Fiqih Ibadah Shalat Gerhana Dan Shalat Dhuha [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SHALAT GERHANA Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah FIQIH IBADAH Dosen Pengampu : H. Ali As’ad, S.Sy., S.Pd.I., M. Pd.I



0)



Disusun oleh : Kelompok 6 1. Yahya Muhajir Fadholi



(201310004506)



2. Shofwatul Millah



(201310004563)



3. Maria Ulfa



(201310004564)



UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2020/2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan nikmat, hidayah, serta inyahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ SHALAT GERHANA”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. yang menunjukkan jalan menuju kebenaran. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas fiqih ibadah dan juga sebagai bahan informasi untuk menambah ilmu pengetahuan bagi khalayak umum sehingga dapat bermanfaat bagi banyak kalangan. Oleh karena itu, pemakalah menerima masukan, informsi, dan juga kritikan dari semua pihak untuk menjadi bahan korekasi bagi pemakalah.



Jepara, 2020 Pemakalah



PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matahari merupakan pusat tata surya di alam ini. Matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat. Matahari di kelilingi oleh planet-palanet yang selalu mengitarinya. Setelah matahri tenggelam digantikan oleh bulan yang menyinari di malam hari. Bulan adalah satelit bumi. Bumi sebagai tempat tinggal mahkluk memilki banyak bukti kekuasaan Allah swt. sebagai pencipta alam semesta. Salah satunya adalah gerhana. Sebuah fenomena yang banyak disepelekan oleh banyak orang dan hanya dianggap sebagai fenomena biasa. Padahal dibalik fenomena tersebut Allah mengingatkan agar mannusia kembali mengingat TuhanNya. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian gerhana ? 2. Bagaiman hukum shalat gerhana ? 3. Kapan waktu pelaksanaan shalat gerhana ? 4. Apa tatacara sholat gerhana ? 5. Apa saja kesunnahan ketika terjadi gerhana ? 6. Apa pengertian shalat dhuha? 7. Bagaimana tatacara shalat dhuha? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian gerhana. 2. Untuk mengetahui hukum sholat gerhana. 3. Untuk mengetahui waktu shalat gerhana. 4. Untuk mengetahui tatacara sholat gerhana. 5. Untuk mengetahui kesunnahan ketika terjadi gerhana. 6. Untuk mengetahui shaat dhuha. 7. Untuk mengetahui tatacara shalat dhuha.



BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN GERHANA Gerhana merupakan salah satu fenomena alam dalam dunia sains. Gerhana ada dua macam yaitu, gerhana matahari (‫ )كسوف‬dan gerhana bulan (‫)خسوف‬. Kusuf secara bahasa artinya tertutup atau berubah menjadi gelap. Maksuudnya, cahaya matahari tidak bisa sampai bumi karena terhalang bulan dan matahari. Sedangkan khusuf secara bahasa adalah terhapus atau berkurang. Yaitu, keadaan dimana bumi berada diantara bukan dan matahari sehigga cahaya bulan tidak bisa sampai ke bumi.1 Pada zaman Rasulullah saw. pernah terjadi gerhana matahari yang ketika itu bertepatan dengan meninggalnya putera beliau yang bernama Ibrahim. Pada saat itu, orang-orang jahiliyyah punya anggapan atau kepercayaan bahwa apabila terjadi gerhana baik gerhana matahri maupun gerhana bulan maka ada seorang pembesar yang telah meninggal dunia. Kemudian, Rasulullah bersabda : ‫س َو ْالقَم ُر ۤايَا ِ هلّٰلا‬ ...‫صلٌوْ ا َحتَّى‬ َ ‫ فَا ْد ُعوْ هلّٰلا َ َو‬,‫ت أَ َح ٍد َواَل لِ َحيَاتِ ِه فَإ ِ َذا َرأَ ْيتُ ُموْ هُ َما‬ َ ‫إِ َّن ال َّش ْم‬ ِ ْ‫ان لِ َمو‬ َ ِ َ‫ت ِ اَل يَ ْن َك ِسف‬ ))‫تَ ْن َك ِشفَ (متفق عليه رواية البخارى( َحتَّى تَ ْن َجلِى‬ “...sesungguhnya matahari dan bulan keduaya merupakan tanda dari kekuasaan Allah bukan karena kematian seseorang ataupun karena kehidupan seseorang. Apabila kalian melihat keduanya (gerhana matahari atau gerhana bulan), maka berdoalah dan sholatlah hingga kembali seperti semula.” (H.R. muttafaq ‘Alaih yang diriwayatkan oleh Bukhari (hingga terang kembali).”2 Dari hadis di atas, dapat diketahui bahwa terjadinya gerhana bukan karena kematian seseorang, akan tetapi gerhana terjadi sebagai bukti adanya kekuasaan Allah swt. yang telah menciptakan langit dan isinya. Bahkan seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan dapat dijelaskan 1



Dr. Syaikh Alauddin Za’tari,Fikih Ibadah Madzhab Syafi’i (Jakarta :Pustaka Al-Kautsar ,2019) halaman 183 2 Ibnu Hajar Al-Asqalani, TERJEMAH BULUGHUL MARAM Kumpulan Hadits Hukum Panduan Hidup Muslim sehari-Hari ( Jogjakarta : Hikam Pustaka,2013) halaman 124



secara sains bahwa gerhana merupakan sebuah fenomena alam. Nabi Muhammad saw. justru menganjurkan kepada umat islam agar melaksanakan sholat gerhana. B. HUKUM SHOLAT GERHANA Apabila terjadi gerhana di tempat tinggal seseorang, Rasulullah menganjurkan agar melakukan shalat gerhana baik ketika terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan. Shalat gerhana hukumnya sunnah muakkad. Akan tetapi, jika waktu melaksanaka shalat gerhana telah berlalu tidak disunatkan untuk mengqadhanya. 3 Shalat gerhana sah dilkukan secara sendirian, tapi lebih disunnahkan secara berjamaah. C. WAKTU PELAKSAAN SHALAT GERHANA Apabila terjadi gerhana sebelum pelaksanaan shalat jum’at, maka didahulukan shalat gerhana terlebih dahulu baru kemudian shalat jum’at. sedangkan, jika gerhana terjadi pada waktu masih shalat jum’at tetapi shalatnya belum ada yang berkhutbah dan waktu pelaksaan shalat ashar akan tiba maka dilaksanakan shalat jum’at terlebih dahulu. Tetapi, jika setelah shalat jum’at dan matahari sudah kembali terang, maka tidak harus mengqadhanya karena hukumnya sunnah. Namun, apabila dikhawatirkan waktu shalat fardlu berlalu maka yang didahulukan shalat fardlu. Apabila shalat gerhana bersamaan dengan pelaksanaan shalat jenazah, maka yang didahulukan adalah shalat jenazah. Namun, jika shalat gerhana bersamaan dengan shalat hari raya yang dikhawatirkan waktu pelaksanaan shalat hari raya akan berlalu, hedaklah dikerjakan shalat hari raya terlebih dahulu tanpa memanjangkannya dengan dua kali khutbah, yaitu khutbah hari raya dan khutbah gerhana matahari.4



D. TATACARA SHOLAT GERHANA



3



Dr. Mustafa Daib Al-Bigha, TADZHIB Kompilasi Hukum Islam Ala Madzhab Syafi’i ( Surabaya : AlHidayah,2008) halaman 187 4 Dr. Asmaji Muchtar, Fatwa-Fatwa Imam Syafi’i ( Jakarta, Amzah : 2014) cet. 1, Hlm. 170



Tatacara shalat gerhana baik shalat gerhana matahari maupun gerhana bulan sama memiliki sedikit perbedaan dengan shalat 5 waktu. Shalat gerhana dilakukan dengan 2 rakaat, setiap rakaat berdiri 2 kali dengan membaca surat alquran yang panjang. Kemudian 2 kali rukuk.5 Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah melalui sebuah hadis dalam kitab hadis shahih Bukhari : َّ ‫ص‬ ‫ف النَّا سُ َو َرا َءهُ فَ َكبَّ َرفَا ْقتَ َرأَ َرسُوْ ُل‬ َ َ‫صلَّى هلَّلا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَ َخ َر َج إِلَى َم ْس ِج ِد ف‬ َ ‫س فِى َحيَا ِة النَّبِ ِّي‬ َ ‫ت ال َّش ْم‬ ِ َ‫خَ َسف‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ َ ً‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قِ َرا َءة‬ ‫ َس ِم َع ُ لِ َم ْن َح ِم َدهُ فَقَا َم َولَ ْم يَ ْس ُج ْد‬: ‫ط ِو ْيلَةً ثُ َّم َكبَّ َر فَ َر َك َع ُر ُكوْ عًا طَ ِو ْيالً قّا َل‬ َ ِ : ‫ال‬ َ ّ‫َوقَ َر قِ َرا َءةًطَ ِو ْيلَةُ ِه َي أَ ْدنَي ِمنَ ْالقِ َرا َء ِةاأْل ُوْ لَى ثُ َّم َكبَّ َر َو َر َك َع ُر ُكوْ عًا طَ ِو ْياًل َوه َُو أَ ْدنَى ِمنَ الرُّ ُك ِع اأْل َ َّو ِل ثُ َّم ق‬ ‫الر ْك َع ِة أَاأْل َ ِخ َر ِة ِم ْث َل َذالِكَ فَا ْستَ ْك َم َل‬ َ َ‫ك ْال َح ْم ُد َربَّنَا َول‬ َ َ‫َس ِم َع هّٰللا ُ لِ َم ْن َح ِم َدهُ َربَّنَا َول‬ َ ‫ك ْال َح ْم ُد ثُ َّم َس َج َد ثُ َّم قَا َل فِي‬ :‫ص ِرفَ ثُ َّم قَا َم فَأ َ ْثنَى َعلَى هّٰللا ِ بِ َما هُ َو أَ ْهلُهُ ثُ َّم قَا َل‬ ٍ ‫ت فِي أَرْ بَ َع َس َجدَا‬ ٍ ‫أَرْ بَ َع َر ْك َعا‬ َ ‫ت ال َّش ْمسُ قَ ْب َل أَ ْن يَ ْن‬ ِ َ‫ت َوا ْن َجل‬ ‫هُما ٰأيتَان م ْن ٰأيا هّٰللا‬6 ‫صاَل ِة أخرجه البخار‬ َ ‫ت أَ َح ٍد َواَل لِ َحيَاتِ ِه فَإ ِ َذا َرأَ ْيتُ ُموْ هُ َما فَا ْف َزعُوا إِلَى ال‬ ِ ْ‫ت ِ اَل يَ ْخ ِسفَا ِن لِ َمو‬ ِ َ ِ ِ َ َ “ telah terjadi gerhana matahari pada masa Nabi Muhammad saw., maka nabi segera keluar menuju masjid dan membariskan sabahat dibelakangnya lalu takbir, membaca fatihah dan surah yang sangat panjang kemudian takbir dan rukuk yang juga lama. Lalu, membaca sami’allahu liman hamidah dan berdiri yang tidak langsung sujud, tetapi membaca fatihah dan surah yang yang panjang, tetapi tidak sepanjang yang pertama, lalu takbir dan rukuk yang lama tetapi tidak selama yang pertama. Kemudian membaca sami’allahu liman hamidah rabbana wa lakal hamdu, kemudian sujuddan melakukan hal yang sama pada rakaat ke dua sampai empat rukuk dan empat sujud, lalu teranglah matahari sebelum mereka keluar dari masjid. Kemudian beliau bangkit dan memuji syukur kepada Allah sebagaimana lazimnya dan bersabda : “ matahari dan bulan adalah bukti kebesaran Allah, tidak gerhana karena mati taua hidup seseorang, maka jika kalian melihat gerhana segera lari kepada Allah dengan shalat”. (Dikeluarkan imam Bukhari). Tatacara shalat gerhana:7 1. Niat Niat shalat gerhana matahari: ‫س هَلل ِ تَ َعالَى‬ َ ُ‫أ‬ ِ ‫صلّ ِى ُسنَّةَ لِ ُكس‬ ِ ‫ُوف ال َّش ْم‬ Niat shalat gerhana bulan: ‫صلّى ُسنَّةَ لِ ُخسُوْ فِ ْالقَ َم ِر هّلِل ِ تَ َعا لَى‬ َ ُ‫أ‬ 2. Takbiratul ihram 5



Syeikh Muhammad bin Qasim Al-Ghazi, fathul qarib al-mujib, halaman 19 Muslim,HADIS SHAHIH BUKHARI-MUSLIM (Jakarta, Alex Media Komputindo : 2017)Hlm 293 7 Dr. KH. M. Hamdan Rasyid, MA dan Saiful Hadi El-Sutha, PANDUAN MUSLIM SEHARI-HARI dari Lahir sampai MATI (Jakarta Selatan, KAWAHmedia:2016) cet. Pertama, Hlm.303 6



3. 4. 5. 6.



Membaca iftitah Membaca surah al-fatihah Membaca surah yang panjang Rukuk. Pada rakaat pertama rukuknya yang panjang, sedangkan pada rakaat kedua rukunya tidak sepanjang rakaat pertama. 7. I’tidal 8. Sujud 9. Tasyahud 10. Salam Disunnahkan setelah shalat gerhana untuk memberikan naehat dan bukan khotbah. Shalat gerhana matahri dibaca pelan sedangkan shalat gerhana bulan dibaca keras, karena shalat gerhana matahari termasuk ketegori shalat di siang hari sedangkan shalat gerhan bulan termasuk kategori shalat di malam hari. E. SUNNAH KETIKA TERJADI GERHANA ‫هّٰللا‬ ‫َص َّدقُوا‬ َ ِ‫ فَإ ِ َذا َرأ ْيتُ ْم َذل‬8 َ ‫ َوت‬,‫صلُّوا‬ َ ‫ َو‬,‫ َو َكبِّرُوا‬,َ ‫ك فَ ْدعُوا‬ “ Maka apabila kamu melihat (gerhana) hendaklah kamu berdoalah kepada Allah, betakbirlah, shalatlah, dan bersedakahlah.” Ketika terjadi gerhana ada beberapa kesunnahan diantaranya: 1. Berdo’a 2. Bertakbir 3. Sholat 4. bersedekah F. SHALAT DHUHA Dhuha berasal dari kata ad-dhuha yang memilki arti yaitu waktu matahari mulai naik. Shalat adalah shalat sunah yang dikerjakan di pagi hari ketika matahari naik, yaitu kira-kira satu tombak atau sepenggalah hingga menjelang waktu dhuhur.9 ٌ ‫ثَاَل‬10 ٌ ‫ث فَ َرائِضٌ َوه َُّن لَ ُك ْم تَطَ ُّو‬ )‫صاَل ةُالضُّ َحى(رواهالهيثمى‬ َ ‫ أَ ْل ِو ْن ُر َو ْالفَجْ ُر َو‬:‫ع‬ “ ada 3 shalat fardlu bagi kalian dan ketiganya sunnah bagi kalian, yaitu witir, fajar, dan dhuha.” 8



Muhammad bin Ismail bin Ibrahim al-Bukhari, TERJEMAH KITAB GERHANA SHAHIH AL-BUKHARI , hlm.4 9 Ibid, hlm. 281 10 Ibid. Hlm. 82



Dari hadis diatas, dapat diketahui bahwa shalat dhuha hukumnya adlah sunnah dari ketiga shalat snnah yang disebuttkan tadi. Hikmah shalat sunnah dhuha sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Thabrani bahwa orang yang mengerjakan shalat shubuh berjama’ah di masjid kemudian tetap berada di masjid hingga ia melakukan shalat dhuha, maka orang tersebut seperti melaksanakan haji dan umrah. Selain itu, jika ia tetap duduk di tempat shalatnya ketika shubuh hingga ia mengerjakan shalat dhuha, maka ia akan diampuni dosadosanya. Adapun hikmah shalat dhuha secara lebh rinci sebagai berikut: 1. Dicukupi kebutuhannya. 2. Mendapat pahala seperti orang yang mengerjakan haji dan umrah. 3. Mendapat pahala ibadah sebulan penuh. 4. Diampuni dosa-dosanya. 5. Dikaruniai kebaikan dan ditulis oleh Allah sebagai hamba yang bertaubat. 6. Dibangunkan rumah dan istana di surga. 7. Dianggap bersedekah untuk seluruh anggota tubuhnya. 8. Akan masuk melalui pintu ad-dhuha, yaitu pintu surga bagi orang yang sering melakukan shalat dhuha. G. TATACARA SHALAT DHUHA Shalat dhuha boleh dikerjakan 2 rakaat, 4 rakaat, 6 rakaat, dan paling banyak 12 rakaat. Akan tetapi yang biasa Rasulullah kerjakan adalah 4 rakaat. Adapun tatacara shalat dhuha11 antara lain sebagai berikut: 1. Niat shalat dhuha ‫صلِّى ُسنَّةَ الضُّ َحى َو ْكهَتَي ِ¦ْن هّلِل ِ تَ َعالَى‬ َ ُ‫أ‬ 2. Takbiratul ihram 3. Membaca do’a iftitah 4. Membaca surah al-fatihah 5. Pada rakaat pertama disunnahkan untuk membaca surah as-syams dan pada rakaat kedua disunnahkan membaca surah ad-dhuha 11



Ibid. Hlm. 287



6. Rukuk 7. I’tidal 8. Sujud 9. Tasyahud 10. salam setelah melakukan shalat dhha, kemudian berdoa’a. Adapun do’a shlat dhuha adalah sebagai berikut, .َ‫ك َو ْالقُ َّوةَ قُ َّوتُكَ َو ْالقُ ْد َرتُكَ َو ْال ِعصْ َمةَ ِعصْ َمتُك‬ ُ ‫أَللّهُ َّم إِنَّالضُّ َحى‬ َ ُ‫ض َحا ُؤكَ َو ْالبَهَا ُؤكَ َو ْال َج َما َل َجما ل‬ ْ ‫أَللّهُ َّم ِإ ْن َكانَ ِر ْزقِى فِى ال َّس َما ِء فَأ َ ْن ِز ْلهُ َو‬ ‫ض فَأ َ ْخ ِرجْ هُ َوإِ ْن َكانَ فِى ْال َما ِء َو ْالبَحْ ِر‬ ِ ْ‫إن َكانَ فِى اأْل َر‬ ْ ّ ‫فَأ‬ ُ‫طلِ ْعهُ َوإِ ْن َكانَ اَ ِجالً فَ َع ِّج ْلهُ َوإِ ْن َكانَ ُم ًع َّسرًا فَيَسَّرْ هُ َوإِ ْن َكانَ َح َرا ًما فَطَهِّرْ هُ َوإِ ْن َكانَ بَ ِع ْيدَا فَقَ ِّر ْبه‬ ُ ‫ي َح ْيثُ َما ُك ْنتَ َواَل تَ ْنقُ ْلنِى إِلَ ْي ِه َحي‬ ‫ْث‬ َّ َ‫ص ْلهُ إِل‬ ِ ْ‫ار ْك لِى فِ ْي ِه َوأَو‬ ِ َ‫َوإِ ْن ًكانَ قَلِ ْيالً فَ َكثِّرْ هُ َوإٍ ْن َكانَ َكث ْيرًا فَب‬ ِّ ‫ك ع ََل ُك ِّل َشي ِْئ قَ ِد ْي ٌر يِ َح‬ َّ ‫ًكانَ َواجْ َعلْ يَ ِد‬ ‫ُحا‬ َ َّ‫ي ْالع ُْل َي بِاإْل ِ ْعطَا ِء َواَل تَجْ َع ْلهَا ال ُّس ْفلَى بِاإْل ِ ْستِ ْعطَا ِء إِن‬ َ ‫قض‬ َ‫ك اَتِنِى َما اَتَيْتَ بِ ِه ِعبَدَك‬ َ ِ‫ك َواَل َحوْ َل َواَل قُ َّوةَ إِالَّ ب‬ َ ِ‫ك َو ِعصْ َمت‬ َ ِ‫ك َوقُ ْد َرت‬ َ ِ‫ك َو َج َما لِكَ َوقُ َوت‬ َ ِ‫ئِكَ َوبَهَائ‬ َّ ‫ال‬ َ‫صلِ ِح ْين‬



“ Ya Allah, sesugguhnya Engkaulah dzat yang memilki waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuasaan, dan pemeliharaan. Oleh karena itu, Ya Allah jika rizki ku ada di langit maka turunkalah, jika ada di bumi maka keluarkanlah jika ada di air dan lautan maka munculkanlah jika lambat maka percepatlah, jika sulit maka permudahlah jika haram sucikanlah jika jauh maka dekatlah jika sedikit maka perbanyaklah jika banyak berkahkanlah dan samapikanlah kepadaku di mana saja aku berada. Jangalah engkau pindahkan aku daarinya. Dan jadikanlah tanganku berada di atas karena memberi, jangan engkau jadikan tanganku di bawah karena meminta-minta . sesungguhnya engkau adlah dzat yang maha kuasa atas segala sesuatu dengan dhuha mu, keagunganmu, keindahanmu, kekuatanmu, kekuasaanmu, dan perlindunganmu. Tiada daya dan upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolonganmu. Berikanlah kepada ku apa yang telah engkau berikan kepada hamb-hamba mu yang sholeh.”



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Shalat gerhana merupakan shalat sunah yang dilakukan ketika terjadi gerhana yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan. Gerhana terjadi bukan karena kematian seseorang melainkan bukti dari kekuasaan Allah swt. Shalat ini dilakukan dengan 2 rakaat dan terdapat khutbah setelah pelaksaan shalat. B. SARAN Sebagai seorang muslim hendaknya menjalankan sunah-sunah Rasul yang salah satunya adalah melaksanakan shalat gerhana untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan mengakui bahwa gerhana merupakan bukti dari kekuasaan Allah.



DAFTAR PUSTAKA Za’tari, Syaikh Alauddin. 2019. FIKIH IBADAH MADZHAB SYAFI’I. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar Al-Asqalani, Ibnu Hajar. 2013. TERJEMAH BULUGHUL MARAM Kumpulan Hadits Hukum Panduan Hidup Muslim Sehari-Hari. Jogjakarta:Hikam Pustaka Al-Bigha, Mustafa Dhaib. 2008. TADZHIB Kompilasi Hukum Islam Ala Madzhab Syafi’i. Surabaya: Al- Hidayah Muchtar, Asmaji. 2014. Fatwa-Fatwa Imam Syafi’i. Jakarta: Amzah Al-Ghazi, Syaikh Muhammad bin Qasim. Fathul Qarib Muslim. 2017. Hadits Shahih Bukhari-Muslim. Jakarta: Alex Media Kompulindo Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail bin Ibrahim. TERJEMAH KITAB GERHANA MATAHARI Rasyid, M. Hamdan, dan Saiful Hadi El-Sutha.2016. PANDUAN MUSLIM SEHARI-HARI dari Lahir sampai MATI. Jakarta Selatan: KAWAHmedia