13 0 810 KB
TEKNIS PELAKSANAAN BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL
Halaman 1
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
• 1. Mekanisme dan alur Pelayanan
Pokok & Sub Pokok Bahasan Halaman
1.1 Ketentuan Ruangan Imunisasi 1.2 Ketentuan Waktu Imunisasi
• 2 Penyiapan Vaksin dan Logistik 2.1 Distribusi vaksin dan logistik 2.2 Pengelolaan vaksin saat pelayanan 2.3 Pelarutan vaksin campak rubella 2.4 Pengembalian Vaksin Sisa
• 3 Cara Pemberian Imunisasi • 4 Penyuntikan yang Aman • 5 Peran Petugas Kesehatan, Guru dan Kader • 6 Manajemen Limbah • 7. Cara Identifikasi Pemberian Imunisasi BIAN Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Pokok Bahasan 1
1. Mekanisme dan Alur Pelayanan
Ketentuan Ruang/Tempat Pelayanan Imunisasi
Ketentuan Waktu Pelayanan Imunisasi
Dilaksanakan dengan persyaratan ketat menerapkan protokol kesehatan
Halaman 3
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
1. 1 Ketentuan Ruang Pelayanan Imunisasi Menggunakan ruang/tempat yang cukup besar dengan sirkulasi udara yang baik (dapat juga mendirikan tenda di lapangan terbuka). Ruang/tempat pelayanan imunisasi harus bersih dengan membersihkan sebelum dan sesudah pelayanan dengan cairan disinfektan Kesesuaian fasilitas dan alur sesuai protokol Kesehatan, yakni : Tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, Atur meja pelayanan antar petugas agar menjaga jarak aman 1–2 meter, keteraturan dalam alur masuk dan keluar ruangan. Sediakan tempat duduk bagi sasaran imunisasi dan orang tua atau pengantar untuk menunggu sebelum dan 30 menit sesudah imunisasi dengan jarak aman antar tempat duduk 1–2 meter. Atur agar tempat/ruang tunggu sasaran yang sudah dan sebelum imunisasi terpisah. Jika memungkinkan tempat untuk menunggu 30 menit sesudah imunisasi di tempat terbuka
Halaman 5
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
1. 2 Ketentuan Waktu Pelayanan Imunisasi Tentukan jadwal hari atau jam pelayanan khusus imunisasi dalam rangka kegiatan BIAN di tempat pelayanan Jam layanan tidak perlu lama dan batasi jumlah sasaran yang dilayani dalam satu kali sesi pelayanan. Jika jumlah sasaran banyak, maka dibagi menjadi beberapa kali sesi pelayanan agar tidak terjadi penumpukan atau kerumunan orang Koordinasi dengan lintas program lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan lain bersamaan dengan imunisasi campak-rubela jika memungkinkan Informasikan nomor telepon petugas kesehatan atau kader yang dapat dihubungi oleh orang tua atau pengantar untuk membuat jadwal janji temu imunisasi yang akan datang
Halaman 6
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Pokok Bahasan 2 Persiapan Vaksin dan Logistik
Halaman
Sub pokok bahasan
2. 1 Distribusi Vaksin Logistik 2. 2 Pengelolaan Vaksin Saat Pelayanan 2. 3 Pelarutan Vaksin Campak Rubela 2. 4 Pengembalian Vaksin Sisa
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
2.1 Distribusi Vaksin
Vaksin dan logistik didistribusikan secara berjenjang dari pusat sampai ke tempat pelayanan imunisasi. Bagi tempat pelayanan lainnya akan menerima vaksin dan pelarutnya dari Puskesmas terdekat bila memiliki vaccine refrigerator. Sebelum pelaksanaan, ADS 0,5 ml, ADS 5 ml, safety box, kapas, formulir pencatatan, anafilatik kit, pen marker, kantong plastik untuk limbah tidak tajam, dan logistik lainnya yang tidak memerlukan cold chain dapat didistribusikan berdasarkan mikroplaning yang telah dibuat Vaksin dan pelarut didistribusikan ke tempat pelayanan pada hari pelayanan menggunakan vaccine carrier standar*. *Contoh Gambar Vaccine Carrier terstandar PQS WHO, RCW 4 BMS
Halaman 8
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
2.1 Distribusi Vaksin
Selama pelaksanaan BIAN, Puskesmas, fasilitas pelayanan kesehatan atau pos pelayanan imunisasi akan menyiapkan logistik sebagai berikut: a. Vaksin dan pelarut dalam jumlah yang sesuai b. Dropper sesuai dengan jumlah vaksin OPV c. ADS 0,5 ml dan ADS 5 ml d. Safety box e. Kapas f. Formulir pencatatan dan pelaporan cakupan & logistik g. Formulir laporan KIPI serius
Halaman 9
h. Formulir laporan KIPI non serius i. Perlengkapan anafilaktik j. Kantong limbah medis atau kantong plastik lain untuk vial vaksin kosong dan limbah non medis lainnya k. Pen marker l. APD, minimal masker bedah m. Sarana cuci tangan/hand sanitizer n. Alat pengukur suhu tubuh (thermo gun) o. Formulir skrining
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
2.2 Pengelolaan Vaksin Saat Pelayanan 1
Petugas menyiapkan vaksin dalam jumlah secukupnya untuk dibawa ke tempat pelayanan.
2
Saat pelayanan, vaccine carrier tidak boleh terpapar sinar matahari langsung. Pastikan vaccine carrier dalam keadaan bersih sebelum digunakan. Untuk penggunaan vaccine carrier, vaksin yang sudah dibuka atau dilarutkan ditempatkan pada spons atau busa penutup vaccine carrier, sedangkan vaksin yang belum dibuka atau dilarutkan tetap disimpan di bagian dalam vaccine carrier.
3
Vaksin yang akan dipakai harus dipantau kualitasnya dengan memperhatikan: VVM masih A atau B, belum kadaluarsa, disimpan pada suhu yang direkomendasikan, label masih ada, dan tidak terendam air.
4
Untuk vaksin dengan kemasan multidosis, penting untuk mencantumkan tanggal dan waktu pertama kali vaksin dibuka atau dilarutkan.
5
Saat sesi pelayanan sudah selesai setiap harinya, petugas bertanggung jawab mengembalikan vaccine carrier ke tempat penyimpanan dan safety box yang telah terisi ke tempat penyimpanan limbah sementara. Untuk pos imunisasi agar mengembalikan vaccine carrier ke Puskesmas.
Halaman 10
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
2. 3 Pelarutan Vaksin Campak Rubela
1
Sehari sebelum pelayanan (minimal 12 jam), pelarut harus disimpan dalam lemari es pada suhu 2–8oC. Pelarut juga harus dimasukkan ke dalam vaccine carrier agar memiliki suhu yang sama dengan vaksin yaitu berkisar 2–8oC pada saat pelarutan
2
Pelarutan vaksin hanya boleh dilakukan ketika sasaran sudah datang untuk imunisasi dan Pelarut harus berasal dari produsen yang sama dengan vaksin yang digunakan
3
Pastikan vaksin dan pelarutnya belum kadaluarsa dan VVM pada vaksin masih dalam kondisi A atau B dan Vaksin serta pelarut harus mempunyai suhu yang sama (2–8oC)
4
Melarutkan vaksin dengan menggunakan ADS 5 ml. Satu ADS 5 ml digunakan untuk melarutkan satu vial vaksin. Jangan menyentuh jarum ADS dengan jari
Halaman 11
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Pelarutan Vaksin Campak Rubela 5
Memastikan 5 ml cairan pelarut vaksin terhisap dalam ADS, kemudian baru melakukan pencampuran dengan serbuk vaksin kering campak-rubela
6
Masukkan pelarut secara perlahan ke dalam botol vaksin agar tidak terjadi gelembung/busa lalu Kocok campuran vaksin dengan pelarut secara perlahan sampai tercampur rata
7
Vaksin yang sudah dilarutkan hanya boleh digunakan dalam waktu 6 jam. Oleh karena itu, hanya boleh melarutkan satu vial vaksin dan baru boleh melarutkan vaksin lagi bila vaksin pada vial sebelumnya sudah habis serta masih ada sasaran. Catat tanggal dan jam pelarutan vaksin pada label vaksin dan Memperhatikan prosedur aseptik
Halaman 12
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
2.4 Pengembalian Vaksin Sisa Vaksin dan pelarut yang masih dalam keadaan tertutup (belum digunakan) harus dikembalikan dan diberi tanda “K” (Kembali) kemudian segera dimasukkan ke dalam vaccine refrigerator. Pada hari pelayanan berikutnya, vaksin tersebut harus digunakan segera dengan tetap memperhatikan kondisi VVM dan tanggal kadaluarsa. Untuk pelayanan imunisasi yang dilakukan di dalam gedung atau di fasilitas pelayanan kesehatan, semua sisa vial vaksin campak-rubela yang telah dilarutkan lebih dari 6 jam dimasukan ke dalam plastik untuk dibuang dan dimusnahkan, sedangkan untuk vaksin lainnya masih dapat digunakan selama belum melampaui masa pemakaian (4 minggu untuk DPT-HB-Hib dan IPV, sedangkan OPV 2 minggu) Untuk pelayanan imunisasi di pos pelayanan imunisasi (luar gedung), maka pada akhir sesi pelayanan sisa vaksin yang telah dibuka atau dilarutkan harus langsung dibuang dan dimusnahkan, tidak boleh dikembalikan lagi ke dalam vaccine refrigerator untuk digunakan pada hari pelayanan berikutnya.
Halaman 13
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Catatan Pengembalian Sisa Vaksin tidak boleh digunakan apabila,
Jika indicator VVM pada vial vaksin menjadi C atau D
Ada kecurigaan vial vaksin yang diduga terkontaminasi seperti vial jatuh ke tanah, rubber cap tidak sengaja tersentuh, dan kontak dengan air Jika pelaksanaan pelayanan imunisasi dalam Gedung, vaksin yang sudah melampaui waktu pelarutan(vaksin MR maximal 6 jam dari pelarutan) atau melewati batas sisa waktu pemakaian setelah pelayanan. Jenis Vaksin
Masa pemakaian*
DPT-HB-Hib
4 minggu
IPV
4 minggu
OPV
2 minggu
Halaman 14
*Waktu pemakaian vaksin setelah melakukan pelayanan imunisasi dalam gedung
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Pokok Bahasan 3 Cara Pemberian Imunisasi
Halaman 15
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Selalu gunakan ADS yang sesuai • ADS 5 ml untuk pelarutan vaksin Campak Rubela • ADS 0,5 ml untuk pemberian imunisasi DPT-HB-HIB, Campak Rubela dan IPV
Pastikan tidak ada udara dalam spuit Saat mengambil vaksin, pastikan ujung jarum selalu dibawah permukaan larutan vaksin sehingga tidak ada udara yang masuk dalam spuit
OPV diberikan dengan cara ditetes Pipet penetes (dropper) harus terpasang sebelum digunakan
Bersihkan kulit sasaran Bersihkan dengan kapas kering sekali pakai, atau kapas yang dibasahi dengan air matang, tunggu hingga kering
Jika ada udara yang masuk, dapat dikeluarkan dengan cara mengetuk alat suntik dan mendorong toraks hingga didapat dosis yang sesuai
Halaman 16
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Berikan vaksin sesuai dosis dan cara pemberian Jenis vaksin OPV
Dosis 2 tetes
DPT- HBHIB
0,5 ml
Campak Rubela
0,5 ml
IPV
0,5 ml
Cara pemberian Oral Intramuskular
Subkutan
Lokasi pemberian Mulut
Perhatikan aturan berikut pada pemberian imunisasi kejar Jenis Imunisa si
Total Jumlah Dosis yang Harus Diberikan
OPV
4 dosis
IPV
1 dosis
Paha (usia < 18 bulan), lengan atas > ( 18 bulan Lengan atas
Keterangan
Interval minimal antar dosis adalah 4 minggu Diberikan segera ketika bayi/baduta datang ke tempat pelayanan ●
Intramuskular
Paha (usia < 18 bulan), lengan atas > ( 18 bulan
Catat hasil Imunisasi pada buku KIA, Rapor Kesehatanku atau catatan imunisasi lainnya
DPTHB- Hib
4 dosis (3 dosis imunisasi dasar dan 1 dosis imunisasi lanjutan)
● ●
Interval minimal dosis pertama dan kedua adalah 4 minggu (1 bulan) interval minimal dosis kedua dan ketiga adalah 6 bulan); interval minimal dosis ketiga dan keempat adalah 12 bulan
Sumber : Pedoman Praktis Manajemen Imunisasi di Puskesmas hal 23
Halaman 17
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
•
Catatan •
Halaman
Pelaksanaan imunisasi kejar dapat terus dilakukan sesuai interval, sampai status imunisasi balita lengkap, meskipun kegiatan BIAN telah selesai dilaksanakan Pemberian imunisasi tambahan campakrubela dan/atau imunisasi kejar dilakukan dengan memperhatikan interval minimal 2 minggu dengan vaksin COVID-19
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Pokok Bahasan 4 Penyuntikan yang Aman
Halaman 19
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Yang harus dilakukan
Menyimpan vaksin dan pelarut vaksin menggunakan 2 atau 4 buah cool pack sesuai dengan tipe vaccine carrier
Halaman
Vaksin yang sudah dilarutkan/dibuka diletakkan diantara busa dalam vaccine carrier
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau mengganti sarung tangan setiap sasaran baru 20
Menuliskan tanggal dan jam vaksin dibuka/dilarutkan di label vial vaksin
Membersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan kapas kering sekali pakai atau kapas yang dibasahi air matang
Melarutkan vaksin atau membuka vaksin bila sasaran telah siap divaksinasi
Tidak perlu dilakukan aspirasi terlebih dahulu
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Yang tidak boleh dilakukan
Membuka karet penutup vial
Melakukan penutupan kembali alat suntik (recapping)
Halaman
21
Mengisi vaksin dalam alat suntik sebelum sasaran siap divaksinasi (prefilling)
Mencampur vaksin dari vial satu dengan vial yang lain dalam 1 alat suntik
Menyimpan vaksin diluar vaccine carrier
Meninggalkan jarum diatas karet penutup vial vaksin
Menyentuh jarum dan tutup botol
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Pokok Bahasan 5 Peran petugas kesehatan, Guru dan kader
Halaman
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Peran Petugas kesehatan
Peran Guru dan Kader
Melakukan pendataan sasaran BIAN
Membantu melakukan pendataan sasaran BIAN
Membuat pengumuman jadwal BIAN
Mengajak dan mengingatkan orang tua untuk datang ke pos imunisasi BIAN
Memastikan pos imunisasi memenuhi standar protokol kesehatan
Mengatur alur pelayanan imunisasi di pos pelayanan
Melakukan skrining
Membantu petugas kesehatan melakukan skrining
Melakukan pemberian imunisasi dan observasi setelah penyuntikan
Mencatat hasil imunisasi di buku KIA atau rapor kesehatanku atau catatan imunisasi lainnya
Mencatat hasil imunisasi ke dalam aplikasi SehatIndonesiaKu (ASIK)
Memberikan pen marker pada kelingking kiri anak yang sudah mendapatkan imunisasi tambahan Campak Rubela
Memonitoring cakupan dan melacak anak yang belum diimunisasi
Membantu melacak anak yang belum diimunisasi
Halaman
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Pokok Bahasan 6 Manajemen Limbah
Halaman 24
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
• •
Bawa safety box dengan jumlah yang cukup Beri label dengan nama petugas, tempat pelayanan dan tanggal
•
•
• • •
Halaman
25
Buang ADS ke dalam safety box hingga ¾ penuh Jangan buang sampah lain ke dalam safety box Safetybox yang sudah terisi ¾ penuh disimpan dalam tempat yang aman, ditutup dan diberi tanda X atau ditempel lakban
•
Buang limbah lain (vial vaksin, ampul pelarut, kapas) ke dalam kantong limbah medis atau kantong biasa yang diberi tulisan “limbah medis” Setelah ¾ penuh, ikat dan simpan di tempat yang aman
Limbah dapat dimusnahkan sesuai ketentuan yang berlaku dan berkoordinasi dengan petugas kesehatan lingkungan
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Pokok Bahasan 7 Cara Identifikasi Pemberian Imunisasi BIAN
Halaman 24
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Tabel pemberian imunisasi saat BIAN Untuk usia 9 - 11 bulan
Usia anak 9-11 bulan
Halaman
Pemberian imunisasi di hari pelaksanaan Berikan 1 dosis imunisasi tambahan Campak Rubela dan dicatat sebagai cakupan BIAN dan Imunisasi Rutin
Pemberian imunisasi selain imunisasi tambahan Campak Rubela di hari pelaksanaan Periksa status imunisasi rutin. Berikan imunisasi lain apabila ada dosis imunisasi yang belum lengkap dan catat dalam cakupan imunisasi dasar lengkap.
Dosis imunisasi selanjutnya Lengkapi status imunisasi yang masih belum lengkap
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Tabel pemberian imunisasi saat BIAN Untuk usia 12-59 bulan
Halaman
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Tabel pemberian imunisasi saat BIAN Untuk usia 12-59 bulan
Halaman
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Tabel pemberian imunisasi saat BIAN Untuk usia 5 – 12/15 tahun
Catatan : • Pada daerah yang telah memberikan imunisasi campak-rubela sebagai respons KLB (Outbreak Response Immunization) sejak bulan Januari tahun 2022, maka hasil layanan ORI dicatat juga sebagai hasil layanan imunisasi tambahan campak-rubela pada BIAN. • Apabila penyuntikan ganda tidak memungkinkan dilakukan, maka prioritas pemberian imunisasi saat BIAN adalah Campak Rubela terlebih dahulu. IPV dan DPT-HB-HIB dapat diberikan di hari yang lain.
Halaman
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan
Kesimpulan
Petugas kesehatan harus selalu menerapkan praktik penyuntikan yang aman dalam memberikan imunisasi Pelaksanaan imunisasi kejar dapat terus dilakukan sesuai interval, sampai status imunisasi balita lengkap, meskipun kegiatan BIAN telah selesai dilaksanakan
Halaman
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
TERIMA KASIH Halaman 27
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)