Fluida Dan Cairan Dalam Tubuh [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH FLUIDA DAN CAIRAN TUBUH Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Dasar Ilmu Biomedik Dosen Pengampu : DR.Rostika Flora,S.Kep,M.Kes



Oleh : 1.Ardhia Valda Gatari (10021282025037) 2.Dheandra Deswita Putri (10021282025061) 3.Fadilah Nur Utami (10021282025060) 4.Nabila Shalsabila (10021282025051) 5.Otita Aksara (10021382025081)



JURUSAN ILMU GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul fluida dan cairan tubuh ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah dasar ilmu biomedik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang anatomi dan fisiologi manusia bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rostika Flora,selaku dosen mata kuliah dasar ilmu biomedik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.



Palembang,21 September 2020 Penyusun



Kelompok 10



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR............................................................................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1 1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................1 1.3



Tujuan......................................................................................................................................1



BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2 2.1 Pengertian Fluida dan Tekanan..................................................................................................2 2.2 Sistem Kerja Jantung..................................................................................................................4 2.3 Sistem Peredaran Darah.............................................................................................................9 2.4 Sistem Pernafasan....................................................................................................................12 BAB III PENUTUP............................................................................................................................17 3.1 KESIMPULAN........................................................................................................................17 3.2 SARAN....................................................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG Tubuh manusia merupakan sistem yang kompleks dan saling berhubungan satu sama lain untuk mendukung kehidupannya. Setiap mahasiswa kesehatan harus mempunyai pengetahuan dasar tentang sistem yang ada di dalam tubuh.Mahasiswa kesehatan juga harus memahami cairan apa saja yang terdapat dalam tubuh dan apa saja fungsinya dalam sistem di dalam tubuh. Jika kita mengerti bagaimana tubuh bekerja sesuai fungsinya untuk memenuhi kebutuhan sel, jaringan, organ,kita akan lebih menghargai tubuh lebih dari sebelumnya. Sebagai calon ahli gizi, tidaklah mungkin kita dapat memahami dengan jelas asupan gizi yang dibutuhkan bagi tubuh manusia, jika tidak didukung dengan anatomi fisiologi dari manusia itu sendiri. Pengetahuan mengenai anatomi tubuh manusia sangatlah penting. Kita dapat mengetahui proses normal dan mengetahui kondisi yang buruk jika ada penyakit menyerang anatomi tubuh sehingga dapat melakukan antisipasi berupa pencegahan demi kesehatan tubuh. Karena itulah pembelajaran anatomi tubuh manusia menjadi materi penting yang harus dimengerti oleh setiap orang maupun para tenaga kesehatan. Sistem dalam tubuh manusia yang tidak asing kita dengar adalah sistem kardivaskular atau yang disebut dengan sistem jantung dan pembuluh darah.Kemudian sistem pernapasan juga hal yang tidak asing ditelinga kita,kita telah mempelajari semua sistem tersebut tetapi mungkin masih sangat singkat.Oleh karena itu di masa perkuliahan ini sistem tersebut akan dipelajari lebih dalam .Pembelajaran mengenai sistem tersebut bertujuan untuk memahami lebih jauh tentang fungsi dan bagian yang ada dalam tubuh manusia . 1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4.



Apa penafsiran dari fluida dan konsep tekanan? Bagaimana sistem kerja jantung dalam tubuh manusia? Bagaimana sistem peredaran darah bekerja di dalam tubuh manusia? Bagaiman terjadinya sistem pernapasan dalam tubuh manusia?



1.3 Tujuan Masalah 1.Untuk mengenali apa itu fluida dan konsep tekanan 2.Untuk mengetahui sistem kerja jantung dalam tubuh manusia 3.Untuk mengetahui sistem peredaran darah manusia 4.Untuk mengetahui terjadinya sistem pernapasan



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Fluida dan Tekanan Fluida adalah zat alir (baik cairan maupun gas), yang di bidang kesehatan dipelajari system peredaran darah dan injeksi cairan ke dalam tubuh. Fluida didefinisikan sebagai zat yang dapat mengalir yaitu zat cair dan zat gas. Zat cair meliputi air, darah, asam, H 2SO4, air laut dsb. Secara umum dibedakan menjadi 2 bagian yaitu fludia statik dan fluida dinamik. Fluida atau zat yang dapat mengalir meliputi zat cair dan gas. Contoh zat cair meliputi air, darah, asam sulfat (H2SO4), air laut, dsb. Sedangkan zat gas meliputi udara, oksigen, nitrogen, CO2, dan sebagainya. Ilmu yang mempelajari fluida yang tak bergerak disebut hidrostatika. Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas atau Satuan Tekanan dalam Sl:



P=F/A



1newton 2 2 = 1 N/m = 1 ( meter ) Pa Bila kita berada di dalam air, kita akan mendapat tekanan yang dinamakan tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang dihasilkan oleh fluida setinggi kedalaman h tempat kita berada diukur dari permukaan. Tekanan hidrostatis fluida pada kedalaman h dari suatu bidang acuan: p = Po + pgh P = tekanan hidrostatis, Po = tekanan udara pada permukaan (N/m2) P = massa jenis fluida (kg/m3) g = gravitasi (m/det2) h = kedalaman fluida diukur dari suatu bidang acuan (m) Dalam satuan Sl, satuan tekanan adalah N/m 2 atau Pa atau Pascal dan dalam satuan c.g.s adalah dyne/cm 2 . Ada juga satuan praktis yang sering digunakan seperti atm, bar, mbar, Torr. Konversi satuan SI ke satuan praktis 1 atm =76 cmHg = 1, 013 x106 dyne/cm2 = 1, 013 x 105 N/m2 1 bar = 1 x 106 dyne/cm2 = 1x10 5 N/m2 1 Torr = 1 mm Hg 1 atm = 760 Torr



2



Dalam dunia kedokteran, satuan tekanan yang paling banyak digunakan didasarkan pada tinggi kolom air raksa (Hg) yang menyatakan besarnya tekanan tersebut. Secara umum tekanan yang dinyatakan oleh tinggi cairan : P = Pgh Di mana: P= tekanan P = massa jenis cairan g = percepatan gravitasi = 9,80 m/s2 h = tinggi cairan Manusia hidup di lingkungan bertekanan 1 atm, Lebih praktis suatu tekanan dinyatakan dalam selisih antara tekanan tersebut dengan tekanan atmosfir. Selisih tekanan atau tekanan relatif dikenal sebagai gauge pressure. Ada beberapa bagian tubuh manusia yang mempunyai tekanan gauge yang negatif. Ketika menarik nafas tekanan dalam paru paru harus lebih rendah dari pada tekanan udara luar. Perbedaan tekanan akan menyebabkan adanya aliran fluida. Beberapa proses biologis tak lepas dari pembahasan yang menyangkut sifat molekul molekul. Sebagai contoh adalah ketika meneteskan pewarna pada suatu larutan dalam suatu wadah, secara perlahan seluruh bagian larutan akan berubah warna. Proses ini disebut difusi. Hukum Fick : Arah difusi dari daerah yang memiliki konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Laju difusi berbanding langsung dengan perbedaan konsentrasi antara dua daerah. Hampir semua proses difusi di alam berlangsung melalui membran. Membran dapat bersifat dapat dilewati atau permeabel, tetapi umumnya membran pada sel-sel makhluk hidup bersifat selectively permeable atau semipermeabel, yaitu hanya dapat dilewati oleh molekul molekul tertentu. Proses perpindahan air melalui membran semi permeabel karena perbedaan konsentrasi larutan antara dua daerah yang dipisahkan memebran tersebut disebut osmosis. Perpindahan air untuk mencapai keseimbangan larutan dapat saja menimbulkan perbedaan ketinggian. Perbedaan ketinggian sebagai akibat dari proses osmosis menimbulkan tekanan asmosis relatif. Osmosis balikan dapat terjadi jika tekanan balik atau back pressure lebih besar daripada tekanan osmosis. Osmosis balikan dapat terjadi jika pada sisi kanan tabung diberi tekanan yang menyebabkan kedua permukaan larutan sejajar kembali. Dalam kehidupan sehari hari osmosis terjadi pada penyerapan air oleh akar tumbuhan, pemindahan air untuk mengeringkan sambungan antar tulang. Jika seseorang menderita sakit pada bagian kanan jantung, berarti bagian yang menerima darah dari pembuluh vena ini tidak menerima bekalan darah dengan semestinya, dan tekanan pembuluh kapiler akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan timbulnya osmosis balikan pada sepanjang kapiler dan menimbulkan cairan interstitial yang disebut edema atau pembengkakan. Dialysis adalah difusi berbagai molekul selain darah yang melewati membran semipermeabel. Dalam dialysis membran biasanya tidak permeable terhadap molekul molekul yang berukuran besar. Dialysis balikan atau fitrasi atau penyaringan dapat terjadi bila tekanan pada daerah dengan konsentrasi tinggi mampu melawan arah dialysis normal. Fungsi ginjal dan efek diuretik adalah contoh dialysis yang terjadi pada tubuh manusia. Active transport (pemindahan aktif), yaitu membran secara aktif memiliki energi untuk memindahkan substansi substansi reabsorbsi pada ginjal, penyerapan enzim pada usus, dan sel saraf merupakan contoh contoh dari pemindahan aktif.



3



2.2 Sistem Kerja Jantung Jantung terletak dalam rongga mediastinum rongga dada, yaitu diantara paru-paru. Posisi jantung miring sehingga bagian ujungnya yang runcing (apex) menunjuk ke arah bawah ke pelvis kiri, sedangkan ujungnya yang lebar yaitu bagian dasarnya, menghadap ke atas bahu kanan. Jantung terdiri dari dua lapisan yaitu; (1) lapisan dalam atau perikardium viseral, dan (2) lapisan luar (perikardium parietal). Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas, yang mengurangi gesekan akibat gerakan pemompaan jantung. Perikardium juga melindungi terhadap penyebaran infeksi atau neoplasma dari organ-organ sekitarnya ke jantung. Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan yaitu: 1. Epikardia adalah lapisan visera pada perikardia serum 2. Miokardia adalah bagian jantung yang berotot, terdiri atas otot jantung yang berkontraksi dan serta purkinje yang tidak berkontraksi yang mengantarkan impuls saraf. 3. Endokardia adalah endotelium tipis dan halus yang menjadi pembatas dalam jantung yang berhubungan dengan pembatas dalam pembuluh darah.



Gambar 1. (Sumber : https://www.studyblue.com/notes/note/n/cardio/deck/5611496) Sedangkan ruangan jantung terdiri dari dua bagian yaitu bagian kanan dan bagian kiri. Masing -masing bagian mempunyai satu atrium dan satu ventrikel sehingga di dalam jantung terdapat empat ruang yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Antara atrium dengan ventrikel terdapat lubang atrioventrikular dan pada setiap lubang tersebut terdapat katup. Ruang Jantung Atrium Kanan



Atrium Kiri



Fungsi Sebagai penampung (reservoir) darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh melalui vena kava superior dan inferior dan dari jantung melalui sinus koronari. Tekanan di atrium kanan 2 sampai 6 mmHg dengan saturasi oksigen 75%. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru. Menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui empat buah vena pulmonalis. Tekanan atrium kiri 4 sampai 12 mmHg dengan saturasi oksigen 95% sampai 98%.



4



Ventrikel Kanan



Ventrikel Kiri



Menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Tebal dinding kanan biasanya 0,5 cm dan tekanan sistoliknya 15-39 mmHg dan diastolik 0-5 mmHg dengan saturasi oksigen 75% Menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Tebal dinding kanan biasanya 0,5 cm dan tekanan sistoliknya 15-39 mmHg dan diastolik 0-5 mmHg dengan saturasi oksigen 75%



Atrium merupakan rongga penerima yang akan memompa darah ke dalam ventrikel. Atrium kanan mendapatkan darah yang berasal dari vena cava superior dan vena cava inferior, atrium kiri mendapatkan darah dari vena pulmonalis. Ventrikel merupakan rongga penerima darah dari atrium melalui sebuah katup. Ventrikel kanan akan mendapatkan darah dari atrium kanan untuk selanjutnya dipompa ke paru – paru melalui arteri pulmonalis. Sedangkan ventrikel kiri mendapatkan darah dari atrium kiri untuk selanjutnya akan memompa darah ke seluruh tubuh melalui katup aorta. Otot jantung (miokardium) pada bagian ventrikel lebih tebal dibandingkan dengan bagian atrium dan otot ventrikel kiri lebih tebal dibandingkan dengan otot ventrikel kanan. Hal ini karena otot ventrikel kiri mempunyai tugas untuk menghasilkan tekanan yang lebih besar daripada otot bagian lainnya. Ventrikel kiri bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh.



Penampang Diagram dari jantung. Tanda panah menunjukkan arah aliran darah.



Gambar 2. Daftar diagram, dalam urutan, struktur melalui mana darah mengalir di sirkulasi sistemik, paru, dan koronari. Katup jantung ditandai dengan lingkaran (bawah).



A. MEKANISME KONDUKSI JANTUNG 5



Berbeda dengan serat otot rangka (sel), yang saling bebas, serat otot jantung (serat otot kontraktil) dihubungkan oleh cakram sisipan, sel-sel yang bersebelahan dihubungkan oleh desmosom secara struktural, menyegel rapat yang menyatukan membran plasma, dan yang secara elektrik dihubungkan oleh sambungan berumpang, saluran ion yang memungkinkan transmisi peristiwa depolarisasi. Akibatnya, seluruh miokardia berfungsi sebagai unit tunggal dengan kontraksi tunggal serambi yang diikuti kontraksi tunggal ventrikel. Potensial aksi (impuls elektrik) pada jantung berasal dari sel otot jantung khusus yang disebut sel otoritmik. Sel-sel ini dapat bergerak sendiri, dapat mengghasilkan potensi aksi tanpa perangsangan saraf. Sel otoritmik berfungsi sebagai perintis untuk memulai siklus jantung (siklus pemompaan jantung) dan menyediakan sistem konduksi untuk mengkoordinasi kontraksi sel-sel otot di seluruh jantung.



Gambar 3. Mekanisme konduksi jantung A. MEKANISME KONTRAKSI JANTUNG Periode refrakter yang lama menghambat tetani pada otot jantung. Seperti jaringan peka ransangan lainnya, otot jantung memiliki periode refrakter. Selama periode refrakter, tidak dapat terbentuk potensial aksi kedua sampai membran peka ransang pulih dari potensial aksi sebelumnya. Di otot rangka, periode refrakter sangat singkat dibandingkan dengan durasi kontraksi yang terjadi sehingga saraf dapat diransang kembali sebelum kontraksi pertama selesai untuk menghasilkan penjumlahan kontraksi. Stimulasi berulang cepat yang tidak memungkinkan serat otot melemas di antara ransangan menyebabkan terjadinya kontraksi maksimal menetap yang dikenal sebagai tetani. Sebaliknya, otot jantung memiliki periode refrakter yang lama (gambar 5) yang berlangsung sekitar 250 milidetik kerana memanjang fase datar potensial aksi. Hal ini hamper selama periode kontraksi yang dipicu oleh potensial aksi yang bersangkutan; kontraksi satu serat otot jantung berlangsung serata 300 milidetik. Karena itu, otot jantung tidak dapat dirangsang kembali sampai kontraksi hampir selesai sehingga tidak terjadi penjumlahan kontraksi dan tetani otot jantung. Ini adalah suatu mekanisme protektif penting, karena pemompaan darah memerlukan periode kontraksi (pengosongan) dan relaksasi (pengisian) yang bergantian. Kontraksi tetanik yang berkepanjangan akan menyebabkan kematian. Rongga-rongga jantung tidak dapat terisi dan mengosogkan dirinya.



6



Faktor utama yang berperan dalam periode refrakter adalah inaktivasi, selama fase datar yang berkepanjangan, saluran Na+ yang diaktifkan sewaktu influks awal Na+ pada fase naik. Barulah setelah membran pulih dari proses inaktivasi ini (ketika membran telah mengalami repolarisasi ke tingkat istirahat) saluran Na+ dapat diaktifkan kembali untuk memulai potensial aksi lain.



Gambar 4. Hubungan dari potensial aksi dan periode refrakter terhadap durasi respon kontraktil di otot jantung B. SIKLUS JANTUNG Siklus jantung menggambarkan semua kegiatan jantung selama satu detak jantung penuh yaitu, dari melalui satu kontraksi dan relaksasi kedua serambi dan ventrikel. Peristiwa kontraksi (baik serambi maupun ventrikel) disebut sistol, dan peristiwa relaksasi disebut diastol. Siklus jantung meliputi gambaran kegiatan sistol dan diastol pada serambi dan ventrikel, volume darah, dan perubahan tekanan di dalam jantung dan aksi katup jantung (gambar 7). 1. Relaksasi isovolumetrik ventrikel adalah periode selama ventrikel relaks dan katup AV dan katup memaruh bulan masih tertutup. Volume ventrikel tidak berubah selama periode ini (isovolumetrik). 2. Pengisian ventrikel dimulai ketika katup AV membuka dan darah mengisi ventrikel. Ventrikel tetap berada dalam keadaan diastol selama periode ini. 3. Kontraksi ventrikel (sistol ventrikel) dimulai ketika potensi aksi nodus AV memasuki ventrikel, ventrikel terdepolarisasi, dan kompleks QRS dapat diamati pada EKG.



7



Gambar 5. Pembagian siklus jantung: (a) sistol; (b) diastol C. BUNYI JANTUNG Bunyi jantung secara tradisional digambarkan sebagai lup-dup dan dapat di dengar melalui stetoskop. “lup” mengacu pada saat katup AV menutup dan “dup” mengacu pada saat katup semilunar menutup (gambar 6). Bunyi ketiga atau keempat adalah bunyi jantung yang abnormal yang disebabkan fibrasi yang terjadi pada dinding jantung saat darah mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel, dan dapat di dengar jika bunyi jantung diperkuat dengan mikrofon. Oleh karena itu, bunyi jantung pertama (S1) terdengar pada permulaan sistol ventrikel,pada saat ini tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan atrium dan menutup katup mitral dan trikuspid. Pada kasus tenosis mitral terdengar bunyi S1 yang abnormal dan lebih keras akibat kekakuan daun-daun katup. Bunyi jantung kedua (S2) terdengar pada permulaan relaksasi ventrikel karena tekanan ventrikel turun sampai di bawah tekanan arteri pulmonalis dan aorta, sehingga katup pulmonalis dan aorta tertutup. Terdapat dua bunyi jantung lain yang kadang-kadang dapat terdengar selama diastolic ventrikel yaitu bunyi jantung ketiga dan keempat. Kedua bunyi ini disebut sebagai irama gallop, istilah ini dapat digunakan karena tambahan bunyi jantung yang lain tersebut merangsang timbulnya irama gallop seperti derap lari kuda. Bunyi ketiga terjadi selama periode pengisian ventrikel cepat sehingga disebut sebagai gallop ventrikular apabila abnormal. Bunyi keempat timbul pada waktu sistolik atrium dan disebut sebagai gallop atrium. Bunyi keempat biasanya sangat pelan atau tidak terdengar sama sekali, sekali, bunyi ini timbul sesaat sebelum bunyi jantung pertama. Gallop atrium terdengar bila resistensi ventrikel terhadap pengisian atrium meningkat akibat berkurangnya peregangan dinding ventrikel atau peningkatan volume ventrikel.



8



Gambar 6. Dua bunyi jantung normal



2.3 Sistem Peredaran Darah Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem yang sangat berperan dalam keseluruhan aktifitas tubuh. Melalui peredaran darah zat makanan hasil pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh yang memerlukan. A. Organ Penyusun Sistem Peredaran Darah Walaupun sistem peredaran darah terdapat pada seluruh bagian tubuh, namun organ utama penyusun sistem peredaran darah adalah darah, jantung, dan pembuluh darah. a. Darah Darah pada manusia terdiri dari plasma darah dan bagian sisanya berupa bagian yang padat, yaitu sel-sel darah atau butir-butir darah.Plasma darah atau cairan darah merupakan bagian cair dari darah yang merupakan 55 % dari bagian darah itu sendiri.Plasma darah, terdiri atas air (± 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein darah, sari-sari makanan (glukosa dan asam amino), enzim, antibodi, hormon, dan zat sisa metabolisme, serta gas-gas (oksigen, karbondioksida, dan nitrogen). Di dalam plasma darah terdapat pula fibrinogen yang dapat berubah menjadi benangbenangfibrin, yang berguna untuk menutup luka.Plasma darah yang telah dipisahkan fibrinogennya dinamakan serum. Cairan darah atau plasma darah mengangkut sari-sari makanan dari usus kemudian ke hati, dari hati diedarkan ke seluruh bagian tubuh.Plasma darah mengangkut sisa metabolisme berupa karbondioksida (sebagian diangkut oleh darah merah) kembali dari jaringan ke jantung kemudian ke paru-paru. Sel-sel darah, terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah.Sel darah merah merupakan bagian terbesar dari sel darah yaitu sekitar 99 %. Sel darah merah berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung, sering berada dalam keadaan bertumpukan. Sel darah putih memiliki ukuran lebih besar daripada sel darah merah, tidak berpigmen, dan mempunyai inti yang bentuknya bermacam-macam.Keping darah berbentuk kecil, tidak teratur, tidak berinti dan berkelompok membentuk kepingan-kepingan di dalam darah.



9



b. Jantung Pembahasan tentang jantung lihat kembali di halaman sebelumnya. c. Pembuluh Darah Pada topik sebelumnya kita sudah membahas tentang jantung, meliputi anatomi jantung, ruang jantung, fisiologi jantung, kelainan pada jantung dan sebagainya. Nah, materi kali ini akan membahas tentang pembuluh darah, dimana pembuluh darah ini terbagi atas dua yaitu vena dan arteri. Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah. Pembuluh darah biasa disebut oleh orang awam dengan sebutan urat. Pembuluh darah merupakan jaringan elastic membawa darah yang dipompa dari ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh, kemudian mengembalikannya lagi ke dalam jantung. Darah tersebut mengandung oksigen yang diikat oleh hemoglobin atau Hb di dalam darah. Di dalam darah juga terdapat protein dan glukosa yang mana komponen tersebut dibutuhkan oleh jaringan dan sel nantinya, setelah sampai ke seluruh tubuh atau organ targetnya melalui anastomosis arteriovenosa dan juga kapiler. Fungsi utama sistem ini adalah menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke sel dan jaringan dan mengembalikan darah vena ke paru-paru untuk pertukaran gas oksigen (O2) dengan karbon dioksida (CO2). Pembuluh darah juga berfungsi untuk membawa sel darah putih ketika terjadi infeksi untuk mekanisme penyembuhan, sel darah putih tersebut yang merupakan imunitas tubuh seseorang akan melawan kuman ataupun benda asing yang masuk ke dalam tubuh, sehingga ketika imunitas seseorang melemah ataupun kuman yang masuk ke dalam tubuh terlalu kuat, disitulah seseorang terkena penyakit. Sistem pembuluh darah pada manusia terdiri dari arteri, arteriola, kapiler, venula, dan vena. 1. Arteri Dinding aorta dan arteri besar mengandung banyak jaringan penting dan sebagian otot polos. Fungsi arteri yaitu pada saat ventrikel kiri memompa darah masuk ke dalam aorta dengan tekanan tinggi. Dorongan darah secara mendadak ini merenggang dinding arteri yang elastis tersebut, pada saat ventrikel beristirahat maka dinding yang yang elastic tersebut kembali pada keadaan semula dengan memompa darah ke depan, ke seluruh sistem sirkulasi. Di daerah perifer, cabang-cabang sistem arteri berploriferasi dan terbagi lagi menjadi pembuluh darah kecil 2. Arteriola Dinding arteriola terutama terdiri dari otot polos dengan sedikit serat elastis. Dinding otot arteriola ini sangat peka dan dapat berdilatasi atau berkontraksi. Bila berkotraksi, arteriola merupakan tempat resistensi utama aliran darah dalam cabang arterial. Saat berdilatasi penuh, arteriola hampir tidak memberi resistensi terhadap aliran darah. Pada pesambungan antara arteriola dan kapiler terdapat sfingter prakapiler yang berada dibawah pengaturan fisiologis yang cukup rumit. 3. Kapiler Pembuluh darah kapiler memiliki dinding tipis yang terdiri dari lapisan sel endotel. Nutrisi dan mentabolik berdifusi dari daerah berkonsentrasi tinggi menuju daerah berkonsentrasi rendah melalui membran yang tipis dan semi permeabel ini. Dengan demikian oksigen dan nutrisi akan meninggalkan pembekuan darah dan masuk ke dalam ruang interstisial dan sel. Karbondiokida dan metabolik berdifusi ke arah yang berlawanan. Pergerakan cairan antara pembuluh darah dan ruang interstisial bergantung pada keseimbangan relatif antara tekanan hidrostatik dan osmotik jaringan kapiler.



10



4. Venula Venula berfungsi sebagai saluran pengumpul dan terdiri dari sel-sel endotel dan jaringan fibrosa. 5. Vena Vena adalah saluran yang berdinding relatif tipis dan berfungsi menyalurkan darah dari jaringan kapiler melalui sistem vena, masuk ke atrium kanan. Aliran vena ke jantung hanya searah karena katup-katupnya terletak startegis di dalam vena. Vena merupakan pembuluh pada sirkulasi sistemik yang paling dapat merenggang. Pembuluh ini dapat menampung darah dalam jumlah banyak dengan tekanan yang relatif rendah. Sifat aliran vena yang bertekanan rendah bervolume tinggi ini menyebabkan sistem vena ini di sebut sistem kapasitas .



Gambar 7.Pembuluh Darah



B. Mekanisme Sistem Peredaran Darah Pada sistem peredaran darah manusia terdapat dua lintasan peredaran darah, yaitu sirkulasi paru-paru (peredaran darah kecil), dan sirkulasi sistemik (peredaran darah besar). Kedua peredaran darah ini disebut peredaran darah ganda. 1. Sirkulasi paru-paru Peredaran ini dimulai dari darah kotor yang berada di dalam atrium kanan jantung terpompa keluar (saat jantung berkontraksi), menuju ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis bercabang dua, satu paru kiri dan satu paru kanan. Sesampainya di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dari tubuh kemudian darah mengikat oksigen. Dari paru-paru, darah yang kaya oksigen mengalir ke dalam vena pulmonalis kiri dan kanan. Vena pulmonalis kiri dan kanan kemudian bersatu menjadi vena pulmonalis. Vena pulmonalis masuk ke ventrikel kiri jantung. Dibandingkan dengan peredaran darah kecil, peredaran darah besar lebih luas lintasannya. 2. Sirkulasi sistemik Darah harus mencapai berbagai organ dan bagian tubuh atas maupun bawah. Oleh karena itu, peredaran darah besar disebut pula peredaran darah tubuh karena darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Darah bersih di dalam atrium kiri jantung dipompa masuk ke dalam aorta. Aorta bercabang menuju ke bagian atas tubuh (kepala dan tangan) dan menuju ke bagian bawah tubuh. Aorta yang menuju ke bagian bawah tubuh ada yang menuju ke hati, usus, lambung, ginjal, anggota tubuh, dan ke jaringan tubuh bagian bawah. Dari organ-organ tersebut, darah akan kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena). Dekat ke jantung, vena-vena tersebut bersatu membentuk vena kava posterior dan vena kava anterior. Kemudian masuk ke ventrikel kiri jantung.



11



Pada sistem peredaran darah manusia, antara darah yang bersih yang banyak mengandung oksigen dengan darah kotor yang mengandung sisa metabolisme tidak pernah tercampur.Peredaran darah berfungsi untuk menjaga agar suhu tubuh tetap.Bagian tubuh yang sedang aktif bekerja biasanya mengeluarkan panas.Panas ini oleh aliran darah terbawa ke bagian tubuh yang lebih dingin.Dengan demikian, suhu tubuh manusia konstan (tetap).



Gambar 8. Mekanisme peredaran darah 2.4 Sistem Pernapasan Respirasi adalah proses pertukaran gas dalam paru. Oksigen berdifusi ke dalam darah dan pada saat yang sama karbon dioksida dikeluarkan dari darah. Udara dialirkan melalui unit pertukaran gas melalui jalan napas. Secara umum, proses respirasi memerlukan tiga subunit organ pernapasan, yaitu jalan napas atas, jalan napas bawah, dan unit pertukaran gas. Masingmasing subunit ini terdiri atas berbagai organ. Jalan napas atas terdiri dari hidung, sinus, faring, dan laring. Jalan napas bawah terdiri dari trakea dan bronkus serta percabangannya. Unit pertukaran gas terdiri dari bagiandistal bronkus terminal (bronkiolus respiratorius), ductus alveolaris, sakus alveolaris, dan alveoli yang kesemuanya disebut dengan asinus. Organ paru ditutupi oleh rongga toraks yeng terbentuk dari iga, sternum, dan kolumna vertebra, dengan diafragma yang berbentuk kubah memisahkan toraks dari abdomen.



12



A. Organ Pernapasan 1. Hidung Pada orang normal, udara masuk kedalam paru melalui lubang hidung (nares anterior) dan kemudian masuk kedalam rongga hidung. Rongga hidung dibagi menjadi dua bagian oleh sekat (septum nasal) dan pada masing-masing sisi lateral rongga hidung terdapat tiga saluran yang dibentuk akibat penonjolan turbinasi (konka). Rongga hidung dilapisi oleh mukosa yang banyak mengandung vaskuler dan juga ditumbuhi oleh bulu. Bulu hidung (vibrissae) efektif untuk menyaring debu atau partikel yang terkandung dalam udara dengan ukuran hingga 10 mm. mukosa hidung setiap saat mengeluarkan mukus yang diproduksi oleh sel-sel goblet dan glandula serosa yang juga berfungsi untuk memerangkap kotoran udara. Adanya turbulasi udara yang masuk ke hidung akibat struktur konka, menyebabkan udara berputar dan terpapar secara maksimal dengan dinding mukosa. Akibatnya, kotoran yang mungkin terkandung dalam udara akan menempel pada dinding mukosa. Udara yang masuk akan dilembabkan. Hampir seluruh proses pelembapan udara dilakukan di hidung dan untuk seluruh proses pelembapan udara ini, setiap hari tubuh kehilangan air sekitar 250 ml. umumnya pelembapan udara baru mencapai keadaan saturasi 100% ketika udara telah sampai pada alveoli. Proses penghangatan udara dilakukan agar suhu udara yang masuk kedalam tubuh sama dengan suhu tubuh. Proses penghangatan dimungkinkan karena di dinding hidung banyak terdapat vaskuler yang mampu menimbulkan efek radiasi untuk melembabkan udara yang dihirup. 2. Faring Faring atau tenggorok adalah rongga yang menghubungkan antara hidung dan rongga mulut. Faring dibagi dalam tiga area yaitu nasal, oral, dan laring. Faring nasal atau disebut dengan nasofaring terletak di sisi posterior hidung, diatas palatum. Pada nasofaring terdapat kelenjar adenoid dan muara tuba eustachii. Faring oral atau disebut orofaring berlokasi di mulut. Area orofaring dibatasi secara superior oleh palatum, inferior oleh pangkal lidah, dan lateral oleh lengkung palatum. Tonsil terdapa pada orofaring. Faring laryngeal atau disebut juga laringofaring atau hipofaring terletak bagian inferior, pada daerah ini terdapat epiglottis, kartilago aritenoid, sinus piriformis. 3. Laring Laring merupakan pangkal tenggorokan berupa saluran udara, yang terletak di depan faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea dibawahnya mempunyai fungsi untuk pembentukan suara. Bagian ini dapat ditutup oleh epiglotis, yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berfungsi menutupi laring pada waktu kita menelan makanan. Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain 1)Kartilago tiroid (1 buah) terletak di depan jakun sangat jelas terlihat pada pria; 2)Kartilago ariteanoid (2 buah) yang berbentuk beker; 3)Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin; dan 4)Kartilago epiglotis (1 buah). Laring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian epiglotis yang dilapisi oleh sel epitelium berlapis (Syaifuddin, 2012; Anderson, 1999). Pada proses pembentukan suara, suara terbentuk sebagai hasil dari kerjasama antararongga mulut, rongga hidung, laring, lidah, dan bibir. Pada pita suara palsu tidak terdapat otot,oleh karena itu pita suara ini tidak dapat bergetar, hanya antara kedua pita suara tadi dimasukioleh aliran udara maka tulang rawan gondok dan tulang rawan bentuk beker tadi diputar.



13



Akibatnya pita suara dapat mengencang dan mengendor dengan demikian sela udara menjadi sempit atau luas. Pergerakan ini dibantu pula oleh otot-otot laring, udara yang dari paru-paru dihembuskan dan menggetarkan pita suara. Getaran itu diteruskan melalui udara yang keluarmasuk. Perbedaan suara seseorang bergantung pada tebal dan panjangnya pita suara. Pita suara pria jauh lebih tebal daripada pita suara wanita (Syaifuddin, 2006). 4. Trakea Trakea merupakan batang tenggorokan lanjutan dari laring, terbentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri dari tulang-tulang rawan. Panjang trakea 9-11 cm dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot polos. Dinding-dinding trakea tersusun atas sel epitel bersilia yang menghasilkan lendir. Lendir ini berfungsi untuk penyaringan lanjutan udara yang masuk, menjerat partikel-partikel debu, serbuk sari dan kontaminan lainnya. Sel silia berdenyut akan menggerakan mukus sehingga naik ke faring yang dapat ditelan atau dikeluarkan melalui rongga mulut. Hal ini bertujuan untuk membersihkan saluran pernapasaan. Trakea terletak di depan saluran esofagus, mengalami percabangan di bagian ujung menuju ke paru-paru, yang memisahkan trakea menjadi bronkus kiri dan kanan disebut karina ( Graaff, 2010; Silvertho, 2001; Syaifuddin, 2006). 5. Bronkus Bronkus merupakan percabangan trakhea kanan dan kiri. Tempat percabangan ini disebut karina. Bronkus terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri, bronkus lobaris kanan terdiri 3 lobus dan bronkus lobaris kiri terdiri 2 lobus. Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental. Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki arteri, limfatik dan syaraf. Berikut adalah organ percabangan dari bronkus yaitu 1)Bronkiolus, merupakan cabang-cabang dari bronkus segmental. Bronkiolus mengandung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan nafas. 2)Bronkiolus terminalis, merupakan percabagan dari bronkiolus. Bronkiolus terminalismempunyai kelenjar lendir dan silia. 3)Bronkiolus respiratori, merupakan cabang dari bronkiolus terminalis. Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara lain jalan nafas konduksi dan jalan udara pertukaran gas. 4)Duktus alveolar dan sakus alveolar. Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar, kemudian menjadi alvioli ( Anderson,1999; Syaifuddin, 2006). 6. Paru-Paru Letak paru-paru di rongga dada, menghadap ke tengah rongga dada atau kavum mediastinum. Pada bagian tengah terdapat tampuk paru-paru atau hilus. Pada mediastinum depan terletak jantung. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi 2 yaitu, pleura visceral (selaput pembungkus) yang langsung membungkus paru-paru dan pleura parietal yaitu selaput yang melapisi rongga dada sebelah luar. Pada keadaan normal, kavum pleura ini vakum (hampa) sehingga paru-paru dapat mengembang mengempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk melumasi permukaanya (pleura), menghindarkan gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernapas (Silverthon, 2001; Syaifuddin, 2006). Paru-paru merupakan bagian tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung (gelembung hawa atau alveoli). Gelembung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya kurang lebih 90 m². Alveoli merupakan tempat pertukaran udara, O2 masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700.000.000 buah (paru-paru kiri dan kanan). Paru-paru terbagi menjadi dua yaitu paru-paru kanan, terdiri dari 14



3 lobus yaitu lobus pulmo dekstra superior, lobus media, dan lobus inferior. Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang kecil bernama segmen. Paru-paru kiri mempunyai 10 segmen yaitu 5 buah segmen pada lobus superior, dan 5 buah segmen pada inferior. Paru-paru kanan mempunyai 10 segmen yaitu 5 buah segmen pada lobus superior, 2 buah segmen pada lobus medialis, dan 3 buah segmen pada lobus inferior. Tiap-tiap segmen ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus. Di antara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah, getah bening dan syaraf, dan tiap lobulus terdapat sebuah bronkiolus. Di dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang-cabang banyak sekali, cabang ini disebut duktus alveolus. Tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2-0,3 mm. Persyarafan pada pernapasan disuplai melalui Nervus Phrenicus dan Nervus Spinal Thoraxic. Nervus Phrenicus mensyarafi diafragma, sedangkan Nervus Spinal Thoraxic mempersyarafi intercosta. Paru juga dipersyarafi oleh serabut syaraf simpatis dan para simpatis. Pada paru terdapat peredaran darah ganda. Darah yang miskin oksigen dari ventrikel kanan masuk ke paru melalui arteri pulmonalis. Selain sistem arteri dan vena pulmonalis, terdapat pula arteri dan vena bronkialis, yang berasal dari aorta, untuk memperdarahi jaringan bronki dan jaringan ikat paru dengan darah kaya oksigen. Ventilasi paru (bernapas) terdiri otot-otot pernapasan, yaitu diafragma dan otot-otot interkostal. Selain ini ada otot-otot pernapasan tambahan eperti otot-otot perut (Graaff, 2010; Pearce, 2007; Silverthon, 2001; Syaifuddin, 2006). Volume udara pernapasan terdiri dari atas volume tidal (VT), volume kemplemen (VK), volume suplemen (VS), volume residu (VR), kapasitas vital (KV), dan kapasitas total (KT). Volume tidal (VT) adalah volume udara yang keluar masuk paru-paru sebagai akibat aktivitas pernapasan biasa (500 cc).Volume komplemen (VK) adalah volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal ke dalam paru-paru setelah inspirasi biasa (1500 cc). Volume suplemen (VS) adalah volume udara yang masih dapat dihembuskan secara maksimal dari dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa (1500 cc). Volume residu (VR) adalah volume udara yang selalu tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi sekuatkuatnya (1000 cc). Kapasitas vital (KV) adalah volume udara yang dapat dihembuskan sekuatkuatnya setelah melakukan inspirasi sekuat-kuatnya (KV = VT + VK + VS) 3500 cc. Kapasitasi total (KT) adalah volume total udara yang dapat tertampung di dalam paru-paru (KT = KV + VR) 4500 cc ( Pearce, 2007; Silverthon, 2001).



B. PROSES PERNAPASAN (INSPIRASI DAN EKSPIRASI) Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghirupan udara ini disebut inspirasi dan penghembusannya disebut ekspirasi. Jadi, dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang masuk kedalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah secara osmosis. CO2 dikeluarkan melalui traktus respiratorius (jalan pernapasan) dan masuk kedalam tubuh melalui kapiler-kapiler vena pulmonalis kemudian masuk ke serambi kiri jantung (atrium sinistra) menuju ke aorta kemudian ke seluruh tubuh (jaringan-jaringan dan sel-sel), di sini terjadi oksidasi (pembakaran). Sebagai sisa dari pembakaran adalah CO2 dan dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke jantung (serambi kanan atau atrium dekstra) menuju ke bilik kanan (ventrikel dekstra) dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke jaringan paru-paru. Akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari alveoli. Proses pengeluaran CO2 ini adalahsebagian dari sisa metabolisme, sedangkan sisa dari metabolisme lainnya akan dikeluarkan melalui traktus urogenitalis dan kulit (Pearce, 2007; Silverthon, 2001; Syaifuddin, 2006). 15



Pernapasan terdiri dari 2 mekanisme yaitu inspirasi (menarik napas) dan ekspirasi (menghembuskan napas). Bernapas berarti melakukan inpirasi dan eskpirasi secara bergantian, teratur, berirama, dan terus menerus. Bernapas merupakan gerak refleks yang terjadi pada otot-otot pernapasan. Refleks bernapas ini diatur oleh pusat pernapasan yang terletak di dalam sumsum penyambung (medulla oblongata). Oleh karena seseorang dapat menahan, memperlambat, atau mempercepat napasnya, ini berarti bahwa refleks bernapas juga dibawah pengaruh korteks serebri. Pusat pernapasan sangat peka terhadap kelebihan kadar CO2 dalam darah dan kekurangan dalam darah. Inspirasi terjadi bila muskulus diafragma telah mendapat rangsangan dari nervus frenikus lalu mengerut datar. Muskulus interkostalis yang letaknya miring, setelah mendapat rangsangan kemudian mengerut dan tulang iga (kosta) menjadi datar. Dengan demikian jarak antara sternum (tulang dada) dan vertebra semakin luas dan melebar. Rongga dada membesar maka pleura akan tertarik, yang menarik paru-paru sehingga tekanan udara di dalamnya berkurang dan masuklah udara dari luar (Pearce, 2007; Silverthon, 2001; Syaifuddin, 2006). Ekspirasi, pada suatu saat otot-otot akan kendor lagi (diafragma akan menjadi cekung,muskulus interkostalis miring lagi) dan dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali,maka udara didorong keluar. Jadi proses respirasi atau pernapasan ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru-paru. Pada pernapasan dada, pada waktu seseorang bernapas, rangka dada terbesar bergerak. Ini terdapat pada rangka dada yang lunak, yaitu pada orang-orang muda dan pada perempuan. Pada pernapasan perut, jika pada waktu bernapas diafragma turun naik, maka ini dinamakan pernapasan perut. Kebanyakan pernapasan perut terdapat pada orang tua, karena tulang rawannya tidak begitu lembek dan bingkas lagi yang disebabkan oleh banyak zat kapur yang mengendap di dalamnya dan banyak ditemukan pada laki-laki (Pearce, 2007; Silverthon, 2001; Syaifuddin, 2006).



16



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. 2.



3.



4.



Mempelajari fluida dan tekanan yang ada di dalam tubuh sangatlah penting.Dengan mempelajari hal tersebut,kita bisa memahami bagaimana kondisi tubuh kita yang sebenarnya dan kita bisa mengerti komponen apa saja yang ada di dalam tubuh. Sistem kerja jantung merupakan salah satu sistem yang mempunyai peranan sangat vital bagi kehidupan manusia. Jantung adalah pompa berotot didalam dada yang bekerja terus menerus tanpa henti memompa darah keseluruh tubuh.Jantung dibagi menjadi separuh kanan dan kiri, dan memiliki empat bilik (ruang), bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik-bilik atas, atria (atrium, tunggal) menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik-bilik bawah, sedangkan ventrikelyang memompa darah dari jantung. Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem yang sangat berperan dalam keseluruhan aktifitas tubuh. Melalui peredaran darah zat makanan hasil pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh yang memerlukan.Peredaran darah terbagi menjadi 2 yaitu peredaran darah kecil dan besar. Respirasi adalah proses pertukaran gas dalam paru. Oksigen berdifusi ke dalam darah dan pada saat yang sama karbon dioksida dikeluarkan dari darah. Udara dialirkan melalui unit pertukaran gas melalui jalan napas. Secara umum, proses respirasi memerlukan tiga subunit organ pernapasan, yaitu jalan napas atas, jalan napas bawah, dan unit pertukaran gas. Masing-masing subunit ini terdiri atas berbagai organ.



3.2 Saran Demikian makalah yang kami buat,semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan,silahkan sampaikan kepada kami. Apabila terdapat kesalahan mohon dimaafkan,karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari khilaf.



17



DAFTAR PUSTAKA Verralls, Sylvia (1997). Anatomi dan fisiologi terapan dalam kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Anderson, P.D. (1999). Anatomi fisiologi tubuh manusia. Jones and Barret publisher Boston. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Pearce, EC. (1999). Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia. Wingerd Bruce A (1994). The Human Body, Cincepts of Anatomy and Physiology. Philadelphia WB. Saunders Sanders, T. & Scanlon, V.C. (2007). Essential of anatomy and physiologyLondon: Churchill Livingstone Silverthon, C. Andrew (2001). Human Physiology and Integrated Approach. Second Edition. New Jersey: Prentice Hall Martini F. (1989). Anatomy and Fundamentals of Physiology. Prentice hall, New Jersey. Manaba, Faizin. 2014. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Gizi. Jakarta : EGC. Sartono, Mohammad Bima Arrynugrah. 2014. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia,Yogyakarta: CV. Solusi Distribusi.



2