23 0 182 KB
5/16/2017
29th July 2015
Fosfat Total
Fosfat Total
Analisis Fosfat Total APHA 2012 4500 P E Persulfat Digestion Asam Askorbat
1. RUANG LINGKUP Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah dalam bentuk ortofosfat, polifosfat (pyro, meta, dan lainlain), serta fosfat organik. Setiap senyawa fosfat tersebut, terdapat dalam bentuk terlarut ataupun tersuspensi. Analisis fosfat dapat digolongkan menjadi dua, yakni: a. Analisis Fosfat Total Konversi bentuk fosfat terikat menjadi ortofosfat dengan proses destruksi oksidasi. Sampel tidak melalui proses penyaringan. b. Analisis Fosfat Terlarut Sampel langsung disaring dengan menggunakan kertas saring berukuran pori 0,45m. Total fosfat terdiri dari fosfat terlarut dan fosfat tersuspensi. Fosfat tersuspensi dikonversi menjadi fosfat terlarut dengan jalan mendestruksi sampel. Di alam, fosfat banyak terdapat dalam bentuk kombinasi dengan bahan organik, sehingga, zat yang digunakan untuk mendestruksi, harus mampu mendestruksi seluruh bahan organik tersebut, sehingga fosfat terbebaskan menjadi ortofosfat. Total fosfat hasil destruksi selanjutnya ditetapkan sebagai fosfat reaktif (asam askorbatkolorimetri). Metode uji ini digunakan untuk menetapkan kadar total fosfat dalam air tawar dan air limbah. Metode uji ini menggunakan persulfat dan asam sulfat sebagai larutan pendestruksi. Metode uji ini linier pada daerah pengujian 0,016,00 mgP/L. Konsentrasi terendah yang dapat dideteksi oleh metode ini adalah 10gP/L. Limit deteksi dapat diperluas dengan cara mengganti ukuran kuvet spektrofotometer, seperti yang tercantum dalam tabel berikut: Tabel 1. Ukuran kuvet dalam analisis fosfat Konsentrasi P (mg/L) Tebal Kuvet (cm) 0,30 – 2,00 0,5 0,15 – 1,30 1,0 0,01 – 0,25 5,0 2. PRINSIP Dalam suasana asam dan panas, kalium peroksodisulfat akan mengoksidasi bahan organik yang berikatan dengan fosfat, sehingga fosfat menjadi senyawa bebas (terlarut). Senyawa fosfat terlarut, selanjutnya bereaksi dengan ammonium molibdat dan kalium antimoni tartrat membentuk senyawa asam fosfomolibdatheteropoli. Senyawa ini akan direduksi oleh asam askorbat membentuk kompleks biru molibdat.
3. INTERFERENSI 3.1 Pada konsentrasi rendah, sekitar 0,1 mgAs/L, arsenat dapat bereaksi dengan pereaksi molibdat membentuk warna biru yang sama dengan warna yang dihasilkan oleh fosfat. 3.2 Krom heksavalen dan NO2 mengganggu dan memberikan hasil lebih rendah 3% pada konsentrasi 1 mg/L dan 15% pada konsentrasi 10 mg/L. 3.3 Sulfida (Na2S) dan silikat tidak mengganggu pada konsentrasi 1,0 dan 10 mg/L. 4. PENANGANAN DAN PENYIMPANAN SAMPEL Wadah : Botol polyethylene Pengawet : Asam sulfat http://rilarakhmanika.blogspot.co.id/2015/07/fosfattotal.html
1/4
5/16/2017
Fosfat Total
Penyimpanan Lama Penyimpanan
: :
Perlakuan Sebelum Analisa
:
4 ± 2oC 28 hari Tanpa penyaringan, sampel didestruksi (digest) dengan persulfat.
5. PERALATAN 5.1 Spektrofotometer, dengan panjang gelombang 880 nm. 5.2 Timbangan analitik. 5.3 Erlenmeyer 125 mL. 5.4 Labu ukur 100 mL, 250 mL, dan 1000 mL. 5.5 Gelas ukur 25 mL dan 50 mL. 5.6 Pipet ukur 10 mL. 5.7 Pipet volumetrik 2 mL, 5 mL, 10 mL, 20 mL, dan 25 mL. 5.8 Gelas piala 1000 mL. 5.9 Pipet tetes. 5.10 Kertas saring dengan ukuran pori 0,45 μm. 5.11 Hotplate. 5.12 Sendok gelas (glass scoop) untuk mengambil sejumlah kristal persulfat yang dibutuhkan. 6. BAHAN 6.1 Larutan indikator phenolpthalein. 6.2 Larutan asam sulfat (H2SO4) 5N Dimasukkan dengan hatihati 70 mL asam sulfat pekat ke dalam labu ukur yang berisi 300 mL air suling dan diletakkan pada penangas air. Larutan diencerkan dengan air suling sampai 500 mL, kemudian dihomogenkan. 6.3 Larutan kalium antimoni tartrat (K(SbO)C4H4O6.½ H2O) Dilarutkan 1,3715 gram kalium antimoni tartrat dengan 400 mL air suling dalam labu ukur 500 mL. Kemudian ditambahkan air suling hingga tepat tanda tera dan dihomogenkan. catatan : Disimpan dalam botol kaca dan bertutup 6.4 Larutan amonium heptamolibdat ((NH4)6Mo7O24.4H2O) Dilarutkan 20 gram ammonium heptamolibdat dalam 500 mL air suling dan dihomogenkan. catatan : Disimpan dalam botol kaca dan bertutup 6.5 Larutan asam askorbat, C6H8O6 0,1 M Dilarutkan 1,76 gram asam askorbat dalam 100 mL air suling. catatan : Larutan ini stabil selama 1 minggu pada suhu 4°C 6.6 Larutan campuran Dicampurkan secara berturutturut 50 mL H2SO4 5N, 5 mL larutan kalium antimoni tartrat, 15 mL larutan ammonium molibdat dan 30 mL larutan asam askorbat. Dilakukan pengadukan setiap setelah penambahan masingmasing larutan. Penambahan dilakukan pada temperatur ruang. catatan 1 : Jika terjadi kekeruhan pada larutan campuran, larutan dikocok dan dibiarkan beberapa menit sampai hilang kekeruhannya sebelum digunakan. catatan 2 : Larutan campuran ini stabil selama 4 jam. 6.7 Larutan induk fosfat 500 mgPO43/L Dilarutkan 219,5 mg kalium dihidrogen fosfat anhidrat (KH2PO4) anhidrat dengan 100 mL air suling dalam labu ukur 1000 mL, kemudian ditambahkan air suling sampai tepat tanda tera dan dihomogenkan. catatan : Larutan induk fosfat yang digunakan dapat diperoleh dari larutan induk fosfat siap pakai yang diperdagangkan (konsentrasi = 1000 mgPO4/L = 326,32 mgPO4P/L). 6.8 Pembuatan larutan baku fosfat 30 mgPO43P/L Dipipet 10 mL larutan induk fosfat 1000 mgPO43/L dan masukkan ke dalam labu ukur 100 mL, kemudian ditambahkan air suling sampai tepat pada tanda tera dan dihomogenkan. http://rilarakhmanika.blogspot.co.id/2015/07/fosfattotal.html
2/4
5/16/2017
Fosfat Total
catatan: konsentrasi nyata = 32,63 mgPO4P/L 6.9 Pembuatan larutan baku fosfat 1 mgPO43P/L Dipipet 20 mL larutan baku fosfat 32,63 mgPO43P/L dan dimasukkan ke dalam labu ukur 500 mL, kemudian ditambahkan air suling sampai tepat tanda tera dan dihomogenkan. catatan : konsentrasi nyata = 1,31 mgPO4P/L 6.10 Pembuatan larutan kerja fosfat Dipipet 0 mL, 1 mL, 4 mL; 8 mL; 20 mL; dan 38 mL larutan baku fosfat yang mengandung 1,31 mg PO43P/L dan dimasukkan masingmasing ke dalam labu ukur 100 mL. Ditambahkan air suling sampai tepat pada tanda tera, kemudian dihomogenkan sehingga diperoleh kadar fosfat 0,0 mgPO4P/L; 0,05 mgPO4P/L; 0,10 mgPO4P/L; 0,25 mgPO4P/L; dan 0,50 mgPO4P/L. 6.11 Amonium persulfat ((NH4)2S2O8 atau kalium persulfat (K2S2O8) 6.12 Natrium hidroksida (NaOH) 1N
7. CARA KERJA 7.1 Kurva Kalibrasi a. Spektrofotometer dioptimalkan sesuai dengan instruksi kerja alat. b. Dipipet 50 mL larutan kerja dan dimasukkan masingmasing ke dalam erlenmeyer. c. Ditambahkan 0,05 mL (1 tetes) indikator phenolpthalein. Jika terbentuk warna merah muda, ditambahkan tetes demi tetes H2SO4 5N sampai warna hilang. d. Ditambahkan 8 mL larutan campuran dan dihomogenkan. e. Serapan larutan diukur pada panjang gelombang 880 nm dalam kisaran waktu 1030 menit. f. Dibuat kurva kalibrasi hubungan antara konsentrasi fosfat dengan absorbansi, kemudian ditentukan persamaan garis lurusnya. 7.2 Destruksi a. Disiapkan 50 mL sampel ke dalam gelas piala. Ditambahkan 0,05 mL (1 tetes) larutan indikator phenolpthalein. Jika larutan merah timbul, ditambahkan beberapa tetes larutan H2SO4 sampai warnanya hilang. Kemudian ditambahkan 1 mL larutan H2SO4 30% dan 0,4 gram padatan (NH4)2S2O8 atau 0,5 gram padatan K2S2O8. b. Larutan diaduk dan dididihkan hotplate selama 30–40 menit atau sampai tersisa volume larutan 10 mL. Campuran organophophorus seperti AMP membutuhkan 1,52 jam untuk digest sempurna. Larutan didinginkan kemudian diencerkan menjadi 30 mL dengan air suling. Ditambahkan 0,05 mL (1 tetes) larutan indikator phenolpthalein, dan dinetralkan dengan NaOH sampai warna merah muda. Larutan diencerkan dengan air suling hingga 50 mL. Lanjutkan ke prosedur 7.3 c. Sebagai alternatif, larutan dapat dipanaskan selama 30 menit dalam autoclave atau pemasak bertekanan pada 98–137 kPa. Setelah dingin, ditambahkan 0,05 mL (1 tetes) larutan indikator phenolpthalein lalu netralkan dengan NaOH hingga warna merah muda. Larutan diencerkan dengan air suling hingga 50 mL. Bila terjadi pengendapan, larutan tidak boleh disaring, dikocok saja secara merata. Dilanjutkan ke prosedur 7.3 7.3 Pewarnaan a. Dipipet 50 mL contoh uji dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 125 mL. b. Ditambahkan 0,05 mL (1 tetes) indikator phenolpthalein. Jika terbentuk warna merah muda, ditambahkan tetes demi tetes H2SO4 5N sampai warna hilang. c. Ditambahkan 8 mL larutan campuran dan dihomogenkan. d. Serapan larutan diukur pada panjang gelombang 880 nm dalam kisaran waktu 1030 menit. e. Gunakan pereaksi blanko sebagai larutan pembanding. f. Koreksi untuk kekeruhan atau gangguan warna 1) Warna alami dari air umumnya tidak mengganggu pada penggunaan panjang gelombang yang tinggi.
http://rilarakhmanika.blogspot.co.id/2015/07/fosfattotal.html
3/4
5/16/2017
Fosfat Total
2) Untuk warna yang pekat atau air yang keruh, disiapkan suatu blanko dengan menambahkan semua pereaksi kecuali asam askorbat dan kalium antimoni tartrat ke dalam sampel. Absorbansi sampel dikurangi dengan absorbansi larutan ini. Diposkan 29th July 2015 oleh Rila Farila 0 Tambahkan komentar
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Unknown (Google)
Pratinjau
http://rilarakhmanika.blogspot.co.id/2015/07/fosfattotal.html
Logout
Beri tahu saya
4/4