ESTETIKA Pablo Picasso [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ESTETIKA ANALISA ESTETIKA LUKISAN “GARCON A LA PIPE” KARYA PABLO PICASSO



OLEH: AYU BELLA ERSANIA 201806008



PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2019



PENDAHULAN Pablo Ruiz Picasso (25 Oktober 1881 - 8 April 1973) atau sering di ketahui dengan sebutan Pablo Picasso, tadinya seorang pelukis, pematung, pembuat seni cetak, keramik, perancang panggung, penyair dan penulis drama Spanyol yang menghabiskan sebagian besar masa dewasanya di Prancis. Dianggap sebagai salah satu seniman paling berpengaruh di abad ke-20, ia dikenal karena ikut mendirikan gerakan Kubisme, penemuan patung buatan, penemuan kolase, dan untuk berbagai macam gaya. bahwa dia membantu mengembangkan dan mengeksplorasi. Di antara karya-karyanya yang paling terkenal adalah Les Demoiselles d'Avignon (1907) proto-Kubis, dan Guernica (1937), penggambaran dramatis pemboman Guernica oleh angkatan udara Jerman dan Italia selama Perang Saudara Spanyol. Picasso menunjukkan bakat artistik yang luar biasa di tahun-tahun awalnya, melukis secara naturalistik melalui masa kecil dan remajanya. Selama dekade pertama abad ke-20, gayanya berubah saat ia bereksperimen dengan berbagai teori, teknik, dan gagasan. Setelah tahun 1906, karya Fauvist dari seniman yang sedikit lebih tua Henri Matisse memotivasi Picasso untuk mengeksplorasi gaya yang lebih radikal, memulai persaingan yang berhasil antara kedua seniman, yang kemudian sering dipasangkan oleh para kritikus sebagai pemimpin seni modern. Karya Picasso sering dikategorikan ke dalam periode. Sementara nama-nama dari banyak periode kemudian diperdebatkan, periode yang paling umum diterima dalam karyanya adalah Periode Biru (1901–1904), Periode Mawar (1904–1906), Periode yang dipengaruhi Afrika (1907–1909), Kubisme Analitik (1909-1912), dan Kubisme Sintetis (1912–1919), juga disebut sebagai periode Kristal. Sebagian besar karya Picasso pada akhir 1910-an dan awal 1920-an bergaya neoklasik, dan karyanya pada pertengahan 1920-an sering memiliki karakteristik Surrealisme. Karyanya kemudian sering menggabungkan elemen gaya sebelumnya. Garçon à la Pipe (Boy with a Pipe) adalah lukisan karya Pablo Picasso. Karya tersebut dilukis pada tahun 1905 ketika Picasso berusia 24 tahun, selama Periode Mawarnya (Rose Period : 1904–1906), setelah Ia menetap di bagian Montmartre di Paris, Prancis. Minyak pada lukisan kanvas menggambarkan seorang bocah Paris memegang pipa di tangan kirinya dan mengenakan karangan bunga atau karangan bunga. Lukisan itu terkenal dijual di lelang tahun 2004 seharga US $ 104 juta, harga yang ditanggapi oleh banyak kritikus seni dianggap tidak sesuai dengan nilai artistik sebenarnya dari lukisan itu. Lukisan itu pertama kali dibeli oleh John Hay Whitney pada 1950 dengan harga US $ 30.000. Pada 5 Mei 2004 lukisan itu dijual seharga US $ 104.168.000 di pelelangan Sotheby di New York City. Sotheby tidak menyebut nama pembeli meskipun sumber mengatakan bahwa itu adalah Guido Barilla, pemilik Grup Barilla. Pada saat itu, memecahkan rekor untuk jumlah yang dibayarkan untuk lukisan yang dilelang (ketika inflasi diabaikan). Jumlahnya, US $ 104 juta, termasuk harga lelang US $ 93 juta plus komisi rumah lelang sekitar US $ 11 juta. Lukisan itu diberi perkiraan pra-penjualan sebesar US $ 70 juta oleh rumah lelang.



PEMBAHASAN Garçon à la pipe English : Boy with a Pipe



Artist



Pablo Picasso



Year



1905



Medium



Oil on canvas



Dimensions



100 cm × 81.3 cm (39.4 in × 32.0 in)



Location



Private collection



Rose Period (1904–1906) atau Periode Mawar-nya Pablo Picaso ditandai dengan nada dan gaya yang lebih ringan dengan warna oranye dan merah muda, dan menampilkan banyak orang sirkus, akrobat, dan harlequin yang dikenal di Perancis sebagai saltimbanques. Harlequin, karakter



komedi yang biasanya digambarkan dalam pakaian bermotif kotak-kotak, menjadi simbol pribadi bagi Picasso. Picasso bertemu dengan Fernande Olivier, seorang seniman bohemian yang menjadi selirnya, di Paris pada tahun 1904. Olivier muncul dalam banyak lukisan Periode Mawarnya, banyak di antaranya dipengaruhi oleh hubungannya yang hangat dengan dia, di samping peningkatan eksposurnya pada lukisan Prancis. Suasana lukisan yang umumnya optimis dan optimis pada periode ini mengingatkan pada periode 1899-1901 (yaitu sebelum Periode Biru) dan 1904 dapat dianggap sebagai tahun transisi antara kedua periode. Periode Mawar berlangsung dari tahun 1904 hingga 1906. Picasso senang dalam hubungannya dengan Fernande Olivier yang dia temui pada tahun 1904 dan ini telah diusulkan sebagai salah satu kemungkinan alasan dia mengubah gaya melukisnya. Harlequins, pemain sirkus, dan badut sering muncul di Periode Mawar dan mengisi lukisan Picasso pada berbagai tahap sepanjang sisa karirnya yang panjang. Harlequin, karakter komedi yang biasanya digambarkan dalam pakaian bermotif kotak-kotak, menjadi simbol pribadi bagi Picasso. Periode Mawar dianggap sebagai pengaruh Prancis, sedangkan Periode Biru lebih dipengaruhi Spanyol, meskipun kedua gaya muncul saat Picasso tinggal di Paris. Periode Biru Picasso dimulai pada akhir 1901, setelah kematian temannya Carlos Casagemas dan timbulnya depresi berat. Itu berlangsung sampai 1904, ketika kondisi psikologis Picasso membaik. Periode Mawar dinamai setelah Picasso banyak menggunakan nada merah muda dalam karya-karyanya dari periode ini, dari kata Perancis untuk pink, yaitu mawar. Lukisan terlaris ketiga Picasso, Garçon à la pipe (Boy with a Pipe) dilukis selama Periode Mawar. Karya-karya Rose Periode signifikan lainnya termasuk: Woman in a Chemise (Madeleine) (1904–05), The Actor (1904–1905), Lady with a Fan (1905), Two Youths (1905), Harlequin Family (1905), Harlequin's Family With an Ape (1905), La famille de saltimbanques (1905), Boy with a Dog (1905), Nude Boy (1906), Boy Leading a Horse (1905-06), and The Girl with a Goat (1906).



A. ESTETIKA INTERNAL



1. Pengalaman Garcon A La Pipe, yang artinya seorang anak dengan pipa ini merupakan potret dari seorang anak yang bekerja di Paris, Prancis. Dalam lukisan ini, anak tersebut sedang memegang pipa dan mengenakan mahkota yang terbuat dari mawar. Picasso melukisnya ketika ia masih berumur 24 tahun tak lama setelah ia pindah ke Montmartre, Paris. Lukisan ini dilukis ketika dalam periode mawar atau Rose Periode. Dengan pertimbangan pose yang berbeda beda, akhirnya anak ini dilukis dalam pose duduk menyandar di dinding. Picasso tinggal di Le Bateau-Lavoir di Montmartre ketika ia melukis gambar itu. Beberapa penduduk lokal mencari nafkah di industri hiburan, seperti menjadi badut atau akrobat. Picasso menggunakan banyak orang lokal di foto-fotonya, tetapi sedikit yang diketahui tentang bocah lelaki di foto itu. Apa yang tampaknya merupakan fakta dari komentar yang dibuat dari berbagai



sumber adalah bahwa bocah itu adalah model di masa remajanya yang berkeliaran di sekitar studio Picasso dan secara sukarela berpose untuk pekerjaan minyak. Komentar Picasso sendiri tentang bocah itu adalah bahwa ia adalah salah satu dari: "Tipe lokal, aktor, nyonya, tuan-tuan, kenakalan ... Dia tinggal di sana, kadang-kadang sepanjang hari. Dia memperhatikan saya bekerja. Dia menyukai itu. ” Dari komentar ini, dugaan dapat dibuat. Yang pertama adalah bahwa Picasso tidak ingin orang tahu siapa bocah itu, dan yang kedua adalah Picasso tidak benar-benar mengenal bocah itu. Namun, banyak laporan telah dibuat yang mengatakan bocah lelaki itu adalah "pitt Louis", atau "Louis Kecil". Persiapan awal oleh Pablo Picasso dalam membuat pekerjaan minyak ini mencakup memposisikan anak laki-laki dalam semua jenis pose yang melibatkan berdiri, duduk atau bersandar di dinding. Setelah banyak mereposisi model, Picasso memutuskan untuk pergi dengan bocah itu duduk. Selanjutnya adalah bagaimana memposisikan lengan, di mana banyak waktu juga dihabiskan untuk ketinggian dan sudut. Karya awal tidak menunjukkan benda apa pun selain pipa yang digunakan. Meskipun Picasso mulai melukis gambar ini, ia memberinya waktu istirahat selama sekitar satu bulan. Selama masa ini, Picasso memutuskan untuk menghabisinya dengan meletakkan karangan bunga di kepala bocah itu. 2. Pandangan Terhadap Seni Seni yang terlihat pada lukisan Garcon A La Pipe, menimbulkan ciri khas seni yang unik dimana dapat dilihat dari goresan kuas dengan warna terhadap kanvas dan gaya realis sehingga memperjelas ekspresi anak laki-laki yang memegang pipa tersebut pada lukisan Picasso. Selain itu latar belakang motif bunga mawar dan juga didukung dengan mahkota bunga mawar di kepala anak laki-laki tersebut menimbulkan kesan romantis dan ekspresif pada lukisan tersebut. Selain itu, motif mawar tersebut memperjelas Periode Mawar atau Rose Period Picasso.



B. STRUKTUR



1. Garis Struktur garis pada lukisan Garcon A La Pipe terlihat abstrak dan mengikuti kuasnya yang tertuju pada motif bunga mawar pada latar lukisan dan mahkota bunga mawar yang dipakai oleh model pada lukisan. Garis pada model laki-laki terlihat sangat detail dan menimbulkan kaya yang realis dan memiliki kesan sendiri. Garis yang tebal yang membatasi model dengan latar tembok pada lukisan Garcon A La Pipe juga membuat model lebih terlihat pada lukisan sehingga model anak laki-laki tersebut menjadi pusat perhatian pada lukisan dimana mewujudkan maksud dari judul lukisan itu sendiri. 2. Bidang Model pada lukisan Garcon A La Pipe sangat terlihat pada lukisan tersebut kerna garis hitam yang membatasinya dengan latar. Motif bunga mawar juga sangat terlihat jelas walaupun di lukis dengan goresan yang mengikuti kuas dan terlihat abstrak. Mahkota bunga mawar juga terlihat sangat jelas dan tidak tabrakan dengan warna dan motif latar, justru menimbulkan kesan serasi pada lukisan Garcon A La Pipe. Pipa yang dipegang oleh model juga terlihat sangat jelas



padalukisan. Secara keselurahan lukisan ini sudah sangat mewakilkan atau mewujudkan judul dari lukisan itu sendiri yaitu Garcon A La Pipe atau dalam bahasa Inggris disebut Boy with a Pipe. 3. Warna Warna pada pakaian yang dipakai oleh anak laki-laki yang menjadi model pada lukisan Garcon A La Pipe sangat kontras dengan latar tembok bermotif bunga mawar sehingga tidak bertabrakan dengan latar. Selain itu, warna pada model juga terlihat sangat detail dan terlihat sangat realis dengan warna yang digunakan dalam membuat shading atau bayangan yang berlapis-lapis sehingga memperkuat detail pada model. Warna latar dengan motif bunga mawar serta mahkota bunga mawar yang dipakai oleh model juga sangat serasi dan tidak bertabrakan walau menggunakan jenis warna yang sama tetapi membuat kesan serasi dengan model dan objek lainnya serta memperkuat Rose Period Pablo Picasso. Warna hitam pekat dan tebal yang digunakan pada pipa yang dipegang oleh model juga memperkuat dan memperjelas pipa tersebut.



C. PRINSIP



1. Unity Kesatuan yang terlihat pada lukisan Garcon A La Pipe karya Pablo Picasso tersebut terlihat di mana latar belakang yaitu motif bunga mawar dan mahkota bunga mawar yang dipakai di kepala anak laki-laki tersebut yang menyatukan model atau objek lukisan dengan latar belakangnya. Selain itu, Garcon A La Pipe karya Pablo Picaso juga menyatukan dengan zamannya pada tahun 1904-1906 dimana zaman itu merupakan Periode Mawar atau Rose Period-nya Pablo Picaso sehingga motif bunga mawar sangat mendukung lukisannya. 2. Balance Keseimbangan yang terlihat pada lukisan Garcon A La Pipe karya Pablo Picasso yaitu objek lukisan yang menggunakan mahkota bunga mawar dan latar belakang dengan motif bunga mawar juga, sehingga menyeimbangkan lukisan tersebut dimana objek dan latar belakangnya terlihat serasi namun kontras juga dengan warna pada pakaian yang dipakai oleh objek yaitu seorang anak laki-laki. Selain itu, pipa yang dipegang oleh anak laki-laki menggunakan tangan kirinya tersebut menyeimbangkan dan mempertegas judul lukisan dan zaman dimana lukisan ini untuk pertama kalinya dipamerkan di Prancis. 3. Ritme Pada lukisan Garcon A La Pipe, warna-warna yang diaplikasikan pada lukisan tersebut terlihat senada pada warna yang menjadi latar serta motif bunga mawar dengan mahkota bunga mawar yang dipakai oleh objek anak laki-laki pada lukisan tersebut. 4. Proporsi Lukisan Garcon A La Pape terlihat dengan proporsi yang sangat cocok dan sangat seimbang dengan penggunaan warna, motif dan model serta maknanya tersendiri sehingga lukisan ini menjadi karya Pablo Picasso terlaris ketiga pada Periode Mawar-nya.



5. Point of view/ kontras Kontras yang terlihat pada lukisan Garcon A La Pipe terlihat pada warna-warna yang diaplikasikan pada lukisan tersebut dimana terlihat anak laki-laki sebagai model Pablo Picasso yang dilukiskan menggunakan outfit atau pakaian berwarna biru sehingga memisahkan warna latar dengan model. Selain itu warna pada motif mawar yang dilukiskan dengan coretan yang sedikit abstrak namun bentuk mawarnya masih terlihat dan diseimbangkan dengan mahkota bunga mawar yang dipakai oleh anak laki-laki tersebut pada lukisan Pablo Picasso. Selain itu, pipa yang dibawa anak laki-laki tersebut yang menimbulkan kesan berbeda dan memperkuat judul dari lukisan Pablo Pocasso tersebut dan garis hitam tebal yang membatasi latar dengan model akan menunjukan bahwa anak laki-laki itu lah yang menjadi pusat pada lukisan tersebut dimana dia dengan sukarela berpose untuk Pablo Picasso pada Periode Mawar Picasso.



KESIMPULAN



Pablo Picasso merupakan salah satu seniman yang mampu menjadi contoh pagi para seniman di seluruh dunia yang diikuti dengan sejarah dan masa-masanya dalam berkarya. Lukisan Garcon A La Pipe salah satunya dimana dia menjadikan seorang anak laki-laki yang berkeliaran di sekitar studio Picasso dan secara sukarela berpose untuk pekerjaan minyaknya (lukisan) dan menimbulkan beberapa dugaan yaitu Picasso tidak ingin orang tahu siapa anak laki-laki itu, dan Picasso tidak benar-benar mengenal bocah itu. Picasso juga menjadikan orang-orang lokal pada masa itu menjadi model pada karya-karyanya. Lukisan Garcon A La Pipe juga dapat menjadi contoh bagi pelukis maupun seniman lainnya dalam membuat karya di mana lukisan Garcon A La Pipe faktanya mampu menjadi karya terlaris ketiga Picasso pada masa Rose Period-nya.



DAFTAR PUSTAKA



Saitama, William. Lukisan Pablo Picasso dan Penjelasan Beserta yang Termahal. Hidupsimpel.com. https://hidupsimpel.com/lukisan-pablo-picasso/. Diakses 14-12-2019. Putra, Rivan. 2011. Karya Seni Rupa Yang Bersejarah Dan Populer. rivanputra.wordpress.com. https://rivanputra.wordpress.com/2011/03/02/karya-seni-rupa-yang-bersejarah-dan-populer/. Diakses 14-12-2019. Garçon à la pipe. En.wikipedia.org. https://en.wikipedia.org/wiki/Garçon_à_la_pipe. Diakses 14-12-2019. 5 Lukisan Pablo Picasso Termahal. Severalcut.blogspot.com. https://severalcut.blogspot.com/2015/01/5-lukisan-pablo-picasso-termahal.html. Diakses 14-12-2019. Pablo Picasso. 14-12-2019.



En.wikipedia.org.



https://en.wikipedia.org/wiki/Pablo_Picasso.



Diakses



Picasso's Rose Period. En.wikipedia.org. https://en.wikipedia.org/wiki/Picasso%27s_Rose_Period. Diakses 14-12-2019