Format Laporan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Setiap hewan akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan terjadi dengan bertambahnya bentuk, ukuran maupun massa dari hewan tersebut, sedangkan perkembangan terjadi ketika hewan tersebut telah mengalami masa dimana organ reproduksi telah berfungsi sehingga dapat terjadi pembuahan (fertilization) ketika terjadi perkawinan antara jantan dan betina. Hewan yang telah mengalami dewasa secara seksual akan mampu untuk melakukan reproduksi. Pada amfibia proses perkawinannya terjadi ketika katak betina dan katak akan mengluarkan sel telur dan sel sperma ke genangan air sehingga terjadi pembuahan diluar tubuh (eksternal). Sedangkan pada reptilian proses perkawinannya terjadi dengan pembuahan di dalam tubuh (internal). Mekanisme perkawinan pada amfibia dan reptilia yang berbeda terjadi karena perbedaan struktur dan fungsi dari organ reproduksi. Organ reproduksi pada hewan berdasarkan strukturnya terbagi atas dua yakni organ reproduksi eksternal dan internal. Menurut Pack (2007), organ reproduksi pada betina terdiri atas ovarium, tuba falopi, uterus vagina, klitoris, dan lain-lain, sedangkan pada jantan terdiri atas testis, epididimis, duktus deveren, uretra, vesikula seminen dan penis. Dengan dasar inilah maka perlu dilakukan praktikum tentang organ reproduksi pada hewan yang diharapkan agar mendapatkan data tentang struktur organ reproduksi eksternal dan internal hewan.



B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam praktikum ini yaitu bagaimana cara mengenal bagian-bagian dan struktur organ reproduksi internal dan eksternal serta memahami fungsinya? C. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengenal bagian-bagian dan struktur organ reproduksi internal dan eksternal serta memahami fungsinya. D. Manfaat Praktikum Manfaat yang diharapkan dari praktikum ini yaitu dapat untuk mengenal bagian-bagian dan struktur organ reproduksi internal dan eksternal serta memahami fungsinya.



II.



TINJAUAN PUSTAKA



A. Sistem Reproduksi Sistem reproduksi merupakan sistem organ yang tertata dengan rapi didalam rongga tubuh yang dibangun oleh organ reproduksi primer atau sering disebut dengan gonade yang menyereksikan hormon dan menghasilkan gamet dan organ reproduksi pelengkap yang meliputi saluran reproduksi, dan kelenjar asesoris serta alat genitalia eksternal. Sistem reproduksi jantan di bangun atas testis, epididimis, duktus deveren, uretra, vesikula seminen dan penis. Sedangkan pada organ reproduksi betina dibangun atas organ ovarium, tuba falopi, uterus, vagina dan lain-lain (Pack, 2007). Ovarium pada vertebrata umumnya sepasang kecuali pada beberapa jenis burng hanya mempunyai satu ovarium, misalnya pada ayam dan burung merpati. Ovarium pada katak dan pada ikan besarnya sebanding dengan ukuran tubuh. Ovarium terletak retroperitoneal, dengan alat penggantung yang disebut mesovarium. Ovarium berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin betina (ovum) dan hormon kelamin yaitu estrogen dan progesterone (Sugiyanto, 1996). B. Organ Reproduksi Eksternal Organ reproduksi eksternal pada hewan betina terdiri atas lubang vagina, vulva dan klitoris. Vulva berbentuk kumpalan daging yang memiliki penampakan hymen yang sangat jelas dengan kontur yang sangat lembut, sementara klitoris tampak seperti timbunan daging yang menyerupai kacang yang timbul keluar dari vulva (Koibur, dkk., 2011).



C. Organ Reproduksi Internal



Testis merupakan organ reproduksi primer jantan yang berfungsi untuk menghasilkan sperma yang terdapat di dalam kantong luar yang disebut skrotum. Pada semua spesies testis berkembang di dekat ginjal, yakni di daerah Krista genitalis primitive. Testis dibungkus oleh kapsula fibrosa tebal yang disebut tunika albugonia. Pada bagian posterior jaringan ikat ini mengalami penebalan yang disebut mediastinum testis. Dari mediastinum ini terdapat sekat-sekat yang membagi lobus secara radiaer menjadi lobuli testis. Di dalam lobuli testis ini terdapat banyak saluran yang berliku-liku yang disebut tubulus simineferus yakni sebagai tempat dihasilkanya spermatozoid). Sperma yang telah di hasilkan akan langsung di salurkan ke epididimis dengan tujuan untuk proses pematangan (Koibur, dkk., 2011). Epididimis merupakan saluran tunggal memanjang berliku pada sisi medial testis. Ujung dari duktus epididimis adalah prosesus uretralis yang terletak pada ujung glans penis. Setiap epididimis mempunyai tabung yang bergelung dengan ketat. Disini sperma menyelesaikan proses pematanganya dan disimpan sampai pada proses ejakulasi (Ulum, dkk., 2013). Pada organ reproduksi internal hewan betina antara lain ovarium, oviduk, uterus, dan organ lainya. Pisces, amphibi, dan reptil memiliki ovarium berjumlah sepasang, yang bergantung dalam rongga abdominal. Oviduk atau tuba falopi merupakan bagian yang terpenting dari sistem duktus betina, karena pada bagian ini terjadi proses fertilisasi (yudiarti, dkk., 2004). Kelenjar aksesoris berperan penting pada proses reproduksi. Kelenjar ini menghasilkan sekreta yang merupakan bagian dari plasma semen, berfungsi



sebagai nutrisi dan media transpor bagi spermatozoa, perlindungan terhadap berbagai kuman infeksi, pembilas saluran uretra terhadap sisa-sisa urin, dan berperan terhadap proses netralisasi pH saluran reproduksi jantan dan betina sebelum dilewati spermatozoa. Pada beberapa hewan laboratorium, seperti tikus dan mencit, sekreta kelenjar aksesoris ini membentuk sumbat vagina serta mempengaruhi



motilitas



(Kusdiantoro, 2001).



spermatozoa



dan



fertilisasi



setelah



kopulasi



DAFTAR PUSTAKA Adnyane, I.K.M., Sevy, T.I., dan Muhammad, A., 2013, Profil Gonad Kodok Lembu Betina yang Diberi Human Chorionic Gonadotropin dan Ekstrak Hipofisis Kodok Lokal, J. Veteriner, 12(3); 208-213. Akbar, B., 2010, Tumbuhan dengan Kandungan Senyawa Alternatif yang Berpotensi Sebagai Bahan Antifertilitas, Adabia Press, Jakarta. Koibur, F.J., Kustono., dan Widiati, T.D., 2011, Karakteristik dan Organ Reproduksi Betina Kanguru Pohon Kelabu (Dendrolagus inustus) di Papua. J. Buletin peternakan, 35(1); 17-23 Lestari, A.P.L., 2013, Struktur Anatomi dan Histologi Organ Reproduksi Jantan pada Kadal ( Mabouya multifasciata Kuhl.1820), Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Pack, E.P., 2007, Anatomi dan Fisiologi, Pakar Raya, Jakarta. Ulum, F.M., Paramitha, D., Muttaqin, Z., Utami, F.N., Utami, D.N., Gunanti, dan Noviana, D., 2013, Pencitraan Ultrasonografi Organ Reproduksi Domba Jantan Ekor Tipis Indonesia., J. Acta Veterinaria Indonesia., I (2);54-59 Yudiarti, T.,Widiastuti, E.,dan Pratikno, H., 2004, Buku Ajar Biologi, Universitas Diponegoro, Semarang.



III.



METODE PRAKTIKUM



A. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu 1 Maret 2015 pukul 15:1517:00 WITA dan bertempat di Laboratorium Unit Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara. B. Alat Praktikum Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1. Tabel 1. Nama alat dan kegunaan No Nama Alat Jumla Kegunaan h 1 2 3 4 1 Silet/cutter 2 Untuk membedah katak batu (Bufo sp), kadal (Mabouya multifasciata. Kuhl) dan merpati (Columbia livia) 2 Jarum Pentul 18 Untuk ditususukan pada kaki katak batu (Bufo sp), kadal (Mabouya multifasciata. Kuhl) dan merpati (Columbiz livia) 3 Papan Bedah 2 Sebagai tempat untuk membedah katak batu (Bufo sp), kadal (Mabouya sp.) dan merpati (Columbia livia) 4 Penjepit 2 Untuk menjepit objek 5 Toples 2 Sebagai tempat untuk membius katak batu (Bufo sp), kadal (Mabouya multifasciata. Kuhl) dan merpati (Columbia livia) 6 Kamera 3 Untuk mengambil gambar 7 Mikroskop 2 Untuk mengamati preparat pada tikus (Rattus-rattus)



C. Bahan Praktikum



Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 2. Tabel 2. Bahan yang digunakan pada praktikum ini beserta kegunaannya No Nama Bahan Jumlah Kegunaan 1 2 3 4 1 Katak (Bufo sp) 1 hewan Sebagai objek pengamatan organ reproduksi eksternal dan organ internal. 2 Kadal (Mabouya 1 pasang Sebagai objek pengamatan organ multifasciata. Kuhl) hewan reproduksi eksternal dan organ internal. 3 Merpati (Columbia 1 hewan Sebagai objek pengamatan organ livia) reproduksi eksternal dan organ internal. 4 5



Preparat tikus (Rattus-rattus) Alkohol 70 %



1 buah



6



Kloroform



-



7



Kapas



-



-



Untuk mengamati histologi sperma Untuk mensterilkan alat-alat yang telah digunakan Untuk membius katak (Bufo sp) dan kadal (Mabouya multifasciata. Kuhl) Sebagai medium kloroform untuk membius objek



D. Prosedur Kerja Prosedur kerja pada pratikum sistem reproduksi hewan yaitu sebagai berikut : 1. Katak (Rana limnocharis) a. Menyiapkan sepasang katak batu (Rana limnocharis) jantan dan betina, kadal (Mabouya multifasciata. Kuhl) betina dan jantan, serta merpati (Columbia livia) betina dan jantan. b. Membius katak sawah (Rana limnocharis) dan kadal (Mabouya multifasciata Kuhl.) di dalam toples dengan menggunakan kapas yang dibasahi menggunakan kloroform.



c. Meletakan objek diatas papan bedah dengan posisi terlentang, kemudian menusuk kaki hewan dengan jarum pentul dan mengamati organ reproduksi eksternal hewan dengan menggambil gambar. d. Membedah hewan mulai dari bagian addomennya sampai kebatas posisi kaki depan. e. Mengamati organ reproduksi internal hewan. 2. Merpati (Columbia livia) a. Menyembelih merpati (Columbia livia) dengan menggunakan pisau. b. Membasahi seluruh tumbuh merpati. c. Mencabuti bulu bagian tubuh merpati yang akan dibelah dan diamati organ internalnya d. Meletakan objek diatas papan seksi dengan posisi terlentang, kemudian menusuk bagian sayap dan kaki dengan jarum pentul dan mengamati organ reproduksi eksternal hewan e. Membedah hewan mulai dari bagian addomenya f. Mengamati organ reproduksi internalnya 3. Preparat tikus (Rattus-ratus) a. Menyiapkan mikroskop yang digunakan sebagai alat untuk mengamati preparat b. Menyediakan dan mengamati organ reproduksi pada preparat 4. Kadal (Mabouya sp.) a. Menyiapkan kadal (Mabouya sp.) betina dan jantan b. Membius kadal (Mabouya sp.) di dalam toples dengan menggunakan kapas yang dibasahi menggunakan kloroform. c. Meletakan objek diatas papan bedah dengan posisi terlentang, kemudian menusuk kaki hewan dengan jarum pentul dan mengamati organ reproduksi eksternal hewan dengan menggambil gambar. f. Membedah hewan mulai dari bagian addomennya sampai kebatas posisi kaki depan. g. Mengamati organ reproduksi internal hewan.



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Reproduksi Katak Katak (Rana limnocharis) merupakan hewan dari kelompok bertulang belakang (vertebrata) termasuk dalam kelas amfibia. Proses fertilisasit pada katak terjadi diluar tubuh (fertilisasi eksterna) (Pratiwi, 1996). Berdasarkan strukturnya organ reproduksi pada katak terbagi menjadi organ reproduksi eksterna pada jantan terdiri atas penis seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.



1. Testis 2. Kloaka 3. Epididimis



1 2



3 Gambar 1. Organ reproduksi katak jantan Hasil pengamatan terhadap katak jantan yang telah dibedah terlihat organ reproduksi internal yang terdiri atas testis, kloaka dan epididimis. Testis katak jantan terletak di dekat ginjal di bagian Krista genitalis primitive. Testis berfungsi untuk menghasilkan sel sperma yang akan digunakan untuk melakukan perkawinan (fertilization). Sperma yang telah di hasilkan akan langsung di salurkan ke epididimis dengan tujuan untuk proses pematangan. Epididimis katak jantan yang terlihat berupa saluran tunggal memanjang berlika pada sisi medial testis. . Setiap epididimis mempunyai tabung yang bergelung dengan ketat. Disini sperma menyelesaikan proses pematanganya dan disimpan sampai pada proses ejakulasi. Ujung dari saluran epididimis ini terletak pada ujung glans penis yang merupakan organ reproduksi eksterna katak jantan. Menurut Ulum (2013), Testis orgarn reproduksi primer jantan yang menghasilkan sel sperma, sedangkan



epidimisi merupakan saluran tunggal memanjant yang berfungsi untuk menyalurkan sel sperma serta tempat sperma menyelesaikan proses pematanganya dan disimpan sampai pada proses ejakulasi agar mencapai penis ketika dikeluarkan. Katak (Rana limnocharis) betina memiliki bentuk yang lebih besar, warna kulit yang kurang cerah, serta tidak memiliki kantung kloaka. Organ reproduksi eksternal katak betina terdiri atas lubang vagina (vulva) dan klitoris. Menurut Koibur, dkk (2011), vulva berbentuk kumpalan daging yang memiliki penampakan hymen yang sangat jelas dengan kontur yang sangat lembut, sementara klitoris tampak seperti timbunan daging yang menyerupai kacang yang timbul keluar dari vulva. Organ reproduksi internal dari katak betina terdiri atas lain ovarium, oviduk, uterus. Menurut Yudiarti, dkk., (2004), Oviduk atau tuba falopi merupakan bagian yang terpenting dari sistem duktus betina, karena pada bagian ini terjadi proses fertilisasi (Yudiarti, dkk., 2004). Organ reproduksi eksternal dan internal katak betina ini dapat dilihat pada gambar 2 dan 3. Keterangan 1. Tuba falopi 2. Kloaka 3. Ovarium



1 Gambar 2 dan 3.



2



3



Organ reproduksi eksternal dan internal katak betina



Berdasarkan hasil pengamaan pada yang telah dibedah setelah traktus digestivus dikuakkan, terlihat badan lemak yang menutupi organ reproduksi. Ovarium berjumlah sepasang dengan bentuk berlobus-lobus. Bentuk oviduk atau tuba falopi berbentuk lipatan-lipatan. Menurut Adnyane (2013), Ukuran ovarium kodok betina bervariasi dari tiap-tiap kelompok. Di lateral tiap ovarium terdapat



oviduk yang tergantung pada dinding dorsal tubuh dan tampak berkelok-kelok. Di ujung anterior oviduk terdapat celah seperti infundibulum atau disebut tuba ostium. Di bagian posterior setiap oviduk ukurannya membesar dengan struktur seperti uterus yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan telur sementara. Bagian akhir oviduk dilanjutkan ke bagian kloaka yang merupakan permuaraan untuk traktus digestivus dan traktus urogenitalis. B. Sistem Reproduksi Kadal (Mabouya sp.) Kadal (Mabouya sp.) tergolong dalam ordo Squamata merupakan hewan melakukan fertilisasi secara internal. Sistem repduksi kadal (Mabouya sp.) dilengkapi dengan adanya organ kopulasi yang berungsi untuk menyalurkan sel sperma ke kadal betina. Menurut Lestari (2013), kadal jantan memiliki organ reproduksi hemipenis yang berupa tonjolan di dinding kloaka. Dalam keadaan tidak digunakan hemipenis akan masuk kedalam pangkal cauda dengan dinding ototnya di bagian luar, kemudian jika akan mengadakan reproduksi maka ditonjolkan keluar. Fertilisasi pada kadal (Mabouya sp.) terjadi secara ovivipar yaitu embrio yang berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut masih tersimpan didalam tubuh induk telur. Setelah cukup umur, telur akan pecah didalam tubuh induknya dan anak akan keluar dari vagina induk betinanya. Organ reproduksi kadal pada jantan dan betin (Mabouya sp.) dapat dilihat pada gambar 5 dan 6.



1 Keterangan 1. Ovarium 2 2. Oviduct (Tuba falopi) 3. Kloaka 3 Gambar 5.



Organ reproduksi interna kadal (Mabouya sp.) betina 1



Keterangan 1. Vas deferens 2. Testis 3. Kloaka



2



3 Gambar 6. Organ reproduksi internal kadal (Mabouya sp.) jantan



Hewan reptilia, misalnya kadal (Mabouya sp.), jantan memiliki organ eksternal penis dan skotum. Sistem reproduksi internal pada kadal (Mabouya sp.) jantan,terdiri dari testis. Didalam testis terdapat saluran-saluran halus panjang dan berliku-liku yang disebut Tubulus seminiferus yang berfungsi sebagai tempat terjadinya spermatogenesis. Sepsang testis pada kadal (Mabouya sp.) jantan yang berbentuk bulat telur dimana kedua letak testis ini berbeda, testis sebelah kanan



letaknya lebih tinggi daripada testis sebelah kiri.Seluruh epididimis dari testis sebelah bawah dan selanjutnya menjadi duktus differen. Kadal (Mabouya sp.) jantan juga memiliki alat penyalur sperma yang dikenal dengan nama hemipenis yang berjumlah dua buah hemipenis,terdapat disisi kiri dan kanan,lubang kloaka agak kepangkal ekor. Melihat hemipenis bisa dilakukan dengan cara memijat dan menekan pangkal ekor kadal tersebut. Kadal (Mabouya sp.) betina memiliki dua bagian yaitu sistem reproduki eksternal dan internal dan internal.sistem reproduksi eksternal yaitu vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar.vulva merupakan suatu celahyang terdapat terdapat di bagian luar dan dibagi menjadi dua yaitu labium mayor dan labium miyor. Sedangkan pada bagian reproduksi internal yaitu ovarium merupakan organ utama pada betina. fimbriae, fundibulum, tuba fallopi, oviduct, uterus dan lainnya. C. Sistem Reproduksi Mencit (Mus musculus) Mencit (Mus musculus) termasuk dalam familia ordo mamalia yang melakukan proses fertilisasi secara internal. Organ reproduksi pada mamalia yaitu jantan memiliki sepasang testis yang berfungsi untuk menghasilkan sperma. Sperma dikeluarkan melalui saluran vas deferens dan untuk memasukan sperma ke dalam tubuh betina digunakan penis. Pada mencit (Mus musculus) jantan, tedapat organ reprduksi eksternal terdi atas penis dan skrotum sedangkan organ reproduksi internal terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar aksesoris. Pada mencit (Mus musculus) betina organ reproduksi eksternal terdiri atas vulva, mons veneris, labia mayora, labia minora, clitoris, vestibulum, introitus, vagina



dan perineum. Organ reproduksi internal terdiri atas uterus, serviks uteri, corpus uteri dan ovarium. Mencit (Mus musculus) misalnya, mampu mengandung lebihb dari satu embrio. Saat lahir, embrio yang lepas dari uterus dikeluarkan melalui vagina. Pengamatan terhadap organ reproduksi tikus tidak dapat dilakukan karena tidak adanya hewan uji coba, sehingga sebagai alternatif pada pada praktikum ini digunakan preparat awetan testis tikus (Rattus-rattus) yang dapat dilihat pada gambar 7.



1 2 4 3



Keterangan: 1. Spermatosit primer 2. Lumen 3. Membran basalis 4. Spermatid 5. Spermatosit skunder 6. sel leydig 7. tubulus seminiferi 8. tubulus seminiferus



Gambar 7. Preparat awetan sperma tikus (Rattus rattus) Berdasarkan hasil pengamatan preparat awetan testis pada tikus (Rattus ratus), dapat kita amati bagian-bagiannya yaitu tubulus seminiferus. Dimana pada bagian tubulus seminiferus tersebut dapat diamati bagian lumen, sel-sel spermatosit dan sperma. Spermatogenesis berlangsung di dalam testis tepatnya pada dinding tubulus seminiferus. Proses spermatogenesis berlangsung dari tepi ke bagian dalam (lumen). Proses terbentuknya gamet disebut gametogenesis, yang pada jantan disebut spermatogenesis dan pada betina disebut oogenesis. Morfologi gamet pada



mencit jantan terdapat bagian-bagian seperti, Tubulli seminiferi, Tubulus seminiferus. Pada tubulus seminiferus inilah berlansung proses spermatogenesis. D. Sistem Reproduksi Merpati (Columba livia) Merpati (Columba livia) termasuk dalam ordo aves yang melakukan proses pembuahan secara internal (ovipar). Merpati (Columba livia) tidak memiliki organ reproduksi internal sehingga proses perkawinannya terjadi dengan cara menempelkan kloaka. Organ reproduksi merparti (Columba livia) jantan teridiri atas sepasang testis, saluran sperma dan kloaka. Pada burung jantan, terdapat saluran dan penis yang menyalurkan sperma dan testis ke ovarium burung betina. Burung yang telah matang telurnya dan dibuahi akan satu persatu membentuk cangkang telur, putih telur dan kuning telur. Menurut Rachmat (2005), organ reproduksi pada merpati (Columba livia) betina umumnya hanya berkembang pada bagian kiri. Pengamatan pada organ reproduksi internal pada merpati (Columba livia) jantan dapat dilihat pada gambar 8. 1



2



Keterangan: 1. Testis 2. Vas deferens 3. Ureter 4. Kloaca



3 4 Gambar 8. Organ reproduksi internal merpati (Columbia livia) jantan Berdasarkan hasil pengamatan pada organ reproduksi internal merpati (Columba livia) jantan terlihat adanya testis yang berjumlah sepasang, berbentuk oval yang



terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Saluran reproduksi merpati (Columba livia) jantan terdiri atas vas deferens dan ureter yang berbentuk lipatan-lipatan kcil yang berukuran panjang terletak di bagian distas membentuk duktus aferen yang bermuara di kloaka yang berfungsi sebagai saluran pengeluaran sperma. Vas deferens ini berhubungan dengan epididimis yang kecil dengan ureter ketika kloaka masuk.



V. PENUTUP A. Simpulan Reproduksi adalah kemampuan mahluk hidup untuk mempertahankan keturunannya. Organ reproduksi pada hewan terdiri dari dua bagian,yaitu eksternal dan internal. Organ reproduksi eksternal jantan terdiri dari penis dan skrotum.Sedangkan pada organ reproduksi eksternal betina terdiri atas lubang vagina dan klitoris. Organ reproduksi internal pada hewan jantan yaitu testis,dan organ reproduksi internal betina yaitu ovarium, yang masing-masing memiliki fungsi sebagai tempat terjadinya spermatogenesis dan oogonia. B. Saran Saran yang dapat diajukan pada praktikum sistem reproduksi hewan adalah diharapkan pihak laboratorium melengkapi dan memperbanyak alat-alat praktikum yang akan digunakan dalam laboratorium khususnya untuk papan seksi atau papan bedah supaya setiap kelompok dapat melakukan pembedahan dikelompoknya masing-masing.



LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN PERCOBAAN I SISTEM REPRODUKSI HEWAN



OLEH NAMA



: SAHARUDIN



STAMBUK



: F1D1 12 027



KELOMPOK



: III (TIGA)



ASISTEN PEMBIMBING : ARTARINI OKTAVIANTI



JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2015