Gardu Kubikel Sisi 20 KV [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mata Pelajaran 9 GARDU INDUK SISI 20 KV



9. GARDU INDUK SISI 20 KV



TUJUAN PELAJARAN : Setelah



mengikuti pembelajaran ini mampu melaksanakan Pemasangan, Pengoperasian, dan Pemeliharaan Gardu Induk Sisi 20 kV



DURASI



: 24 JP



PENYUSUN



: 1. Slamet



DAFTAR ISI DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii 1.



PENGERTIAN DAN FUNGSI KUBIKEL 20 kV ......................................................30



2.



JENIS - JENIS KUBIKEL ......................................................................................31



3.



FUNGSI KUBIKEL ................................................................................................31 3.1.



Kubikel PMS (Pemisah) .............................................................................. 31



3.2.



Kubikel PMT ( Pemutus Tenaga } ............................................................... 32



3.3.



Kubikel LBS ................................................................................................ 34



3.4.



Kubikel CB Out Metering ( PMT ) ................................................................ 35



3.5.



Kubikel TP (Transformer Protection) ........................................................... 37



3.6.



Kubikel PT (Potensial Transformer) ............................................................ 38



3.7.



Kubikel Terminal Out Going (B1) ................................................................ 39



3.8.



BAGIAN - BAGIAN DARI KONSTRUKSI KUBIKEL .................................... 40



3.9.



MERK DAN RIWAYAT KUBIKEL DI PLN ................................................... 55



4.



PENGOPERASIAN KUBIKEL 20 kV .....................................................................63 4.1.



PENGERTIAN ............................................................................................ 63



4.2. PERSIAPAN PENGOPERASIAN KUBIKEL .............................................................. 63 4.2.



PELAPORAN PENGOPERASIAN KUBIKEL .............................................. 65



4.3.



PETUNJUK / LANGKAH-LANGKAH PENGOPERASIAN KUBIKEL ........... 65



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



ii



PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA



1. PENGERTIAN DAN FUNGSI KUBIKEL 20 KV Kubikel 20 kV adalah seperangkat peralatan listrik yang dipasang pada gardu distribusi yang berfungsi sebagai pembagi, pemutus, penghubung pengontrol dan proteksi sistem penyaluran tenaga listrik tegangan 20 kV kubikel 20 kV biasa terpasang pada gardu distribusi atau gardu hubung yang berupa beton maupun kios



Kubikel 20 kV



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



30



2. JENIS - JENIS KUBIKEL Berdasarkan fungsi dan nama peralatan yang terpasang kubikel dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :  Kubikel Pemutus Tenaga ( PMT = CB )  Kubikel PMS ( Pemisah )  Kubikel LBS ( Load Break Sswitch )  Kubikel CB Out Metering ( PMT CB )  Kubikel TP ( Transformer Protection)  Kubikel PT ( Potential Transformer )  Kubikel B1 ( Terminal Out Going )



3. FUNGSI KUBIKEL 3.1.



Kubikel PMS (Pemisah) Berfungsi sebagai membuka dan menutup aliran listrik 20 kV tanpa ada beban, karena kontak penghubung tidak dilengkapi alat peredam busur listrik.



Simbol diagram PMS



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



31



3.2.



Kubikel PMT ( Pemutus Tenaga } Berfungsi untukembuka dan menutup aliran listrik dalam keadaan berbeban atau tidak berbeban, termasuk memutus pada saat terjadi gangguan hubung singkat.



Simbol diagram PMT



Kubikel PMT terdiri dari : a. Satu set busbar fase tiga 400 A, 630 A atau 1250 A b. Dua pemisah tiga kutub dengan arus pengenal 400 A, 630 a atau 1250 A yang dioperasikan secara manual, peisahan dilakukan dengan penarikan / pencabutan (sistem laci) peutus tenaga yang ditempatkan dalam kompartemen. c. Sebuah pemutus tenaga kutub jenis SF6 atau hampa udara dengan pengoperasian melalui energi pegas yang pengisiannya dilakukan secara manual atau motor listrik. d. Pemutus tenaga tersebut dilengkapi kumparan pelepas (trip) dan indikator yang menunjukan posisi buka / tutup secara mekanis. Spesifikasi alat hubungnya adalah sebagai berikut : 



Arus pengenal 400 A, 630 A atau 1250 A







Kapasitas pemutus 12,5 kA







Kapasitas penyambungan 31,5 kA.







Kapasitas pemutusan transformator dalam keadaan tanpa beban : 16 A







Kapasitas pemutusan pengisian kabel : 50A



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



32



e. Tiga buan transformator arus dengan dua inti yang ditempatkan disaluran keluaran 



Arus primer :sesuai kebutuhan (50, 100, 150, 200 dan seterusnya)







Arus sekunder : 5-5A







Kapasitas ketahanan arus hubung singkat : 12,5 kA ( 1 detik)







Beban pengenal :



Kapasitas transformator arus tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan rele yaitu :



f.



- Satu inti 30 VA, kelas 0,5 untuk pengukuran - Satu inti lainnya 15 VA kelas 10-P-10 untuk proteksi Tiga buah transformator tegangan 



Rasio







Beban pengenal : 50 VA



 g. Rele



: 20 / 3 kV // 100 / 3 Volt



Kelas ketelitian



: 0,5







Satu set rele untuk beban lebih dan gangguan ke bumi, rele harus disambungkan dengan transformator arus diatas. Arus dan waktu dapat diatur terpisah.







Karakteristik rele beban lebih.



 



Arus pengenal (In)



Waktu pemutusan



1,05 In



Sesudah 60 menit



1,2 In



Sebelum 20 menit



1,5 In



Sebelum 5 menit



4 In



Trip sesaat



Rele harus dirancang sehingga melepas sumber tenaga dengan atau tanpa memerlukan suatu daya dari luar



Rele harus dilengkapi fasilitas untuk pengetesan arus dan pengetesan untuk melepas kontak (trip release) h. Tiga buah ammeter kebutuhan maksimum dipasang pada panel penunjuk (metering panel) Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 33



i. Sistem interlock.



3.3.



Kubikel LBS Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik dalam keadaan berbeban atau tidak .



Simbol Diagram LBS



Kubikel LBS terdiri dari : a. Satu set busbar tiga fase 400 A atau 630 A. b. Sebuah sakelar beban tiga kutub jenis udara, SF6 atau hampa udara dengan operasi secara manual. 



Arus pengenal 400 A







Kapasitas penyambung (puncak) 31,5 kA (making capacity)







Kapasitas pemutusan beban aktif (pf ; 0,7) 400 A







Arus pemutusan pengisian beban 25 A







Sakelar beban harus dapat dipasang mekanis kontrol elektris (electric control mechanism) tanpa modifikasi yang besar terhadap sakelar tersebut.







Kapasitas ketahanan arus hubung singkat (1 detik) ;  12,5 kA



c. Sebuah sakelar pembumian 3 kutub dengan pengoperasian secara manual d. Tiga buah gawai kontrol tegangan Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



34



e. Sistem interlok f. Busbar pembumian g. Harus ada ruang yang cukup dan penunjang kabel bagian bawah kubikel untuk melakukan pemasangan terminasi kabel berisolasi padat, penghantar dari bahan aluminium yang dipilin denganluas penampang sampai dengan 240 mm2 h. Satu set lengkap terminal kabel (jika diperlukan)



3.4.



Kubikel CB Out Metering ( PMT ) Berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus listrik dengan cepat dalam keadaan normal maupun gangguan kubikel ini disebut juga istilah kubikel pmt (pemutus tenaga) kubikel ini dilengkapi degan relay peroteksi circuit breaker (PMT, CB) kubikel ini bisa di pasang sebagai alat pembatas, pengukuran dan pengaman pada pelanggan tegangan menengah curent transformer yang terpasang memiliki double secunder satu sisi untuk mensuplai arus ke alat ukur kwh dan satu sisi lagi untuk menggerakan relai proteksi pada saat ter jadi gangguan



Simbol Diagram Kubikel CB OUT Metering



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



35



Kubikel terdiri dari : a. Satu set busbar tiga fase 400 A atau 630 A b. Dua pemisah tiga kutub dengan arus pengenal 400A atau 630 A yang dioperasikan secara manual atau pemisahan dilakukan dengan penarikan / pencabutan pemutus tenaga yang ditempatkan dalam kompartemen (sistem laci) c. Sebuah pemutus tenaga tiga kutub jenis SF6 atau hampa udara, dengan pengoperasian melelui energi pegas yang pengisiannya dilakukan secara manual atau dengan motor listrik. Pemutus tenaga tersebut dilengkapi kumparan pelepas (trip) dan indikator yang menunjukan posisi, buka/tutup secara mekanis.  Arus pengenal



: 400 A atau 630 A



 Kapasitas pemutusan pada 24 kV



: 12,5 kA



 Kapasitas penyambungan (puncak)



: 3,5 kA



 Kapasitas pemutusan transformator dalam keadaan tenpa beban : 16 A  Kapasitas pemutusan pengisian kabel : 50 A d. Tiga buah transformator arus dengan dua inti yang ditempatkan disaluran keluaran :  Arus primer



: sesuai kebutuhan (50, 100, 150, 200 atau 400 A)



 Arus sekunder



:5A



 Kapasitas keahanan arus hubung singkat (1 detik) : 12,5 kA  Beban pengenal Kapasitas transformator arus tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan rele yaitu : -



Satu inti 30 VA kelas 0,5 untuk pengukuran Satu inti lainnya 15 VA kelas 10-P-10 untuk proteksi.



e. Rele  Satu set rele untuk arus lebih, beban lebih dan gangguan ke bumi. Rele harus dihubungkan dengan transformator di atas. Arus dan waktu dapat diatur secara terpisah.  Karakteristik dari rele beban lebih Arus Pengenal (In)



Waktu peutusan (triping time)



1,05 In



Sesudah 60 menit



1,2 In



Sebelum 20 menit



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



36



1,5 In



Sebelum 5 menit



4 In



Trip sesaat



 Rele harus dirancang sehingga melepas pemutus tenaga dengan atau tanpa memerlukan sumber daya dari luar.  Rele harus dilengkapi fasilitas untuk pengetesan arus dan pengetesan untuk melepas kontak (trip release)  Tiga buah amperemeter kebutuhan maksimum (maximum demand ammeter), dipasang pada panel penunjuk (metering panel) dan ditempatkan diatas pengaman lebur.  Sistem interlok



3.5.



Kubikel TP (Transformer Protection) Berfungsi sebagai alat pengaman transformator distribusi, dikenal juga dengan istilah kubikel PB (Pemutus Beban) kubikel ini berisi lbs dan fuse pengaman trafo dengan ukuran beragam dari 25A, 32 A, 43 A tergantung kapasitas trafo yang akan diamankan Ada dua jenis kubikel TP yaitu : a. Kubikel TP dilengkapi shunt trip, jika fuse tm putus ada pin pada fuse yang menggerakkan mekanik untuk melepas LBS b. Tidak dilengkapi shunt trip, jika fuse tm putus LBS tidak membuka sehingga trafo masih mendapat gangguan dari fuse lain yang tidak putus



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



37



Simbol Diagram Kubikel TP



3.6.



Kubikel PT (Potensial Transformer) Berfungsi sebagai kubikel pengukuran, didalam kubikel ini terdapat pms dan transformator tegangan yang menurunkan tegangan dari 20.000 Volt menjadi 100 Volt untuk mensuplai tegangan pada alat ukur kwh kubikel ini kadang kala disebut juga dengan istilah kubikel VT (Voltage Transformer). handle kubikel PT harus selalu dalam keadaan masuk dan tersegel. Untuk pengamanan trafo tegangan terhadap gangguan hubung singkat maka dipasanglah fuse TM



Simbol Diagram Kubikel PT Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



38



Kubikel terdiri dari : a. Satu set busbar fase tiga 400 A atau 630 A b. Satu pemisah tiga kutub dengan arus pengenal, 100 A yang dioperasikan secara manual c. Tiga pengaman lebur dengan kapasitas pemutus arus yang tinggi :







Arus pengenal



: 6,3 A



 Kapasitas pemutus d. Tiga buah transformator tegangan







Rasio







Beban pengenal



: 12,5 A



: 20 / 3 kV // 100 / 3 Volt : 50 VA



 Kelas ketelitian : 0,5 e. Satu buah pengaman lebur tegangan rendah pada setiap fase, pengaman lebur tersebut harus dapat dicapai dari luar kubikel f. Sistem saling mengunci (interlock) harus berfungsi baik g. Busbar pembumian



3.7.



Kubikel Terminal Out Going (B1) Berfungsi sebagai terminal penghubung kabel ke pemakaian (pelanggan) berisi pms, dan bila mana posisi membuka maka kontak gerak terhubung dengan pentanahan.



Simbol diagram kubikel terminal out going



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



39



Kubikel terdiri dari : a. Satu set busbar fase tiga 400 A atau 630 A b. Satu sakelar pembumian tiga kutub dan penghubung singkat yang dioperasikan secara manual. c. Tiga buah gawai kontrol tegangan d. Busbar pembumian e. Disediakan ruang yang cukup dibagian bawah kompartemen dan disediakan penunjang kabel untuk pemasangan terminasi kabel tiga inti berisolasi padat. Konduktor dari aluminium dengan luas penampang sampai dengan 150 mm2



3.8.



BAGIAN - BAGIAN DARI KONSTRUKSI KUBIKEL • • • • • • • • • •



Kompartemen Rel / Busbar Kotak Pemutus Pemisah Hubung Tanah Terminal Penghubung Fuse Holder Mekanik Kubikel Lampu Indikator Pemanas (Heater) Handle Kubikel (Tuas Operasi)



3.8.1. Kompartemen Merupakan rumah dari terminal penghubung, LBS, PMT, PMS, Fuse, Trafo ukur, (CT, PT) peralatan mekanis dan instalasi tegangan rendah, sehingga tidak membahayakan operator terhadap adanya sentuhan langsung ke bagian - bagian yang bertegangan Berupa lemari / kotak terbuat pelat baja, terbagi menjadi 2 (dua) bagian, bagian atas untuk busbar dan bagian bawah untuk penyambungan dengan terminasi kabel Komponen bagian bawah, pada bagian depan berupa pintu yang dapat dibuka tetapi bisa dilakukan apabila tegangan sudah dibebaskan dan terminasi kabel sudah ditanahkan Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



40



1. Kompartemen busbar 2. Kompartemen tegangan rendah 3. Pemutus beban pentanahan



dan



saklar



4. Kompartemen mekanik operasi 5. Kompartemen kabel



3.8.2. Rel / Busbar 20 kV Isolator Tonggak Sebagai rel penghubung antara kubikel yang satu dengan lainnya, posisi rel umumnya terletak pada bagian atas kubikel, pada kubikel type RMU (Ring Main Unit) rel 20 kVterdapat dalam tabung SF 6 vacum bentuk rel ada yang bulat ada yang pipih. Busbar harus dari bahan tembaga atau aluminium. Busbar aluinium harus dilapisi timah pada titik sambungan busbar. Busbar dapat dilapis karet silikon atau bahan EPDM (heat shrink insulation material) untuk memenuhi ketahanan tingkat isolasinya. Bahan pelapis tersebut yang dipakai tidak bisa terbakar dan bila dari bahan yang dapat terbakar tetapi api dapat cepat mati dengan sendirinya (selfextinguishing). Isolator tonggak dapat dibuat dari bahan porselin atau isolasi lain yang tidak mudah terbakar. Isolator porselin berdasarkan rekomendasi IEC 168.



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



41



Jarak rambat tidak boleh kurang dari 320 mm. Isolator sintetis harus bebas dari cacat permukaan seperti rongga-rongga (fold blow holes) dan sebagainya, yang dapat mengganggu operasi isolator selanjutnya ( sesuai rekomendasi IEC 660 ).



3.8.3. Kontak Pemutus Sebagai pemutus / penghubung aliran listrik kontak pemutus terdiri dari dua bagian yaitu kontak gerak (moving contact) dan kontak tetap (fixed contact) sebagai peredam busur api pada kubikel jenis LBS atau PMT digunakan media minyak, gas SF6, vacum atau dengan hembusan udara, selain itu memperkecil terjadinya busur api dilakukan dengan pembukaan dan penutupan kontak pemutus secara cepat secara mekanis



3.8.4. Sirkuit Pembumian Semua bagian logam PHB yang bukan merupakan bagian sirkuit utama atau sirkuit bantu dan yang dapat bermuatan sehingga membahayakan harus dihubungkan ke penghantar pembumian . Penghantar tersebut terbuat dari tembaga dan mampu mengalirkan arus sebesar 12,5 kA selama 1 detik tanpa menjadi rusak. Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



42



Kepadatan arus di sirkuit pembumian tidak boleh melampaui 200 A/mm2 dengan luas penampang penghantar tidak kurang dari 30 mm2 Pada setiap ujung penghantar disambung dengan instalasi sistem pembumian pembumian melalui baut berukuran M12. Penghantar pembumian ditempatkan sedemikian sehingga tidak merintangi tangan untuk mencapai terminal kabel. Selungkup kompartemen sekurang-kurangnya harus terselubung di satu titik dengan penghantar bumi. Kontinuitas pembumian antara badan kompartemen dan sekat atau tutup diyakinkan melalui pemasangan baut dan mur atau cara lain yang dapat diandalkan. Kontinuitas pembumian antara bagian bergerak yang berengsel dengan luas penampang tidak kurang dari 30 mm2 suatu penguat ditambahkan pada pita tersebut untuk melindungi anyaman pita terhadap tegangan mekanis yang tidak semestinya. Bagian sakelar pembumian harus terhubung ke penghantar utama pembumian melalui penghantar tembaga yang kaku dan fleksibel dengan luas penampangnya tidak kurang dari 30 mm2 . Setiap kubikel yang dilengkapi sakelar pembumian harus dipasang terminal tembaga untuk pembumian yang dihubungkan ke penghantar pembumian dengan penjepit pembumian sementara.



3.8.5. Pemisah Hubung Tanah (Pemisah Tanah) Untuk mengamankan kubikel pada saat tidak bertegangan dengan menghubungkan terminal kabel ketanah (grounding), sehingga bila ada personil yang bekerja pada kubikel tersebut terhindar terhadap adanya kesalahan operasi yang menyebabkan kabel terisi tegangan. PMS tanah ini biasanya mempunyai sistem interlock dengan pintu kubikel dan mekanik LBS pintu tidak bisa dibuka jika PMS tanah belum masuk, LBS tidak bisa masuk sebelum PMS tanah dibuka. Posisi buka atau tutup ke tiga pisau sakelar pembumian harus dapat diperiksa melalui lubang pengamatan terdapat pada PHB. Sebagai alternatif pisau-pisau Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



43



sakelar pembumian dapat dipasang indikator untuk menentukan posisi buka atau tutup.I ndikator tersebut harus sesuai dengan posisi sebenarnya dari pisau-pisau sakelar pembumian tersebut. Sakelar pembumian dan penghubung singkat harus mempunyai kapasitas penyambungan 31,5 kA (puncak), nilai ini dapat dikurangi sehingga 2,5 kA jika rangkaian diamankan dengan pengaman beban jenis HRC. Sakelar pembumian umumnya memeiliki kapasitas penyambungan 5,8 kA. Sakelar pembumian harus dioperasikan manual secara terpisah



3.8.6. Terminal Penghubung Untuk menghubungkan bagian-bagian kubikel yang bertegangan satu dengan yang lainnya, ada beberapa terminal antara lain : a. Terminal busbar, tempat dudukan busbar b. Terminal kabel, tempat menghubungkan kabel incoming dan out going c. Terminal PT, tempat menyambung transformator tegangan untuk pengukuran d. Terminal CT, tempat menyambungkan transformator arus untuk pengukuran



3.8.7. Fuse Holder Untuk menempatkan fuse pengaman trafo pada kubikel PB atau kubikel PT



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



44



3.8.8. Mekanik Kubikel Berfungsi untuk menggerakkan dan merubah posisi membuka / menutup kontak LBS PMT dan PMS maupun pemisah hubung tanah dibuat sedemikian rupa, sehingga pada waktu membuka dan menutup kontak pemutus berlangsung dengan cepat



3.8.9. Lampu Indikator Untuk menandai adanya tegangan (20 kV) pada sisi kabel, baik berasal dari sisi lain kabel tersebut atau berasal dari busbar sebagai akibat alat hubung dimasukkan, lampu indikator menyala dikarenakan adanya arus kapasitip yang dihasilkan oleh kapasitor pembagi tegangan. Kubikel jenis PMT lampu indikator digunakan nuntuk menandai posisi alathubungnya dengan 2 ( dua ) warna yang berbeda untuk posisi masuk atau keluar. Sumber listrik untuk lampu indikator berasal daris sumber arus searah ( DC ) yang dihubungkan dengan kontak bantu yang bekerja serempak dengan kerja poros penggerak alat-hubung utama.



3.8.10. Indikator Hubung Singkat Dan Indikator Gangguan Ke Bumi (jika diperlukan) a. Perlengkapan ini harus dipasang pada setiap penyulang keluar dan terdiri dari : 



Transformator arus jenis resin yang dipasang melingkari kabel.







Satu kotak untuk rele, batere yang dapat dimuati kembali (rechargeable) dan alat pemberi muatan (changer) yang dipasang pada dinding di dalam gardu.



 Catu daya sebesar 200 V 50 Hz. b. Satu indikator luminious yang tahan cuaca yang dapat ditempatkan di bagian luar bangunan pada dinding c. Spesifikasi indikator hubung singkat dan indikator gangguan ke bumi. 



Current sensing 3 core type CT or 3 single core







Fault current threshold : 40, 80, 160 A



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



45







Resetting automatic with LV supply restoration







Accuracy :  10 %



3.8.11. Pemanas (Heater) Untuk memanaskan ruang terminal kabel agar kelembabannya terjaga. keadaan ini diharapkan dapat mengurangi efek corona pada terminal kubikel tersebut, besarnya tegangan heater 220 V sumber tegangan berasal dari trafo distribusi 3.8.12. Handle Kubikel Untuk menggerakkan mekanik kubikel, yaitu membuka atau menutup posisi kontak hubung : PMT, PMS, LBS, pemisah tanah (grounding) atau pengisian pegas untuk energi membuka / menutup kontak hubung, pada satu kubikel, jumlah handle yang tersedia bisa satu macam atau lebih



3.8.13. Sistem Interlock (Interlock) Dan Pengunci Sistem interlock harus dilengkapi untuk mencegah kemungkinan kesalahan atau kelainan operasi dari peralatan dan untuk menjamin keamanan operasi. Gawai interlock harus dari jenis mekanis dengan standar pembuatan yang paling tinggi, tak dapat diganggu gugat dan mempunyai kekuatan mekanis lebih tinggi dari kontrol mekanisnya. Pada kubikel jenis PMT yang dilengkapi dengan motor listrik sebagai penggerak alat hubung dan dikontrol dengan sistem kontrol listrik arus searah, maka sistem interlockpun juga diberlakukan pada sistem kontrol listriknya. Yaitu bila posisi komponen kubikel belum pada posisi siap dioperasikan, maka sistem kontrol tidak dapat dioperasikan . Macam- macam sistem interlock pada Kubikel :  Interlock pintu  Pintu Kubikel harus tidak dapat dibuka jika : 



Sakelar utama (sakelar tegangan menengah) dalam keadaan tertutup







Sakelar pembumian dalam keadaan terbuka.



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



46







Pintu Kubikel harus tidak dapat ditutup jika sakelar pembumian dalam keadaan terbuka.  Interlock sakelar utama  Sakelar utama (sakelar tegangan menengah) harus tidak dapat dioperasikan jik: 



Pintu Kubikel dalam keadaan terbuka.







Sakelar pembumian dalam keadaan tertutup.



 Interlock sakelar pembumian 



Sakelar pembumian harus tidak dapat ditutup jika sakelar utama dalam keadaan tertutup



 Penguncian 



Perlengkapan penguncian harus disediakan untuk :







Sakelar pembumian pada posisi terbuka atau tertutup







Sakelar utama atau pemutusan tenaga pada posisi terbuka







Pintu Kubikel



3.8.14. DERAJAT PERLINDUNGAN Derajat perlindungan manusia terhadap bahaya sentuhan dengan bagian bertegangan dan bagian yang bergerak serta untuk melindungi masuknya binatangbinatang kecil harus memenuhi IP3X untuk selungkup IP2X untuk partisi, untuk membuktikannya harus dilakukan pengujian sesuai IEC 520/1989 : Degrees of protection provide by enclosures ( Ip Code). DERAJAT PERLINDUNGAN (INDEX OF PROTECTION / IP ) ANGKA I



0



1



PENJELASAN



Tanpa proteksi



Proteksi terhadap masuknya



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



ANGKA II



0



PENJELASAN



Tanpa Proteksi Proteksi terhadap tetesan air vertikal



1 47



benda padat lebih dari 50 mm



2



3



4



Proteksi terhadap masuknya benda padat lebih dari 12 mm



Proteksi terhadap masuknya benda padat lebih dari 25 mm



2



Proteksi terhadap tetesan air vertikal dan membuat < 150 terhadap horisontal



Proteksi terhadap semprotan air sampai < 600 terhadap horisontal 3



Proteksi terhadap semburan air dari semua arah



Proteksi terhadap masuknya benda padat lebih dari 1,0 mm 4 Proteksi terhadap masuknya debu



Proteksi terhadap air bertekanan



5 5



Proteksi thd banjir temporer



Debu tidak bisa masuk (Dost Tght) Proteksi terhadap pengaruh peredaman



6 6



7



Proteksi terhadap pengaruh bawah air.



8



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



48



3.8.15. TATA LETAK KUBIKEL PADA GARDU 20 kV Pada sistem distribusi 20 KV yang disebut Gardu ada 3 ( tiga ) jenis, yaitu :  Gardu Induk sisi 20 KV, berfungsi sebagai penghubung antara sumber listrik yang berasal dari Trafo Step-down ke saluran / jaringan distribusi 20 KV  Gardu Hubung, berfungsi sebagai pembagi tenaga listrik dari Gardu Induk ke saluran / jaringan distribusi 20 KV  Gardu Distribusi, berfungsi sebagai penurun tegangan dari tegangan menengah menjadi tegangan rendah untuk didistribusikan ke pemakaian. Tata letak kubikel dan komposisinya pada gardu didasarkan atas fungsinya yang dibedakan menjadi :    



Kubikel saluran masuk disebut Kubikel Incoming Kubikel saluran keluar disebut Kubikel Outgoing Kubikel Pengukuran Kubikel Pengaman Beban



3.8.16. Tata letak dan Komposisi Kubikel pada Gardu Induk Terdiri dari kubikel PMT Incoming dan Out going dengan kapasitas sampai 1.250 A, dilengkapi dengan instrumen pengukuran dan proteksi gangguan arus lebih serta indikator gangguan hubung tanah. Diletakkan di atas lubang yang disebut manhole di suatu ruangan khusus 20 KV GI. 3.8.17. Tata Letak dan Komposisi Kubikel pada Gardu Hubung Terdiri dari Kubikel LBS Incoming dan Outgoing yang jumlahnya tergantung dari banyak saluran masuk dan saluran keluar. Dapat dioperasikan secara lokal maupun jarak jauh bila dilengkapi dengan penggerak motor dan sistim Scada. 3.8.18. Tata Letak dan Komposisi Kubikel pada Gardu Distribusi Kubikel diletakkan di atas manhole pada gardu distribusi yang berupa bangunan tembok atau beton maupun yang berbentuk Kios. Pada Gardu bentuk bangunan tembok atau beton selain ada kubikel, pada bangunan tersebut juga diletakkan Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



49



Trafo distribusi dan PHB – TR, sehingga harus diperhatikan faktor keamanan pada waktu petugas mengoperasikan Gardu tersebut. Komposisi Kubikel tergantung pada sifat pelayanan gardu tersebut Ada tiga jenis pelayanan gardu distribusi, yaitu : • • •



Pelayanan umum TR Pelayanan khusus TM Pelayanan campuran TM dan TR



a. Diagram garis tunggal komposisi kubikel pada gardu distribusi pelayanan Umum TR



Gardu pelayanan umum dengan 1 (satu) buah trafo distribusi adalah : LBS, LBS, PB – type 1A



PT



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



50



Gardu pelayanan umum dengan 2 (dua) buah trafo distribusi type 1B



b. Diagram garis tunggal komposisi kubikel pada gardu pelayanan khusus TM



Gardu pelayanan khusus TM type 2A : LBS, LBS, PT, CB, B1 Type 2A



LBS



LBS



PT



FUSE TM



PGDB



B1



CT OCB



PT



KWH



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



51



Gardu pelayanan khusus TM type 3A : LBS, LBS, PT, CBO



LBS



LBS



PT PGC TYPE 3A FUSE TM



OCB



PT CT KWH



CB : Circuit Breaker Out Going pada Gardu PGDB CBO : Circuit Breaker Out Going pada Gardu PGC Gardu Pelayanan khusus TM type 4A : LBS, LBS, PT, CBOM Type 4A LBB



LBS CB OM OCB CT



PT KWH KE TRAFO DISTRIBUSI Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



52



CBOM : Circuit Breaker Out Metering, yaitu kubikel pmt dilengkapi dengan sarana pengukuran dan pembatasan didalamnya terdapat CT dan PT Gardu pelayanan khusus TM dilengkapi dengan pengamanan fuse TM pada sisi beban : LBS, LBS, PT, CB, PB



CT



KE TRAFO DISTRI BUSI



KWH



c. Diagram garis tunggal campuran



komposisi kubikel pada gardu pelayanan



Gardu pelayanan campuran type 2B : PB, LBS, LBS, PT, CB, B1 Type 2B B1 PB



LBS



LBS



PT



PGDB



CT OCB



FUSE TM



PT KW H



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



53



Gardu Pelayanan Campuran Type 3B : PB, LBS, LBS, PT, CBO



PB



LBS



LBS



PT PGC TYPE 3B FUSE TM



OCB



PT CT KWH



Gardu Pelayanan Campuran Type 4B : PB, LBS, LBS, CBOM



PB



LBS



LBS CB OM



OCB



CT



KWH



TRAFO DISTRIBUSI KE TRAFO DISTRIBUS I



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



54



3.9.



MERK DAN RIWAYAT KUBIKEL DI PLN



3.9.1.



Merek Kit C 25 Alsthom •



• • • 3.9.2. • • • •



Produksi Alsthom - Perancis di PLN Disjaya diperkirakan beroperasi sejak tahun 1975 dan jumlah gardu yang menggunakan merek ini diperkirakan masih sekitar 500 gardu Jenis LBS peredam busur api menggunakan udara Jenis PMT peredam busur api menggunakan minyak Jenis PMS tanpa peredam Merek Delle Alsthom Lama (DAL) Produksi Alsthom Perancis, di PLN Disjaya beroperasi sejak 1972 Jenis LBS peredam busur api menggunakan udara Jenis PMT peredam busur api menggunakan minyak Jenis PMS tanpa peredam



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



55



3.9.3. Merek Delle Alsthom Baru (DAB) atau Fluomatic • •



Produksi Alsthom Perancis, dengan pengambangan dari merek Kit C 25,di PLN Disjaya beroperasi sejak tahun 1978 Peredam busur api untuk LBS dan PMT digunakan gas SF6



3.9.4. Merek Kit C 27.2 • • • •



Produksi Alsthom Perancis, sebagai pengembangan dari merek DAB, di PLN Disjaya beroperasi sejak tahun 1982 Ukuran lebar 500 mm dan tinggi 1950 mm Peredam busur api untuk LBS dan pmt menggunakan gas SF6 PMS tanpa peredam



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



56



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



57



3.9.5. Merek Kit C 27.3 



Merupakan pengembangan Kit 27,2 di PLN Disjaya beroperasi sejak tahun 1989







Jenis kubikel seluruhnya terdiri dari LBS tanpa PMS







Peredam busur api menggunakan gas SF6



3.9.6. Merk Merlin Gerin Vercor 6 



Produksi Schnaidel Pperancis diperkirakan beroperasi sejak tahun 1985







Ukuran sama 500 m dan tinggi 1650 mm







Dilengkapi dengan pemanas (heater) untuk mengurangi kelembaban dan efek korona







Peredam busur api menggunakan gas SF6



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



58



3.9.7. Merk ABB BC5 Produksi ABB yang dirakit oleh PT Mega Eltra di Indonesia dengan ukuran lebar 500 mm dan tinggi 1950 mm sama dengan Kit C 27,3 tidak dilengkapi heater peredam busur api menggunakan media SF 6 diperkirakan beroperasi sejak 1988 3.9.8. Merk Fluokit M 24 Produksi Alsthom Perancis yang dirakit oleh PT Unindo Indonesia, tampil dengan ukuran lebih kecil dengan KIT C 27.3 ukuran lebar 500 mm, tinggi 1650 mm. dilengkapi heater untuk mengurangi kelebaban dan efek corona. peredam busur api menggunakan media SF 6 diperkirakan beroperasi sejak 1990.



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



59



3.9.9. Merk Merlin Gerin SM 6 Produksi Schneider Perancis yang dirakit oleh PT Schneider Indonesia, tampil dengan ukuran sama dengan fluokit M 24, dilengkapi heater untuk mengurangi kelembaban dan efek corona. peredam busur api menggunakan media gas SF 6 diperkirakan beroperasi sejak 1995



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



60



3.9.10. Merk GAE Produski PT Guna Era Manufaktura tampil dengan ukuran sama dengan Fluokit M 24. dilengkapi heater untuk mengurangi kelembaban dan efek corona peredam busur api menggunakan media gas SF 6 beroperasi sejak tahun 2002



3.9.11. Merk Contact Plasma Produksi PT Semesta Eeltrindo Perkasa tampil dengan ukuran sama dengan fluokit M 24 dilengkapi heater untuk mengurangi kelembaban dan efek corona peredam busur menggunakan media gas SF 6 beroperasi sejak tahun 2002



3.9.12. Merek ABB Uniswitch Produksi PT ABB Iindonesia tampil dengan ukuran sama dengan Fluokit M 24 dilengkapi heater untuk mengurangi kelembaban dan efek corona peredam busur menggunakan media gas SF 6 beroperasi sejak tahun 2000 3.9.13. RMU (Ring Main Unit) Kubikel RMU untuk gardu distribusi yang melayani pelanggan umum dengan komposisi kubikel LBS, LBS, PB dikembangkan sejak tahun 1990, seluruh komponen Lbs, Lbs, Pb berada dalam tabung yang berisi gas SF 6, seluruh bagian bertegangan seperti rel 20 kV, kontak pemutus, terminal berada dalam tabung yang berisi gas SF 6. terminal incoming dan out going menggunakan sistem plug in, kubikel type ini tahan terhadap kelembaban dan efek corona karena itu tidak memerlukan heater. ukuran rmu dengan komposisi LBSs, LBS, PB relatif lebih kecil lebar 1050 mm tinggi 1500 mm Beberapa merk kubikel RMU antara lain Siemens F & G, Merlin Gerin, ABB, GAEe, Contact Plasma



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



61



3.9.14. Kubikel Type Full Insulated Kubikel ini ukurannya sama dengan Merlin Gerin SM 6 hanya busbar 20 kV, terminal incoming dan out going menggunakan sistem plug in sehingga terlindung dari kontak dengan ukuran luar, kubikel type ini mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap kelembaban dan corong sehingga tidak memerlukan heater Kubikel type ini dikembangkan sejak tahun 1996 dengan merk Ormazabal produksi Italy diikuti oleh merk ABB tahun 2003 dan Siemen tahun 2004.



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



62



4. PENGOPERASIAN KUBIKEL 20 KV



4.1.



PENGERTIAN Pengertian pengoperasian kubikel adalah merubah posisi keluar / masuk kontak hubung (LBS, PMT) di gardu induk, gardu distribusi dan gardu hubung untuk keperluan :    



Pengaturan beban, pengoperasian jaringan baru dan pekerjaan pemeliharaan Pengusutan gangguan pada jaringan 20 kV Persiapan sumber cadangan untuk acara khusus Pengaturan jaringan dalam rangka pengamanan bencana alam / huru hara



Pelaksanaan pengoperasian kubikel 20 kV dapat dilakukan secara manual atau dengan fasilitas remote control (rc). Untuk mengoperasikan kubikel pada sistem jaringan 20 KV ada 3 ( tiga ) kategori yaitu :  Mengoperasikan kubikel pada jaringan baru  Mengoperasikan kubikel setelah pemeliharaan / perbaikan  Mengoperasikan kubikel untuk keperluan manuver jaringan



4.2. PERSIAPAN PENGOPERASIAN KUBIKEL Adalah kegiatan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pengoperasian kubikel pada Gardu guna membuka atau menutup sirkit jaringan distribusi tegangan menengah atau beban ( pemanfaatan energi listrik ). Beberapa



hal yang dilakukan pada tahapan persiapan pengoperasian kubikel



adalah : a) Memahami single line diagram dan prinsip kerja kubikel dan sistem jaringan tegangan menengah b) Memahami kegiatan operasi jaringan yang akan dilakukan sesuai SOP c) Memahami perubahan konfigurasi jaringan akibat akan dilaksanakan pengoperasian kubikel Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



63



d) Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan 4.2.1. Memahami Single Line Diagram dan Prinsip Kerja Kubikel dan Jaringan. Single line diagram adalah gambar sirkit listrik yang berbentuk simbol-simbol yang sudah distandarkan sehingga memudahkan pemahamannya. Seorang operator harus memahami arti gambar dan prisip kerja dari single line diagram yang berbentuk simbol tersebut sehingga tahu adanya perubahan yang terjadi pada peralatan kubikel dan pengaruhnya pada jaringan saat dioperasikan.



4.2.2.



Memahami kegiatan operasi jaringan sesuai SOP Seorang operator harus memahami batas kewenangannya dalam pengoperasian kubikel pada sistem jaringan distribusi, yaitu :  Melakukan kegiatan membuka dan menutup peralatan-hubung kubikel atas perintah dan ijin pengatur. / piket yang berwenang  Mengoperasikan kubikel berdasarkan urutan kerja yang telah ditentukan  Memberikan informasi yang benar pada pihak-pihak yang terkait dengan pengoperasian kubikel, misal Pembangkit, Gardu Induk atau Konsumen Listrik



4.2.3.



Perubahan konfigurasi jaringan Konfigurasi jaringan yang dioperasikan dalam keadaan normal dapat berubah bila kedaan tidak normal akibat terjadi gangguan atau manuver



4.2.4. Menyiapkan sarana dan prasarana Peralatan / perlengkapan dibutuhkan untuk mengoperasikan kubikel antara lain :  Perkakas kerja dan alat bantu  Tool Set  Handle / tuas kubikel  Kunci Gardu  Radio komunikasi Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



64



 Lampu penerangan  Single line diagram  Kendaraan operasional  Alat ukur       



Multi Tester / AVO meter Megger 5.000 atau 10.000 Volt Megger 1.000 Volt Phase Squence Indikacator Micro ohm meter Breaking analizer Kunci momen



 Perlengkapan K 3 / APD :     



4.2.



Sepatu 20 kV Sarung tangan 20 kV Helm pengaman Lembar isolasi 20 kV Perlengkapan P3K



PELAPORAN PENGOPERASIAN KUBIKEL  Setiap perubahan posisi keluar masuk LBS / PMT / PMS harus di laporkan ke pusat pengatur distribusi  Laporkan jam start pengeluaran dan pemasukan / LBS / PMT / PMS kubikel menggunakan alat komunikasi radio yang disediakan dipusat pengatur distribusi / posko



4.3.



PETUNJUK / LANGKAH-LANGKAH PENGOPERASIAN KUBIKEL Ada 4 tahap penting dalam pengoperasian kubikel yaitu : a. Membuka pintu kubikel ; tahap ini untuk memeriksa kesiapan kubikel untuk dioperasikan pada suatu sistem jaringan. Kegiatan yang di lakukan antara lain adalah ; 



Mengukur tahanan isolasi alat hubung



 Mengukur tahanan pembumian body kubikel Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



65







Mengukur tahanan kontak alat hubung







Mengukur keserempakan alat kontak







Mengukur tahanan isolasi (disebut meger) kabel yang akan diberi tegangan







Memeriksa kebenaran urutan phase kabel antara satu gardu ke gardu lain (disebut cek phase) b. Menutup pintu kubikel : tahap ini menandakan pekerjaan pemeriksaan telah dilakukan dan dengan hasil baik, berarti kubikel siap dioperasikan c. Memasukkan kontak hubung (LBS,PMT), tahap ini berarti memasukkan tegangan dari Saluran / penyulang ke busbar untuk kubikel in coming Busbar ke saluran ke busbar untuk kubikul out going Busbar ke beban ke busbar untuk kubikul PB d. Mengeluarkan kontak hubung, tahap ini merupakan kebalikan dari tahap memasukkan kontak hubung



4.5.



MENGOPERASIKAN KUBIKEL BEBERAPA MERK



4.5.1. Mengoperasikan Kubikel Merk Delle Alsthom Baru ( DAB )



1 2



3



Panel Kubikel



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



66



a. Membuka Pintu Kubikel  Pastikan lampu indikator dalam keadaan padam (kubikel bebas tegangan)  Memasukkan handle ke lubang no 1 putar 1800 ke kanan sesuai jarum jam untuk melepas kontak LBS.  Cabut handle dari lubang no 1, memasukkan ke lubang no 2 putar 1800 ke kanan sesuai jarum jam untuk melepas kontak pemisah rel.  Cabut handle dari lubang no 2, masukkan kembali ke lubang no 1 putar 1800 ke kiri berlawanan arah jarum jam, untuk memasukkan kontak pentahanan (grounding)  Cabut handle dari lubang no 1, memasukkan ke lubang no 3 lalu putar kekanan sesuai arah jarum jam, lalu buka pintu kubikel.  Putar handle pada lubang no 3 ke kiri berlawanan jarum jam bersama dengan menggeser interlock pintu sampai posisi handle sempurna 1800.  Cabut handle dari no 3, masukkan handle ke lubang no 1, lalu putar ke kanan searah jarum jam untuk melepas pentanahan (grounding) selanjutnya kabel siap di meger atau cek phase b. Menutup pintu kubikel 



Putar handle pada lubang no 1 kearah kiri berlawanan jarum jam untuk memasukkan pentanahan.







Cabut handle dari lubang no 1, masukkan ke lubang no 3 putar ke arah kanan searah jarum jam hingga posisi handle sempurna 1800, selanjunya tutup pintu kubikel kemudian handle pada lubang no 3, diputar ke kiri berlawanan jarum jam hingga posisi handle sempurna 1800, untuk mengunci pintu kubikel yakinkan bahwa pintu telah terkunci dan tidak bisa di buka







Cabut handle dari lubang no 3, masukkan ke lubang no1, lalu putar ke arah kanan searah jarum jam untuk melepaskan grounding







Cabut handle dari lubang no 1, masukkan ke lubang no 2, putar kekiri berlawanan arah jarum jam untuk memasukkan pemisah rel cabut handle dari lubang no 2.



c. Memasukkan LBS Memasukkan handle ke lubang no 1, lalu putar ke kiri berlawanan arah jarum jam cabut handle dari lubang no 1



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



67



d. Mengeluarkan LBS Masukan handle ke lubang no 1, lalu putar ke kanan searah jarum jam, lalu cabut handle dari lubang no 1



4.5.2. Mengoperasikan Kubikel Delle Alsthom Lama (DAL)



LUBANG LBS



LUBANG GROUNDING



a. Masukkan handle khusus LBS pada lubang LBSs, putar kearah kanan searah jarum jam untuk melepas LBS b. Pastikan lampu indikator pada kubikel sudah padam c. Cabut handle khusus lbs dari lubang LBS d. Masukkan handle khusus grounding pada lubang grounding, lalu putar kearah kanan searah jarum jam untuk memasukkan pentanahan e. Tekan pegangan pintu lalu putar kekanan searah jarum jam, tarik pintu kubikel untuk membuka pintu f. Putar handle khusus grounding kearah kiri, berlawanan arah jarum jam, untuk membuka grounding / pentanahan, kabel siap di megger / check phase



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



68



4.5.3.



Pengoperasian kubikel KIT C 25, KIT C 27,2, KIT C 27,3 Fluokit M 24, ABB BC 5, MG SM6, MG Vercor M6



Gambar panel kubikel



KIT 25



ABB



MG - SMG



MG–VERCOR-M6



FLUOKIT



2 1



2



1 2 2



1



1



1 2



a. Membuka pintu kubikel type LBS dan PMS  Masukkan handle pada lubang LBS, putar kearah kanan sambil ditekan searah jarum jam 1800 untuk membuka LBS khusus untuk pms pada kubikel KIT C 25 diputar hanya 900 sedangkan untuk PMS pada kubikel KIT C 27,2 tetap diputar 1800  Pastikan lampu indikator kubikel LBS padam  Cabut handle dari lubang LBS, masukan ke lubang grounding / pentanahan, putar kearah kanan searah jarum jam sambil ditekan, untuk memasukkan grounding / pentanahan  Buka pintu kubikel dengan memutar pegangan pintu kearah kanan searah jarum jam untuk merk KIT C 25, KIT C 27,2, KIT C 27,3, Fluokit M 24 untuk merk ABB BC 5 dan MG SM 6 dengan cara diangkat keatas  Putar handle pada lubang grounding kearah kiri berlawanan arah jarum jam untuk melepas grounding / pentanahan Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



69



 Kabel siap untuk di megger / cek phase



b. Menutup pintu kubikel type LBS dan PMS  Masukkan handle lubang grounding / pentanahan putar kearah kanan searah jarum jam untuk memasukkan grounding / pentanahan  Tutup pintu kubikel dengan memutar pegangan pintu kearah kiri berlawanan arah jarum jam untuk mengunci pintu kubikel pada merk KIT C 25, KIT C 27,2, KIT C 27,3, Fluokit M 24 untuk merk ABB BC 5, dan MG SM 6 dengan cara ditekan ke bawah  Putar handle pada lubang grounding kearah kiri berlawanan arah jarum jam untuk mengeluarkan / grounding / pentanahan  cabut handle dari lubang grounding c. Memasukkan LBS Masukkan handle ke lubang LBS, lalu putar ke kiri berlawanan arah jarum jam cabut handle dari lubang LBS d. Mengeluarkan LBS Masukkan handle ke lubang LBS, putar ke kanan searah jarum jam, lalu cabut handle dari lubang LBS pastikan bahwa pengaman pada dudukan handle selalu dalam keadaan terpasang 4.6. GANGGUAN DALAM PENGOPERASIAN KUBIKEL Adanya gangguan dalam pengoperasian kubikel, berarti ada satu atau beberapa tahap pengoperasian tidak bekerja semestinya. Maka untuk mengatasinya perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :  Harus dicari penyebab masalah guna menentukan langkah penyelesaiannya  Pada keadaan kubikel bertegangan harus berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja  Dalam hal kesulitan melakukan perbaikan konsultasikan dengan pengatur untuk menentukan tindak lanjutnya



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



70



4.6.1. Masalah Dalam Pengoperasian Kubikel Delle Alsthom Baru (DAB) Dan Penyelesaiannya.



No. 1.



Masalah



Penyebab



Penyelesaian



pintu kubikel pengeluaran / • sulit dibuka pemasukan handle ke • lubang no. 1 & 3 Interlock tidak • sempurna











Interlock tidak sempurna 2.



Putar handle pada lubang no. 1 dan 3 sampai sempurna Buka tutup mekanik dan periksa dengan teliti kesempurnaan mekanik Bebaskan tegangan pada kubikel yang akan dibuka pintunya, lalu putar / mainkan handle pada lubang 1, 2, 3 sesuai dengan urutan operasi DAB sampai sempurna Apabila cara 1 dan 2 sudah dilaksana kan gagal disarankan ganti kubikel



Geser interlock kekiri dan kekanan bersamaan dengan itu putar handle no. 3 kekiri atau kekanan sampai pintu tertutup dan terkunci sempurna



Pintu kubikel sulit ditutup



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



71



4.6.2. Masalah Dalam Pengoperasian Kubikel KIT C 25 Dan Penyelesaiannya



No.



1.



Masalah



Penyebab



Pintu kubikel • Kabel indoor sulit ditutup posisi tak simetris dengan pintu grounding



• Pisau grounding tidak simetris



• Tuas interlock pintu tidak sempurna masuk pada lubang interlock



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



Penyelesaian



• Periksa kabel schoen indoor terminal, kalau lebih besar dari pisau grounding dapat di kikir (kiri & kanan) agar pisau grounding bisa masuk • Periksa indoor terminal dan buat posisi simetris/lurus dengan pisau grounding



• Periksa pisau grounding dan harus masuk sempurna, dengan memutar handle pada grounding sampai sempurna 180 derajat



• Buka tutup mekanik, putar interlock ke posisi normal, sehingga tuas interlock masuk sempurna



72



No.



Masalah



Penyebab



2.



Pintu kubikel sulit dibuka



• Pisau grounding tidak masuk sempurna



Penyelesaian



• • •



3.



LBS / PMS tidak bisa keluar / macet







Bebaskan tegangan pada rel busbar kubikel kemudian buka tutup busbar, periksa pisau kontak pada busbar pastikan terbuka sempurna







Permukaan pisau kontak yang tidak rata dikikir sampai rata / sempurna Lakukan test keluar / masuk LBS / PMS



• Pisau kontak pada rel busbar tidak bisa keluar sempurna



• Permukaan pisau kontak pada rel busbar tidak rata / kasar



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



Mainkan handle grounding sehingga masuk sempurna Buka tutup masuk, periksa tuas interlock pastikan posisi sudah sempurna Bebaskan tegangan pada rel busbar kubikel kemudian buka tutup busbar, periksa pisau kontak pada busbar pastikan terbuka sempurna







73



No.



Masalah



Penyebab



4.



Mekanik LBS masuk, namun pisau kontak busbar tidak bisa masuk



• Bearing pada tuas LBSs rusak



5.



LBS berubah fungsi menjadi pemisah (PMS)



Penyelesaian











• Acrilyc pecah / tidak ada • Pegas / per mekanik lepas dari dudukan, atau patah



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



• •



Bebaskan tegangan pada rel busbar kubikel kemudian buka tutup busbar ditolong sementara dengan mengungkit pisau agar masuk sempurna Ganti dengan kubikel baru



Pasang acrilyc baru jika didapati pegas / per lepas dari dudukan lakukan perbaikan. jika pegas / per rusak lakukan penggantian mekanik kubikel. sebelum penggantian mekanik bisa dilakukan pada kubikel agar diberikan tanda peringatan * awas berubah fungsi *



74



4.6.3. Masalah Dalam Pengoperasian Kubikel Delle Alsthom Lama (DAL) Dan Penyelesaiannya



No.



Masalah



Penyebab



1.



LBS berubah fungs



• Mekanik tidak berfungsi dengan baik



Penyelesaian







Kubikel dal diusulkan diganti baru



4.6.4. Masalah Dalam Pengoperasian Kubikel ABB – BC5 Dan Penyelesaiannya



No.



Masalah



Penyebab



1.



Pada waktu LBS dilepas tertinggal 1 phasa



• Mekanik tidak berfungsi dengan baik



Pintu kubikel PB trafo sulit ditutup



• Pisau grounding tidak masuk dengan sempurna



2.



Isolator dudukan



• pada waktu pemasanga n antar busbar (plat



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



Penyelesaian







Ganti kubikel baru







Buka pintu kubikel, pastikan pisau grounding / pentanahan masuk dengan sempurna dengan memutar handle grounding bagian bawah PB trafo







Bebaskan tegangan, ganti rel busbar dengan yang sesuai 75



3.



busbar sering terbakar



sambungan ) tidak benar



4.6.5. Masalah Dalam Pengoperasian Kubikel MG – Vercor 6



No.



1.



Masalah



Penyebab



Penyelesaian



Pintu kubikel • Mekanik sulit dibuka grounding macet







Mekanik grounding direvisi / dibersihkan, lalu dicoba keluar / masuk grounding



4.6.6. Masalah Dalam Pengoperasian Kubikel Fluokit M 24, KIT C 27,2 dan KIT C 27,3 No.



1.



Masalah



Penyebab



Pintu • Mekanik tuas kubikel sulit grounding dibuka nyangkut



Penyelesaian











Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



Buka tutup mekanik pastikan stang grounding berada pada posisi sempurna 180 derajat Atur posisi mur pada baut mekanik grounding bersamaan memutar handle grounding



76



4.6.7. Masalah dalam pengoperasian kubikel RMU – F & G dan Penyelesaiannya



No.



Masalah



1.



LBS PB trafo sudah masuk keluar kembali



Penyebab



Pen tuas mekanik tidak mengunci



Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal



Penyelesaian







Buka tutup mekanik samping gunakan obeng panjang, posisikan / tekan pin tuas mekanik keatas, bersamaan handle LBS PB dioperasikan







Setelah pen posisi keatas semprot cairan qorium Z 127



77