ESSAY [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Aku Generasi Unggul Kebanggan Bangsa Indonesia Ratmila. Singkat nan bermakna nama itu diberikan oleh seorang ayah dan ibu, dengan penuh pengharapan akan segala kebaikan dalam hidup yang akan didapatkan oleh anak itu. Ratmila itulah namaku, Mila adalah nama sapaanku. Orang-orang dilingkungan dan sekitar yang mengenalku memanggilku Mila, berbeda dengan keluarga dekatku yang memanggilku Ila. Indah terdengar ketika nama itu dengar ditelingaku. Dengan nama singkat yang kumiliki, aku berharap tidak ada hal lain yang lebih singkat dalam hidupku selain namaku ini. Besar harapan yang dimiliki orangtua dan keluargaku terhadapku, aku ingin menjadi seorang anak yang membanggakan siapa saja yang mengenalku, begitu banyak hal yang ingin aku lakukan dalam hidupku, singkat nama bukan berarti sesingkat perjuanganku. Harapan orangtuaku percayaa bahwa nama itu bermakna seorang yang kaya, kaya dalam berbagai hal seperti, kebahagiaan, kesuksesan, dan kebaikan lainnya. Amin. Sidrap, 4 February 1998, 12.30 WITA, anak pertama Mammi dan Kondeng lahir ke dunia, itulah nama ibu dan ayahku. Bisa lahir di dunia ini merupakan bukti bahwa akulah sang pemenang yang Allah izinkan untuk menyusuri dunia-Nya ini. Lahir dari keluarga yang sederhana tak mengurangi niat orangtuaku membesarkanku dengan sangat baik. Aku percaya bahwa aku dirawat dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh keluargaku. Hingga aku bias menjadi anak yang seperti sekarang ini. Hal yang teringat jelas saat aku masih kecil adalah bahwa ayahku adalah seorang petani dan ibuku adalah seorang pedagang kecil-kecilan, dengan hasil dari pekerjaannya inilah aku dibesarkan. Memasuki



dunia



untuk



mencari



ilmu,



pertama



kali



orangtuaku



memasukkanku ke sebuah Taman Kanak Kanak terdekat yang ada di daerah tempat tinggalku. Bersama dengan adik perempuanku yang berbeda satu tahun sembilan bulan denganku, aku menjalani kehidupan TK-ku dengan ceria dan penuh tawa. Saat



TK, aku adalah salah satu anak terpandai di kelas, aku sudah pandai membaca dan menulis dengan rapi pada saat itu jika dibandingkan dengan anak anak yang lainnya. Aku juga termasuk anak yang ramah dan sangat aktif, aku sangat suka mengajak teman-temanku bermain ditaman saat jam istrahat tiba. Aku juga sangat suka dipotret, aku punya banyak foto semasa aku TK, berangkat dan sepulang TK selalu jadi momen yang penting bagiku untuk diabadikan saat itu, dan hanya butuh waktu setahun untukku belajar di TK, aku sudah harus melanjutkan pendidikanku ke jenjang selanjutnya dan meninggalkan adikku yang masih harus melanjutkannya sendiri di TK. Aku didaftarkan di Sekolah Dasar terdekat di lingkunganku. Semangat belajar yang tinggi diriku tak pernah padam, sehingga di masa SD aku selalu menjadi yang terbaik di kelas. Aku selalu mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan baik dan tepat waktu, hingga tak pernah sekalipun aku lupa mengerjakan tugas sekolahku. Ketika aku telah selesai mengerjakan tugas, aku selalu membantu teman-temanku yang belum menyelesaikan tugasnya dengan senang hati. Aku selalu mendapat nilai yang tinggi di kelas. Sejak kelas satu hingga kelas enam SD, selama 12 semester itu tak pernah luput meraih rangking satu. Begitu banyak pengalaman berlomba yang aku dapatkan sejak SD, aku selalu ikut dalam acara acara perlombaan yang ada pada saat itu, terutama ketika 17 Agustus tiba. Cerdas Cermat, Gerak Jalan, Senam, Anak Teladan, Olimpiade Matematika, Qasidah, dan perlombaan lainnya. Guru-guru selalu mengikutsertakanku dalam kegiatan tersebut dan akupun selalu antusias dalam mengikuti semua kegiatan tersebut. Aku pernah mendapat ranking Satu lomba Matematika Murid Taudalan seKecamatan, dan harus melanjutkannya ke tingkat Kabupaten. Saat berangkat ke kabupaten, aku mabuk darat dan pusing berkepanjangan. Saat mengerjakan soalpun aku terus merasa mual dan karena ada beberapa soal yang berbahasa Inggris,



berhubung karena kemampuan bahasa Inggrisku belum memadai akhirnya aku melewatkan soal-soal tersebut, hingga akhirnya aku tidak bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya. Ketika aku duduk di bangku kelas enam SD, Aku diamanahkan untuk menjadi seorang pemimpin pasukan gerak jalan. Walaupun tubuhku kecil tapi suaraku sangat lantang, hingga pada awalnya banyak yang tidak percaya bahwa aku bias menjadi pemimpin yang hebat. Aku tidak pantang menyerah, setiap sore aku dan teman-teman pasukan gerak jalan selalu latihan di lapangan sekolah hingga menyusuri jalan setapak di luar sekolah. Aku selalu meneriakkan perintahku dengan lantang agar teman-teman semua bias mendengarkan dengan jelas. Akhirnya, sampai hari perlombaan tiba, aku tetap menjadi pemimpin pasukan gerak. Aku mejadi pemimpin pasukan gerak jalan terkecil pada saat itu, walau badan kecil, suaraku yang sangat nyaring dan lantang bisa membuat banyak orang bertepuk tangan untuk pasukan kami. Dari sinilah aku sangat menyukai pelajaran matematika, hingga pada saat Ujian Nasional SD, aku meraih ranking satu dengan nilai matematika yang sempurna. Masa SMP adalah tingkat pendidikan yang cukup berbeda dari SD, banyak teman-teman baru dari berbagai SD mendaftarkan diri di tempat yang sama denganku. Aku harus menjadi anak yang lebih berani dan mandiri. Aku pergi mengambil dan mengembalikan formuli pendaftaran, serta mengikuti tes seorang diri. Tiba saat pengumuman masuk SMP, namaku ada di urutan ke-tiga dari 186 siswa yang terima. Aku mencari ilmu dengan semangat setiap paginya mengharap ridho dan keberkahan dari sang pencipta serta restu orangtua selalu melimpah. Di SMP, aku juga mengikut berbagai kegiatan yang ada, seperti Olimpiade Matematika SMP, Pidato Bahasa Inggris, Pelatihan Anggota BKKBN Sulawesi Selatan, PIK-R, Qasidah, dan lain sebagainya. Selama mengikuti setiap kegiatan, aku selalu berusaha



memberikan yang terbaik dan tidak lupa berdoa. Aku pernah mendapat juara ke-2 Pidato Bahasa Inggris Acara 17 agustus dan banyak mengikuti Lomba pidato-pidato bahasa Inggris lainnya. Menghabiskan waktu tiga tahun di SMP, enam semester jugalah aku selalu jadi yang terbaik dikelas. Bukan hanya dikelas, aku sekaligus meraih ranking satu umum di setiap tingkatan kelas selama aku SMP. Begitupun dengan Ujian Nasional SMP, aku meraih ranking satu umum juga. Beginilah kisahku hingga banyak orang yang mengetahui dan memanggilku anak yang pintar. Melepas masa SMP, Seolah olah melepas seluruh kebahagiaanku. Singkat cerita, tahun 2013 orangtuaku resmi bercerai dengan berbagai permasalahan yang ada. Ayahku pergi meninggalkan ibuku, aku, dan ke-empat saudaraku. Kini aku hidup hanya dengan biaya dari ibuku tanpa sepeserpun dari ayahku. Rasa syok membuatku jatuh bangkit berkali-kali, masa ini merupakan masa tersuram dalam hidupku, biaya hidup menyulitkanku untuk bersekolah. Ulura tangan dari keluarga dan sahabat ibuku yang membiayai seluruh biaya ketika aku harus masuk Sekolah Menengah Atas. Di SMA aku masuk ke dalam kelas Unggulan, yaitu kelas di mana orang-orang terpilih di dalamnya. Segala kesedihan dan kesusahan yang kurasakan menjadi motivasi terbesar dalam hidupku untuk terus menjadi anak yang membanggakan ibuku. Kini aku punya satu tujuan yang harus aku wujudkan, yaitu senyum dan rasa bangga orang-orang yang membantuku, terutama ibu, kakek, nenekku. Seperti dahulu, aku selalu menjadi anak yang gemar dan bersemangat dalam belajar, aku selalu ceria dan tertawa di sekolah, menutupi semua kepedihan hidup yang sedang aku alami. Walau tak seperti dulu, aku tetap harus mempertahankan prestasiku. Aku tetap mengikuti berbagai macam perlombaan, begitu banyak perlombaan yang kuikuti, dan semakin banyak pula hal-hal yang harus aku lakukan.



Jika semasa SD aku hanya sekedar menghapal naskah bahasa Inggris, kini aku harus berdebat dalam bahasa inggris, hingga kuluangkan waktuku disore hari untuk latihan debat bersama teman-temanku dan dibimbing oleh guru. Aku mengikuti 2 tahun berutut-turut lomba debat yang diakan oleh salah satu kampus negeri di Makassar hingga akhirnya aku lulus hingga di semifinal. Akupun melanjutkan untuk belajar selama sebulan di Kampung Inggris, karena salah satu cita-citaku yaitu mampu berbahasa Inggris. Tak hanya itu, aku juga banyak mengikuti Olimpiade MIPA,juga lombalomba nasional yang diadakan oleh bimbingan belajar, dll. Semasa SMA, Aku tak pernah keluar dari zona rangking 3 umum, hingga pada akhirnya hasil Ujian Nasional SMA tiba, aku kembali meraih peringkat satu umum berkat kerja keras,doa orangtua dan dorongan dari pihak sekolah. Untuk melanjutkan ke dunia kampus, aku mengikuti berbagai tes hingga akhirnya aku lulus tes jalur SBMPTN, prodi STATISTIKA FMIPA UNHAS. Banyak hal yang ingin aku lakukan saat ini, khususnya aku ingin meningkatkan kemampuan akademikkku dan Bahasa Inggris kemudian melanjutkan study di luar negeri. Kini aku terus berusaha agar dapat membantu meringankan beban orang-orang yang membantu membiayai kuliahku, terutama ibuku yang harus membiayai kami anakanaknya. Tak henti-hentinya aku berdoa memohon kepada sang Pencita, untuk selalu menguatkan pundakku untuk menjalani takdir yang telah Ia berikan kepadaku, rezeki yang penuh berkah, ilmu yang bermanfaat, dan segala amal yang aku lakukan senantiasa diterima. Aku adalah generasi unggul kebanggaan bangsa Indonesia yang penuh pengalaman hidup, perjuangan, motivasi, dan sebagai anak sulung aku haus menjadi kakak yang mampu menjawab semua pertanyaan adik-adikku, serta menjadi vitamin bagi keluargaku.