Final Atp Agama Buddha Sukiman Sma Ef [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FASE E



Capaian Pembelajaran Per Elemen



Kelas



Capaian Pembelajaran Pertahun



Alur Tujuan Pembelajaran dalam Setiap Fase Perkiraan Jumlah Jam Pelajaran Kata/frasa Kunci Profil Pelajar Pancasila Glosarium



ALUR T



SEJARAH



Pada akhir fase E, peserta didik menyimpulkan dan menunjukkan kesadaran sejarah penyiaran agama dengan membuktikan bahwa agama Buddha Indonesia yang beragam merupakan titik temu antara nila agama Buddha dengan kearifan lokal, dan meneladan perjuangan pelaku sejarah agama Buddha masa kontemporer melalui pertimbangan sikap dalam berperan mengembangkan agama Buddha dan bangs KELAS 10



Peserta didik menyimpulkan dan menunjukkan kesadaran sejarah penyiaran agama Buddha dengan membuktikan bahwa agama Buddha Indonesia yang beragam merupakan titik temu antara nilai-nilai ag Buddha dengan kearifan lokal, dan meneladan perjuangan pelaku sejarah agama Buddha masa kontem melalui pertimbangan sikap dalam berperan mengembangkan agama Buddha dan bangsa.



10.1 Mendeskripsikan dengan membuat peta konsep peran pelaku sejarah agama Buddha dalam mengembangkan agama Buddha di Indonesia yang beragam. 10.2 Meneladan perjuangan pelaku sejarah agama Buddha dalam mengembangkan agama Buddha ya beragam melalui dialog lintas aliran dalam agama Buddha. 12 minggu = 12 x 3 jpl = 36 jam pelajaran pelaku sejarah sejarah agama Buddha Indonesia dialog lintas aliran berakhlak mulia kepada diri sendiri dan agama, bangsa dan negara



Peta konsep: bagan skematis atau ilustrasi grafis untuk mewakili hubungan yang bermakna antara satu dengan konsep lainnya sehingga menjelaskan suatu pengertian konseptual seseorang dalam suatu ran pernyataan. Aliran agama Buddha: sekte dalam agama Buddha, contoh: Theravada, Mahayana.



UJUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI FASE E (KELAS 10) ELEMEN RITUAL



Pada akhir Fase E, peserta didik menyusun rencana dan melaksanakan meditasi disertai keyakinan da kebijaksanaan melalui pengembangan batin sebagai wujud individu yang beragama dalam kehidupan beragama.



KELAS 10



Peserta didik menyusun rencana dan melaksanakan meditasi disertai keyakinan dan kebijaksanaan me pengembangan batin sebagai wujud individu yang beragama dalam kehidupan beragama.



10.3 Mendeskripsikan dengan kata-kata sendiri meditasi ketenangan batin dan mampu menentukan pil objek meditasi berdasarkan kecenderungan watak manusia. 10.4 Memahami cara dan manfaat praktik meditasi dengan menceritakan pengalaman mempraktikkan sebagai individu yang beragama. 8 minggu = 8 x 3 jpl = 24 jam pelajaran meditasi ketenangan batin watak manusia objek meditasi berakhlak mulia pada diri sendiri dan agama



Meditasi (bhavana): praktik pengembangan batin, dapat berupa mengembangkan konsentrasi (samath mengembangkan perhatian (vipassana) Watak (carita): sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku.



ETIKA



Pada akhir fase E, peserta didik mendeskripsikan peran nilai- nilai Hukum Kebenaran sebagai pola piki memaknai fenomena dan masalah kehidupan terkait ilmu pengetahuan dan teknologi dengan agama B dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mengamalkan nilai-nilai agama Buddha meditasi, dan kebijaksanaan) dan nilainilai Pancasila dasar negara; sebagai wujud manusia beragama, berbangsa, dan bernegara. KELAS 10



Peserta didik mendeskripsikan peran nilai-nilai Hukum Kebenaran sebagai pola pikir dalam memaknai dan masalah kehidupan terkait ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya dengan agama Budd dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mengamalkan nilai-nilai agama Buddha meditasi, dan kebijaksanaan) dengan nilai-nilai Pancasila dasar negara sebagai wujud manusia beraga berbangsa, dan bernegara.



10.5 Mendeskripsikannya nilai-nilai Hukum Empat Kebenaran Mulia dan Tiga Corak Universal untuk m ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kehidupan manusia. 10.6 Mendeskripsikan nilai-nilai ajaran Buddha dan Pancasila dasar negara untuk memaknai pemanfa pengetahuan dan teknologi dalam melestarikan agama Buddha. 12 minggu = 12 x 3 jpl = 36 jam pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi empat kebenaran mulia tiga corak universal berakhlak mulia kepada diri sendiri dan agama, bangsa dan negara



Empat kebenaran mulia: hukum kebenaran mutlak tentang fenomena hidup ketidakpuasan, sebab, terh dan jalan/cara untuk menghentikannya. Tiga corak universal: hukum kebenaran mutlak tentang ketidakkekalan, ketidakpuasan, dan tanpa inti/a



ALUR TUJUAN



FASE F



SEJARAH Pada akhir fase F, peserta didik membuat rencana dan meneladan sikap tokoh pendukung aga Buddha dan pelaku sejarah Buddhis lokal, nasional, dam dunia masa kontemporer, atau tokoh lainnya yang relevan berdasarkan produk budayanya dengan bersikap bijaksana dan terbuka terhadap keragaman agama, bangsa maupun budaya Buddhis ditinjau dari sejarah yang diekspresikan minimal melalui kegiatan komunikasi lintas budaya, lintas budaya agama Buddha kegiatan lainnya.



Capaian Pembelajaran Per Elemen



Kelas



Capaian Pembelajaran Per Tahun



KELAS 11 Peserta didik membuat rencana dan meneladan sikap tokoh pendukung agama Buddha dan pelaku sejarah Buddhis lokal dan nasional masa kontemporer, atau tokoh lainnya yang relevan berdasarkan produk budayanya dengan bersikap bijaksana dan terbuka terhadap keragaman agama dan budaya Indonesia ditinjau dari sejarah yang diekspresikan minimal melalui kegiatan komunikasi lintas budaya, lintas budaya agama Buddha, dan kegiatan lainnya.



11.1 Mengkritisi masalah yang timbul dari keragaman agama dan budaya di Indonesia dan menemukan solusinya melalui musyawarah.



11.2 Mendeskripsikan peran tokoh pendukung dan pelaku sejarah agama Buddha Indonesia dan meneladan perjuangannya dalam menghargai keragaman agama dan budaya Indonesia. Alur Tujuan Pembelajaran dalam Setiap Fase 11.3 Mengidentifikasi keragaman agama dan budaya di Indonesia serta menunjukkan sikap dan perilaku menghargai keragaman agama dan budaya Indonesia melalui kegiatan lintas agama dan kepercayaan serta lintas budaya.



Perkiraan Jumlah Jam Pelajaran Kata/frasa Kunci Profil Pelajar Pancasila Glosarium



12 minggu = 12 x 3 jpl = 36 jam pelajaran keragaman agama keragaman budaya peran tokoh sejarah agama Buddha identitas umat buddha beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; kre mengkritisi, keragaman, lintas agama, kepercayaan



ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI FASE F (KELAS 11 - 12)



ELEMEN SEJARAH RITUAL t rencana dan meneladan sikap tokoh pendukung agama Pada akhir Fase F, peserta didik menyusun rencana dan melaksanakan hidup berkesada l, nasional, dam dunia masa kontemporer, atau tokoh ritual keagamaan disertai keyakinan dan kebijaksanaan dengan menyadari bahwa ritual k k budayanya dengan bersikap bijaksana dan terbuka merupakan cara mencapai tujuan ritual; mengembangkan meditasi melalui pengembang upun budaya Buddhis ditinjau dari sejarah yang hidup berkesadaran wujud individu yang beragama dalam kehidupan bermasyarakat, ber omunikasi lintas budaya, lintas budaya agama Buddha, dan bernegara; serta menghargai orang lain yang melakukan ritual keagamaan sesuai denga dan kepercayaannya, yang diperkuat dengan berperan aktif dalam kegiatan aksi sosial d maupun dalam dialog antaraliran atau antartradisi agama Buddha, serta antaragama dan kepercayaan di wilayahnya.



KELAS 12 KELAS 11 Peserta didik membuat rencana dan meneladan Peserta didik menyusun rencana dan sikap tokoh pendukung agama Buddha dan melaksanakan ritual keagamaan disertai pelaku sejarah Buddhis dunia masa kontemporer, keyakinan dan kebijaksanaan dengan menyadari atau tokoh lainnya yang relevan berdasarkan bahwa ritual keagamaan merupakan cara produk budayanya dengan bersikap bijaksana dan mencapai tujuan ritual; serta menghargai orang terbuka terhadap keragaman bangsa dan lain yang melakukan ritual keagamaan sesuai keragaman budaya Buddhis dunia ditinjau dari dengan agama dan kepercayaannya, yang sejarah yang diekspresikan minimal melalui diperkuat dengan berperan aktif dalam kegiatan kegiatan komunikasi lintas budaya, lintas budaya aksi sosial dan budaya maupun dalam dialog agama Buddha, dan kegiatan lainnya. antaraliran atau antartradisi agama Buddha, serta antaragama dan kepercayaan di wilayahnya.



12.1 Mengidentifikasi sejarah penyiaran agama Buddha di dunia dan menghargai keragaman agama Buddha dan budaya Buddhis.



11.4 Mengidentifikasi ragam dan tata cara ritual keagamaan dari berbagai aliran agama Buddha dan menghargai keragaman ritual keagamaan agama Buddha serta agama dan kepercayaan lain.



12.2 Mendeskripsikan peran tokoh pendukung dan pelaku sejarah agama Buddha dunia dan meneladan sikapnya dalam menghargai keragaman agama Buddha dan budaya Buddhis.



11.5 Memahami makna dan hakikat ritual keagamaan Buddha berdasarkan sudut pandang Buddhis untuk melaksanakan ritual keagamaan Buddha dengan benar.



11.6 Menyusun dan melaksanakan rencana kunjungan atau kegiatan lintas aliran atau lintas agama dan kepercayaan.



8 minggu = 8 x 3 jpl = 24 jam pelajaran penyiaran agama Buddha di dunia keragaman agama Buddha budaya Buddhis YME dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; kreatif mengidentifikasi, mendeskripsi, meneladan, budaya buddhis



12 minggu = 12 x 3 jpl = 36 jam pelajaran ritual keagamaan Buddha hakikat ritual keagamaan kegiatan lintas agama



beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia; berkebinekaan g hakikat, ritual, lintas agama



MA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI



ELEMEN RITUAL un rencana dan melaksanakan hidup berkesadaran dan kebijaksanaan dengan menyadari bahwa ritual keagamaan mengembangkan meditasi melalui pengembangan batin dan beragama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan ang melakukan ritual keagamaan sesuai dengan agama gan berperan aktif dalam kegiatan aksi sosial dan budaya tartradisi agama Buddha, serta antaragama dan



KELAS 12 Peserta didik menyusun rencana dan melaksanakan meditasi disertai keyakinan dan kebijaksanaan dengan pengembangan batin dan hidup berkesadaran sebagai individu yang beragama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.



ETIKA Pada akhir fase F, peserta didik mendeskripsikan peran nilai-nilai Hukum Kebenaran seb pikir dalam memaknai fenomena dan masalah kehidupan terkait seni dan budaya dengan Buddha; dalam melestarikan serta mengembangkan seni dan budaya selaras dengan nil agama Buddha (moral, meditasi, dan kebijaksanaan) dan nilai-nilai Pancasila dasar nega wujud manusia beragama, berbangsa, dan bernegara. Peserta didik mendeskripsikan pe Hukum Empat Kebenaran Mulia dan Hukum Tiga Corak Universal sebagai pola pikir dala memaknai fenomena dan menghadapi masalah kehidupan terkait posisi dan peran manu alam semesta, alam kehidupan, dalam menjaga keseimbangan alam; dan dalam berpart menghadapi masalah perekonomian di dunia modern, isu-isu global atau kontroversial la dalam menjaga keseimbangan moral dan keseimbangan sosial dengan mengembangkan nilai agama Buddha (moral, meditasi, dan kebijaksanaan) dan Pancasila dasar negara se manusia beragama, berbangsa, dan bernegara. KELAS 11 Peserta didik mendeskripsikan peran nilai-nilai Hukum Kebenaran sebagai pola pikir dalam memaknai fenomena dan masalah kehidupan terkait dalam melestarikan serta mengembangkan seni dan budaya selaras dengan nilai-nilai agama Buddha (moral, meditasi, dan kebijaksanaan) dan nilai-nilai Pancasila dasar negara dan untuk berpartisipasi menjaga keseimbangan alam semesta dan alam kehidupan sebagai wujud manusia beragama, berbangsa, dan bernegara.



12.3 Mendekripsikan dengan kata-kata sendiri prinsip-prinsip hidup berkesadaran berdasarkan ajaran Buddha



11.7 Memahami nilai-nilai Hukum Empat Kebenaran Mulia sebagai dasar dalam menyikapi masalah-masalah kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.



12.4 Menerapkan prinsip-prinsip hidup berkesadaran untuk mengembangkan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari di lingkup pribadi, beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.



11.8 Memahami nilai-nilai Hukum Sebab Akibat yang Saling Bergantungan sebagai pola pikir dalam melestarikan serta mengembangkan seni dan budaya selaras dengan nilai-nilai agama Buddha (moral, meditasi, dan kebijaksanaan) dan nilai-nilai Pancasila dasar negara sebagai wujud manusia beragama, berbangsa, dan bernegara. 11.9 Memahami nilai-nilai Hukum Karma dan Punarbhava sebagai pola pikir dalam berpartisipasi menjaga keseimbangan alam semesta dan alam kehidupan selaras dengan nilai-nilai agama Buddha (moral, meditasi, dan kebijaksanaan) dan nilai-nilai Pancasila dasar negara sebagai wujud manusia beragama, berbangsa, dan bernegara.



8 minggu = 8 x 3 jpl = 24 jam pelajaran hidup berkesadaran



han YME dan berakhlak mulia; berkebinekaan global kesadaran, hidup berkesadaran



12 minggu = 12 x 3 jpl = 36 jam pelajaran Hukum Empat Kebenaran Mulia Hukum Sebab Akibat yang Saling Bergantungan Hukum Karma dan Punarbhava Seni dan budaya Alam semesta dan alam kehidupan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; b karma, punarbhava, alam kehidupan



ETIKA kripsikan peran nilai-nilai Hukum Kebenaran sebagai pola salah kehidupan terkait seni dan budaya dengan agama embangkan seni dan budaya selaras dengan nilai-nilai ijaksanaan) dan nilai-nilai Pancasila dasar negara sebagai an bernegara. Peserta didik mendeskripsikan peran nilai-nilai um Tiga Corak Universal sebagai pola pikir dalam asalah kehidupan terkait posisi dan peran manusia terhadap enjaga keseimbangan alam; dan dalam berpartisipasi unia modern, isu-isu global atau kontroversial lainnya, serta keseimbangan sosial dengan mengembangkan pada nilain kebijaksanaan) dan Pancasila dasar negara sebagai wujud egara. KELAS 12 Peserta didik mendeskripsikan peran nilai-nilai Hukum Kebenaran sebagai pola pikir dalam memaknai fenomena dan masalah kehidupan terkait posisi dan peran manusia terhadap perekonomian di dunia modern, dan isu-isu global atau kontroversial lainnya; dan dalam berpartisipasi menjaga keseimbangan moral dan sosial berpedoman pada nilai-nilai agama Buddha (moral, meditasi, dan kebijaksanaan) dan Pancasila dasar negara sebagai wujud manusia beragama, berbangsa dan bernegara.



12.5 Memahami nilai-nilai Hukum Empat Kebenaran Mulia sebagai pola pikir dalam berperan menyelesaikan masalah perekonomian di dunia modern. 12.6 Memahami nilai-nilai Hukum Kebenaran sebagai pola pikir dalam berperan menghadapi isu-isu global atau kontroversial



12.7 Memahami nilai-nilai Hukum Kebenaran sebagai pola pikir dalam berpartisipasi menjaga keseimbangan moral dan sosial berpedoman pada nilai-nilai agama Buddha (moral, meditasi, dan kebijaksanaan) dan Pancasila dasar negara sebagai wujud manusia beragama, berbangsa dan bernegara.



12 minggu = 12 x 3 jpl = 36 jam pelajaran hukum kebenaran masalah ekonomi isu-isu global dan kontroversial keseimbangan moral keseimbangan sosial ME dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; bernalar kritis global, kontroversial, keseimbangan, moral, sosial