9 0 190 KB
GENESA DAN KLASIFIKASI CEKUNGAN SEDIMEN Genesa Cekungan Sedimen Studi analisis cekungan sedimen (basin analysis) berawal dari teori geosinklin yaitu bahwa batuan sedimen yang umumnya diendapkan di laut dangkal pada suatu geosinklin terus mengalami subsiden. Cekungan sedimen adalah suatu daerah rendahan, yang terbentuk oleh proses tektonik, dimana sedimen terjebak dan terendapkan. Jebakan sedimen terjadi karena merupakan daerah depresi yang terbentuk oleh proses nendatan (subsidence) dari permukaan bagian atas suatu kerak. Penyebab terjadinya subsidence di antaranya adalah proses penipisan kerak, pembebanan tektonik, pembebanan subkrustal, aliran astenosferik, dan densifikasi krustasl (Dickinson, 1993). Mekanisme pembentukan cekungan sedimen dijelaskan secara singkat oleh Ingersoll, R. V., dan C.J. Busby, (1995) berdasarkan gambar berikut.
! Gambar mekanisme subsidens dari hampir semua jenis cekungan sedimen
Penipisan kerak
Perenggangan, erosi selama pengangkatan, dan
(crustal thinning): Penebalan mantel
penarikan akibat magmatisme Pendinginan litosper yang diikuti penghentian
litosper (mantle-
perenggangan atau pemanasan akibat peleburan
lithospheric thickening): Pembebanan batuan
adiabatik atau naiknya lelehan astenosper
sedimen dan gunungapi (sedimentary and volcanic loading):
Kompensasi isostatik lokal dari kerak dan perenggangan litosper regional, tergantung kegetasan litosper, selama sedimentasi dan kegiatan gunungapi Kompensasi isostatik lokal dari kerak dan perenggangan
Pembenan tektonik
litosper regional, tergantung kegetasan dibawah litosper,
(tectonic loading):
selama pensesaran naik (overthrusting) dan/atau tarikan
Pembenan subkerak
(underpulling) kelenturan litosper selama underthrusting dari litosper
(subcrustal loading): Aliran astenosper
padat pengaruh dinamik aliran astenosper, umumnya karena
(asthenospheric flow): Penambahan berat
penunjaman litosper Peningkatan berat jenis kerak akibat perubahan tekanan/
kerak (crustal
temperatur dan/atau pengalihan tempat kerak berberat-
densification):
jenis tinggi ke kerak berberat-jenis rendah
Klasifikasi Cekungan Sedimen Ingersol dan Busby (1995) menunjukkan bahwa cekungan sedimen dapat terbentuk dalam 4 (empat) tataan tektonik: divergen, intraplate, konvergen dan transform). Menurut Dickinson (1974) dan Miall (1999), klasifikasi cekungan sedimen dapat berdasarkan pada: 1. tipe dari kerak dimana cekungan berada, 2. posisi cekungan terhadap tepi lempeng, 3. untuk cekungan yang berada dekat dengan tepi lempeng, tipe interaksi lempeng yang terjadi selama sedimentasi, 4. waktu pembentukan dan basin fill terhadap tektonik yang berlangsung, 5. bentuk cekungan.
Boggs (2001) membagi cekungan sedimen lebih rinci dan komplit, dijelaskan pada tabel berikut ini. TATAAN TEKTONIK
TIPE CEKUNGAN Rift (terrestrial rift valleys; proto-oceanic rift valleys)
Divergen
Cekungan beralaskan kerak benua/ peralihan: cekungan intrakraton, paparan benua, sembulan benua (continental rises) dan undak, pematang benua.
Antar-lempeng
Cekungan beralaskan kerak samudra: cekungan samudra aktif, kepulauan samudra, dataran tinggi dan bukit aseismik (aseismic rigde and plateau) Cekungan akibat subduksi: palung, cekungan lereng palung, cekungan busur depan, cekungan intra-busur, cekungan busur belakang.
Konvergen
Cekungan akibat tabrakan: cekungan retroac forels, peripheral foreland basin, cekungan punggung babi (piggyback basin), broken foreland
Transform
Cekungan akibat sesar mendatar: cekungan trans-extensional, trans-pressional, trans-rotational
Hybrid
Cekungan akibat berbagai sebab: cekungan-cekungan intracontinental wrench, aulacogen, impactogen, successor
Sementara menurut Selley (1988) klasifikasi cekungan sedimen sebagai berikut. PROSES PENYEBAB
TIPE CEKUNGAN
TERBENTUKNYA Crustal sag
Cekungan intrakraton
Puntir (tension)
Epicratonic downward Rift
TATAAN TEKTONIK LEMPENG Intra-plate collapse Tepian lempeng pasif (passive plate margin) Sea-floor spreading
Palung (trench) Tekanan (compression)
Busur depan (fore-arc)
Subduksi (tepian lempeng
Busur belakang (back-
aktif)
arc)
Wrenching
Strike-slip
Gerakan mendatar lempeng