Gedung Kementerian Pekerjaan Umum Sebagai Green Building [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Gedung Kementerian Pekerjaan Umum sebagai Green Building Oleh : Utami Ratnasari (1406534001) Green building atau Bangunan Hijau adalah bangunan, dimana sejak dimulai dalam tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga dalam operasional pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek dalam melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu baik bangunan maupun mutu dari kualitas udara di dalam ruangan, dan memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berpegang kepada kaidah berkesinambungan. Di Indonesia, terdapat sebuah lembaga yang melakukan sertifikasi atas green building yang disebut Green Building Council Indonesia (GBCI). Organisasi ini memberikan sertifikasi mulai dari perunggu, silver, glod, hingga platinum untuk Green Building di Indonesia, yang disebut dengan sertifikasi Greenship. Greenship memiliki 6 kriteria penilaian yaitu tepat guna lahan (appropriate site development), efisiensi dan konservasi energi, konservasi air, sumber dan siklus material, kesehatan dan kenyamanan dalam ruang, dan manajemen lingkungan bangunan. Salah satu gedung



yang meraih



sertifikat Greenship di level Platinum adalah Gedung Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Gedung Kementerian Pekerjaan Umum diresmikan pada 1 Juni 2012 dan terdiri dari 2 bangunan utama, yaitu Gedung Menteri dan Gedung Parkir. Gedung Menteri terdiri dari 17 lantai dan 2 lantai basement dan atap, sedangkan gedung parkir terdiri dari 12 lantai. Sejak aspek perencanannya, gedung ini mengupayakan pendekatan yang ramah lingkungan, dimulai dari perencanaan vendor, pemilihan bahan, hingga proses konstruksi. Dalam perencanaan vendor, vendor yang ditetapkan adalah vendor yang memenuhi klasifikasi dari GBCI dan bersertifikat “green”, seperti memilih vendor Pabrik dengan ISO 14001 (enviromental management), material yang dapat di daur ulang, kandungan VOCs (Volatile Organic Compound) yang rendah, dan lainnya. Sementara dalam proses konstruksi, terdapat usaha untuk mereduksi material bekisting kayu menjadi plat metaldeck, sehingga mengurangi penggunaan bahan kayu yang diperoleh dari penebangan pohon. Dari segi manajemen sampah, sampah yang dihasilkan diolah kembali agar mendukung konstruksi, seperti waste material beton diolah menjadi car stopper, dan waste material besi menjadi penunjang pelaksanaan proyek. Konstruksi Green Building ini pun dibangun sedemikian rupa, agar penggunaan gedung nantinya dapat meminimalisir penggunaan energi. Dari segi pencahayaan, bangunan dibangun sedemikian rupa agar mengoptimalkan pencahayaan alami dari sinar matahari dan mengurangi pengunaan lampu. Komponen yang digunakan adalah Sun Shading dan



Reflektor. Sun Shading yang dipasang diluar gedung berfungsi memantulkan sinar matahari agar tidak menjadi silau, sedangkan reflektor yang dipasang di dalam gedung berfungsi memantulkan sinar matahari agar memberikan pencahayaan dalam ruangan. Selain itu, untuk bagian luar gedung dilapisi dengan kaca untuk memudahkan sinar matahari masuk ke dalam ruangan sehingga meminimalisir penggunaan lampu. Selain memanfaatkan sinar matahari, penghematan energi listrik untuk pencahayaan juga dicapai dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Sistem Inteligent Lightning Control dari TOSHIBA yang digunakan unuk mengarur status On, Off dan Dimming (redup) untuk setiap titik lampu dalam gedung dengan menggunakan motion sensor (gerakan), lux sensor , dan timer (waktu). Sistem ini dapat mengidentifikasi tingkat kegiatan dan keredupan cahaya, bahkan jika tidak ada aktivitas maka lampu akan dimatikan secara otomatis (dideteksi lewat motion, lux dan timer), sehingga lebih hemat listrik. Penghematan ini diklaim mencapai 10% dari total energi. Untuk sistem mobilitas, gedung 17 Lantai tentu memiliki lift dan eskalator, selain tangga. Lift dalam kementerian PU menggunakan sistem variable Voltage Variable Frequency yang memberikan putaran motor yang lebih halus dan hemat energi listrik. Selain itu, elevator yang digunakan juga mengatur sistem agar lampu dan kipas akan mati secara otomatis ketika elevator tidak digunakan. Ditambah lagi, keunikan dari teknologi ramah lingkungan yang dipakai, yakni, Lift dilengkapi dengan Regenerative Converter dimana pergerakan Lift justru dapat menghasilkan listrik (sebagai generator). Sistem pengkondisian udara dalam gedung PU pun dibuat lebih ramah lingkungan dengan sistem AC central water cooled chiler yang memiliki efisiensi 0,569 KW/TR, serta Ozon Depletion Potensial yang rendah dicapai dengan penggunaan AC Refrigerant HFC 134-a yang ramah lingkungan. Di dalam gedung, hanya digunakan 3 unit AC central water cooled chiler sehingga menunjukkan penggunaan yang efisien. Penghematan air juga diupayakan dalam gedung PU dengan menggunakan teknik water recycle yang mengolah air kotor yang berasal dari toilet, wastafel dan urinoir, menjadi air siap pakai yang digunakan untuk flushing dan siram tanaman. Tentu, hal ini akan memberikan penghematan penggunaan air dan menunjang pengoperasian Green Building. Konsep Green Building semakin lengkap dengan memberikan nuansa hijau pada gedung PU. Halaman yang luas dan berbagai jenis pohon ditanam di pinggir seperti Pohon Buni, Pohon Angsana, dan Pohon Beringin yang mampu menyerap CO 2. Bahkan, di gedung parkir, tanaman hijau menjadi bagian dari dekorasi yang mampu memberikan kesan minimalis namun elit.



Pada akhirnya, sebuah gedung hijau tidak hanya menyangkut aspek banyaknya pohon yang ditanam di dalam bangunan tersebut, namun bagaimana, sejak tahap perencanaan, konstruksi, hingga pengoperasiannya, bangunan tersebut dapat menerapkan prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan. Semoga, gedung yang diklaim dapat menghemat listrik sebesar 44% dan air 81% ini dapat menjadi pionir bagi lahirnya gedung-gedung hijau yang baru di Indonesia. Referensi : Kementerian Pekerjaan Umum. Kualitas Pembangunan Gedung Tergantung Penggunaannya. Diakses dari : http://www.pu.go.id/main/view/7616 tanggal akses 14 Maret 2017. Pembangunan



Gedung



Kementrian



Pekerjaan



Umum.



Diakses



dari



https://www.academia.edu/9656109/PEMBANGUNAN_GEDUNG_MENTERI_KEMENTE RIAN_PEKERJAAN_UMUM. Green Building Council Indonesia. Greenship Untuk Bangunan Baru Versi 1.2. Diakses dari http://gbcindonesia.org/greenship/rating-tools/summary Detik.com.



Kementerian



PU



Klaim



Geduunghijau



hemat..”.



Diakses



https://finance.detik.com/properti/2335204/kementerian-pu-klaim-gedung-hijau-hematlistrik-44-dan-air-81



dari