Etika Dalam Pengembangan Dan Penerapan Ilmu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Etika dalam Pengembangan dan Penerapan Ilmu, Teknologi, dan Seni Kelompok 1 ( MK.PEKL TA.2018/2019 PS.BDI) Ketua Sekertaris Anggota



: Azizah : Evi Dwi Setiyowati : Angga Rifki Wibowo Nur Amaliah Putri



1814111013 1814111002 1814111022 1814111017



No. 3 No. 2 No. 4 No. 1



A. Pengertian Etika Istilah etika memiliki banyak arti, secara etimologi istilah etika berasal dari bahasa yunani kuno, yaitu ethos atau ethikos, yang mempunyai arti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam pemahaman lain ethos diartikan sifat, watak, kebiasaan, atau tempat yang biasa. Sedangkan kata ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yang baik.sedangkan menurut istilah etika adalah suatu peraturan atau norma yang bisa digunakan sebagai acuan bagaimana seseorang bertindak baik ataupun buruk. Jadi jika dilihat dari asal-usul kata etika diatas, maka etika dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika sebagai ilmu merupakan kumpulan tentang kebajikan, tentang penilaian dari perbuatan seseorang. Definisi terebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologis. Etika dalam domain banyak dikaji dalam dimensi agama, misalnya kajian yang membahas tentang akidah. Etika mempunyai sifat yang sangat mendasar, yaitu sifat kritis, etika mempersoalkan normanorma yang dianggap berlaku, menyelidiki dasar norma-norma itu, mempersoalkan hak dari setiap lembaga seperti orang tua, negara, dan agama untuk memberi perintah atau larangan yang harus ditaati. Hak dan wewenang untuk menuntut ketaatan dari lembaga tersebut harus dibuktikan. Dengan demikian, etika menuntut orang bersikap rasional terhadap semua orang. Sehingga etika akhirnya membantu manusia menjadi lebih otonom. Otonomi ilmuwan tidak terletak pada kebebasan dari norma dan tidak sama dengan kesewenang-wenangan, melainkan tercapai dalam kebebasan untuk mengakui norma-norma yang diyakininya sebagai kewajibanya. Dengan demikian, etika dibutuhkan sebagai pengantar dari pemikiran kritis, yang dapat membedakan apa yang sah dan tidak sah, membedakan apa yang benar dan apa yang tidak benar. Sehingga, etika memberi kemungkinan kepada kita untuk mengambil sikap sendiri serta ikut menentukan arah perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Gambaran tentang situasi ilmu dan teknologi bagi banyak orang barangkali terlalu pesimistis. Tapi bagi orang lain setidaknya ada inti kebenaran di dalamnya. Kesulitan yang dialami etika untuk memasuki kawasan ilmiah dan teknologi bisa memperkuat lagi kesan itu. Kita teringat di sini akan pengalaman peneliti Amerika, Thomas Grissom: hati nuraninya mendesak kita untuk berhenti bekerja dalam proyek pengembangan senjata nuklir, tapi ia insaf juga bahwa tempatnya akan diisi oleh orang lain, karena bagaimanapun juga proyek itu berjalan terus. Banyak orang mendapat kesan bahwa proses pengembangan ilmu dan teknologi seolah-olah kebal terhadap tuntutan etis. Dan memang benar, memperhatikan segi-segi etis tidak menjadi tugas ilmu pengetahuan sendiri, melainkan tugas manusia dibalik ilmu dan teknologi. Etika berarti moral sedangkan etitute adalah sopan santun. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar atau salahnya perilaku seseorang dalam menjalani hidup di masyarakat. Teknologi adalah sarana untuk menyediakan barang-barang/sesuatu yang cakupannya menyeluruh sehingga sangat diperlukan bagi kehidupan manusia itu sendiri. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) merupakan suatu ilmu yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sebab ketiga unsure ilmu ini sudah dmiliki setiap individu pada saat lahir. Setiap gerak dan langkah manusia harus menggunakan ilmu IPTEKS. Namun secara etika 1



harus dijelaskan bahwa segala unsur-unsur IPTEKS merupakan segala sesuatu yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia. Etika dalam teknologi yang mana pembuatan teknologi harus sesuai dengan kegunaan teknolgi tersebut tanpa membahayakan pengguna, jika etika dalam pengembangan teknologi berperan sebagai tlak ukur para penemu atau pembuat teknologi agar tidak melakukan plagiarisme dari teknologi yang telah ditemukan oleh penemu sebelumnya. Dalam hal ini teknologi harus memiliki fungsi yang sebagaimana mestinya agar dalam masyarakat teknologi dapat berfungsi dan bermanfaat untuk dipelajari atau dikaji oleh masyarakat. Dalam pembuatan teknologi tepat guna contohnya adalah dalam pengembangan teknolgi informasi IT hendaknya dijauhkan dari penyalahgunaan hacking atau radikalisme. B. Pengertian dan Penerapan Etika dalam IPTEKS Ilmu pengetahuan teknologi komunikasi dan seni adalah suatu ilmu yang tidak dapat di pisahkan satu sama lain sebab ketiga unsur ilmu ini sudah dimiliki setiap individu saat lahir. Ilmu pengetahuaan adalah cara bagaimana untuk dapat mengetahui informasi yang ada. Teknologi adalah alat untuk mengetahui informasi tersebut. Seni adalah pengaplikasian dari informasi tersebut. Etika dalam IPTEKS adalah cara untuk mengontrol perkembangan IPTEKS dan penerapannya dalam kehidupan agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan normanorma yang ada dalam masyarakat sehingga tidak merugikan dirinya sendiri dan juga orang lain. Etika dalam penerapan IPTEKS yang harus dimiliki manusia dalah : 1. Tidak merugikan orang lain 2. Memperhatikan kodrat manusia, martabat manusia 3. Menjaga keseimbangan ekosistem 4. Bertanggung jawab kepada kepentingan umum, kepentingan generasi mendatang 5. Bersifat universal Perkembangan secara ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung sangat cepat. Dengan perkembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup manusia. Untuk menjadi manusia secara utuh,maka tidak cukup dengan mengandalkan ilmu pengetahuan dan teknologi,manusia juga harus menghayati secara mendalam kode etik ilmu,teknologi dan kehidupan. Apabila manusia sudah jauh dari nilai nilai,maka kehidupan ini akan terasa kering dan hampa. Oleh karena ilmu dan teknologi yang dikembangkan oleh manusia tidak boleh mengabaikan nilai nilai kehidupan dan keluhuran. Para pakar kognitif telah menemukan bahwa teknologi mengambil alih fungsi mental manusia. Pada saat yang sama,terjadi kerugian yang disebabkan oleh hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental manusia.Perubahan yang terjadi pada cara fikir manusia sebagai akibat perkembangan teknologi sedikit banyaknya berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma di dalam kehidupannya. C. Peranan Etika dalam Pengembangan Ilmu, Teknologi, dan Seni Kecanggihan teknologi alat komunikasi sekarang ini sangat membantu manusia dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari. Banyak sekali alat teknologi yang ditujukan untuk memperlancar komunikasi dan memperpendek jarak yang tadinya menjadi penghalang bagi sampainya informasi kepada komunikan. Alat tersebut antara lain handphone, komputer, televisi dan lain lain. Masyarakat perlu adanya saran yang dapat membatasi laju perkembangan IPTEKS agar hari ini tidak menyebabkan akibat yang sangat besar, karena dengan IPTEKS manusia lenih cenderung untuk mengejar kesenangan pribadinya tanpa memikirkan lingkungan sekitarnya. IPTEKS telah berhasil merubah pola hidup manusia dan akibatnya pun saat ini sudah dirasakan, alternatif yang harus kita pikirkan adalah bagaimana menciptaan IPTEKS yang berwawasan lingkungan. Pemerintahan juga mempunyi kewajiban melindungi masyarkat umum dari pengaruh kehadiran teknlogi. Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah disuatu negara harus membuat peraturanperaturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi. 2



C.1 Pengaruh IPTEKS dalam Kehidupan Manusia Apa pengaruh IPTEKS dalam kehidupan kita? jawabannya banyak sekali. Perubahan satu paradigma IPTEKS dapat menyebabkan “revolusi” dalam semua bidang kehidupan: literatur, seni, ekonomi, politik, arsitektur, sosial, dan religi. IPTEKS telah menyebabkan kita tidak tergantung pada alam. IPTEKS telah membebaskan kita dari takhayul dan memerdekakan kita dari berbagai hukum alam. Fenomena gerhana bulan bagi yang mengetahui IPTEKS tidak lagi menyeramkan. Bagi yang menguasai IPTEKS, hukum alam itu dapat dikontrol nya. Air yang hukumnya selalu mencari tempat yang lebih rendah dapat dibuat mampu memanjat ke gedung bertingkat seratus. Benda berat seperti besi yang hukumnya harus jatuh ke bumi dapat dibuat mampu terbang dan membawa ratusan manusia. Barang yangmemiliki berat jenis lebih besar dari air yang kodratnya akan tenggelam, kini dapat dibuat mampu terbang dan membawa ratusan manusia. Barang yang memiliki berat jenis lebih besar dari air yang kodratnya akan tenggelam, kini dapat diapungkan. Adanya teknologi, hujan dapat dibuat, gempa dapat diprediksi, cuaca dapat diprakirakan. Teknologi telah memerdekakan manusia dari sesamanya. Perubahan mendasar dalam IPTEKS akan membawa perubahan mendasar dalam semua bidang kehidupan. Teknologi-teknologi yang telah membawa perubahan monumental dalam kehidupan manusia adalah jam (membantu manusia masuk dalam konteks waktu); kompas (menolong manusia memasuki medan ruang); teleskop (mendorong manusia untuk melebarkan cakrawala ke ujung kosmis); dan mikroskop (yang telah membawa manusia ke era sub-atomatik). Teori-teori ilmu pengetahuan yang telah membawa revolusi berfikir manusia adalah hukum gravitasi (membawa manusia ke dalam konteks keteraturan dan harmonisasi jagat); penemuan elektromagnetik (yang membawa revolusi informasi dan mempertanyakan makna jarak); serta teori evolusi (yang membawa kita ke pemikiran tentang pertumbuhan dan tahapan perkembangan). Manusia, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni memiliki hubungan yang unik karena manusia menciptakan ipteks dan manusia juga yang menggunakan IPTEKS. Sehingga dapat dikatakan bahwa manusia sebagai objek dan subjek dari ipteks. Lantas bagaimana posisi dan peran IPTEKS di negara berkembang? Jika dilihat sejarah perkembangan IPTEKS, tampak sekali bahwa ia berkembang mengikuti alur yang amat logis dan teratur. IPTEKS lahir untuk memenuhi kebutuhan manusia yang menemukan dan mengembangkannya. D. Dampak IPTEKS terhadap Kehidupan Manusia Perkembangan dunia IPTEKS yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menurut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalih fungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitu pun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas kata, kemajuan IPTEKS yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Bagi masyarakat sekarang, IPTEKS sudah merupakan suatu religion. Pengembangan IPTEKS dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja ipteks sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Ipteks diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan ipteks terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan mala petaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terperdarya dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berearti IPTEKS sinonim dengan kebenaran. Sebab IPTEKS hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus pula mencakup unsur keadilan. Tentu saja IPTEKS tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu IPTEKS tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalahmasalah kemanusiaan. 3



D.1 Dapak Negatif Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap Etika Manusia Kehidupan manusia pastinya perkembangan IPTEKS memberikan dampak yang besar baik positif maupun negatif. Dapak negatif perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap etika manusia antara lain : 1. Munculnya Perilaku Individualisme dan Egois Semakin tergantungnya akan informasi teknologi, maka jiwa sosialnya akan berkurang. Misalnya saja orang akan lebih senang bermain media sosial dari pada mengikuti kegiatan sosial atau ibadah. 2. Manusia Malas Melakukan Aktifitas yang Bermanfaat Kebanyakan manusia malas untuk melakukan aktifitas. Meraka cenderung bermalas-malasan dengan memainkan game/computer sampai larut malam. Bahkan untuk belajar atau mengerjakan pekerjaan rumah terasa malas untuk dilakukan. 3. Penyalahgunaan untuk Tindakan Kriminal Secara Online Pada akhir-akhir ini banyak terjadi penculikan anak melalaui media sosial. Banyak modus yang digunakan sehingga korban merasa percaya dan melakukan pertemuan bahkan kepada orang yang belum dikenal. D.2 Dapak Positif Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap Etika Manusia Perkembangan IPTEKS memberikan banyak manfaat terhadap kehidupan manusia dalam berbagai hal baik positif ataupun negatif. Dapak positif perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap etika manusia antaralain : 1. Membentuk Karakter Kreatif dan Inovatif Perkembangan teknologi informasi menjdaikan manusia berfikir kreatif dan inovatif untuk menciptakan hal-hal baru yang menarik hati konsumen. Teknologi informasi berusah dirancang dengan menarik, efisien dan meringankan pekerjaan manusia. 2. Membentuk Karakter Cerdas dan Berwawasan Tidak dapat dipunkiri lagi, dengan perkembangan internet saat ini sangat membantu manusi uintuk memperoleh informasi. Di dalam internet terdapat banyak sekali informasi yang bermanfaat khususnya yang menjadikan manusia cerdas dan berwawasan luas. Bahkan pengetahuan Negara lain pun dapat diketahui tanpa kita perlu ke sana. E. Masalah Utama dalam Kemajuan IPTEKS Nasional Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kemajuan IPTEKS pastinya memiliki masalah yang perlu diselesaikan, baik oleh pemerintah atau masyarakat itu sendiri. Berikut ini masalah utama dalam menghadapi kemajuan IPTEKS nasional antara lain : 1. Rendahnya kemampuan IPTEKS nasional dalam menghadapi perkembangan global. 2. Rendahnya kemampuan IPTEKS nasional dalam menghadapi perkembangan global. 3. Rendahnya kontribusi IPTEKS nasional dalam sektor industri. 4.



Belum optimalnya mekanisme intermediasi IPTEKS yang menjembatani interaksi antara kapasitas penyedia ipteks dan kebutuhan pengguna. 5. Lemahnya sinergi kebijakan IPTEKS. 5. Masih terbatasnya sumberdaya ipteks. 6. Belum berkembangnya budaya ipteks di kalangan masyarakat. 7. Belum optimalnya peran ipteks dalam menghadapi degradasi fungsi lingkungan hidup. 8. Masih lemahnya peran ipteks dalam menanggulangi bencana alam. Sumber Pustaka: http://fajarfitrianto.hol.es/?p=401 https://www.scribd.com/.../Etika-Pengembangan-Dan-Penerapan-Ipteks



http://etikadalamiptek.blogspot.com/2016/07/etika-dalam-iptek- -profesi.html https://www.scribd.com/.../Peran-Etika-Dalam-Perkembangan-Ilmu .



4