Evaluasi Penerapan Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada PT. PELINDO III Cabang Tanjung Emas Semarang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT. PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG EMAS SEMARANG



EVALUASI PENERAPAN PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG EMAS SEMARANG



Disusun oleh Nama



: Mella Nofantika



NIM



: 7211412080



Jurusan/Prodi : Akuntansi/ Akuntansi S1



FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2015



2



HALAMAN PENGESAHAN



Laporan Praktik Kerja Lapangan telah disyahkan oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang dan jurusan Akuntansi Universitas Negeri Semarang Hari



:



Tanggal



:



Dosen Pembimbing



Prabowo Yudo J.,S.E., M.SA. NIP 198205072008121005



Pembimbing Lapangan



Dyah Rahayuningsih, SE.Ak NIPP 3.840304501



Mengetahui,



Mengetahui,



Ketua Jurusan Akuntansi



Manager Keuangan



Drs. Fachrurrozie, M.Si NIP 196206231989011001



I Wayan Eka Saputra, S.Sos NIPP 3.741003650



3



ABSTRAK Mella Nofantika Evaluasi Penerapan Perlakuan Akuntansi Aset Tetap pada PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang Akuntansi, S1 – Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang 2015 Aset tetap merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang cenderung besar nilai dan bahkan sangat material di bandingkan lainnya, sehingga membutuhkan penanganan yang benar agar biaya atau beban yang diinvestasikan dan dikorbankan untuk perolehan dan pemakaian tercatat secara akurat dan akuntabel dan sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2011) serta informasi yang disajikan dan diungkapan dapat memberikan gambaran nyata kondisi PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang. Manfaat dari penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini adalah menambah pengetahuan dalam hal pengaplikasian teori dan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah dengan ilmu yang diperoleh dari tempat PKL serta dapat menambah referensi bagi mahasiswa berkaitan dengan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan. Metode pengumpulan data dalam laporan ini terdiri dari 3 metode yaitu observasi (dengan cara langsung terlibat dalam dunia kerja layaknya karyawan yang lain), wawancara (tanya jawab langsung kepada narasumber) dan studi pustaka (mengumpulkan data-data mengenai prosedur, pelaporan dan kebijakan akuntansi Aset Tetap dan catatan-catatan pendukung yang diperlukan untuk menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan). Isi dari laporan PKL ini adalah tentang penerapan prosedur, pencatatan, pelaporan dan kebijakan akuntansi Aset Tetap serta permasalahan-permasalahan yang ditemui selama menjalani Praktik Kerja Lapangan di PT. PELINDO III (Pelabuhan Indonesia) Cabang Tanjung Emas Semarang. Secara keseluruhan, penerapan perlakuan akuntansi aset tetap pada PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang sudah dilakukan dengan benar, hanya saja terkadang prosedur akuntansi yang kompleks, pembebanan penyusutan aset tetap belum dicatat tepat waktu dikarenakan lamanya pengajuan berkas sampai pada Divisi Keuangan. Selain itu, adanya otoritas penuh Kantor Pusat dalam menyetujui penambahan dan penyusutan Aset Tetap. Kata Kunci: Perlakuan Akuntansi, Prosedur Aset Tetap, Pencatatan Aset Tetap, Pelaporan Aset Tetap, Kebijakan Akuntansi Aset Tetap



4



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Pekerjaan Lapangan yang berjudul “Evaluasi Penerapan Perlakuan Akuntansi Aset Tetap pada PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang” ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan penulis banyak mendapat bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak dalam hal membimbing, mengumpulkan data, pengarahan, saran-saran dan doa dari berbagai pihak yang membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih setulus hati kepada : 1. Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. 2. Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan. 3. Bapak Dr. Wahyono, M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 4. Bapak Drs. Fachrurrozie,M.Si., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 5. Bapak Drs. Sukirman, M.Si selaku dosen wali prodi akuntansi B 2012. 6. Ibu Indah Anisykurlilllah, SE, M.Si, Akt selaku Ketua Gugus Praktik Kerja Lapangan 2015 Fakultas Ekonomi. 7. Bapak Prabowo Yudo Jayanto, S.E., M.SA., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pelaksanaan dan penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan. 8. Bapak I Wayan Eka Saputra selaku Manager Keuangan PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang.



5



9. Ibu Dyah Rahayuningsih, SE.Ak., selaku Pembimbing Lapangan Praktik Kerja Lapangan di PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang. 10. Seluruh staff karyawan PT. PELINDO



III (Persero) Cabang Tanjung



Emas Semarang khususnya pada Divisi Keuangan yang telah banyak memberikan pengarahan dan membagikan ilmunya selama Praktik Kerja Lapangan berlangsung. 11. Teman-temanku seperjuangan Ernawati, Panji Yanuar Banuaji, dan Ivan Zidny. Terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya. 12. Teman-teman baruku Prima, Wiwit, dan Desi dari Politeknik Negeri Cilacap. Terima kasih atas kebersamaan kalian selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan. 13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini



Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, keterbatasan dan ketidaksempurnaan, sehingga akan mendatangkan berbagai kritik dan saran yang bersifat konstruktif yang sangat penulis harapkan. Demikian dari penulis, semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi serta khasanah baru bagi pembaca.



6



Penulis (Mella Nofantika)



DAFTAR ISI



Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii ABSTRAK ............................................................................................................ iii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv



7



DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2. Tujuan dan Manfaat Laporan ................................................................. 3 1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ............................................................ 5 1.4. Pengumpulan Data ................................................................................. 6 BAB II PAPARAN LAPORAN 2.1. Pekerjaan/Kegiatan .................................................................................. 7 2.1.1. Gambaran Secara Umum ............................................................... 7 2.1.1.1 Visi dan Misi................................................................................. 7 2.1.1.2 Bisnis Perusahaan......................................................................... 7 2.1.1.3 Sistem Organisasi.......................................................................... 8 2.1.2. Pekerjaan Secara Spesifik………....................................................9 2.1.2.1 Pengertian dan Jenis Aset Tetap................................................. 10 2.1.2.2 Penyusutan Aset Tetap ............................................................... 13 2.1.2.3 Prosedur Akuntansi Aset Tetap ................................................. 14 2.1.2.4 Pencatatan Aset Tetap ................................................................ 20 2.1.2.5 Pelaporan Aset Tetap ................................................................. 21 2.1.2.6 Kebijakan Akuntansi Aset Tetap .....................................……...22 2.1.2.7 Pengukuran Aset Tetap............................................................... 24 2.2. Analisis Hasil Pekerjaan ...................................................................... 26



8



2.2.1. Membuat JRR untuk Pengakuan Aset Tetap.............................. 26 2.2.2. Membuat JRR untuk Penyusutan Aset Tetap............................. 30 2.2.3. Mengetahui selisih kurang atau lebih antara Laporan Bulanan dengan Data Aktiva Tetap........................................................... 32 2.2.4. Permasalahan yang Terjadi dalam Penerapan Perlakuan Akuntansi Aset Tetap pada PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang............................................................. 35 2.2.5. Rekomendasi atas Permasalahan Perlakuan Aset Tetap di PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang......... 37 BAB III PENUTUP 3.1. Simpulan .............................................................................................. 39 3.2. Saran .................................................................................................... 40 Daftar Pustaka .................................................................................................... 41 Lampiran ............................................................................................................ 42



DAFTAR TABEL



Halaman Tabel 1 Jadwal Kegiatan…………………………………………………………. 5 Tabel 2 Daftar Aset Tetap………………………………………………………. 12



9



10



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran 1. Bagan Struktur Organisasi PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang Lampiran 2. Bagan Struktur Organisasi Divisi Keuangan PT. PELINDO III Cabang Tanjung Emas Semarang Lampiran 3. Ketetapan Perusahaan Mengenai Aset Tetap Lampiran 4. Surat Keterangan Telah Mengikuti Pembekalan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Lampiran 5. Surat Keterangan Penerimaan Praktik Kerja Lapangan Lampiran 6. Daftar Hadir Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Lampiran 7. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Lampiran 8. Surat Keterangan Kegiatan Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan Lampiran 9. Dokumentasi



1



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau yang selanjutnya disebut PT.



PELINDO III (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam sektor perhubungan. PT. PELINDO III (Persero) berkantor pusat di Surabaya dan mengelola 43 pelabuhan dengan 16 kantor cabang yang tersebar di tujuh provinsi serta memiliki 7 anak perusahaan di Indonesia, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. PT. PELINDO



III (Persero) memiliki peran kunci untuk



menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut. Dengan tersedianya prasarana transportasi laut yang memadai, perusahaan mampu menggerakkan dan menggairahkan kegiatan ekonomi negara dan masyarakat. PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang merupakan salah satu kantor cabang PT. Pelabuhan Indonesia III. Pelabuhan ini beroperasi khusus untuk melayani aktivitas pelayaran yang mencakup wilayah Jawa Tengah dan kawasan Tegal. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat melalui Laporan Keuangannya. Karena di dalam Laporan Keuangan kita dapat mengetahui kinerja perusahaan, bahkan proyeksi masa depan dengan melihat dan menganalisis laporan keuangan sehingga dapat membantu pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan.



2



Salah satu komponen Laporan Keuangan yaitu aset tetap. Bagi perusahaan besar seperti PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang, aset tetap menjadi sesuatu hal yang sangat penting karena selain digunakan sebagai modal kerja, biasanya aset tetap juga digunakan sebagai alat investasi jangka panjang pada perusahaan. Investasi yang dikeluarkan perusahaan untuk aset tetap memiliki jumlah yang cukup besar dengan berbagai jenis dan kegunaannya masing-masing. Sebagian aset tetap yang digunakan untuk kelancaran usaha perusahaan dan sebagiannya lagi digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk memperoleh pendapatan. Oleh karena itu, aset tetap membutuhkan penanganan yang benar agar biaya atau beban yang diinvestasikan dan dikorbankan untuk perolehan dan pemakaian tercatat secara akurat dan akuntabel sehingga pencatatan aset tetap ini harus dilakukan sesuai dengan standar (prinsip) yang lazim yang berlaku di Indonesia yaitu berdasarkan PSAK 16 (revisi 2011). Prosedur akuntansi aset tetap PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang diantaranya perencanaan kebutuhan, pembelian/pengadaan aset tetap, pemeliharaan/ perbaikan aset tetap, perawatan aset tetap, penjualan aset tetap, hibah, dan penghapusan aset tetap yang sangat kompleks sehingga menjadikan prosedur yang panjang terkait pengajuan berkas berita acara, surat tagihan dan kelengkapan berkas hingga sampai pada divisi keuangan, selain itu juga adanya otoritas penuh berada di tangan Kantor Pusat dalam hal persetujuan penambahan aset tetap.



3



Aset tetap bersifat jangka panjang dan merupakan subjek penyusutan, sehingga tidak hanya berpengaruh terhadap neraca, secara tidak langsung Aset tetap juga berpengaruh terhadap laporan laba rugi karena tidak terlepas dari penyusutan setiap periode selama masa manfaatnya. Dalam praktiknya, masih banyak perusahaan yang belum paham betul dan masih terjadi kesalahan serta terkait timing dalam mencatat pembebanan penyusutan aset tetap yang belum dilakukan secara tepat. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dalam laporan Praktik Kerja Lapangan



ini,



penulis



tertarik



untuk



mengangkat



judul



“EVALUASI



PENERAPAN PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG EMAS SEMARANG”.



1.2



Tujuan dan Manfaat Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan mempunyai tujuan umum



dan tujuan khusus. 1. Tujuan umum PKL adalah agar mahasiswa memiliki pengalaman kerja yang relevan, sehingga mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan sebagai bekal sebelum memasuki dunia kerja. 2. Tujuan khusus dari Praktik Kerja Lapangan adalah: a. Untuk mengetahui apakah ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dan dipelajari selama proses perkuliahan dapat diterapkan pada bidang yang berbeda-beda.



4



b. Untuk mengetahui prosedur, pelaporan dan kebijakan akuntansi aset tetap pada PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang. c. Untuk mengetahui dan menganalisis permasalahan yang ditemui selama menjalani Praktik Kerja Lapangan Sedangkan manfaat yang diperoleh dari Praktik Kerja Lapangan di PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang adalah : 1. Bagi Penulis Dapat mengaplikasikan teori dan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan dunia kerja yang sebenarnya, serta mengetahui problematika yang dihadapi pada dunia kerja dalam menjalankan setiap tugas-tugas dan fungsinya. 2. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk lebih meningkatkan kualitas pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan oleh PT. PELINDO



III



(Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang. 3. Bagi Pembaca Diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi bahan referensi dan tambahan pengetahuan dalam penelitian-penelitian selanjutnya.



1.3



Tempat dan Waktu Pelaksanaan 1. Tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di kantor PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang. Alamat : Jl. Coaster No. 10 Semarang Telepon : 024-3542649 Email : [email protected] Ditempatkan pada Divisi Keuangan di bagian akuntansi dan perpajakan serta bagian treasury dan PKBL. 2. Waktu



5



Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan sejak tanggal 26 Oktober 2015 sampai dengan 18 Desember 2015. Tabel 1. Jadwal Kegiatan No . 1.



Kegiatan



Waktu Pelaksanaan



Kegiatan di Kampus: a. Pra



PKL



(pengurusan Maret – Mei 2015



administrasi) b. Pembekalan PKL c. Pembimbingan Laporan d. Ujian PKL



23 Oktober 2015 Akhir bulan Desember 2015 4 s.d 15 Januari 2016



2.



Kegiatan di Lapangan a. Praktik



dibawah 26 Oktober – 18 Desember



bimbingan pembimbing 2015 lapangan b. Monitoring dan Evaluasi



9 November & 11 Desember 2015



1.4



Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai



berikut: 1.



Metode Observasi Metode ini dilakukan dengan cara langsung terlibat dalam dunia kerja



layaknya karyawan yang lain. Metode ini dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa dapat secara langsung mengetahui tugas-tugas seperti yang dikerjakan oleh karyawan. 2. Wawancara (interview) Metode ini dilakukan dengan menanyakan langsung kondisi serta data yang diperlukan oleh penulis kepada pihak perusahaan PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang bagian divisi keuangan, khususnya



6



pada bagian pencatatan akuntansi aset tetap mengenai hal-hal yang berhubungan dengan prosedur, pencatatan, pelaporan dan kebijakan akuntansi aset tetap. 3. Review Dokumen dan Catatan Penulis mengumpulkan data-data mengenai pencatatan, pelaporan dan kebijakan akuntansi Aset tetap dan catatan-catatan pendukung termasuk didalamnya Laporan Keuangan Konsolidasian tahun 2014, Laporan Keuangan Bulanan Oktober-November 2015 yang diperlukan untuk menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan.



BAB II PAPARAN LAPORAN



2.1



Pekerjaan/Kegiatan 2.1.1 Gambaran Secara Umum 2.1.1.1 Visi dan Misi Visi: Menjadi pelaku penyedia jasa kepelabuhan yang prima, berkomitmen memacu integrasi logistik nasional. Misi: a. Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang berlaku secara konsisten. b. Memacu kesinambungan daya saing industri nasional melalui biaya logistik yang kompetitif.



7



c. Memenuhi harapan semua stakeholders melalui prinsip kesetaraan dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG). d. Menjadikan SDM yang kompeten, berkinerja handal & berpekerti luhur. e. Mendukung perolehan devisa negara dengan memperlancar arus perdagangan. 2.1.1.2 Bisnis Perusahaan Bidang usaha yang dijalankan PT. PELINDO III (Persero) meliputi: a. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk bertambat, b. Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar dan pelayanan air bersih, c. Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik turun penumpang dan/atau kendaraan, d. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaan kegiatan bongkar muat barang dan peti kemas, e. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan barang, alat bongkar muat serta peralatan pelabuhan, f. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah air, curah kering dan Ro-Ro, g. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat barang, h. Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan konsolidasi barang, i. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa penundaan kapal.



2.1.1.3 Sistem Organisasi PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang memiliki enam divisi yaitu Divisi Operasi, Divisi Keuangan, Divisi SDM & Umum, Divisi Komersial, Divisi Teknik dan Divisi Sistem Manajemen Informasi. (Untuk lebih mengetahui lebih jelas Struktur Organisasi PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang lihat Lampiran 1).



8



PT. PELINDO



III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang



menggunakan sistem organisasi lini dan staff karena pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Dalam membantu kelancaran dalam mengelola organisasi General Manager mendapat bantuan hingga pimpinan dibawahnya yaitu masing-masing Manager Divisi. Dalam Divisi terdapat



Asisten



Manager dan Supervisor serta masing-masing pimpinan bawahan mendapat bantuan dari masing-masing staff. Divisi Keuangan dipimpin oleh Manager Keuangan. Dibawah Manager Keuangan terdapat 2 bagian yaitu bagian Akuntansi dan Perpajakan serta bagian Treasury dan PKBL yang menangani segala aktivitas yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Struktur organisasi dan penanggung jawab dalam Divisi Keuangan dapat digambarkan pada Lampiran 2.



2.1.2



Pekerjaan Secara Spesifik Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan secara penuh ditempatkan pada



Divisi Keuangan, yakni salah satu divisi pada PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang yang khusus menangani segala aktivitas yang berkaitan dengan keuangan perusahaan, meliputi penyusunan laporan keuangan, mencatat arus kas masuk dalam Jurnal Kas Masuk dan arus kas keluar dalam Jurnal Kas Keluar pada perusahaan, serta pencatatan jurnal akuntansi berkaitan dengan seluruh kegiatan ekonomi perusahaan yang melingkupi semua komponen yang tercantum pada laporan keuangan, termasuk di dalamnya adalah aset tetap.



9



Aset tetap merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang cukup kompleks dimana biasanya nilai aset tetap relatif lebih besar bahkan sangat material dibandingkan lainnya. Adapun nilai aset tetap bersih PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang memiliki nominal mencapai Rp 397.530.700.830,- dan total aset Rp 431.266.589.672,- atau 92% dari total aset pada tahun 2014.



Oleh karena itu, aset tetap



membutuhkan penanganan yang benar agar biaya atau beban yang diinvestasikan dan dikorbankan untuk perolehan dan pemakaian tercatat secara akurat dan akuntabel. Pedoman yang diterapkan oleh PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang yaitu berdasarkan PSAK 16 (revisi 2011). Adapun hal-hal yang dipelajari selama menjalani Praktik Kerja Lapangan terkait Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang diantaranya : 2.1.2.1 Pengertian dan Jenis Aset Tetap Aset tetap adalah aktiva berwujud baik bergerak maupun tidak bergerak yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang dipergunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Perlakuan akuntansi pada aset tetap PT. PELINDO III Cabang Tanjung Emas Semarang berdasarkan PSAK 16 (revisi 2011). Menurut jenisnya, aset tetap pada PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang dikelompokkan sebagai berikut:



10



1. Aset Tetap Pokok Aset tetap yang penggunaannya terlibat langsung dalam kegiatan operasional/core bussines perusahaan yaitu jasa kepelabuhan termasuk di dalamnya bangunan fasilitas pelabuhan, kapal, alat-alat fasilitas pelabuhan dan instalasi fasilitas pelabuhan. 2. Aset Tetap Penunjang Aset tetap yang digunakan sebagai penunjang kegiatan operasional perusahaan namun kontribusinya tidak secara langsung terlibat dalam lini bisnis perusahaan, seperti tanah, jalan dan bangunan serta peralatan. 3. Aset Tetap Pelengkap Aset tetap yang keberadaannya hanya sebagai pelengkap, sehingga tidak berdampak langsung dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti kendaraan dan emplasemen. Berikut Daftar Aset Tetap yang dimiliki PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang dan nilai neraca sampai dengan tanggal 30 November 2015.



Tabel 2. Daftar Aset Tetap Rek 211 211.01 211.02 211.03 211.05



Jenis Aktiva Bangunan Fasilitas Pelabuhan Kolam Pelabuhan Dam/Penahan Gelombang Dermaga Tambatan



Nilai Neraca Per 30-11-2105 29.458.510.707 74.805.883.815 81.637.322.668 5.674.849.877



11



211.06 211.07 211.08 211.10 211.11 211.12 211.99



Talud Gudang Penumpukan Lapangan Penumpukan Rail Crane Ponton/Mooring Buoy Terminal Penumpang Bangunan Faspel Lainnya



213 213.01 213.03 213.05 213.10



Alat-Alat Fasilitas Pelabuhan Kran Darat Forklift Transtainer Timbangan



214 Instalasi Fasilitas Pelabuhan 214.01 Instalasi Air dan Peralatannya 214.02 Instalasi Listrik dan Peralatannya 221 Tanah 221.01 Tanah Daratan 222 222.01 222.02 222.06 222.07 222.08 222.09 222.10 222.99



Jalan Dan Bangunan Jalan Dan Jembatan Gedung Kantor Gudang Persediaan Bengkel Dan Garasi Pos Jaga Rumah Dinas Pagar Pelabuhan Bangunan Gedung Lainnya



223 223.02 223.04 223.08 223.99



Peralatan Alat Kantor Komputer Dan Peralatannya Perlengk. Pmk (Termasuk Mobil Pmk) Peralatan Lain-Lain



231 Kendaraan 231.01 Mobil 231.02 Sepeda Motor 232 Emplasemen 232.01 Lapangan Parkir 232.02 Riol/Selokan



1.995.513.171 2.719.045.114 74.279.229.063 3.940.927.273 2.352.461.818 7.518.669.946 218.259.000 284.600.672.452 42.251.387.727 1.565.498.169 449.259.182 253.106.661 44.519.251.739 29.889.365.766 2.682.758.433 32.572.124.199 1.863.330.343 1.863.330.343 19.646.599.758 5.267.454.701 300.100.936 187.453.238 312.426.766 178.318.350 952.663.030 10.717.721.125 37.562.737.904 230.045.677 3.199.846.960 750.950.000 1.233.146.621 5.413.989.258 1.970.508.886 31.725.000 2.002.233.886 2.153.006.017 4.311.928.842



12



232.03 Taman 232.99 Emplasemen Lainnya 241 Properti Investasi - Tanah 241.01 Tanah – Daratan 346 Aset Tetap Penugasan 346.06 Jalan Dan Bangunan Penugasan Jumlah Aset Tetap



119.420.908 77.063.876.610 83.648.232.377 4.460.225.859 4.460.225.859 2.332.183.125 2.332.183.125 498.974.981.142



2.1.2.2 Penyusutan Aset Tetap Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaat. Umur manfaat (useful life) memiliki arti suatu periode di mana aset diharapkan akan digunakan oleh PT. PELINDO III atau jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari aset tersebut. Akan ada di satu titik dimana masa manfaat akan habis tergerus nilainya akibat penggunaanya guna menunjang kegiatan bisnis perusahaan. Aset tetap selain tanah harus disusutkan secara sistematis selama masa manfaatnya. Di mana umur manfaat untuk setiap kelompok aset tetap tersebut ditetapkan berdasarkan ketetapan direksi. Penyusutan aset tetap pada PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tajung Emas Semarang merupakan tugas dan tanggungjawab bagian Divisi Keuangan, khususnya bagian akuntansi. Penyusutan aset tetap telah tersistem dengan menggunakan sistem SIUK (Sistem Informasi Usaha & Keuangan). Beban penyusutan untuk seluruh aset tetap yang dimiliki perusahaan dicatat setiap satu bulan sekali dengan menggunakan JRR (Jurnal Rupa-Rupa). Pembuatan JRR ini dilakukan ketika PT. PELINDO III (Persero) Cabang



13



Tanjung Emas Semarang menerima daftar aset tetap pada bulan bersangkutan dari kantor pusat yang beralamat di Surabaya. Daftar penyusutan tersebut kemudian dicetak dan diteliti kembali oleh kantor cabang dengan membuat daftar rekonsiliasi aset tetap. Setelah itu, baru dapat dilakukan penarikan Jurnal Rupa-Rupa dari kantor pusat (dengan catatan Cabang sudah melakukan close jurnal). Karena pada dasarnya jurnal untuk penyusutan aset tetap sudah dibuat oleh kantor pusat, sehingga kantor cabang hanya menarik jurnal yang telah dibuat oleh kantor pusat dan kemudian memeriksanya apakah sudah benar atau belum dengan Laporan Bulanan kantor cabang. Ketika nilainya berbeda atau terjadi selisih jika itu material maka selisih tersebut harus dibuatkan jurnal koreksi pada akhir bulan yaitu membuku selisih beban penyusutan antara daftar aset tetap dengan Laporan Bulanan. 2.1.2.3 Prosedur Akuntansi Aset Tetap Prosedur-prosedur yang dilakukan dalam setiap peristiwa yang terjadi pada siklus aset tetap di PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang, yaitu: 1. Perencanaan Kebutuhan Setiap unit kerja kerja merencanakan kebutuhan aset tetap untuk kepentingan unit kerjanya masing-masing baik digunakan untuk operasional perusahaan maupun sebagai penunjang sarana dan prasarana saat bekerja. Ketika unit kerja merencanakan kebutuhan aset tetap harus dikoordinasikan dengan unit kerja teknik dan diajukan kepada unit kerja keuangan pada saat penyusunan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) atau pada saat ada kesempatan revisi anggaran.



14



Prosedur perencanaan kebutuhan aset tetap pada PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang adalah unit kerja menyusun RKAP terkait aset tetap yang dibutuhkan selama tahun berjalan yang dikoordinasikan dengan Divisi Teknik untuk tujuan dan manfaat pengadaan aset tetap. Terkait kebutuhan anggaran diajukan ke Divisi Keuangan khususnya bagian Manajemen Anggaran. Setelah dilakukan revisi anggaran, maka pembelian/pengadaan harus sesuai dengan anggaran yang telah disahkan. Usulan pembelian/pengadaan aset tetap yang cukup material harus dilengkapi penjelasan-penjelasan mengenai: a. Maksud dan tujuan pengadaan b. Dampak terhadap pelayanan jasa, pencapaian dan biaya perusahaan c. Analisa manfaat dan biaya d. Studi kelayakan



2. Pembelian/Pengadaan Pembelian/pengadaan/pembangunan aset tetap harus berdasarkan anggaran yang telah disahkan sesuai dengan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) dan harus berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan manfaat dan biaya bagi perusahaan. Ketika tahun berjalan, unit kerja merealisasikan pengadaan kebutuhan aset tetap dengan prosedur PPA (Permohonan Pemakaian Anggaran) sesuai dengan anggaran yang ada di RKAP. Setelah itu, akan dibuatkan Berita Acara atas perencanaan kebutuhan aset tetap tersebut. Dalam Berita Acara tersebut harus mendapat persetujuan dari General Manager, Manager Keuangan dan Manager divisi yang mengajukan PPA. Setelah berkas terpenuhi maka dilanjutkan ke divisi



15



keuangan agar pengajuan tersebut dapat diproses. Divisi Keuangan terdapat bagian Manajemen Anggaran yang berfungsi mengkroscek terkait anggaran apakah sesuai dengan RKAP dan mengecek kelengkapan berkas. Di dalam Divisi Keuangan juga terdapat bagian administrasi ringan yang berfungsi memonitoring surat yang masuk dan mendistribusikan surat tersebut sesuai dengan tahapan Permohonan Pemakaian Anggaran. Setelah bagian Manajemen Anggaran memberikan pengesahan berupa tanda tangan, dilanjutkan disupervisi oleh bagian Supervisor Akuntansi dan Perpajakan. Setelah itu, Asisten Manager Akuntansi dan Perpajakan dan Manager Keuangan memberikan pengesahan, maka pengadaan/pembelian aset tetap dapat direalisasikan.



3. Pemeliharaan/Perbaikan Setiap aset tetap memerlukan pemeliharaan/perbaikan yang diusulkan oleh unit kerja pemakai dan harus berdasarkan kepada anggaran yang telah disahkan saat penyusunan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan). Prosedur pemeliharaan/perbaikan aset tetap yaitu dengan mengajukan permohonan berupa tagihan permeliharaan/perbaikan aset terkait. Kemudian diproses di bagian keuangan dan dibuatkan JKK (Jurnal Kas Keluar). Adapun kriteria yang digunakan untuk memanfaatkan pemeliharaan dan biaya perbaikan: a. Biaya pemeliharaan dikapitalisasi dalam aset tetap jika ini bisa menambah masa manfaat atau kapasitas fungsi.



16



b. Penentuan usia penambahan aset tetap sebagai hasil dari pemeliharaan dilakukan oleh Dewan Direksi Perusahaan. c. Pengeluaran untuk pemeliharaan dikapitalisasi,



jika



memenuhi



setidaknya salah satu dari: 1) Peningkatkan kapasitas 2) Peningkatkan masa manfaat 3) Penambahan fungsi 4. Perawatan Aset Tetap Karena kondisi lapisan tanah di sejumlah lokasi pelabuhan mengalami penurunan stuktur tanah, maka untuk memelihara dan meningkatkan aksesibilitas pelabuhan, dermaga dan lapangan penumpukan disejumlah lokasi pelabuhan tersebut harus dikembalikan pada ketinggian yang tepat, pengeluran Biaya perawatan dan biaya terkait lainnya untuk mengembalikan fungsi dermaga dan lapangan penumpukan sesuai struktur yang tepat dikapitalisasi dan akan diamortisasi setelah aset tersebut selesai dan siap digunakan. Biaya perawatan dilakukan setiap bulan dan dilakukan penyusutan atas aset tetap perawatan tersebut. 5. Penjualan Aset Tetap Pelaksanaan penjualan aset tetap bergerak maupun tidak bergerak dilakukan sebagai berikut: a. Penjualan aset tetap dapat dilakukan apabila telah mendapat persetujuan penghapusan dari Dewan Komisaris untuk aset tetap s/d 5 tahun atau Menteri Keuangan untuk aset tetap berumur di atas 5 tahun. b. Harga dasar/harga jual minimum ditetapkan oleh Direksi atas dasar harga taksiran yang dibuat Team Penaksir Harga yang dibuat oleh Direksi.



17



Prosedur penjualan aset tetap yang dilakukan PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang dengan prosedur lelang. Kriteria Lelang adalah calon pembeli membayar uang muka 100% terlebih dahulu kepada perusahaan, sehingga bagian keuangan akan membuat JKM (Jurnal Kas Masuk) dengan uraian uang muka lelang aset tetap terkait. Ketika proses lelang, para calon pembeli diperbolehkan melihat kondisi fisik aset tetap tersebut. Ketika calon pembeli sepakat, maka terjadilah pemindahan kepemilikan. Tetapi apabila calon pembeli tidak sepakat dalam proses lelang, maka calon pembeli boleh meminta uang muka tersebut dengan membuat Surat Kuasa sehingga bagian keuangan akan dibuatkan JKK (Jurnal Kas Keluar). 6. Hibah Pencatatan hibah PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang dengan ketentuan sebagai berikut : a. Hibah yang akan dilaksanakan oleh Kantor Cabang harus diusulkan ke Direksi. a. Hibah dapat dilakukan setelah memperoleh persetujuan penghapusan dari Dewan Komisaris untuk kepentingan perusahaan. b. Hibah dilakukan oleh Direksi dan dilengkapi dengan Berita Acara dan dalam hal tertentu Direksi dapat melimpahkan kepada Kepala Cabang. c. Hibah aset tetap harus dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung administrasi kepemilikan. d. Aset yang berasal dari bantuan Pemerintah, swasta dan pihak lain dinyatakan sebesar nilai bantuan ditambah semua pengeluaran yang



18



dapat diidentifikasikan langsung dengan aktiva tetap tersebut sehingga siap untuk digunakan. Prosedur pencatatan hibah yaitu setelah berkas lengkap dan terjadi pelimpahan kepemilikan, maka divisi keuangan akan membuat Jurnal RupaRupa dan mengakuinya sebagai aset tetap. 7. Penghapusan Aset Tetap Penghapusan aset tetap dapat dilakukan apabila dalam kondisi: 1) 2) 3) 4)



Sudah tercantum/terprogram dalam RKAP Aset tetap tersebut sudah tidak terpakai Kebutuhan perusahaan yang mendesak Sudah mendapat persetujuan dari Kantor Pusat terkait penghapusan aset tetap



Prosedur pelaksanaan penghapusan aset tetap dilakukan dengan penjualan, pemusnahan, tukar menukar, hibah dan lain-lain agar dituangkan dalam Berita Acara. Bagian keuangan akan mencatat dalam jurnal sesuai dengan prosedur yang dilakukan. Apabila penghapusan aset tetap dengan tujuan di jual maka bagian keuangan akan membuat JKM (Jurnal Kas Masuk) dengan prosedur lelang. Setelah proses penghapusan aset tetap, Kepala Cabang dalam hal ini General Manager berkewajiban melaporkan pelaksanaan penghapusan kepada Direksi selambat-lambatnya 1 bulan setelah selesainya pelaksanaan penghapusan.



2.1.2.4 Pencatatan Aset Tetap Pencatatan aset tetap PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang diselenggarakan oleh:



19



1. Divisi Keuangan (bagian Akuntansi) untuk seluruh Aset tetap milik perusahaan dan dipergunakan sebagai pendukung neraca perusahaan. 2. Divisi SDM & Umum untuk seluruh aset tetap peralatan kantor/kerumahtanggaan perusahaan. 3. Divisi Teknik untuk seluruh aset tetap alat produksi dan aset tetap lainnya kecuali peralatan kantor/kerumahtanggan perusahaan. 4. Unit kerja pemakai untuk aset tetap yang berada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya. Ketentuan pencatatan aset tetap PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang sebagai berikut: a. Untuk aset dalam konstruksi termasuk akumulasi biaya konstruksi bangunan dermaga, instalasi mesin dan biaya-biaya lain. Untuk aset Dalam Konstruksi belum dapat dicatat sebagai aset tetap apabila pengerjaannya belum 100%. Biaya-biaya ini kemudian akan diklasifikasikan ke akun aset tetap apabila pekerjaan konstruksi selesai dan disusutkan pada saat aset siap untuk digunakan. b. Aset tetap yang telah disetujui penghapusannya harus dihapus dari catatan/pembukuan baik dari kartu maupun daftar aset tetap dan pelaksanaannya dilakukan setelah aset tetap dimaksud dilakukan penjualan, tukar menukar, hibah, pemusnahan dan lainnya. c. Terhadap biaya pemeliharaan yang akan dikapitalisir pada suatu aset tetap, tambahan biaya tersebut harus dicatat dalam daftar aktiva. 2.1.2.5 Pelaporan Aset Tetap Pelaporan aset tetap dibuat/disusun setiap terjadi penambahan, baik jumlah maupun lokasi. Pelaporan aset tetap dibuat/disusun setiap setahun sekali pada 31 Desember dan dimaksudkan sebagai pendukung neraca perusahaan tahunan. Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur



20



manfaat dan metode penyusutan dievaluasi dan jika diperlukan, disesuaikan secara prospektif. Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur manfaat ekonomis dan metode penyusutan dan tidak ada penyesuaian yang diperlukan. 2.1.2.6 Kebijakan Akuntansi Aset Tetap Kebijakan Akuntansi terkait pengakuan aset tetap pada PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang yaitu sebagai berikut: a. Biaya perolehan aset tetap diakui sebagai aktiva jika biaya perolehan aktiva tersebut memenuhi unit ukuran minimal sebagai berikut: 1. Instalasi Fasilitas Pelabuhan Rp 30.000.000 2. Peralatan Rp 30.000.000 3. Kendaraan Rp 15.000.000 4. Emplasemen Rp 15.000.000 b. Pada tanggal neraca aset tetap disajikan sebesar nilai bukunya yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Beban perolehan meliputi yang dapat diatribusikan langsung untuk memperoleh aset bersangkutan. c. Aset tetap, kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan, aset tetap disusutkan berdasarkan metode garis lurus dengan dasar penyusutan adalah beban perolehan dikurangi nilai residunya dibagi umur manfaatnya. Penyusutan aset tetap diperhitungkan secara bulanan dan pembebanannya dimulai pada bulan berikutnya setelah aset tetap bersangkutan digunakan. d. Nilai residu pada pengakuan awal dari masing-masing kelompok aset tetap yang memenuhi persyaratan untuk disusutkan dan dihitung berdasarkan harga perolehannya adalah sebagaimana disajikan dalam Lampiran 3. Nilai residu aset tetap akan dikaji ulang, dan dilakukan penyesuaian jika diperlukan, pada setiap tanggal neraca.



21



e. Umur manfaat untuk setiap kelompok aset tetap adalah sebagaimana tertera pada Lampiran 3. Umur manfaat untuk setiap kelompok aset tetap selalu dikaji ulang, dan dilakukan penyesuaian jika diperlukan, pada setiap tanggal neraca. f. Beban pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada perhitungan laba (rugi) pada saat terjadinya, kecuali beban perbaikan dan pemeliharaan yang diatur dalam kebijakan beban perawatan. g. Pemugaran yang menambah masa manfaat suatu aset tetap dikapitalisasikan dan disusutkan sesuai dengan tingkat penyusutan aktiva yang bersangkutan. h. Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Laba atau rugi yang timbul dari pelepasan suatu aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dengan nilai tercatat dari aset tetap tersebut dan diakui dalam laporan laba rugi pada pos pendapatan/beban lain-lain neto. i. Aset tetap yang telah habis disusut tetapi masih dioperasikan dinilai sebesar nilai residunya, yang akan dikaji ulang dan dilakukan penyesuaian jika diperlukan, pada setiap tanggal neraca. 2.1.2.7 Pengukuran Aset Tetap Pengukuran Akuntansi terkait perlakuan aset tetap pada PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang sebagai berikut: a.



Penyusutan Db. Beban Penyusutan Aset Tetap Terkait Kr. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Terkait b. Pembelian Db. Aset Tetap Terkait Kr. Kas/Bank Terkait



22



c.Pemeliharaan/perbaikan 1. Penggantian (menambah masa manfaat) Db. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Terkait Kr. Kas/Bank Terkait 2. Penggantian (menambah kapasitas) Db. Aset Tetap Terkait Kr. Kas/Bank Terkait 3. Penggantian komponen Aset Tetap a) Pengakuan komponen pengganti Db. Aset Tetap Terkait Kr. Kas/Bank Terkait b) Penghentian pengakuan komponen yang digantikan Db. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Terkait Kr. Aset Tetap Terkait d. Perawatan 1. Penyusutan perawatan bangunan fasilitas pelabuhan Db. Beban penyusutan perawatan Faspel Kr. Akm. Amortisasi perawatan Faspel 2. Penyusutan perawatan jalan dan bangunan Db. Beban penyusutan perawatan jalan & bangunan Kr. Akm. Amort perawatn jalan & bangunan e. Penjualan Db. Kas/Bank Terkait Db. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Terkait Kr.Aset Tetap Terkait f. Penghapusan Aset Tetap Disewakan kepada pihak ketiga berdasarkan pola sewa guna usaha (financial/capital lease) Db. Piutang Usaha Terkait Db. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Terkait Kr. Aset Tetap Terkait g. Pemberian Sumbangan Berupa Aset Tetap (Hibah) Db. Aset Tetap Terkait Kr. Modal Donasi 2.2. Analisis Hasil Pekerjaan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini lebih spesifik mengacu pada kegiatan akuntansi aset tetap, khususnya pembuatan JRR (Jurnal Rupa-Rupa) yang digunakan untuk mencatat transaksi berkaitan dengan aset tetap seperti pengakuan aset tetap ketika terjadi penambahan atau penghapusan aset tetap,



23



pencatatan penyusutan aset tetap dan untuk mengetahui selisih kurang atau lebih dengan Data aset tetap Kantor Pusat yang merupakan prosedur rutin yang dilakukan setiap bulannya di PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang yang juga diajarkan selama mengikuti Praktik Kerja Lapangan. Hasil dari pekerjaan ini adalah sebuah Jurnal Rupa-Rupa yang dibuat dengan menggunakan aplikasi SIUK (Sistem Informasi Usaha & Keuangan). Berikut langkah-langkah pembuatannya: 2.2.1 Membuat JRR untuk Pengakuan Aset Tetap Langkah Pertama, buka aplikasi SIUK maka akan muncul kotak login seperti di bawah ini. Tuliskan user id dan password untuk bisa login ke menu user.



Langkah Kedua, setelah login maka akan muncul tampilan seperti berikut ini. Kemudian klik pada TRANSAKSI – PENERIMAAN KAS BANK – JRRAkuntansi.



24



Langkah Ketiga, Setelah itu maka akan muncul kolom Jurnal Rupa- Rupa seperti yang nampak pada gambar di bawah ini.



Langkah Keempat, Klik entry, ketikkan pada bukti pendukung terlebih dahulu sesuai dengan nomor PPA dan kemudian masukkan keterangan lain sesuai dengan informasi yang ada pada bukti pendukung (Nomor Bukti jangan diisi karena akan muncul secara otomatis setelah diproses) serta isikan jurnal sesuai dengan kode akunnya.



25



Langkah Kelima, Setelah terisi semua, klik proses, lalu klik cetak jika ingin mencetak JRR. Pada saat mencetak, maka kita diminta untuk mengisikan penanda tangan. Pada kolom Penanda Tangan isikan dengan nama I Wayan Eka S (Manager Keuangan). Artinya setelah JRR ini tercetak maka akan dimintakan tandatangan oleh Manager Keuangan.



26



Langkah Keenam, Pada kotak di atas klik screen lalu akan muncul gambar berikut. Klik pada Run Report untuk melihat hasil JRR yang telah dibuat.



Langkah Ketujuh,Setelah di Run Report, maka akan muncul JRR dalam bentuk laporan seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.



27



Langkah Kedelapan, Lakukan proses printing. Pembuatan JRR untuk Pengakuan aset tetap selesai dibuat. Ketika JRR sudah di cetak maka harus ditandatangai oleh Supervisi Akuntansi dan perpajakan, kemudian lanjut memintakan tanda tangan Asman Akuntansi dan Perpajakan baru kemudian dimintakan tanda tangan Manager Keuangan.



2.2.2 Membuat JRR untuk Penyusutan Aset Tetap Pembuatan JRR untuk penyusutan aset tetap langkahnya hampir sama, harus login terlebih dahulu maka akan muncul menu usernya. Klik TRANSAKSI – CREATE JURNAL ASET TETAP.



Pada dasarnya penyusunan JRR untuk penyusutan aset tetap sudah dibuat oleh kantor pusat, sehingga kantor cabang hanya menarik jurnal yang telah dibuat. Ketika muncul kotak berikut, tuliskan periode dan nomor JRR nya lalu klik proses. Informasi nomor JRR ini diperoleh dari kantor pusat.



28



Setelah muncul gambar di atas, klik proses maka akan terlihat jurnal penyusutan yang telah dibuat oleh kantor pusat tersebut. Lalu pilih cetak jika ingin langsung mencetak jurnal tersebut.



2.2.3. Mengetahui selisih kurang atau lebih antara Laporan Bulanan dengan Data Aktiva Tetap



29



Untuk mengetahui selisih kurang atau lebih antara Laporan Bulanan dengan Data Aset Tetap dari Kantor Pusat maka penulis memberikan contoh/ilustrasi pembukuan pada bulan November 2015 terdapat selisih kurang pada akun akumulasi penyusutan bengkel dan garasi sebesar Rp 3.036.831,-. Sehingga penulis hanya menyorot akun-akun yang berhubungan dengan aktiva tetap bengkel dan garasi. Pertama, setelah kantor cabang melakukan closing journal maka kantor pusat akan mengirimkan Data Aktiva Tetap. Karena pada dasarnya Kantor Pusat telah membuat jurnal untuk aset tetap, sehingga Kantor Cabang tinggal menarik jurnal.



Kedua, Kantor Cabang juga membuat perhitungan terkait Laporan Bulanan yang akan disesuaikan dengan data aset tetap dari Kantor Pusat.



30



Ketiga, untuk mengetahui apakah terdapat selisih kurang atau lebih maka dilakukan Rekonsiliasi aset tetap.



Selisih yang terjadi bisa saja dikarenakan dalam Laporan Bulanan belum mencantumkan terkait aset yang memerlukan Perawatan seperti Bangunan Failitas Pelabuhan serta Jalan dan Bangunan. Sehingga selisih tersebut tidak perlu dijurnal.



31



Setelah ditelusuri ternyata Sistem SIUK masih mengakui penyusutan garasi alat-alat berat yang telah dihapus yang berakhir pada bulan Setember 2015 yang bersifat otomatis. Sehingga Kantor Cabang membuat Jurnal RupaRupa membuku selisih beban penyusutan antara Daftar aset tetap dengan LB November 2015.



32



2.2.4. Permasalahan yang Terjadi Dalam Penerapan Perlakuan Akuntansi Aset Tetap pada PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang Secara keseluruhan, penerapan perlakuan akuntansi aset tetap pada PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang sudah dilakukan dengan benar, namun terdapat pemasalahan-permasalahan yang muncul terkait penerapan perlakuan akuntansi aset tetap diantaranya : a. Prosedur pembelian/pengadaan aset tetap Pengadaan pembelian aset tetap dilakukan dengan membuat PPA (Permohonan Penggunaan Anggaran), pembuatan Berita Acara dan kelengkapan berkas-berkas yang membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga timing pengakuan aset tetap belum dilakukan secara tepat. Kebalikannya, setiap divisi pasti menginginkan PPA nya agar segera diproses, sehingga terkadang dalam kenyataannya di lapangan, divisi terkait mencoba mendahulukan berkasnya agar PPA nya segera diproses dengan tidak melalui bagian Administrasi Ringan yang bertugas mendistribusikan Surat yang masuk ke divisi keuangan. Hal ini menyebabkan PPA yang lain menjadi tertunda sehingga terjadi ketidaktepatan dalam pengakuan aset tetap yakni lebih cepat catat dan terlambat catat. b. Penjualan dengan Proses Lelang Kendala yang ditemui di lapangan yaitu kesulitan dalam menjual aset tetap berupa kendaraan berupa 3 mobil Kijang Inova pembelian tahun 2007 dengan harga yang ditawarkan per mobilnya yaitu Rp100.000.000,-. Hingga sampai bulan November 2015 dilakukan lelang terhadap mobil tersebut namun belum memperoleh pembeli yang tepat. Apabila mengikuti kebijakan



33



Direksi terkait umur manfaat dari mobil tersebut adalah 5 tahun dengan melihat lokasi Pelindo yang dekat dengan air laut sehingga mesin mudah mengalami kerusakan. c. Otoritas penuh tangan Kantor Pusat Kantor Cabang hanya perlu untuk menarik jurnal karena pada dasarnya Kantor Pusat yang membuat jurnal Rupa-Rupa. Sehingga ketika Kantor Cabang melakukan rekonsiliasi aset tetap maka yang menjadi acuan adalah Data aset tetap dari kantor Pusat. Dalam hal ini otoritas tertinggi ada pada kebijakan kantor pusat. 2.2.5. Rekomendasi atas Permasalahan Perlakuan Aset Tetap di PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang Atas permasalahan yang terjadi terhadap perlakuan aset tetap PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang, maka penulis merekomendasikan penyelesaiaan atas penyelesaian tersebut diantaranya : 1. Aset tetap memiliki angka yang cukup besar dalam laporan keuangan perusahaan maka diperlukan prinsip konservatisme atau kehati-hatian dalam mengungkapkan, menyajikan dan melaporkan setiap kejadian yang berkaitan dengan aset tetap. 2. Kebijakan akuntansi berkaitan dengan aset tetap juga harus mengacu pada standar atau prinsip akuntansi yang lazim yaitu PSAK No. 16 tentang aset tetap (revisi 2011) 3. Karena prosedur, pelaporan dan kebijakan akuntansi untuk aset tetap memiliki prosedur masing-masing berbeda antar setiap kejadian, sehingga setiap karyawan dituntut untuk memiliki pemahaman yang memadai akan hal tersebut. Kesalahan pada prosedur nantinya akan



34



berpengaruh pada pencatatan dan pembukuan aset tetap sehingga 4.



laporan yang dihasilkan menjadi tidak akurat. Adanya otorisasi di setiap divisi yang bersangkutan terkait pembelian/pengadaan aset tetap sangat penting sebagai salah satu pengendalian intern perusahaan. Mempertegas otorisasi dengan membuat pembatasan deadline



pengajuan berkas dan surat tagihan



pada divisi keuangan sehingga pencatatan pembebanan penyusutan aset tetap dapat dilakukan secara tepat waktu. Apabila berkas dan surat tagihan sampai pada divisi keuangan melebihi batas deadline, maka pengajuan tersebut dianggap tidak valid lagi dan tidak dapat diproses. 5. Terkait penjualan dengan proses lelang yang belum menemukan pembeli yang tepat. Sebaiknya ketika masa manfaat aktiva tetap akan habis, direksi mulai mengkaji ulang untuk menjual Aktiva tersebut. Apabila ingin tetap dipergunakan, sebaiknya terdapat batasan waktu agar nilai Aktiva tidak benar-benar jatuh sehingga akan menyulitkan perusahaan dalam proses penjualan. 6. Alur birokrasi yang singkat dan tepat akan lebih efisien dalam kaitannya dengan pengakuan dan pencatatan akuntansi aset tetap. Mengkaji ulang alur birokrasi yang fungsinya kurang efisien dengan memotong alur birokrasi pada divisi akuntansi manajemen dan cukup memberikan salinan berkas karena fungsinya yang hanya meneliti kebenaran pos anggaran dan kewajaran harga. Dalam prosedur PPA, Akuntansi Manajemen ini memiliki tugas ganda. Pertama, awal surat masuk bagian Akuntansi akan meneliti kewajaran harga. Kedua, ketika berkas telah dipenuhi maka unit pemakai akan membuat PPA yang akan



35



di cek kembali oleh bagian akuntansi manajemen terkait kebenaran pos anggarannya. Sebaiknya agar lebih memudahkan prosedur, apabila terdapat kesalahan dalam pos anggaran dan kewajaran harga maka dapat dilakukan koreksi setiap akhir bulan. BAB III PENUTUP



3.1. Simpulan Aset tetap pada perusahaan merupakan sesuatu hal yang penting karena selain digunakan sebagai modal kerja, aset tetap juga digunakan sebagai alat investasi jangka panjang pada perusahaan. Menurut jenisnya, aset tetap yang dimiliki oleh PT. PELINDO III (Persero) digolongkan menjadi: aset Tetap Pokok (bangunan fasilitas pelabuhan, kapal, alat-alat fasilitas pelabuhan, instalasi fasilitas pelabuhan), aset Tetap Penunjang (tanah, jalan dan bangunan, peralatan), aset Tetap Pelengkap (kendaraan dan emplasemen). Setiap kejadian atau peristiwa yang terjadi berkaitan dengan aset tetap memiliki prosedur masing-masing yang dibedakan atas prosedur saat perencanaan kebutuhan, pembelian/pengadaan, pemeliharaan/perbaikan, perawatan aset tetap, penjualan aset tetap, hibah dan penghapusan aset tetap. Penerapan perlakuan Akuntansi aset tetap pada PT. PELINDO (Persero) III Cabang Tanjung Emas Semarang sebagian besar telah sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2011), namun masih terdapat permasalahan yang timbul diantaranya terkait



36



timing pengakuan dan pencatatan aset tetap belum dilakukan secara tepat. Hal ini dikarenakan lamanya birokrasi dalam pengumpulan berkas dan pembuatan berita acara serta tunduknya kantor cabang PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang terhadap otorisasi kantor pusat yang berlokasi di Surabaya yang



mana dalam pengambilan dan penyampaian keputusan memakan waktu cukup lama sehingga berdampak terhadap timing pengakuan dan pencatatannya penyusutan aset tetap.



3.2. Saran Berdasarkan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang, penulis merekomendasi beberapa hal yang diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan diantaranya : 1. Diperlukan prinsip konservatisme atau kehati-hatian dalam mengungkapkan, menyajikan dan melaporkan kejadian yang berkaitan dengan aset tetap. 2. Perlakuan Akuntansi harus mengacu pada standar atau prinsip akuntansi yang lazim yaitu PSAK No. 16 tentang aset tetap (revisi 2011) 3. Setiap karyawan harus memiliki pemahaman yang memadai terhadap prosedur, pelaporan dan kebijakan akuntansi untuk aset tetap 4. Adanya otorisasi di setiap divisi yang bersangkutan



terkait



pembelian/pengadaan aset tetap sangat penting sebagai salah satu pengendalian intern perusahaan. 5. Ketika masa manfaat aktiva tetap akan habis, direksi mulai mengkaji ulang untuk menjual aktiva tetap tersebut. 6. Alur birokrasi yang singkat dan tepat akan lebih efisien dalam kaitannya dengan pengakuan dan pencatatan akuntansi aset tetap.



DAFTAR PUSTAKA



Khasanah, Zayyinatul. 2014. Perlakuan Akuntansi Pada Aset Tetap. Laporan PKL di PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang. PT. Pelabuhan Indonesia III, 2015, Laporan Keuangan Kosolidasian Interim tanggal 31 Maret 2015 & 2014, http://www.bi.go.id. Diakses tanggal 3 November 2015. Sukoati, Yuliani. 2014. Evaluasi Kesesuaaian Perlakuan Akuntansi Pada Aset Tetap. Tugas Akhir. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.



Lampiran Lampiran 1. Bagan Struktur Organisasi PT.PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang



Lampiran 2. Bagan Struktur Organisasi Divisi Keuangan PT. PELINDO III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang



NB : Untuk bagian yang tidak terdapat Supervisor maka tanggung jawab berada pada masing-masing staff dibawahnya dan diawasi oleh masing-masing Asisten Manager



Lampiran 3. Ketetapan Perusahaan Mengenai Aset Tetap



Lampiran (lanjutan)



Lampiran 4. Surat Keterangan Telah Mengikuti Pembekalan Praktik Kerja Lapangan (PKL)



Lampiran 5. Surat Keterangan Penerimaan Praktik Kerja Lapangan



Lampiran 6. Daftar Hadir Kegiatan Praktik Kerja Lapangan



Lampiran (lanjutan)



Lampiran 7. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan



Lampiran 8. Surat Keterangan Kegiatan Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan



Lampiran 9. Dokumentasi



Lampiran (lanjutan)