Format Analisis Artikel Dan Jurnal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FORMAT ANALISIS JURNAL Nama Kelompok : 1. Nita Fitria 2. Titin Novita Sari 3. Diah Ayu Titisari



15330003 15330005 15330009



A. TEMA ARTIKEL : Gaya dan Faktor-faktor Yang Terdapat Pada Bidang Gelincir B. JUDUL ARTIKEL YANG DIKAJI : 1. PERANCANGAN KIT PERCOBAAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN PADA BIDANG MIRING 2. PENYELIDIKAN BIDANG GELINCIR MENGGUNAKAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DESA KAMPUNG MANGGIS KECAMATAN PADANG PANJANG BARAT 3. INVESTIGASI BIDANG GELINCIR DIJORONG KOTO BARU NAGARI AIE DINGIN KABUPATEN SOLOK DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI SCHLUMBERGER 4. PENENTUAN BIDANG GELINCIR LONGSORAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK FISIS BATUAN DENGAN SEISMIK BIAS DANGKAL DI DAERAH CILILIN BANDUNG 5. PEMBUATAN SISTEM PENENTUAN KOEFISIEN GESEK STATIS BENDA PADA BIDANG MIRING SECARA DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER C. ANALISIS TERHADAP ISI/TEMUAN MASING-MASING ARTIKEL 1. Perancangan Kit Percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan Pada Bidang Miring Kurniawan & Imam Sucahyo (2015:84) menyatakan Dari hasil penelitian kit percobaan gerak lurus berubah beraturan, untuk mencari percepatan kit tersebut dapat digunaka untuk percobaan dengan rentang sudut kemiringan antara 4o sampai 15o. selama penelitian didapat hubungan besar sudut lintasan dengan percepatan yakni berbanding lurus, semakin besar sudut lintasan maka semakin besar pula nilai percepatannya. 2. Penyelidikan Bidang Gelincir Menggunakan Metoda Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger Di De sa Kampung Manggis Kecamatan Padang Panjang Barat Lismalini, Akmam dan Sudiar (2014:31) menyatakan Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk bidang gelincir yang terdapat didesa kampung manggis kecamatan padang panjang barat adalah bidang 1



gelincir translation slip. Bidang gelincir yang sejajar dan hamper lurus dengan permukaan tanah. Tahanan jenis bidang gelincir 1 berkisar 142,00-273,00 Ωm di kedalaman 10,30m dan tahanan jenis bidang gelincir 2 berkisar 121,00-225,00 Ωm di kedalaman 10,8m. Bidang gelincir ini ditafsirkan terbentuk dari batuan gamping. 3. Investigasi Bidang Gelincir Dijorong Koto Baru Nagari Aie Dingin Kabupaten Solok Dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger Nurhidayati, Akmam & Amir (2015 : 79-80) menyatakan Bidang gelincir lintasan 1 memiliki sudut kemiringan bidang gelincir yang berpotensi longsor adalah 21.74 o dan 19.94o. sudut kemiringan lereng yang mewakili adalah 20.83o. Bidang gelincir lintasan 2 memiliki sudut kemiringan bidang gelincir yang berpotensi longsor adalah 21.85o dan 17.46o dengan sudut kemiringan kelereng yang mewakili adalah 30o. Bidang gelincir lintasan 3 memiliki sudut kemiringan bidang gelincir adalah 17.13 o dengan sudut kemiringan kelereng yang mewakili adalah 36.87o. Lintasan 1,2 dan 3 termasuk kedalam sudut kemiringan lereng yang curam. 4. Penentuan Bidang Gelincir Longsoran Berdasarkan Karakteristik Fisis Batuan Dengan Seismik Bias Dangkal Di Daerah Cililin Bandung Marjiyono, A.Soehaimi dan J.H.Setiawan (2006:391) menyatakan batuan yang tersingkap disekitar daerah penelitian berupa batupasir tufaan lapuk. Dari longsoranlongsoran tersebut dapat diamati secara jelas bahwa bidang longsoran umumnya merupakan bidang batas kekompakan antara batupasir tufaan lapuk dengan material hasil pelapukan serta bahan rombakan. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa bidang batas kekompakan antara tanah dengan batuan dibawahnya sering menjadi bidang gelincir longsoran. 5. Pembuatan Sistem Penentuan Koefisien Gesek Statis Benda Pada Bidang Miring Secara Digital Berbasis Mikrokontroler Fitri, Maisa, Hufri dan Yohandri (2014:141) menyatakan Spesifikasi performansi dari sistem penentuan koefisien gesek statis benda ini merupakan pengidentifikasian atau penguraian fungsi setiap bagian pembentuk sistem. Sistem penentuan koefisien gesek statis benda ini dirancang mampu menentukan sudut kemiringan ketika benda meluncur dan koefisien gesek antara bidang dan benda luncur. Data yang diperoleh dari pengukuran ditampilkan pada LCD berupa sudut dan nilai tangen dari sudut yang diidentifikasikan sebagai koefisien gesek statis benda. D. ANALISIS TERHADAP METODOLOGI PENELITIAN YANG DIGUNAKAN 1. Perancangan Kit Percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan Pada Bidang Miring Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian berbasis laboraturium. Bertujuan untuk mempelajari tentang gerak lurus berubah beraturan pada bidang miring. Perancangan alat menggunakan sebuah lintasan yang dilengkapi dengan 5 buah sensor photogate. System instrumentasi yang digunakan pada penelitian ini antara lain mikrokontroller yang berfungsi sebagai penghitung waktu yang terbaca oleh photogate dan sudut yang terbaca oleh rotary encoder. 2



2. Penyelidikan Bidang Gelincir Menggunakan Metoda Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger Di De sa Kampung Manggis Kecamatan Padang Panjang Barat Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar ini bersifat deskriptif, dilakukan di desa kampong manggis kecamatan padang panjang barat menggunakan ARES Multielectrode sebagai instrument utama. Pada penelitian ini parameter yang diamati yaitu kuat arus, tegangan, dan jarak elektroda, sedangkan untuk parameter yang terhitung yaitu nilai tahanan jenis semu. Beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian antara lain sebagai berikut : tahap persiapan, tahap pengambilan data dan analisis data. 3. Investigasi Bidang Gelincir Dijorong Koto Baru Nagari Aie Dingin Kabupaten Solok Dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat survey deskriptif yang dilakukan di jorong koto baru nagari aie dingin kabupaten solok. Pada penelitian ini pengambilan data dilakukan menggunakan ARES Multielectroda sebagai instrumen utama. Terdapat empat jenis variable yang diamati dalam penelitian ini, yaitu variabel yang diukur, variabel yang dihitung, variabel yang diinterpretasi dan variabel yang diestimasi. Variabel yang diukur yaitu kuat arus listrik, beda potensial, dan spasi elektroda. Variabel yang dihitung pada penelitian ini adalah tahanan jenis semu batuan. Variabel yang diinterpretasikan yaitu nilai tahanan jenis sesungguhnya dan kedalaman. Variabel yang diestimasi yaitu bentuk bentuk gelincir, kedalaman bidang gelincir dan sudut kemiringan bidang gelincir. Tahap-tahap penelitian yaitu : tahap persiapan, tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. 4. Penentuan Bidang Gelincir Longsoran Berdasarkan Karakteristik Fisis Batuan Dengan Seismik Bias Dangkal Di Daerah Cililin Bandung Metode penelitian yang digunakan adalah pengambilan data dengan menggunakan pengukuran seismik bias. Pengukuran ini dilakukan dengan tiga buah data longer “datamark” model SR 8000 SH yang masing-masing mempunyai empat channel. Setiap channel dihubungkan dengan sebuah geofon. Pengukuran seismic bias ini dilakukan pada lima lintasan dengan arah barat-timur, dari arah tegak lurus dari arah kemiringan lereng bukit tonggoh. Morfologi daerah penelitian berbentuk cekungan miring, sehingga bentuk lintasan agak melengkung mengikuti kelengkungan lereng bukit. Secara umum kualitas data cukup baik seperti ditunjukkan oleh deviasi arrival time yang kecil (dibawah 2,5 m/s), kecuali dibagian timur lintasan 3, ada beberapa data yang relatif acak. 5. Pembuatan Sistem Penentuan Koefisien Gesek Statis Benda Pada Bidang Miring Secara Digital Berbasis Mikrokontroler Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran memiliki arti yang sangat penting dalam suatu 3



penelitian eksperimen. Berdasarkan data yang diperoleh dapat digambarkan hubungan antara suatu variabel bebas dengan variabel terikat yang terdapat pada sistem penentuan koefisien gesek statis.Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara besaran pada variabel bebas dengan variabel terikat dalam sistem untuk penentuan koefisien gesek statis ini diperlukan analisis terhadap data yang diperoleh. Penyajian data dinyatakan dalam bentuk tabel dan grafik. Analisis data yang dilakukan meliputi spesifikasi performansi sistem, penentuan ketepatan dan ketelitian sistem. E. PENETAPAN JUDUL PENELITIAN (STATE OF THE ART) Pengaruh Koefisien Gesek Terhadap Berbagai Macam Bentuk Benda Pada Bidang Miring F. REFERENSI Fitri, Maisa, Hufri dan Yohandri. 2014. Pembuatan Sistem Penentuan Koefisien Gesek Statis Benda Pada Bidang Miring Secara Digital Berbasis Mikrokontroler, Jurnal sainstek. Vol. VI No. 2: 135-147. Kurniawan & Imam Sucahyo. 2015. Perancangan Kit Percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan Pada Bidang Miring, Jurnal Inovasi Fisika Indonesia. Vol. 4. No. 3. 84 – 88. Lismalini, Akmam dan Nofi Yendri Sudiar. 2014. Penyelidikan Bidang Gelincir Menggunakan Metoda Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger Di De sa Kampung Manggis Kecamatan Padang Panjang Barat, Pillar Of Physics. Vol. 1. 25 – 32. Marjiyono, A.Soehaimi dan J.H.Setiawan. 2006. Penentuan Bidang Gelincir Longsoran Berdasarkan Karakteristik Fisis Batuan Dengan Seismik Bias Dangkal Di Daerah Cililin Bandung, JGSM. Vol. XVI. No. 6. 387 – 394. Nurhidayati, Akmam & Harman Amir. 2015. Investigasi Bidang Gelincir Dijorong Koto Baru Nagari Aie Dingin Kabupaten Solok Dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger, Pillar Of Physics. Vol. 6. 73 – 80.



4