaha dalam pemisahan sampah itu kurang berhasil dan terkesan sia-sia. Kebersihan sekolah bukan hanya tanggung jawab siswa, tetapi seluruh warga sekolah. Kesadaran akan pentingnya kebersihan harus diterapkan dalam diri setiap individu, supaya permasalahan sampah dapat segera diatasi. Hal tersebut harus dimulai dari diri sendiri. Sampah-sampah yang dihasilkan, tidak hanya berdampak negatif, dampak positifnya juga ada, yaitu dengan memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos dan yang anorganik menjadi barang yang lebih bermutu, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Sedangkan dampak negatifnya adalah : 1. Menimbulkan bau busuk dan sampah yang menumpuk dapat merusak pemandangan. 2. Akan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk dan lalat, sehingga dapat menyebabkan banyak penyakit. 3. Sampah yang terdapat di sungai akan menyumbat jalan air, sehingga jika hujan deras dapat mengakibatkan banjir. Untuk menghindari dampak negatif yang ditimbulkan, kita harus pintar dalam mengolah sampah, seperti mendaur ulang dengan 3R (Reuse,Reduce,Recycle), dan untuk sampah yang tidak bisa didaur ulang, bisa dibuang ke tempat sampah atau TPS yang nantinya akan dibuang ke TPA. Dengan kita hidup bersih, hidup terasa lebih nyaman dan terbebas dari segala penyakit. Sekaligus menjadi bukti kecil bahwa kita sayang terhadap bumi pertiwi. Kalian sayang kan dengan bumi kita?