Far Mako [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Adella Putri Shabbira Hidayat



NIM



: 2013016012



Kelas



: Farmasi Umum A 2020



Mata Kuliah : Farmakologi Sains TUGAS: Jelaskan dan ceritakan bagaimana efek utama, mekanisme kerja, golongan SSO mana, efek samping serta mekanisme terjadinya efek samping serta adverse effect dari obat-obat: 1.



Phenylephrine



2.



Pseudoephedrine



3.



Ephedirine



4.



Dobutamin



5.



Terazosin



6.



Labetalol



7.



Timolol



8.



Propanolol



9.



Bisoprolol



10. Pilocarpin 11. Neostigmin 12. Rivastigmin Jawab: 1.



Phenylephrine a.



Efek utama: Obat ini bisa meredakan gejala hidung tersumbat, namun tidak bisa menyembuhkan penyakit yang menjadi penyebab hidung tersumbat.  



b.



Mekanisme kerja: Phenylephrine bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh



darah



disekitar



daerah



hidung



sehingga



mengurangi



pembengkakan dan meredakan gejala hidung tersumbat tersebut.



Mekanisme yang sama juga berguna bagi hemoroid. Obat ini bisa digunakan oleh anak sampai dewasa serta lanjut usia. c.



Golongan SSO:  Adrenergik.



d.



Efek samping: Ruam kulit, gatal, kulit terasa sedikit terbakar, kebas atau geli, sakit kepala, pusing, pening, demam, nyeri lambung, mual, muntah, hingga diare.



2.



e.



Mekanisme terjadinya efek samping:



f.



Adverse effect: Tremor, kejang, denyut jantung tidak teratur.



Pseudoephedrine a.



Efek utama: Pseudoephedrine adalah obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala hidung tersumbat pada kasus flu atau pilek, serta penyakit pernapasan lainnya.



b.



Mekanisme kerja: Dengan merangsang vasokonstriksi yang mengakibatkan penyusutan selaput lendir hidung yang bengkak, pengurangan hiperemia jaringan, edema, dan hidung tersumbat.



c.



Golongan SSO: Adrenergik



d.



Efek samping: Mual dan muntah, rasa lelah, lemas, sakit kepala.



e.



Mekanisme terjadinya efek samping: Efedrin secara langsung berperan sebagai agonis pada reseptor alfa adrenergik dan beta adrenergik, serta secara tidak langsung menyebabkan pelepasan norepinefrin pada persarafan simpatis. Hal ini menyebabkan efek peningkatan tekanan darah, denyut jantung, cardiac output serta peningkatan resistensi perifer.



f. 3.



Adverse effect:



Ephedrine a. Efek utama: Obat untuk mengatasi gejala hidung tersumbatyang disebabkan oleh pilek, sinusitis, demam, dan alergi. b. Mekanisme kerja: c.



Golongan SSO:



4.



d.



Efek samping:



e.



Mekanisme terjadinya efek samping:



f.



Adverse effect:



Dobutamin a.



Efek utama: Dobutamin adalah obat jantung inotropik analog isoproterenol yang digunakan sebagai tatalaksana jangka pendek pada kondisi dekompensasi jantung yang menyebabkan penurunan kontraktilitas jantung, misalnya pada keadaan gagal jantung akut.



b.



Mekanisme kerja: Dobutamin bekerja pada reseptor  β 1 pada otot jantung dan meningkatkan kontraktilitas dengan sedikit efek terhadap kecepatan kerja jantung. Cara kerja ini akan meningkatan tekanan darah, denyut nadi, dan jumlah darah yang akan dipompa oleh jantung (cardiac output)



c.



Golongan SSO: Simpatik



d.



Efek samping: Hipotensi dan takikardia ventrikular.



e.



Mekanisme terjadinya efek samping:



a. 5.



Adverse effect:



Terazosin a. Efek utama: Terazosin adalah obat untuk meredakan gejala pembesaran prostat jinak, seperti sulit berkemih, pancaran urin yang lemah, atau sering buang air kecil dan bisa digunakan untuk mengontrol tekanan darah pada hipertensi. b. Mekanisme kerja: Obat ini bekerja dengan merelaksasi pembuluh darah sehingga darah dapat mengalir lebih mudah. c. Golongan SSO: Alpha blockers d. Efek samping: e. Mekanisme terjadinya efek samping: f.



Adverse effect:



6.



Labetalol a. Efek utama: Obat ini berfungsi untuk menurunkan tekanan darah, membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan permasalahan ginjal. b. Mekanisme kerja: Labetalol bekerja dengan memblokir aksi dari senyawa kimia alami tertentu di dalam tubuh, seperti epinephrine pada jantung dan pembuluh darah. Karenanya, obat bekerja dengan menurunkan denyut jantung, tekanan darah, dan ketegangan pada jantung. c. Golongan SSO: Alpha blockers d. Efek samping: Kesemutan pada kulit kepala, pusing, mual ringan, sakit perut, rasa lelah, dan hidung tersumbat. e. Mekanisme terjadinya efek samping: f.



7.



Adverse effect:



Timolol a.



Efek utama: Obat untuk mengobati tekanan tinggi di dalam mata (tekanan intraokular)



b.



Mekanisme kerja: Timolol bekerja dengan cara mengurangi produksi cairan di dalam bola mata. Dengan berkurangnya produksi cairan ini, tekanan intraokular akan menurun sehingga kerusakan mata atau kompikasi lainnya dapat dicegah.



c.



Golongan SSO: Beta blocker 



d.



Efek samping: Iritasi, blurred vision, dan dry eye



e.



Mekanisme terjadinya efek samping: Vasokonstriksi yang dihasilkan menghasilkan penurunan ultrafiltrasi dan pembentukan akuos. Obat yang diberikan sebagai obat tetes mata dapat diserap melalui mukosa hidung dan menghasilkan efek sistemik. Dengan demikian, penyekat dapat memicu bronkospasme pada penderita asma atau bradikardia pada penderita asma pasien yang rentan.



f.



Adverse effect:



8.



Propranolol a. Efek utama: Obat untuk mengobati berbagai kondisi yang berhubungan dengan



jantung



dan



pembuluh



darah,



seperti



aritmia,



hipertensi, hypertrophic subaortic stenosis, atau hipertensi portal. b. Mekanisme kerja: Propranolol bekerja dengan menghambat reseptor beta di jantung dan pembuluh darah. Dengan begitu, denyut jantung dapat lebih teratur, pembuluh darah yang sebelumnya menyempit dapat melebar, dan aliran darah dapat lebih lancar. c. Golongan SSO: Beta blocker d. Efek samping: Mual dan muntah, konstipasi, diare, lelah yang berlebihan, insomnia, dan impotensi. e. Mekanisme terjadinya efek samping: f. 9.



Adverse effect:



Bisoprolol a.



Efek utama: Bisoprolol adalah obat untuk mengobati hipertensi atau tekanan darah tinggi, angina pektoris, aritmia, dan gagal jantung.



b.



Mekanisme kerja: Isoprolol bekerja dengan cara memperlambat detak jantung dan tekanan otot jantung saat berkontraksi, sehingga beban jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh dapat berkurang. Dengan turunnya tekanan darah, maka stroke, serangan jantung, dan gangguan ginjal, juga dapat dicegah.



c.



Golongan SSO: Beta blockers



d.



Efek samping: Pusing, mual, muntah, kelelahan, denyut jantung lambat, konstipasi, diare, jari tangan dan kaki terasa dingin.



e.



Mekanisme terjadinya efek samping:



f.



Adverse effect:



10. Pilocarpine a.



Efek utama: Obat untuk menurunkan tekanan dalam bola mata pada glaukoma.



b.



Mekanisme kerja: Pilocarpine tetes mata merupakan obat agonis kolinergik yang bekerja langsung untuk mempengaruhi otot pada mata sehingga meningkatkan aliran dari cairan dalam bola mata. Cara kerja ini bisa menurunkan tekanan dalam bola mata. Selain itu, obat ini juga bisa mengecilkan ukuran pupil.



c.



Golongan SSO: Kolinergik



d.



Efek samping: Penglihatan buram, sakit kepala atau nyeri di sekitar alis mata, kesulitan melihat di tempat yang cahayanya redup, iritasi mata, dan rasa terbakar, gatal, atau perih selama sesaat, saat obat diteteskan di mata



e.



Mekanisme terjadinya efek samping:



f.



Adverse effect:



11. Neostigmine a.



Efek utama: Neostigmine digunakan untuk mengobati gejala myasthenia gravis (melemahnya otot tubuh akibat gangguan pada saraf dan otot).



b.



Mekanisme kerja: Neostigmine bekerja dengan cara mempengaruhi zat kimia di dalam tubuh yang terlibat dalam komunikasi antara impuls saraf dan pergerakan otot.



c.



Golongan SSO:



d.



Efek samping: Kelemahan otot, gangguan penglihatan, pingsan, kram perut parah, diare, kesulitan bernapas, batuk lendir, dan kejang.



e.



Mekanisme terjadinya efek samping:



f.



Adverse effect:



12. Rivastigmin a. Efek utama: Rivastigmine biasanya digunakan untuk mengobati kebingungan dan pikun (demensia) berhubungan dengan penyakit Alzheimer dan Parkinson. b. Mekanisme kerja: Obat ini bekerja dengan menyeimbangkan zat alami (neurotransmitters) pada otak dan mengontrol memori serta kemampuan mototrik.



c. Golongan SSO: Tergolong kelas obat neurodegenerative yang disebut cholinesterase inhibitors. d. Efek samping: Sakit kepala, insomnia, berkeringat berlebihan, tangan dan kaki bengkak, hilangnya berat badan, dan diare e. Mekanisme terjadinya efek samping: f.



Adverse effect: