Fiksasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FIKSASI langkah awal yang penting untuk membuat sediaan utuh maupun sayatan



Tujuan Fiksasi : 1. Menghentikan proses metabolisme secara cepat 2. Mencegah kerusakan jaringan 3. Mengawetkan komponen-komponen sitologis dan histologis 4. Mengawetkan keadaan sebenarnya 5. Mengeraskan untuk materi-materi yang lembek,akan terjadi koagulasi protoplasma maupun elemen-elemen yang ada di dalam protoplasma 6. Jaringan dapat diwarna sehingga jaringan-jaringan mudah dilihat



 Fiksatif



yang ideal tergantung pada jenis jaringan yang digunakan karena setiap jaringan mempunyai karakteristik fisik dan kimia yang khas  Tidak ada fiksatif yg ideal contohnya : -Asam asetat →sgt baik menembus jaringan, memfiksasi inti, namun menyebabkan jaringan membengkak, melarutkan atau merusak elemen-elemen sitoplasma -potassium bikromat sifatnya kebalikan dari asam asetat -apabila keduanya dipadukan dengan proporsi yg kuat maka diperoleh kombinasi fiksatif yang baik, karena fiksatif tunggal kurang ideal



1. Larutan zenker merupakan fiksatif yang baik, pre requiste bagi bbp proses pewarnaan -fiksatif ini tdk bisa digunakan lama karena bisa merusak jaringn jadi setelah dipakai segera dicuci.



Komposisinya : Potassim dikromat 2,5 gr Merkuri klorida 5gr Sodium sulfat 5gr Aquades 100 ml 2. Formalin Fiksatif universal sebagai pengawet umum. jaringan dapat ditinggal lama dengan menggunakan fiksatif ini. Setelah difiksasi dgn formalin dapat difiksasi dgn larutan Zenker Komposisi: formalin 10 cc dan aquades 90 cc



3.Larutan Bouin fiksatif standart, jaringan dapat disimpan lama dalam lar. ini Komposisi : asam pikrat jenuh 75cc, formalin 20cc dan asam asetat glasial 5 cc . 4. Larutan glison membunuh dan dapat masuk jaringan dgn cepat tanpa menyebabkan menciutnya jaringan. Baik untuk invertebrata. Komposisi : merkuri klorida jenuh 20 bagian, 1% larutan asam kromat 20 bagian, asam nitrat 2 bagian, asam asetat glasial 2 bagian



5. Alkohol kurang baik untuk fiksatif karena sifatnya basa, khususnya fiksasi inti. Alkohol akan melarutkan elemen sitoplasma. Alkohol cepat menguap sehingga menyebabkan jaringan mengkerut. Baik untuk memfiksasi jaringan saraf terutama badan Nissl. PENGELOMPOKAN FIKSATIF -aldehida : formaldehida, glutaraldehida -zat oksidatif : osmium tetraoksida, Kpermanganat, K-dikromat -zat mendenaturasi protein : asam cuka glasial, Met-OH, Et-OH -zat yang belum diketahui cara kerjanya : asam pikrat, merkuri klorida



Buffer  Suhu: rendah akan mencegah autolisis  Daya penetrasi : bila rendah, maka potongan jaringan harus kecil/tipis  Perubahan volume : misalkan krn perubahan permeabilitas  Osmolalitas lar.fiksatif bila hipotonis maka sel mengkerut, hipertonis maka sel mengembang  Penambahan detergen agar fiksatif mudah masuk  Konsentrasi  Waktu fiksatif tergantung sifat jaringan dan fiksatif, serta ukuran jaringan 



Absolute Etil Alkohol



95% Etil Alkohol - Ini adalah pengawet umum.



Kloroform - Tidak pernah digunakan sendiri. Ini adalah konstituen dari cairan Carnoy.



Formalin - Lebih baik hanya menggunakan larutan kimia murni, satu reagen terbaik untuk pengerasan jaringan.



Asam asetat glasial – Asam ini sangat umum digunakan sebagai konstituen memperbaiki cairan, dengan asumsi bahwa kecenderungan dapat mempengaruhi reagen tertentu lainnya, seperti asam kromat dan formalin.



Asam Nitrat – Asam ini terbuat dari asam mikroteknik botani, tetapi telah dimasukkan dalam fixatif tertentu.