Fitran Ramadan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Fitran Ramadan 2108285 1B Pendidikan Sejarah



Jawaban UTS Sejarah Indonesia Masa Pra Sejarah Sampai Masa Hindu Buddha 1. Analisis tentang perkembangan kehidupan masyarakat prasejarah di Indonesia pada masa perundagian dilihat dari kehidupan sosial-budaya, ekonomi dan perkembangan kehidupan religi. Analisis yang bisa saya paparkan mengenai kehidupan masyarakat prasejarah di Indonesia pada masa perundagian yaitu. Pada masa perundagian merupakan tahap terakhir kehidupan manusia pada zaman Prasejarah, ditandai dengan munculnya pembagian profesi di kalangan masyarakat dan ditemukannya peleburan bijih logam dan pembuatan benda-benda dari logam. Kehidupan Sosial-budaya Kehidupan Sosial-budaya pada masa perundagian manusia mulai memasuki tahap di mana kehidupan masyarakat sudah mulai menetap dan semakin mengalami perkembangan untuk membentuk keteraturan hidup. Sistem kemasyarakatan yang terus mengalami perkembangan, kehidupan masyarakat menjadi lebih kompleks dan terbagi menjadi kelompok-kelompok sesuai bidang keahliannya. Ada kelompok petani, kelompok pedagang, kelompok pengrajin atau tukang, yang masing masing kelompok memiliki aturan sendiri, dan aturan umum yang menjalin keharmonisan antar kelompok dan kelompok masing masing. Aturan yang umum dibuat atas dasar kesepakatan bersama atau musyawarah dalam kehidupan yang demokratis, dan tentu saja aturan hidup dapat terlaksana dengan baik karena adanya seorang pemimpin yang mereka pilih atas dasar musyawarah. Teknologi pembuatan benda-benda logam (khusus perunggu) kemudian mengalami perkembangan yang sangat pesat, di samping membuat perkakas untuk keperluan sehari-hari, misalnya kapak, corong, dan sebagainya, mulai dikembangkan pula pembuatan benda-benda yang memiliki nilai estetika dan ekonomis, misalnya nekara, boneka perunggu, gelang, cincin, bandul kalung, dan sebagainya



Kehidupan Ekonomi Tidak hanya di aspek kehidupan sosial-budaya, pada masa perundagian kehidupan ekonomi manusia juga semakin berkembang masyarakat pada masa perudagian telah mampu mengatur kehidupan ekoniminya. Mereka telah mampu berfikir bagaimana memenuhi kehidapan



mereka di masa mendatang. Hasil panen pertanian di simpan untuk masa kering dan di perdagangkan ke daerah lainnya. Kegiatan peternakan juga berkembang dan jenis hewan ternaknya sudah mulai beragam.



Masyarakat juga sudah mengembangkan kuda dan berbagai jenis unggas. Bahkan jenis hewan tertentu di gunakan untuk membantu dalam bercocok tanam dan perdagangan. Kemampuan memproduksi, mengkomsumsi dan mendistribusikan inilah yang menopang meningkatnya kesejahteraan hidupnya. Teknologi juga berkembang dengan pesat seiring dengan munculnya kelompok masyarakat yang memilki kemampuan pelenuran dan pengecoran logam. kemajuan tersebut maka memungkinkan adanya pergagangan yang lebih luas jangkauannya. Walau masih bersifat barter namun setidaknya hal ini menambah nilai ekonomis yang tinggi karena beragamnya barang-barang yang di-barterkan. Kehidupan Religi Sistem kepercayaan pada masa perundagian



2. Analisis tentang perkembangan pemerintahan, kehidupan perekonomian dan perkembangan keagamaan kerajaan Kutai berdasarkan keterangan yang disebutkan dalam Yupa. Prasasti berupa yupa tak bertahun ini ditemukan di hulu Sungai Mahakam, Kutai, Kalimantan Timur. Berikut yang berhasil diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia: “ Sang Maharaja Kundunga, yang amat mulia, mempunyai putra yang mashur, Sang Aswawarman namanya, yang seperti Sang Ansuman (= dewa Matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aswawarman mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci) tiga. Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mulawarman, raja yang berperadaban baik, kuat dan kuasa. Sang Mulawarman telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas-amat banyak. Buat peringatan kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh para brahmana “. Perkembangan Pemerintahan Kerajaan Kutai didirikan oleh Kudunga, dilihat dari kutipan Yupa di atas Kudungga memiliki gelar Maharaja, dan merupakan raja yang sangat bijaksana dan dicintai rakyatnya, terlihat disebutkan dalam kutipan yupa di atas “Sang Maharaja Kudunga, yang amat mulia.”. Kerajaan Kutai selanjutnya dipimpin oleh anak Kudunga, yang disegani, karena berdasarkan Kutipan Yupa di atas beliau mendapat julukan Sang Ansuman atau Dewa Matahari. Perkembangan Perekonomian Berdasarkan kutipan Yupa di atas Kerajaan Kutai makmur dalam hal perekonomian, karena disebutkan dalam Yupa di atas Mulawarman yang merupakan Anak dari Aswawarman mengadakan Kenduri atau selamatan yang mengikut sertakan emas yang amat banyak. Perkembangan Keagamaan Pada masa Kudungga, kerajaan Kutai belum dipengaruhi agama Hindu. Dari Prasasti Yupa, diketahui raja pertama Kutai bernama Kudungga yang merupakan nama Indonesia asli dan belum memeluk agama Hindu. Aswawarman yang menjadi raja. Dalam Yupa ia disebut seperti Dewa Ansuman (Dewa Matahari) dan memiliki julukan Wamsakerta atau pembentuk keluarga/dinasti Hindu. Alasannya adalah karena Aswawarman diperkirakan merupakan raja pertama yang telah menganut agama Hindu saat ia memimpin. Nama anak Kudungga ini menunjukkan telah masuknya pengaruh Hindu dalam Kerajaan Kutai. Sebab, kata warman pada nama diyakini menjadi salah satu ciri bahwa seseorang adalah penganut Hindu secara penuh. Diperkuat dengan kutipan dalam Yupa yang menyebutkan bahwa batu peringatan Kenduri yang didirikan oleh para kaum Brahmana.



3. Analisis tentang alasan Purnawarman menunjukkan tapak kakinya dalam beberapa prasasti yang dikeluarkannya. Analisis yang dapat saya kemukakan tentang mengapa alasan Raja Purnawarman menunjukan tapak kakinya dalam beberapa prasasti yang dikeluarkannya yaitu sebagai legitimasi dan melambangkan kekuatan, kekuasaan dan eksistensi seorang penguasa. Selain itu Raja Purnawarman Purnawarman melegitimasi dirinya sebagai manivestasi Dewa Wisnu di dunia. Oleh sebab itu, rakyat harus tunduk dan patuh kepada perintah Sri Purnawarman, sebagaimana rakyat harus memuja Dewa Wisnu.



4. Kaji banding keterangan yang disebutkan dalam prassati Ligor B dengan prasasti kelurak (782 M) dan prasasti Nalanda (pertengahan abad IX) untuk mengidentifikasi tokoh Sarwarimadhawimathana serta peranan dan kedudukannya dalam kerajaan Sriwijaya. Setelah menganalisis Prasasti Ligor B, Prasasti Kelurak, dan Prasasti Nalanda.