Etika Produksi Dan Pemasaran Konsumen [PDF]

  • Author / Uploaded
  • lypop
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ETIKA PRODUKSI DAN PEMASARAN KONSUMEN



MAKALAH Untuk memenuhi tugas matakuliah Etika Bisnis dan Profesi yang dibina oleh Ibu Sulastri ,S.Pd.



Disusun oleh :



Adinda Althafira Soenaryo Ike Aprilia Christiana Ira Audina Pratiwi



(140422505354) (140422505754) (140422502445)



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN D3 AKUNTANSI April 2015



KATA PENGANTAR



Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Pengasih, lagi Maha Penyayang, atas berkat, rahmat dan hidayahnya, penulis telah berhasil menyelesaikan makalah guna memenuhi tugas Etika Bisnis dan Profesi ,yang berjudul “ Etika Produksi dan Pemasaran Konsumen “. Makalah ini disusun untuk sebuah tujuan agar pembaca dapat menambah keingintahuan, pengetahuan dan memperluas ilmu daripada penulis sendiri. Penulis menyadari bahwa penyelesaian penulisan makalah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang telah membimbing, memotivasi dan memberikan bantuannya baik secara moril maupun waktu, untuk membimbing kami dengan sabar guna terselesainya penulisan makalah ini. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga kami haturkan kepada Dosen dan pihakpihak yang mendukung lainnya, yang telah memberikan bantuan, dukungan kepada penulis untuk senantiasa tetap berkarya dan selalu mengembangkan diri. Semoga makalah ini kiranya dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca, mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kata-kata yang tidak berkenan, dan juga penulis menyadari akan banyaknya kekurangan, oleh sebab itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.



Malang, 02 April 2015



Penulis



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di dalam persaingan dunia usahayang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah harga yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman informasi seperti ini, baikburuknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan massif (banyak). Menurut penelitian, seorang konsumen yang tidak puas, rata-rata akan mengeluh kepada 16 orang disekitanya. Sementara orang yang puas, hanya akan menyebarkan kepada 3 orang disekitarnya. Memperlakukan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal, dan masyarakat umum secara etis, adil dan jujur, adalah satu-satunya cara supaya kita dapat bertahan di dalam dunia bisnis yang sekarang. Perilaku etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis. Bisnis apapun, tentu akan melalui tahap-tahap sebelum akhirnya bisa dinikmati oleh publik. Salah satu prosesnya adalah produksi dan pemasaran. Produksi adalah tahapan yang cukup penting dalam proses bisnis. Dimana pebisnis bisa menuangkan ide-idenya dalam sebuah produk yang dapat dinikmati dan kemudian dipasarkan kepada konsumen. Sementara, pemasaran bisa dikatakan salah satu urat nadi dalam pencapaian hasil. Segala macam produksi atau output dengan hasil terbaik, tidak akan optimal diserap oleh konsumen jika teknik dan pelaksanaan pemasarannya tidak bagus dan kurang menarik konsumen. Berbagai cara bisa dilakukan dalam memasarkan suatu produk sehingga bisa sampai di tangan konsumen. Salah satu yang memiliki peranan penting di saat ini adalah penggunaan iklan. Iklan akan dianggap sebagai metode yang ampuh untuk menyebar luaskan informasi kepada khalayak mengenai suatu produk yang dihasilkan dalam bisnis. Di balik keberkhasilan iklan, dalam mendongkrak penjualan produk dalam bisnis, terselip beberapa permasalahan yang bermuara pada persolan mengenai etika, terutama etika dalam bisnis. Etika yang dimaksud adalah contentserta visualisasi iklan yang dianggap sebagai pembodohan serta penipuan terhadap konsumen. Beberapa permasalahan terkait dengan iklan dan etika dalam berbisnis dapat diuraikan menjadi beberapa permasalahan sebagai berikut



 



Iklan yang ditampilkan tidak mendidik. Iklan yang ditampilkan cenderung menyerang produk lain.



1.2 RUMUSAN MASALAH  Apa yang disebut dengan Etika Produksi dan Pemasaran Konsumen?  Bagaimana perwujudan nyata dari Etika Produksi dan Pemasaran 



Konsumen dalam pasar yang baik ? Apa contoh kasus dari Etika Produksi dan Pemasaran Konsumen ?



1.3 TUJUAN  Untuk memahami apakah pengertian dari Etika Perusahaan dan Pemasaran 



Konsumen. Untuk menjelaskan bagaimana wujud nyata Etika Produksi dan Pemasaran







Konsumen yang baik di pasar. Untuk mengetahui kasus tentang Etika Produksi dan Pemasaran Konsumen di pasar.



1.4 MANFAAT PENULISAN  Mahasiswa dan pembaca mengerti tentang Etika Perusahaan dan 



Pemasaran Konsumen. Mahasiswa dan pembaca mengetahui tentang perwujudnyataan Etika







Produksi dan Pemasaran Konsumen yang baik di pasar. Mahasiswa dan pembaca mengeahui tentang kasus yang pernah terjadi tentang Etika Produksi dan Pemasaran Konsumen yang baik.



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Etika Produksi dan Pemasaran Konsumen 1. Produksi



Dalam ilmu ekonomi, pengertian produksi mengacu pada dua hal, yaitu : a. Produksi menghasilkan barang atau jasa baru sehingga menambah jumlah , mengubah bentuk, atau memperbesar ukurannya. Contoh : Beternak dan Bercocok Tanam b. Produksi meningkatkan atau menambah daya guna menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Contoh : Pertukangan dan Kerajinan 1.1 Faktor-faktor produksi a. Produksi asli : Tanah, Air, Udara, Sinar matahari, Tumbuhan, Hewan, dan SDM b. Produksi Turunan : Modal dan Keahlian 1.1.1



Tujuan Produksi a. Memperbnyak jumlah barang dan jasa b. Menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas tinggi c. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan peradaban d. Mengganti barang barang yang rusak/habis e. Memenuhi pasar dalam negeri untuk perusahaan dan rumah



tangga f. Memenuhi pasar internasional g. Meningkatkan kemakmuran 1.1.2 Proses Produksi Proses produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu untuk menghasilkan atau menambah manfaat barang atau jasa. Setiap barang atau jasa memiliki proses produksi yang berbeda-beda. Biasanya meliputi tahapan ide pencarian materi brainstorming pembuat barang atau jasa yang diinginkan pengecekan proses uji coba eveluasi awal pemasaran. 1.1.3



Fungsi Produksi a. Perencanaan dan desain produk b. Perencanaan desain produk c. Perencanaan layout pabrik d. Perencanaan layout mesin-mesin pabrik e. Perencanaan bahan baku Secara matematis, fungsi produks merupakan persamaan yang menunjukkan hubungan antara input dengan output.



1.1.4



Etika Produksi Definisi etika secara sederhana adalah studi mengenai hak dan kewajiban manusia, peraturan moral yang dibuat dalam pengambilan keputusan dan sifat alami hubungan antara



manusia dengan alam. Maka etika produksi yangdibutuhkan adalah :  Nilai : aturan main yang dibuat pengusaha dan menjadi 



patokan bebisnis Hak dan kewajiban : Menerima dan menggaji karyawan







,membayar pajak dan sebagainya. Peraturan Moral : Peraturan Moral menjadi acuan tertulis yang sangat penting bagi pengusaha ketika mengalami dilema atau permasalahan, baik internal







maupun eksternal. Hubungan manusia memprioritaskan perekrutan masyarakat dari asyarakat sekitar perusahaan,







menghargai hak cipta, dll Hubungan dengan alam : Ikut mengelola lingkungan hidup dan megelola limbah sisa hasil produksi



2. PEMASARAN Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Ertika Pemasaran berkaitan dengan keputusan pemasaran yang menyangkut etika. Etika adalah esuatu yang bersifat relatif tetapi harus mengandung unsur kebaikan bersama. Contohnya, ada tulisan bebas lemak pada produk-produk makanan. Tulisan tersebut bisa saja benar bahwa makanan tersebut tidak mengandung lemak, tetapi seringkali konsumen lupa bahwa makanan tersebut masih mengandung kalori. Pola pandang ini disadari oleh produsen dan digunakan dalam promosi produknya. Proses membutuhkan sebuah pedoman untuk mengambil keputusan, yang disebut konsep pemasaran(marketing consept). Hendaknya kesejahteraan kosumen (consumen welfare) dalam jangka panjang dimasukkan ke dalam ruang lingkup kepuasan konsumen. 2.1 Konsep Pemasaran Ada 3 macam hal yang dipertimbangkan dalam pemasaran : a. Consumer Satisfaction (Kepuasan Konsumen) Kepuasan Konsumen adalah tujuan utama dari sebuah perusahaan. Masih banyak perusahaan yang masih menganggap bahwa



tujuan dari perusahaan adalah kepuasan perusahaan dan bukan kepuasan konsumen. Perusahaan tersebut memposisikan pemasaran sebagai alat untuk menjual barang yang diproduksi, bukan untuk memebuat barang yang memang diinginkan oleh konsumen. b. Total Company Effort (Total Usaha Perusahaan ) Pemasaran adalah tujuan utama dari perusahaan. Total usaha perusahaan berarti mencakup semua deoartemen dalam perusahaan tersebut. Masih banyak perusahaan dengan departemen yang membangun dinding pemisah dengan departemen lain dan menganggap dirinya paling penting dalam perusahaan. Pemasaran sebagai total usaha perusahaan menuntut semua departemen yang ada dalam perusahaan tersebut untuk mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai kepuasan konsumen. c. Profit or other Long Term Measure (Keuntungan Jangka Panjang) Laba adalah sebuah tujuan dari perusahaan. Mana yang lebih penting ? Laba aau kepuasan konsumen ? Dua-dua nya benar dan berjalan paralel. Laba adalah tujuan utama perusahaan dilihat dari kacamata bisnis. Kepuasan konsumen adalah tujuan utama perusahaan jika dilihat dari kacamata pemasaran. Jika konsumen puas, maka dia alan melakukan repurchasing( pembelian kemabali) dan memberikan laba/ keuntungn bagi perusahaan dalam jangka panjang. 2.2 Etika Pemasaran dalamKonteks Promosi a. Sebagai sarana menyampaikan informsi yang benar dan obyektif. b. Sebagai sarana untuk membangun image positif. c. Tidak ada unsur manipulasi/memberdayakan konsumen. d. Selalu berpedoman pada prinsip-prinsip kejujuran. e. Tidak mengecewakan konsumen. B. Wujud Nyata Etika Produksi dan Pemasaran Konsumen yang Baik di Pasar. 1. Pasar dan Perlindungan Konsumen Dalam konsep pendekatan pasar persaingan bebas, pasar bebas mendukung alokasi penggunaan, dan distribusi barang-barang, dalam artian tertentu secara adil, menghargai hak dan kewajiban, serta nilai utilitas maksimum bagi para pengguna pasar atau yang berpartisipasi dalam pasar. Dari uraian tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa dalam pasar, perilaku konsumen akan dipengaruhi oleh keinginan dari para konsumen. Perusahaan yang mampu memenuhi keinginan



para konsumen akan memperoleh insentif dengan kenaikan tingkat penjualan produknya dan begitu pula sebalaiknya. “ Konsumen, dengan cinta rasa mereka yang diekpresikan dalam pilihan atas roduk, mengarahkan bagaimana sumber daya masyarakat disalurkan “. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam pasar perlindungn kosnumen adalah suatu komositi yang amat penting yang menjadi perhatian dan prioritas dari pada produsen. Produk yang lebih aman akan menjadi preferensi oleh konsumen dimana konsumen berani membayar lebih untuk itu. Tujuh karakteristik pasar yang mampu memberikan keuntungan yang secara utuh terhadap kossumen, antara lain : a. Banyak pembeli dan penjual. b. Semua orang bebas keluar masuk pasar. c. Semua orang memiliki informasi yang lengkap. d. Semua barang di pasar adalah sama. e. Tidak ada biaya eksternal. f. Semua pembeli dan penjual ada;ah pemaksimalan utilitas. g. Pasar tidak diatur. Namun pada orientasinya, kondoso pasar tidaklah tergambar sedemikian adanya, contoh pada point c, tidak semua orang memiliki informasi yang relevant terhadap kegunaan barang yang dibeliataupun akibat-akibat yang mungkin terjadi akibat pemakaian produk tersebut. Fakta lain adalah masalah yang terdapat dalam option a, yaitu banyaknya penjual dan pembeli di pasar. Hal ini memang benar adanya, tatapi ada beberapa hal yang tidak bisa diabaikan dengan menutup mata bahwa sebagian besar pasar adalah pasat yang bersifat monopoli atau ologopoli. Hal ini menjadi penyangkal bahwa terjadi pasar bebas yang mampu menciptakan keadilan bagi para konsumen. Riset menunjukkan bahwa penilaian probabilits kita menjadi kacau karena beberapa alasan, termasuk :  Probabilitas sebelumnya diabaikan saat informasi baru tersedia, sekalipun informasi itu tidak relevan.  Penekanan pada “penyebab” mengakibatkan kita mengabaikan bukti yang relevan dengan probabilitas, namun tidak dianggap sebagai “penyebab”  Generalisasi dibentuk dengan berdasarkan jumlah sampel yang kecil.  Keyakinan ditempatkan pada “hukum rata-rata” yang selalu diperbaharui, namun sebenarnya tidak ada.  Orang-orang percaya bahwa mereka memiliki kendali atas peristiwa-peristiwa yang sesungguhnya hanya kebetulan.



2. Pandangan Kontak Kewajiban Produsen Terhadap Konsumen Menurut padangan kontraktual tentang usaha bisnis terhadap konsumen, hubungan antara perusahaan dan konsumen merupakan hubungan kontraktual, dan kewajiban moral perusahaan pada konsumen adalah seperti yang diberikan dalam hubungan kontraktual. Teori kontraktual kewajiban perusahaan terhadap kosnsumen mengklaim bahwa perusahaan memiliki 4 kewajiban moral utama : a. Mematuhi isi perjanjian penjualan dan kewajiban sekunder. b. Memahami sifat produk c. Menghindari misrepresentasi d. Menghindari penggunaan atau paksaan atau pengaruh. Dalam bab 2 kita juga melihat kaumtradisional menegaskan bahwa tindakan menyetujui kontrak atau perjanjian , tunduk pada beberapa batasan moral sekunder : a. Kedua bela pihak harus mengetahui sepenuhnya sifat perjanjiann yang mereka buat. b. Kedua belah pihak tidak boleh dengan sengaja menyalahartikan fakta-fakta perjanjian pada pihak lain. c. Kedua belah pihak tidak boleh menyetujui perjanjian karena keterpaksaanatau pengaruh lain. Kewajiban untuk Mematuhi Kewajiban moral paling dasar perusahaan terhadap konsumen menurut pandangan kontrak adalah kewajiban untuk memberikan suayu produk dengan karakteristik persis seperti yang dinyatakan perusahaan, yang mendorong konsumen untuk membuat kontrak dengan sukarela dan yang membentuk pemahaman konsumen tentang apa yang disetujui akan dibelinya. Selain itu, kewajiban tambahan yang harus diberikan oleh para produsen adalah pihak produsen berkewajiban memenuhi klaim yang dibuatnya tentang produk tersebut, maksudnya para produsen berkewajiban memastikan bahwa informasi kegunaan produk telah sampai dan sesuai dengan interpretasi yang diharapkan pada pola pikir konsumen sehingga tidak terjadi salah arti. Klaim terbuka atau klaim tidak langsung yang dimaksud adalah bahwa produk yang diberikan oleh para produsen terhadap konsumen telah memenuhi kualitas beberapa faktor yang mencakup : a. Reliabilitas atau keandalan b. Masa penggunaan c. Kemudahan pemeliharaan d. Keamanan  Faktor Reliabilitas. Klaim ini mengacu pada tingkat probabilitas keefektifan produk akan 







berfungsi seperti yang diharapkan konsumen. Penggunaan Klaim ini mengacu pada periode dimana suatu produk berfungsi secara efektif seperti yang telah diharapkan oleh konsumen. Faktor kemudahan pemeliharaan



Klaim ini berkitan dengan bagaimana cara memperbaiki suatu produk dan 



menjaganya agar tetap berfungsi dengan baik. Faktor keamanan produk Klaim ini berorientasi pada tingkat resiko yang berkaitan dengan penggunaan suatu produk.



Kewajiban Untuk Mengungkapkan Pada dasarnya, suatu perjanjian tidak dapat mengikat jika hanya pihak-pihak yang terkait mengeahui atas apa yang mereka lakukan dan melakukannya dengan sukarela. Hal ini mengimplikasikan bahwa penjual yang membuat perjanjian dengan konsumen haruslah mengungkapkan dengan tepat apa yang akan dibeli oleh para konsumen dan apa saja syarat penjualannya . Pada tingkat minimum standart, dapat diartikan bahwa produsen atau penjual berkewajiban untuk mengungkapkan secara jelas tentang deskripsi produk yang nantinya dapat dijadikan gambaran oleh konsumen sebagai pertimbangan yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut. Kewajiban Untuk Tidak Memberikan Gambaran Yang Salah Dalam hal ini produsen berkewajiban untuk tidak melakukan mispresentasi terhadap penggambaran produk sehingga menyebabkan kesalahan pemahaman oleh konsumen yang berpengaruh pada pengambilan keputusan konsumen untuk membeli barang tersebut. Kewajiban Untuk Tidak Memaksa Kewajiban ini menitikberatkan pada produsen untuk tidak memberikan tekana secara emosional sehingga menimbulkan pemikiran yang tidak rasional pada benak konsumen dan akhirnya menyebabkan konsumen membeli produk tersebut tanpa adanya tingkat kebutuhan yang relevan. Kelemahan Teori Kontraktual Kelemahan teori kontraktual ini diasumsikan bahwan tidak ada mata rantai yang secara langsung terhubung antara produsen dan didasari bahwa mata rantai antara produsen dan para konsumen terputus oleh distributor sehingga tidak dapat diklaim bahwa produsen secara langsung dapat membuat dengan para konsumennya. Kelemahan kedua adalah bahwa dalam keputusan pembelian barang tersebut, para konsumen tidak selalu menggunakan pertimbangan atas nilai manfaat dari produk tersebut, sehingga hal ini dapat membebaskan para produsen dalam mempertanggungjawabkan nilai utilitas barang tersebut. Kelemahan ketiga. Dalam suatu perjanjian maka disyaratkan bahwa kedudukan antara produsen atau penjual dengan para konsumen adalah sejajar, tapi dalam kenyataannya tidaklah seperti itu. Kedudukan sejajar diartikan bahwa kedua belah pihak memiliki keahlian yang sama dalam melakukan penilaian terhadap barang tersebut.



Masalah yang terjadi adalah pada sisi konsumen dimana konsumen tidaklah mengetahui secara utuh terhadap produk tersebut, sehingga menyebabkan konsumen cenderung tidak memiliki waktu untuk melakukan pengolahan informasi tentang produk tersebut sehingga keputusan yang dibuat untuk membeli barang tersebut menjadi tidak berdasar. 3. Teori Duo Care Karena konsumen harus bergantung pada keahilan produsen, maka produsen tidak hanya berkewajiban untuk memberikan produk yang sesuai dengan klaim yang dibuatnya, namun juga wajib berhati-hati untuk mencegah agar orang lain tidak terluka oleh produk tersebut sekalipun perusahaan secara eksplisit menolak pertanggungjawaban seperti ini dan pembeli menerima penolakan tersebut. 3.1 Tugas Untuk Memberikan Perhatian Tanggungjawab yang diberikan teori duo care pada produsen : desain (tidak mengandung bahay, dilengkapi pengaman, dan bahan baku memadai), produksi (pengawasan proses pemanufakturan, mengidentifikasi kelemahan, dll), dan informasi (label dan peringatan) 3.2 Kelemahan Teori Duo Care  Pandangan ini tidak adil karena melanggar norma-norma keadilan kompensatif.  Membebankan semua biaya kerugian pada perusahaan  Beban financial yang diberikan pada pihak perusahaan dan asuransi 4. Pandangan Biaya Sosial Tentang Kewajiban Perusahaan Perusahaan harus membayar biaya kerugian yang diakibatkan oleh semua kerusakan atau cacat produk, sekalipun perusahaan telah memberikan semua perhatian dan dalam proses pembuatannya telah mengambil langkah untuk memperingatkan konsumen tentang kemungkinan bahayanya. 4.1 Masalah dengan pandangan biaya sosial  Pandangan ini tidak adil karena melanggar norma –norma keadilan  



kompensatitf Membebankan semua biaya kerugian pada perusahaan Beban financial yang diberikan pada pihak perusahaan dan asuransi.



5. Etika Iklan Iklan komersial didefinisikan sebagai salah satu bentuk informasi dan yang memasang iklan adalah yang memberi informasi. Fungsi iklan adalah untuk memberikan informasi kepada konsumen. 5.1 Pengaruh Sosial Iklan Secara psikologis iklan menurunkan citarasa manusia, merupakan pemborosan sumber daya, dan menciptakan monopoli. 5.2 Pembentukan Keinginan dalam Diri Konsumen Iklan bersifat manipulatif yaitu dimaksudkan untuk menciptakan keinginan dalam diri konsumen untuk tujuan penyerapan output industri. 5.3 Pengaruh pada Keyakinan Konsumen



Iklan merupakan salah ssatu bentuk komunikasi, maka iklan bias dipercaya atau tidak . 5.4 Privasi Konsumen Hak privasi didefinisikan sebagai hak seseorang untuk memutuskan apa, pada siapa, dan berapa banyak informasi tentang dirinya yang boleh diungkapkan pada pihak lain.